Berikut adalah pengertian dari "ketersediaan air, kebutuhan pengguna air, batasan teknis,
regulasi lingkungan, dan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi penggunaan air :
1. Ketersediaan Air: Ini mengacu pada jumlah dan kualitas air yang tersedia dalam suatu
wilayah atau sistem. Ketersediaan air dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti curah hujan,
cadangan air tanah, air permukaan, dan variabilitas musiman yang dapat memengaruhi
pasokan air yang dapat digunakan.
2. Kebutuhan Pengguna Air: Ini adalah permintaan akan air untuk berbagai keperluan,
termasuk konsumsi manusia, pertanian, industri, atau kebutuhan ekosistem. Kebutuhan ini
dapat bervariasi tergantung pada populasi, pertumbuhan ekonomi, dan pola penggunaan air
di suatu wilayah.
3. Batasan Teknis: Faktor-faktor teknis yang membatasi penggunaan air, seperti kapasitas
infrastruktur, efisiensi sistem distribusi air, kemampuan penyimpanan, dan teknologi yang
tersedia untuk pengelolaan air.
Ketika melakukan alokasi air dengan pendekatan program dinamik, mempertimbangkan dan
mengelola variabel-variabel ini sangat penting untuk menghasilkan solusi alokasi air yang
optimal dan berkelanjutan.
Proses program dinamik dalam alokasi air melibatkan tahapan pengambilan keputusan
bertahap. Setiap tahap mempertimbangkan alokasi air pada waktu tertentu, memperhitungkan
dampak keputusan tersebut terhadap seluruh sistem, dan menentukan solusi terbaik dalam
konteks kondisi saat itu. Langkah-langkah ini diulang untuk berbagai skenario atau waktu yang
berbeda guna menemukan solusi alokasi air yang optimal dalam jangka panjang.
Dalam proses program dinamik untuk alokasi air, terdapat beberapa tahapan yang terlibat dalam
pengambilan keputusan. Berikut adalah beberapa tahapan umum yang mungkin terlibat:
3. Pengembangan Submasalah: Masalah alokasi air dipecah menjadi submasalah yang lebih
kecil, terdefinisi dengan jelas dan lebih terkendali. Setiap submasalah berfokus pada
alokasi air pada waktu atau kondisi tertentu.
4. Penentuan Solusi Submasalah: Solusi optimal untuk setiap submasalah dihitung. Ini
melibatkan penggunaan teknik analisis matematis atau komputasi untuk menentukan
alokasi air yang paling optimal pada titik waktu atau kondisi tertentu.
6. Evaluasi dan Pembaruan: Solusi yang dihasilkan dievaluasi terhadap kriteria tertentu,
seperti keberlanjutan, efisiensi, atau kinerja keseluruhan. Jika diperlukan, solusi dapat
diperbarui atau disesuaikan dengan perubahan kondisi atau informasi baru.
Setiap tahapan dalam proses program dinamik ini menggambarkan langkah-langkah yang
diperlukan untuk mencapai solusi alokasi air yang optimal dalam jangka panjang, dengan
mempertimbangkan dinamika sistem dan variabilitas kondisi yang ada.
Program dinamik alokasi air dapat membantu dalam memaksimalkan pemanfaatan sumber
daya air yang terbatas dengan cara yang paling efisien dan berkelanjutan. Dengan
mempertimbangkan berbagai variabel dan memecah masalah menjadi bagian-bagian yang lebih
terkelola, program dinamik ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cerdas dalam
pengelolaan sumber daya air yang semakin penting untuk keberlanjutan lingkungan dan
kebutuhan manusia.
Dalam konteks memaksimalkan pemanfaatan sumber daya air yang terbatas secara efisien dan
berkelanjutan, beberapa langkah yang dapat diambil termasuk:
3. Perencanaan Penggunaan Air yang Adaptif: Menciptakan rencana penggunaan air yang
dapat beradaptasi dengan perubahan musiman dan kondisi lingkungan yang berubah.
Fleksibilitas dalam alokasi air membantu menjaga keberlanjutan penggunaan air di
berbagai kondisi.
Problem optimasi dalam pengelolaan sumber daya air lebih sering bersifat non-linier. Salah
satu metode untuk menyelesaikan adalah dengan menggunakan Program Dinamik (Dynamik
Programming atau disingkat DP). Orang yang merumuskan dan memperkenalkan DP adalah
Richard Bellman. Tidak seperti Program Linier, yang mempunyai prosedur penyelesaian
standar seperti simplex, pada DP tidak ada prosedur penyelesaian yang standar. Namu nada
konsep dasar DP sebagai berikut:
Tahap/Stage (n)merupakan bagian dari problem dimana keputusan diambil. Jika suata
problem dapat dipecah menjadi n yaitu Sub-problem, maka ada n dalam tahap formulasi
DP tersebut. Misalnya dalam opeasi waduk, tahap bisa berupa periode bulanan,
mingguan, dan harian.
Fungsi dari setiap variabel adalah menghubungkan tahap yang satu dengan yang lainnya.
Dalam operasi waduk, stase variabel bisa berupa volume air di waduk atau evaluasi muka
air waduk.
State Return (rₙ) merupakan ukuran skalar dari hasil keputusan yang diambil pada setiap
tahap yang merupakan fungsi dari
Sₙ, Sₙ˖₁, dan dₙ:
Dalam operasi waduk, stage return bisa berupa produksi tenaga listrik PLTA untuk tahap
yang bersangkutan.
Dalam operasi waduk, state transformation bisa berupa persamaan kontinuitas atau wate
balance.
Seperti telah disebutkan di atas, program dinamis tidak mempunyai rumusan matematika dasar,
namun karakteristik operasional program Dinamik bisa diuraikan sebagai berikut:
1) Persoalan dapat dibagi menjadi beberapa tahap (stage), yang pada setiap tahap hanya dapat
diambil satu keputusan.
2) Masing-masing tahap terdiri dari sejumlah status (state) yang berhubungan dengan tahap
tersebut. Secara umum, status merupakan bermacam kemungkinan masukan yang ada pada
tahap tersebut. Jumlahnya bisa berhingga atau tak berhingga.
3) Hasil dari keputusan yang diambil pada setiap tahap ditransformasikan dari status yang
bersangkutan ke status berikutnya pada tahap berikutnya.
4) Efek dari keputusan di tiap tahap adalah:
Menghasilkan return berdasarkan fungsi steak return,
Mentransformasikan state variabel sekarang menjadi state variabel untuk tahap
berikutnya lewat state Transformation.
5.) Keputusan untuk tahap berikutnya tidak bergantung dari keputusan yang telah diambil atau
pada tahap sebelumnya. Inilah yang disebut prinsip optimality dari Bellman, yang
merupakan dasar dari DP
6.) Penyelesaian DP dimulai dari tahap awal dalam bergerak ke tahap akhir atau forward
recursive atau sebaliknya atau backward recursive.
7.) Pada forward recursive, untuk setiap tahap ditentukan kebijakan optimal berdasarkan
kebijakan optimal dari tahap sebelumnya dan fungsi tujuan. Persamaan forward recursive
dapat ditulis sebagai;
dn
Dengan O menyatakan suatu operasi aljabar yang bisa berupa penambahan, pengurangan,
perkalian, ataupun lainnya sesuai dengan yang dimaksudkan dalam problem yang
bersangkutan. Misalkan ingin memaksimumkan produksi tenaga listrik, maka O
menyatakan penjumlahan. Untuk prosedur backward recursive, persamaannya adalah:
dn
8) Ongkos (cost) pada suatu tahap meningkat secara teratur (steadily) dengan bertambahnya
jumlah tahapan.
9) Ongkos pada suatu tahap bergantung pada ongkos tahap-tahap yang sudah berjalan dan
ongkos pada tahap tersebut.
10) Keputusan terbaik pada suatu tahap bersifat independen terhadap keputusan yang
dilakukan pada tahap sebelumnya.
11) Adanya hubungan rekursif yang mengidentifikasikan keputusan terbaik untuk setiap status
pada tahap k memberikan keputusan terbaik untuk setiap status pada tahap k + 1.
12) Prinsip optimalitas berlaku pada persoalan tersebut.
D. Contoh Soal-1 (DP dalam Operasi Waduk: Irigasi & Banjir)
Sebuah waduk dengan kapasitas tampungan efektif 5 juta mi berfungsi untuk mengala
Sebuah waduk dengan kapasitas tam rigasi). Dalam soal ini ditinjau untuk suatu m ririgasi
maksimum 4 juta m³ per bulan. tamam selama 4 bulan Keburuan aur irigasi adalah naiknya
produksi pertanian di D tersebut yang apabila dinilai dengan uang adalah sebagai berikut:
Air yang tidak disalurkan ke D.I. akan dibuang (spillout). Apabila besarnya spillout
paling sedikit 3 juta m³ setiap bulannya bisa dianggap menyebabkan kerugian banjir (untuk
bulan yang bersangkutan) sebesar:
Bulan ke- 1 2 3 4
Inflow (juta m^3) 4 8 7 5
Volume air waduk pada awal dan akhir musim tanam harus 3 juta m³. Lakukan optimasi
dengan Programasi Dinamik untuk mencari Keuntungan Bersih yang maksimum. State
variable-nya adalah volume air waduk pada tampungan efektif dengan grid 1 juta m³. Hasil
optimasi berupa Keuntungan Bersih beserta operasi waduk (skedul volume air waduk pada
tampungan efektif).
Jawab:
Dalam persoalan ini, fungsi tujuan adalah untuk memaksimumkan keuntungan bersih (net
benefit). Secara umum, keuntungan bersih bisa diformulasikan sebagai:
Bulan 2 Inflow :8
Outflow,Air jual,Spillout,Net Benefit
Net Benefit Max. bulan lalu
Tampungan awal
Tamp awal Tamp awal + In
0 1 2 3 4 5
0 8 8 4 4 30 7 4 3 33 6 4 2 37 5 4 1 37 4 4 0 37 3 3 0 34 18
1 9 9 4 5 32 8 4 4 34 7 4 3 37 6 4 2 41 5 4 1 41 4 4 0 41 22
2 10 10 4 6 31 9 4 5 32 8 4 4 34 7 4 3 37 6 4 2 37 5 4 1 41 22
3 11 11 4 7 31 10 4 6 31 9 4 5 32 8 4 4 34 7 4 3 34 6 4 2 41 22
4 12 12 4 8 28 11 4 7 28 10 4 6 28 9 4 5 29 8 4 4 29 7 4 3 34 19
5 13 13 4 9 23 12 4 8 23 11 4 7 23 10 4 6 23 9 4 5 23 8 4 4 26 14
N.B Max 32 34 37 41 41 41
Keputus. S 1 1 0 1 1 1
Bulan 2 Inflow :8
Outflow,Air jual,Spillout,Net Benefit
Net Benefit Max. bulan lalu
Tampungan awal
Tamp awal Tamp awal + In
0 1 2 3 4 5
0 7 7 4 3 44 6 4 2 48 5 4 1 48 4 4 0 48 3 3 0 46 2 2 0 43 32
1 8 8 4 4 43 7 4 3 46 6 4 2 50 5 4 1 50 4 4 0 50 3 3 0 48 34
2 9 9 4 5 44 8 4 4 46 7 4 3 49 6 4 2 53 5 4 1 53 4 4 0 53 37
3 10 10 4 6 47 9 4 5 48 8 4 4 50 7 4 3 53 6 4 2 57 5 4 1 57 41
4 11 11 4 7 47 10 4 6 47 9 4 5 48 8 4 4 50 7 4 3 53 6 4 2 57 41
5 12 12 4 8 47 11 4 7 47 10 4 6 47 9 4 5 48 8 4 4 50 7 4 3 53 41
N.B Max 47 48 50 53 57 57
Keputus. S 3 0 1 2 3 3
Bulan 4 Inflow :5
Outflow,Air jual,Spillout,Net Benefit
Net Benefit Max. bulan lalu
Tampungan awal
Tamp awal Tamp awal + In
0 1 2 3 4 5
0 5 2 2 0 52 47
1 6 3 3 0 55 48
2 7 4 4 0 58 50
3 8 5 4 1 61 53
4 9 6 4 2 65 57
5 10 7 4 3 61 57
N.B Max 65
Keputus. S 4