Anda di halaman 1dari 29

Pengelolaan Daerah Aliran Sungai

(GEL 3210)
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai

Deskripsi mata kuliah Pengelolaan DAS

Mata kuliah ini merupakan mata kuliah lanjutan, berfungsi sebagai penunjang
beberapa mata kuliah antara lain hidrologi dasar, ilmu tanah. Mata kuliah ini
membahas jenis-jenis permasalahan DAS dan cara identifikasinya. Contoh
program yang diterapkan untuk pengelolaan DAS, dasar-dasar pengelolaan
DAS,serta evaluasi dan monitoring program yang diterapkan dalam
pengelolaan. Mata kuliah ini sangat penting bagi mahasiswa yang ingin
mendalami pengelolaan lingkungan secara fisik maupun manusianya.
Tujuan Pembelajaran

Dengan mengikuti matakuliah ini, penguasaan


pengelolaan lingkungan akan lebih matang dan
mendalam, khususnya yang berkaitan dengan DAS.
Tujuan pembelajaran matakuliah ini mahasiswa
diharapkan akan dapat memahami sumberdaya di
dalam DAS dan cara pengelolaannya baik yang
berdampak positif dan negatif yang ada di berbagai
DAS di Indonesia.
Pengertian Daerah Aliran Sungai (DAS)

Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan suatu jaringan pengatus tertentu dengan
air beserta bahan tersuspensi, terlarut dalam air dan muatan dasar keluar melalui
titik tunggal (outlet tunggal). Dalam DAS ada rangkaian proses pengumpulan,
penyimpanan, penambatan dan penyaluran air, semuanya menjadi watak dan
kelakuan regime sungai

Batas DAS

Batas DAS, DAS dibatasi oleh pemisah topografis berupa


igir atau punggungan perbukitan, pegunungan. Batas DAS
(river divide) dapat dideliniasi melalui peta kontour yang
tergambar dalam peta Rupa Bumi Indonesia (RBI) atau
peta topografi atau digital elevation model (DEM) atau
citra radar atau citra satelit
Pengertian DAS
⚫ DAS = Daerah Aliran Sungai, sering disebut juga
dengan Daerah Pengaliran Sungai (DPS)
⚫ RIVER BASIN, dengan makna ledok wilayah
sungai
⚫ DRAINAGE BASIN, dengan makna ledok
pengatusan
⚫ WATERSHED, dengan makna sistem air/sistem
hidrologi
⚫ CATCHMENT AREA, dengan makna daerah
tangkapan air hujan
PENENTUAN BATAS DAS
Zonasi DAS

Zonasi DAS atas dasar administrasi

DAS dan Wilayah Sungai tidaklah pernah mempunyai batas yang


bertepatan (co-incided) dengan batas-batas wilayah administrasi.
Oleh karena itu DAS perlu diklasifikasi menurut hamparan
wilayahnya dan fungsi strategisnya (KepMenHut No. 52/Kpts-
II/2001)
Klasifikasi DAS atas dasar administrasi
DAS dan Wilayah Sungai tidaklah pernah mempunyai batas yang bertepatan (co-
incided) dengan batas-batas wilayah administrasi. Oleh karena itu DAS perlu
diklasifikasi menurut hamparan wilayahnya dan fungsi strategisnya (KepMenHut
No. 52/Kpts-II/2001)

DAS lokal : terletak secara utuh berada di satu Daerah Kabupaten/Kota,


dan/atau DAS yang secara potensial hanya dimanfaatkan oleh satu Daerah
Kabupaten/Kota.

DAS Regional : letaknya secara geografis melewati lebih dari


satu Daerah Kabupaten/Kota; dan/atau DAS yang secara
potensial dimanfaatkan oleh lebih dari satu Daerah
Kabupaten/Kota; dan/atau DAS lokal yang atas usulan
Pemerintah Kabupaten/Kota yang bersangkutan, dan hasil
penilaian ditetapkan untuk didayagunakan (dikembangkan dan
dikelola) oleh Pemerintah Propinsi, dan/atau DAS yang secara
potensial bersifat strategis bagi pembangunan regional.
DAS Nasional :

letaknya secara geografis melewati lebih dari satu Daerah


propinsi, dan/atau DAS yang secara potensial dimanfaatkan
oleh lebih dari satu Daerah Propinsi, dan/atau DAS Regional
yang atas usulan Pemerintah Propinsi yang bersangkutan, dan
hasil penilaian ditetapkan untuk didayagunakan (dikembangkan
dan dikelola) oleh Pemerintah Pusat, dan/atau DAS yang secara
potensial bersifat strategis bagi pembangunan nasional.
Zonasi DAS atas dasar proses limpasan dan sedimen
DAS dapat juga dibagi menjadi beberapa zone atas dasar proses terbetuknya sediment
dan limpasan permukaan (direct runoff). Menurut Schumm (Newson, 1997) DAS merupakan
sistem pemindahan sedimen; sistem tersebut terbagi menjadi 3 zone sebagai berikut:

a) zone 1, zone produksi limpasan permukaan (overladflow) dan sedimen;


b) zone 2, zone pemindahan limpasan permukaan dan sedimen;
c) zone 3, zone sedimentasi;
Bagian hulu (upstream) dikontrol oleh iklim dan penggunaan lahan;
bagian hilir (downstream) dikontrol oleh basalevel.
Pengelolaan DAS adalah upaya manusia
dalam mengendalikan hubungan timbal
balik antara sumber daya alam dengan
manusia di dalam DAS dan segala
aktifitasnya, dengan tujuan membina
kelestarian dan keserasian ekosistem
serta meningkatkan kemanfaatan sumber
daya alam bagi manusia secara
berkelanjutan
a. Terciptanya kondisi hidrologis yang optimal;
b. Meningkatnya produktivitas lahan yang diikuti
oleh perbaikan kesejahteraan masyarakat;
c. Terbentuknya kelembagaan masyarakat yang
tangguh dan muncul dari bawah (bottom-up)
sesuai dengan sosial budaya setempat;
d. Terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan,
berwawasan lingkungan dan berkeadilan
• Penatagunaan Lahan
• Pengelolaan Sumber Daya Air
• Pengelolaan lahan dan vegetasi
• Pengelolaan dan Pengembangan Sumber
Daya Buatan
• Pemberdayaan Masyarakat dan
Pengembangan Kelembagaan
Dengan pengelolaan DAS yang benar diharapkan tercapainya kondisi
hidrologis yang optimal, meningkatnya produktifitas lahan yang
diikuti oleh perbaikan kesejahteraan masyarakat, terbentuknya
kelembagaan masyarakat yang tangguh dan muncul dari bawah sesuai
dengan kondisi sosial budaya setempat, serta terwujudnya
pembangunan yang berkelanjutan, berwawasan lingkungan dan
berkeadilan.
Beberapa prinsip dasar dalam pengelolaan DAS adalah :
 DAS sebagai suatu kesatuan ekosistem dari hulu sampai hilir,
satu Perencanaan dan satu pengelolaan
 Multipihak, koordinatif, menyeluruh dan berkelanjutan
 Adaptif dan sesuai dengan karakteristik DAS
 Pembagian beban biaya dan manfaat antar multipihak secara adil
 Akuntabel
Pengelolaan DAS biasanya mengacu
pada pengelolaan dua anasirnya
(component) yang dianggap terpenting,
yaitu sumberdaya tanah dan air. Adapun
anasir yang lain, seperti iklim, vegetasi,
relief dan manusia, diperlukan sebagai
faktor-faktor dalam pengelolaan
Satuan pengelolaan hulu mencakup
seluruh daerah tadah atau daerah kepala
sungai. Satuan pengelolaan hilir
mencakup seluruh daerah penyaluran air
atau daerah bawahan
• Pengendalian aliran permukaan tanah
(excess) yang merusak, sebagai usaha
mengendalikan banjir
• Memperlancar infiltrasi air kedalam tanah
• Mengusahakan pemanfaatan aliran
permukaan untuk maksud-maksud yang
berguna
• Mengusahakan semua sumberdaya tanah
dan air untuk memaksimumkan produksi
Zonasi DAS (DAS Hulu,Tengah, dan DAS Hilir)
So Where Does The Stream Move
Fastest?
Pengelolaan DAS Berkaitan dengan
Konsep Pengaturan Lingkungan Hidup
• Berkepentingan dengan pengelolaan kegiatan
manusia sehingga ada keserasian kependudukan dan
lingkungan
• Bukan menaklukkan alam, tetapi mengalahkan nafsu
sendiri/pengendalian diri
• Mencari keseimbangan hidrologis
• Berkepentingan usaha perbaikan kerusakan lahan
• Merupakan: teknologi dan kesimbangan lahan
• Merupakan nilai ekonomi: harga pencemaran,
pertumbuhan ekonomi masyarakat
• Pengelolaan:
– Pengambilan keputusan
– Pengaturan hukum/kelembagaan
– Metode perencanaan
Tata Ruang Wilayah dan Pengelolaan
Lingkungan DAS
• Apakah penentuan kawasan lindung
(konservasi) dan kawasan produksi sudah
disesuaikan dengan potensi fisik wilayah?
• Apakah penentuan kawasan lindung
(konservasi) dan kawasan produksi sudah
disesuaikan dengan potensi sosekbud wilayah?
• Apakah terjadi kesesuaian antara potensi fisik
dan sosekbud wilayah?
• Bagaimanakah apabila tidak terjadi
kesesuaian antara potensi fisik dan sosekbud?
Ruang Lingkup Pengelolaan DAS
• pengertian DAS dan pengelolaan terpadu mengkaji
Fungsi DAS sebagai: bentanglahan, sistem hidrologi,
ekosistem
• Mengkaji karakteristik Biogeofisik DAS, kependudukan,
kelembagaan, sumber hukum
• Identifikasi Masalah DAS dari aspek:
– Lahan (erosi, longsor, banjir, penggunaan lahan,
produktivitas lahan)
– Air (kualitas air, air permukaan, airtanah, air hujan)
– Masyarakat (kelembagaan, hukum, dan penduduk)
Ruang Lingkup Pengelolaan DAS
• Analisis (lahan dan kesesuaian lahan, tata
ruang DAS, hidrologi, iklim, kependudukan,
kelembagaan, hukum dan perundang-
undangan)
• Menyusun strategi dan program pengelolaan
DAS (arahan penataan ruang; arahan
konservasi; pemanfaatan sumberdaya alam),
arahan pengembangan SDM
• Menyusun kelembagaan dan koordinasi
• Menyusun Rencana Pemantauan dan Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai