0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan17 halaman
Modul ini membahas tentang prinsip dasar berjalan kaki, kelebihan berjalan kaki, alasan orang berjalan kaki, demografi pejalan kaki, karakteristik pejalan kaki seperti kecepatan, kebutuhan ruang, jarak berjalan, dan pejalan kaki berkebutuhan khusus, serta kriteria jalur pejalan kaki yang baik seperti keamanan, kenyamanan, dan kemudahan.
Modul ini membahas tentang prinsip dasar berjalan kaki, kelebihan berjalan kaki, alasan orang berjalan kaki, demografi pejalan kaki, karakteristik pejalan kaki seperti kecepatan, kebutuhan ruang, jarak berjalan, dan pejalan kaki berkebutuhan khusus, serta kriteria jalur pejalan kaki yang baik seperti keamanan, kenyamanan, dan kemudahan.
Modul ini membahas tentang prinsip dasar berjalan kaki, kelebihan berjalan kaki, alasan orang berjalan kaki, demografi pejalan kaki, karakteristik pejalan kaki seperti kecepatan, kebutuhan ruang, jarak berjalan, dan pejalan kaki berkebutuhan khusus, serta kriteria jalur pejalan kaki yang baik seperti keamanan, kenyamanan, dan kemudahan.
Siti Asyiah, M.T. tripsavvy.com Prinsip Dasar Berjalan Kaki ➢ Kegiatan di suatu ruas jalan secara umum ada 3: 1. Pergerakan bagi non pejalan kaki yang utamanya terdiri dari pergerakan kendaraan beroda 2. Pergerakan pejalan kaki yang merupakan kegiatan dinamis misalnya berjalan kaki, berlari dan berjalan 3. Kegiatan pejalan kaki statis yang meliputi bersender, duduk, berjongkok dll. Prinsip Dasar Berjalan Kaki ➢ Berjalan kaki merupakan metode pergerakan internal satu-satunya dalam memenuhi interaksi tatap muka yang ada dalam aktivitas komersial dan kultural di lingkungan kehidupan kota ➢ Berjalan kaki merupakan alat penghubung antara suatu moda dengan moda angkutan lain ➢ Upaya berjalan kaki merupakan bentuk sarana transportasi paling sederhana dalam melakukan kegiatan dari suatu tempat ke tempat lain Kelebihan Berjalan Kaki ➢ Berjalan kaki kecepatannya rendah, sehingga memungkinkan pelakunya mengamati lingkungan sekitar dan mengamati objek secara detail ➢ Dengan berjalan kaki, orang bebas mengatur Langkah, berbelok, berhenti dan bebas mengatur kontak dengan lingkungan ➢ Berjalan kaki merupakan sarana interaksi dan komunikasi sosial masyarakat kota Alasan Berjalan Kaki
Keputusan orang berjalan kaki
tergantung seberapa jauh perjalanan yang ditempuh, tingkat keamanan jalur pejalan kaki dan kenyamanan yang diperoleh dibandingkan moda lain. 4 factor yang mempengaruhi orang berjalan kaki: 1. Waktu, 2. Kenyamanan 3. Ketersediaan kendaraan bermotor 4. Pola tata guna lahan; Demografi Pejalan Kaki Karakteristik Pejalan Kaki
Karakteristik pejalan kaki merupakan satu faktor
utama yang diperlukan dalam perancangan dan fasilits pejalan kaki Karateristik pejalan kaki terdiri dari: 1. Karakteristik mikroskopik; pola perilaku setiap individu pejalan kaki 2. Karakteristik makroskopik, misalnya: jarak perjalanan, tujuan perjalanan atau karakter sosial ekonomi Karakteristik dasar arus lalu lintas pejalan kaki dapat berupa aliran (flow), kecepatan (speed) dan kepadatan (density) dapat diamati dan dipelajari dalam level mikroskopik dan makroskopik 1. Kecepatan Berjalan • Kecepatan pejalan kaki (pedestrians Karakteristik Pejalan Kaki speed) merupakan rata-rata kecepatan berjalan yang biasanya dinyatakan dalam meter per menit. • Kecepatan berjalan kaki pada umumnya untuk keadaan tidak terhalang adalah sekitar 4,8 km/jam atau sekitar 79,2 m/menit (1,32 m/det) yang besarannya akan meningkat sedikit untuk laki-laki dan sebaliknya untuk perempuan. • Penurunan kecepatan bisa disebabkan jalan menanjak atau terhalang kerumunan orang, tanda lalu lintas atau halangan lain. Halangan tersebut bisa memperlambat sekitar 25% 2. Kebutuhan Ruang • Faktor utama karakteristik fisik pejalan kaki Karakteristik Pejalan Kaki adalah dimensi tubuh manusia dan gerak. • Karakteristik bentuk tubuh dan gerak manusia digunakan untuk memenuhi kebutuhan ruang bagi Gerakan normal manusia • Ukuran badan pejalan kaki ditentukan oleh lebar bahu dan tebal tubuh.. Observasi yang dilakukan oleh Fruin 91971) menunjukkan 99% manusia berukuran bahu sekitar 52,5 cm dg toleransi 3,8cm dan tebal tubuh sekitar 33 cm. Fruin merekomendasikan memakai ukuran 45,7 cm x 61 cm atau ekivalen dengan ruangan berbentuk elips 0,21 m2 untuk memberi kesempatan manusia bergerak bebas dengan tangan membawa beban kanan dan kiri Karakteristik Pejalan Kaki Jarak Ruang
• Jarak ruang diperlukan pejalan
kaki untuk berkomunikasi • Jarak ruang bisa dipengaruhi oleh pandangan, pendengaran, bahu, rasa dan rabaan bervariasi • Jarak ruang untuk hubungan sosial sekitar 130 – 375 cm sedangkan untuk hubungan public lebih dari 375 cm Karakteristik Pejalan Kaki Ruang Pandang
• Aspek lain yang mempengaruhi
kebutuhan ruang pejalan kaki adalah ruang pandang • Manusia memiliki kemampuan pandang untuk memperkirakan kecepatan, jarak dan arah berjalan • Ruang pandang manusia berbentuk sudut mulai 3-70 derajat dengan sudut tertinggi yang masih dalam batas nyaman adalah 60 derajat. 3. Jarak Berjalan • Rata-rata pejalan kaki berjalan sejauh 0,4 km atau kurang dari jarak sejauh 1,6 km Karakteristik Pejalan Kaki • 1,6 km merupakan jarak paling jauh orang mau berjalan kaki (AASTHO, 2004) 4. Pejalan Kaki Berkebutuhan Khusus
Kebutuhan pejalan kaki yang berkebutuhan khusus diantaranya
Karakteristik Pejalan Kaki • mencakup penyandang disabilitas, orang tua (manula), anak-anak, ibu hamil, serta orang sakit (UU No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pasal 242) • Kebutuhan ruang untuk difabel membutuhkan desain tanpa halangan • Syarat kebutuhan ruang difable: ➢ Tingkat kelandaian yang tidak melebihi 8% (1 banding 12) ➢ Jalur landau tersebut harus memiliki pegangan tangan, setidaknya satu sisi dan disarankan ada pegangan di kedua sisi ➢ Difabel memiliki keterbatasan menerima informasi, perlu diberikan isyarat-isyarat dalam lingkungan: tanda bagi pejalan kaki yang dapat diakses signal suara yang didengan, pesan-pesan verbal, informasi lewat getaran, dan peringatan-peringatan yang dapat dideteksi ➢ Perlu disediakan jalur pemandu untuk tuna netra (tekstur ubin bermotif garis dan bulat) Fasilitas pejalan kaki bagi difable diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan Kriteria Jalur Pejalan Kaki
1. Keamanan (Safety), pejalan kaki harus mudah bergerak atau
berpindah dan berlindung dari kendaraan bermotor 2. Menyenangkan (Convenience), pejalan kaki harus memiliki rute sesingkat mungkin (jarak terpendek) yang bebas hambatan dari suatu lokasi ke lokasi tujuan lain 3. Kenyamanan (Comfort), pejalan kaki harus memiliki jalur yang mudah dilalui, bebas hambatan 4. Menarik (attractiveness), pada tempat tertentu berikan elemen estetika, lampu penerangan jalan, lansekap dll) Jenis dan Komponen Fasilitas Pejalan Kaki Fasilitas Utama ➢ Berupa jalur pejalan kaki, misalnya penyeberangan (baik yang sebidang maupun tidak sebidang), trotoar dll
Fasilitas Pendukung
➢ Berupa segala sarana pendukung: Lapak tunggu,
lampu penerangan, rambu, marka, papan informasi, pagar pembatas, pelindung/peneduh, jalur hijau, tempat duduk, tempat sampah, halte/shelter, dll ➢ Prinsip Umum Desain Fasilitas Pejalan Kaki Desain Fasilitas 1. Lintasan yang disediakan bagi pejalan kaki harus sedekat mungkin, nyaman, lancar dan Pejalan Kaki aman dari gangguan 2. Adanya kontinuitas jalur pejalan kaki, yang menghubungkan antara tempat asal ke tempat tujuan dan sebaliknya 3. Ruang yang direncanakan harus dapat diakses oleh seluruh pengguna, termasuk oleh disabilitas 4. Jalur pejalan kaki harus dilengkapi fasilitas- fasilitasnya: rambu-rambu, marka, penerangan dan perlengkapan jalan lain, sehingga pejalan kaki lebih mendapat kepastian dalam berjalan, terutama pejalan kaki penyandang cacat. 5. Dimensi fasilitas pejalan kaki harus sesuai dengan standar prasarana ➢ Prinsip Umum Desain Fasilitas Pejalan Kaki Desain Fasilitas (lanjutan) Pejalan Kaki 6. Jalur yang direncanakan mempunyai daya tarik atau nilai tambah lain diluar fungsi utama 7. Terciptanya ruang sosial sehingga pejalan kaki dapat beraktivitas secara aman di ruang public 8. Terwujudnya keterpaduan sistem, baik dari aspek penataan lingkungan atau dengan sistem transportasi atau aksesibilitas antar Kawasan 9. Terwujudnya perencanaan yang efektif dan efisien sesuai tingkat kebutuhan dan perkembangan kawasan
5.analisis Koridor Jalur Pejalan Kaki Di Jalan Kh. Mas Mansyur (Dari Stasiun Karet Sampai Citywalk Sudirman) Jakarta Pusat Berdasarkan Persepsi Pengguna