Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER

Nama : Faris Abdul hakim


NPM : 203060015
Mata kuliah : Teknik Evaluasi Perencanaan

1.a. Berikut adalah tabel yang berisi komponen lingkungan sistem permasalahan krisis air bersih
No. Komponen Lingkungan Sistem Permasalahan Krisis Air Bersih
1 Sumber Air
2 Kualitas Air
3 Distribusi Air
4 Konsumsi Air
5 Pengelolaan Limbah
6 Infrastruktur Pengolahan Air
7 Kebijakan dan Regulasi
8 Kepedulian Masyarakat
9 Dampak Lingkungan
10 Aspek Sosial dan Ekonomi
11 Mitigasi dan Adaptasi

b. Tahapan penstrukturan masalah krisis air bersih secara singkat meliputi:


1. Identifikasi permasalahan: Mengidentifikasi permasalahan krisis air bersih secara jelas dan
spesifik.
2. Analisis akar penyebab: Menganalisis akar penyebab permasalahan krisis air bersih.
3. Kategorisasi permasalahan: Mengkategorikan permasalahan ke dalam kelompok-kelompok yang
berbeda.
4. Merinci permasalahan: Merinci permasalahan yang telah dikategorikan menjadi komponen-
komponen yang lebih spesifik.
5. Analisis dampak dan interaksi: Menganalisis dampak yang ditimbulkan dan interaksi antara
permasalahan yang berbeda.
6. Prioritisasi masalah: Melakukan prioritisasi terhadap masalah-masalah yang telah diidentifikasi.
Tahapan ini penting untuk memahami secara komprehensif permasalahan krisis air bersih dan
merencanakan solusi yang efektif.
2.a. Permasalahan: Krisis Air Bersih
Sebab:
1. Penurunan Sumber Air Bersih
- Pencemaran Sumber Air
- Eksploitasi Berlebihan Sumber Air
- Perubahan Iklim
2. Infrastruktur Air Bersih yang Kurang Memadai
- Kurangnya Akses ke Sistem Penyediaan Air Bersih
- Kerusakan Infrastruktur Air Bersih
- Keterbatasan Kapasitas Produksi Air Bersih
3. Pertumbuhan Penduduk dan Urbanisasi yang Cepat
- Peningkatan Permintaan Air Bersih
- Penyusutan Sumber Daya Air Bersih akibat Pembangunan Kota
- Tidak Meratanya Distribusi Air Bersih
Akibat:
1. Penurunan Kualitas Air Bersih
- Gangguan Kesehatan Masyarakat
- Kerugian Ekonomi akibat Biaya Pengobatan Penyakit Akibat Air Tercemar
- Kerugian Sosial dan Ekonomi akibat Kerusakan Ekosistem Air
2. Kurangnya Akses terhadap Air Bersih
- Peningkatan Risiko Penyakit Air Terkait Kekurangan Air Bersih
- Penurunan Produktivitas Masyarakat
- Konflik Sosial dan Ketidakadilan dalam Distribusi Air Bersih
3. Dampak Lingkungan yang Negatif
- Penurunan Keanekaragaman Hayati Air
- Degradasi Ekosistem Air Bersih
- Gangguan Ekologi dan Ekonomi pada Wilayah Terdampak
Dalam bagan Analisis hirarki ini terdapat tiga sebab utama dari permasalahan krisis air bersih, yaitu
penurunan sumber air bersih, infrastruktur air bersih yang kurang memadai, serta pertumbuhan penduduk
dan urbanisasi yang cepat. Setiap sebab kemudian diuraikan menjadi sebab-sebab yang lebih spesifik, dan
akibat dari masing-masing sebab tersebut dijelaskan secara terperinci. Bagan ini membantu dalam
memahami sebab akibat dari permasalahan krisis air bersih secara visual dan sistematis menggunakan
teknik analisis hirarki.
2.b.
3.a. Saya akan memilih pendekatan Partisipatif untuk mengatasi permasalahan krisis air bersih. Alasan
saya memilih pendekatan ini adalah karena krisis air bersih seringkali melibatkan banyak stakeholder
yang memiliki kepentingan dan pengetahuan yang beragam, termasuk masyarakat lokal, pemerintah
daerah, perusahaan air, dan organisasi masyarakat sipil. Dalam konteks permasalahan yang kompleks dan
multi-dimensi seperti krisis air bersih, pendekatan partisipatif dapat memberikan beberapa manfaat, antara
lain:
1. Pengetahuan lokal: Masyarakat lokal seringkali memiliki pengetahuan yang berharga tentang
sumber air, pola penggunaan air, dan tantangan yang dihadapi dalam akses air bersih. Melibatkan
masyarakat dalam pengambilan keputusan dapat memastikan bahwa pengetahuan lokal ini
digunakan dalam merumuskan kebijakan atau solusi yang lebih berbasis pada konteks lokal,
sehingga dapat lebih relevan dan berdampak positif dalam jangka panjang.
2. Kepemilikan dan dukungan: Melibatkan stakeholder dalam pengambilan keputusan dapat
meningkatkan tingkat kepemilikan dan dukungan terhadap kebijakan atau solusi yang
diimplementasikan. Dengan terlibatnya masyarakat dan stakeholder dalam proses pengambilan
keputusan, mereka akan merasa memiliki kebijakan atau solusi tersebut, sehingga lebih mungkin
untuk mendukung dan berpartisipasi dalam implementasinya.
3. Diversitas perspektif: Pendekatan partisipatif dapat mengakomodasi beragam perspektif dan
kepentingan stakeholder yang berbeda. Dalam mengatasi permasalahan krisis air bersih yang
kompleks, beragam perspektif dapat memberikan wawasan yang lebih komprehensif dan solusi
yang lebih holistik. Dengan melibatkan stakeholder dalam pengambilan keputusan, dapat
dihindari adanya kebijakan atau solusi yang hanya menguntungkan pihak tertentu atau
mengabaikan kepentingan stakeholder lainnya.
4. Transparansi dan akuntabilitas: Pendekatan partisipatif dapat meningkatkan transparansi dalam
pengambilan keputusan dan memastikan akuntabilitas dalam implementasi kebijakan atau solusi.
Dengan melibatkan stakeholder dalam proses pengambilan keputusan, dapat dijaga integritas dan
keberlanjutan kebijakan atau solusi yang diimplementasikan.
Dengan demikian, pendekatan partisipatif dianggap sebagai pendekatan yang dapat memberikan hasil
yang lebih berkelanjutan dan berdampak positif dalam mengatasi permasalahan krisis air bersih, karena
melibatkan masyarakat dan stakeholder dalam proses pengambilan keputusan, mempertimbangkan
pengetahuan lokal, kepentingan yang beragam, dan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam
implementasi kebijakan atau solusi.
b. Berikut adalah tabelnya

N Kriteria Indikator Variabel Tolak Ukur


O
1 Kualitas Air Bersih Keberlanjutan Pasokan Tingkat Debit dan - Debit air yang cukup untuk memenuhi
Air Bersih Keberlanjutan Sumber kebutuhan air bersih masyarakat
Air (misalnya, 100 liter/orang/hari)
-Tingkat keberlanjutan sumber air bersih
dalam jangka panjang (misalnya,
menjaga ekosistem alam sekitar,
mengelola pemakaian air secara
berkelanjutan)
2 Akses Air Bersih Jangkauan Akses Persentase Penduduk - Persentase penduduk yang memiliki
dengan Akses Air Bersih akses air bersih dalam jarak yang wajar
dari tempat tinggal (misalnya, dalam
radius 500 meter)
- Persentase penduduk yang memiliki
akses air bersih sepanjang waktu

3 Patisipasi Tingkat Partisipasi Tingkat partisipasi - Tingkat partisipasi masyarakat yang


Masyaraakat masyarakat dalam tinggi (misalnya, lebih dari 50%
pengambilan keputusan masyarakat terlibat dalam pengambilan
dan pelaksanaan keputusan atau pelaksanaan kebijakan)
kebijakan atau solusi - Diversitas partisipasi (misalnya,
(misalnya, jumlah melibatkan kelompok masyarakat yang
pertemuan partisipatif, beragam)
tingkat partisipasi dalam
pengelolaan sumber air
bersih)
4.a. Sebagai Seorang Planner Saya Akan Mengusulkan Kebijakan Pengelolaan Sumber Air Terpadu
yaitu Pengelolaan Sumber Air Terpadu yang Mengintegrasikan pengelolaan sumber air bersih yang
terpadu dan berbasis ekosistem. Hal ini dapat mencakup pengelolaan hutan sebagai sumber air,
pengelolaan sungai dan daerah aliran sungai, serta konservasi air di perkotaan melalui infrastruktur hijau
seperti taman hujan, dan penanaman vegetasi yang dapat meresapkan air. Pendekatan terpadu ini dapat
memastikan ketersediaan air bersih yang berkelanjutan dalam jangka panjang.
Alasan Saya Menggunakan Kebijakan Tersebut Karena Kebijakan pengelolaan sumber air
terpadu adalah pilihan terbaik dan efektif untuk mengatasi krisis air bersih dalam perencanaan wilayah
dan kota karena mengutamakan keberlanjutan sumber air, pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan,
diversifikasi sumber air, pendekatan terpadu dan sinergis, serta potensi kemitraan publik-swasta dan
partisipasi masyarakat.
b. Beberapa kelemahan yang mungkin timbul jika kebijakan Pengelolaan Sumber Air Terpadu diterapkan
untuk menyelesaikan permasalahan krisis air bersih adalah sebagai berikut:
 Biaya Implementasi: Implementasi kebijakan ini mungkin memerlukan biaya yang signifikan,
terutama dalam membangun infrastruktur pengelolaan air terpadu seperti saluran pipa, instalasi
pengolahan air, dan fasilitas penyimpanan air.
 Koordinasi dan Kolaborasi: Kebijakan Pengelolaan Sumber Air Terpadu melibatkan banyak
pihak yang berbeda, termasuk pemerintah daerah, lembaga swasta, masyarakat, dan sektor
lainnya.
 Pengelolaan Konflik Sumber Daya: Pengelolaan sumber air terpadu dapat memicu konflik terkait
dengan penggunaan, alokasi, dan distribusi sumber daya air.
 Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat: Kebijakan Pengelolaan Sumber Air Terpadu memerlukan
partisipasi aktif dari masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air.
5.a. Ada Beberapa Upaya Yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu:
 Dialog dan partisipasi aktif Melibatkan semua pihak yang terkait dalam dialog terbuka dan
transparan serta mengupayakan partisipasi aktif dari masyarakat dalam proses perencanaan,
implementasi, dan evaluasi kebijakan.
 Edukasi dan komunikasi efektif: Memberikan informasi yang jelas, akurat, dan mudah dipahami
kepada masyarakat tentang tujuan, manfaat, dan implikasi dari kebijakan yang diusulkan.
 Negosiasi dan mediasi: Menggunakan pendekatan negosiasi dan mediasi untuk menemukan
solusi yang dapat diterima bersama bagi semua pihak yang terlibat dalam konflik.
 Evaluasi dan perbaikan kebijakan: Melakukan evaluasi terhadap kebijakan yang diusulkan dan
berkomitmen untuk memperbaikinya berdasarkan Feedback dari masyarakat dan hasil evaluasi
yang obyektif.
b. Beberapa dampak negatif yang dapat timbul akibat dari kebijakan kreatif/inovatif yang diusulkan
untuk mengatasi permasalahan krisis air bersih dalam perencanaan wilayah dan kota antara lain:
 Relokasi atau penggusuran
 Perubahan sosial dan budaya
 Dampak lingkungan
Untuk mengatasi dampak negatif tersebut, kompensasi yang dapat diberikan kepada pihak yang
dirugikan antara lain;
 Kompensasi finansial
 Penggalian dan dokumentasi budaya
 Reklamasi lingkungan
Kompensasi haruslah berbasis pada prinsip keadilan, transparansi, dan keterlibatan pihak yang
terdampak, serta dijalankan secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa dampak negatif dapat
diminimalisir dan pihak yang dirugikan dapat mendapatkan penggantian yang layak.

Anda mungkin juga menyukai