PSDA
Prodi S1 Teknik Sipil
CPMK 2: Mampu menerapkan (C3) teori analisa sistem
SDA yang dapat digunakan untuk memecahkan
permasalahan PSDA [1-1]
• sistem linier dan non-linier: sistem linier hubungan antar variabelnya linier
• sistem variasi waktu dan invarian waktu: sistem invarian waktu tidak berubah dengan waktu sedangkan
dalam sistem varian waktu berubah dengan waktu
• sistem deterministik dan stokastik : input dari sistem deterministik diketahui secara pasti sedangkan untuk
sistem stokastik tidak diketahui secara pasti
• Sistem kontinu dan diskrit : Dalam sistem waktu kontinyu, waktu bervariasi secara kontinyu sedangkan input,
output, dan nilai parameter dalam kernel hanya diketahui pada waktu diskrit.
∑ 𝑎 𝑖𝑗 𝑥 𝑗 ≤ 𝑏
for i𝑖= 1,2, ….,m
𝑗 =1
𝑥 𝑗 ≥ 0
for j = 1,2,…n
• m = jumlah kendala
• n = jumlah decision variable
• = decision variable
• dan = constants/ parameter
CONTOH 1 PERUMUSAN SISTEM :
optimasi luas lahan tanam (Wurbs, 1996)
• Pada lahan yang tersedia akan ditanami tanaman A dan tanaman B.
Diperlukan pengambilan keputusan berapa luas lahan yang akan
ditanami tanaman A dan tanaman B yang akan memaksimalkan
pendapatan dalam batasan keterbatasan lahan dan sumber daya air.
Ketersediaan air dalam tampungan sebesar 20 juta m3 untuk mengairi
kedua tanaman tersebut. Tanaman A membutuhkan 9.000 m3 per
hektar lahan irigasi dan menghasilkan pendapatan bersih $720 per
hektar. Tanaman B membutuhkan 6.000 m3 per hektar dan
menghasilkan keuntungan sebesar $1200 per hektar. Luas lahan untuk
Tanaman A dibatasi seluas 1.600 hektar. Sedangkan lahan yang
tersedia untuk ditanami tanaman B seluas 2.400 hektar.
Pendefinisian model
CONTOH 2 PERUMUSAN SISTEM : Suplai Air baku (Slobodan, 2003)
Populasi suatu kota bertambah dan diprediksi kebutuhan air akan mengalami peningkatan. Pasokan air saat
ini diambil dari air tanah dan berkualitas baik. Namun, sumber alternatif pasokan air di masa datang
mempunyai berbagai permasalahan. Air dari sungai terdekat tersedia, namun kadar kesadahannya terlalu
tinggi kecuali jika dicampur dengan air dengan kesadahan yang lebih rendah dari sumber lain. Banyak
pengguna air rumah tangga yang khawatir dengan kadar kesadahannya. Air sadah membutuhkan lebih
banyak sabun dan deterjen sintetis untuk mencuci, serta berkontribusi terhadap kerak pada ketel uap dan
peralatan lainnya. Kesadahan air yang dapat diterima dibatasi hingga 150 kg per juta liter). Air dari danau
yang lokasinya jauh memiliki kualitas yang cukup, namun biaya untuk memompa air ke instalasi distribusi
cukup tinggi dan harus dibangun jaringan pipa. Kota ini melakukan perencanaannya secara bertahap.
(Kesadahan disebabkan oleh senyawa kalsium dan magnesium, dan berbagai logam lainnya. Air merupakan
pelarut yang sangat baik dan mudah melarutkan mineral yang bersentuhan dengannya. Sebagai air bergerak
melalui tanah dan batu, melarutkan sejumlah kecil mineral dan menahannya dalam larutan. Kalsium dan
magnesium yang terlarut dalam air adalah dua mineral paling umum yang membuat air menjadi ‘keras’.)
CONTOH SISTEM SDA: Suplai Air baku
• Tahap pertama adalah merencanakan sepuluh tahun kedepan. Ketiga sumber tersebut
adalah sumber A (sumber air), sumber B (aliran sungai terdekat), dan sumber C (danau
jauh). Biaya untuk memperoleh air dalam dolar per juta liter, batas pasokan dalam juta
liter per hari, dan kesadahan dalam miligram per liter, disajikan pada Tabel 1. Jika
pasokan air saat ini dikembangkan lebih lanjut, maka 75 juta liter per hari dapat
disediakan dari sumber A dengan biaya $150 per juta liter, dan setiap tambahan juta
liter dari sumber ini akan menyumbang 100 kg kesadahan pada air. total persediaan
air. Dibutuhkan total 450 juta liter tambahan per hari setelah sepuluh tahun. Dewan
kota Para anggota tertarik pada strategi berbiaya rendah untuk memperluas pasokan
air, sekaligus memastikan kualitasnya tetap memadai.
Tabel 1. Biaya, Batas suplai dan kesadahan tiap sumber air
Sumber A Sumber B Sumber C
Biaya ($/juta liter perhari) 150 330 650
Batas suplai (juta liter/hari) 75 360 300
Kesadahan (kg/juta liter) 100 1100 380
Pendefinisian model