Anda di halaman 1dari 4

NAMA : LASTIUR MEKA

NIM : 120230042

KELAS : RGT

Bukti kehadiran seminar internasional

Strategi pengelolaan sungai di Indonesia


1. Konsep Pengelolaan Sungai
Permasalahan yang terjadi berupa :
- Ketersediaan air yang tidak merata : Hal ini bisa menyebabkan kelangkaan
air dan banjir.
- Pencemaran air :
Pencemaran air dapat mengurangi kualitas air, merusak ekosistem, dan
membahayakan kesehatan masyarakat yang bergantung pada air tersebut.
- Pengelolaan air yang tidak efisien: mengakibatkan penurunan kualitas dan
ketersediaan air.
- Deforestasi dan erosi: dapat meningkatkan
erosi dan sedimentasi di sungai, mengurangi kapasitas sungai untuk
menampung air, dan mempengaruhi kualitas air serta habitat flora dan
fauna.
- Dampak perubahan iklim: menyebabkan
perubahan dalam ketersediaan air dan meningkatkan risiko bencana
seperti banjir dan kekeringan.
- Konflik penggunaan air: berdampak negatif dari kegiatan satu sektor
terhadap sektor lain.
- Keterbatasan infrastruktur air dan sanitasi: dapat mengakibatkan kualitas
air yang buruk dan akses yang terbatas
kepada air bersih dan layanan sanitasi. Hal ini bisa mempengaruhi
kesehatan masyarakat dan kualitas hidup
2. Tahap Pembuatan Strategi
 IWRM

Integrated Water Resources Management (IWRM) adalah suatu pendekatan sistematis


dan terpadu dalam pengelolaan sumber daya air yang bertujuan untuk mencapai
penggunaan yang efisien, berkelanjutan, dan adil dari sumber
daya air. IWRM mengakui bahwa air adalah sumber daya yang terbatas dan
penting untuk berbagai aspek kehidupan, seperti kebutuhan rumah tangga, pertanian,
industri, dan ekosistem. Adapun strategi IWRM ini yaitu:

- Pendekatan partisipatif: IWRM mendorong partisipasi aktif dari semua


pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sektor swasta, masyarakat
lokal, dan kelompok-kelompok masyarakat sipil dalam perencanaan,
pengambilan keputusan, dan implementasi kebijakan pengelolaan sumber
daya air.
- Pendekatan partisipatif
ini membantu memastikan bahwa kebutuhan dan prioritas berbagai
pemangku kepentingan diakomodasi dan konflik antara pengguna air dapat
diatasi secara efektif.
- Pengelolaan air berbasis DAS (Daerah Aliran Sungai): IWRM mengakui
pentingnya mengelola sumber daya air dalam konteks DAS, yang
mencakup sungai, danau, waduk, dan sumber air tanah yang saling terkait.
- Pengelolaan permintaan air: Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
pendekatan demand management
merupakan bagian penting dari IWRM. Ini melibatkan pengurangan
konsumsi air yang tidak efisien, penggunaan teknologi yang efisien, serta
insentif dan kebijakan yang mendorong penggunaan air yang
berkelanjutan.
- Keseimbangan antara kebutuhan manusia dan lingkungan: IWRM
menekankan pentingnya mencapai keseimbangan antara kebutuhan
manusia akan air dan kebutuhan lingkungan. Hal ini melibatkan
pengelolaan sumber daya air yang mempertimbangkan kepentingan
ekosistem, seperti keanekaragaman hayati, fungsi lahan basah, dan proses
hidrologi alami.
- Pendekatan adaptif dan fleksibel: IWRM mengakui bahwa kondisi dan
kebutuhan dalam pengelolaan sumber daya air akan berubah seiring
waktu. Oleh karena itu, pendekatan adaptif dan fleksibel diperlukan
untuk merespon perubahan iklim, pertumbuhan penduduk, perkembangan
teknologi, dan dinamika sosial-ekonomi.
- Kebijakan dan regulasi yang mendukung: Implementasi IWRM memerlukan
kebijakan dan regulasi yang mendukung, seperti pengelolaan hak air,
sistem tarif air yang adil, dan pengawasan serta penegakan hukum terkait
pencemaran air dan penggunaan sumber daya air yang tidak
berkelanjutan.
- Pengembangan kapasitas dan peningkatan pengetahuan: IWRM
membutuhkan pengembangan kapasitas dan peningkatan pengetahuan
di antara pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan
sumber daya air.
- Kerjasama antar sektor dan antar wilayah: Mengingat bahwa sumber
daya air sering melintasi batas sektor dan wilayah, IWRM mendorong
kerjasama antara berbagai sektor (seperti pertanian, industri, dan sektor
domestik) dan antara wilayah yang berbagi sumber daya air yang sama
- Pendanaan berkelanjutan: Pendanaan yang memadai dan berkelanjutan
merupakan komponen penting dalam implementasi IWRM.
 Demand Management
Pendekatan demand management dalam pengelolaan sumber daya air
merupakan suatu strategi yang bertujuan untuk mengelola permintaan air dan
mengurangi konsumsi air yang tidak efisien, tidak hanya fokus pada peningkatan
pasokan air. Pendekatan ini menganggap bahwa sumber daya air terbatas dan
perlu dikelola secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat
ini dan masa depan.
3. Strategi Pengelolaan Sungai di Indonesia
- Penataan ruang: Pemerintah mengembangkan rencana tata ruang yang
mengatur penggunaan lahan di sekitar sungai untuk mengurangi dampak
negatif terhadap lingkungan.
- Konservasi dan rehabilitasi: Strategi ini mencakup upaya untuk
melestarikan dan memulihkan ekosistem sungai, termasuk penanaman
pohon di sekitar sungai dan rehabilitasi lahan yang terdegradasi.
- Pengendalian banjir: Indonesia memiliki sejarah banjir yang parah,
khususnya di musim hujan.
- Peningkatan kualitas air: Untuk mengatasi masalah pencemaran,
pemerintah menerapkan peraturan yang lebih
ketat terhadap industri dan aktivitas pertanian yang mencemari sungai.
- Pengelolaan sumber daya air secara terpadu: Pemerintah Indonesia
menerapkan konsep pengelolaan sumber daya air secara terpadu
(Integrated Water Resources Management/IWRM) yang melibatkan
berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, masyarakat, dan
sektor swasta, dalam perencanaan, pengambilan keputusan, dan
pelaksanaan kebijakan pengelolaan sungai.
- Penegakan hukum dan regulasi: Pemerintah juga bekerja untuk
memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan undang-undang yang ada
yang berkaitan dengan pengelolaan sungai.
- Pendidikan dan penyuluhan: Program pendidikan dan penyuluhan
dijalankan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
pengelolaan sungai yang berkelanjutan.
- Kerjasama regional dan internasional: Indonesia bekerja sama dengan
negara-negara tetangga dan organisasi internasional dalam pengelolaan
sumber daya air dan sungai yang melintasi perbatasan.
- Pengembangan teknologi dan inovasi: Pemerintah mendukung penelitian
dan pengembangan teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pengelolaan sungai.

- Pendanaan dan investasi: Untuk mendukung pelaksanaan strategi


pengelolaan sungai, pemerintah mengalokasikan dana yang cukup
melalui anggaran negara dan sumber pembiayaan lainnya, seperti
pinjaman dari lembaga keuangan internasional atau kerjasama dengan
sektor swasta.
4. Penerapan Strategi Pengelolaan Sungai di Indonesia
Indonesia melalui Kementerian PUPR telah menerapkan Pengelolaan Sumber Daya
Air (SDA) Terpadu atau Integrated Water Resources Management (IWRM). Dengan
semakin berkembangnya teknologi informasi, pengelolaan SDA dapat
memanfaatkan penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sehingga
menghasilkan kualitas pengelolaan yang lebih tinggi, yang dikenal sebagai
Pengelolaan Cerdas Sumber Daya Air atau Smart Water Management (SWM).
- SWM adalah optimasi penggunaan TIK yang memungkinkan kita menyediakan
data real-timeotomatik kondisi sumber daya air dan lingkungan, serta prakiraan
kondisi cuaca dan iklim untuk digunakan dalam menyelesaikan tantangan-
tantangan terkait pengelolaan sumber daya air yang telah dilakukan
berdasarkan Pengelolaan SDA Terpadu.
- SWM dapat digunakan mulai dari tahapan perencanaan hingga operasional,
mulai dari penggunaan sehari-hari hingga pengaturan dan menunjang
pengambilan kebijakan pada berbagai tingkatan pengelolaan, lintas kelompok
pengguna sumber daya air dan lintas wilayah.

Anda mungkin juga menyukai