Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN TUGAS

KONSTRUKSI BAJA RINGAN

KELOMPOK 4 :
1. MUKHDIL KHAIRI IDRIS (1710922009)
2. LUKMANUL HAKIM (1710922010)
3. WAHYU REYZA FEBRIAN (1710922012)
4. GESI MONIKA PUTRI (1710922024)
5. SYUKRA HAMDA (1710922027)

DOSEN PENGAMPU :
SABRIL HARIS, Ph.D

Tanggal Pengumpulan :
12 November 2020

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
KELOMPOK KEAHLIAN REKAYASA STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
KONSTRUKSI BAJA RINGAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Baja Ringan


Baja ringan adalah salah satu material bangunan yang biasanya
digunakan untuk konstruksi, terutama pada bagian atap bangunan. Baik itu
digunakan untuk pembangunan rumah, gudang, tempat parkir, pabrik, maupun
bangunan lainnya yang biasa dibuat dalam konstruksi. Baja ringan ini
kebanyakan terbentuk dari bahan dasar campuran antara seng dan aluminium
serta material tambahan lainnya yang kemudian dibentuk sesuai dengan profil
yang diinginkan. Penggunaan baja ringan menjadi semakin diminati sekarang
ini selain karena keawetannya, baja ringan juga dianggap lebih praktis dari
pada pada bahan konstruksi atap lainnya. 
Profil atau bentuk baja ringan yang paling sering ditemukan atau dijual
dipasaran adalah profil C dan profil reng. Masing masing profil mempunyai
fungsi dan perilaku bahan yang berbeda-beda. Sedangkan jika dilihat
berdasarkan dimensi atau ukurannya, setiap produsen pembuat baja ringan
memiliki standar ukurannya masing masing. Baik dari segi panjang, lebar,
maupun tebalnya. Ukuran atau profil C yang sering digunakan pada rangka
atap adalah 75 mm x 35 mm, 85 mm x 45 mm, Dan 55 mm x 25 mm.
Sedangkan untuk reng, profil yang digunakan biasanya berukuran 35 mm x
45 mm dan 45 mm x 55 mm. ketebalan profil yang biasanya digunakan
adalah 0,6 mm, 0,7 mm, 0,8 mm dan 1 mm. 
Dari sisi standar kualitas atau standar SNI, baja ringan setidaknya
memiliki kekuatan leleh minimum sebesar 550 MPA dan tegangan
maksimum 550 MPA. Seiring dengan kemajuan teknologi yang digunakan,
kini mutu baja ringan juga semakin baik. Sudah semakin banyak produsen
Rangka atap baja ringan yang sesuai dengan standar SNI (Standar Nasional
Indonesia). 

KELOMPOK 4
KELOMPOK KEAHLIAN REKAYASA STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
KONSTRUKSI BAJA RINGAN
1.2 Beban Pada Atap
1. Beban Angin
Beban angin dapat terjadi akibat pergerakan udara relatif terhadap
suatu struktur, dan analisis mengenai beban angin mengacu kepada
meteorologi dan aerodinamika serta struktur. Beban angin mungkin
bukanlah suatu masalah pembebanan yang signifikan khususnya untuk
struktur berukuran kecil maupun besar, tetapi sangat penting melakukan
analisis beban angin khususnya pada struktur yang menjulang tinggi,
penggunaan material yang lebih ringan dan bentuk dari struktur akan
secara langsung mempengaruhi aliran udara, biasanya berlaku pada bentuk
atap suatu bangunan. Apabila beban mati pada suatu struktur tidak
mencukupi untuk menahan beban angin, maka perhitungan analisa struktur
dan fiksasi tambahan sangat diperlukan.
2. Beban Hujan
Daerah tropis sering terkena hujan sehingga membuat bangunan
diguyur air. Untuk itu perlu dilakukan analisis terhadap struktur khususnya
atap apakah mampu menahan guyuran hujan dan mengalirkan air dengan
jumlah tertentu saat hujan.
3. Beban Salju
Beban salju adalah beban yang terjadi akibat akumulasi salju yang
menumpuk pada struktur, namun beban salju tidak ditemukan pada daerah
tropis seperti Indonesia. Sejumlah besar tumpukan salju yang terakumulasi
pada struktur akan menambah beban yang relatif cukup besar pada. Bentuk
atap struktur bangunan adalah faktor yang sangat penting dalam
menentukan besarnya beban salju. Salju yang jatuh di atap bangunan yang
datar akan cenderung menumpuk ebih banyak, sedangkan salju akan lebih
cenderung jatuh dari atap berbentuk lereng yang curam. Hal tersebut juga
mungkin merupakan masalah serupa pada daerah dengan curah hujan
tinggi di mana mungkin terjadi genangan air pada atap bangunan.
4. Berat Sendiri
Rangka atap juga memikul bebannya sendiri, seperti berat penutup
atap dan rangkanya.

KELOMPOK 4
KELOMPOK KEAHLIAN REKAYASA STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
KONSTRUKSI BAJA RINGAN
1.3 Deskripsi Struktur

1.1. Spesifikasi Material


Jenis Atap = Seng Gelombang
Jarak max antar gording (s) = 0,8 m
Mutu baja = G-550
Mutu baut =
Profil baja untuk gording = A.40.30.04
Profil kuda-kuda = C.75.35.0,75
Berat profil gording (qp) =
Tekanan angina (pa) = 40 kg/m2
Berat atap (qc) = 10 kg/m2
Panjang bentang kuda-kuda (L) = 7,5 m
Sudut kemiringan atap (α) = 25°
Jarak antar kuda-kuda (B) = 1.10 m
Panjang rafter (R) = (L/2)/cos α
= (7,5/2)/cos 25°
= 4,138 m
Tinggi atap (H) = (L/2).tan α
= (7,5/2).tan 25°
= 1,749 m
Jumlah gording (n) = (R/s) + 1
= (4,138/0,8)+1
= 7 buah

KELOMPOK 4
KELOMPOK KEAHLIAN REKAYASA STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
KONSTRUKSI BAJA RINGAN
Jarak antar gording (z) = R/(n-1)
= 4,138/(7-1)
= 0,690 m
Jarak antar join (k) = R/3
= 4,138/3
= 1,379 m

KELOMPOK 4
KELOMPOK KEAHLIAN REKAYASA STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
KONSTRUKSI BAJA RINGAN
BAB II
ANALISA STRUKTUR
2.1 Permodelan
2.1.1 Permodelan dengan Autocad
Pada tahapan analisa struktur rangka batang akan digunakan aplikasi
SAP2000. Untuk memudahkan dalam menginputkan data grid yang akan
digunakan, maka dilakukan proses pembuatan pemodelan terlebih dahulu pada
Autocad dengan tujuan mendapatkan dimensi yang tepat yang akan diperlukan
pada analisa nantinya.

Gambar 2.1 Permodelan dengan Autocad

2.1.2 Permodelan pada SAP2000


Lakukan pemodelan pada SAP2000 dengan dimensi sesuai dengan yang
telah diperoleh pada pemodelan diautocad. Inputkan beban beban yang bekerja
pada rangka lalu running sapnya untu mendapatkan gaya dalam.

Gambar 2.2 Permodelan dengan SAP2000

KELOMPOK 4
KELOMPOK KEAHLIAN REKAYASA STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
KONSTRUKSI BAJA RINGAN
2.2 Pembebanan
Untuk memudahkan penginputan beban pada sap2000 maka dilakukan
perhitungan manual mengenai beban- beban yang bekerja pada struktur.
DATA PROPERTES KUDA-KUDA
DATA PROPERTES KUDA-KUDA
Bentang Kuda-Kuda L= 7.5 m
Jarak Antar Kuda-Kuda B= 1.1 m
Kemiringan Atap α= 25
Panjang Rafter = R (1/2 L)/cos α = 4.138 m
Tinggi Rafter h = tan α x 1/2 x L
= 1.75

Jenis Atap Seng Gelombang


Jarak Antar Gording (s) 0.8 m
Profil Baja ringan C.75.35.0,75
Berat Atap (qc) 10 Kg/m2
Berat gording+ profil (qp) 3.367 Kg/m
Beban Angin 40 Kg/m2

PEMBEBANAN

Jumlah gording n= R +1 = 6.172


s
= 7 buah
z= R = 0.690 m
n-1

A. Beban Mati
Berat Gording
BG = qp x 1/2 x (B+B) = 3.704 Kg
Berat Atap
BA1 = qc x 1/2 (B+B) z = 7.586 Kg
BA2 = qc x 1/2 (B+B) z/2 = 3.793 Kg
Berat Profil
BP1 = qp x z = 1.161 Kg
BP2 = qc x z/2 = 0.580 Kg

B. Beban Hidup
P= 100 kg

C. Beban Angin
Pa = 40 Kg/m2
α= 25
c = (0.02α - 0.4) = 0.1

Beban Angin Tekan


qao = c x Pa = 4 Kg/m2
Wa1 = qao x 1/2 (B+B)z = 3.034 Kg
Wa1x = Wa1 sin 25 = 1.282 Kg
Wa1y = Wa1 cos 25 = 2.750 Kg
Wa2 = qao x 1/2 (B+B) z/2 = 1.517 Kg
Wa2x = Wa2 sin 25 = 0.641 Kg
Wa2y = Wa2 cos 25 = 1.375 Kg

KELOMPOK 4
KELOMPOK KEAHLIAN REKAYASA STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
KONSTRUKSI BAJA RINGAN

Beban Angin Hisap


ch = 0.4 (PPIUG 1983)
qah = ch x Pa = 16 Kg/m2

Wh1 = qah x 1/2 (B+B)z = 12.137 Kg


Wh1x = Wh1 sin 25 = 5.129 Kg
Wh1y = Wh1 cos 25 = 11.000 Kg
Wh2 = qah x 1/2 (B+B) z/2 = 6.069 Kg
Wh2x = Wh2 sin 25 = 2.565 Kg
Wh2y = Wh2 cos 25 = 5.500 Kg

D. Beban Hujan
qr = 40 - 0.8α
qr ≤ 20 Kg/m2
α≤ 50 ° = 25 °
qr = 20 Kg/m2

Bh1 = qr x 1/2 (B+B)z = 15.171 Kg


Bh2 = qr x 1/2 (B+B) z/2 = 7.586 Kg

2.3 Distribusi Pembebanan


DISTRIBUSI PEMBEBANAN

R= 4.138 m
K = setengah rafter = 1/2R= 2.069 m
h= 1.75 m
hG = 1/3 h = 0.58 m
hH = 2/3 h = 1.17 m
S A-G = S G-H = S H-I = 1.38 m
z= 0.690 m
α= 25
n= 7 buah

KELOMPOK 4
KELOMPOK KEAHLIAN REKAYASA STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
KONSTRUKSI BAJA RINGAN
A. Beban Mati
Tengah Rafter
Bb1 = BG+BA1+BP1 = 12.450 Kg
Tepi Rafter
Bb2 = BG+BA2+BP2 = 8.077 Kg

Bm A =

= 14.302 Kg

Bm G =

= 24.901 Kg

Bm H =

= 24.901 Kg

Bm I =

= 28.604 Kg

Bm J = Bm H = 24.901 Kg
Bm K = Bm G = 24.901 Kg
Bm F = Bm A = 14.302 Kg

B. Beban Hidup
BL = 100 Kg

C. Beban Angin
Wa1 = 3.034 Kg
Wa2 = 1.517 Kg
Wh1 = 12.137 Kg
Wh2 = 6.069 Kg

Wa A =
x= 1.282
= 3.034 Kg y= 2.750

Wa G =
x= 2.565
= 6.069 Kg y= 5.500

Wa H =
x= 2.565
= 6.069 Kg y= 5.500

KELOMPOK 4
KELOMPOK KEAHLIAN REKAYASA STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
KONSTRUKSI BAJA RINGAN

Wa I1 =
x= 1.282
= 3.034 Kg y= 2.750

Wa I2 =
x = 5.129
= 12.137 Kg y = 11.000

Wa J =
x = 10.259
= 24.274 Kg y = 22.000

Wa K =
x = 10.259
= 24.274 Kg y = 22.000

Wa F =
x = 5.1294
= 12.137 Kg y= 11

D. Beban Hujan
Wr1 = 15.171 Kg
Wr2 = 7.586 Kg

Wr A =

= 15.171 Kg

Wr G =

= 30.343 Kg

Wr H =

= 30.343 Kg

Wr I =

= 30.343 Kg

Wr J = Wr H = 30.343 Kg
Wr K = Wr G = 30.343 Kg
Wr F = Wr A = 15.171 Kg

KELOMPOK 4
KELOMPOK KEAHLIAN REKAYASA STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
KONSTRUKSI BAJA RINGAN
Kombinasi Pembebanan

2.4 Hasil Analisa Struktur

Nomor Batang Panjang (m) Gaya Batang (kg) Gaya Batang (kN) Jenis
7 1.75 1109.6 10.881 Tarik
8 1.5 888.64 8.714 Tarik
9 1 667.67 6.547 Tarik
10 1.5 888.64 8.714 Tarik
11 1.75 1109.6 10.881 Tarik
12 1.38 -1223.23 -11.995 Tekan
13 1.38 -1084.03 -10.630 Tekan
14 1.38 -811 -7.953 Tekan
15 1.38 -811 -7.953 Tekan
16 1.38 -1084.03 -10.630 Tekan
17 1.38 -1223.23 -11.995 Tekan
18 0.77 -193.38 -1.896 Tekan
19 1.39 174.41 1.710 Tarik
20 1.39 -281.74 -2.763 Tekan
21 1.82 246.17 2.414 Tarik
22 1.82 246.17 2.414 Tarik
23 1.39 -281.74 -2.763 Tekan
24 1.39 174.41 1.710 Tarik
25 0.77 -193.38 -1.896 Tekan

batang tarik 11 1109.6 10.881 kN


batang tekan 12 -1223.23 -11.995 kN
batang tekan terpanjang 20(1.39m) -281.74 -2.763 kN

KELOMPOK 4
KELOMPOK KEAHLIAN REKAYASA STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
KONSTRUKSI BAJA RINGAN
BAB III
DESAIN PENAMPANG

1. Perencanaan Batang Tarik

Kapasitas Penampang Struktur Tarik

LELEH
Nt = Ag . Fy
Nt = 68062.5
Nt = 68.0625 kN

FRAKTUR
Nt = 0,85 . Kt . An . Fu
Nt = 49175.15625
Nt = 49.17515625 kN

Ambil Nilai Terkecil

Nt = 49.17515625 kN

Cek Kapasitas
N* ? Øt . Nt
10.88074 ? 44.257641 . . . OK

KELOMPOK 4
KELOMPOK KEAHLIAN REKAYASA STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
KONSTRUKSI BAJA RINGAN
2. Perencanaan Batang Tekan

a. Pe rhitungan Ns

Me ne ntukan Luas Efe ktif (Ae )


a. Elemen badan (elemen dengan pengaku)

b = p badan - 2r
b = 67 mm

fcr = 90.60246538 Mpa

lamda = 2.463833393 >0,673 maka be = rho . b

rho = 0.369630613

be = rho .b
be = 24.76525109 mm

b. Elemen sayap (elemen dengan pengaku)

b = p sayap - 2r
b = 27 mm

fcr = 557.9073622 Mpa

lamda = 0.992888084 >0,673 maka be = rho . b

rho = 0.783999913

be = rho .b
be = 21.16799765 mm

KELOMPOK 4
KELOMPOK KEAHLIAN REKAYASA STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
KONSTRUKSI BAJA RINGAN
c. Elemen sayap (elemen dengan pengaku)

b = p lip - r
b=6 mm

fcr = 1214.494589 Mpa

lamda = 0.67295117 <= 0,673 maka be = b

rho = 1.000194082

be = b
be = 6 mm

d. Total lebar efektif

be = be badan + 2 be sayap + 2 be lip


be = 79.10124639 mm

e. Luas Efektif (Ae)

Ae = be .t
Ae = 59.32593479

Me ne ntukan Ns
Ns = Ae . Fy
Ns = 32629.26414
Ns = 32.62926414 kN

KELOMPOK 4

Anda mungkin juga menyukai