KELOMPOK 6
Daerah Aliran Sungai (DAS) satu kesatuan ekosistem yang unsur-unsur utamanya
terdiri atas sumberdaya alam tanah, air dan vegetasi sertasumberdaya manusia sebagai
pelaku pemanfaat sumberdaya alam tersebut. DAS di beberapa tempat di Indonesia
memikul beban amat berat sehubungan dengantingkat kepadatan penduduknya yang
sangat tinggi dan pemanfaatan sumberdayaalamnya yang intensif sehingga terdapat
indikasi belakangan ini bahwa kondisiDAS semakin menurun dengan indikasi
meningkatnya kejadian tanah longsor,erosi dan sedimentasi, banjir, dan
kekeringan. Disisi lain tuntutan terhadap kemampuannya dalam menunjang system
Sebagai suatu kesatuan tata air, DAS dipengaruhi kondisi bagian hulukhususnya
kondisi biofisik daerah tangkapan dan daerah resapan air yang di b a n y a k
tempat rawan terhadap ancaman gangguan manusia. Hal
i n i mencerminkan bahwa kelestarian DAS ditentukan oleh pola perilaku, keadaan
sosial - ekonomi dan tingkat pengellolaan yang sangat erat kaitannya dengan
pengaturan kelembagaan ( institutional arrangement)
Tidak optimalnya kondisi DAS antara lain disebabkan tidak adanya adanya ketidakterpaduan antar
sektor dan antar wilayah dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan DAS tersebut. Dengan
kata lain, masing-masing berjalan sendiri-sendiri dengan tujuan yang kadangkala bertolak belakang.
Sulitnya koordinasi dan sinkronisasi tersebut lebih terasa dengan adanya otonomi daerah dalam
pemerintahan dan pembangunan dimana daerah berlomba memacu meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Pengelolaan DAS terpadu
dilakukan secara menyeluruh mulai keterpaduan kebijakan, penentuan sasaran dan tujuan, rencana
kegiatan, implementasi program yang telah direncanakan serta monitoring dan evaluasi hasil
kegiatan secara terpadu. Pengelolaan DAS terpadu selain mempertimbangkan faktor biofisik dari
hulu sampai hilir juga perlu mempertimbangkan faktor sosial-ekonomi, kelembagaan, dan hukum.
Dengan kata lain, pengelolaan DAS terpadu diharapkan dapat melakukan kajian integratif dan
menyeluruh terhadap permasalahan yang ada, upaya pemanfaatan dan konservasi sumberdaya
alam skala DAS secara efektif dan efisien.
2 Rumusan Masalah
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pengelolaan DAS secara terpadu, landasan
hukum, tujuan, konsep, dan ruanglingkup.
PEMBAHASAN
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Pasal 1: Daerah Aliran Sungai yang selanjutnya disebut
DAS adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-
anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal
dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami yang batas di darat merupakan pemisah
Topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang reath terpengaruh aktivitas
daratan
Dalam DAS, jalur-jalur sungai dengan tanpa cabang pada ujung pengalirannya
disebut orde pertama sungai. Penggabungan dus orde pertama sungai membentuk order
kedua, dua orde kedua sungai membentuk orde ketiga dan seterusnya. Aliran sungaidi
kawasan hutan dalam DAS secara umum pada orde yang lebih rendah . Bentuk DAS akan
mempengaruhi deber pengaliran, pola banjir dan debit banjir.
Terpadu Pada daerah aliran sungai terdapat berbagai macam penggunaan lahan.
misalnya hutan. lahan pertanian, pedesaan dan jalan. Dengan demikian DAS mempunyai
berbagai fungsi sehingga perlu dikelola.
Pengelolaan DAS terpadu adalah proses formulasi dan implementasi suatu kegiatan
yang menyangkut pengelolaan sumber daya alam dan manusia dalam Suatu DAS dengan
mempertimbangkanaspek sosial, ekonomi dan kelembagaan di dalam dan sekitar DAS
termasuk untuk mencapai tujuan sosial tertentu.
Tujuan dari pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) pada dasarnya adalah
pemanfaatan sumberdaya alam dilakukan dengan terlanjutkan (sustainable) sehingga tidak
membahayakan lingkungan lokal, regional, nasional dan bahkan global
Permasalahan pokok yang mungkin dijumpai di dalam DAS adalah erosi dan
degradasi lahan, kekeringan dan banjir, penurunan kualitas air sungai, danDAS tergantung
pada sifat DAS yang mencakup tanah, iklim, sungai, bukit dan masyarakat yang ada di
dalamnya. Oleh sebab itu tidak ada resep umum yang bisa diberikan dalam memecahkan
permasalahan DAS.