Anda di halaman 1dari 34

DOSEN PENGAMPU

YUDHIARMA S.T,M.T

MAHASISWA
MUHAMMAD RIZKI
4201827022

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK


JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
D4 ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih
lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur
atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang perhitungan
struktur baja.mata kuliah Teknologi Bahan Bangunan,dosen
Pengampu Yudhiarma S.T,M.T
Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbukasaya menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk
ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Pontianak,15 januari 2020

penulis
Muhammad Rizki
 KATA PENGANTAR ..........................................................................i
 DAFTAR ISI .....................................................................................ii
 BAB I PENDAHULUAN
 1.1Latar Belakang .......................................................
 1.2 rumusan Masalah penelitian .................................
 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
 BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
 1.1tujuan.......................................................
 1.2 manfaat penelitian .................................
 BAB IV METODE PENGUMPULAN DATA
 1.1metode pengumpulan data....................................
 1.2analisa pengolahan data....................................
 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
 BAB VI PENUTUP
 Struktur baja adalah struktur logam yang terbuat dari komponen
baja * struktural yang saling terhubung untuk mengangkut
beban dan memberikan kekakuan penuh. Karena tingkat
kekuatan baja yang tinggi, struktur ini dapat diandalkan dan
membutuhkan lebih sedikit bahan baku dibandingkan jenis
struktur lain seperti struktur beton dan struktur kayu.

 Dalam konstruksi modern, struktur baja digunakan untuk


hampir setiap jenis struktur termasuk bangunan industri berat,
bangunan bertingkat tinggi, sistem pendukung peralatan,
infrastruktur, jembatan, menara, terminal bandara, pabrik
industri berat, rak pipa, dll.
 Struktur baja meliputi sub-struktur atau bagian dalam sebuah
bangunan yang terbuat dari baja struktural. Baja struktural
adalah bahan konstruksi baja yang dibuat dengan bentuk dan
komposisi kimia tertentu sesuai dengan spesifikasi pada proyek
tersebut.

 Bahan utama dari baja struktural adalah besi dan karbon.


Mangan, logam campuran, dan beberapa zat kimia tertentu juga
ditambahkan pada besi dan karbon untuk menambah kekuatan
dan ketahanan.

 Baja struktural dibuat dari canai panas maupun canai dingin atau
dibuat dengan pengelasan antara plat datar atau plat tekuk,
tergantung pada spesifikasi yang berlaku pada setiap proyek.

 Baja struktural memiliki beberapa bentuk, ukuran dan alat ukur.


Bentuk umumnya termasuk balok I, talang, dan siku.
 a).Berapakah Dimensi Struktur Baja
pada ruko4 lantai yang terletak
pada jalan Urai Bawadi.

 b).Apakah nilai Struktur Baja pada


ruko4 lantai yang terletak pada
jalan Urai Bawadi lebih rendah dari
nilai Struktur Beton?

 c).Bagaimana cara perhitungan


struktur baja yang digunakan?

 d).Apakah nilai beban mati pada


baja lebih ringan dari pada beban
mati beton?
jenis jenis baja:
1. I-Beam: baja dengan bentuk penampang I
2. Z-shape: salah satu baja dengan pinggiran yang
berlawanan dengan pinggiran yang lain
3. HSS-shape: bagian struktural berongga dengan bentuk
meliputi persegi, persegi panjang, lingkaran (pipa) dan
penampang elips
4. Angle: baja dengan bentuk penampang L (siku)
Struktural talang: balok berbentuk C atau baja dengan
bentuk penampang C
5.Tee: baja dengan bentuk penampang T
6. Profil rel: bentuk-bentuk pegangan, umumnya untuk
tangga seperti : Strap rail, Flanged rail, Baulk rail,
Barlow rail, Flat bottomed rail, Double-headed rail,
Bullhead rail, Tangential turnouts, Grooved rail
7.Bar: potongan metal, dengan bentuk potongan adalah
persegi panjang namun tidak lebar hingga berbentuk
8. Rod: batangan metal panjang dengan penampang bulat
atau kotak
9.Plate: lembaran logam dengan ketebalan mulai dari 4
mm
 Jenis Struktur Utama
 Truss structures: Bar or truss members
 Frame structures: Beams and columns
 Grids structures: latticed structure or dome
 Arch
 Prestressed structures
 Beam bridge
 Truss bridge: truss members
 Arch bridge
 Cable-stayed bridge
 Suspension bridge

 Kelebihan Struktur Baja


 1. Hemat biaya
 2. Pemasangan cepat
 3. Kesehatan dan keselamatan
 4. Fleksibilitas
 1.1 TUJUAN
 Tujuan yang akan dicapai dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:

 • Untuk mengetahui nilai Struktur Baja


pada ruko4 lantai yang terletak pada
jalan Urai Bawadi
 • Untuk mendapatkan nilai/dimension
Baja pada ruko yang terletak pada jalan
Urai Bawadi menggunakan Struktur Baja
 • Untuk mengetahui cara mencari
Struktur Baja serta membandingkannya
Dengan Struktur Beton
 1.2 MANFAAT PENILITIAN

 Penelitian ini akan memberi


kontribusi sebagai berikut:
 • Dapat memperhatikan aspek
penggunaan struktur baja dalam
perancangan.
 • Menambah wawasan dan
kemampuan berpikir mengenai
cara perhitungan struktur baja
 • Hasil penelitian dapat di
jadikan sebagai referensi bagi
semua orang.dan dapat
mempertimbangkan bahan
struktur dalam merancang.
 1.1Metode pengumpulan data
 menggunakan metode analisis yaitu
melakukan perhitungan Struktur Baja
dengan data dari lapangan. Selain itu
juga dilakukan survey dan observasi
langsung di lapangan. Data untuk
perhitungan ini didapat dari standard
atau peraturan yang berlaku.

 1.2Analisa Pengolahan Data

 Data yang didapatkan dari


lapangan dimasukkan ke dalam
rumus perhitungan baja Maka nanti
hasilnya akan diketahui.
panjang bentang (p) = 5m
lebar bentang (l) = 5m
tinggi kolom (k) = 3,5m
jumlah lantai dipikul = 4lantai

Luas bidang A = LUAS SEGITIGA X 2 BUAH


=(1/2 X ALAS X TINGGI) X 2BUAH
=(1/2 X 5m x 2.5m) x 2 buah
=12.5 m2

Luas bidang B = LUAS SEGITIGA X 2 BUAH


=(1/2 X ALAS X TINGGI) X 2BUAH
=(1/2 X 5m x 2.5m) x 2 buah
=12.5 m2

Luas bidang
KANTILEVER b = LUAS SEGITIGA X 2 BUAH
=(1/2 X ALAS X TINGGI) X 2BUAH
=(1/2 X 1.5m x0.75) x 2 buah
=1.125 m2

Luas bidang
KANTILEVER a = LUAS TRAPESIUM X 2 BUAH
= A + B X T X 2BUAH
2
= 3.5 + 5 x 0.75 X 2 buah
2
=3.1875 m2
LUAS SEGITIGA + LUAS TRAPESIUM
1.125m2 + 3.1875m2
= 4.3125m2
Asumsi beban :
Beban Mati = tebal plat lantai x 1m x1m x berat jenis beton
= 0.12 x 1m x1m x 1m 2400
=300 kg/m2
Beban Hidup = 250 kg/m2
Beban/m2 = 1.2 BM + 1.6 BH
=1.2 X 300 kg/m2 + 1.6 x 250 kg/m2
=360 kg/m2 + 400 kg/m2
=760kg/m2
MENGHITUNG BALOK A
Jadi beban yang dipikul balok a = Beban/m2 x Luas bidang a
= 760 kg/m2 x 12.5 m2
= 9.500 kg

Beban dianggap beban merata, jadi beban merata pada balok a =


Beban merata balok a = beban yg dipikul balok a
panjang balok a
= 9.500 kg
5 m
= 1.900 kg/m
Balok direncanakan menggunakan balok baja INP

Prediksi beban yang harus dipikul balok a :


Beban merata balok a = 1.900 kg/m
Beban mati balok baja INP = 40 kg/m +
q = 1.940 kg/m

Cek Momen Maksimal yang terjadi :


M max = 1 x q l^2
8
= 1x 1.940 kg/m2 x ( 5 m )^2
8
= 1x 1.940 kg/m 2 x 25m2
8
= 6,062.5 kg.m
= 6,062.5 kg.m x 100 cm
= 606,250 kg.cm
Tegangan ijin baja Bj37 adalah 1600 kg/cm2, dari sini dapat kita
cari berapa Wx yang terjadi.
Wx = M max
tegangan ijin
= 606,250 kg.cm
1600 kg/cm2
= 379 cm3
Cek tabel baja INP cari, Wx yang sedikit lebih besar dari
379 cm3. Didapatlah = 442 cm3 , yaitu baja = INP26
dengan berat = 41,9 kg/m dan nilai Ix = 5740 cm4

Beban yang harus dipikul balok a :


Beban merata balok a = 1.900 kg/m
Beban mati balok baja INP = 41.9 kg/m +
q = 1.941,9 kg/m
Cek Momen Maksimal yang terjadi :
M max = 1 x q l^2
8
= 1 x 1.941,9 kg/m x ( 5 m )^2
8
=1x 1.941,9 kg/m x 25 m2
8
= 6,068.4375 kg.m
= 6,068.4375 kg.m x 100 cm
= 606,843.75 kg.cm

Cek tegangan yang terjadi pada balok :


σ balok = M max
Wx baja INP26
= 606,843.75 kg.cm
442 cm3
= 1,373 kg/cm2 < 1600 kg/cm2 ===>OKE!!
Cek Lendutan :
persyaratan lendutan baja adalah δ = l / 360
sedangkan rumus lendutan baja δ = 5 q l^4
384 E I
jika kedua rumus tersebut digabungkan, maka didapat rumus baru :
L = 5q L^4 360
384 E I
L = 5q L^4 360
384 E I
I L = 5q L^4 360
384 E
I = 5q L^4 360
384 E L
I = 5q L^3 360
384 E

dengan beban hidup yang diperkirakan sebesar 400


kg/m2setelah diperhitungan dengan faktor keamanan 1,6 , maka
dapat dicari beban merata pada balok a :
beban hidup merata pada balok a = beban hidup x luas bidang a
panjang balok a

= 400 kg/m2 x 12.5 m2


5m
= 1000 kg/m
= 1000 kg
100 cm
q = 10 kg/cm
 Cari inersia nya :
I = 5q L^3 360
384 E

= 5 x 10 kg/cm x ( 500 cm ) ^3 x 360


384 x 2100000 kg/cm2

= 5 x 10 kg/cm x 125.000.000 cm3 x 360


384 x 2100000 kg/cm2

= 2.25E + 12 kg.cm2
806400000 kg/cm2
= 2,790.17857 cm4 < 5740 kg/cm4 ===> OKE!!
JADI DIGUNAKAN BALOK BAJA INP 26 UNTUK BALOK A

260

117
Asumsi beban :
Beban Mati = tebal plat lantai x 1m x1m x berat jenis beton
= 0.12 x 1m x1m x 1m 2400
=300 kg/m2
Beban Hidup = 250 kg/m2
Beban/m2 = 1.2 BM + 1.6 BH
=1.2 X 300 kg/m2 + 1.6 x 250 kg/m2
=360 kg/m2 + 400 kg/m2
=760kg/m2
MENGHITUNG BALOK B
Jadi beban yang dipikul balok b = Beban/m2 x Luas bidang b
= 760 kg/m2 x 12.5 m2
= 9.500 kg

Beban dianggap beban merata, jadi beban merata pada balok b =


Beban merata balok b = beban yg dipikul balok b
panjang balok b
= 9.500 kg
5 m
Balok direncanakan menggunakan balok baja = 1.900INPkg/m

Prediksi beban yang harus dipikul balok b :


Beban merata balok b = 1.900 kg/m
Beban mati balok baja INP = 40 kg/m +
q = 1.940 kg/m

Cek Momen Maksimal yang terjadi :


M max = 1 x q l^2
8
= 1x 1.940 kg/m2 x ( 5 m )^2
8
= 1x 1.940 kg/m 2 x 25m2
8
= 6,062.5 kg.m
= 6,062.5 kg.m x 100 cm
= 606,250 kg.cm
Tegangan ijin baja Bj37 adalah 1600 kg/cm2, dari sini dapat kita
cari berapa Wx yang terjadi.
Wx = M max
tegangan ijin
= 606,250 kg.cm
1600 kg/cm2
= 379 cm3
Cek tabel baja INP cari, Wx yang sedikit lebih besar dari
379 cm3. Didapatlah = 442 cm3 , yaitu baja = INP26
dengan berat = 41,9 kg/m dan nilai Ix = 5740 cm4

Beban yang harus dipikul balok b:


Beban merata balok b = 1.900 kg/m
Beban mati balok baja INP = 41.9 kg/m +
q = 1.941,9 kg/m
jika kedua rumus tersebut digabungkan, maka didapat rumus baru :
L = 5q L^4 360
384 E I
L = 5q L^4 360
384 E I
I L = 5q L^4 360
384 E
I = 5q L^4 360
384 E L
I = 5q L^3 360
384 E

dengan beban hidup yang diperkirakan sebesar 400


kg/m2setelah diperhitungan dengan faktor keamanan 1,6 , maka
dapat dicari beban merata pada balok b :
beban hidup merata pada balok b = beban hidup x luas bidang a
panjang balok a

= 400 kg/m2 x 12.5 m2


5m
= 1000 kg/m
= 1000 kg
100 cm
q = 10 kg/cm
 Cari inersia nya :
I = 5q L^3 360
384 E

= 5 x 10 kg/cm x ( 500 cm ) ^3 x 360


384 x 2100000 kg/cm2

= 5 x 10 kg/cm x 125.000.000 cm3 x 360


384 x 2100000 kg/cm2

= 2.25E + 12 kg.cm2
806400000 kg/cm2
= 2,790.17857 cm4 < 5740 kg/cm4 ===> OKE!!
JADI DIGUNAKAN BALOK BAJA INP 26 UNTUK BALOK B

260

117
Luas bidang
KANTILEVER b = LUAS SEGITIGA X 2 BUAH
=(1/2 X ALAS X TINGGI) X 2BUAH
=(1/2 X 1.5m x0.75) x 2 buah
=1.125 m2

Luas bidang
KANTILEVER a = LUAS TRAPESIUM
=A+B XT
2
= 3.5 + 5 x 0.75
2
=3.1875 m2
LUAS SEGITIGA + LUAS TRAPESIUM
1.125m2 + 3.1875m2
= 4.3125m2
Asumsi beban :
Beban Mati = tebal plat lantai x 1m x1m x berat jenis beton
= 0.12 x 1m x1m x 1m 2400
=300 kg/m2
Beban Hidup = 250 kg/m2
Beban/m2 = 1.2 BM + 1.6 BH
=1.2 X 300 kg/m2 + 1.6 x 250 kg/m2
=360 kg/m2 + 400 kg/m2
=760kg/m2
MENGHITUNG BALOK KANTILEVER
Jadi beban yang dipikul balok = Beban/m2 x Luas bidang kantilever
KANTILEVER = 760 kg/m2 x 4,3125 m2
= 3,277.5 kg

Beban dianggap beban merata, jadi beban merata pada balok kantilever =
Beban merata balok kantilever = beban yg dipikul balok kantilever
panjang balok kantilever
= 3,277.5 kg
1.5 m
= 2,185 kg/m

Balok direncanakan menggunakan balok baja INP


Prediksi beban yang harus dipikul kantilever :
Beban merata balok kantilever = 2,185 kg/m
Beban mati balok baja INP = 40 kg/m +
q = 2,225 kg/m

Cek Momen Maksimal yang terjadi :


M max = 1 x q l^2
8
= 1x 2,225 kg/m2 x ( 1.5 m )^2
8
= 1x 2.225 kg/m2 x 2.25m2
8
= 2,503.125 kg.m
= 2,503.125 kg.m x 100 cm
= 250,312.5 kg.cm
Tegangan ijin baja Bj37 adalah 1600 kg/cm2, dari sini dapat kita
cari berapa Wx yang terjadi.
Wx = M max
tegangan ijin
= 250,312.5 kg.cm
1600 kg/cm2
= 156.44 cm3
= 157 cm3
Cek tabel baja INP cari, Wx yang sedikit lebih besar dari
157 cm3. Didapatlah = 161 cm3 , yaitu baja = INP18
dengan berat = 21,9 kg/m dan nilai Ix = 1450 cm4

Beban yang harus dipikul balok kantilever :


Beban merata balok kantilever= 2.185 kg/m
Beban mati balok baja INP = 21.9 kg/m +
q = 2,206.9 kg/m
Cek Momen Maksimal yang terjadi :
M max = 1 x q l^2
8
= 1 x 2,206.9 kg/m x ( 1.5 m )^2
8
=1x 2,206.9 kg/m x 2.25 m2
8
= 2,482.7625 kg.m
= 2,482.7625 kg.m x 100 cm
= 248,276.25 kg.cm

Cek tegangan yang terjadi pada balok :


σ balok = M max
Wx baja INP26
= 248,276.25 kg.cm
161 cm3
= 1,542.08851 kg/cm2 < 1600 kg/cm2 ===>OKE!!
Cek Lendutan :
persyaratan lendutan baja adalah δ = l / 360
sedangkan rumus lendutan baja δ = q l^4
8 E I
jika kedua rumus tersebut digabungkan, maka didapat rumus baru :
L = q L^4 360
8 E I
L = q L^4 360
8 E I
I L = q L^4 360
8 E I
I = q L^4 360
8 E L
I = q L^3 360
8 E

dengan beban hidup yang diperkirakan sebesar 400


kg/m2setelah diperhitungan dengan faktor keamanan 1,6 , maka
dapat dicari beban merata pada balok KANTILEVER:
beban hidup merata pada balok
KANTILEVER = beban hidup x luas bidang KANTILEVER
panjang balok KANTILEVER

= 400 kg/m2 x 4,3125m2


5m
= 1.150 kg/m
= 1.150 kg
100 cm
q = 11,5 kg/cm
 Cari inersia nya :
I = q L^3 360
8 E

= 11,5 kg/cm x ( 150 cm ) ^3 x 360


8 x 2100000 kg/cm2

= 11,5 kg/cm x 3,375.000 cm3 x 360


8 x 2100000 kg/cm2

= 1.39725e10 kg.cm2
16.800.000 kg/cm2
= 832 cm4 < 1450 kg/cm4 ===> OKE!!
JADI DIGUNAKAN BALOK BAJA INP 18 UNTUK BALOK kantilever

180

82
ATAP
Dak beton = luas tributary x tebal plat lantai x berat jenis beton
= 5 x5 0.12 x 2400 =7.200 kg
balok 25/45 = luas tributary x ukuran balok x berat jenis beton
= (5 + 5) x 0.25 x 0.45 x 2400
= 2.700 kg
plafon = luasbtributary x berat plafon per m2
= 5 x5 x 20 kg/m2
= 500 kg

luas semua = 7.200 kg + 2.700 kg + 500 kg


= 10.400 kg

LANTAI 3
Lantai 3 = luas tributary x tebal plat lantai x berat jenis beton
= 5 x5 0.12 x 2400 =7.200 kg
balok 25/45 = luas tributary x ukuran balok x berat jenis beton
= (5 + 5) x 0.25 x 0.45 x 2400
= 2.700 kg
plafon = luas tributary x berat plafon per m2
= 5 x5 x 20 kg/m2
= 500 kg
Dinding = luas tributary x tinggi x tebal dinding x berat batako per m2
= (5+5) x 3.05 x 0.1 x 1200
=3660 kg
Kolom = ukuran kolom x tinggi kolom x berat jenis beton
= 0.3 x 0.3 x 3.05 x 2400 = 658.8

luas semua = 7.200 kg + 2.700 kg + 500 kg + 3.660 kg + 658.8 kg


= 14.718.8 kg

LANTAI 2
Lantai 2 = luas tributary x tebal plat lantai x berat jenis beton
= 5 x5 0.12 x 2400 =7.200 kg
balok 25/45 = luas tributary x ukuran balok x berat jenis beton
= (5 + 5) x 0.25 x 0.45 x 2400
= 2.700 kg
plafon = luas tributary x berat plafon per m2
= 5 x5 x 20 kg/m2
= 500 kg
Dinding = luas tributary x tinggi x tebal dinding x berat batako per m2
= (5+5) x 3.05 x 0.1 x 1200
=3660 kg
Kolom = ukuran kolom x tinggi kolom x berat jenis beton
= 0.3 x 0.3 x 3.05 x 2400 = 658.8

luas semua = 7.200 kg + 2.700 kg + 500 kg + 3.660 kg + 658.8 kg


= 14.718.8 kg
LANTAI 1
Lantai 1 = luas tributary x tebal plat lantai x berat jenis beton
= 5 x5 0.12 x 2400 =7.200 kg
sloof 25/45 = luas tributary x ukuran balok x berat jenis beton
= (5 + 5) x 0.25 x 0.45 x 2400
= 2.700 kg
tiang pondasi = ukuran kolom x 1.2 x berat jenis beton
= 0.3 x0.3x 1.2 x 2400
= 259.2 kg
Dinding = luas tributary x tinggi x tebal dinding x berat batako per m2
= (5+5) x 3.05 x 0.1 x 1200
=3660 kg
Kolom = ukuran kolom x tinggi kolom x berat jenis beton
= 0.3 x 0.3 x 3.05 x 2400 = 658.8
tapak = ukuran tapak x ukuran kolom x berat jenis beton
= 1.8 x 1.8 x 0.3 x 2400
= 2,332.8 kg

luas semua = 7.200 kg + 2.700 kg + 259.2 kg + 3.660 kg +


658.8 kg + 2,332.8 kg
= 16,810.8 kg

TOTAL = LUAS LANTAI 1+ LUAS LANTAI 2 + LUAS LANTAI 3 +


LUAS LANTAI ATAP
LUAS TRIBUTARY X JUMLAH LANTAI
= 16,810.8 kg+ 14,718.8 kg+ 14,718.8 kg + 10. 400 kg
100
= 570 kg/m2
Luas bidang yang di pikul KOLOM
L =P X I
= 5m x 5m
= 25 m2

Asumsi beban :
Beban Mati = tebal plat lantai x 1m x1m x berat jenis beton
= 0.12 x 1m x1m x 1m 2400
=300 kg/m2
Beban Hidup = 250 kg/m2
Beban/m2 = 1.2 BM + 1.6 BH
=1.2 X 570 kg/m2 + 1.6 x 250 kg/m2
=684 kg/m2 + 400 kg/m2
=1,084 kg/m2

Jadi beban sentris yang dipikul oleh kolom :


Beban (P) = beban/m2 x luas bidang yang dipikul x jumlah lantai & atap yg dipikul)
= 1,084 kg/m2 x 25 m2 x 4 lantai
= 108,400 kg
p = 108,4 ton

panjang kolom lekuk dianggap sama dgn panjang kolom, yaitu (Lk)= 3.5 m
Direncanakan akan menggunakan profil baja DIN dengan tegangan Bj37
= 1600 kg/cm2
Faktor keamanan (SF) yang digunakan adalah 3

I min = SF x 0,483 x P x Lk^2

= 3 x 0,483 x 108,4ton x ( 3.5 m )^2

= 1,5 x 108,4 ton x 12.25 m2

= 1,991.85 cm4
Cari di tabel baja profil DIN dengan I min = Iy atau sedikit lebih
besar dari 1,991.85 cm4 , didapat : 4150 cm4 yaitu
DIN24

DIN 24 mempunyai data :


Ix = 11690 cm4 ix =10.2
Iy = 4150 cm4 iy = 6.10 ---> i min
A = 111 cm2
Periksa daya dukung :

Λ = Lk = 350 cm = 57,37
i min 6,10

Lihat tabel faktor tekuk (ω)


Cari nilai 56 dan 57 pada Fe360 dan cari interpolasi 57,37

λ ω
56 1317 ω = 1306 + [ ( 57,37 - 57)( 1317 - 1306 )]

57,37 ω = 1306 + [ 0,37 x 11 ]

57 1306 = 1306 + [ 4,07 ]

= 1310

N = A profil baja . σ baja


ω
= 111 cm2 x 1600 kg/cm2
1310
= 135,57kg > 108,4 kg ===> OKE!!

Jadi digunakan balok baja DIN 24 untuk KOLOM

240

240
CONTOH 3 DIMENSI STRUKTUR BAJA
Kesimpulan : balok a menggunakan baja INP 26
balok b menggunakan baja INP 26
balok kantilever menggunakan baja INP 18
kolom menggunakan baja din 24

Anda mungkin juga menyukai