KELOMPOK 4 :
1. MUKHDIL KHAIRI IDRIS (1710922009)
2. LUKMANUL HAKIM (1710922010)
3. WAHYU REYZA FEBRIAN (1710922012)
4. GESI MONIKA PUTRI (1710922024)
5. SYUKRA HAMDA (1710922027)
DOSEN PENGAMPU :
SABRIL HARIS, Ph.D
Tanggal Pengumpulan :
12 November 2020
KELOMPOK 4
KELOMPOK KEAHLIAN REKAYASA STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
KONSTRUKSI BAJA RINGAN
1.2 Beban Pada Atap
1. Beban Angin
Beban angin dapat terjadi akibat pergerakan udara relatif terhadap
suatu struktur, dan analisis mengenai beban angin mengacu kepada
meteorologi dan aerodinamika serta struktur. Beban angin mungkin
bukanlah suatu masalah pembebanan yang signifikan khususnya untuk
struktur berukuran kecil maupun besar, tetapi sangat penting melakukan
analisis beban angin khususnya pada struktur yang menjulang tinggi,
penggunaan material yang lebih ringan dan bentuk dari struktur akan
secara langsung mempengaruhi aliran udara, biasanya berlaku pada bentuk
atap suatu bangunan. Apabila beban mati pada suatu struktur tidak
mencukupi untuk menahan beban angin, maka perhitungan analisa struktur
dan fiksasi tambahan sangat diperlukan.
2. Beban Hujan
Daerah tropis sering terkena hujan sehingga membuat bangunan
diguyur air. Untuk itu perlu dilakukan analisis terhadap struktur khususnya
atap apakah mampu menahan guyuran hujan dan mengalirkan air dengan
jumlah tertentu saat hujan.
3. Beban Salju
Beban salju adalah beban yang terjadi akibat akumulasi salju yang
menumpuk pada struktur, namun beban salju tidak ditemukan pada daerah
tropis seperti Indonesia. Sejumlah besar tumpukan salju yang terakumulasi
pada struktur akan menambah beban yang relatif cukup besar pada. Bentuk
atap struktur bangunan adalah faktor yang sangat penting dalam
menentukan besarnya beban salju. Salju yang jatuh di atap bangunan yang
datar akan cenderung menumpuk ebih banyak, sedangkan salju akan lebih
cenderung jatuh dari atap berbentuk lereng yang curam. Hal tersebut juga
mungkin merupakan masalah serupa pada daerah dengan curah hujan
tinggi di mana mungkin terjadi genangan air pada atap bangunan.
4. Berat Sendiri
Rangka atap juga memikul bebannya sendiri, seperti berat penutup
atap dan rangkanya.
KELOMPOK 4
KELOMPOK KEAHLIAN REKAYASA STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
KONSTRUKSI BAJA RINGAN
1.3 Deskripsi Struktur
KELOMPOK 4
KELOMPOK KEAHLIAN REKAYASA STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
KONSTRUKSI BAJA RINGAN
Jarak antar gording (z) = R/(n-1)
= 4,138/(7-1)
= 0,690 m
Jarak antar join (k) = R/3
= 4,138/3
= 1,379 m
KELOMPOK 4
KELOMPOK KEAHLIAN REKAYASA STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
KONSTRUKSI BAJA RINGAN
BAB II
ANALISA STRUKTUR
2.1 Permodelan
2.1.1 Permodelan dengan Autocad
Pada tahapan analisa struktur rangka batang akan digunakan aplikasi
SAP2000. Untuk memudahkan dalam menginputkan data grid yang akan
digunakan, maka dilakukan proses pembuatan pemodelan terlebih dahulu pada
Autocad dengan tujuan mendapatkan dimensi yang tepat yang akan diperlukan
pada analisa nantinya.
KELOMPOK 4
KELOMPOK KEAHLIAN REKAYASA STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
KONSTRUKSI BAJA RINGAN
2.2 Pembebanan
Untuk memudahkan penginputan beban pada sap2000 maka dilakukan
perhitungan manual mengenai beban- beban yang bekerja pada struktur.
DATA PROPERTES KUDA-KUDA
DATA PROPERTES KUDA-KUDA
Bentang Kuda-Kuda L= 7.5 m
Jarak Antar Kuda-Kuda B= 1.1 m
Kemiringan Atap α= 25
Panjang Rafter = R (1/2 L)/cos α = 4.138 m
Tinggi Rafter h = tan α x 1/2 x L
= 1.75
PEMBEBANAN
A. Beban Mati
Berat Gording
BG = qp x 1/2 x (B+B) = 3.704 Kg
Berat Atap
BA1 = qc x 1/2 (B+B) z = 7.586 Kg
BA2 = qc x 1/2 (B+B) z/2 = 3.793 Kg
Berat Profil
BP1 = qp x z = 1.161 Kg
BP2 = qc x z/2 = 0.580 Kg
B. Beban Hidup
P= 100 kg
C. Beban Angin
Pa = 40 Kg/m2
α= 25
c = (0.02α - 0.4) = 0.1
KELOMPOK 4
KELOMPOK KEAHLIAN REKAYASA STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
KONSTRUKSI BAJA RINGAN
D. Beban Hujan
qr = 40 - 0.8α
qr ≤ 20 Kg/m2
α≤ 50 ° = 25 °
qr = 20 Kg/m2
R= 4.138 m
K = setengah rafter = 1/2R= 2.069 m
h= 1.75 m
hG = 1/3 h = 0.58 m
hH = 2/3 h = 1.17 m
S A-G = S G-H = S H-I = 1.38 m
z= 0.690 m
α= 25
n= 7 buah
KELOMPOK 4
KELOMPOK KEAHLIAN REKAYASA STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
KONSTRUKSI BAJA RINGAN
A. Beban Mati
Tengah Rafter
Bb1 = BG+BA1+BP1 = 12.450 Kg
Tepi Rafter
Bb2 = BG+BA2+BP2 = 8.077 Kg
Bm A =
= 14.302 Kg
Bm G =
= 24.901 Kg
Bm H =
= 24.901 Kg
Bm I =
= 28.604 Kg
Bm J = Bm H = 24.901 Kg
Bm K = Bm G = 24.901 Kg
Bm F = Bm A = 14.302 Kg
B. Beban Hidup
BL = 100 Kg
C. Beban Angin
Wa1 = 3.034 Kg
Wa2 = 1.517 Kg
Wh1 = 12.137 Kg
Wh2 = 6.069 Kg
Wa A =
x= 1.282
= 3.034 Kg y= 2.750
Wa G =
x= 2.565
= 6.069 Kg y= 5.500
Wa H =
x= 2.565
= 6.069 Kg y= 5.500
KELOMPOK 4
KELOMPOK KEAHLIAN REKAYASA STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
KONSTRUKSI BAJA RINGAN
Wa I1 =
x= 1.282
= 3.034 Kg y= 2.750
Wa I2 =
x = 5.129
= 12.137 Kg y = 11.000
Wa J =
x = 10.259
= 24.274 Kg y = 22.000
Wa K =
x = 10.259
= 24.274 Kg y = 22.000
Wa F =
x = 5.1294
= 12.137 Kg y= 11
D. Beban Hujan
Wr1 = 15.171 Kg
Wr2 = 7.586 Kg
Wr A =
= 15.171 Kg
Wr G =
= 30.343 Kg
Wr H =
= 30.343 Kg
Wr I =
= 30.343 Kg
Wr J = Wr H = 30.343 Kg
Wr K = Wr G = 30.343 Kg
Wr F = Wr A = 15.171 Kg
KELOMPOK 4
KELOMPOK KEAHLIAN REKAYASA STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
KONSTRUKSI BAJA RINGAN
Kombinasi Pembebanan
Nomor Batang Panjang (m) Gaya Batang (kg) Gaya Batang (kN) Jenis
7 1.75 1109.6 10.881 Tarik
8 1.5 888.64 8.714 Tarik
9 1 667.67 6.547 Tarik
10 1.5 888.64 8.714 Tarik
11 1.75 1109.6 10.881 Tarik
12 1.38 -1223.23 -11.995 Tekan
13 1.38 -1084.03 -10.630 Tekan
14 1.38 -811 -7.953 Tekan
15 1.38 -811 -7.953 Tekan
16 1.38 -1084.03 -10.630 Tekan
17 1.38 -1223.23 -11.995 Tekan
18 0.77 -193.38 -1.896 Tekan
19 1.39 174.41 1.710 Tarik
20 1.39 -281.74 -2.763 Tekan
21 1.82 246.17 2.414 Tarik
22 1.82 246.17 2.414 Tarik
23 1.39 -281.74 -2.763 Tekan
24 1.39 174.41 1.710 Tarik
25 0.77 -193.38 -1.896 Tekan
KELOMPOK 4
KELOMPOK KEAHLIAN REKAYASA STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
KONSTRUKSI BAJA RINGAN
BAB III
DESAIN PENAMPANG
LELEH
Nt = Ag . Fy
Nt = 68062.5
Nt = 68.0625 kN
FRAKTUR
Nt = 0,85 . Kt . An . Fu
Nt = 49175.15625
Nt = 49.17515625 kN
Nt = 49.17515625 kN
Cek Kapasitas
N* ? Øt . Nt
10.88074 ? 44.257641 . . . OK
KELOMPOK 4
KELOMPOK KEAHLIAN REKAYASA STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
KONSTRUKSI BAJA RINGAN
2. Perencanaan Batang Tekan
a. Pe rhitungan Ns
b = p badan - 2r
b = 67 mm
rho = 0.369630613
be = rho .b
be = 24.76525109 mm
b = p sayap - 2r
b = 27 mm
rho = 0.783999913
be = rho .b
be = 21.16799765 mm
KELOMPOK 4
KELOMPOK KEAHLIAN REKAYASA STRUKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
KONSTRUKSI BAJA RINGAN
c. Elemen sayap (elemen dengan pengaku)
b = p lip - r
b=6 mm
rho = 1.000194082
be = b
be = 6 mm
Ae = be .t
Ae = 59.32593479
Me ne ntukan Ns
Ns = Ae . Fy
Ns = 32629.26414
Ns = 32.62926414 kN
KELOMPOK 4