Nim:12111323732
Daerah Aliran Sungai (DAS) secara umum didefinisikan sebagai suatu hamparan wilayah/kawasan
yang dibatasi oleh pembatas topografi (punggung bukit) yang berfungsi untuk menerima,
mengumpulkan air hujan, sedimen, dan unsur hara serta mengalirkannya melalui anak-anak sungai
dan keluar pada satu titik (outlet). Definisi DAS tersebut mengartikan bahwa seluruh purmukaan
daratan di bumi ini terbagi habis dalam DAS.
Tujuan dari pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) pada dasarnya adalah pemanfaatan sumberdaya
alam dilakukan dengan terlanjutkan (sustainable) sehingga tidak membahayakan lingkungan lokal,
regional, nasional dan bahkan global serta terkendalinya hubungan timbal balik antara sumberdaya
alam dan lingkungan DAS dengan kegiatan manusia guna kelestarian fungsi lingkungan dan
kesejahteraan masyarakat. Dalam penerapannya di lapangan, konsepsi tersebut memerlukan upaya
yang tidak sederhana. Untuk itu diperlukan keterpaduan pengelolaan oleh berbagai sektor/multi
pihak mulai dari hulu sampai hilir dengan mempertimbangka berbagai kepentingan, kondisi biofisik
dan sosial ekonomi yang ada dalam suatu DAS. Dengan kata lain, tujuan pengelolaan DAS adalah
terkendalinya hubungan timbalbalik antara dua komponen Daerah Aliran Sungai, yakni kegiatan
manusia dan lingkungan. Pengelolaan DAS yang baik dapat menghasilkan dampak positif seperti
produksi pertanian, hasil hutan, peternakan, rekreasi air, dan pemenuhan kebutuhan hidup lainnya.
Untuk itu, konservasi DAS penting untuk dilakukan.
Hutan di Indonesia mempunyai peranan baik, ditinjau dari aspek ekonomi, sosial budaya, maupun
ekologi. Hutan mempunyai fungsi yang beraneka ragam, antara lain sebagai penghasil kayu, sebagai
pelindung lingkungan yang berfungsi mengatur tata air, melindungi kesuburan tanah, mencegah
erosi dan lain-lain. Namun demikian sejalan dengan pertambahan penduduk dan pertumbuhan
ekonomi, teknologi terhadap sumber Daya hutan semakin meningkat.
Sumber Daya air merupakan sumber Daya yang ketersediaanya dirasakan semakin terbatas. Untuk
menghindari hal tersebut strategi pengelolaan
Sumber Daya air harus diarahkan untuk perlindungan dan pelestarian sumber Daya air dan merubah
kebiasaan masyarakat yang menganggap air merupakan sumber Daya yang tidak terbatas. Selain itu,
dalam pengelolaan sumber Daya air, perlu dilakukan berbagai tindakan yang meliputi efisiensi dan
distribusi sumber Daya air yang memadai sesuai dengan kebutuhan.
DAS merupakan suatu wilayah kesatuan ekosistem dimana manusia termasuk didalamnya
mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai bagian dari komponen ekosistem DAS dan fungsi dalam
pemanfaatan sumberdaya alam. Kerusakan DAS dapat disebabkan oleh aktivitas manusia dan atau
oleh bencana alam. Oleh karena itu dalam pengelolaan DAS perlu melibatkan peran serta aktif
manusia, sehingga tercapai manfaat yang maksimal dan berkesinambungan
Program pengelolaan DAS terpadu adalah sebuah paket yang menyatukan semua komponen DAS
berdasarkan prioritas masyarakatnya. Program ini memiliki komponen-komponen sebagai berikut:
1. Pengembangan Sumberdaya Alam: Lahan, Hutan dan Air Penduduk yang tinggal dalam DAS
dan menggunakan sumberdaya alam tersebut merupakan bagian penting dari program pengelolaan
DAS.
3. Pengelolaan Sumberdaya Alam: Lahan, Hutan dan Air Pengelolaan sumberdaya alam sama
pentingnya dengan menumbuhkannya. Jika tidak dilakukan maka akan menyebabkan degradasi.
Menurut Asdak (2007:537), pengelolaan daerah aliran sungai adalah suatuproses formulasi dan
implementasi kegiatan atau program yang bersifat manipulasi sumber daya alam dan manusia yang
terdapat di daerah aliran sungai untuk memperoleh manfaat produksi dan jasa tanpa menyebabkan
terjadinya kerusakan sumberdaya air dan tanah. Termasuk dalam pengelolaan DAS adalah
identifikasi keterkaitan antara daerah hulu dan hilir suatu DAS. Pengelolaan DAS perlu
mempertimbangkan aspek aspek sosial, ekonomi, budaya, dan kelembagaan yang beroperasi di
dalam dan di luar daerah aliran sungai yang bersangkutan.
Pengelolaan DAS terpadu adalah upaya terpadu dalam pengelolaan sumberdaya alam, meliputi
tindakan pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan dan
pengembangan DAS berdasarkan pelestarian kemampuan lingkungan yang serasi dan seimbang
untuk menunjang pembangunan yang berkesinambungan bagi peningkatan kesejahteraan manusia.
Dilihat dari aspek pengelolaan terpadu hutan, tanah, air, masyarakat dan lain-lain tersebut
merupakan sasaran atau obyek yang akan dikelola, dengan demikian dapat dilihat adanya
keterkaitan antara ekosistem, DAS dan pengelolaan terpadu.
Menurut Soemarto (2006), menyatakan bahwa beberapa kebutuhan penting dalam pengelolaan
lahan di Daerah Aliran Sungai adalah sebagai berikut:
2. Kebutuhan untuk mencapai pendapatan wilayah dan pendapatan perkapita sesuai dengan
kondisi kelayakan.
Pengelolaan DAS didasarkan atas DAS sebagai satu kesatuan ekosistem, satu rencana dan satu
sistem pengelolaan;