Anda di halaman 1dari 78

Laporan Akhir

Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

BAB 7
PERHITUNGAN ANALISA STRUKTUR

7.1. PERATURAN DAN STANDART


 Kriteria Desain untuk Pelabuhan di Indonesia, Direktorat Jenderal Perhubungan Sungai, 1984.
 Spesifikasi dan Standard Dermaga Beton, Direktorat Jenderal Perhubungan Sungai, 1999.
 Technical Standards for Port and Harbor Facilities in Japan, issued on July 1991 by The Overseas
Coastal Area Development Institute of Japan.
 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung, 2002.
 Building Code Requirements for Structural Concrete & Commentary, ACI 318 – 99.
 PIANC, IAPH
 Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Tatacara
perencanaan struktur dermaga 5000 DWT dan 10000 DWT, 2015 (draft)
 Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Standar
desain fasilitas pelabuhan pengumpan regional, 2015, (draft)
 BSN, SNI 1729 2002 Tatacara perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung
 BSN, SNI 1726 2012 Tatacara perencanaan ketahanan gempa untuk bangunan gedung dan non
gedung

7.2. METODE / PROSEDUR PERENCANAAN STRUKTUR


Bagan alir perencanaan seperti gambar 7.1, pemodelan dilakukan dengan menggunakan software
SAP 2000.Perencanaan elemen dengan menggunakan Standar Nasional Indonesia.Hasil akhir dari
perhitungan / perencanaan struktur adalah gambar desain, RKS serta RAB.

7- 1
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Gambar 7.1Diagram Alir Perencanaan Struktur

Beban yang bekerja pada Dermaga / Jetty adalah :


- Dead Load (D)
- Live Load (L)
- Angin (W)
- Arus ( C)
- Beban Energi kapal (Be)
- Tarikan kapal (M)
- Beban Gempa (E)

7- 2
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Beban yang bekerja pada Trestle :


- Dead Load (D)
- Live Load (L)
- Beban Gempa (E)
Standar beban dan kombinasi beban menurut standar Tatacara perencanaan struktur dermaga 5000 DWT
dan 10000 DWT Kementerian Perhubungan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
(2015)

Kombinasi 1 : 1,2 D + 1,6 L + 1,6 W + 1,2 C


Kombinasi 2 : 1,2 D + 1,6 L + 1,6 W + 1,2 C + 1,6 M
Kombinasi 3 : 1,5 D + 0,1 L + 1,0 Ex + 0,3 Ey
Kombinasi 4 : 1,5 D + 0,1 L + 0,3 Ex + 1 Ey
Untuk beban gempa digunakan respons spectrum dari PUSKIM PU yang lebih besar jika
dibandingkan dengan SNI 1726 2012 Tatacara perencanaan ketahanan gempa untuk bangunan
gedung dan non gedung.

7.3. SPESIFIKASI MATERIAL


a) Beton Bertulang
 Mutu beton Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung tahun 2002 (SNI
03 2847 2002) untuk struktural K-350
 Besi beton ulir, sesuai SNI 03 2847 2002 : U39 untuk D > 12 mm
 Besi beton polos, sesuai SNI 03 2847 2002 : U24 untuk D < 12 mm
 Selimut beton sesuai syarat minimum = 75 mm
b) Pile Cap : K-350
c) Pondasi tiang pancang baja :  711,2 mm t = 19 mm ( tiang miring dermaga)  711,2 mm t
= 12 mm ( tiang tegak dermaga) dan  508 mm t = 12 mm (tiang trestel) , ketebalan dioptimasi
sehingga didapatkan ketebalan yang ekonomis tetapi kuat.

7- 3
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

7.4. BEBAN YANG BEKERJA


7.4.1. Gaya Benturan Kapal
Berdasarkan Code yang berlaku yaitu PIANC dan IAPH, besarnya benturan kapal maksimum yang
terjadi adalah apabila kapal bermuatan penuh menghantam kapal dengan sudut 100 terhadap sisi depan
Jetty Head. Formula yang dipergunakan untuk menghitung besarnya gaya benturan adalah :

W *V 2
E * Cm * Ce * Cs * Cc
2* g
dimana :
E : energi kinetik akibat benturan (tonm)
V : kecepatan kapal saat merapat (m/det)
W : bobot kapal (ton)
α : sudut penambatan kapal thdp garis luar dermaga (100)
g : gaya gravitasi bumi (m/dt2)
Cm : koefisien massa
Ce : koefisien eksentrisitas
Cs : koefisien kekerasan (diambil Cs=1)
Cc : koefisien bentuk dari tambatan (diambil Cc=1)
Kapal yang digunakan dengan berat kapal DWT = 15000 ton.
Koefisien –koefisien dicari dengan formula sebagai berikut :
 d
Cm  1  *
2 * Cb B
W
Cb 
Lpp * B * d *  0

1
Ce 
1 l r 2

Dimana :
Cb : koefisien blok kapal
l : jarak sepanjang permukaan air dari pusat berat kapal sampai titik sandar kapal (m) (
untuk Dermaga l = ¼*Loa )

7- 4
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

r : jari-jari putaran di sekeliling pusat berat kapal pada permukaan air


0 : berat jenis air laut (ton/m3)
Lpp : panjang garis air
1,0193
Untuk Kapal KM. Papua Lima Lpp 0,846* Loa

Lpp  0,846* Loa1,0193  0,846*1401,0193  130,29 m


W 15000
Cb    0,520
Lpp * B * d *  0 130,29 * 22 * 9,8 * 1,025

 d  9,8
Cm  1  * 1 *  2,345
2 * Cb B 2 * 0,520 22

r
Dari grafik hubungan Loa dan Cb diperoleh (Gambar 7-2):

Gambar 7.2 Grafik Hubungan r/L dengan Koefisien Blok


r
 0,194
Loa
r  0,194 * 140  27,20

1 1
Ce    0,437
 r
1 l
2
 0,25 *140 
1  
2

 27,20 

7- 5
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

W *V 2
E * Cm * Ce * Cs * Cc
2* g
15000 * 0,15 2
E * 2,345 * 0,437 * 1,0 * 1,0  17,64 tonm
2 * 9,8
Jadi Beban benturan kapal yang bekerja pada Jetty Head adalah :
½*E = 8,82 tonm.
Berdasarkan besarnya energi berthing yang akan diserap, dipilih fender karet dengan jenis A.
Tabel fender dapat dilihat seperti pada Tabel7.1 berikut.

Tabel 7. 1 Pemilihan Tebal Fender Tipe A

Sumber : Bambang Triatmojo

7- 6
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Tabel 7. 2 Dimensi dan Kapasitas Fender Super Arch

Sumber : Sumitomo Marine Fender


Diketahui tinggi pasang surut 1,56 meter sehingga dipakai Fender TipeA600 H 1500 L.

7- 7
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Jarak Maksimum antarFender :


Jarak maksimum antar fender ( L ) bisa dihitung dengan rumus :
(Pelabuhan, Bambang Triatmodjo, 1997, hal 207)

𝐿 2 𝑟 𝑟 ℎ
untuk kapal berbobot 14000DWT (9500 GT)
log r = -1,055 + 0,65 log (GT)
log r = -1,055 + 0,65 log (95000) = 1,530
r = 34 m
h = tinggi fender = 200 cm = 2m

𝐿 2 34 34 1
L = 16,37m

7.4.2. Gaya Akibat Kapal


Angin yang berhembus ke badan kapal yang ditambatkan akan menyebabkan gerakan kapal yang
bisa menimbulkan gaya pada Dermaga. Apabila arah angin menuju Dermaga maka gaya tersebut berupa
gaya benturan kapal ke Dermaga. Apabila angin meninggalkan Dermaga maka gaya yang bekerja berupa
Tarikan kapal pada alat penambat (bollard/Bit). Besarnya gaya angin tergantung pada arah hembusan dan
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

a). Gaya longitudinal apabila angin datang dari arah haluan (α = 00)

Rw  0, 42 * Qa * Aw

b). Gaya longitudinal apabila angin datang dari arah buritan (α = 1800)

Rw  0,50 * Qa * Aw

c). Gaya lateral apabila angin datang dari arah lebar (α = 900)

Rw  1,10 * Qa * Aw

Qa 0,063*V 2

7- 8
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Dimana :

Rw : gaya akibat angin (kg)

V : kecepatan angin (m/dt)

Qa : tekanan angin (kg/m2)

Aw : proyeksi bidang kapal yang tertiup angin (m2)

V = 30 knot = 30 * 0,5144 = 15.432 m/dt ( dibulatkan = 20 m/dt )

Qa  0,063*V 2  0,063* 202  25,20kg / m2

Aw = panjang kapal * (tinggi kapal-draft)

Aw = 140*( 23 – 9,8) = 1848 m2

Rw  1,10 * Qa * Aw  1,10 * 25,20 * 1848  51226 kg  5 1 ton

Karena konstruksiJetty Head direncanakan terdapat empat (4) buah Fender maka masing-
masingmenerima gaya horisontal akibat angin :

Rw 51
Rw 1    12 , 75 ton
4 4

Untuk arah sejajar kapal dapat diambil sebesar 30% dari gaya akibat angin maksimum (Quinn,
1972) yaitu:

Rw/ /  30 % * 51  15,36 ton

7.4.3. Gaya Akibat Arus


Arus yang bekerja pada bagian kapal yang terendam air akan menyebabkan terjadinya gaya pada
kapal yang diteruskan pada Jetty Head dan alat penambat. Besarnya gaya yg ditimbulkan oleh arus dapat
dihitung dengan formula sbb :

a). Gaya tekanan karena arus yg bekerja dalam arah haluan :

Rf  0,14* S *V 2

b). Gaya tekanan karena arus yg bekerja dalam arah sisi kapal :

7- 9
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Rf  12 *  * C *V 2 * B'

dimana :

Rf : gaya akibat arus (kg)

S : luas tampang kapal yg terendam air (m2)

 : rapat massa air laut ( = 1,025 t/m3)

C : koefisien tekanan arus

V : kecepatan arus (m/dt)

B’ : Luas sisi kapal dibawah muka air (m2)

S = Lebar kapal * draft = 22 * 9,8 = 215,6 m2

C = 3 (untuk kedalaman air/draft = 15:9,8 = 1,5)

V = 0,22 m/s

B = Lpp*draft = 140*9,8 =1372 m2

a). Gaya tekanan karena arus yg bekerja dalam arah haluan :

Rf  0,14* S *V 2

Rf  0,14* 215,6 * 0,222  1,46 ton

b). Gaya tekanan karena arus yg bekerja dalam arah sisi kapal :

Rf  12 *  * C *V 2 * B'

Rf  12 *1,025* 3* 0,222 *1372 102,09 ton

7.4.4. Gaya Tarik Kapal


Gaya akibat angin dan arus dapat menyebabkan gaya tumbukan maupun tarikan pada struktur
Jetty Head. Disamping itu Gaya tarikan kapal dapat dihitung dengan cara berikut ( berdasar OCDI, 1991).
Gaya tarikan kapal pada Bollard diberikan sesuai berikut untuk berbagai ukuran kapal dalam
GRT. Selain gaya tersebut bekerja horisontal, bekerja pula gaya vertikal sebesar ½ dari nilai yg tercantum
dalam Tabel7.3

7- 10
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Tabel 7. 3 Gaya Tarikan Kapal

Bobot Kapal Gaya tarikan Gaya Tarik pada Bitt


(GRT) pada Bollard (ton) (ton)

200 – 500 15 15
501 – 1000 25 25
1001 – 2.000 35 25
2.001 – 3.000 35 35
3.001 – 5.000 50 50
5.001 – 10.000 70 50 (25)
10.001 – 15.000 100 70 (25)
15.001 – 20.000 100 70 (35)
20.001 – 50.000 150 100 (35)
50.001 – 100.000 200 100 (50)
(Sumber : Pelabuhan, Bambang Triadmodjo, 1996, hal 174)
Catatan :Nilai dalam kurung adalah untuk gaya pada tambatan yang dipasang disekitar
tengah kapal yangmempunyai tidak lebih dari 2 tali penambat
Beban tarikan kapal dengan bobot 10001 – 15000 GRT adalah 100 Ton.pada bollard dan 70
Tonpada Bitt.

7.4.5. Beban Vertikal


1. Beban mati : berat sendiri konstruksi
Berat jenis material yang akan dipakai dalam menentukan beban mati adalah sebagai berikut:
Beton bertulang : 2.4 ton/m3
Beton rabat : 2.2 ton/m3
Baja : 7.85 ton/m3
2. Beban hidup merata : 4,0 ton /m2
(berdasarkan tabel 7.3 buku STANDARD DESIGN CRITERIA for PORTS in INDONESIA Jan’
1984), untuk SHORT SEA type Wharf.

7- 11
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

7.5. ANALISA DAN DESAIN TIANG PANCANG


Pondasi yang digunakan pada pembangunan dermaga ini adalah jenis pondasi dalam. Hal ini
berdasarkan analisa data tanah pada lokasi proyek. Data-data rencana dari pondasi yang digunakan :

Jenis pondasi : pondasi tiang PANCANG BAJA (steel pile)

Bentuk penampang : Pipa Baja

Mutu Pancang : fy = 240 MPa

Ukuran :  711,2 mm t = 19 mm ( tiang miring dermaga)  711,2 mm t = 12


mm ( tiang tegak dermaga) dan  508 mm t = 12 mm (tiang trestel) , ketebalan dioptimasi
sehingga didapatkan ketebalan yang ekonomis tetapi kuat.

7.5.1. Posisi Fixity Point Tiang Pancang


Pondasi tiang pancang dimodelkan dengan perletakan jepit pada kedalaman dimana diasumsikan
tiang pancang berada pada kondisi terjepit penuh. Diasumsikan tidak ada lapisan tanah yang berada di
atas titik jepit. Perhitungan awal panjang titik jepit dilakukan dengan metode OCDI (2002). Kedalaman titik
jepit virtual ini dapat dipertimbangkan berada pada kedalaman 1/x di bawah muka tanah. Nilai x sendiri
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut: Posisi jepit (fixity point) tiang pancang dihitung
berdasarkan faktor kelenturan (flexibility factor β) tiang pancang yang dihitung berdasarkan rumus sebagai
berikut :

k h xD
 4
4EI

k h  0.15xN  SPT

7- 12
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Gambar 7.3 Visualisasi Fixity Point Tiang Pancang

Berdasarkan penyelidikan tanah yang dilakukan, sampai pada kedalaman -50,00m dari Sea Bed diperoleh
nilai N-SPT 49
(kh = 0,15 x 49 = 7,35 kg/cm3)
Data tiang pancang :
Diameter (D) = 71,12 cm
Modulus elastisitas pancang baja (E) = 2,10x106 kg/cm2
Inersia penampang (I) = 129.032 cm4
Faktor kelenturan tiang pancang :

k h xD 7,35 x71,12
 4 4  0,026
4 EI 4 x 2,10 x10 6 x129.032
SF
Zf 
Fixity point  , dimana SF adalah faktor keamanan (diambil 2),
SF
Zf   500 cm  5 meter

Sehingga panjang tiang pancang yang digunakan dalam permodelan struktur dermaga adalah :
Lpancang = (keddasar + elev. lt) – (tplat + hpoer)+ fixity point
= (15 dari LWS + 5,0) – (0,30 + 1,20) + 5 = 23,5m≈ 24,0m

7- 13
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

7.5.2. Beban Gempa


Lokasi Struktur Bangunan Dermaga / Jetty terletak di kepulauan Yapen, Papua.
Data Perencanaan Struktur
Data perencana struktur yang digunakan untuk analisa adalah :
 Fungsi Bangunan untuk Fasilitas Dermaga
 Kuat tekan karakteristik beton yang digunakan f’c = 30 MPa
 Tegangan leleh baja,
 fy = 400 MPa untuk tulangan utama dan,
 fy = 240 MPa untuk tulangan geser.

Perhitungan Berat Total (Wt) :


Berat total struktur adalah beban mati dari struktur ditambah beban hidup yang telah direduksi.
Beban mati struktur
Berat sendiri struktur diperhitungkan berdasarkan hasil analisa pra dimensi dari SAP.
Beban hidup :
Beban hidup struktur diperhitungkan berdasarkan hasil analisa dari SAP dengan asumsi beban hidup yg
bekerja diatas platform q = 4 t/m2.

Kombinasi Pembebanan
Pada kombinasi Pembebanan ini beban yang harus diperhitungkan bekerja pada struktur adalah :
Kombinasi 1 : 1,2 D + 1,6 L + 1,6 W + 1,2 C
Kombinasi 2 : 1,2 D + 1,6 L + 1,6 W + 1,2 C + 1,6 M
Kombinasi 3 : 1,5 D + 0,1 L + 1,0 Ex + 0,3 Ey
Kombinasi 4 : 1,5 D + 0,1 L + 0,3 Ex + 1 Ey
dimana :
- Dead Load (D)
- Live Load (L)
- Angin (W)
- Arus ( C)

7- 14
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

- Tarikan kapal (M)


- Beban Gempa (E)
Beban yang bekerja pada Trestle :
- Dead Load (D)
- Live Load (L)
- Beban Gempa (E)

Penentuan Respon Spektra


a. Menentukan kategori risiko bangunan mulai dari kategori I sampai IV.

Tabel 7. 4 Penentuan Kategori Risiko Bangunan

7- 15
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

b. Menentukan Faktor Keutamaan Gempa

Tabel 7.5 Faktor Keutamaan Gempa

7- 16
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

c. Menentukan Ss dan S1

Gambar 7.4 Peta Zonasi Gempa

7- 17
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

d. Menentukan Kelas Lokasi / Jenis Tanah

Tabel 7.6 Klasifikasi Situs

e. Menentukan Nilai Fa
Tabel 7.7 Koefisien Situs, Fa

Nilai Ss = 1,0
Kelas Situs = Kelas SE, maka diambil nilai Fa = 0,90.

7- 18
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

f. Menentukan Nilai Fv

Tabel 7.8 Koefisien Situs, Fv

Nilai S1 = 0,40
Kelas Situs = Kelas SE, maka diambil nilai Fv = 2,40

g. Periode Getar “T” sesuai SNI 1726-2012.


 Ss = 1,0g
 S1 = 0,4g
 Klasifikasi Situs = Kelas SE, (tanah lunak)
 Koefisien Lokasi Fa = 0,90
 Koefisien Lokasi Fv = 2,40
 SMS = Fa x Ss = 0,90
 SM1 = Fv x S1 = 0,96
 SDS = 2/3 x SMS = 0,60
 SD1 = 2/3 x SM1 = 0,64
 T0 = 0,2 x (SD1 / SDS) = 0,21
 TS = SD1 / SDS = 1,067

7- 19
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Faktor Respon Gempa (C)


Berdasarkan SNI 1726-2012, Nilai Spektral Percepatan di Permukaan dari Gempa Risk-Targeted
Maximum Consider Earthquake dengan Probabilitas Keruntuhan Bangunan 1% dalam 50 Tahun,
Nilai Spektral Percepatan di Permukaan dari Gempa Risk-Targeted Maximum Consider Earthquake
Dengan Probabilitas Keruntuhan Bangunan 1% dalam 50 tahun lokasi :
(Lat : -1.8868 , Long: 136.2451 )
Tabel Respon Spektrum yang diperoleh :
Spektrum respon gempa didefinisikan dalam SAP2000 dengan mengubah tipe analisa beban pada
Analysis Case Type, yang semula Linear Static menjadi Response Spectrum.
Tabel 7. 9 Grafik Respon Spektra Lokasi Gempa
Seruiberdasarkan SNI gempa 2012

Spektrum
perioda
respons
getar T
percepatan
(detik)
disain (Sa)
0.000 0.240
0.183 0.600
0.915 0.600
1.000 0.600
1.400 0.457
1.800 0.356
2.200 0.291
2.600 0.246
3.000 0.213

Gambar 7.5 Grafik Respon Spektra Lokasi Gempa Serui

7- 20
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Dengan cara memasukkan koordinat pada situs PUSKIM.ORG dapat ditentukan grafik respon spectra,
grafik dari Puskim lebih konservatif. (gambar7.6) Maka untuk analisis gempa digunakan grafik dari
Puskim.

Gambar 7.6 Grafik Respon Spektra Lokasi Gempa Serui dari Puskim

7.6. PERHITUNGAN STRUKTUR


Perhitungan struktur dermaga Serui dilakukan pada elemen-elemen struktur meliputi

Dermaga / Jetty dan Trestle:

1. Pelat lantai

2. Balok

3. Pilecap

4. Pondasi tiang pancang

7.7. PERHITUNGAN PELAT LANTAI


Gaya-gaya dalam pelat lantai dihitung menggunakan bantuan software SAP2000. Hasil dari
analisis merupakan momen yang terjadi pada pelat lantai dan digunakan untuk menghitung penulangan
pelat lantai.

Pelat lantai direncanakan menggunakan beton cast in place sehingga perlu digunakan perancah
yang kuat menahan beban tebal pelat 30 cm dengan beban pekerja dan alat bantu. Total beban dapat
mencapai 820 kg/m2 , sehingga perancah harus diperhitungkan dengan benar oleh pelaksana agar tidak
terjadi kegagalan pada saat pelaksanaan. Mutubeton digunakan mutu K 350.

7- 21
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

7.7.1. Penentuan Tebal Pelat Lantai


Untuk perhitungan tebal pelat lantai diambil 30 cm pelat dengan bentang arah memanjang 4,0 m,
tebal pelat diambil karena tebal selimut 75 mm dan beban hidup sebesar 40 kN/m2 sesuai dengan fungsi
dermaga general cargo.Tebal selimut beton untuk lingkungan korosif menurut SNI 03-2847-2002 sebesar
minimum 75 mm.

7.7.2. Pembebanan Pada Pelat Lantai


Beban yang bekerja pada pelat lantai berupa beban mati dan beban hidup. Kombinasi
pembebanan yang dipakai adalah 120% beban mati ditambah 160% beban hidup.

Wt = 1,2 DL + 1,6 LL
di mana :
DL = Beban mati (berat sendiri) struktur
LL = Beban hidup total (beban berguna)
Beban mati beton bertulang (DL) = 2400 kg/m3
Beban hidup (LL) = 4000 kg/m2
7.7.3. Karakteristik Material Beton Bertulang
Struktur pelat lantai direncanakan dengan menggunakan material beton bertulang dengan kriteria
sebagai berikut:

 Mutu beton :K-350 (f’c = 30 MPa)


 Mutu tulangan :Tulangan ulir (fy = 4000 kg/cm2)
7.7.4. Perencanaan Penulangan
Perhitungan Penulangan Pelat Lantai
Data pelat :
Ly = 4 m Lx = 4 m Ly/Lx =1
H = 300 mm P = 800 mm Ø tul = 16 mm
Tinggi efektif pelat lantai dermaga/ trestle :
dx = h – p – (0,5 Øtul) = 300 – 80 – (0,5 x 16) = 212 mm
dy = h – p – Øtul – (0,5 Øtul) = 300 – 80 – 16 - (0,5 x 16) = 196 mm

7- 22
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Gambar 7.7 Gambar Pelat


7.7.5. Pembebanan Pelat
A. Beban Mati ( DL )
-
Berat sendiri pelat = 0,30 x 2400 = 720 kg/m2
-
Air hujan = 0,05 x 1,0 = 50 kg/ m2

B. Beban Hidup ( LL )
-
Beban hidup = 4000 kg/m2
- Bebanroda = 12,5 t/roda
Qu = 1,2 DL + 1,6 LL
= 1,2 . 770 + 1,6 . 4000
= 7324 kg/m2 = 73,24 kN/m2
MLx = 0,001 . qu . Lx2 . x= 0,001 . 73,24 . 42. 25 =29,29 kNm
MLy = 0,001 . qu . Lx2 . x = 0,001 . 73,24 . 42. 25 = 29,29 kNm
Mtx = - 0,001 . qu . Lx2 . x = -0,001 . 73,24 . 42. 31 = -36,32 kNm
Mty = -0,001 . qu . Lx2 . x = -0,001 . 73,24 . 42. 31 = -36,32 kNm

1, 4 1, 4
 min    0 , 0035
fy 400

0,85 xf ' c  600  0,85 x30  600 


b  x 1 x  x 0,85 x    0,0325
fy  600  f  400  600  400 
 y 
max = 0,75 x b = 0,75 x 0,0325 = 0,0243
Syarat rasio tulangan : ρ min  ρ  ρ max

7- 23
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Gambar 7.8 Gambar Distribusi Beban Truk Pada Pelat


C. Momen beban roda truk
- Bidang kontak roda 50x20 cm
Tx = 50 + 2 x 15 = 80 cm
Ty = 20 + 2 x 15 = 50 cm
Beban roda 125 kN
Faktor beban T = 2
Beban terfaktor + 125 x 2 = 250 kN
Muatan T disebarkan T = 250 . 1 = 625 kN/m2
0,8 0,3
tx = 80
tx/Lx = 0,2 (fxm)
Lx = 400
ty = 80
ty/Ly = 0,125 (fym)
Lx = 400
Fxm = 0,2217
Fym = 0.1647
Mxm = fxm . T . tx . ty = 0,2217 . 625 . 0,80 . 0,5 = 55,425 kNm
Mym = fym . T . tx . ty = 0,1647 . 625 . 08 . 0,50 = 24,70 kNm
- Roda berdekatan
Bagian 1
tx = 400
tx/Lx = 1 (fxm)
Lx = 400
ty = 20
ty/Ly = 0,4 (fym)
7- 24
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Lx = 50
Fxm = 0,0880
Fym = 0.0525
Mxm1 = fxm . T . tx . ty = 0,0880 . 625 . 400 . 0,2 = 44 kNm
Mym1 = fym . T . tx . ty = 0,125 . 625 . 400 . 0,20 = 26,25 kNm
Bagian 2
tx = 20
tx/Lx = 0,05 (fxm)
Lx = 400
ty = 50
ty/Ly = 0,125 (fym)
Lx = 400
Fxm = 0,3008
Fym = 0.1873
Mxm2 = fxm . T . tx . ty = 0,3008 . 625 . 0,2 . 0,5 = 18,8 kNm
Mym2 = fym . T . tx . ty = 0,125 . 625 . 0,2 . 0,50 = 11,7 kNm

Momen bidang kontak 2 roda (Mxm1 –Mxm2)


Mxm = Mxm1 – Mxm2 = 44 – 18,8 = 25,2 kNm
Mym = Mym1 – Mym2 = 26,25 – 11,7 = 14,55 kNm
Mtotal x = 25,2 + 11,2 = 36,4 kNm
Mtotal y = 14,55 + 12,32 = 26,87 kNm
Momen yang menentukan = 1 roda
Mxm = 64,62 kNm
Mym = 37,02 kNm

D. Perhitungan tulangan pelat


Mu fy
2
 r f fy (1  0,588 r ) x10 3
bxd fc

 600 
64,62
x 1 x   r x 1 x 400 1  0,588 r 400  10 3
4 x 0,212 2  600  f   30 
 y 

7- 25
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

0,359 = (256 r – 808,28 r2)


r = 0,0010
r min = 0,0044 : rmin maka digunakan rmin
As = r min x b x d = 0,0044 x 400 x 21,2 = 37,31 cm2
Per meter lebar pelat digunakan 9,32 cm2 digunakan tulangan D 16 – 150 (As = 12,06 cm2)

Gambar 7.9 Denah Penulangan Pelat

7.8. PERHITUNGAN BALOK

7.8.1. Perhitungan Balok Jetty


Hasil analisis gaya dalam (M, D) maksimal yang terjadi pada balok menggunakan bantuan
SAP 2000 Pemodelan Struktur Portal Utama Program SAP 2000 dengan gaya dalam yang
diperoleh adalah :
Momen tumpuan = -1439,6 kN-m
Momen lapangan = 1289,7 kN-m
Gaya lintang tumpuan = 428,49 kN

A. Perhitungan Tulangan Balok


H = 900 mm
b = 500 mm

7- 26
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Ø tulangan pokok D= 32 mm
Ø sengkang D = 12 mm
Selimut beton (p) = 80 mm
d’ = p + Ø sengkang+0,5 Ø tulangan utama
= 80 + 12 + 16
= 108 mm
d = h – d’
= 900 – 108 = 792 mm

d*εc
c 
fy
εc 
Es

792 * 0,003
c
400
0,003 
2.105
 475,2 mm

Perhitungan ρ min dan ρ max

1,4 1,4
ρ min    0,0035
fy 400

0,85 xf ' c  600  0,85 x30  600 


b  x 1 x  x 0,85 x    0,0325
fy  600  f  400  600  400 
 y 
max = 0,75 x b = 0,75 x 0,0325 = 0,0243

B. Perhitungan Tulangan Utama(Lapangan)


Mu = -1289,7 kNm

7- 27
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Mu
As 
a
0,8 * f y * (d - )
2
1289,7 * 1000000

403,92
0,8 * 400 * (792 - )
2
 6830.57 mm 2
As
ρ 
b*d
6830,57

500 * 792
 0,017
Syarat rasio tulangan : ρ min ≤ ρ ≤ ρ max digunakan min

Dipasang tulangan tarik 8 D32 (As = 6433,98 mm2)

 a 
M n  As * f y *  d - ) 
 2 
 354,45 
 6433,98 * 400 *  792 -   1.582.180.022 Nmm
 2 
 1582,18 kNm
Checking : Mn > Mu
1582,18 kNm > 1301,91 kNm ... (AMAN !)
C. Perhitungan Tulangan Utama(Tumpuan)
Mu = -1439,6 kNm
Mu
As 
a
0,8 * f y * (d - )
2
1439,6 * 1000000

354,45
0,8 * 400 * (792 - )
2
 7217.7 mm 2
As
ρ 
b*d
7217,7

500 * 792
 0,018

7- 28
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Syarat rasio tulangan : ρ min ≤ ρ ≤ ρ max 0K

Dipasang tulangan tarik 10 D32 (As = 8042,48 mm2)

 a
M n  As * f y *  d - 
 2
 354,45 
 8042,48 * 400 *  792 -   1.977.726.257 Nmm
 2 
 1977,73 kNm

Checking : Mn> Mu
1977,73 kNm >1439,6 kNm ... (AMAN !)
D. PengaruhGeser
Vu = 428.49 kN
Perencanaan penampang geser harus didasarkan pada :
Vu ≤ Vc  Vs
Kuat geser yang disumbangkan beton sebesar (SNI 03-1728-2002 pasal 13.3.1) :

fc
Vc   * *b*d
6
30
 0,75 * * 400 * 695
6
 466,22 kN

Karena Vu < Vc, penampang tidak perlu tulangan geser, maka digunakan luas tulangan geser
minimum permeter (SNI 03-1728-2002 pasal13.5.5)

75 f c b * s 1 b*s
Av min   Av 
1200 f y 3 fy
75 30 400 * 1000 1 400 * 1000
Av min   Av 
1200 400 3 400
Av min  342,32 mm 2
 Av  333,33 mm 2

Digunakan tulangan D12-150

7- 29
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Gambar 7.10 Potongan balok dermaga

7.8.2. Perhitungan Balok Trestle


Hasil analisis gaya dalam (M, D) maksimal yang terjadi pada balok menggunakan bantuan SAP
2000 Pemodelan Struktur Portal Utama Program SAP 2000 dengan gaya dalam yang diperoleh adalah :

Momen tumpuan = -437,736 kN-m


Momen lapangan = 437,736 kN-m
Gaya lintang tumpuan = 47,12 kN
A. Perhitungan Tulangan Balok
H = 700 mm
b = 400 mm
Ø tulangan pokok D = 19 mm
Ø sengkang D = 12 mm
Selimut beton (p) = 80 mm
d’ = p + Ø sengkang+0,5 Ø tulangan utama
= 80 + 12 + 9,5
= 101.5 mm
d = h – d’
= 700 – 104,5

7- 30
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

= 595,5 mm
d * εc
c 
fy
εc 
Es

595 * 0,003
c
400
0,003 
2.105
 357 mm

a  β1 * c
 0,85 * 357
 303,45 mm

B. Perhitungan ρ min dan ρ max

1,4 1,4
ρ min    0,0035
fy 400

0,85 x f ' c  600  0,85 x 30  600 


b  x 1 x  x 0,85 x    0,0325
fy  600  f  400  600  400 
 y 
max = 0,75 x b = 0,75 x 0,0325 = 0,0243
C. Perhitungan Tulangan Utama
Mu = -437,36 kNm
Mu
As 
a
0,8 * f y * (d - )
2
437,36 * 1000000

303,45
0,8 * 400 * (595,5 - )
2
 3079.82 mm 2
As
ρ 
b*d
3079,82

400 * 595,5
 0,012
Syarat rasio tulangan : ρ min ≤ ρ ≤ ρ max

7- 31
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Dipasang tulangan tarik 7 D25 (As = 3436,12 mm2)

 a 
M n  As * f y *  d - ) 
 2 
 303,45 
 3436,12 * 400 *  595,5 -   609.945.661,2 Nmm
 2 
 609,95 kNm

Checking : Mn> Mu
609,95 kNm > 437,73 kNm ... (AMAN !)
D. Pengaruh Geser
Vu = 47.12 kN
Perencanaan penampang geser harus didasarkan pada :
Vu ≤ Vc  Vs

Kuat geser yang disumbangkan beton sebesar (SNI 03-1728-2002 pasal 13.3.1) :

fc
Vc   * *b*d
6
30
 0,75 * * 400 * 595 ,5
6
 399,47 kN
Digunakan tulangan D12-150

Gambar 7.11Penulangan Balok Trestle Lapangan

7- 32
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

7.8.3. PERHITUNGAN BALOK KANTILEVER PADA JETTY


Analisis struktur dilakukan terpisah dengan beban hidup merata 4 ton/m2 pada pelat dan
beban hidup terpusat (truk) pada ujung balok kantilever sebesar 12,5 ton. Pemodelan, beban dan
gaya-gaya dalam adalah:
Beban hidup merata:

Gambar 7.12 Beban hidup merata

Beban hidup (truk) terpusat :

Gambar 7.13 Beban hidup (truk) terpusat

Momen M33 :

Gambar 7.14 Gambar momen M33


Gaya lintang :

7- 33
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Gambar 7.15 Gaya lintang

Hasil analisis gaya dalam (M, D) maksimal yang terjadi pada balok kantilever bentang 3 m
menggunakan bantuan SAP 2000 adalah :
Momen tumpuan = -1410 kN-m
Gaya lintang tumpuan = 609 Kn

PERHITUNGAN TULANGAN BALOK KANTILEVER

H = 900 mm
b = 500 mm
Ø tulangan pokok D = 32 mm
Ø sengkang D = 12 mm
Selimut beton (p) = 80 mm

d’ = p + Ø sengkang+0,5 Ø tulangan utama

7- 34
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

= 80 + 12 + 16
= 108 mm
d = h – d’
= 900 – 108
= 792 mm

d*εc
c 
fy
εc 
Es
792 * 0,003
c
400
0,003 
2.105
 475,2 mm
a  β1 * c
 0,85 * 4752
 403,92 mm
E. Perhitungan ρ min dan ρ max
1,4 1,4
ρ min    0,0035
fy 400

0,85xf ' c  600  0,85 x30  600 


b  x 1x   x0,85 x   0,035
fy  600  fy  400  600  400 

max = 0,75 x b = 0,75 x 0,035 = 0,0262


F. Perhitungan tulangan utama:
Mu = -1410 kNm
Mu
As 
a
0,8 * fy(d - )
2
1410 * 1000000

403,92
0,8 * 400(792 - )
2
 7467.71 mm2

7- 35
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

As
ρ 
b*d
7467,71

500 * 792
 0,018
Syarat rasio tulangan : ρ min ≤ ρ ≤ ρ max

Dipasang tulangan tarik 10 D32 (As = 8045 mm2)


 a 
Mn  As * fy *  d - ) 
 2 
 354,45 
 8045 * 400 *  792 -   1.898.917.303 Nmm
 2 
 1898,91 kNm
Checking : Mn > Mu
1898,91 kNm > 1410 kNm ... (AMAN !)

PENGARUH GESER
Vu = 609.01 kN
Perencanaan penampang geser harus didasarkan pada :
Vu ≤ Vc + Vs
Kuat geser yang disumbangkan beton sebesar (SNI 03-1728-2002 pasal 13.3.1) :
fc
Vc   *b*d
6
30
Vc  0,75 * 500 * 792
6
Vc  664,11 kN  Vu  609,01 kN
Karena Vu < Vc, penampang tidak perlu tulangan geser, maka digunakan luas tulangan geser
minimum permeter (SNI 03-1728-2002 pasal13.5.5)
75 fc b s 1 bs
Av min   Av 
1200 fy 3 fy
75 30 400 * 1000 1 400 * 1000
Av min   Av 
1200 400 3 400
Av min  342,32 mm 2
 Av  333,33 mm 2
Digunakan tulangan D12-150

7- 36
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Penampang balok kantilever :

Gambar 7.16 Penampang balok kantilever

7.8.4. Perhitungan Pilecap


Pilecap berfungsi untuk mentransfer gaya-gaya dalam akibat dari beban yang bekerja pada
struktur atas ke struktur bawah (pondasi).
Pada Dermaga Tipe pilecap ada 2 yaitu untuk tiang pancang tunggal dan untuk 2 tiang pancang.
 Pile cap untuk 1 tiang pancang digunakan ukuran 130 x 130 x 130 cm
 Pile cap untuk 2 tiang pancang digunakan ukuran 130 x 130 x 200cm
Pada trestle digunakan ukuran 110 x 110 x 110 cm
Material yang digunakan :
- Beton fc’ = 30 MPa
- Baja fy = 400 MPa
- Selimut beton 80 mm

7.8.4.1. Pile Cap Dermaga


Penulangan pilecap dihitung berdasarkan gaya-gaya maksimum yang bekerja. Gaya dalam yang
bekerja pada pilecap adalah:
Mu = 413 kN m
Mn = Mu/0,8 = 413 / 0.8 = 516 kNm
Tulangan yang digunakan D25

7- 37
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

H= 1300 mm
b = 1300 mm
Ø tulangan pokok D = 25 mm
Selimut beton (p) = 80 mm
d’= p + Ømelintang + 0,5 Øtulangan utama
= 80 + 25 + 12,5
= 117.5 mm
d = h – d’
= 1300 – 117,5
= 1.182,5 mm
d * εc
c 
fy
εc 
Es

1182,5 * 0,003
c
400
0,003 
2.105
 709,5 mm

a  β1 * c
 0,85 * 709,5
 603,075 mm

Perhitungan
ρ min dan ρ max
1,4 1,4
ρ min    0,0035
f y 400

0,85 x f 'c  600  0,85 x30  600 


b  x 1 x  x 0,85 x    0,035
fy  600  f  400  600  400 
 y 
max = 0,75 x b = 0,75 x 0,035 = 0,02625
Perhitungan Tulangan Utama
Mu = -413 kNm

7- 38
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Mu
As 
a
0,8 * f y * (d - )
2
413 * 1000000

603,075
0,8 * 400 * (1182,5 - )
2
 5380,375 mm 2

As
ρ 
b*d
5380,375

1300 *1082,5
 0,00095
Syarat rasio tulangan : ρ min ≤ ρ ≤ ρ max digunakan  = 5380,375 mm2
min

Dipasang tulangan 11 D25(As = 5401,78 mm2)


 a 
M n  As * f y *  d - ) 
 2 
 603,075 
 5401,78 * 400 * 1182,5 -   1.903.508.259 Nmm
 2 
 1.903 kNm
Checking : Mn> Mu
1903 kNm >413 kNm ... (AMAN !)

A. Pile Cap Trestle


Penulangan pilecap dihitung berdasarkan gaya-gaya maksimum yang bekerja. Gaya dalam yang
bekerja pada pilecap adalah:
Mu = 63 kN m
Mn = Mu/0,8 = 63 / 0.8 = 78,75 kNm
Tulangan yang digunakan D25
H= 1100 mm
b = 1100 mm
Ø tulangan pokok D = 25 mm
Selimut beton (p) = 80 mm
d’= p + Ømelintang + 0,5 Øtulangan utama

7- 39
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

= 80 + 25 + 12,5
= 117.5 mm
d = h – d’
= 1100 – 117,5
= 982,5 mm
d * εc
c 
fy
εc 
Es

982,5 * 0,003
c
400
0,003 
2.105
 589,5 mm

a  β1 * c
 0,85 * 589,5
 501,075 mm

B. Perhitungan
ρ min dan ρ max
1,4 1,4
ρ min    0,0035
f y 400

0,85 x f 'c  600  0,85 x30  600 


b  x 1 x  x 0,85 x    0,035
fy  600  f  400  600  400 
 y 
max = 0,75 x b = 0,75 x 0,035 = 0,02625
Perhitungan Tulangan Utama
Mu = 63 kNm
Mu
As 
a
0,8 * f y * (d - )
2
63 * 1000000

501,075
0,8 * 400 * (982,5 - )
2
 268,96 mm 2

7- 40
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

As
ρ 
b*d
268,268

1100 * 982,5
 0,0002
Syarat rasio tulangan : ρ min ≤ ρ ≤ ρ max digunakan  = 0,0035; As = 3782,625 mm2
min

Dipasang tulangan 8 D25(As = 3928,57 mm2)


 a 
M n  As * f y *  d - ) 
 2 
 501,075 
 3928,57 * 400 *  982,5 -   1.150.226.768 Nmm
 2 
 1.150 kNm
Checking : Mn> Mu
1150 kNm >63 kNm ... (AMAN !)

7.9. PERHITUNGAN TIANG PANCANG

7.9.1. Rencana Spesifikasi Dimensi Tiang


Perencanaan pondasi pada struktur gedung bertingkat tinggi ini, tiang pancang menggunakan
spesifikasi teknis sebagai berikut:

1. Diameter (D)= 0,711 m


2. Panjang (H) = 65 m
π π
Luas = .D 2   0,7112  0,397 m 2
4 4
3. Luas selimut (As)
As= π * D * H  π  0,711  50  111,68 m 2
4. fy= 240 MPa

7.9.2. Pekerjaan Penyelidikan Tanah


Salah satu dari pekerjaan penyelidikan tanah adalah dengan menggunakan uji bor yang hasilnya
ditampilkan dalam bentuk grafik bor log beserta tabel data hasil pengujian dan bisa dilihat susunan lapisan

7- 41
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

tanah, konsistensi tanah, nilai SPT, kedalaman muka air tanah, dan ketebalan masing-masing lapisan
tanah.

Pekerjaan uji bor dilaksanakan pada 2 titik bor (BH-01, dan BH-02) dengan kedalaman mencapai
50 meter. Tanah keras pada BH-01 diperoleh pada kedalaman 50 meterdengan nilai SPT (N) = 50.
BORING LOG
Nomor : Bor 1 (Satu) Tgl. Pemeriksaan : 27 Oktober s/d 09 Nov 2015
Lokasi : Pelabuhan Serui Kedalaman : ‐ 50.00 Meter
Pekerjaan : Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Juru Bor : Octovian T, Cs
Laut Serui Provinsi Papua
Dept MAT SPT Grafik SPT

Sampel

Dept (m)
Litologi

Diskripsi Tanah dan Batuan Dept sampel


(m) (m) 10 20 30 40 50 60
0 0
1 Lempung pasiran halus lembek 1
2 warna kehitaman N1=1, N2=0, N3=0 2
2.00 ‐ 2,45 m
3 3
4 N1=1, N2=0, N3=0 4
4.00 ‐ 4,45 m
5 5
6 N1=1, N2=1, N3=0 6
6.00 ‐ 6,45 m
7 Lempung pasiran halus lembek 7
8 warna coklat tua N1=1, N2=2, N3=0 8
8.00 ‐ 8,45 m
9 9
10 N1=1, N2=1, N3=2 10
10.00 ‐ 10,45 m
11 11
12 N1=2, N2=3 N3=3 12
12.00 ‐ 12,45 m
13 13
14 N1=2, N2=3, N3=4 14
14.00 ‐ 14,45 m
15 15
16 N1=4, N2=4, N3=5 16
16.00 ‐ 16,45 m
17 17
18 Pasir halus hingga sedang N1=5, N2=5, N3=7 18
18.00 ‐ 18,45 m
19 sedang sedikit lempungan warna 19
20 kehitaman N1=4, N2=7, N3=8 20
20.00 ‐ 20,45 m
21 21
22 N1=7, N2=8, N3=12 22
22.00 ‐ 22,45 m
23 23
24 N1=9, N2=12, N3=13 24
24.00 ‐ 24,45 m
25 25
26 N1=10, N2=15, N3=17 26
26.00 ‐ 26,45 m
27 27
28 Lempung pasiran halus agak lembek N1=12, N2=16, N3=18 28
28.00 ‐ 28,45 m
29 warna coklat tua 29
30 N1=12, N2=17, N3=18 30
30.00 ‐ 30,45 m
31 31
32 N1=10, N2=16, N3=19 32
32.00 ‐ 32,45 m
33 33
34 N1=11 N2=17, N3=15 34
34.00 ‐ 34,45 m
35 Pasir sedang sedikit lempungan 35
36 warna kehitaman N1=14, N2=18, N3=21 36
36.00 ‐ 36,45 m
37 37
38 N1=15, N2=19, N3=21 38
38.00 ‐ 38,45 m
39 39
40 N1=13, N2=18, N3=23 40
40.00 ‐ 40,45 m
41 41
42 Pasir sedang hingga kasar sedikit N1=12, N2=20, N3=22 42
42.00 ‐ 42,45 m
43 lempungan warna kehitaman 43
44 N1=17, N2=19, N3=26 44
44.00 ‐ 44,45 m
45 45
46 N1=16, N2=22, N3=24 46
46.00 ‐ 46,45 m
47 47
48 Pasir kasar hingga grevelan N1=18, N2=21, N3=23 48
48.00 ‐ 48,45 m
49 sedikit lempungan warna kehitaman 49
50 N1=20, N2=23, N3=26 50
50.00 ‐ 50,45 m

Keterangan :
: Muka Air Tanah

: Sampel Tanah

Gambar 7.17Hasil Bor Log

7- 42
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

7.9.3. Perhitungan Daya Dukung Tiang Tunggal


Dari hasil analisis didapat nilai gaya-gaya dalam sebagai berikut:

Pu= 2004,27 kN = 200,427 Ton

Daya dukung pondasi tiang pancang diharapkan dapat memikul beban aksial yang diterima oleh
pondasi tersebut. Tahanan daya dukung tiang diberikan dengan persamaan Qu = Qp + Qs, dimana:
Qp = Tahanan ujung tiang
Qs = Tahanan gesek tiang

Gambar 7.18Gaya-Gaya Yang Terjadi Pada Tiang Pancang

Menurut Joseph E.Bowless dari bukunyaAnalisis dan Desain Pondasi (Edisi Keempat Jilid 2)
perhitungan tahanan ujung tiang pada tanah pasir dibagi menjadi beberapa cara, di antaranya: Dari data
hasil Uji Bor atau Soil Penetration Test (SPT) diperoleh nilai daya dukung ijin pondasi dihitung berdasarkan
data nilai N-SPT dengan menggunakan metode Meyerhoff dan faktor keamanan atau safety factor (SF)
adalah 3.

Pada titik bor BH-01 (kedalaman 50 m)

Harga N pada ujung tiang N1 = 49


Harga N rata-rata pada jarak 4D dari ujung tiang

N2 
49  50  47  49  (45  48)  (47  47)  47,02
50  49  48  47

7- 43
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

N1  N 2 49  47,02
Nb    48,01
2 2
Nspt rata-rata = 24,76

Rumus Meyerhof
Qu = 4* Nb * Ab + (N * As) / 100
A. Perhitungan Daya Dukung Tiang Dermaga.
Nb = 49
Ab = ¼  7112 = 0,397 m2 =4,32 ft2
N = Nilai rata-rata SPT sepanjang tiang = 24,76
As = Luas selimut = 111,68 m2 = 368,55 ft2
Qu = 4 * 49 * 4,32 + (24 * 368,55)/100 = 846,72 + 88,45 = 935,17 ton
Tahanan gesek tiang maks = 1 t/ft2
Control tahanan gesek dinding tiang = 0,24 t/ft2< 1 t/ft2
Daya dukung ijin tiang
Qu 935,17
Q    311,72 ton
a SF 3

Daya dukung ijin tiang :


Qn = Qa - Wtiang = 311,72 – 195*65 = 299 ton
Jumlah tiang pancang = 200,5 / 299 = 0,67 ~ 1 buah

B. Perhitungan Daya Dukung Tiang Trstle.

Ab = ¼ 5082 = 0,397 m2 = 2,13 ft2


N = Nilai rata-rata SPT sepanjang tiang = 24,76
As = Luas selimut = 111,68 m2 = 259,18 ft2
Qu = 4 * 49 * 2,13 + (24 * 259,18)/100 = 417,48 + 62,2 = 479,68 ton
Tahanan gesek tiang maks = 1 t/ft2
Control tahanan gesek dinding tiang = 0,24 t/ft2< 1 t/ft2
Daya dukung ijin tiang

7- 44
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Q 479,68
Q  u   159,89 ton
a SF 3

Daya dukung ijin tiang :


Qn = Qa - Wtiang = 159,89 – 135*65 = 151 ton
Jumlah tiang pancang = 70,5 / 151 = 0,47 ~ 1 buah

Gambar 7.19Pondasi Tiang Pancang

7- 45
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

LAMPIRAN

1. Optimasi tebal tiang pancang


2. Bearing capacity dan jumlah tiang pancang ( Mayerhof )
3. Pemodelan SAP
4. Tabel output gaya-gaya dalam

7- 46
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Optimasi Tebal Tiang Pancang

Tiang pancang Dermaga :


Tiang pancang dermaga digunakan mutu baja BJ 37 dengan fy = 2400 kg/cm2 diameter 711 mm. Ketebalan tiang pancang dicoba
dengan berbagai variasi ketebalan yaitu 19 mm, 16 mm, 14 mm dan 12 mm. Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan software
Structural Analysis Program 2000 maka akan didapatkan stress ratio yaitu perbandingan antara tegangan kerja dibandingkan dengan
tegangan ultimate tiang pancang.
Hasilnya adalah :
Tebal 19 mm :

Gambar 7. 20Stress ratio tiang pancang tegak 19 mm

Stress ratio tiang pancang tegak maksimum 0,411 tiang pancang miring 0,734

Tebal 16 mm:

Gambar 7. 21Stress ratio tiang pancang tegak tebal 16 mm


Stress ratio tiang pancang tegak maksimum 0,446 tiang pancang miring 0,817

7-47
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Tebal 14 mm:

Gambar 7. 22Stress ratio tiang pancang tegak tebal 14 mm

Stress ratio tiang pancang tegak maksimum 0,494 tiang pancang miring 0,925

Tebal 12 mm:

Gambar 7. 23Stress ratio tiang pancang tegak tebal 12 mm

Stress ratio tiang pancang tegak maksimum 0,554 tiang pancang miring 1,070 > 1 (over stress)

7-48
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Tebal 12 mm untuk tiang pancang tegak dan 14 mm untuk tiang pancang miring

Gambar 7. 24 Stress ratio tiang pancang tegak tebal12 mm untuk tiang pancang tegak dan 14 mm untuk tiang pancang miring

Stress ratio tiang pancang tegak maksimum 0,547 tiang pancang miring 0,998

Tebal 12 mm untuk tiang pancang tegak dan 19 mm untuk tiang pancang miring

Gambar 7. 25 Stress ratio tiang pancang tegak tebal 12 mm untuk tiang pancang tegak dan 19 mm untuk tiang pancang miring

Stress ratio tiang pancang tegak maksimum 0,536 tiang pancang miring 0,884

Dari hasil analisis tersebut maka penggunaan tiang pancang yang optimum adalah tiang pancang tegak digunakan diameter 711 mm
tebal 12 mm , tiang pancang miring digunakan diameter 711 mm tebal 19 mm.

7-49
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Tiang pancang Trestle :


Tiang pancang trestle digunakan mutu baja BJ 37 dengan fy = 2400 kg/cm2 diameter 508 mm. Ketebalan tiang pancang dicoba dengan
berbagai variasi ketebalan yaitu 16 mm, 14 mm dan 12 mm. Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan software Structural
Analysis Program 2000 maka akan didapatkan stress ratio yaitu perbandingan antara tegangan kerja dibandingkan dengan tegangan
ultimate tiang pancang.
Hasilnya adalah :

Tebal 16 mm :

Gambar 7. 26Stress ratio tiang pancang tegak tebal 16 mm

Stress ratio tiang pancang tegak maksimum 0,701

7-50
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Tebal 14 mm :

Gambar 7. 27Stress ratio tiang pancang tegak tebal 14 mm

Stress ratio tiang pancang tegak maksimum 0,778


Tebal 12 mm :

Gambar 7. 28Stress ratio tiang pancang tegak tebal 12 mm

Stress ratio tiang pancang tegak maksimum 0,895. Dari hasil analisis tersebut maka penggunaan tiang pancang yang optimum adalah
tiang pancang tegak digunakan diameter 508 mm tebal 12 mm dengan stress ratio lebih kecil dari 0,9.

7-51
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Tabel 7. 10 Bearing Capacity dan Jumlah Tiang Pancang

BEARING CAPACITY DAN JUMLAH TIANG PANCANG (MEYERHOF) : DERMAGA

KEDALAMAN N1 N2 Nb N Ab (m2) Ab (ft2) As (m2) As (ft2) Qu Qa Jumlah Tiang


1 0 0.00 0.00 0.00 0.397 4.413 2.23 7.45 0.00 0.00 #DIV/0!
2 0 0.00 0.00 0.00 0.397 4.413 4.47 14.90 0.00 0.00 #DIV/0!
3 0 0.00 0.00 0.00 0.397 4.413 6.70 22.35 0.00 0.00 #DIV/0!
4 0 0.00 0.00 0.00 0.397 4.413 8.94 29.79 0.00 0.00 #DIV/0!
5 0 0.00 0.00 0.00 0.397 4.413 11.17 37.24 0.00 0.00 #DIV/0!
6 1 0.33 0.67 0.17 0.397 4.413 13.41 44.69 11.84 3.95 50.79
7 1.5 0.75 1.13 0.21 0.397 4.413 15.64 52.14 19.97 6.66 30.12
8 2 1.25 1.63 0.56 0.397 4.413 17.88 59.59 29.02 9.67 20.73
9 2.5 1.83 2.17 0.78 0.397 4.413 20.11 67.04 38.77 12.92 15.51
10 3 2.32 2.66 1.00 0.397 4.413 22.35 74.49 47.73 15.91 12.60
11 4.5 3.11 3.80 1.32 0.397 4.413 24.58 81.93 68.21 22.74 8.82
12 6 4.14 5.07 1.71 0.397 4.413 26.81 89.38 91.05 30.35 6.61
13 6.5 5.13 5.82 2.08 0.397 4.413 29.05 96.83 104.67 34.89 5.75
14 7 6.08 6.54 2.43 0.397 4.413 31.28 104.28 117.98 39.33 5.10
15 8 6.94 7.47 2.80 0.397 4.413 33.52 111.73 134.95 44.98 4.46
16 9 7.70 8.35 3.19 0.397 4.413 35.75 119.18 151.19 50.40 3.98
17 10.5 8.72 9.61 3.62 0.397 4.413 37.99 126.63 174.21 58.07 3.45
18 12 9.98 10.99 4.08 0.397 4.413 40.22 134.07 199.46 66.49 3.02
19 13.5 11.36 12.43 4.58 0.397 4.413 42.46 141.52 225.88 75.29 2.66
20 15 12.85 13.93 5.10 0.397 4.413 44.69 148.97 253.43 84.48 2.37
21 17.5 14.62 16.06 5.69 0.397 4.413 46.93 156.42 292.37 97.46 2.06
22 20 16.63 18.32 6.34 0.397 4.413 49.16 163.87 333.74 111.25 1.80
23 22.5 18.90 20.70 7.04 0.397 4.413 51.40 171.32 377.45 125.82 1.59
24 25 21.39 23.19 7.79 0.397 4.413 53.63 178.77 423.38 141.13 1.42
25 28.5 24.15 26.32 8.62 0.397 4.413 55.86 186.21 480.76 160.25 1.25
26 32 27.16 29.58 9.52 0.397 4.413 58.10 193.66 540.64 180.21 1.11
27 33 29.76 31.38 10.39 0.397 4.413 60.33 201.11 574.85 191.62 1.05
28 34 31.96 32.98 11.23 0.397 4.413 62.57 208.56 605.60 201.87 0.99
29 34.5 33.41 33.96 12.03 0.397 4.413 64.80 216.01 625.44 208.48 0.96
30 35 34.15 34.58 12.80 0.397 4.413 67.04 223.46 638.99 213.00 0.94
31 35 34.64 34.82 13.52 0.397 4.413 69.27 230.91 645.89 215.30 0.93
32 35 34.88 34.94 14.19 0.397 4.413 71.51 238.35 650.63 216.88 0.92
33 33.5 34.61 34.05 14.77 0.397 4.413 73.74 245.80 637.46 212.49 0.94
34 32 33.83 32.92 15.28 0.397 4.413 75.98 253.25 619.79 206.60 0.97
35 35.5 34.00 34.75 15.86 0.397 4.413 78.21 260.70 654.79 218.26 0.92
36 39 35.07 37.04 16.50 0.397 4.413 80.44 268.15 698.05 232.68 0.86
37 39.5 36.59 38.05 17.12 0.397 4.413 82.68 275.60 718.81 239.60 0.84
38 40 38.55 39.27 17.72 0.397 4.413 84.91 283.05 743.47 247.82 0.81
39 40.5 39.77 40.13 18.31 0.397 4.413 87.15 290.49 761.66 253.89 0.79
40 41 40.27 40.63 18.88 0.397 4.413 89.38 297.94 773.54 257.85 0.78
41 41.5 40.77 41.13 19.43 0.397 4.413 91.62 305.39 785.45 261.82 0.77
42 42 41.27 41.63 19.96 0.397 4.413 93.85 312.84 797.40 265.80 0.75
43 43.5 42.02 42.76 20.51 0.397 4.413 96.09 320.29 820.58 273.53 0.73
44 45 43.04 44.02 21.07 0.397 4.413 98.32 327.74 846.10 282.03 0.71
45 45.5 44.03 44.77 21.61 0.397 4.413 100.56 335.19 862.72 287.57 0.70
46 46 45.02 45.51 22.14 0.397 4.413 102.79 342.63 879.28 293.09 0.68
47 45 45.38 45.19 22.63 0.397 4.413 105.02 350.08 876.93 292.31 0.69
48 44 45.11 44.56 23.07 0.397 4.413 107.26 357.53 869.03 289.68 0.69
49 46.5 45.38 45.94 23.55 0.397 4.413 109.49 364.98 896.91 298.97 0.67
50 49 46.16 47.58 24.06 0.397 4.413 111.73 372.43 929.56 309.85 0.65

7-52
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

BEARING CAPACITY DAN JUMLAH TIANG PANCANG (MEYERHOF) : TRESTLE

KEDALAMAN N1 N2 Nb N Ab (m2) Ab (ft2) As (m2) As (ft2) Qu Qa Jumlah Tiang


1 0 0.00 0.00 0.00 0.203 2.253 1.60 5.32 0.00 0.00 #DIV/0!
2 0 0.00 0.00 0.00 0.203 2.253 3.19 10.64 0.00 0.00 #DIV/0!
3 0 0.00 0.00 0.00 0.203 2.253 4.79 15.97 0.00 0.00 #DIV/0!
4 0 0.00 0.00 0.00 0.203 2.253 6.39 21.29 0.00 0.00 #DIV/0!
5 0 0.00 0.00 0.00 0.203 2.253 7.98 26.61 0.00 0.00 #DIV/0!
6 1 0.33 0.67 0.17 0.203 2.253 9.58 31.93 6.06 2.02 34.89
7 1.5 0.75 1.13 0.21 0.203 2.253 11.18 37.25 10.22 3.41 20.70
8 2 1.25 1.63 0.56 0.203 2.253 12.77 42.58 14.88 4.96 14.21
9 2.5 1.83 2.17 0.78 0.203 2.253 14.37 47.90 19.90 6.63 10.63
10 3 2.32 2.66 1.00 0.203 2.253 15.97 53.22 24.52 8.17 8.63
11 4.5 3.11 3.80 1.32 0.203 2.253 17.56 58.54 35.04 11.68 6.04
12 6 4.14 5.07 1.71 0.203 2.253 19.16 63.86 46.79 15.60 4.52
13 6.5 5.13 5.82 2.08 0.203 2.253 20.76 69.18 53.84 17.95 3.93
14 7 6.08 6.54 2.43 0.203 2.253 22.35 74.51 60.75 20.25 3.48
15 8 6.94 7.47 2.80 0.203 2.253 23.95 79.83 69.53 23.18 3.04
16 9 7.70 8.35 3.19 0.203 2.253 25.55 85.15 77.95 25.98 2.71
17 10.5 8.72 9.61 3.62 0.203 2.253 27.14 90.47 89.87 29.96 2.35
18 12 9.98 10.99 4.08 0.203 2.253 28.74 95.79 102.94 34.31 2.05
19 13.5 11.36 12.43 4.58 0.203 2.253 30.33 101.12 116.63 38.88 1.81
20 15 12.85 13.93 5.10 0.203 2.253 31.93 106.44 130.92 43.64 1.62
21 17.5 14.62 16.06 5.69 0.203 2.253 33.53 111.76 151.07 50.36 1.40
22 20 16.63 18.32 6.34 0.203 2.253 35.12 117.08 172.49 57.50 1.23
23 22.5 18.90 20.70 7.04 0.203 2.253 36.72 122.40 195.14 65.05 1.08
24 25 21.39 23.19 7.79 0.203 2.253 38.32 127.73 218.97 72.99 0.97
25 28.5 24.15 26.32 8.62 0.203 2.253 39.91 133.05 248.70 82.90 0.85
26 32 27.16 29.58 9.52 0.203 2.253 41.51 138.37 279.75 93.25 0.76
27 33 29.76 31.38 10.39 0.203 2.253 43.11 143.69 297.72 99.24 0.71
28 34 31.96 32.98 11.23 0.203 2.253 44.70 149.01 313.93 104.64 0.67
29 34.5 33.41 33.96 12.03 0.203 2.253 46.30 154.34 324.58 108.19 0.65
30 35 34.15 34.58 12.80 0.203 2.253 47.90 159.66 332.03 110.68 0.64
31 35 34.64 34.82 13.52 0.203 2.253 49.49 164.98 336.09 112.03 0.63
32 35 34.88 34.94 14.19 0.203 2.253 51.09 170.30 339.04 113.01 0.62
33 33.5 34.61 34.05 14.77 0.203 2.253 52.69 175.62 332.83 110.94 0.64
34 32 33.83 32.92 15.28 0.203 2.253 54.28 180.94 324.29 108.10 0.65
35 35.5 34.00 34.75 15.86 0.203 2.253 55.88 186.27 342.70 114.23 0.62
36 39 35.07 37.04 16.50 0.203 2.253 57.48 191.59 365.37 121.79 0.58
37 39.5 36.59 38.05 17.12 0.203 2.253 59.07 196.91 376.57 125.52 0.56
38 40 38.55 39.27 17.72 0.203 2.253 60.67 202.23 389.77 129.92 0.54
39 40.5 39.77 40.13 18.31 0.203 2.253 62.27 207.55 399.67 133.22 0.53
40 41 40.27 40.63 18.88 0.203 2.253 63.86 212.88 406.36 135.45 0.52
41 41.5 40.77 41.13 19.43 0.203 2.253 65.46 218.20 413.07 137.69 0.51
42 42 41.27 41.63 19.96 0.203 2.253 67.06 223.52 419.81 139.94 0.50
43 43.5 42.02 42.76 20.51 0.203 2.253 68.65 228.84 432.30 144.10 0.49
44 45 43.04 44.02 21.07 0.203 2.253 70.25 234.16 446.01 148.67 0.47
45 45.5 44.03 44.77 21.61 0.203 2.253 71.85 239.49 455.19 151.73 0.46
46 46 45.02 45.51 22.14 0.203 2.253 73.44 244.81 464.34 154.78 0.46
47 45 45.38 45.19 22.63 0.203 2.253 75.04 250.13 463.82 154.61 0.46
48 44 45.11 44.56 23.07 0.203 2.253 76.64 255.45 460.46 153.49 0.46
49 46.5 45.38 45.94 23.55 0.203 2.253 78.23 260.77 475.40 158.47 0.44
50 49 46.16 47.58 24.06 0.203 2.253 79.83 266.10 492.81 164.27 0.43

7-53
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

JETTY

Gambar 7. 29 Pemodelan

Gambar 7. 30 Beban Hidup

7-54
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Gambar 7. 31 Beban Energy Kapal

Gambar 7. 32 Beban Tarikan Bollard

Gambar 7. 33 Beban Angin

7-55
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Gambar 7. 34 Beban Arus

Gambar 7. 35 Spektrum Respon Gempa

7-56
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Gambar 7. 36 Momen

7-57
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Gambar 7. 37 Gaya Geser

Gambar 7. 38 Stress Ratio

7-58
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Gambar 7. 39 Displacement

Kontrol Lendutan
Maximum Lateral Deformation = 9,52cm
Batas Ijin Deformasi :
∗ ∗
γijin = = = 50,4 cm
. . ∗ , . ∗

untuk fixed –headed pile.


= 50,4cm > 9,52cm..........(OK)

dimana :
γijin = lendutan yang diijinkan (cm)
Hu = gaya horizontal maksimum yang diterima tiang (kg)
E = elastic modulus material tiang pondasi (kg/cm2)
I = momen inersia tiang pondasi (cm4)
(sumber: Buku “Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi, Suyono Sosrodarsono)

7-59
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Tabel 7. 11 Hasil Perhitungan Analisa Struktur Dermaga

TABLE: Element Forces - Frames

Frame OutputCase P V2 V3 T M2 M3
Text Text Kgf Kgf Kgf Kgf-m Kgf-m Kgf-m
415 COMB3 0 -44361.44 -4.958E-11 -7218.23 -9.611E-11 -143960.52
415 COMB4 0 -44361.44 -4.958E-11 -7218.23 -9.611E-11 -143960.52
426 COMB3 0 -32607.03 -5.423E-19 -6989.47 -5.191E-11 -143523.61
426 COMB4 0 -32607.03 -5.423E-19 -6989.47 -5.191E-11 -143523.61
423 COMB3 0 -43719.11 -1.959E-11 -7268.43 -6.411E-11 -142629.98
423 COMB4 0 -43719.11 -1.959E-11 -7268.43 -6.411E-11 -142629.98
418 COMB3 0 -31969.08 -4.338E-11 -7037.94 -9.152E-11 -142093.01
418 COMB4 0 -31969.08 -4.338E-11 -7037.94 -9.152E-11 -142093.01
410 COMB3 0 -30634.8 1.249E-11 -7101.23 -1.195E-10 -140955.46
410 COMB4 0 -30634.8 1.249E-11 -7101.23 -1.195E-10 -140955.46
431 COMB3 0 -42037.64 -9.166E-11 -7239.17 -1.275E-10 -140698.38
431 COMB4 0 -42037.64 -9.166E-11 -7239.17 -1.275E-10 -140698.38
407 COMB3 0 -43693.45 -1.581E-10 -8042.47 -2.041E-10 -136810.42
407 COMB4 0 -43693.45 -1.581E-10 -8042.47 -2.041E-10 -136810.42
434 COMB3 0 -30344.48 -3.219E-11 -7689.57 -7.302E-11 -131370.37
434 COMB4 0 -30344.48 -3.219E-11 -7689.57 -7.302E-11 -131370.37
415 COMB3 0 -43685.44 -4.958E-11 -7218.23 -7.166E-11 -121940.49
415 COMB4 0 -43685.44 -4.958E-11 -7218.23 -7.166E-11 -121940.49
426 COMB3 0 -33283.03 -5.423E-19 -6989.47 -5.191E-11 -121609.39
426 COMB4 0 -33283.03 -5.423E-19 -6989.47 -5.191E-11 -121609.39
423 COMB3 0 -43043.11 -1.959E-11 -7268.43 -5.579E-11 -120931.11
423 COMB4 0 -43043.11 -1.959E-11 -7268.43 -5.579E-11 -120931.11
418 COMB3 0 -32645.08 -4.338E-11 -7037.94 -7.028E-11 -120524.02
418 COMB4 0 -32645.08 -4.338E-11 -7037.94 -7.028E-11 -120524.02
410 COMB3 0 -31310.8 1.249E-11 -7101.23 -8.308E-11 -119952.14
410 COMB4 0 -31310.8 1.249E-11 -7101.23 -8.308E-11 -119952.14
431 COMB3 0 -41361.64 -9.166E-11 -7239.17 -8.205E-11 -119840.32

7-60
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

431 COMB4 0 -41361.64 -9.166E-11 -7239.17 -8.205E-11 -119840.32


407 COMB3 0 -43017.45 -1.581E-10 -8042.47 -1.252E-10 -115124.44
407 COMB4 0 -43017.45 -1.581E-10 -8042.47 -1.252E-10 -115124.44
434 COMB3 0 -31020.48 -3.219E-11 -7689.57 -5.768E-11 -110335.55
434 COMB4 0 -31020.48 -3.219E-11 -7689.57 -5.768E-11 -110335.55
415 COMB3 0 -42859.44 -4.958E-11 -7218.23 -5.191E-11 -100300.13
415 COMB4 0 -42859.44 -4.958E-11 -7218.23 -5.191E-11 -100300.13
426 COMB3 0 -34109.03 -5.423E-19 -6989.47 -5.191E-11 -100074.84
426 COMB4 0 -34109.03 -5.423E-19 -6989.47 -5.191E-11 -100074.84
423 COMB3 0 -42217.11 -1.959E-11 -7268.43 -5.191E-11 -99611.91
423 COMB4 0 -42217.11 -1.959E-11 -7268.43 -5.191E-11 -99611.91
431 COMB3 0 -40535.64 -9.166E-11 -7239.17 -4.608E-11 -99361.97
431 COMB4 0 -40535.64 -9.166E-11 -7239.17 -4.608E-11 -99361.97
418 COMB3 0 -33471.08 -4.338E-11 -7037.94 -5.191E-11 -99334.7
418 COMB4 0 -33471.08 -4.338E-11 -7037.94 -5.191E-11 -99334.7
410 COMB3 0 -32136.8 1.249E-11 -7101.23 -5.191E-11 -99328.54
410 COMB4 0 -32136.8 1.249E-11 -7101.23 -5.191E-11 -99328.54
407 COMB3 0 -42191.45 -1.581E-10 -8042.47 -5.191E-11 -93818.16
407 COMB4 0 -42191.45 -1.581E-10 -8042.47 -5.191E-11 -93818.16
434 COMB3 0 -31846.48 -3.219E-11 -7689.57 -4.608E-11 -89680.43
434 COMB4 0 -31846.48 -3.219E-11 -7689.57 -4.608E-11 -89680.43
414 COMB3 0 -12479.19 -8.802E-11 -6934.51 -1.358E-10 -87351.13
414 COMB4 0 -12479.19 -8.802E-11 -6934.51 -1.358E-10 -87351.13
427 COMB3 0 -23105.03 -6.335E-12 -7314.66 -5E-11 -86927.67
427 COMB4 0 -23105.03 -6.335E-12 -7314.66 -5E-11 -86927.67
422 COMB3 0 -11795.39 -2.449E-11 -6966.13 -4.912E-11 -86011.48
422 COMB4 0 -11795.39 -2.449E-11 -6966.13 -4.912E-11 -86011.48
419 COMB3 0 -22487.36 -7.791E-12 -7363.08 -5.497E-11 -85490.02
419 COMB4 0 -22487.36 -7.791E-12 -7363.08 -5.497E-11 -85490.02
411 COMB3 0 -21878.49 -1.721E-10 -7459.44 -6.355E-11 -84373.1
411 COMB4 0 -21878.49 -1.721E-10 -7459.44 -6.355E-11 -84373.1
430 COMB3 0 -11112.01 -6.473E-19 -7067.92 -4.608E-11 -84160.76

7-61
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

430 COMB4 0 -11112.01 -6.473E-19 -7067.92 -4.608E-11 -84160.76


297 COMB2 0 -36417.22 2.21E-10 -1425.79 1.86E-10 -80110.66
431 COMB3 0 -39609.64 -9.166E-11 -7239.17 -8.09E-11 -79321.68
431 COMB4 0 -39609.64 -9.166E-11 -7239.17 -8.09E-11 -79321.68
410 COMB3 0 -33062.8 1.249E-11 -7101.23 -3.95E-11 -79143.03
410 COMB4 0 -33062.8 1.249E-11 -7101.23 -3.95E-11 -79143.03
415 COMB3 0 -41933.44 -4.958E-11 -7218.23 -9.876E-11 -79097.8
415 COMB4 0 -41933.44 -4.958E-11 -7218.23 -9.876E-11 -79097.8
406 COMB3 0 -9579.92 -1.833E-10 -2902.39 -2.062E-10 -79097.61
406 COMB4 0 -9579.92 -1.833E-10 -2902.39 -2.062E-10 -79097.61
426 COMB3 0 -35035.03 -5.423E-19 -6989.47 -5.191E-11 -78978.3
426 COMB4 0 -35035.03 -5.423E-19 -6989.47 -5.191E-11 -78978.3
423 COMB3 0 -41291.11 -1.959E-11 -7268.43 -5.709E-11 -78730.71
2 COMB3 160078.09 3538.39 1046.14 434.8 10141.05 36395.06
2 COMB4 160078.09 3538.39 1046.14 434.8 10141.05 36395.06
4 COMB3 160026.71 3419.96 1187.54 436.02 12179.52 34781.35
4 COMB4 160026.71 3419.96 1187.54 436.02 12179.52 34781.35
8 COMB3 157931.48 3396.15 1079.03 418.75 14671.64 34391.74
8 COMB4 157931.48 3396.15 1079.03 418.75 14671.64 34391.74
14 COMB3 157242.51 3527.8 947.54 423.21 12962.46 36252.58
14 COMB4 157242.51 3527.8 947.54 423.21 12962.46 36252.58
6 COMB3 154891.15 3346.8 1334.12 435.6 14152.56 33796.21
6 COMB4 154891.15 3346.8 1334.12 435.6 14152.56 33796.21
2 COMB3 153790.17 2975.98 1046.14 434.8 780.83 1403.96
2 COMB4 153790.17 2975.98 1046.14 434.8 780.83 1403.96
4 COMB3 153738.79 2857.56 1187.54 436.02 798.6 1252.33
4 COMB4 153738.79 2857.56 1187.54 436.02 798.6 1252.33
5 COMB3 153230.94 3317.21 1225.96 418.34 16651.16 33474.11
5 COMB4 153230.94 3317.21 1225.96 418.34 16651.16 33474.11
8 COMB3 151643.56 2833.75 1079.03 418.75 551.95 1254.19
8 COMB4 151643.56 2833.75 1079.03 418.75 551.95 1254.19
14 COMB3 150954.59 2965.39 947.54 423.21 489.4 1485.72

7-62
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

14 COMB4 150954.59 2965.39 947.54 423.21 489.4 1485.72


13 COMB3 149000.66 3270.5 1479.22 434.5 16103.77 32769.36
13 COMB4 149000.66 3270.5 1479.22 434.5 16103.77 32769.36
6 COMB3 148603.23 2784.4 1334.12 435.6 803.77 1256.57
6 COMB4 148603.23 2784.4 1334.12 435.6 803.77 1256.57
3 COMB3 148073.9 3239.07 1372.86 417.57 18625.87 32561.7
3 COMB4 148073.9 3239.07 1372.86 417.57 18625.87 32561.7
2 COMB3 147502.25 2413.58 1046.14 434.8 13906.09 34634.33
2 COMB4 147502.25 2413.58 1046.14 434.8 13906.09 34634.33
4 COMB3 147450.87 2295.15 1187.54 436.02 15701.06 33330.8

7-63
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

TRESTLE 1

Gambar 7. 40 Pemodelan

Gambar 7. 41Beban Hidup

7-64
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Gambar 7. 42 Spektrum Respon Gempa

Gambar 7. 43 Momen

7-65
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Gambar 7. 44 Gaya Geser

Gambar 7. 45 Stress Ratio

7-66
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Gambar 7. 46 Displacement

7-67
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

TRESTLE 2

Gambar 7. 47 Pemodelan

Gambar 7. 48 Beban Hidup

7-68
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Gambar 7. 49 Spektrum Respon Gempa

Gambar 7. 50 Momen

7-69
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Gambar 7. 51 Gaya Geser

Gambar 7. 52 Stress Ratio

7-70
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Gambar 7. 53 Displacement

7-71
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Tabel 7. 12 Hasil Analisa Struktur Trestle

TABLE: Element Forces - Frames

Frame OutputCase StepType P V2 V3 T M2 M3


Text Text Text Kgf Kgf Kgf Kgf-m Kgf-m Kgf-m
38 COMB2 Min -65006.21 -3496.37 -1048.1 -1.38 -13164.25 -43728.57
13 COMB2 Min -62378.97 -3495.28 -1047.85 -0.52 -13160.93 -43719.3
17 COMB2 Min -72545.94 -3495.1 -1044.48 -0.0238 -13133.52 -43718.26
19 COMB2 Min -72545.94 -3495.1 -1043.65 -0.02382 -13126.66 -43718.26
37 COMB2 Min -70812.2 -3494.81 -1044.37 -3.54 -13133.24 -43715.86
39 COMB2 Min -70812.2 -3494.81 -1042.58 -3.54 -13118.4 -43715.86
150 COMB2 Min -66484.03 -3496.65 -1047.93 -2.94 -13162.27 -43715.85
33 COMB2 Min -64136.52 -3494.41 -1048.22 -5.06 -13165.72 -43712.47
23 COMB2 Min -65006.21 -3494.39 -1048.1 -1.38 -13164.25 -43712.09
12 COMB2 Min -68785.93 -3494.12 -1045.52 -2.44 -13141.57 -43710.04
14 COMB2 Min -68785.93 -3494.12 -1045.35 -2.44 -13140.12 -43710.04
28 COMB2 Min -64136.52 -3493.65 -1048.22 -5.06 -13165.72 -43706.15
157 COMB2 Min -72545.94 -3495.1 -1044.48 -0.02382 -13126.66 -43706.07
153 COMB2 Min -72545.94 -3495.1 -1043.65 -0.0238 -13133.52 -43706.07
22 COMB2 Min -70812.2 -3492.61 -1044.37 -3.54 -13133.24 -43697.51
24 COMB2 Min -70812.2 -3492.61 -1042.58 -3.54 -13118.4 -43697.51
32 COMB2 Min -69875.03 -3492.53 -1044.6 -3.54 -13135.52 -43696.78
34 COMB2 Min -69875.03 -3492.53 -1042.44 -3.54 -13117.6 -43696.78
27 COMB2 Min -69875.03 -3491.72 -1044.6 -3.54 -13135.52 -43690.01
29 COMB2 Min -69875.03 -3491.72 -1042.44 -3.54 -13117.6 -43690.01
150 COMB2 Min -59382.38 -3496.65 -1047.93 -2.94 -13036 -43685.56
23 COMB2 Min -57904.56 -3494.39 -1048.1 -1.38 -13038.19 -43680.8
151 COMB2 Min -55277.32 -3495.28 -1047.85 -0.52 -13035.29 -43662.78
157 COMB2 Min -65444.29 -3495.1 -1044.48 -0.02382 -12978.38 -43659.27
153 COMB2 Min -65444.29 -3495.1 -1043.65 -0.0238 -12964.63 -43659.27
18 COMB2 Min -59382.38 -3496.65 -1047.93 -2.94 -13036 -43655.66
22 COMB2 Min -63710.55 -3492.61 -1044.37 -3.54 -12946.14 -43654.51

7-72
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

24 COMB2 Min -63710.55 -3492.61 -1042.58 -3.54 -12975.89 -43654.51


38 COMB2 Min -57904.56 -3496.37 -1048.1 -1.38 -13038.19 -43647.78
28 COMB2 Min -57034.87 -3493.65 -1048.22 -5.06 -13039.69 -43647.67
158 COMB2 Min -61684.28 -3494.12 -1045.52 -2.44 -12996.45 -43642.87
154 COMB2 Min -61684.28 -3494.12 -1045.35 -2.44 -12993.54 -43642.87
33 COMB2 Min -57034.87 -3494.41 -1048.22 -5.06 -13039.69 -43635.01
17 COMB2 Min -65444.29 -3495.1 -1044.48 -0.0238 -12964.63 -43634.83
19 COMB2 Min -65444.29 -3495.1 -1043.65 -0.02382 -12978.38 -43634.83
37 COMB2 Min -63710.55 -3494.81 -1044.37 -3.54 -12946.14 -43617.72
39 COMB2 Min -63710.55 -3494.81 -1042.58 -3.54 -12975.89 -43617.72
27 COMB2 Min -62773.38 -3491.72 -1044.6 -3.54 -12943.5 -43616.59
29 COMB2 Min -62773.38 -3491.72 -1042.44 -3.54 -12979.43 -43616.59
32 COMB2 Min -62773.38 -3492.53 -1044.6 -3.54 -12943.5 -43603.02
34 COMB2 Min -62773.38 -3492.53 -1042.44 -3.54 -12979.43 -43603.02
8 COMB2 Min -65315.74 -3472.92 -1047.45 -2.24 -13156.95 -43533.16
151 COMB2 Min -62378.97 -3495.28 -1047.85 -0.52 -13160.93 -43532.77
158 COMB2 Min -68785.93 -3494.12 -1045.52 -2.44 -13140.12 -43521.48
154 COMB2 Min -68785.93 -3494.12 -1045.35 -2.44 -13141.57 -43521.48
7 COMB2 Min -70739.56 -3469.79 -1044.74 -0.9 -13134.39 -43507.63
9 COMB2 Min -70739.56 -3469.79 -1044.45 -0.9 -13131.97 -43507.63
152 COMB2 Min -58214.09 -3472.92 -1047.45 -2.24 -13029.26 -43289.79
13 COMB2 Min -55277.32 -3495.28 -1047.85 -0.52 -13035.29 -43288.9
12 COMB2 Min -61684.28 -3494.12 -1045.52 -2.44 -12993.54 -43264.94
14 COMB2 Min -61684.28 -3494.12 -1045.35 -2.44 -12996.45 -43264.94
159 COMB2 Min -63637.9 -3469.79 -1044.74 -0.9 -12984.04 -43237.23
155 COMB2 Min -63637.9 -3469.79 -1044.45 -0.9 -12979.2 -43237.23
152 COMB2 Min -65315.74 -3472.92 -1047.45 -2.24 -13156.95 -43112.98
159 COMB2 Min -70739.56 -3469.79 -1044.74 -0.9 -13131.97 -43106.93
155 COMB2 Min -70739.56 -3469.79 -1044.45 -0.9 -13134.39 -43106.93
8 COMB2 Min -58214.09 -3472.92 -1047.45 -2.24 -13029.26 -42447.61
7 COMB2 Min -63637.9 -3469.79 -1044.74 -0.9 -12979.2 -42434.1
9 COMB2 Min -63637.9 -3469.79 -1044.45 -0.9 -12984.04 -42434.1

7-73
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

77 COMB2 Min -719.71 -23126.77 -14.97 -21.34 -21.31 -31585.85


168 COMB2 Min -719.71 10155.19 -14.97 -21.34 -21.31 -31585.85
67 COMB2 Min -1179.29 -20544.33 -7.13 -91.26 -32.44 -31271.78
87 COMB2 Min -1179.29 -20544.33 -7.13 -101.3 -32.44 -31271.78
164 COMB2 Min -1179.29 5158.41 -7.13 -91.26 -32.44 -31271.78
172 COMB2 Min -1179.29 5158.41 -7.13 -101.3 -32.44 -31271.78
111 COMB3 Min -825.58 -19803 -36.06 1.88 -127.66 -27789.02
183 COMB3 Min -825.58 -19803 -36.06 1.88 -127.66 -27789.02
112 COMB3 Min -825.58 -1670.69 -36.04 -268.89 -127.66 -27789.02
184 COMB3 Min -825.58 -1670.69 -36.04 -268.89 -127.66 -27789.02
115 COMB3 Min -314.71 -19688.3 -25.03 -71.02 -291.49 -25383.46
179 COMB3 Min -314.71 -19688.3 -25.03 -71.02 -291.49 -25383.46
116 COMB3 Min -314.71 2987.91 -25.03 -42.92 -291.49 -25383.46
180 COMB3 Min -314.71 2987.91 -25.03 -42.92 -291.49 -25383.46
119 COMB3 Min -1844.75 -19810.48 -84.68 -40.31 -265.58 -25276.33
175 COMB3 Min -1844.75 -19810.48 -84.68 -40.31 -265.58 -25276.33
120 COMB3 Min -1844.75 2755.78 -84.68 -78.1 -265.58 -25276.33
18 COMB2 Min -66484.03 -3496.65 -1047.93 -2.94 -13162.27 -43730.77
38 COMB2 Min -65006.21 -3496.37 -1048.1 -1.38 -13164.25 -43728.57
13 COMB2 Min -62378.97 -3495.28 -1047.85 -0.52 -13160.93 -43719.3
17 COMB2 Min -72545.94 -3495.1 -1044.48 -0.0238 -13133.52 -43718.26
19 COMB2 Min -72545.94 -3495.1 -1043.65 -0.02382 -13126.66 -43718.26
37 COMB2 Min -70812.2 -3494.81 -1044.37 -3.54 -13133.24 -43715.86
39 COMB2 Min -70812.2 -3494.81 -1042.58 -3.54 -13118.4 -43715.86
150 COMB2 Min -66484.03 -3496.65 -1047.93 -2.94 -13162.27 -43715.85
33 COMB2 Min -64136.52 -3494.41 -1048.22 -5.06 -13165.72 -43712.47
23 COMB2 Min -65006.21 -3494.39 -1048.1 -1.38 -13164.25 -43712.09
12 COMB2 Min -68785.93 -3494.12 -1045.52 -2.44 -13141.57 -43710.04
14 COMB2 Min -68785.93 -3494.12 -1045.35 -2.44 -13140.12 -43710.04
28 COMB2 Min -64136.52 -3493.65 -1048.22 -5.06 -13165.72 -43706.15
157 COMB2 Min -72545.94 -3495.1 -1044.48 -0.02382 -13126.66 -43706.07
153 COMB2 Min -72545.94 -3495.1 -1043.65 -0.0238 -13133.52 -43706.07

7-74
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

22 COMB2 Min -70812.2 -3492.61 -1044.37 -3.54 -13133.24 -43697.51


24 COMB2 Min -70812.2 -3492.61 -1042.58 -3.54 -13118.4 -43697.51
32 COMB2 Min -69875.03 -3492.53 -1044.6 -3.54 -13135.52 -43696.78
34 COMB2 Min -69875.03 -3492.53 -1042.44 -3.54 -13117.6 -43696.78
27 COMB2 Min -69875.03 -3491.72 -1044.6 -3.54 -13135.52 -43690.01
29 COMB2 Min -69875.03 -3491.72 -1042.44 -3.54 -13117.6 -43690.01
150 COMB2 Min -59382.38 -3496.65 -1047.93 -2.94 -13036 -43685.56
23 COMB2 Min -57904.56 -3494.39 -1048.1 -1.38 -13038.19 -43680.8
151 COMB2 Min -55277.32 -3495.28 -1047.85 -0.52 -13035.29 -43662.78
157 COMB2 Min -65444.29 -3495.1 -1044.48 -0.02382 -12978.38 -43659.27
153 COMB2 Min -65444.29 -3495.1 -1043.65 -0.0238 -12964.63 -43659.27

7-75
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Contents
BAB 7 ............................................................................................................................................................. 1
PERHITUNGAN ANALISA STRUKTUR ............................................................................................................. 1
7.1. PERATURAN DAN STANDART ............................................................................................................ 1
7.2. METODE / PROSEDUR PERENCANAAN STRUKTUR ........................................................................... 1
7.3. SPESIFIKASI MATERIAL ...................................................................................................................... 3
7.4. BEBAN YANG BEKERJA ...................................................................................................................... 4
7.4.1. Gaya Benturan Kapal................................................................................................................. 4
7.4.2. Gaya Akibat Kapal ..................................................................................................................... 8
7.4.3. Gaya Akibat Arus ....................................................................................................................... 9
7.4.4. Gaya Tarik Kapal ...................................................................................................................... 10
7.4.5. Beban Vertikal ......................................................................................................................... 11
7.5. ANALISA DAN DESAIN TIANG PANCANG......................................................................................... 12
7.5.1. Posisi Fixity Point Tiang Pancang ............................................................................................ 12
7.5.2. Beban Gempa .......................................................................................................................... 14
7.6. PERHITUNGAN STRUKTUR .............................................................................................................. 21
7.7. PERHITUNGAN PELAT LANTAI ......................................................................................................... 21
7.7.1. Penentuan Tebal Pelat Lantai ................................................................................................. 22
7.7.2. Pembebanan Pada Pelat Lantai .............................................................................................. 22
7.7.3. Karakteristik Material Beton Bertulang .................................................................................. 22
7.7.4. Perencanaan Penulangan ....................................................................................................... 22
7.7.5. Pembebanan Pelat .................................................................................................................. 23
7.8. PERHITUNGAN BALOK..................................................................................................................... 26
7.8.1. Perhitungan Balok Jetty .......................................................................................................... 26
7.8.2. Perhitungan Balok Trestle ....................................................................................................... 30
7.8.3. PERHITUNGAN BALOK KANTILEVER PADA JETTY ....................................................... 33
7.8.4. Perhitungan Pilecap ................................................................................................................ 37
7.8.4.1. Pile Cap Dermaga ................................................................................................................ 37
7.9. PERHITUNGAN TIANG PANCANG .................................................................................................... 41
7.9.1. Rencana Spesifikasi Dimensi Tiang ......................................................................................... 41
7.9.2. Pekerjaan Penyelidikan Tanah ................................................................................................ 41

7-76
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

7.9.3. Perhitungan Daya Dukung Tiang Tunggal ............................................................................... 43

Gambar 7.1 Diagram Alir Perencanaan Struktur ................................................................................. 2


Gambar 7.2 Grafik Hubungan r/L dengan Koefisien Blok .................................................................... 5
Gambar 7.3 Visualisasi Fixity Point Tiang Pancang .......................................................................... 13
Gambar 7.4 Peta Zonasi Gempa....................................................................................................... 17
Gambar 7.5 Grafik Respon Spektra Lokasi Gempa Serui ................................................................. 20
Gambar 7.6 Grafik Respon Spektra Lokasi Gempa Serui dari Puskim ............................................. 21
Gambar 7.7 Gambar Pelat ................................................................................................................ 23
Gambar 7.8 Gambar Distribusi Beban Truk Pada Pelat .................................................................... 24
Gambar 7.9 Denah Penulangan Pelat ............................................................................................... 26
Gambar 7.10 Potongan balok dermaga ............................................................................................ 30
Gambar 7.11 Penulangan Balok Trestle Lapangan ........................................................................... 32
Gambar 7.12 Beban hidup merata .................................................................................................... 33
Gambar 7.13 Beban hidup (truk) terpusat ......................................................................................... 33
Gambar 7.14 Gambar momen M33 ................................................................................................... 33
Gambar 7.15 Gaya lintang ................................................................................................................ 34
Gambar 7.16 Penampang balok kantilever ....................................................................................... 37
Gambar 7.17 Hasil Bor Log ............................................................................................................... 42
Gambar 7.18 Gaya-Gaya Yang Terjadi Pada Tiang Pancang........................................................... 43
Gambar 7.19 Pondasi Tiang Pancang .............................................................................................. 45
Gambar 7. 20Stress ratio tiang pancang tegak 19 mm ..................................................................... 47
Gambar 7. 21Stress ratio tiang pancang tegak tebal 16 mm............................................................. 47
Gambar 7. 22Stress ratio tiang pancang tegak tebal 14 mm............................................................. 48
Gambar 7. 23Stress ratio tiang pancang tegak tebal 12 mm............................................................. 48
Gambar 7. 24 Stress ratio tiang pancang tegak tebal12 mm untuk tiang pancang tegak dan 14 mm
untuk tiang pancang miring ........................................................................................ 49
Gambar 7. 25 Stress ratio tiang pancang tegak tebal 12 mm untuk tiang pancang tegak dan 19 mm
untuk tiang pancang miring ........................................................................................ 49
Gambar 7. 26Stress ratio tiang pancang tegak tebal 16 mm............................................................. 50
Gambar 7. 27Stress ratio tiang pancang tegak tebal 14 mm............................................................. 51
Gambar 7. 28Stress ratio tiang pancang tegak tebal 12 mm............................................................. 51
Gambar 7. 29Pemodelan .................................................................................................................. 54
Gambar 7. 30Beban Hidup ................................................................................................................ 54
Gambar 7. 31 Beban Energy Kapal ................................................................................................... 55
Gambar 7. 32 Beban Tarikan Bollard ................................................................................................ 55
Gambar 7. 33 Beban Angin ............................................................................................................... 55
Gambar 7. 34 Beban Arus ................................................................................................................. 56
Gambar 7. 35 Spektrum Respon Gempa .......................................................................................... 56
Gambar 7. 36Momen ........................................................................................................................ 57

7-77
Laporan Akhir
Detail Engineering Design (DED) Pelabuhan Laut Serui Provinsi Papua

Gambar 7. 37 Momen ....................................................................................................................... 58


Gambar 7. 38 Stress Ratio ................................................................................................................ 58
Gambar 7. 39 Displacement .............................................................................................................. 59
Gambar 7. 40Pemodelan .................................................................................................................. 64
Gambar 7. 41 Beban Hidup ............................................................................................................... 64
Gambar 7. 42 Spektrum Respon Gempa .......................................................................................... 65
Gambar 7. 43 Momen ....................................................................................................................... 65
Gambar 7. 44Gaya Geser ................................................................................................................. 66
Gambar 7. 45 Stress Ratio ................................................................................................................ 66
Gambar 7. 46 Displacement .............................................................................................................. 67
Gambar 7. 47 Pemodelan ................................................................................................................. 68
Gambar 7. 48 Beban Hidup ............................................................................................................... 68
Gambar 7. 49 Spektrum Respon Gempa .......................................................................................... 69
Gambar 7. 50 Momen ....................................................................................................................... 69
Gambar 7. 51 Gaya Geser ................................................................................................................ 70
Gambar 7. 52 Stress Ratio ................................................................................................................ 70
Gambar 7. 53 Displacement .............................................................................................................. 71

Tabel 7. 1 Pemilihan Tebal Fender Tipe A .......................................................................................... 6


Tabel 7. 2 Dimensi dan Kapasitas Fender Super Arch ........................................................................ 7
Tabel 7. 3 Gaya Tarikan Kapal .......................................................................................................... 11
Tabel 7. 4 Penentuan Kategori Risiko Bangunan .............................................................................. 15
Tabel 7.5Faktor Keutamaan Gempa ................................................................................................. 16
Tabel 7.6Klasifikasi Situs................................................................................................................... 18
Tabel 7.7Koefisien Situs, Fa.............................................................................................................. 18
Tabel 7.8Koefisien Situs, Fv .............................................................................................................. 19
Tabel 7. 9 Grafik Respon Spektra Lokasi Gempa Seruiberdasarkan SNI gempa 2012 .................... 20
Tabel 7. 10 Hasil Perhitungan Analisa Struktur Dermaga ................................................................. 60
Tabel 7. 11 Hasil Analisa Struktur Trestle ......................................................................................... 72

7-78

Anda mungkin juga menyukai