Anda di halaman 1dari 5

1.

DESAIN
 Warehouse memiliki Luas bangunan 375 M2
 Lebar 15 m
 Panjang 25 m
 Tinggi 8.39 m
 Jarak antar kolom sumbu x per 5m
 Jarak antar Kolom Sumbu y 15m
 Pondasi pile cap + bored pile sedalam 12m
 Kolom Iwf = 300.150.6,5.9
 Regel Iwf = 250.125.6.9
 Rafter Iwf = 250.125.6.9
 Tumpuan Grider iwf = 300.150.6,5.9
 Dudukan Grider IWF = 250.125.6.9
 Purlin = CNP 125.50.20.3,2
 Wind Brace = Ø16 polos
 Data Crane :
Tipe Single Grider dengan tonasi 3200Kg, tipe GM 832 H6 FEM 2m

 S = Span / Jarak Bentang Single Grider Cranes


 K3 = Tinggi Grider 450mm / 45cm
 C3 = jarak standar bottom Grider dengan center hook
 L1 = AS dudukan Grider dengan center hois Jarak Maksimum sebelah kiri
 L2 = AS dudukan Grider dengan center hois jarak maksimum sebelah kanan
 Z min = ujung kolom ke as dudukan grider
 H max = Tinggi grider dari lantai 4.5m
 R max & R min = beban antar roda, Ketika hois berada di ujung kiri maka
tumpuan kiri dalam kondisi R max maka kondisi kanan mendaptakan beban R
min. dan sebaliknya apabila Hois berada di sebelah kanan maka di sebelah kanan
mengalami R max dan sebelah kirim mengalami R min.
Jadi beban – beban ini adalah beban total dari hois, single Grider, sedel, dan
beban tambahan maximum 3.2 Ton. Jadi tinggal imputkan saja beban yang ada
pada table ini.
Dalam kasus ini kami tidak menimput data grider Karena untuk struktur
gridernya sendiri itu sudah di handle oleh pabrikan
 Setelah itu disini kami mengunakan softwer sap2000 dengan versi terupdate nya
versi.25

2. DATA PRENCANAAN
 MATERIAL PROPERTIS yang digunakan stndar baja ASTM SS 4000 (American Society for
Testing Structural Steel 400 ) untuk material utama pada struktur rangka

Material propertis SS400 untuk material baja Struktural seperti Kolom,Regal, Rafter,
Tumpuan Grider, Dudukan Grider, dan purlin untuk wind Brace yang digunkan adalah
besi BJTS 40

 PEMBEBANAN

Peratama-tama kami memasukan beban yang terjadi pada atap

Setalah ini kami memasukan data beban

 BEBAN DEAD (BEBAN SENDIRI)


 BEBAN SD ATAP (SUPER DEAD ATAP)
 BEBAN LR (BEBAN HIDUP / BEBAN ORANG)
 BEBAN R (BEBAN HUJAN)

mengingat bahwa warhouse ini memiliki bangunan yang tertutup maka kami
menAmbahkan beban angin dan mamsukan parameter-parameter dengan
mengunakan prosedur beban amplop SNI 1727 : 2022 Beban Wx
 Beban Wx(Beban Angin Arah x)
 Beban Wy (Beban Angin Arah y)

 Beban EQDx (Beban gempa Arahx)


 Beban EQDy (Beban Gempa Arahy)
Untuk mendapatkan data Sesmic kami menggunkan link wab yang disediakan
oleh mentri bina marga untuk mendapatkan angka-angka respon spectrum di
lokasi canal salawati
 Beban Cran
Seperti yang di jelaskan di awal, tadi beban yang bekerja pada struktur fram
adalah R max dan R min

3. ANALYSIS
 Setelah Dimodelkan dan di masukan data pembebanan maka kami melakukan Kombinasi
Beban berdasrakan SNI 2847 : 2019 Pasal 5.3.1 dimana terdiri dari 32 kombinasi dan
memiliki 7 grup dengan masing-masing scala factor yang telah di tentukan. \
 Serta kami menambhkan Beban Amplop / amvelop untuk mendistribusikan seluruh Gaya
yang bekerja pada fram section.
 Kami melakukan analysis dengan program control AISC360-05/ IBC 2006
Dengan data sismic yang di peroleh tadi serta mengikuti desain provision LFRD
 Run analysis
Setelah di analysis maka hasil dari analisa tersebut
0 Oror & 0 Warning
 Disini dapat dilihat barcat dimana memliki arti seperti
 Biru (unknown) AMAN
 Hijau (pass)
 Kuning (Diluar jangkauan)
 Orange (bahaya)
 Merah (gagal)

Fram section yang dilihat semua dalam status aman & kuat.

“TUNJUKAN LAPORAN”
4. ANALYSIS PONDASI
 Pengambilan Data Sondir
Berdasrkan hasil uji sondir yang di dapatkan untuk melakukan prencanaan pondasi
dimana hasil uji sondir memiliki data yaitu : kedalaman maximum 13m dan yang
rekomendasikan yaitu 12m dengan, perlawanan konus tertinggi Qu 80 Kg/cm2 dan
memiliki jumlah hambatan lekat / perlawanan geser tanah sebesar 108,27 Kg/cm2,
Disini kami mengambil data yang paling besar untuk mendisain pondasi.

 Pengambilan Data Joint Erection/ Beban Struktur


Berdasarakan analisa struktur dengan menggunkan sap2000 pengambilan data joint
reaction untuk kami lakukan permodelan pondasi bored pile.

FX = Gaya arah X
FY = Gaya arah Y
FZ = Gaya arah Z
 Setalah dari hasil output di atas maka di tentukan tipe pondasi yang akan
digunakan berdasarkan FZ (Gaya Arah Z) karena pondasi ini adalah struktur lateral
maka di ambil gaya yang paling besar yaitu 19.676 KN
 Dan momen yang terjadi pada gaya lateral untuk momen sumbu arah x memiliki
momen maximum sebesar 33.1473 KN/m serta momen yang terjadi pada sumbu
arah Y memiliki momen sebesar 6.2315 KN/m
 Maka dapat di tentukan tipe pondasi yang akan di gunakan adalah pondasi tipe 1.
karena gaya leteral yang di timbulkan oleh beban yang bekerja lebih kecil dari
gaya literal yang di syaratkan.

 Desain Pondasi
 Jelaskan data pondasi yang di masukan

Anda mungkin juga menyukai