Anda di halaman 1dari 16

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil yang didapat, Rig yang akan dibahas adalah Rig ANTASENA
T2 SUBANG FIELD. Dalam BAB ini akan dibahas mengenai hal apa saja yang
menjadi syarat kelayakan bagi sebuah menara pemboran untuk dapat digunakan
dalam operasi pemboran sesuai dengan ketentuan API SPECIFICATION 4F
FOURTH EDITION, JANUARY 2013, adalah sebagai berikut :

5.1 Desain kriteria sesuai API Spec 4F 4th Edition, January 2013
Product Specification Level : PSL 1
Marking Information : mast dan crown block nameplate
(mengikuti API Spec 4F - 5.1 halaman 5
untuk nameplate information)
Structural Safety Level : dipilih medium E1 or U1 (other concern)
dipilih high E1 or U1 (life safety)

Tabel 5.1 Structural Safety Level

Nilai Maksimum static Hook Load : 300.000 lbs (existing)


Nilai Maksimum staic Rotary Load :-
Nilai Maksimum static Setback Load :-
1
2

5.2 Desain Beban


Kondisi desain kombinasi dari beban disesuaikan dengan Tabel 2
API Spec 4F 4th Edition halaman 9 (menggunkan tabel 2 karena Rig ini
menggunakan menara jenis mast).

Tabel 5.2 Design Loading for Service Rig Masts

5.3 Spesifikasi Desain


Tie-down clamp load factor : 1,25 diterapkan untuk overturning vertical
live load dan dengan lightship dead weights

(lampiran B halaman 45)


Catatan : stress yang diperbolehkan bisa saja meningkat 20% saat secondary
stress dikomputasi dan ditambahkan pada primary stress dalam individual
members.
5.3.1 Wind and dynamic stresses
1. Kondisi Operating dan Erection : pengubah stress = 1
2. Expected dan Unexpected : pengubah stress = 1,33

5.3.2 Wire rope


Ukuran dan tipe wire : merujuk pada API 9A dan
API 9B
3

Drilling line : 1-1/8 inches, 9x36 IWRC


Sand line : 9/16 inches, 9x36 IWRC
Untuk mendirikan dan menurunkan drilling structure
: nominal strength 2,5x max
design load - NA
Untuk guyline : nominal strength 2,5x max
guy load 10.000 lbs =
25.000 lbs
5.3.3 Crown shafting
1. Desain/kode referensi : AISC 335-89
2. Factor of safety bending : 1,67 untuk yield
3. Wire rope sheaves dan bearings : sesuai dengan API 8C

5.3.4 Hydraulic cylinder untuk mast dan substructure erection


Desain dan keamanan : combined buckling dan bending
sesuai AISC
Raising cylinder : Multi stage raising cylinder (existing)
diperbaiki
tekanan maksimum 3000 psi, dalam
operasinya 1500-2200 psi, single
acting cylinder (ssd), cylinder loads 40.000
lbs
Telescoping cylinder : single stage scoping cylinder (existing)
diperbaiki tekanan maksimum 3000 psi,
tekanan operasinya 1500-2200 psi, double
acting cylinder, cylinder loads 40.000 lbs

5.4 Beban dalam Operasinya


1. Nilai maksimum Static Hook Load : 300.000 lbs
2. Nilai maksimum Static Rotary Load : . lbs
3. Nilai maksimum Setback Load : . lbs
4

4. Dead load pada drilling structure assembly : . lbs


5.5 Wind Loads
Wind velocity Vref:
1. Operating wind : 25 knots
2. Erection wind : 25 knots
3. Transportation : 25 knots
4. Unexpected : 60 knots
5. Expected : 75 knots

Tabel 5.3 Minimum Design Wind Speed m/s (knots), Vdes


5

5.5.1 Onshore wind


Onshore SSL multiplier : onshore (lihat tabel 3 API
4F halaman 13)

Tabel 5.4 Onshore Structural Safety Level Multiplier, onshore

Design max wind velocity, Vdes : Vref x onshore


1. Operating : Vdes = 25 knots
2. Unexpected : Vdes = 60 x 1,07 = 64,2
knots
3. Expected : Vdes = 75 x 1,07 = 80,25
knots

5.5.2 Local Wind Velocity


Wind force Vz = Vdes x : Vz = 25 x 1,08 = 27 knots
(API 4F)
6

Height above ground atau MSL : 70 ft


Elevation factor, : 1,08 merujuk pada tabel 6
halaman 15)

Tabel 5.5 Elevation Factor, Location : Alla b

5.5.3 Member by member method


7

Correction factor, Fm = 0,00338 x Ki x Vz2 x Cs x A


= 0,00338 x 1 x 272 x 1,2 x 310
= 916,615 lbs atau 416,643 kg
: merujuk pada halaman 16 (API 4F)
Keterangan :
Fm = wind force normal pada sumbu longitudinal dari
individual member, atau normal ke permukaan dari wind
wall, lb
Ki = sudut inklinasi antara sumbu longitudinal dari individual
member dan angin
Vz = kelajuan angin local dalam knots pada ketinggian Z
Cs = shape coefficient
A = luas proyeksi area, ft2

Nilai Ki (sudut inklinasi angin dan individual member) diperoleh dari


kalkulasi sudut kemiringan menara terhadap arah wind force nya,
yakni wind force 0o terhadap permukaan tanah sedangkan kemiringan
menara terhadap permukaan tanah 93o. Jadi, nilai Ki diperoleh Ki =
sin2, Ki = sin2 93o, Ki = 0,997 atau 1.

Nilai Cs (shape coefficient) diperoleh dari pembacaan Tabel 5.6 Shape


Coefficient, karena material steel yang digunakan pada menara
berbentuk tubular dengan continous surface ( tidak mempunya ujung
plat ) jadi nilai koefisiennya adalah 0,8.

Nilai Vz diambil dari kalkulasi Vdes pada kondisi expected, yaitu


80,25 knot.

Nilai A (luas area yang terkena proyeksi wind force) diperoleh dari
kalkulasi computer model dengan memasukan dimensi dari setiap
material yang digunakan pada menara.
8

Tabel 5.6 Shape Coefficient

5.5.4 Gust effect factor


Gust effect factor, Gf : 0,95. Tabel 7 halaman 18
(API 4F)
9

Gross projected area, A : >310 ft2

Tabel 5.7 Gust Effect Factor

5.5.5 Pembahasan Analisa Beban Angkat


Dari hasil pengambilan data di lapangan, kemudian didapatkan
data dari peralatan system angkat Rig ANTASENA T2 SUBANG
FIELD yang memiliki spesifikasi sebagai berikut agar dapat dianalisa
beban angkat yang diderita oleh peralatan angkat dan apakah peralatan
angkat rig terserbut memenuhi kapasitas Rig yang dikehendaki.
Berikut spesifikasi yang dibutuhkan dalam menganalisa beban angkat
pada Rig ANTASENA T2.
Diketahui data :
a. Rig Horse Power : 550 HP
b. Tinggi Menara Maksimum : 112 ft
c. Kapasitas Traveling Block : 150 ton
d. Traveling Block : 8 lines, 4 sheaves
e. Crown Block : 10 line, 5 sheaves
f. Kapasitas Static Hook Load : 300.000 lbs
g. Max. Wind Resistance : 80,25 knots
h. Wire Rope : 1 1/8 inches
i. Sudut Kemiringan : 3 derajat
j. Safety Factor : 1,75 (menurut standar API)
k. Efisiensi Rig : 90%
10

5.5.6 Analisa Untuk Mengetahui Load Pada Peralatan Sistem Angkat


Rig ANTASENA T2
1. Menghitung Rig Capacity
Rig Capacity = Load Capacity x Rig Eficiency
= 300.000 lbs x 0,9
= 270.000 lbs

2. Menghitung Berat Drill String (w) Keadaan 1


W = (berat drill pipe x kedalaman) + berat traveling block
Contoh :
a. Berat Drill Pipe : 16,6 lb/ft
b. Kedalaman : 4000 ft
c. Berat Traveling Block : 1,5 ton = 3307 lb
Jawab :
W = (berat drill pipe x kedalaman) + berat traveling block
= (16,6 lb/ft x 4000 ft) + 3307 lb
= 69.707 lbs / 31,6 ton

3. Menghitung FL (fast line load)


(1)
FL =
(1 )
69.707 (10,9615)
=
0,9616 (1 0,96158 )

= 10355,208 lbs

4. Menghitung DL (dead line load)



DL =

11

69.7070,96158
=
80,9
= 7071,934 lbs
5. Menghitung DCL (dynamic crown load)
DCL = FL + w + DL
= 10355,208 + 69.707 + 7071,934
= 87134,142 lbs

6. Menghitung SCL (static crown block)


+2
SCL = w ( )

8+2
= 69707 ( )
8
= 87133,75 lbs

7. Menghitung Tension Maksimal pada Drilling Line


Max. Tension = SCL/n
= 87133,75/8
= 10891,719 lbs

8. Menghitung Berat Drill String (w) Keadaan 2


W = (berat drill pipe x kedalaman) + berat traveling block
Contoh :
d. Berat Drill Pipe : 25,6 lb/ft
e. Kedalaman : 12000 ft
f. Berat Traveling Block : 1,5 ton = 3307 lb
Jawab :
W = (berat drill pipe x kedalaman) + berat traveling block
= (25,6 lb/ft x 12000 ft) + 3307 lb
= 310507 lbs / 141,139 ton
12

9. Menghitung FL (fast line load)


(1)
FL =
(1 )
310507 (10,9615)
=
0,9616 (1 0,96158 )

= 46129,854 lbs

10. Menghitung DL (dead line load)



DL =

3105070,96158
=
80,9
= 31501,643 lbs

11. Menghitung DCL (dynamic crown load)


DCL = FL + w + DL
= 46129,854 + 310507 + 31501,643
= 388138,497 lbs

12. Menghitung SCL (static crown block)


+2
SCL = w ( )

8+2
= 310507 ( )
8
= 388133,75 lbs

13. Menghitung Tension Maksimal pada Drilling Line


Max. Tension = SCL/n
= 388133,75/8
= 48516,719 lbs
13

5.5.7 StruCAD model Unity Check


StruCAD model Unity Check adalah computer model untuk
mengperhitungkan allowable stresses dari primary stress atau pun
second stress yang dimana dalam spesifikasi API 4F ini ditentukan
bernilai 1 untuk primary stress dan peningkatan untuk secondary
stress adalah 20% dari primary stress.
Jadi, dalam StruCAD model Unity Check nilai maksimal
allowable stress yang digunakan dalam unity check adalah 1,2. Unity
check sendiri adalah proses dan perhitungan kekuatan dari struktur
benda baik itu yang diakibatkan beban dari material benda atau beban
dari luar yang mempengaruhi kekuatan dari struktur tersebut.
Pada setiap sambungan maupun bukan akan dianalisan
kekuatan dari strukturnya. Diketahui dalam gambar tersebut ada
beberapa skala dan ditunjukan dengan angka dan warna. Biru bernilai
kurang dari 0,5, hijau bernilai 0,5 0,8, merah muda bernilai 0,8 1
dan merah bernilai >1 yang mana batasnya adalah 1,2 berdasarkan
API 4F 4th Edition.

5.6 Ringkasan Masalah


API SPECIFICATION 4F FOURTH EDITION, JANUARY 20113
adalah acuan spesifikasi untuk pembuatan menara pemboran yang mana
produk dari spesifikasi ini antara lain: substructure, mast atau derrick dan
crown block assy.
Dari hasil analisa data Mast Taylor II didapatkan data Product
Specification Level yang digunakan adalah PSL 1, Structural Safety Level
yang digunakan adalah High E1/U1 untuk life safety dan Medium E1/U1
untuk hal hal lain yang berhubungan dengan lingkungan publik.
14

Design Wind Maximum Velocity untuk Operating adalah 25 knots,


untuk Unexpected 64,2 knots dan untuk Expected adalah 80,25 knot.
Wind Load yang diderita oleh individu dari struktur bernilai Fm =
916,615 lbs. Gust Effect Factor bernilai 0,95 karena Gross Projected Area
dari struktur bernilai >310 ft2. Dan Shape Coefficient yang digunakan adalah
1,2 karena material yang digunakan berbentuk flat edge. Untuk hasil analisa
beban angkatnya Rig ini mampu digunakan untuk operasi pemboran dengan
kedalaman sampai 10000 ft asalkan jenis drill pipe yang digunakan tidak
memiliki pounder yang berat.
Sedangkan untuk analisa beban angkat keadaan 1 pada static crown
block sebesar 87.133,75 lbs, pada dynamic crown blocknya sebesar
87.134,142 lbs dan tension maksimal drilling line nya adalah 10.891,179 lbs
dengan uji beban 69.707 lbs. sedangkan pada kondisi 2 nilai static crown
blocknya sebesar 388.133,75 lbs, dynamic crown blocknya sebesar
388.138,497 lbs dan tension maksimal pada drilling line nya adalah
48.516,719 lbs dengan uji beban 31.0507 lbs. yang mana pada kondisi
beban yang kedua melebihi kapasitas dari menara yaitu 270.000 lbs.
Dari hasil StruCAD Unity Check Analysis, struktur dari Mast Taylor
II ini tidak melebihi batas Allowable Stresses pada API 4F 4th yaitu 1,2
sehingga mast ini sudah memenuhi design criterianya.
Menara pemboran Taylor II Rig ANTASENA T2 memiliki kapasitas
hookload statis sebesar 300.000 lbs dan dari design criteria menara Taylor
II sudah memenuhi standar spesifikasi API 4F 4th Edition.
Dari hasil pembahasan dan pengolahan data, dapat disimpulkan
bahwa desain dan kualifikasi dari menara Taylor II milik Rig ANTASENA
T2 yang dibuat oleh PT Petrodrill Manufaktur Indonesia, telah memenuhi
kriteria spesifikasi yang ditentukan oleh Specification for Drilling and Well
Servicing Structure - API 4F 4 FOURTH EDITION, January 2013. Dan
Rig serta menara Taylor II milik ANTASENA T2 layak digunakan untuk
operasi pemboran maupun well service.
15
16

Anda mungkin juga menyukai