Anda di halaman 1dari 47

library.uns.ac.

id 34
digilib.uns.ac.id

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Pemodelan Struktur Gedung

Pemodelan struktur Gedung Rusunawa Cilacap menggunakan bantuan software


SeismoStruct 2016. Pemodelan struktur tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.1
berikut ini.

Gambar 4.1 Model 3D Gedung Rusunawa Cilacap

4.2. Data Elevasi Gedung

Pada bangunan Rusunawa Cilacap yang diteliti ini mempunyai elevasi tertinggi
+15,6 m pada bagian atap dan elevasi terendah +0,00 m pada bagian dasar pondasi.
Tinggi lantai yang digunakan yaitu +3,0 m, untuk detail elevasi pada gedung dapat
dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini.

34
library.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id

Tabel 4.1 Data Elevasi Gedung

Elevasi Tiap Lantai Tinggi Tingkat


No. Lantai
(m) (m)
1 Atap +15,60 3,00
2 Rooftank +12,60 3,60
3 Lantai 3 +9,00 3,00
4 Lantai 2 +6,00 3,00
5 Lantai 1 +3,00 3,00
6 Lantai Dasar +0,00 -

4.3. Data Elemen Struktur

4.3.1. Pelat Lantai

Ada dua tipe pelat lantai yang digunakan pada struktur bangunan Rusunawa Cilacap
yaitu tipe pelat A dengan tebal 14 cm dan tipe pelat B dengan tebal 12 cm. Untuk
detail ketebalan pelat lantai dapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah ini.

Tabel 4.2 Tebal Pelat Lantai


Tebal
Pelat Lantai
(mm)
Lantai 1 120-140
Lantai 2 120-140
Lantai 3 120-140

4.3.2. Balok

Balok yang digunakan pada struktur bangunan Rusunawa Cilacap memiliki tipe
yang bervariasi. Tiap tipe balok mempunyai ukuran dimensi yang berbeda-beda.
Untuk detail tipe dan ukuran dimensi balok dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini.
library.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id

Tabel 4.3 Tipe dan Dimensi Balok

Dimensi Dimensi
No. Tipe No. Tipe
(mm) (mm)
1 B1 300 x 450 10 BK3 300 x 400
2 B2 250 x 400 11 BK1a 200 x 300
3 B3 300 x 500 12 BR1 200 x 300
4 B4 150 x 300 13 BR2 200 x 400
5 B5 300 x 450 14 BR3 200 x 300
6 B6 300 x 300 15 BR4 150 x 250
7 B7 200 x 550 16 BR2b 250 x 400
8 BK1 300 x 300 17 Ba1 150 x 250
9 BK2 200 x 300 18 BK2a 200 x 300

4.3.3. Kolom

Kolom yang digunakan pada struktur bangunan Rusunawa Cilacap memiliki tipe
dan ukuran dimensi yang berbeda-beda, seperti yang dapat dilihat pada Tabel 4.4
di bawah ini.

Tabel 4.4 Tipe dan Dimensi Kolom

Dimensi
No. Tipe
(mm)
1 K1-35 350 x 350
2 K1-30 300 x 300
3 K2-35 350 x 350
4 K2-30 300 x 300
5 K3 150 x 150
6 K4 150 x 300
7 K5 150 x 300
library.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id

4.4. Pembebanan

4.4.1. Beban Mati

Beban mati yang bekerja pada struktur terdiri dari berat sendiri struktur dan beban
mati tambahan. Berat sendiri struktur pada pemodelan dimasukkan dalam load
pattern DEAD, sedangkan beban mati tambahan dimasukkan dalam load pattern
SUPERDEAD.

Untuk beban mati tambahan, besarnya beban tersebut diperoleh berdasarkan


ketentuan PPIUG 1987 sebagai berikut.

Berat jenis beton bertulang : 2400 kg/m3 = 24 kN/m3

Berat partisi (Batako) : 120 kg/m2 = 1,2 kN/m2

Berat spesi, keramik, dll (Lantai) : 160 kg/m2 = 1,6 kN/m2

Berat plafon, mekanikal, dll (Atap) : 50 kg/m2 = 0,5 kN/m2

Sumber : PPIUG 1987 hal. 5-6

4.4.2. Beban Hidup

Beban hidup struktur pada pemodelan dimasukkan dalam load pattern LIVE.
Besarnya beban hidup diperoleh berdasarkan ketentuan PPIUG 1987 sebagai
berikut.

Beban hidup pada lantai : 250 kg/m2 = 2,5 kN/m2

Beban hidup pada atap : 100 kg/m2 = 1,0 kN/m2

Koefisien reduksi gempa untuk apartemen/hunian = 0,3

Sumber : PPIUG 1987 hal. 5-6


library.uns.ac.id 38
digilib.uns.ac.id

4.5. Perhitungan Respon Spektrum

4.5.1. Respon Spektrum Berdasarkan SNI-03-1726-2002

1. Menentukan Wilayah Gempa dan Nilai Ao


a. Fungsi Bangunan : Rusunawa
b. Lokasi : Cilacap
c. Tanah Dasar : Tanah Sedang
d. Wilayah Gempa : Wilayah 4 (Gambar 2.2)
e. Percepatan Puncak Muka Tanah (Ao) : 0,28 g (Tabel 2.2)

2. Menentukan Nilai To dan Tc


Berdasarkan SNI-03-1726-2002 pasal 4.7.5, dapat ditentukan nilai To = 0,2.
Berdasarkan SNI-03-1726-2002 pasal 4.7.6, dapat ditentukan nilai Tc = 0,6.

3. Menghitung Nilai Am dan Ar


Am = 2,5 Ao = 2,5 x 0,28 = 0,70 g
Ar = Am Tc = 0,7 x 0,6 = 0,42 g
Nilai Am dan Ar yang didapat dari perhitungan di atas, hasilnya sama dengan
yang tercantum pada Tabel 2.3.

4. Menghitung Grafik Respon Spektra


a. Nilai C untuk T = 0
C = Ao = 0,28 g
b. Nilai C untuk T < To
C = Am (0,4 + 0,6 (T/To)) (misalkan nilai T = 0,1)
= 0,7 (0,4 + 0,6 (0,1/0,2)) = 0,49 g
c. Nilai C untuk To ≤ T ≤ Tc
C = Am = 0,70 g
d. Nilai C untuk T > Tc
C = (Ar / T) (misalkan nilai T = 1,0)
= (0,42 / 1,0) = 0,42 g
library.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id

Dari perhitungan tersebut selanjutnya diplotkan pada grafik dengan sumbu x adalah
periode (T) dan sumbu y adalah percepatan respon spektrum (C). Grafik dapat
dilihat pada Gambar 4.2 berikut ini.

Respon Spektrum Desain 2002


0.8
0.7
Spectral Acceleration, C (g)

0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Periode, T (sec)

Gambar 4.2 Grafik Respon Spektrum Desain Berdasarkan SNI 03-1726-2002

4.5.2. Respon Spektrum Berdasarkan SNI 1726:2012

1. Menentukan Nilai S1 dan SS


a. Fungsi Bangunan : Rusunawa
b. Lokasi : Cilacap
c. Tanah Dasar : Tanah Sedang (Kelas D)
d. Kategori Resiko Bangunan : II (Tabel 2.5)
e. Faktor Keutamaan (Ie) : 1,00 (Tabel 2.6)
f. Nilai S1 : 0,391 g (Gambar 2.4)
g. Nilai SS : 0,989 g (Gambar 2.5)

2. Menentukan Nilai Fa (SS = 0,989 g)


Pada Tabel 2.7 nilai Fa harus diinterpolasi antara nilai 1,2 (SS = 0,75) dengan
nilai 1,1 (SS = 1,0). Hasil interpolasi nilai Fa adalah 1,104.
library.uns.ac.id 40
digilib.uns.ac.id

3. Menetukan Nilai Fv (S1 = 0,391 g)


Pada Tabel 2.8 nilai Fv harus diinterpolasi antara nilai 2,0 (S1 = 0,2) dengan
nilai 1,8 (S1 = 0,75). Hasil interpolasi nilai Fv adalah 1,618.

4. Menghitung Nilai SDS dan SD1


SDS = 2/3 x Fa x SS = 2/3 x 1,104 x 0,989 = 0,728 g
SD1 = 2/3 x Fv x S1 = 2/3 x 1,618 x 0,391 = 0,422 g

5. Menghitung Nilai T0 dan TS


T0 = 0,2 (SD1 / SDS) = 0,2 (0,422 / 0,728) = 0,116
TS = (SD1 / SDS) = (0,422 / 0,728) = 0,579

6. Menghitung Grafik Respon Spektra


a. Nilai Sa untuk T = 0
Sa = 0,4 SDS
= 0,4 x 0,728 = 0,291 g
b. Nilai Sa untuk T < T0
Sa = SDS (0,4 + 0,6 (T/T0)) (misalkan nilai T = 0,1)
= 0,728 (0,4 + 0,6 (0,1/0,116)) = 0,668 g
c. Nilai Sa untuk T0 ≤ T ≤ TS
Sa = SDS = 0,728 g
d. Nilai Sa untuk T > TS
Sa = (SD1 / T) (misalkan nilai T = 1,0)
= (0,422 / 1,0) = 0,422 g

Dari perhitungan tersebut selanjutnya diplotkan pada grafik dengan sumbu x adalah
periode (T) dan sumbu y adalah percepatan respon spektrum (Sa). Grafik dapat
dilihat pada Gambar 4.3 berikut ini.
library.uns.ac.id 41
digilib.uns.ac.id

Respon Spektrum Desain 2012


0.8
0.7
Spectral Acceleration, Sa (g) 0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0.0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Periode, T (sec)

Gambar 4.3 Grafik Respon Spektrum Desain Berdasarkan SNI 1726:2012

4.5.3. Perbandingan Respon Spektrum Desain 2002 dan 2012

Pada penelitian ini digunakan dua respon spektrum berdasarkan peraturan SNI-03-
1726-2002 dan SNI 1726:2012 sebagai target matching dengan respon spektrum
rekaman gempa. Perbandingan grafik kedua respon spektrum tersebut dapat dilihat
pada Gambar 4.4 berikut ini.

0.8
0.7
Spectral Acceleration, Sa (g)

0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Periode, T (sec)

Spektrum Desain 2012 Spektrum Desain 2002

Gambar 4.4 Grafik Perbandingan Respon Spektrum


library.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id

4.6. Data Rekaman Gempa

Adapun data rekaman gempa yang digunakan telah dijelaskan sebelumnya pada
bagian Bab 3 dan dapat dilihat pada Tabel 3.2. Dalam penelitian ini digunakan dua
arah gempa yaitu pada arah longitudinal (arah sumbu x) dan arah transversal (arah
sumbu y). Panjang rekaman yang digunakan juga berbeda-beda. Berikut contoh
rekaman gempa Imperial Valley yang dapat dilihat pada Gambar 4.5 dan Gambar
4.6, kemudian untuk rekaman gempa lainnya dapat dilihat pada bagian lampiran.

0.15

0.1

0.05
Acceleration (g)

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40

-0.05

-0.1

-0.15
Time (sec)

Gambar 4.5 Rekaman Gempa Imperial Valley Arah Longitudinal

0.15

0.1

0.05
Acceleration (g)

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40

-0.05

-0.1

-0.15
Time (sec)

Gambar 4.6 Rekaman Gempa Imperial Valley Arah Transversal


library.uns.ac.id 43
digilib.uns.ac.id

4.7. Karakteristik Dinamik Struktur

Karakterisitk dinamik struktur terdiri dari modus getar alami (natural mode shape)
dan periode getar alami (natural periode). Untuk mendapatkan karakteristik
dinamik pada struktur perlu dijalankan sebuah analisis getaran bebas. Hasil analisis
tersebut tidak hanya untuk mengetahui perilaku alami struktur saja, tetapi akan
digunakan dalam proses matching spektrum gempa.

Analisis yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan eigenvalue analysis


dengan Ritz Vektor. Prosesnya yaitu setelah pembebanan pada model rusunawa
selesai, beban dan berat sendiri harus dianggap sebagai massa rusunawa yang
terpusat pada titik-titik massa, kemudian menjalankan proses analisis getaran bebas.

Hasil dari analisis getaran bebas tersebut berupa periode getar alami berdasarkan
modus getarnya yang selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.5 di bawah ini.

Tabel 4.5 Periode Getar Alami Struktur Rusunawa Cilacap

Mode Period
No (sec)
1 0.4682
2 0.4652
3 0.4592
4 0.3483
5 0.2587
6 0.2559
7 0.2556
8 0.2555
9 0.2181
10 0.1917
11 0.1891
12 0.1829
library.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id

Tabel tersebut menampilkan periode alami dari 12 modus getar yang muncul
berdasarkan hasil analisis. Pada proses selanjutnya yang digunakan saat proses
matching respon spektrum gempa adalah periode alami modus getar pertama dan
modus getar kedua. Secara berurutan dapat dilihat pada Gambar 4.7 – 4.9 berikut
ini telah terjadi translasi x pada mode pertama, translasi y pada mode kedua dan
torsi pada mode ketiga.

Gambar 4.7 Modus Getar Pertama


library.uns.ac.id 45
digilib.uns.ac.id

Gambar 4.8 Modus Getar Kedua

Gambar 4.9 Modus Getar Ketiga


library.uns.ac.id 46
digilib.uns.ac.id

4.8. Matching Respon Spektrum

Karena sulit untuk mendapatkan rekaman gempa yang memiliki respon spektrum
yang sama dengan respon spektrum desain, maka peneliti membuat akselerogram
sintetik. Akselerogram sintetik ini dibuat dengan melakukan matching respon
spektrum pada setiap data gempa dengan respon spektrum desain 2002 dan respon
spektrum desain 2012 yang dijadikan target spektrum.

Berikut adalah contoh proses pembuatan akselerogram sintetik untuk rekaman


gempa Imperial Valley, sedangkan untuk rekaman gempa yang lain dapat dilihat
pada lampiran. Proses pertama yang harus dilakukan adalah membuat respon
spektrum dari rekaman gempa Imperial Valley dengan bantuan program
SeismoSignal 2016. Prosesnya cukup mudah, peneliti hanya perlu memasukkan
akselerogram gempa kedalam program SeismoSignal 2016, kemudian respon
spektrum dari gempa tersebut dapat diperoleh. Respon spektrum gempa Imperial
Valley terhadap respon spektrum target 2002 dan 2012 dapat dilihat pada Gambar
4.10 dan Gambar 4.11 berikut ini.

0.8
0.7
Spectral Acceleration, Sa (g)

0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Periode, T (sec)

Target Spektrum 2002 Imperial Valley X Imperial Valley Y

Gambar 4.10 Respon Spektrum Gempa Imperial Valley terhadap Respon


Spektrum Target 2002
library.uns.ac.id 47
digilib.uns.ac.id

0.8
0.7

Spectral Acceleration, Sa (g)


0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Periode, T (sec)

Target Spektrum 2012 Imperial Valley X Imperial Valley Y

Gambar 4.11 Respon Spektrum Gempa Imperial Valley terhadap Respon


Spektrum Target 2012

Pada pembahasan sebelumnya telah diketahui periode getar alami pada mode
pertama (T1) yaitu sebesar 0.4682 detik, sehingga dapat diperoleh nilai pada saat
0.2T dan 1.5T yaitu sebesar 0.09364 detik dan 0.7023 detik. Selanjutnya
menggunakan persamaan 2.21 untuk menghitung nilai scaling factor (SF) pada
kedua arah gempa. Dengan membandingkan respon spektrum gempa dan target
spektrum pada saat 0.2T sampai 1.5T, maka didapatkan nilai scaling factor (SF)
sebagai berikut :

SF dengan target spektrum 2002 pada arah x = 1.6889


SF dengan target spektrum 2002 pada arah y = 0.8037

SF dengan target spektrum 2012 pada arah x = 1.7564


SF dengan target spektrum 2012 pada arah y = 0.8359

Proses berikutnya adalah matching respon spektrum dengan bantuan program


SeismoMatch 2016. Program tersebut dapat dijalankan setelah memasukkan data
akselerogram gempa, data respon spektrum target, nilai scaling factor (SF) serta
nilai periode getar alami struktur saat 0.2T dan 1.5T. Kemudian diperoleh respon
spektrum gempa yang sesuai (match) dengan respon spektrum target dan data
akselerogram sintetik gempa Imperial Valley yang dapat dilihat pada Gambar 4.12
- 4.17 sebagai berikut.
library.uns.ac.id 48
digilib.uns.ac.id

0.3

0.2

0.1
Acceleration (g)

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40

-0.1

-0.2

-0.3
Time (sec)

Gambar 4.12 Akselerogram Sintetik Gempa Imperial Valley Arah Longitudinal


(X) berdasarkan Target Spektrum 2002

0.25
0.2
0.15
0.1
Acceleration (g)

0.05
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40
-0.05
-0.1
-0.15
-0.2
-0.25
Time (sec)

Gambar 4.13 Akselerogram Sintetik Gempa Imperial Valley Arah Transversal


(Y) berdasarkan Target Spektrum 2002
library.uns.ac.id 49
digilib.uns.ac.id

0.3

0.2

Acceleration (g) 0.1

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40

-0.1

-0.2

-0.3
Time (sec)

Gambar 4.14Akselerogram Sintetik Gempa Imperial Valley Arah Longitudinal


(X) berdasarkan Target Spektrum 2012

0.25
0.2
0.15
0.1
Acceleration (g)

0.05
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40
-0.05
-0.1
-0.15
-0.2
-0.25
Time (sec)

Gambar 4.15 Akselerogram Sintetik Gempa Imperial Valley Arah Transversal


(Y) berdasarkan Target Spektrum 2012
library.uns.ac.id 50
digilib.uns.ac.id

0.9
0.8

Spectral Acceleration, Sa (g)


0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Periode, T (sec)

Target Spektrum 2002 Imperial Valley X Imperial Valley Y

Gambar 4.16 Matched Spektrum Gempa Imperial Valley dengan Target


Spektrum 2002

0.900
0.800
Spectral Acceleration, Sa (g)

0.700
0.600
0.500
0.400
0.300
0.200
0.100
0.000
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Periode, T (sec)

Target Spektrum 2012 Imperial Valley X Imperial Valley Y

Gambar 4.17 Matched Spektrum Gempa Imperial Valley dengan Target


Spektrum 2012
library.uns.ac.id 51
digilib.uns.ac.id

Setiap data gempa yang digunakan pada penelitian ini mendapatkan perlakuan yang
sama secara keseluruhan, sehingga didapatkan satu set gempa sintetik dengan
spektrum gempa yang sesuai (matching) dengan target spektrum 2002 dan 2012.
Rekapitulasi hasil perhitungan scaling factor (SF) pada keseluruhan data gempa
dengan target spektrum desain 2002 dan 2012 masing-masing pada arah
longitudinal (X) dan arah transversal (Y) selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 4.6
dan Tabel 4.7 berikut ini.

Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Scaling Factor (SF) Arah X

SF dengan Target Spektrum


No. Kejadian Gempa
2002 2012
1 Imperial Valley 1.6889 1.7564
2 Parkfield 1.5287 1.5898
3 Kobe 2.0883 2.1719
4 Urakawa 1.0073 1.0476

Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Scaling Factor (SF) Arah Y

SF dengan Target Spektrum


No. Kejadian Gempa
2002 2012
1 Imperial Valley 0.8037 0.8359
2 Parkfield 2.4589 2.5573
3 Kobe 4.4999 4.6799
4 Urakawa 0.8401 0.8738

Berikut adalah grafik keseluruhan spektrum gempa yang digunakan dalam analisis
sebelum dan sesudah dilakukannya proses matching spektrum dengan target
spektrum 2002 dan target spektrum 2012. Untuk gempa arah longitudinal (X) dapat
dilihat pada Gambar 4.18 – 4.21 dan untuk gempa arah transversal (Y) dapat dilihat
pada Gambar 4.22 – 4.25.
library.uns.ac.id 52
digilib.uns.ac.id

0.8
0.7

Spectral Acceleration, Sa (g)


0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Periode, T (sec)

Target Spektrum 2002 Imperial Valley X Parkfield X


Kobe X Urakawa X

Gambar 4.18 Unmatched Spektrum Gempa dengan Target Spektrum 2002 Arah
Longitudinal (X)

0.9
0.8
Spectral Acceleration, Sa (g)

0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Periode, T (sec)

Target Spektrum 2002 Imperial Valley X Parkfield X


Kobe X Urakawa X

Gambar 4.19 Matched Spektrum Gempa dengan Target Spektrum 2002 Arah
Longitudinal (X)
library.uns.ac.id 53
digilib.uns.ac.id

0.8
0.7

Spectral Acceleration, Sa (g)


0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Periode, T (sec)

Target Spektrum 2012 Imperial Valley X Parkfield X


Kobe X Urakawa X

Gambar 4.20 Unmatched Spektrum Gempa dengan Target Spektrum 2012 Arah
Longitudinal (X)

0.9
0.8
Spectral Acceleration, Sa (g)

0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Periode, T (sec)

Target Spektrum 2012 Imperial Valley X Parkfield X


Kobe X Urakawa X

Gambar 4.21 Matched Spektrum Gempa dengan Target Spektrum 2012 Arah
Longitudinal (X)
library.uns.ac.id 54
digilib.uns.ac.id

0.8
0.7

Spectral Acceleration, Sa (g)


0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Periode, T (sec)

Target Spektrum 2002 Imperial Valley Y Parkfield Y


Kobe Y Urakawa Y

Gambar 4.22 Unmatched Spektrum Gempa dengan Target Spektrum 2002 Arah
Transversal (Y)

1
0.9
Spectral Acceleration, Sa (g)

0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Periode, T (sec)

Target Spektrum 2002 Imperial Valley Y Parkfield Y


Kobe Y Urakawa Y

Gambar 4.23 Matched Spektrum Gempa dengan Target Spektrum 2002 Arah
Transversal (Y)
library.uns.ac.id 55
digilib.uns.ac.id

0.8
0.7

Spectral Acceleration, Sa (g)


0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Periode, T (sec)

Target Spektrum 2012 Imperial Valley Y Parkfield Y


Kobe Y Urakawa Y

Gambar 4.24 Unmatched Spektrum Gempa dengan Target Spektrum 2012 Arah
Transversal (Y)

1
0.9
Spectral Acceleration, Sa (g)

0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Periode, T (sec)

Target Spektrum 2012 Imperial Valley Y Parkfield Y


Kobe Y Urakawa Y

Gambar 4.25 Matched Spektrum Gempa dengan Target Spektrum 2012 Arah
Transversal (Y)
library.uns.ac.id 56
digilib.uns.ac.id

4.9. Analisis Dinamik Riwayat Waktu

Pada analisis dinamik riwayat waktu (dynamic time history analysis), beban gempa
yang dimasukkan pada program SeismoStruct2016 berupa percepatan maksimum
permukaan tanah (PGA) yang diambil dari akselerogram gempa sintetik.
Rekapitulasi nilai percepatan maksimum permukaan tanah (PGA) untuk
keseluruhan data gempa dengan target spektrum desain 2002 dan 2012 dapat dilihat
pada Tabel 4.8 dan Tabel 4.9 berikut ini.

Tabel 4.8 PGA Data Gempa pada Arah X

PGA Gempa Longitudinal, Sumbu x (g)


No. Kejadian Gempa
2002 2012
1 Imperial Valley 0.2649 0.2843
2 Parkfield 0.2480 0.2579
3 Kobe 0.2435 0.2777
4 Urakawa 0.2436 0.2675

Tabel 4.9 PGA Data Gempa pada Arah Y

PGA Gempa Transversal, Sumbu y (g)


No. Kejadian Gempa
2002 2012
1 Imperial Valley 0.2182 0.2358
2 Parkfield 0.3344 0.3730
3 Kobe 0.3180 0.3696
4 Urakawa 0.2063 0.2371

4.9.1. Respon Perpindahan (Displacement)

Setelah dilakukan analisis menggunakan program SeismoStruct2016, maka


didapatkan hasil berupa respon perpindahan (displacement). Rekapitulasi hasil
displacement untuk keseluruhan data gempa dengan target spektrum desain 2002
dan 2012 dapat dilihat pada Tabel 4.10 - 4.13 berikut ini.
library.uns.ac.id 57
digilib.uns.ac.id

Tabel 4.10 Displacement Analisis Dinamik Gempa Imperial Valley

Displacement X Displacement Y
Elevasi
No Lantai (m) (m)
(m)
2002 2012 2002 2012
1 Atap 15.6 0.08169 0.08353 0.09024 0.09144
2 Rooftank 12.6 0.07007 0.07204 0.08595 0.08701
3 Lantai 3 9 0.05604 0.05815 0.07214 0.07297
4 Lantai 2 6 0.0429 0.04432 0.05221 0.05278
5 Lantai 1 3 0.02177 0.02237 0.02459 0.02483

Tabel 4.11 Displacement Analisis Dinamik Gempa Parkfield

Displacement X Displacement Y
Elevasi
No Lantai (m) (m)
(m)
2002 2012 2002 2012
1 Atap 15.6 0.09797 0.09983 0.03969 0.04123
2 Rooftank 12.6 0.09264 0.09484 0.03779 0.03902
3 Lantai 3 9 0.07963 0.08137 0.02876 0.02961
4 Lantai 2 6 0.05873 0.05989 0.018 0.01831
5 Lantai 1 3 0.02766 0.02893 0.00768 0.00783

Tabel 4.12 Displacement Analisis Dinamik Gempa Kobe

Displacement X Displacement Y
Elevasi
No Lantai (m) (m)
(m)
2002 2012 2002 2012
1 Atap 15.6 0.18141 0.18187 0.09914 0.10709
2 Rooftank 12.6 0.17078 0.17153 0.09413 0.1019
3 Lantai 3 9 0.15065 0.15174 0.07964 0.08748
4 Lantai 2 6 0.13016 0.13117 0.06121 0.0682
5 Lantai 1 3 0.08067 0.08069 0.034 0.03736
library.uns.ac.id 58
digilib.uns.ac.id

Tabel 4.13 Displacement Analisis Dinamik Gempa Urakawa

Displacement X Displacement Y
Elevasi
No Lantai (m) (m)
(m)
2002 2012 2002 2012
1 Atap 15.6 0.07033 0.06645 0.09647 0.09105
2 Rooftank 12.6 0.06624 0.06264 0.08984 0.08466
3 Lantai 3 9 0.05472 0.05149 0.07145 0.06657
4 Lantai 2 6 0.0386 0.03633 0.05011 0.04631
5 Lantai 1 3 0.01714 0.01612 0.02408 0.0222

4.9.2. Kontrol Kinerja Batas Layan Berdasarkan SNI-03-1726-2002

Berdasarkan pasal 8.1.2 SNI-03-1726-2002, kinerja batas layan struktur gedung


ditentukan oleh simpangan antar lantai-tingkat akibat pengaruh gempa rencana
dengan persyaratan sebagai berikut.

0,03
∆< × ℎ < 30

Sumber : SNI-03-1726-2002

dengan :

Δ = simpangan antar lantai-tingkat yang diijinkan,

R = faktor reduksi gempa struktur gedung, R = 5,13 (diperoleh dari data sekunder)

hi = tinggi tingkat yang ditinjau.

Rekapitulasi hasil perhitungan kontrol kinerja batas layan berdasarkan ketentuan


SNI-03-1726-2002, untuk semua data gempa pada arah longitudinal (x) dan
transversal (y) dapat dilihat pada Tabel 4.14 - 4.17 berikut ini.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 59

Tabel 4.14 Kontrol Kinerja Batas Layan Gempa Imperial Valley

Elevasi hi δe x02 δe y02 Δx02 Δy02 Δi02 Keterangan


No Lantai
(m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) X Y
1 Atap 15.6 3 0.0817 0.0902 0.0116 0.0043 0.018 OK OK
2 Rooftank 12.6 3.6 0.0701 0.0860 0.0140 0.0138 0.021 OK OK
3 Lantai 3 9 3 0.0560 0.0721 0.0131 0.0199 0.018 OK NOT OK
4 Lantai 2 6 3 0.0429 0.0522 0.0211 0.0276 0.018 NOT OK NOT OK
5 Lantai 1 3 3 0.0218 0.0246 0.0218 0.0246 0.018 NOT OK NOT OK

Tabel 4.15 Kontrol Kinerja Batas Layan Gempa Parkfield

Elevasi hi δe x02 δe y02 Δx02 Δy02 Δi02 Keterangan


No Lantai
(m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) X Y
1 Atap 15.6 3 0.0980 0.0397 0.0053 0.0019 0.018 OK OK
2 Rooftank 12.6 3.6 0.0926 0.0378 0.0130 0.0090 0.021 OK OK
3 Lantai 3 9 3 0.0796 0.0288 0.0209 0.0108 0.018 NOT OK OK
4 Lantai 2 6 3 0.0587 0.0180 0.0311 0.0103 0.018 NOT OK OK
5 Lantai 1 3 3 0.0277 0.0077 0.0277 0.0077 0.018 NOT OK OK
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 60

Tabel 4.16 Kontrol Kinerja Batas Layan Gempa Kobe

Elevasi hi δe x02 δe y02 Δx02 Δy02 Δi02 Keterangan


No Lantai
(m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) X Y
1 Atap 15.6 3 0.1814 0.0991 0.0106 0.0050 0.018 OK OK
2 Rooftank 12.6 3.6 0.1708 0.0941 0.0201 0.0145 0.021 OK OK
3 Lantai 3 9 3 0.1507 0.0796 0.0205 0.0184 0.018 NOT OK NOT OK
4 Lantai 2 6 3 0.1302 0.0612 0.0495 0.0272 0.018 NOT OK NOT OK
5 Lantai 1 3 3 0.0807 0.0340 0.0807 0.0340 0.018 NOT OK NOT OK

Tabel 4.17 Kontrol Kinerja Batas Layan Gempa Urakawa

Elevasi hi δe x02 δe y02 Δx02 Δy02 Δi02 Keterangan


No Lantai
(m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) X Y
1 Atap 15.6 3 0.0703 0.0965 0.0041 0.0066 0.018 OK OK
2 Rooftank 12.6 3.6 0.0662 0.0898 0.0115 0.0184 0.021 OK OK
3 Lantai 3 9 3 0.0547 0.0714 0.0161 0.0213 0.018 OK NOT OK
4 Lantai 2 6 3 0.0386 0.0501 0.0215 0.0260 0.018 NOT OK NOT OK
5 Lantai 1 3 3 0.0171 0.0241 0.0171 0.0241 0.018 OK NOT OK
library.uns.ac.id 61
digilib.uns.ac.id

4.9.3. Kontrol Kinerja Batas Layan Berdasarkan SNI 1726:2012

Berdasarkan pasal 7.12.3 SNI 1726:2012, perpindahan respons inelastik maksimum


(δM) harus dihitung pada lokasi kritis dengan mempertimbangkan perpindahan
translasi maupun rotasi pada struktur, termasuk pembesaran torsi (bila ada), dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut.

Sumber : SNI 1726:2012

dengan :

δM = perpindahan respons inelastik maksimum,

Cd = faktor amplifikasi defleksi, Cd = 4,54 (diperoleh dari data sekunder)

δmax = perpindahan elastik maksimum pada lokasi yang ditinjau,

Ie = faktor keutamaan gempa. Ie = 1,00 (diperoleh dari Tabel 2, SNI 1726:2012)

Menurut Tabel 16 pasal 7.12.1 SNI 1726:2012, simpangan antar lantai tingkat
desain (Δ) tidak boleh melebihi simpangan antar lantai tingkat ijin (Δa) untuk semua
tingkat yang ditentukan dengan persyaratan berikut ini.

∆ < 0,025 × ℎ

Sumber : Tabel 16, SNI 1726:2012

dengan :

Δa = simpangan antar lantai tingkat ijin,

hi = tinggi tingkat yang ditinjau.

Berdasarkan pasal 7.12.1.1 SNI 1726:2012, simpangan antar lantai tingkat desain
(Δ) tidak boleh melebihi Δ ⁄ untuk semua tingkat. Sesuai dengan pasal 7.3.4.2
SNI 1726:2012, nilai yang digunakan adalah 1,3. Rekapitulasi hasil perhitungan
kontrol kinerja batas layan berdasarkan ketentuan SNI 1726:2012, untuk semua
data gempa pada arah longitudinal (x) dan transversal (y) dapat dilihat pada Tabel
4.18 - 4.21 berikut ini.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 62

Tabel 4.18 Kontrol Kinerja Batas Layan Gempa Imperial Valley

hi δe x12 δe y12 δ x12 δ y12 Δx12 Δy12 Δa12 Δa12 / ρ Keterangan


No Lantai
(m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) X Y
1 Atap 3 0.0835 0.0914 0.3795 0.4154 0.0522 0.0201 0.075 0.0577 OK OK
2 Rooftank 3.6 0.0720 0.0870 0.3273 0.3953 0.0631 0.0638 0.09 0.0692 OK OK
3 Lantai 3 3 0.0581 0.0730 0.2642 0.3315 0.0628 0.0917 0.075 0.0577 NOT OK NOT OK
4 Lantai 2 3 0.0443 0.0528 0.2014 0.2398 0.0997 0.1270 0.075 0.0577 NOT OK NOT OK
5 Lantai 1 3 0.0224 0.0248 0.1016 0.1128 0.1016 0.1128 0.075 0.0577 NOT OK NOT OK

Tabel 4.19 Kontrol Kinerja Batas Layan Gempa Parkfield

hi δe x12 δe y12 δ x12 δ y12 Δx12 Δy12 Δa12 Δa12 / ρ Keterangan


No Lantai
(m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) X Y
1 Atap 3 0.0998 0.0412 0.4536 0.1873 0.0227 0.0101 0.075 0.0577 OK OK
2 Rooftank 3.6 0.0948 0.0390 0.4309 0.1773 0.0612 0.0428 0.09 0.0692 OK OK
3 Lantai 3 3 0.0814 0.0296 0.3697 0.1345 0.0976 0.0513 0.075 0.0577 NOT OK OK
4 Lantai 2 3 0.0599 0.0183 0.2721 0.0832 0.1407 0.0476 0.075 0.0577 NOT OK OK
5 Lantai 1 3 0.0289 0.0078 0.1314 0.0356 0.1314 0.0356 0.075 0.0577 NOT OK OK
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 63

Tabel 4.20 Kontrol Kinerja Batas Layan Gempa Kobe

hi δe x12 δe y12 δ x12 δ y12 Δx12 Δy12 Δa12 Δa12 / ρ Keterangan


No Lantai
(m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) X Y
1 Atap 3 0.1819 0.1071 0.8263 0.4865 0.0469 0.0236 0.075 0.0577 OK OK
2 Rooftank 3.6 0.1715 0.1019 0.7793 0.4630 0.0899 0.0655 0.09 0.0692 NOT OK OK
3 Lantai 3 3 0.1517 0.0875 0.6894 0.3975 0.0934 0.0876 0.075 0.0577 NOT OK NOT OK
4 Lantai 2 3 0.1312 0.0682 0.5960 0.3098 0.2294 0.1401 0.075 0.0577 NOT OK NOT OK
5 Lantai 1 3 0.0807 0.0374 0.3666 0.1698 0.3666 0.1698 0.075 0.0577 NOT OK NOT OK

Tabel 4.21 Kontrol Kinerja Batas Layan Gempa Urakawa

hi δe x12 δe y12 δ x12 δ y12 Δx12 Δy12 Δa12 Δa12 / ρ Keterangan


No Lantai
(m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) X Y
1 Atap 3 0.0665 0.0910 0.3019 0.4137 0.0173 0.0290 0.075 0.0577 OK OK
2 Rooftank 3.6 0.0626 0.0847 0.2846 0.3846 0.0506 0.0822 0.09 0.0692 OK NOT OK
3 Lantai 3 3 0.0515 0.0666 0.2339 0.3025 0.0689 0.0921 0.075 0.0577 NOT OK NOT OK
4 Lantai 2 3 0.0363 0.0463 0.1651 0.2104 0.0918 0.1095 0.075 0.0577 NOT OK NOT OK
5 Lantai 1 3 0.0161 0.0222 0.0732 0.1009 0.0732 0.1009 0.075 0.0577 NOT OK NOT OK
library.uns.ac.id 64
digilib.uns.ac.id

4.9.4. Kurva Histeresis Kolom

Selain mendapatkan respon displacement, pada analisis ini didapatkan juga output
berupa kurva histeresis dari suatu kolom. Kolom yang ditinjau terletak di lantai
dasar dimana pada bagian teratas kolom tersebut memiliki lantai tambahan (lantai
rooftank). Dalam program SeismoStruct2016 yang digunakan untuk analisis, notasi
elemen pada kolom yang ditinjau adalah “C_12”. Hasil kurva histeresis dari beban
gempa Imperial Valley dengan target spektrum 2002 dan 2012 pada arah
longitudinal (X) dan arah transversal (Y) dapat dilihat pada Gambar 4.26 - 4.29,
sedangkan untuk beban gempa lainnya dapat dilihat pada bagian lampiran.

150

100

50

0
Mx (kNm)

-0.01 -0.008 -0.006 -0.004 -0.002 0 0.002 0.004 0.006 0.008


-50

-100

-150

-200
Rx (rad)

Gambar 4.26 Kurva Histeresis Gempa Imperial Valley Matched Spektrum 2002
Arah X
library.uns.ac.id 65
digilib.uns.ac.id

150

100

50

0
Mx (kNm)

-0.01 -0.008 -0.006 -0.004 -0.002 0 0.002 0.004 0.006 0.008


-50

-100

-150

-200
Rx (rad)

Gambar 4.27 Kurva Histeresis Gempa Imperial Valley Matched Spektrum 2012
Arah X

300
250
200
150
100
My (kNm)

50
0
-0.008 -0.006 -0.004 -0.002 0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01
-50
-100
-150
-200
-250
Ry (rad)

Gambar 4.28 Kurva Histeresis Gempa Imperial Valley Matched Spektrum 2002
Arah Y
library.uns.ac.id 66
digilib.uns.ac.id

300
250
200
150
100
My (kNm)

50
0
-0.008 -0.006 -0.004 -0.002 0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01
-50
-100
-150
-200
-250
Ry (rad)

Gambar 4.29 Kurva Histeresis Gempa Imperial Valley Matched Spektrum 2012
Arah Y

4.9.5. Analisis Kekakuan Berdasarkan Kurva Histeresis

Berdasarkan output kurva histeresis yang didapatkan dari analisis menggunakan


program SeismoStruct2016, maka dapat diketahui nilai kekakuan pada kolom yang
ditinjau. Untuk menghitung nilai kekakuan pada satu siklus kurva dapat dihitung
menggunakan persamaan berikut.

| |+ | |
=
| |+ | |

dengan :

K = kekakuan,

Mmax = momen pada titik maksimum,

Mmin = momen pada titik minimum,

Rmax = rotasi pada titik maksimum,

Rmin = rotasi pada titik minimum.


library.uns.ac.id 67
digilib.uns.ac.id

Berikut adalah contoh perhitungan kekakuan berdasarkan kurva histeresis akibat


beban gempa Imperial Valley yang match dengan spektrum 2002 arah longitudinal,
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Siklus pertama, kedua dan ketiga dari
kurva histeresis tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.30 – 4.32 di bawah ini.

10 1.53E-04, 8.93215

0
Mx (kNm)

-0.00025 -0.0002 -0.00015 -0.0001 -0.00005 0 0.00005 0.0001 0.00015 0.0002

-5

-10

-2.25E-04, -
11.27164 -15
Rx (rad)

Gambar 4.30 Siklus Pertama Kurva Histeresis

Contoh perhitungan kekakuan pada siklus pertama (K1) :

| | | |
K1 = | | | |

| . | | . |
=| . | | . |

= 53358.84 kNm/rad
library.uns.ac.id 68
digilib.uns.ac.id

30
0.00034291,
18.55133
20

10

0
Mx (kNm)

-0.001 -0.0008 -0.0006 -0.0004 -0.0002 0 0.0002 0.0004 0.0006


-10

-20

-30

-8.28E-04, -
-40
32.91127 Rx (rad)

Gambar 4.31 Siklus Kedua Kurva Histeresis

Contoh perhitungan kekakuan pada siklus kedua (K2) :

| | | |
K2 = | | | |

| . | | . |
=| . | | . |

= 43955.07 kNm/rad

60
0.00101768,
38.05711
40

20

0
Mx (kNm)

-0.003 -0.0025 -0.002 -0.0015 -0.001 -0.0005 0 0.0005 0.001 0.0015


-20

-40

-60
-0.00251184, -
59.13632 -80
Rx (rad)

Gambar 4.32 Siklus Ketiga Kurva Histeresis


library.uns.ac.id 69
digilib.uns.ac.id

Contoh perhitungan kekakuan pada siklus ketiga (K3) :

| | | |
K3 = | | | |

| . | | . |
=| . | | . |

= 27537.29 kNm/rad

Rekapitulasi hasil perhitungan nilai kekakuan berdasarkan kurva histerisis dari


semua data gempa dapat dilihat pada Tabel 4.22 - 4.25 berikut ini, untuk
perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran.

Tabel 4.22 Nilai Kekakuan Analisis Dinamik Gempa Imperial Valley

Kx02 Kx12 Ky02 Ky12


Siklus
(kNm/rad) (kNm/rad) (kNm/rad) (kNm/rad)
1 53358.84 51476.03 93220.8 92995.62
2 43955.07 46390.68 96456.98 96674.07
3 27537.29 29566.43 89280.46 88345.47
4 21673.43 21691.51 85233.56 85069.28
5 23086.92 22904.57 89762.68 90013.17
6 22052.74 21995.82 87155.31 84852.11
7 19688.54 19419.48 89534.23 91512.86
8 20514.85 20290.36 61900.48 62036.58
9 23280.77 22287.31 56299.02 56292.7
10 25185.24 23241.28 36941.5 36696.81
11 23104.78 22415.64 35105.52 34946.65
12 21493.77 20473.85 32316.77 32127.55
13 - - 32835.22 32886.57
14 - - 33529.17 33688.7
15 - - 33322.06 33467.65
16 - - 33589.63 33736.64
17 - - 33130.8 33208.5
library.uns.ac.id 70
digilib.uns.ac.id

Tabel 4.23 Nilai Kekakuan Analisis Dinamik Gempa Parkfield

Kx02 Kx12 Ky02 Ky12


Siklus
(kNm/rad) (kNm/rad) (kNm/rad) (kNm/rad)
1 32432.148 31898.068 91721.36 91674.702
2 20635.571 20453.956 71021.866 70857.043
3 17186.792 16882.585 55115.231 54710.457
4 17603.207 17341.792 53979.496 53691.08
5 17576.468 17351.874 41900.738 41706.427
6 17623.218 17369.696 46600.316 46316.696
7 17835.927 17555.123 48310.239 47956.005
8 17961.531 17755.332 64260.418 64155.675
9 18114.754 17879.562 89234.258 86708.716
10 18163.87 17909.37 72366.189 73306.917
11 18165.44 17915.474 70488.159 71255.081
12 - - 70183.133 68896.175
13 - - 69402.126 68179.752
14 - - 56896.507 54465.139
library.uns.ac.id 71
digilib.uns.ac.id

Tabel 4.24 Nilai Kekakuan Analisis Dinamik Gempa Kobe

Kx02 Kx12 Ky02 Ky12


Siklus
(kNm/rad) (kNm/rad) (kNm/rad) (kNm/rad)
1 32828.07 29016.26 65812.25 64410.85
2 22932.68 22140.31 51544.01 50742.04
3 21625.21 21064.28 39263.09 38943.33
4 22032.44 21586.84 41079.78 40487.14
5 16843.19 16877.69 38223.82 38970.91
6 13262.1 13496.92 43292.79 42684.76
7 7912.362 7935.507 28657.41 27494.74
8 8252.27 8209.723 29583.05 28106.68
9 9234.318 9169.075 30250.47 29084.94
10 8576.189 8585.273 29952.48 28292.02
11 - - 29470.28 28504.73

Tabel 4.25 Nilai Kekakuan Analisis Dinamik Gempa Urakawa

Kx02 Kx12 Ky02 Ky12


Siklus
(kNm/rad) (kNm/rad) (kNm/rad) (kNm/rad)
1 49767.31 49869.27 93205.69 90960.37
2 41985.71 42937.3 92091.15 92235.87
3 31327.17 35968.78 47178.13 49406.31
4 21946.31 22931.09 35628.31 36695.33
5 20306.14 20666.05 31875.22 32990.47
6 21063.42 21110.66 33390.65 34208.01
7 23063.35 23256.56 32431.16 33536.69
8 22119.9 22320.73 34219.09 35122.97
9 26435.07 26952.98 - -
10 24464.73 25964.61 - -
11 24640.2 27304.48 - -
library.uns.ac.id 72
digilib.uns.ac.id

Berdasarkan tabel rekapitulasi di atas, maka dapat dilihat grafik kekakuan untuk
semua data gempa pada Gambar 4.33 - 4.36 berikut ini.

60000

50000
Kekakuan (kNm/rad)

40000

30000

20000

10000

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Siklus

Imperial Valley Parkfield Kobe Urakawa

Gambar 4.33 Kekakuan Akibat Beban Gempa Matched 2002 Arah X

60000

50000
Kekakuan (kNm/rad)

40000

30000

20000

10000

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Siklus

Imperial Valley Parkfield Kobe Urakawa

Gambar 4.34 Kekakuan Akibat Beban Gempa Matched 2012 Arah X


library.uns.ac.id 73
digilib.uns.ac.id

120000

Kekakuan (kNm/rad) 100000

80000

60000

40000

20000

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Siklus

Imperial Valley Parkfield Kobe Urakawa

Gambar 4.35 Kekakuan Akibat Beban Gempa Matched 2002 Arah Y

120000

100000
Kekakuan (kNm/rad)

80000

60000

40000

20000

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Siklus

Imperial Valley Parkfield Kobe Urakawa

Gambar 4.36 Kekakuan Akibat Beban Gempa Matched 2012 Arah Y


library.uns.ac.id 74
digilib.uns.ac.id

Dapat dilihat dari Gambar 4.30 – 4.31, grafik tersebut menunjukkan semakin
bertambahnya waktu (siklus kurva) maka nilai kekakuannya relatif semakin turun.
Akibatnya kolom pada struktur tersebut akan mengalami keretakan secara perlahan
dengan rentang waktu tertentu. Setelah gempa berhenti maka kolom tersebut sudah
tidak berdiri tegak seperti semula, tetapi kolom tersebut akan mengalami
kemiringan/patah. Hal tersebut membuktikan bahwa respon struktur yang ditinjau
akan memiliki perilaku inelastik akibat beban gempa yang terjadi secara dinamik.

4.10. Perbandingan Hasil Analisis

4.10.1. Perbandingan Hasil Displacement dan Simpangan Antar Tingkat

Berdasarkan pada tujuan penelitian, perbandingan hasil displacement dari empat


rekaman gempa yang di-match antara target spektrum desain 2002 terhadap target
spektrum desain 2012 dapat dihitung menggunakan persamaan berikut.

( 12 − 02)
% = × 100%
02

dengan :

δe12 = displacement dari data gempa yang di-match dengan target spektrum 2012

δe02 = displacement dari data gempa yang di-match dengan target spektrum 2002

Jika hasil presentase perbandingan negatif (-), maka displacement dari target
spektrum 2002 terhadap target spektrum 2012 mengecil. Sebaliknya, jika hasil
presentase perbandingan positif (+), maka displacement dari target spektrum 2002
terhadap target spektrum 2012 membesar.

Hasil rekapitulasi dari presentase perbandingan displacement untuk semua data


gempa pada arah longitudinal (x) dan transversal (y) dapat dilihat pada Tabel 4.26
dan Tabel 4.27. Sedangkan hasil rekapitulasi dari presentase perbandingan
simpangan antar tingkat dapat dilihat pada Tabel 4.28 dan Tabel 4.29.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 75

Tabel 4.26 Rekapitulasi Perbandingan Displacement Arah X

Imperial Valley Parkfield Kobe Urakawa


(δex12 - (δex12 - (δex12 - (δex12 -
Lantai δe x02 δe x12 δex02) / δe x02 δe x12 δex02) / δe x02 δe x12 δex02) / δe x02 δe x12 δex02) /
δex02 δex02 δex02 δex02
m m % m m % m m % m m %
Atap 0.0817 0.0835 2.25% 0.0980 0.0998 1.90% 0.1814 0.1819 0.25% 0.0703 0.0665 -5.51%
Rooftank 0.0701 0.0720 2.81% 0.0926 0.0948 2.37% 0.1708 0.1715 0.44% 0.0662 0.0626 -5.43%
Lantai 3 0.0560 0.0581 3.77% 0.0796 0.0814 2.19% 0.1507 0.1517 0.72% 0.0547 0.0515 -5.91%
Lantai 2 0.0429 0.0443 3.31% 0.0587 0.0599 1.98% 0.1302 0.1312 0.78% 0.0386 0.0363 -5.87%
Lantai 1 0.0218 0.0224 2.76% 0.0277 0.0289 4.58% 0.0807 0.0807 0.02% 0.0171 0.0161 -5.95%
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 76

Tabel 4.27 Rekapitulasi Perbandingan Displacement Arah Y

Imperial Valley Parkfield Kobe Urakawa


(δey12 - (δey12 - (δey12 - (δey12 -
Lantai δe y02 δe y12 δey02) / δe y02 δe y12 δey02) / δe y02 δe y12 δey02) / δe y02 δe y12 δey02) /
δey02 δey02 δey02 δey02
m m % m m % m m % m m %
Atap 0.0902 0.0914 1.33% 0.0397 0.0412 3.89% 0.0991 0.1071 8.02% 0.0965 0.0910 -5.62%
Rooftank 0.0860 0.0870 1.22% 0.0378 0.0390 3.25% 0.0941 0.1019 8.25% 0.0898 0.0847 -5.77%
Lantai 3 0.0721 0.0730 1.15% 0.0288 0.0296 2.94% 0.0796 0.0875 9.85% 0.0714 0.0666 -6.82%
Lantai 2 0.0522 0.0528 1.10% 0.0180 0.0183 1.76% 0.0612 0.0682 11.42% 0.0501 0.0463 -7.59%
Lantai 1 0.0246 0.0248 0.98% 0.0077 0.0078 1.99% 0.0340 0.0374 9.88% 0.0241 0.0222 -7.81%

Dari hasil analisis pada Tabel 2.26 dan Tabel 2.27, dapat dibandingkan nilai displacement gempa yang di-match dengan target spektrum
desain 2012 memiliki nilai displacement yang lebih besar dari gempa yang di-match dengan target spektrum desain 2002, kecuali pada
gempa Urakawa yang memiliki nilai displacement lebih kecil.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 77

Tabel 4.28 Rekapitulasi Perbandingan Simpangan Antar Tingkat Arah X

Imperial Valley Parkfield Kobe Urakawa


(Δx12 - (Δx12 - (Δx12 - (Δx12 -
Lantai Δx02 Δx12 Δx02) / Δx02 Δx12 Δx02) / Δx02 Δx12 Δx02) / Δx02 Δx12 Δx02) /
Δx02 Δx02 Δx02 Δx02
m m % m m % m m % m m %
Atap 0.0116 0.0522 349.37% 0.0053 0.0227 326.19% 0.0106 0.0469 341.50% 0.0041 0.0173 323.40%
Rooftank 0.0140 0.0631 349.74% 0.0130 0.0612 369.94% 0.0201 0.0899 346.88% 0.0115 0.0506 339.81%
Lantai 3 0.0131 0.0628 378.26% 0.0209 0.0976 367.03% 0.0205 0.0934 355.95% 0.0161 0.0689 327.16%
Lantai 2 0.0211 0.0997 371.95% 0.0311 0.1407 352.83% 0.0495 0.2294 363.46% 0.0215 0.0918 327.93%
Lantai 1 0.0218 0.1016 366.85% 0.0277 0.1314 375.13% 0.0807 0.3666 354.44% 0.0171 0.0732 327.29%
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 78

Tabel 4.29 Rekapitulasi Perbandingan Simpangan Antar Tingkat Arah Y

Imperial Valley Parkfield Kobe Urakawa


(Δy12 - (Δy12 - (Δy12 - (Δy12 -
Lantai Δy02 Δy12 Δy02) / Δy02 Δy12 Δy02) / Δy02 Δy12 Δy02) / Δy02 Δy12 Δy02) /
Δy02 Δy02 Δy02 Δy02
m m % m m % m m % m m %
Atap 0.0043 0.0201 369.83% 0.0019 0.0101 430.19% 0.0050 0.0236 371.10% 0.0066 0.0290 338.12%
Rooftank 0.0138 0.0638 361.52% 0.0090 0.0428 373.47% 0.0145 0.0655 351.86% 0.0184 0.0822 346.74%
Lantai 3 0.0199 0.0917 360.19% 0.0108 0.0513 376.65% 0.0184 0.0876 375.41% 0.0213 0.0921 331.49%
Lantai 2 0.0276 0.1270 359.83% 0.0103 0.0476 361.59% 0.0272 0.1401 415.02% 0.0260 0.1095 320.80%
Lantai 1 0.0246 0.1128 358.80% 0.0077 0.0356 363.36% 0.0340 0.1698 399.21% 0.0241 0.1009 318.85%

Dari Tabel 2.28 dan Tabel 2.29 tersebut, dapat dilihat hasil perbandingan simpangan antar tingkat akibat beban gempa yang di-match dengan
target spektrum desain 2012 memiliki hasil yang lebih besar daripada beban gempa yang di-match dengan target spektrum desain 2002
untuk semua jenis gempa.
library.uns.ac.id 79
digilib.uns.ac.id

4.10.2. Perbandingan Hasil Kekakuan Berdasarkan Kurva Histerisis

Berdasarkan tujuan penelitian selanjutnya, perbandingan hasil kekakuan dari empat


rekaman gempa yang di-match antara target spektrum desain 2002 terhadap target
spektrum desain 2012 dapat dihitung dengan persamaan yang digunakan untuk
menghitung perbandingan displacement sebelumnya. Hasil presentase
perbandingan kekakuan pada titik siklus maksimum dan minimum dapat dilihat
pada Tabel 4.30 - 4.33. Sedangkan untuk hasil rekapitulasi presentase perbandingan
kekakuan pada semua siklus dapat dilihat pada bagian lampiran.

Tabel 4.30 Perbandingan Kekakuan Beban Gempa Imperial Valley

(Kx12 - (Ky12 -
Kx02 Kx12 Kx02) / Ky02 Ky12 Ky02) /
Kekakuan
Kx02 Ky02
kNm/rad kNm/rad % kNm/rad kNm/rad %
Rata-rata 27077.69 26846.08 -0.86% 59977.30 59914.76 -0.10%
Maksimum 53358.84 51476.03 -3.53% 96456.98 96674.07 0.23%
Minimum 19688.54 19419.48 -1.37% 32316.77 32127.55 -0.59%

Tabel 4.31 Perbandingan Kekakuan Beban Gempa Parkfield

(Kx12 - (Ky12 -
Kx02 Kx12 Kx02) / Ky02 Ky12 Ky02) /
Kekakuan
Kx02 Ky02
kNm/rad kNm/rad % kNm/rad kNm/rad %
Rata-rata 19390.81 19119.35 -1.40% 64391.43 63848.56 -0.84%
Maksimum 32432.15 31898.07 -1.65% 91721.36 91674.70 -0.05%
Minimum 17186.79 16882.58 -1.77% 41900.74 41706.43 -0.46%
library.uns.ac.id 80
digilib.uns.ac.id

Tabel 4.32 Perbandingan Kekakuan Beban Gempa Kobe

(Kx12 - (Ky12 -
Kx02 Kx12 Kx02) / Ky02 Ky12 Ky02) /
Kekakuan
Kx02 Ky02
kNm/rad kNm/rad % kNm/rad kNm/rad %
Rata-rata 16349.88 15808.19 -3.31% 38829.95 37974.74 -2.20%
Maksimum 32828.07 29016.26 -11.61% 65812.25 64410.85 -2.13%
Minimum 7912.36 7935.51 0.29% 28657.41 27494.74 -4.06%

Tabel 4.33 Perbandingan Kekakuan Beban Gempa Urakawa

(Kx12 - (Ky12 -
Kx02 Kx12 Kx02) / Ky02 Ky12 Ky02) /
Kekakuan
Kx02 Ky02
kNm/rad kNm/rad % kNm/rad kNm/rad %
Rata-rata 27919.94 29025.68 3.96% 50002.43 50644.50 1.28%
Maksimum 49767.31 49869.27 0.20% 93205.69 92235.87 -1.04%
Minimum 20306.14 20666.05 1.77% 31875.22 32990.47 3.50%

Anda mungkin juga menyukai