Anda di halaman 1dari 2

Pengelolaan SDA (Sumber Daya Air)

Pelaksanaan pembangunan jangka panjang denganmemanfaatkan sumber


daya alam, termasuk sumber daya air, harus digunakan secara rasional. Dalam arti
bahwa pemanfaatansumber daya air, khususnya air tanah, harus diusahakan agar
tidak merusak tata lingkungan hidup, dilaksanaka n dengan kebijakan menyeluruh
dengan memperhitungkan kebutuhan yang akandatang. Pengelolaan sumber daya
alam termasuk pengelolaansumber air harus dipelihara kelestarian, dijaga tingkat
kualitas dan kuantitas air sehingga akan terus lestari untuk kebutuhan manusiadi
masa yang akan datang sehingga pemanfaatan sumber air tanahdapat dikatakan
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, serta perlu kebijakan (Hidayati, 2017).
Kebijakan pengelolaan sumber daya air adalah arahan strategis dalam
poengelolaan sumber daya air. Kebijakan pengelolaan sumber daya air mencakup
aspek konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, pengendalian
daya rusak air, dan sistem informasi sumber daya air, yang disusun dengan
memperhatikan kondisi wilayah masing-masing.Peraturan dan perundang-undangan
yang terkait dengan penyusunan pola pengelolaan sumber daya air meliputi
Undang-Undang Dasar 1945. (Neno, Harijanto and Wahid., 2016)
Menurut Undang-Undang No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air,
pengelolaan sumber daya air adalah upaya merencanakan, melaksanakan,
memantau, dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air,
pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air.
Konservasi sumber daya air meliputi upaya memelihara keberadaan
serta keberlanjutan keadaan, sifat, dan fungsi sumber daya air agarsenantiasa
tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan
makhluk hidup, baik pada waktu sekarang maupun
yang akan datang. Pendayagunaan sumberdaya air meliputi upaya penatagunaan,
penyediaan, penggunaan, pengembangan, dan pengusahaan sumber daya air secara
optimal agar berhasil guna dan berdaya guna. (Neno, Harijanto and Wahid, 2016)

Lingkup Pengelolaan SDA Terpadu merangkum suatu upaya-upaya


(merencanakan, melaksanakan, memantau danmengevaluasi) dalam
penyelenggaraan konservasi,pendayagunaan, pengendalian daya rusak SDA, dengan
tujuan(Neno, Harijanto and Wahid., 2016)(Akhmaddhian, 2017):
a) Menjaga kelangsungan keberadaan daya dukung, dayatampung, daya fungsi
SDA,
b) Memanfaatkan SDA secara berkelanjutan denganmengutamakan pemenuhan
kebutuhan pokok kehidupanmasyarakan secara adil,
c) Mencegah, menanggulangi, dan memulihkan akibatkerusakan kualitas
lingkungan yang diakibatkan oleh daya rusak air.
Terdapat beberapa persyaratan dalam penerapanpengelolaan sumber daya air
terpadu yaitu sebagai berikut (Triastianti et al., 2018):
1. Memiliki lembaga Pengelola SDA Wilayah Sungai yanghandal dilandasi dasar
hukum yang kuat, diterima parapemilik kepentingan dan memiliki SDM yang
kompeten.
2. Memiliki kebijakan, pola dan rencana pengelolaan SDA.
3. Memiliki data, model, sistem, fasilitas pengelolaan SDA.
4. Memiliki wadah koordinasi dan komunikasi antar pemilikkepentingan sebagai
perangkat manajemen partisipatif.
5. Memiliki Sasaran yang jelas.
Pengelolaan sumber daya air (SDA) yaitu kegiatanmerencanakan,
mengembangkan, menyalurkan, dan mengelolapemanfaatan sumber daya air secara
optimal. Pengelolaan SDAmerupakan sub-set dari manajemen siklus air.
Pengelolaan SDAsperti hidrologi, tetapi skala kota. Secara umum,
bidangpengelolaan SDA berhubungan dengan kegiatan pengendalianaliran air yang
terhubung dengan karakteristik hidrologi sepertidebit sungai dan aliran
sedimen. Pengelolaan SDA yangberkelanjutan berguna untuk melestarikan dan
melindungi SDAyang sedikit ketersediaannya di bumi. Jadi, pada dasarnya,
apakah sumber daya air? Sumber daya air merupkan sumber air yang bermanfaat
atau berpotensi memiliki manfaat untuk manusia. Sumber daya air penting karena
diperlukan untuk berlangsungnya kehidupan. Hampir semua kegiatan manusia
membutuhkan air (air tawar).
Pengelolaan sumber daya air (SDA) adalah serangkaian kegiatan yang
meliputi perencanaan, pengembangan, pengalokasian, dan pengelolaan
optimal pemanfaatan air. Ini merupakan bagian dari manajemen siklus air,
mirip dengan hidrologi tetapi dalam skala yang lebih lokal seperti dalam
konteks perkotaan. Fokus utamanya adalah mengontrol aliran air yang terkait
dengan karakteristik hidrologi seperti debit sungai dan aliran sedimen. Tujuan
dari pengelolaan SDA yang berkelanjutan adalah untuk melestarikan dan
melindungi sumber daya air yang menjadi semakin langka di bumi. Sumber
daya air sendiri merujuk pada air yang memiliki nilai atau potensi manfaat bagi
manusia dan sangat penting untuk berbagai aspek kehidupan. Pengelolaan SDA
mencakup efisiensi dalam penggunaan air untuk mengurangi kerugian di
reservoir dan sistem distribusi, serta alokasi yang adil untuk berbagai
kebutuhan seperti konsumsi, industri, dan pertanian. Dalam konteks
perubahan iklim, kebutuhan akan efisiensi dalam penggunaan air semakin
meningkat, dan pengelolaan SDA juga melibatkan koordinasi yang lebih tinggi
antar wilayah sungai atau sistem terkait. Pendekatan yang holistik dilakukan
untuk memaksimalkan kesejahteraan ekonomi dan sosial tanpa mengabaikan
keberlanjutan ekosistem.

Anda mungkin juga menyukai