Anda di halaman 1dari 13

ONE RIVER ONE PLANNING ONE dibatasi oleh pembatas topografi

MANAGEMENT (topography divide) yang menangkap,


menampung dan mengalirkan air hujan ke
ABSTRAK
suatu titik patusan (outlet) menuju ke laut
Salah satu sumber daya air adalah sungai,
atau danau. Pengerian DAS sebagaimana
oleh karena itu, diperlukan suatu
definisi ini sebenaranya telah secara luas
manajemen yang baik terhadap
diterima sebagai satuan (unit) pengelolaan
pengelolaan sungai sehingga
sumberdaya alam yang ada di dalam DAS.
pemanfaatannya bisa optimal. Program
Istilah “one river, one plan, one
yang dicanangkan oleh pemerintah
management” yang populer
dirumuskan dalam satu istilah ‘’ one-
mengindikasikan pentingnya DAS dikelola
river, one management, one integrated
sebagai suatu kesatuan utuh ekosistem
plan’’ kemudian ditetapkan wilayah –
sumberdaya alam.
wilayah sungai dengan luasan yang
memungkinkan pengembangan Secara garis besar sumberdaya
pengelolaan sumber daya airnya secara suatu DAS dapat dikelompokkan menjadi
menyeluruh dan terpadu. Sebagaimana sumberdaya alam alami, sumberdaya
telah kita ketahui, di Indonesia dan juga di manusia, sumberdaya buatan, dan
negara-negara yang sedang berkembang sumberdaya sosial (institusi) yang masing-
masalah tanah dan tata ruang menjadi sangat masing saling pengaruh-mempengaruhi.
penting, oleh karena tanah pada hakekatnya
Pengelolaan DAS dalam kerangka
adalah lokasi di mana penduduk dapat
pengelolaan sumberdaya tersebut
melakukan kegiatan sosial ekonomi.
bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi-
Sementara itu tata ruang pada hakekatnya
fungsi sumberdaya yang berada dalam
adalah wujud struktural dan pola
pemanfaatan ruang untuk kegiatan tersebut, kawasan DAS  bukan memaksimalkan

yang baik secara langsung maupun tidak salah satu fungsi dengan mengabaikan
langsung akan mempengaruhi pemanfaatan fungsi lainnya.  DAS sesuai dengan
sumberdaya alam termasuk sumberdaya air definisi tersebut dipandang sebagai satuan
pada lokasi atau ruang geografis yang disebut sistem hidrologi,  sehingga interaksi antar
wilayah sungai. komponen sumberdaya tersebut di suatu
DAS dapat digambarkan melalui
PENDAHULUAN
siklus/pergerakan air di DAS tersebut.
Daerah aliran sungai (DAS) yang Perubahan suatu komponen sumberdaya
diartikan sebagai bentang lahan yang dapat dikaji dampaknya terhadap
komponen sumberdaya lainnya dengan dan temporal (waktu). Perubahan salah
melihat dampak perubahan tersebut satu salah satu bagian dari bio-region akan
terhadap komponen proses  pergerakan air mempengaruhi bagian lainnya, sehingga
dan keseluruhan siklus/pergerakan air. dampak dari  perubahan bagian bio-region
Salah satu indikator yang dijadikan tidak hanya akan dirasakan oleh kawasan
sebagai parameter untuk mengetahui baik itu sendiri (on site) namun juga di luar
atau tidaknya adalah debit  sungai. kawasan (off site). Sebagai contoh
rusaknya hutan di bagian hulu akan
Debit sungai (kuantitas, kualitas,
menimbulkan banjir, erosi, sedimentasi,
kontinuitas dan ketersediaanya)
dan penurunan kualitas  air di bagian
merupakan indikator dari baik-buruknya
hilirnya.
pengelolaan suatu DAS.  Sistem
pergerakan air nampak jelas Masalah pengelolaan sumberdaya
menggambarkan hubungan sebab-akibat alam menjadi isu yang semakin serius
hulu-hilir. Daerah hulu dari segi letak untuk dicermati sejak diberlakukannya
daerah dalam suatu DAS dan yang Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999
dipersepsikan oleh masyarakat luas Tentang Pemerintahan Daerah. Dua sisi
merupakan daerah paling atas sedangkan pandangan publik mengemuka sehubungan
daerah hilir adalah daerah paling bawah dengan isu tersebut. Pandangan pesimistis
dari suatu DAS. Daerah hulu umumnya cenderung mengkhawatirkan akan makin
dicirikan oleh topografi bergunung, curah merosotnya kelestarian sumberdaya alam
hujan tinggi dan kondisi sosial ekonomi (SDA) dan lingkungan yang ada, karena
masyarakat lokalnya kurang maju. SDA dikuras untuk mendapatkan
Semakin ke arah hilir cenderung makin pendapatan daerah sebesar-besarnya.
landai,  hujan makin kurang dan kondisi Adapun pandangan yang optimistis merasa
sosial ekonomi lebih baik. yakin bahwa otonomi akan meningkatkan
fungsi dan jasa SDA lebih dekat kepada
Wilayah DAS sebagai kesatuan
publik, sehingga kesejahteraan masyarakat
bio-region harus dipahami secara holistik
lebih meningkat.
dan komprehensif oleh penyelenggara
daerah otonom. Prinsip dasar dari DAS
sebagai  bio-region adalah adanya
keterkaitan berbagai komponen dalam
DAS secara spasial (ruang), fungsional,
A. PERATURAN BBWS b. penyusunan rencana dan pelaksanaan
pengelolaan kawasan lindung sumber air
BAB I
pada
KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN
wilayah sungai;
TIPOLOGI
c. pengelolaan sumber daya air yang
meliputi konservasi sumber daya air,
Pasal 1
pengembangan
(1) Balai Wilayah Sungai adalah unit
sumber daya air, pendayagunaan sumber
pelaksana teknis di bidang konservasi
daya air dan pengendalian daya rusak air
sumber daya air,
pada
pengembangan sumber daya air,
wilayah sungai;
pendayagunaan sumber daya air dan
d. penyiapan rekomendasi teknis dalam
pengendalian daya
pemberian ijin atas penyediaan,
rusak air pada wilayah sungai, yang berada
peruntukan,
di bawah dan bertanggung jawab kepada
penggunaan dan pengusahaan sumber daya
Direktur Jenderal Sumber Daya Air.
air pada wilayah sungai;
(2) Balai Wilayah Sungai dipimpin oleh
e. pelaksanaan operasi dan pemeliharaan
seorang Kepala.
sumber daya air pada wilayah sungai;
Pasal 2
f. pengelolaan sistem hidrologi;
Balai Wilayah Sungai mempunyai tugas
g. melaksanakan penyelenggaraan data dan
melaksanakan pengelolaan sumber daya
informasi sumber daya air;
air yang meliputi perencanaan,
h. melaksanakan fasilitasi kegiatan Tim
pelaksanaan konstruksi, operasi dan
Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air
pemeliharaan dalam rangka konsevasi
pada
sumber daya air, pendayagunaan sumber
wilayah sungai;
daya air dan pengendalian daya rusak air
i. melaksanakan pemberdayaan
pada wilayah sungai.
masyarakat dalam pengelolaan sumber
Pasal 3
daya air;
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana
j. melaksanakan ketatausahaan Balai
dimaksud dalam Pasal 2, Balai Wilayah
Wilayah Sungai.
Sungai menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan pola dan rencana
pengelolaan sumber daya air pada wilayah
sungai;
B. PERATURAN BBWS air lainnya, irigasi, air tanah, air baku,
rawa, tambak dan pantai.
TUPOKSI BALAI BESAR WILAYAH
SUNGAI CITARUM FUNGSI BALAI BESAR WILAYAH
SUNGAI CITARUM
BERDASARKAN PERATURAN
MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN 1. Dalam melaksanakan tugas, Balai
PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK Besar Wilayah Sungai Citarum
INDONESIA NOMOR 34/PRT/M/2015 menyelenggarakan fungsi :
TENTANG ORGANISASI DAN TATA 2. penyusunan pola dan rencana
KERJAUNIT PELAKSANA TEKNIS pengelolaan sumber daya air pada
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM wilayah sungai;
DAN PERUMAHAN RAKYAT 3. penyusunan rencana dan program,
studi kelayakan dan perencanaan
Contohnya Balai Besar Sungai Citarum :
teknis/desain/pengembangan
sumber daya air;
Balai Besar Wilayah Sungai Citarum
4. persiapan, penyusunan rencana dan
berada di bawah dan bertanggung jawab
dokumen pengadaan barang dan
kepada Direktur Jenderal Sumber Daya
jasa;
Air. Balai Besar Wilayah Sungai Citarum
5. pelaksanaan pengadaan barang dan
dipimpin oleh seorang Kepala Balai Besar
jasa serta penetapan pemenang
Wilayah Sungai Citarum.
selaku Unit Layanan Pengadaan
TUGAS BALAI BESAR WILAYAH (ULP);
SUNGAI CITARUM 6. pengendalian dan pengawasan
konstruksi pelaksanaan
Balai Besar Wilayah Sungai
pembangunan sumber daya air;
Citarum mempunyai tugas melaksanakan
7. penyusunan rencana dan
pengelolaan sumber daya air di wilayah
pelaksanaan pengelolaan kawasan
sungai yang meliputi perencanaan,
lindung sumber air pada wilayah
pelaksanaan konstruksi, operasi dan
sungai;
pemeliharaan dalam rangka konservasi dan
8. pengelolaan sumber daya air yang
pendayagunaan sumber daya air dan
meliputi konservasi dan
pengendalian daya rusak air pada sungai
pendayagunaan sumber daya air
danau, waduk, bendungan dan tampungan
sertapengendalian daya rusak air 19. pelaksanaan urusan tata usaha dan
pada wilayah sungai; rumah tangga balai serta koordinasi
9. pengelolaan sistem hidrologi; dengan instansi terkait.
10. pengelolaansistem informasi
sumber daya air;
11. pelaksanaan operasi dan
pemeliharaan sumber daya air pada
wilayah sungai;
12. pelaksanaan bimbingan teknis
pengelolaan sumber daya air yang
menjadi kewenangan provinsi dan
kabupaten/kota;
13. penyiapan rekomendasi teknis
dalam pemberian ijin atas
penyediaan, peruntukan,
penggunaan dan
14. pengusahaan sumber daya air pada
wilayah sungai;
15. fasilitasi kegiatan Tim Koordinasi
Pengelolaan Sumber Daya Air
pada wilayah sungai;
16. pemberdayaan masyarakat dalam
pengelolaan sumber daya air;
17. pelaksanaan penyusunan laporan
akuntansi keuangan dan akuntansi
barang milik negara selaku Unit
Akuntansi Wilayah;
18. pelaksanaan pemungutan,
penerimaan dan penggunaan biaya
jasa pengelolaan sumber daya air
(BJPSDA) sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
dan
C. PERBEDAAN DAS DAN D. PENGELOLAAN WILAYAH
WILAYAH SUNGAI SUNGAI

"Daerah aliran sungai adalah suatu Waskito Pandu menyampaikan


wilayah daratan yang merupakan satu bahwa implementasi manajemen sumber
kesatuan dengan sungai dan anak-anak daya air dalam lembaga wilayah sungai
sungainya, yang berfungsi menampung, sangat kompleks dan melibatkan semua
menyimpan, dan mengalirkan air yang pihak. Sehingga diperlukan dukungan dan
berasal dari curah hujan ke danau atau ke sistem institusi yang terstruktur. Institusi
laut secara alami, yang batas di darat tersebut akan menangani manajemen
merupakan pemisah topografis dan batas sumber daya air dalam wilayah sungai
di laut sampai dengan daerah perairan yang disebut balai wilayah sungai (RBO).
yang masih terpengaruh aktivitas Lebih lanjut dikatakannya, saat ini terdapat
daratan." (UU no. 7 tahun 2004 tentang tiga tipe pengelolaan wilayah sungai yang
Sumberdaya Air) dikategorikan berdasarkan batas wilayah
operasi. Yaitu tipe hidrologi, tipe
Menurut Undang-Undang Nomor 7
administratif dan tipe koordinasi. Balai
Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air,
wilayah sungai tipe hidrologi adalah balai
wilayah sungai merupakan gabungan dari
pengelolaan wilayah sungai yang
beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS).
berdasarkan batasan operasional hidrologi.
Sedangkan sistem alur sungai (gabungan
Tipe tersebut sering sekali melampaui
antara alur badan sungai dan alur
batas – batas administratif yang ada. Tipe
sempadan sungai) merupakan sistem river
administratif ialah balai wilayah sungai
basin yang membagi DAS menjadi sub-
dengan wilayah operasi mengikuti batas
DAS yang lebih kecil. Oleh karenanya
administratif, sehingga pengelolaan daerah
segala sesuatu perubahan yang terjadi di
wilayah sungai menjadi fragmen.
DAS akan berakibat pada alur sungai.
Sedangkan tipe koordinasi adalah
Areal DAS meliputi seluruh alur sungai
kombinasi antara tipe hidrologi dan
ditambah areal dimana stiap hujan yang
administratif.
jatuh di areal tersebut mengalir ke sungai
Beberapa pengelola wilayah sungai
yang bersangkutan. Alur sempadan sungai
menjalankan salah satu fungsi pengelolaan
didefinisikan sebagai alur pinggir kanan
sumber daya air misalnya pasokan air dan
dan kiri sungai yang terdiri dari bantaran
irigasi. Namun beberapa pengelola
bajir, bantara longsor, bantaran ekologi,
wilayah sungai sudah mulai menuju ke
serta bantaran keamanan.
arah pengelolaan sumber daya air terpadu. sekitarnya dan mendorong peran serta
Sementara itu, pengelolaan sumber daya masyarakat petani.
air merupakan rangkaian kegiatan meliputi
(1) Petani pemakai air wajib
penyusunan program, perencanaan,
membentuk perkumpulan petani pemakai
pelaksanaan, pengoperasian hingga
air secara demokratis pada setiap daerah
pemeliharaan agar diperoleh siklus
layanan/petak tersier atau desa.
pengelolaan sumber daya air yang
berkesinambungan. Diharapkan dari (2) Perkumpulan petani pemakai

workshop tersebut mendapatkan output air sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

rumusan strategi, kebijakan dan program dapat membentuk gabungan perkumpulan

dalam pemilihan pola tatakelola organisasi petani pemakai air pada daerah

pengelola wilayah sungai yang sesuai. layanan/blok sekunder, gabungan beberapa

E. Pengelolaan Sistem dan blok sekunder, atau satu daerah irigasi.

Pengembangan Irigasi (3) Gabungan perkumpulan petani

Irigasi adalah usaha penyediaan, pemakai air sebagaimana dimaksud pada

pengaturan, dan pembuangan air irigasi ayat (2) dapat membentuk induk

untuk menunjang pertanian yang jenisnya perkumpulan petani pemakai air pada

meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, daerah layanan/blok primer, gabungan

irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan beberapa blok primer, atau satu daerah

irigasi tambak. irigasi.

Pengembangan dan pengelolaan


sistem irigasi yang dilaksanakan oleh
Pemerintah, pemerintah provinsi, atau
pemerintah kabupaten/kota melibatkan
semua pihak yang berkepentingan dengan
mengutamakan kepentingan dan peran
serta masyarakat petani.

Pengembangan dan pengelolaan


sistem irigasi yang dilaksanakan oleh
badan usaha, badan sosial, atau
perseorangan diselenggarakan dengan
memperhatikan kepentingan masyarakat di
F. Manfaat Air baku 2. Kondisi iklim
3. Tingkat kesulitan pada
Sumber air baku memegang
pembangunan intake
peranan yang sangat penting dalam
4. Tingkat keselamatan operator
industri air minum. Air baku atau raw
5. Ketersediaan biaya minimum
water merupakan awal dari suatu proses
operasional dan pemeliharaan
dalam penyediaan dan pengolahan air
untuk IPA
bersih. Sekarang apa yang disebut dengan
6. Kemungkinan terkontaminasinya
air baku. Berdasar SNI 6773:2008 tentang
sumber air pada masa yang akan
Spesifikasi unit paket Instalasi pengolahan
datang
air dan SNI 6774:2008 tentang Tata cara
7. Kemungkinan untuk memperbesar
perencanaan unit paket instalasi
intake pada masa yang akan
pengolahan air pada bagian Istilah dan
datang 
Definisi yang disebut dengan Air Baku
adalah:

“Air yang berasal dari sumber air


pemukaan, cekungan air tanah dan atau air
hujan yang
memenuhi ketentuan baku mutu tertentu
sebagai air baku untuk air minum”

Sumber air baku bisa berasal dari


sungai, danau, sumur air dalam, mata air
dan bisa juga dibuat dengan cara
membendung air buangan atau air laut.
Evaluasi dan pemilihan sumber air yang
layak harus berdasar dari ketentuan berikut
:

1. Kualitas dan kuantitas air yang


diperlukan
bekerja karena aliran air.
Contoh : turbin Pelton
G. PLTA (Pembanhkit Listrik
b. Turbin Reaksi : adalah turbin yang
Tenaga Air)
bekerja karena ketinggian jatuh air.
Pembangkit Listrik tenaga Air Contoh : turbin Prancis
(PLTA) adalah suatu pembangkitan energi
listrik dengan mengubah energi potensial Jenis-Jenis PLTA
air menjadi energi mekanik oleh turbin dan 1. Berdasarkan Tinggi Terjun PLTA
diubah lagi menjadi energi listrik oleh a. PLTA jenis terusan air (water way)
generator dengan memanfaatkan Adalah pusat listrik yang mempunyai
ketinggian dan kecepatan aliran air. tempat ambil air (intake) di hulu sungai
dan mengalirkan air ke hilir melalui
Macam-macam daya listrik terusan air dengankemiringan (gradient)
a. Daya Teoritis yang agak kecil.
P = 9,8 H.Q Tenaga listrik dibangkitkan dengan cara
P= daya teoritis (kW) memanfaatkan tinggi terjun dan
H= tinggi jatuh air (m) kemiringan sungai.
Q= Kecepatan/debit air (m/detik) b. PLTA jenis DAM /bendungan
Adalah pembangkit listrik dengan
b. Daya turbin bendungan yang melintang disungai,
P = 9,8 H.Q.hT hT = efisiensi turbin (%) pembuatan bendungan ini dimaksudkan
untuk menaikkan permukaan air dibagian
c. Daya Generator hulu sungai guna membangkitkan energi
P = 9,8.H.Q.hT.hG hG = Efisiensi potensial yang lebih besar sebagai
generator (%) pembangkit listrik.
c. PLTA jenis terusan dan DAM
(campuran)
Jenis-jenis Turbin air Adalah pusat listrik yang menggunakan
Turbin atau kincir adalah komponen utama gabungan dari dua jenis sebelumnya, jadi
dalam proses pembangkitan tenaga listrik, energi potensial yang diperoleh dari
turbin berfungsi sebagai pemutar bendungan dan terusan.
generator.
a. Turbin Impuls : Adalah turbin yang 2. PLTA Berdasarkan Aliran Sungai
a. PLTA jenis aliran sungai langsung (run
of river) air yang di hilir ke hulu, jadui pembangkit
Banyak dipakai dalam PLTA saluran ini memanfaatkan kembali air yang
air/terusan, jenis ini membangkitkan listrik dipakai saat beban puncak dan dipompa ke
dengan memanfaatkan aliran sungai itu atas lagi saat beban puncak terlewati.
sendiri secara alamiah.
b. PLTA dengan kolam pengatur
(regulatoring pond)
Mengatur aliran sungai setiap hari atau
setiap minggu dengan menggunakan
kolam pengatur yang dibangun melintang
sungai dan membangkitkan listrik sesuai
dengan beban.
Disamping itu juga dibangun kolam
pengatur di hilir untuk dipakai pada waktu
beban puncak (peaking power plant)
dengan suatu waduk yang mempunyai
kapasitas besar yang akan mengatur
perubahan air pada waktu beban puncak
sehingga energi yang dihasilkan lebih
maksimal.
c. Pusat listrik jenis waduk (reservoir)
Dibuat dengan cara membangun suatu
waduk yang melintang sungai, sehingga
terbentuk seperti danau buatan, atau dapat
dibuat dari danau asli sebagai penampung
air hujan sebagai cadangan untuk musim
kemarau.
d. PLTA Jenis Pompa (pumped storage)
adalah jenis PLTA yang memanfaatkan
tenaga listrik yang berlebihan ketika
musim hujan atau pada saat pemakaian
tenaga listrik berkurang saat tengah
malam, pada waktu ini sebgian turbin
berfungsi sebagai pompa untuk memompa
5. Pelaksanaan pola kerjasama
operasional dengan :
o Dengan Lembaga Pengelola
H. STRATEGI DAN KEBIJAKAN SDA tingkat Pusat &
SDA kab./kota : Balai Besar
Wilayah Sungai dan Dinas
Strategi Pengelolaan Sumber Daya Air
PU,PSDA, Pengairan
meliputi :
Kabupaten/Kota se-Jawa
1. Pendekatan pengembangan dan Tengah.
pengelolaan wilayah sungai o Dengan Lembaga di sektor
berbasis penataan ruang yang lain : Dinas Kehutanan,
sinergis antar sektor,antar daerah Balai Pengelolaan Daerah
dan antar pemangku kepentingan Aliran Sungai
(pemerintah,masyarakat dan (BPDAS),Badan
swasta). Lingkungan Hidup dan
2. Pendekatan pembangunan Badan Meteorologi dan
prasarana SDA yang berkelanjutan Geofisika (BMKG).
dengan berpedoman pada Norma o Dengan Pemerintah
Standar Pedoman dan Manual Kabupaten/Kota.
(NSPM) berbasis partisipasi o Masyarakat melalui P3A
masyarakat. (Perhimpunan Petani
3. Pendekatan peningkatan pelayanan Pengguna Air), GP3A,
masyarakat dengan membangun IP3A dan Petani
sistem informasi SDA didukung o Dunia Pendidikan
kelembagaan dan sumber daya
manusia yang handal. Kebijakan Pengelolaan SDA Provinsi

4. Penigkatan Peran dan optimalisasi merupakan kebijakan Pengelolaan SDA

fungsi TKPSDA WS (Tim sebagai arahan strategis dalam pengelolaan

Koordinasi Pengelolaan Sumber SDA di Provinsi Jawa Tengah, terdiri

Daya Air Wilayah Sungai), Komisi dari :

Irigasi, dan Dewan Sumber Daya


1. Kebijakan umum, meliputi :
Air.
o Peningkatan koordinasi dan o Pengendalian pengusahaan
keterpaduan pengelolaan SDA.
SDA; 4. Kebijakan pengendalian daya rusak
o Pengembangan ilmu air dan pengurangan dampak,
pengetahuan dan teknologi meliputi :
serta budaya terkait air; o Peningkatan upaya
o Peningkatan pembiayaan pencegahan;
pengelolaan SDA; o Peningkatan upaya
o peningkatan pengawasan penanggulangan;
dan penegakan hukum. o Peningkatan
2. Kebijakan peningkatan konservasi upayapemulihan.
SDA secara terus menerus, 5. Kebijakan peningkatan peran serta
meliputi : masyarakat dan dunia usaha dalam
o Peningkatan Upaya pengelolaan SDA, meliputi :
Perlindungan dan o Perencanaan pengelolaan
Pelestarian Sumber Air; SDA;
o Peningkatan Upaya o Pelaksanaan pengelolaan
Pengawetan Air; SDA;
o Peningkatan Upaya o Pengawasan pengelolaan
Pengelolaan Kualitas Air SDA;
dan Pengendalian o Kebijakan pengembangan
Pencemaran Air. jaringan Sistem Informasi
3. Kebijakan pendayagunaan SDA Sumber Daya Air (SISDA)
untuk keadilan dan kesejahteraan dalam pengelolaan SDA
masyarakat, meliputi : terpadu, meliputi : -
o Peningkatan upaya peningkatan kelembagaan
penatagunaan SDA; dan sumber daya manusia; -
o Peningkatan upaya pengembangan jejaring
penyediaan air; sistem informasi SDA; -
o Peningkatan upaya efisiensi pengembangan teknologi
penggunaan SDA; informasi
o Peningkatan upaya
pengembangan SDA;
keseimbangan ekosistem menjadi
terganggu, banyak korban berjatuhan
akibat dampak yang ditimbulkan
pengeksploitasian yang tidak bertanggung
jawab. Ekploitasi itu seharusnya diiringi
dengan pembaharuan yang dapat menutupi
dampak yang ditimbulkan oleh eksploitasi
KESIMPULAN
tersebut.

Sumber daya alam merupakan


kekayaan alam yang sangat melimpah dan
dapat dikelola oleh berbagai pihak baik itu
pihak swasta maupun pihak yang berstatus
negeri sekalipun bahkan bisa juga puhak
peseorangan namun biasanya itu illegal.
Oleh karena itu kita harus bisa
mengoptimalkan sumber daya alam dan
tentunya tetap memperdulikan kelestarian
lingkungan, demi menjaga kelestarian
sumber daya alam agar bisa diwariskan
untuk anak cucu kita kelak di masa yang
akan datang.
Sumber daya alam juga merupakan
penghasilan paling tinggi diantara mata
pencaharian yang lainnya. Oleh sebab itu
mata pencaharian yang mengandalkan
eksploitasi dari sumber daya alam menjadi
popular dan diidamkan oleh banyak
kalangan karena selalu mendapatkan
penghasilan yang cukup bahkan sangat
tinggi. Akan tetapi kebanyakan dari
mereka tidak memperdulikan dampak
yang ditimbulkan akibat dari eksploitasi
yang telah meraka lakukan. Akibatnya,

Anda mungkin juga menyukai