Kapasitas Tiang
Kapasitas Tiang (pile capasity) adalah kapasitas
dukung tiang dalam mendukung beban.
Kapasitas tiang dapat dilakukan dengan cara :
Kapasitas tiang secara statis dengan menggunakan
sifat-sifat teknis tanah dari Teori Mekanika Tanah
Kapasitas tiang secara dinamis dengan menganalisis
kapasitas ultimit dari data pemancangan tiang.
Hasil ini perlu dicek dengan pengujian tiang untuk
meyakinkan hasilnya.
Persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi
dalam perancangan pondasi adalah:
1. Faktor aman terhadap keruntuhan akibat terlampauinya
kapasitas dukung harus dipenuhi.
2. Penurunan pondasi harus masih dalam batas-batas nilai
yang ditoleransikan. Khusus untuk penurunan tak
seragam (differential settlement) harus tidak
mengakibatkan kerusakan struktur.
36
Kapasitas Tiang Tunggal
1) Kapasitas dukung tiang berdasarkan hasil uji
tanah
2) Kapasitas dukung tiang didasarkan rumus
pancang (Dynamic Formula) / Rumus dinamis
3) Kapasitas dukung tiang didasarkan diagram
penetrasi alat penetrometer
a) Hasil Uji Kerucut Statis (Sondir) / Static Penetration
Test
b) Hasil Uji Penetrasi Standar / Standard Penetration Test
(SPT) nilai SPT dpt dikorelasikan menjadi (Gbr
2.13), untuk digunakan sbg kapasitas dukung tiang.
4) Kapasitas dukung tiang didasarkan hasil uji
beban langsung
37
Kapasitas Tiang dalam tanah granuler
Tahanan ujung ultimit
Qb =Ab pbNq Nq Grafik pada Gambar 2.14
Menurut Vesic (1967) dan Kerisel (1961), tahanan
gesek dinding dan tahanan ujung tidak mesti
bertambah bila kedalaman bertambah, hal ini
disebabkan tekanan overburden konstan pada kira-
kira kedalaman z = 10 d sampai 20 d
Contoh 2.1.
Tiang baja bulat panjang 22 m dan diamater 0,4
dipancang ke dalam tanah pasir seperti data, muka
air tanah 2m. Berat tiang 3,7 kN/m.
Hitung Kapasitas ultimit tiang cara Poulos dan
Davis, cara Brom.
0 -2 10 18 - -
2 10 16 - 18,8 9
10-21 10 - 18,3 8,5
>21 16 - 18,8 9
38
a. Cara Poulos dan Davis
Kedalaman = Gbr 2.18b,
Pers 2.20,
N-SPT
(m) 0,75 +10o Kd tg
0 -2 10 30o 32,5o 1,20
2 10 16 32o 34o 1,30
10-21 10 30o 32,5o 1,20
>21 16 32o 34o 1,30
39
a. Cara Poulos dan Davis
Qs = As Kd tg prt
1,26 x 2 x 1,2 x (0+36) = 54,47
1,26 x (2,6-2) x 1,3 x (36+41,4) = 38,03
1,26 x (10-2,6) x 1,3 x 41,4 = 501,82
1,26 x (21-10) x 1,2 x 41,4 = 688,56
1,26 x (22-21) x 1,3 x 41,4 = 67,81
Qs = 1350,69 kN
Cek thd tahanan gesek maks
fs = kdtgpo = 1,3x41,4 = 53,82 kN/m2 < 107
kN/m2 ok
40
b. Cara Brom
Kedalaman d (tiang
Kepadatan Kd tg
(m) (Tbel 2.2) baja)
Tabel 2.3
0 -2 30o Tidak 0,5 20o 0,18
2 10 32o Sedang 0,7 20o 0,25
10-21 30o Tidak 0,5 20o 0,18
>21 32o Sedang 0,7 20o 0,25
b. Cara Brom
A. Tahanan ujung (Qb)
Qb = Ab pb Nq Nq=22 Gbr 2.14 untuk L/d = 22/0,4
= 55
Qb = Ab pb Nq Ab= 0,42= 0,13 m2.
Qb = 0,13x90x60
= 257,4 kN
Cek tahanan ujung maks (fb = Qb/Ab)
Fb = 257,4/0,13 = 1980 kN/m2 < 10700 kN/m2 ok
B. Tahanan Gesek (Qs)
Keliling tiang = d = x0,4 = 1,26 m
Qs = As Kd tg prt
41
b. Cara Brom
Qs = As Kd tg prt
1,26 x 2 x 0,18 x (0+36) = 22,52
1,26 x (8-2) x 0,25 x (36+90) = 119,07
1,26 x (10-8) x 0,25 x 90 = 56,70
1,26 x (21-10) x 0,18 x 90 = 224,53
1,26 x (22-21) x 0,25 x 90 = 28,35
Qs = 451,17 kN
Cek thd tahanan gesek maks
fs = kdtgpo = 0,25x90 = 22,5 kN/m2 < 107 kN/m2
ok
b. Cara Brom
C. Kapasitas ultimit netto
Berat tiang dengan panjang 2 m
Wp = 22 x 3,7 = 81,4 kN
42
Kapasitas Tiang dalam tanah granuler
Contoh (halaman 82).
Tiang panjang beton berbentuk
bujur sangkar dengan lebar sisi
0,45m dan panjang 7m, dipancang
Pasir,
dalam tanah pasir homogen. Dari
hasil uji SPT diperoleh nilai N = 15 N = 15
(sudah terkoreksi). Muka air tanah = 11,8kN/m3
terletak pada permukaan tanah.
Berat volume apung/terendam d =0,45m
tanah = 11,8 kN/m2. Jika pada L=7m
tiang akan bekerja beban-beban
tarik 190 kN (gaya ke atas) dan
tekan 250 kN (ke bawah), hitung
faktor aman terhadap gaya tarik
dan terhadap gaya tekan. Berat
volume bahan tiang 25 kN/m3.
Qs = Kd prt tg As
Qs = 1,3 x 41,3 x 0,43 x 4 x 0,45 x 7
Qs = 290,9 kN
31
43
Kapasitas Tiang dalam tanah granuler
2) Tahanan ujung tiang
= 31o, L/d = 15, Nq =25 (Gbr 2.14)
Qb = Nq pb Ab
Qb = 25 x 7 x 11,8 x 0,45 x 0,45
Qb = 418,2 kN
3) Berat tiang 25
Wp = 0,45x0,45x7x25 = 35,43 kN
31
44
Kapasitas Tiang dalam tanah kohesif
Berat sendiri (Wp) mendekati berat tanah yang dipindahkan,
maka Ab Pb dapat dianggap sama dengan Wp, maka
Qu = Ab cbNc + Fw As ad cu
45
Kapasitas Tiang dalam tanah kohesif
Qs = ad cu As
05m Qs1 = 0,92x30x1,41x5 = 195kN
515m Qs2 = 0,80x40x1,41x10= 451,2kN
Qs = Qs1 + Qs2 = 646,2kN
Cek tahanan gesek maksimum :
fs=Qs/As = 451,2/14,1
= 32 kN/m2 < 107 kN/m2 (Ok)
(3). Kapasitas ultimit netto :
Qu =Qb + Qs = 57,6 + 646,2 = 703,8 kN
46
Kapasitas Tiang pada Tanah c -
Contoh : Tiang beton bujur sangkar dengan
lebar 0,4m dan panjang 8m dipancang
dalam tanah pasir berlempung, dengan c =
40 kN/m2, = 28o dan berat volume basah
b = 21kN/m3. Jika dianggap muka air tanah
sangat dalam, hitung kapasitas ultimit dan
kapasitas ijin, bila F = 2,5. Berat volume
beton 24 kN/m3.
47
Kapasitas Tiang pada Tanah c -
3) Tahanan ujung ultimit = 28o, Nc
=30, Nq=19, N=17 (Terzaghi)
Qb = Ab(1,3cNc+PbNq+0,4dN)
Qb =(0,4)2(1,3x40x30 +21x8x19+
0,4x21x0,4x17)
Qb = 769,46 kN
Cek thd tahanan ujung maksimum
fb =Qb/Ab = 769,46/(0,4)2
= 4809,13 kN/m2 < 10700 kN/m2
Wp = 8x(0,4)2x24
=30,72 kN
Qa = Qu/F
Qa =(Qs+Qb-Wp)/F
Qa =603,94 kN
48
Tiang Bor pada tanah pasir
1) Tahanan ujung ultimit
= -3o = 38o-3o=35o (pers 2.21), zc/d =7,2
(Gambar 2.18a), zc = 7,2x0,5 = 3,6m. Karena L
tdk diketahui, ambil L/D = 40, Nq=60 (Gbr 2.14).
Po=3,6x19 =68,4kN/m2, Ab=0,52=0,2m2
Qb = AbPbNq = 0,2x68,4x60=820,8 kN
2) Tahanan gesek ultimit
=38o, kdtg=0,43 (Gbr 2.18c), k =d=1,57m
Qs = As prtkd tg
= 1,57x3,6x(0+68,4)x0,43 +
1,57xL1x68,4x0,43=46,17 L1
Qs = 83,1 + 46,17 L1
L = zc + L1
49
Kap Tiang Bor pada tanah Lempung
Tahanan ujung tiang bor :
Qb = Ab Nc cb
Dengan, = faktor koreksi, = 0,8 untuk d < 1
dan = 0,75 untuk d>1. Nc = 9 (Skempton, 1966).
Tahanan gesek dinding tiang bor :
Qs = ad cu As,
ad = 0,45 (Skempton, 1966).
Qu = Qb + Qs
Qu = Ab Nc cb + 0,45 cu As
50
Kap Tiang Bor pada tanah Lempung
1) Tahanan ujung ultimit
d < 1m, maka =0,8, ambil cb rata-rata pada 5d di bawah
dasar tiang, cb = 75 kPa
Qb = 0,8x75x0,2x9 = 108 kN
2) Tahanan gesek ultimit
Qs = 0,45cuAs
= 0,45x30x1,67x1,5 = 33,81 kN
0,45x50x1,67x6,5 = 244,24 kN
0,45x75x1,67x12 = 676,35 kN
Qs = 954,4 kN
Cek thd tahanan gesek satuan maksimum
fs =0,45x75 = 33,75 kPa < 107 kPa (ok)
3) Kapasitas tiang ultimit
Qu = Qb+Qs = 108 + 954,4 = 1062,4 kN
Kapasitas ijin ultimit Qa = Qu/F = 1062,4/2,5 = 424,96 kN
echo kazuma
kalau anda ingin sukses, maka lupakan alasan,
kalau anda selalu alasan, maka lupakanlah sukses
51
Kapasitas Tiang dari Uji Sondir
Menurut Wesley
Tahanan ujung
Qb =Ab qc/SF1
SF1 (3 untuk pasir, 5 untuk lempung)
Qc = rata-rata perlawanan ujung konus 8d dari ujung
tiang ke atas, dan 4d dari ujung tiang ke bawah.
SF1 = 2 (menurut Metode Belanda)
Tahanan gesek dinding
Qs =K qf/SF2
SF2 (5 untuk pasir, 10 untuk lempung)
52
Kapasitas Tiang dari Uji Sondir
Tanah Kohesif
Tahanan ujung
Qb =Ab qc
Qc = cu Nc (Nc = 15 sampai 18) Bagemann (1965)
Qc = rata-rata perlawanan ujung konus 8d dari ujung
tiang ke atas, dan 4 d dari ujung tiang ke bawah.
Tahanan gesek dinding
Qs = As fs
fs= qf Bagemann (1965)
aman.
Penyelesaian : dicoba 20
53
Kapasitas Tiang dari Uji Sondir
Tahanan gesek cara Meyerhof)
Qs1 = qc/200 = 25/200 = 0,125 kg/cm2)
Qs1 = 0,125 x 98,1 = 12,26 kN/m2)
Qs2 = qc/200 = 135/200 = 0,675 kg/cm2)
Qs2 = 0, 675 x 98,1 = 66,22 kN/m2)
Tahanan gesek total
Qs = ( x d) (Qs1 x L2 + Qs2 x L3)
Qs = ( x 0,45) (12,26x11 + 66,22x2)
Qs = 377,88 kN
54
Kapasitas Tiang dari Uji SPT
Tahanan ujung
Qb =4 Nb Ab
Nb Nilai N pada dasar tiang, dan Ab luas dasar tiang
dalam ft2
Atau
Qb = Ab (38Nrt)(Lb/d) 380 Nrt (Ab) (kN)
Nrt = N rata-rata dihitung dari 8d atas dasar
tiang dan 4d bawah tiang (Meyerhof, 1976)
Tahanan gesek dinding
Qs =1/50 (Nrt As) (untuk tanah pasir jenuh)
Qs =1/100 (Nrt As) (untuk tiang pancang baja
profil)
Nrt Nilai N rata-rata sepanjang tiang, dan As luas
selimut tiang dalam ft2
55
Kapasitas Tiang dari Uji SPT
Qp = Ap 38 Nrt(Lb/D) 380 Nrt
N untuk 8d =(12+48)/2 = 30Ton sedangkan untuk 4d
= 49 ton. Sehingga Nrt = (30+49)/2 =39,5Ton
Lb = 20,45 15,00 = 5,45 m (kedalaman tanah
keras (N=60) dari uji SPT = 20,45 m, kedalaman tiang
=15m). Dimana dari 14,7m s/d 20,45, nilai SPT = 48
60)
d = 32 cm
Qp = Ap 38 ( 39,5 ) (5,45/d) 380 (39,5)
=0,0443 . ( 38x39,5 ) . 5,45/0,32
15010 KN = 1501 ton
Qp = 113,2 ton
56
Kapasitas Tiang Bor dari Uji SPT
Meyerhof (1956)
Qu= 1/3 * 40 *N* Ab + 0,2 *N * Aps (tm)
N = Nilai N-SPT pada setiap lapisan atau ujung
tiang
Ab = Luas penampang tiang (m2)
Shioi & Fukui menyarankan
Qu = 10 * N * Ab + 0 1 * N * Aps
Nakazawa menyarankan
Qu= 15 * N * Ab + 0.5 * N * Aps
57
Kapasitas Tiang Bor dari Uji SPT
Cara Meyerhof
Qu= 1/3 * 40 * N * Ab + 0.2 * N * Aps
Lapisan 1 (0.00 - 8.62)
k = * d = * 0,8 = 2,518 m
Qsi = 0.2 * N * Aps
Qu= Qb + Qs
Qu = 120ton+ (156.86 + 223,7) ton
Qu = 499,86 ton
Q base = Qb = 10 * N * Ab
= 10* 18*0.503 = = 90 ton
Qu= Qb + Qs
Qu = 90 ton+ (78.4 + 33.4 ) ton
Qu = 201.8 ton
58
Kapasitas Tiang Bor dari Uji SPT
Cara Nakazawa
Qu = 15 * N * Ab + 0,5* N * Aps
Lapisan 1 (0.00 - 8.62)
k = * d = * 0,8 = 2,518 m
Qsi = 0,5 * N * Aps
Q base = Qb = 15 * N * Ab
= 15* 18*0.503 = = 135 ton
Qu= Qb + Qs
Qu = 135 ton+ (392.2 + 167.17) 7ton
Qu = 694.4 ton
59
Kapasitas Tiang Bor dari Uji SONDIR
Cara Bustamante M & Gianeselli L
Qu = Kc * qc * Ab + * d * qf
Ap = * * (80)2 = 5026.55 cm2
k = * d = * 80 = 251.3 cm
qc = 50 kg/cm2
JHP=1962kg/cm
60
Kapasitas Tiang dari Rumus Dinamis
Wr = berat palu
Wp = berat tiang
h = tinggi jatuh tiang
S = penetrasi / Pukulan
C = konstanta ( untuk pemukul dengan mesin
tenaga uap, C = 0,1 inc dan untuk pemukul
yang dijatuhkan C = 1 inc)
E = efisiensi palu (Tabel 2.9b)
n = koefisiensi restitusi (Tabel 2.9c)
61
Kapasitas Tiang dari Rumus Dinamis
E = efisiensi palu (Tabel 2.9b)
L = panjang tiang (m)
Ap = luas penampang tiang (m2)
Ep = Modulus young tiang (Tabel berikut)
He = Wr . h = energi palu
S = Pukulan
Wr = berat palu (ton)
h = tinggi jatuh tiang (m)
62
Kapasitas Tiang dari Rumus Dinamis
Contoh, Diketahui :
Berat palu Wr = 1,5 ton
Berat Tiang Wp = Ap . L . berat jenis tiang
Wp = (1/4 0,322 ). 15 . 2,4
Wp = 1,595 ton
Tinggi jatuh tiang h = 1,5 m
Pukulan S =2,5/10 = 0,25 cm
Konstanta C = 0,1 inc = 0,254 cm
Efisiensi palu (Tabel 2.9b) E = 0,8
Koefisiensi restitusi (Tabel 2.9c) n = 0,45
63
Kapasitas Tiang dari Rumus Dinamis
Danish
Metode Danis
64
Kapasitas Tiang dari Uji Beban Langsung
Jenis tiang yang digukanakan
sebagai tiang uji merupakan
tiang khusus, dan tidak
berfungsi sebagai tiang
pondasi yang digunakan.
65
Kapasitas Tiang dari Uji Beban Langsung
Penurunan (cm)
dengan SF = 3 15
yang 25
mengakibatkan 30
penurunan terhenti 35
dalam waktu 40 40
jam, dengan SF = 2
PONDASI SUMURAN
66
PONDASI SUMURAN
67
Kapasitas dukung pondasi kaison
Qu = Qb + Qs
Qu = quAb + fs As, fs = faktor gesek satuan
antara tanah dan dinding (kN/m2)
qu = 1,3 c Nc + po Nq + 0,3 B N (kN/m2)
Pada tanah lempung
Skempton (1951) qu = c Nc, Nc di Tabel 3.1.
Cook dan Withaker, 1966
Qs + Qb = Q + Ws + Wb
Q = beban ultimit, Ws = berat tubuh kaison, Wb = berat
ujung kaison, bila ada pembesaran ujung.
Qs = As ad c ad = antara 0,35 0,45
Qb = Ab (cb Nc + Df)
68
Contoh Pondasi Sumuran (Kaison)
Contoh 3.1. Kaison berdiameter 1 m dipasang
pada kedalaman 6m pada tanah pasir padat
dengan = 42o dan c = 0 kPa. Berat volume tanah
= 1,94 t/m3 (19 kN/m3). Bila F = 2,5 berapa
kapasitas dukung ijin. Penurunan yang terjadi
maks 1.
Penyelesaian :
Qu = Qb + Qs Ws
Qa = (qa Ab) +(1/F) (Qs Ws)
qa = B (Bk)
Anggap S/B = 0,20 , S = 0,20x1m = 20cm
Df/B = 6/1 =6, = 42o
dari Gambar 3.3, Bk = 370
qa = B Bk = 19 x 1 x 370 = 7030 kN/m2 (pd 20cm)
69
Contoh Pondasi Sumuran (Kaison)
Berat sendiri kaison
Ws = 0,25 x p x 12 x 6 x 25 = 117,8 kN
Qa = (qa Ab) +(1/F) (Qs Ws)
Qa = (892 x 0,785) + (1/2,5) (319,6 117,8)
Qa = 780,9 kN
70
Contoh Pondasi Sumuran (Kaison)
Penyelesaian :
Coba B = 2m dan kedalaman Df = 10m. Qs tanah
diabaikan karena relatif kecil pada tanah lempung
dengan nilai N = 5 7.
Qa = (qa Ab)
qa = B (Bk)
Anggap S/B = 0,20 , S = 0,20x200cm = 40cm
Df/B = 10/2 =5, N = 28 = 42o (Gbr 3.13)
dari Gambar 3.3, Bk = 150
qa = B Bk = 18 x 2 x 150 = 5400 kN/m2 (pd 40cm)
qa = qa pd 40 cm x 2,54/40 , 1 = 2,54 cm
qa = 5400 x 2,54/40
qa = 343 kN/m2
Qa = (qa Ab)
Qa = 457,2 x x x 22
Qa = 1436,3 kN > 1400 kN (memenuhi)
71
Contoh Pondasi Sumuran (Kaison)
Contoh 3.3. Pondasi sumuran dipasang dalam
tanah lempung jenuh (0-10m, cu = 50 kPa, 10
15m cu = 200 kPa). Diameter 1,2m pada
kedalaman 10m, berat sendiri Ws= 270 kN.
Berapa kapasitas dukung ultimit netto?
Penyelesaian :
Qu = Ab (cb Nc + Df) + As ad c Ws
Ab = 1,22 = 1,13 m2
As = x 1,2 x 10 = 37,7 m2
Df/B =10/1,2 Nc = 9 (Tabel 3.1)
Qu = 1,13(200x9 + 20x10) + 37,7x0,45x50 270
Qu = 2838,3 kN
72
Pembahasan Soal-Soal Tugas III
1. Tiang pancang beton dengan kedalaman 19 m diamater
0,4 m pada tanah pasir dengan data pengujian SPT dan
Laboratorium seperti pada tabel. Apabila muka air tanah
terletak pada 4 m dan hitunglah kapasitas tiang dengan
Cara Poulos dan Davis, Cara Brom, dan Mayerhof
(berdasarkan nilai SPT). Dan berapa faktor aman terhadap
gaya tarik 300 kN dan gaya tekan 500 kN.
Contoh 2.1.
Tiang baja bulat panjang 22 m dan diamater 0,4
dipancang ke dalam tanah pasir seperti data, muka
air tanah 2m. Berat tiang 3,7 kN/m.
Hitung Kapasitas ultimit tiang cara Poulos dan
Davis, cara Brom.
0 -2 10 18 - -
2 10 16 - 18,8 9
10-21 10 - 18,3 8,5
>21 16 - 18,8 9
73
a. Cara Poulos dan Davis
Kedalaman = Gbr 2.18b,
Pers 2.20,
N-SPT
(m) 0,75 +10o Kd tg
0 -2 10 30o 32,5o 1,20
2 10 16 32o 34o 1,30
10-21 10 30o 32,5o 1,20
>21 16 32o 34o 1,30
74
a. Cara Poulos dan Davis
Qs = As Kd tg prt
1,26 x 2 x 1,2 x (0+36) = 54,47
1,26 x (2,6-2) x 1,3 x (36+41,4) = 38,03
1,26 x (10-2,6) x 1,3 x 41,4 = 501,82
1,26 x (21-10) x 1,2 x 41,4 = 688,56
1,26 x (22-21) x 1,3 x 41,4 = 67,81
Qs = 1350,69 kN
Cek thd tahanan gesek maks
fs = kdtgpo = 1,3x41,4 = 53,82 kN/m2 < 107
kN/m2 ok
75
b. Cara Brom
Kedalaman d (tiang
Kepadatan Kd tg
(m) (Tbel 2.2) baja)
Tabel 2.3
0 -2 30o Tidak 0,5 20o 0,18
2 10 32o Sedang 0,7 20o 0,25
10-21 30o Tidak 0,5 20o 0,18
>21 32o Sedang 0,7 20o 0,25
b. Cara Brom
A. Tahanan ujung (Qb)
Qb = Ab pb Nq Nq=22 Gbr 2.14 untuk L/d = 22/0,4
= 55
Qb = Ab pb Nq Ab= 0,42= 0,13 m2.
Qb = 0,13x90x60
= 257,4 kN
Cek tahanan ujung maks (fb = Qb/Ab)
Fb = 257,4/0,13 = 1980 kN/m2 < 10700 kN/m2 ok
B. Tahanan Gesek (Qs)
Keliling tiang = d = x0,4 = 1,26 m
Qs = As Kd tg prt
76
b. Cara Brom
Qs = As Kd tg prt
1,26 x 2 x 0,18 x (0+36) = 22,52
1,26 x (8-2) x 0,25 x (36+90) = 119,07
1,26 x (10-8) x 0,25 x 90 = 56,70
1,26 x (21-10) x 0,18 x 90 = 224,53
1,26 x (22-21) x 0,25 x 90 = 28,35
Qs = 451,17 kN
Cek thd tahanan gesek maks
fs = kdtgpo = 0,25x90 = 22,5 kN/m2 < 107 kN/m2
ok
b. Cara Brom
C. Kapasitas ultimit netto
Berat tiang dengan panjang 2 m
Wp = 22 x 3,7 = 81,4 kN
77
Kapasitas Tiang dari Uji SPT
Tahanan ujung
Qb =4 Nb Ab
Nb Nilai N pada dasar tiang, dan Ab luas dasar tiang
dalam ft2
Atau
Qb = Ab (38Nrt)(Lb/d) 380 Nrt (Ab) (kN)
Nrt = N rata-rata dihitung dari 8d atas dasar
tiang dan 4d bawah tiang (Meyerhof, 1976)
Tahanan gesek dinding
Qs =1/50 (Nrt As) (untuk tanah pasir jenuh)
Qs =1/100 (Nrt As) (untuk tiang pancang baja
profil)
Nrt Nilai N rata-rata sepanjang tiang, dan As luas
selimut tiang dalam ft2
78
Kapasitas Tiang dalam tanah granuler
79
Tiang Bor pada tanah pasir
Q=750kN
Contoh (hlm 84).
Tiang bor berdiameter 0,5 m
dipasang dalam tanah pasir Pasir,
homogen, dengan = 38o = 38o
dan = 19kN/m3. Jika = 19kN/m3
permukaan air tanah sangat
d =0,5m
dalam, berapakah kedalaman L?
tiang yang dibutuhkan untuk
beban tiang 750 kN, jika
berat volume tiang 24 kN/m3
dan faktor aman F = 2,5.
80
Tiang Bor pada tanah pasir
Berat tiang Wp = 0,2Lx24 = 4,8L
=4,8(3,6+L1).
Qu = Q b + Q s Wp
= 820,8+83,1+46,17L1-4,8(3,6+L1)
= 886,62+41,37 L1
Qu/F = Q (untuk F = 2,5)
886,62 + 41,37L1 = 750 x 2,5
L1 = 23,9 meter
81
Kapasitas Tiang dalam tanah kohesif
Berat sendiri (Wp) mendekati berat tanah yang dipindahkan,
maka Ab Pb dapat dianggap sama dengan Wp, maka
Qu = Ab cbNc + Fw As ad cu
82
Kapasitas Tiang dalam tanah kohesif
Qs = ad cu As
05m Qs1 = 0,92x30x1,41x5 = 195kN
515m Qs2 = 0,80x40x1,41x10= 451,2kN
Qs = Qs1 + Qs2 = 646,2kN
Cek tahanan gesek maksimum :
fs=Qs/As = 451,2/14,1
= 32 kN/m2 < 107 kN/m2 (Ok)
(3). Kapasitas ultimit netto :
Qu =Qb + Qs = 57,6 + 646,2 = 703,8 kN
83
Kap Tiang Bor pada tanah Lempung
Contoh : Tiang bor dengan diamater 0,50m dan L =
20m akan dipasang pada tanah lempung dengan
kondisi tanah spt Tabel. Bila muka air tanah di
permukaan, hitung kapasitas ijin tiang, bila faktor
aman F = 2,5.
Kedalaman (m) (kN/m2) cu (kPa)
0 1,5 7,5 30
1,5 8 9,0 50
>8 10,0 75
Penyelesaian :
Luas dasar tiang = Ab = x 0,52 = 0,2 m2
Keliling tiang k = d = x0,5 = 1,67 m
84
Pembahasan Soal-Soal Tugas III
5. Tiang pancang beton dengan diameter 0,5 m dan
panjang 18 m, dengan data tanah seperti tabel.
Berapakah kapasitas ijin (F=2,5).
85
Kapasitas Tiang pada Tanah c -
(1) Tahanan gesek ultimit dari komponen gesekan
= 28o, = x 28o = 21o (tiang beton)
Kd = 1 (Tabel 2.2. dan Tabel 2.3, 2.4)
Prt = 0,5 (0+8x21) = 84 kN/m2
Qs1 = Kd Prt tg As = 1x84xtg21x8x4x0,4
Qs1 = 412,7 kN
(2) Tahanan gesek ultimit dan komponen kohesi
cu = 40 kN/m2, ad = cd/cu = 0,7 (Gambar 2.20)
Qs2 = ad cu As = 0,7x40x8x4x0,4 = 358,4 kN
Total Qs = Qs1 + Qs2 = 412,7+ 358,4 = 771,1 kN
Cek tahanan satuan maksimum :
fs = Qs/As = 771,1/(8x4x0,4) = 60,24 kN/m2 < 107
kN/m2
86
Pembahasan Soal-Soal Tugas III
6. Rencanakan tiang pancang beton pada
kondisi tanah hasil pengujian sondir
berikut ini, dan gambarkan grafik sondir
dari data tersebut, hitung kapasitas
dukung menurut Wesley dan Meyerhof.
87
Kapasitas Tiang dari Uji Sondir
Tanah Granuler
Tahanan ujung
Qb = Ab qc
(faktor koreksi 0,5 jika qc tidak yakin, Tomlinson,
1977)
Qc = rata-rata perlawanan ujung konus 8d dari ujung
tiang ke atas, dan 4 d dari ujung tiang ke bawah.
SF1 = 2 (Meyerhof, 1976)
Tahanan gesek dinding
Qs = As fs
fs= 2 qf (tiang beton), fs= qf (baja H) Vesic (1967)
fs= qc/200 (tiang beton/kayu), fs= qc/400 (baja H)
fs= qc/250 (beton/kayu di Belanda) Meyerhof (1956)
88
Kapasitas Tiang dari Uji Sondir
Q=750kN
Contoh (halaman 109) : 2
qc (kg/cm )
0 50 100 150 200
Tiang pancang beton 0
diameter 0,45m
mendukung beban 750kN. 5
Air tanah di permukaan,
dari uji sondir diperoleh
10
grafik seperti gambar. (0
Kedalam an (m )
10m lempung lunak,
diabaikan). Hitung faktor 15
aman.
Penyelesaian : dicoba 20
Qs = 377,88 kN
89
Kapasitas Tiang dari Uji Sondir
Tahanan ujung
Qb = Ab qc
qc 8d di atas ujung tiang = 80 kg/cm2,
qc 4d di bawah ujung tiang = 135 kg/cm2
qc rata-rata = (80+135)/2 = 107,5 kg/cm2
Qb = 0,5 x x x 0,452 x 107,5 x 98,1
Qb = 836,60 kN
Berat tiang
Wp = x x 0,452 x 25 x 23 = 87,8 kN
Faktor Aman
F = (Qs+Qb Wp)/Q
F = (377,88 + 836,60 - 87,8 )/750
F = 1,49
90
Contoh Pondasi Sumuran (Kaison)
Contoh 3.1. Kaison berdiameter 1 m dipasang
pada kedalaman 6m pada tanah pasir padat
dengan = 42o dan c = 0 kPa. Berat volume tanah
= 1,94 t/m3 (19 kN/m3). Bila F = 2,5 berapa
kapasitas dukung ijin. Penurunan yang terjadi
maks 1.
Penyelesaian :
Qu = Qb + Qs Ws
Qa = (qa Ab) +(1/F) (Qs Ws)
qa = B (Bk)
Anggap S/B = 0,20 , S = 0,20x1m = 20cm
Df/B = 6/1 =6, = 42o
dari Gambar 3.3, Bk = 370
qa = B Bk = 19 x 1 x 370 = 7030 kN/m2 (pd 20cm)
91
Contoh Pondasi Sumuran (Kaison)
Berat sendiri kaison
Ws = 0,25 x p x 12 x 6 x 25 = 117,8 kN
Qa = (qa Ab) +(1/F) (Qs Ws)
Qa = (892 x 0,785) + (1/2,5) (319,6 117,8)
Qa = 780,9 kN
92
Contoh Pondasi Sumuran (Kaison)
Q=1400 kN
Contoh 3.2 Kaison bor
dipasang dalam tanah
lempung dan pasir, dengan
data : 0-3m lempung N=5,
-3m
3-9m lempung N=7, dan 9-
20, pasir dengan N = 28.
Berat volume tanah pasir
1,83 t/m3 (18 kN/m3). Bila
beban bangunan pada kaison
1400 kN, berapa kedalaman
dan diameter kasion yang -9m
93
Contoh Pondasi Sumuran (Kaison)
Qa = (qa Ab)
Qa = 343 x x x 22
Qa = 1077,6 kN < 1400 kN (tdk cukup)
Tambah kedalaman sampai 13 m
Df/B = 13/2 =6,5, dari Gbr 3.3, Bk = 200
qa = B Bk = 18 x 2 x 200 = 7200 kN/m2
qa = qa pd 40 cm x 2,54/40 , 1 = 2,54 cm
qa = 7200 x 2,54/40
qa = 457,2 kN/m2
Qa = (qa Ab)
Qa = 457,2 x x x 22
Qa = 1436,3 kN > 1400 kN (memenuhi)
94
Contoh Pondasi Sumuran (Kaison)
Contoh 3.3. Pondasi sumuran dipasang dalam
tanah lempung jenuh (0-10m, cu = 50 kPa, 10
15m cu = 200 kPa). Diameter 1,2m pada
kedalaman 10m, berat sendiri Ws= 270 kN.
Berapa kapasitas dukung ultimit netto?
Penyelesaian :
Qu = Ab (cb Nc + Df) + As ad c Ws
Ab = 1,22 = 1,13 m2
As = x 1,2 x 10 = 37,7 m2
Df/B =10/1,2 Nc = 9 (Tabel 3.1)
Qu = 1,13(200x9 + 20x10) + 37,7x0,45x50 270
Qu = 2838,3 kN
Pembahasan UTS
1. Tiang bor dengan diamater 0,50m dan L = 20m
akan dipasang pada tanah lempung dengan
kondisi tanah spt Tabel. Bila muka air tanah di
permukaan, hitung kapasitas ijin tiang, bila
faktor aman F = 2,5.
Kedalaman Kohesi, cu sat
(m) (kN/m2) (kN/m3)
03 20 19
39 30 20
>9 60 21
95
Kap Tiang Bor pada tanah Lempung
Penyelesaian :
Luas dasar tiang = Ab = x 0,52 = 0,0,196 m2
Keliling tiang k = d = x0,5 = 1,57 m
96
Kapasitas Tiang dalam tanah kohesif
(1). Tahanan ujung ultimit
Qb = Ab cb2Nc = 0,196 x 50 x 9 = 88,36 kN
Cek tahanan ujung maksimum
fb = Qb/Ab = 88,36/0,196
= 450 kN/m2 < 10700 kN/m2 (Ok)
(2). Tahanan gesek ultimit
Keliling = d = x0,5 = 1,57 m
Gbr 2.20, Tomlinson
cu1 = 25 kPa, ad =0,96
cu2 = 50 kPa, ad = 0,70
97
3. Diketahui data tanah granuler pada
kedalaman 0 10 m, dengan sudut
gesek = 40o dan berat volume tanah
sebesar 18 kN/m3. Jika direncanakan
pondasi sumuran (kaison) berdiamater 1
m dengan kedalaman 5 meter,
berapakah kapasitas ijin pondasi. (Ambil
F = 2,5 dan penurunan maks 1).
Apakah pondasi ini, mampu memikul
beban sebesar 700 kN.
98
Contoh Pondasi Sumuran (Kaison)
qa = qa pd 20 cm x 2,54/20 , 1 = 2,54 cm
qa = 4500x 2,54/20
qa = 571,5 kN/m2
Tahanan gesek Qs = As Kd po tg
Ab = B2 = 12 = 0,785 m2
As = B D = x 1 x 5 = 15,707 m2
Kd = Ko = 1 sin = 1 sin 40o = 0,357
po = 5 x 18 = 90 kN/m2
= = 40o
Qs = As Kd po tg
Qs = 15,707 x 0,357 x (0+90) x tg 40o
Qs = 211,87 kN
99
Tiang Bor pada tanah pasir
Q=600kN
Nomor 4.
Tiang bor berdiameter 0,5 m
dipasang dalam tanah pasir Pasir,
homogen, dengan = 40o = 40o
dan = 19 kN/m3. Jika = 19kN/m3
permukaan air tanah sangat
d =0,5m
dalam, berapakah kedalaman L?
tiang yang dibutuhkan untuk
beban tiang 600 kN, jika
berat volume tiang 24 kN/m3
dan faktor aman F = 2,5.
100
Tiang Bor pada tanah pasir
Berat tiang Wp = 0,196Lx24 = 4,71L
=4,71(3,75+L1).
Q u = Q b + Q s Wp
=979,29+115,41+61,56L1-4,71(3,75+L1)
= 1077,048+56,84 L1
Qu/F = Q (untuk F = 2,5)
1077,048+56,84 L1 = 600 x 2,5
L1 = 7,44 meter
101
Kapasitas Tiang dalam tanah granuler
Asumsi zc = 20d = 20x0,4 = 8m Tabel 2.2.
2.2
Tekanan overburden pada 8m
po = 8x18 = 144 kN/m2.
prt = 144 = 72kN/m2.
N = 20, = 33 (Gbr 2.13),
untuk beton = = x33 = 24,75o,
tg = 0,46.
Ambil Kd = 1,5 (Tabel 2.2).
1) Tahanan gesek tiang 20
Qs = Kd prt tg As
Qs = 1,5 x 72 x 0,46 x 4 x 0,4 x 8
Qs = 635,904kN
33
102
KELOMPOK TIANG
103
Tugas IV (25% tugas)
Makalah Ilmiah Pondasi Dalam (Pondasi
Tiang Pancang / Pondasi Tiang Bor /
Sumuran) Referensi
Judul (nilai 5%)
Pendahuluan (nilai 10%)
Tinjauan Pustaka (nilai 15%)
Metodologi (nilai 10%)
Analisa dan Pembahasan (nilai 20%)
Kesimpulan (nilai 10%)
Presentasi (nilai 30%)
Tugas kelompok masing2 2mhs
dikumpul di Kuliah ke XI
Presentasi pada Kuliah ke 12 & 13
104
Kapasitas Kelompok Tiang
Kapasitas kelompok tiang tidak selalu sama
dengan jumlah kapasitas tiang tunggal yang
berada dalam kelompoknya.
Stabilitas kelompok tiang tergantung dari :
Kemampuan tanah di sekitar dan di bawah kelompok
tiang untuk mendukung beban total struktur
Pengaruh konsolidasi tanah yang terletak di bawah
kelompok tiang.
Kelompok tiang terdiri dari :
Kelompok dan efisiensi tiang dalam tanah kohesif
Kelompok dan efisiensi tiang dalam tanah granuler
105
Efisiensi tiang
(n'1)m + (m 1)n'
Eg = 1
90mn'
Eg = efisiensi kelompok tiang
= arc tg d/s d = diameter tiang
n = jumlah tiang dalam satu baris
m = jumlah baris tiang Q
Eg =
g
nQu
Qu = kapasitas tiang tunggal
Efisiensi tiang
Menurut Kerisel (1967)
10d 1
8d 0,95
6d 0,90
5d 0,85
4d 0,75
3d 0,65
2,5d 0,55
106
Contoh :
Kelompok tiang 5x5 dipancang dalam
tanah lempung cu = 23 kN/m2 dan = 19
kN/m3. Kedalaman tiang D = 15m,
diamater 0,30 m dan jarak tiang 0,75m.
Ukuran luasan kelompok tiang L=B=3,3m.
Hitung kapasitas ijin kelompok (F=3),
kapasitas ijin berdasarkan tiang tunggal
(F=2,5). Berapa beban kelompok tiang
maksimum.
Penyelesaian :
s/d = 0,75/0,3 = 2,5, jadi s = 2,5d
107
Penyelesaian :
b) Kapasitas tiang dari tiang tunggal
cu = 23 kN/m2 Gambar 2.20, ad=0,98
Qs = ad cu As
Qs = 0,98x23xx0,3x15 = 318,7 kN
Qb = Ab c b N c
Qb = xx0,32x23x9
Qb = 14,63 kN (kecil diabaikan ~ 0)
Qu = Qs + Qb = 318,7 + 0 = 318,7 kN
Qa = Qu/F = 318,7 kN/2,5 = 127,5 kN
Penyelesaian :
Efisiensi
= arc tg d/s = arc tg (0,3/0,75) = 21,8o
n = 5, m = 5
(n'1) m + (m 1)n'
Eg = 1
90mn'
(5 1)5 + (5 1)5
E g = 1 21,8 = 0,612
90 x5 x5
108
Kapasitas Kelompok Tiang Dalam
Tanah Granuler
Pemancangan tiang ke dalam tanah granuler
(pasir, krikil) menyebabkan tanah di sekitar tiang
pada radius paling sedikit 3 kali diameter tiang
memadat. Tiang dipancang berkelompok, maka
tanah di antara tiang akan mempunyai
kepadatan tinggi. Efisiensi maksimum dapat
mencapai 2, bila jarak tiang 2 sampai 3 kali
diameter tiang.
ONeill (1983), menyimpulkan :
Eg selalu lebih besar 1 dan mencapai maksimum pada
s/d = 2.
Jarak tiang 2<s/d<4, Eg > 1
109
Susunan tiang
Susunan tiang atau
denah tiang
berpengaruh terhadap
luasan poer (pile cap).
Disamping ini diberikan
cara penyusunan
denah tiang, untuk
menghemat poer.
110
Perencanaan Pondasi Tiang
Hitung kapasitas tiang tunggal (Qa)
Rencanakan jumlah tiang n = V/Qa, V
beban kolom
Rencanakan susunan tiang
Beban aksial maksimum pada tiang harus
lebih kecil dari Qa
Qi max = V/n My xi/ x2 Mx yi/ y2
Qgrup (kelompok) lebih besar dari V
Qgrup = Eq n Qa
M=V.e
O O
111
Beban horizontal eksentris
H
M=H.h
h
H
O O
M=V.e+H.h
h
H
O O
112
Jarak tiang ke titik berat (x0,y0)
Y
x0
y2 Mx
y1 My
X
y3
y0
I II x2 III
x1
x3
Dikelompokkan berdasarkan
Beban tetap
Beban sementara
113
Analisa Stabilitas Konstruksi Tiang Pancang
b. Kapasitas dukung tiang
Kapasitas dukung terhadap beban tarik
Kapasitas dukung terhadap beban desak
Kapasitas dukung terhadap beban lateral
114
Analisa Stabilitas Konstruksi Tiang Pancang
e. Kontrol
1) Kontrol dilakukan terhadap beban tetap (pterjadi
< pa). Untuk beban lateral, dimungkinkan
menggunakan tiang miring.
2) Kontrol terhadap beban sementara (ps < 1
pa).
3) Kapasitas dukung kelompok tiang harus lebih
dari beban yang bekerja.
4) Untuk beban lateral cukup besar, dapat
menambah jumlah tiang miring atau tiang
lainnya.
5) Poer dianalisis dengan konstruksi beton
bertulang, dan penurunan yang terjadi perlu
diperhatikan dengan Mekanika Tanah.
Contoh 1
Sebuah bangunan monumental dibuat dari
konstruksi beton bertulang dengan
penampang 2m x 2m dan tinggi bangunan
di atas muka tanah 20m. Bangunan ini
menggukan poer, tebal 1m, permukaan atas
poer rata dengan muka tanah. Koefisien
gempa : 0,1. Karakteristik tiang dengan
kapasitas dukung tiang yang diijinkan,
desak pa = 400 kN/tiang, tarik ta = 100
kN/tiang dan lateral ha = 10 kN/tiang. Tiang
beton bertulang dengan beton = 25 kN/m3.
Rencanakan susunan tiang.
115
Penyelesaian :
A. Beban tetap
Berat sendiri bangunan di
atas tanah
20 m
P1 = 2x2x20x25
= 2000 kN
Berat poer ditaksir
P2 = 250 kN P1
V = P1 + P2 = 2250 kN
1m
P2
Jumlah tiang x1 x2
n = V/pa = 2250/400 = 5,6
Diambil n = 8> 5,6 karena
0,5
ada beban gempa.
Jarak tiang s = 1m > 2d, 1,0
disusun simetris.
116
B. Beban sementara
H = koef gempa x Berat
sendiri bangunan di atas
tanah 20 m
H
H = 0,1 x 2000
= 200 kN
10 m
Momen P1
M = H.h
= 200 x (10+1) 1m
1m
= 2200 kNm P2
117
Jumlah tiang x1 x2
n = 8> 5,6
Jarak tiang s = 1,25m > 2d, 0,5
disusun simetris.
1,25
118
C. Beban Lateral
x1 x2
Tanpa tiang miring ha = H/n
= 200/8 = 25 kN > ha = 10kN
Perlu tiang pancang miring. 0,5
Tiang II (2,7),
komponen vertikal
V2=V7 = V/n = 288 kN
Tiang III (3,5,8)
komponen vertikal
p3 = V5 = p8 = 581 kN
Komponen horizontal
H5 = V5/4 = 145 kN ()
P5 = (V5/4)(1+m2)0,5
= 599 kN < 1 pa
Beban lateral
Ht = H + hi
= 200 + (-h4 h5)
= 54 kN
ha = Ht/n
= 6,7 kN < ha
119
Contoh 2
Suatu kolom bangunan memikul beban
Beban P (vertikal) Mx My
Tetap 1500 kN 600 kNm 300 kNm
Sementara 1900 kN -500 kNm 500 kNm
Kolom ini didukung oleh pondasi tiang yang
mempunyai kapasitas dukung 200 kN/tiang. Tebal
poer yang digunakan 75 cm, dan muka atas poer
rata dengan muka tanah. Bila diketahui berat
volume beton 24 kN/m3, rencanakan susunan tiang
yang diperlukan dengan menggunakan jumlah tiang
sedikit mungkin.
Penyelesaian :
A. Beban tetap
Berat kolom
P1 = 1500 kN
Berat poer ditaksir
P2 = 300 kN
V = P1 + P2 = 1800 kN
Jumlah tiang (n)
P1
n = V/pa
= 1800/200
=9 0,75
P2
120
My
P1
Jarak tiang s = 1m > 2d, 0,75
disusun simetris.
P2
Berat kolom x1 x2
P1 =1500 kN
0,5
Berat poer
P2 =3x3x0,75x24 1,0
=162 kN
V = 1662 kN. 1,0
121
My
P1
ex = My/P1 = 0,2m (+) 0,75
Mx = Mx + P1(-ey)=0
0,5
My = My + P1(-ex)=0
1,0
V M y .x M x . y
pmax = + +
n x 2 y 2 1,0
9 6 6
0,5 1,0 1,0 0,5
pmax = 185 kN < pa = 200 kN
My = My + P1(-ex)=120 kNm V M y .( x) M x .( y )
pmin = + +
n x 2 y 2
x2 = y2 = 6 m2 2062 120.( 1) 1260.(1)
pmin = + +
9 6 6
Pmax > 1 Pa, tidak aman pmin = 1 kN < 0 kN (tarik )
susunan tiang perlu diubah.
122
Dicoba dengan jumlah tiang (n)
= 12 disusun seperti gambar My
P1
Beban tetap 0,75
Berat kolom P2
P1 =1500 kN x1 x3
Berat poer
P2 =3x4x0,75x24 0,5
1
=216 kN 1,0
V = 1716 kN.
ex = My/P1 = - 0,2m
1,0
ey = Mx/P1 = - 0,4m
Mx = Mx + P1(-ey)=0
1,0
My = My + P1(-ex)=0 12
0,5
123
B. Tinjauan terhadap beban sementara
Beban maksimum tiang 12
Berat kolom P1 =1900 kN
V M y .x M x . y
Berat poer pmax = + +
n x 2 y 2
P2 =216 kN 2116 120.1 1260.(1,5)
pmax = + +
V = 2116 kN. 12 8 15
pmax = 317 kN > 1 12 pa = 300 kN
Mx = -1260 kNm
My = +120 kNm Beban minimum tiang 1
x2 =8 m2 V M y .( x ) M x .( y )
pmin = + +
y2 = 15 m2 n x 2 y 2
2116 120.(1) 1260.(1,5)
pmin = + +
Tiang 12, x = 1m, y = -1,5 m 12 8 15
pmin = 35 kN > 0 kN
Tiang 1, x = - 1m, y = +1,5 m
124
Tiang 12, x = 1m, y = -1,75 m
Tiang 1, x = - 1m, y = +1,75 m
Beban maksimum tiang 12 V M y .x M x . y
pmax = + +
n x 2 y 2
2157 120.1 1260.(1,75)
pmax = + +
12 8 23
pmax = 277 kN < 1 2 pa = 300 kN
1
TURAP
125
Turap (sheet pile)
Konstruksi turap, sama seperti konstruksi dinding
penahan tanah. Hanya saja penahan tanah
terbuat dari pasangan batu dan beton bertulang,
sedangkan turap terbuat dari papan atau tiang-
tiang tipis yang dipancang sejajar.
Konstruksi turap tidak mengandalkan berat
konstruksi saja, tetapi jepitan yang terjadi dalam
tanah dan perlawanan papan angker di belakang
konstruksi.
Konstruksi turap digunakan pada :
Dermaga pelabuhan, tepi laut, sungai, saluran, dll
Coffer dam pada pembuatan pier jembatan
Pemecah gelombang
Penahan tanah pada pekerjaan-pekerjaan sementara.
Klasifikasi Turap
Dari segi konstruksi
Turap tanpa angker (cantilever sheet pile)
Turap angker
126
Analisis Stabilitas Konstruksi Turap
Konstruksi turap tanpa angker
Jenis tanah nir-kohesif
Jenis tanah kohesif
Konstruksi turap dengan angker
Jenis tanah nir-kohesif
Jenis tanah kohesif
127
Konstruksi turap tanpa angker pada
Jenis tanah nir-kohesif
Contoh (hlmn 83). Suatu turap kayu menahan
tanah setinggi 2m, dengan sudut gesek internal ()
=30o, berat volume tanah () = 18 kN/m3, dan
kayu mempunyai kuat tarik yang diijinkan = 10
Mpa = 10.000 kPa. Tentukan panjang turap yang
dipancang dan dimensi turap.
Penyelesaian :
Koef tekanan tanah aktif
1
Ka = tg (45 ) =
2 o
2 3
Koef tekanan tanah pasif
Kp = tg 2 (45 o + ) = 3
2
128
Konstruksi turap tanpa angker pada
Jenis tanah nir-kohesif
a) Panjang do
Tinjau terhadap titik Do,
MDo = 0
-Ea ea + Ep ep = 0
(-3 (2 + do)2 ) ( 1/3 (2+ do ) +
(27 (do)2 ) ( 1/3 do ) = 0 H
Diperoleh do = 1,85m
d = 1,2do =1,2x1,85
= 2,3m EA
Panjang total do EP
Ht = H +do
Do
= 2 + 2,3
= 4,3 m
Atau FH = 0 do EP
Diperoleh x = 1m
129
Konstruksi turap tanpa angker pada
Jenis tanah nir-kohesif
Misal tebal turap = t m, dan lebar b = 1m,
1 t2
W = b.t 2 = m 3
6 6
Sedangkan
_
M
kayu =
W
18
10.000 = 2 t = 10,4 cm
t
6
Dipakai tebal papan turap t = 11cm
Atau dimabil 12 cm
130
Contoh (hlmn 101)
q= 10 kN/m2
Suatu turap baja seperti
gambar dengan 1,5m
karakteristik tanah yang 3m A
diuraikan dalam
tabel.Tentukan dimensi
turap dan angker dengan
jarak as-as 3 m. 4m
Lokasi c B
(kN/m3) (kN/m2)
Atas MAT 18 0 30 Dm
Bwh MAT 9,5 0 30
Bwh B 12 0 35
Penyelesaian
q= 10 kN/m2
1,5m
3m A H1 EA1
=18 kN/m3 EA2
q
H1KA1
EA3
=9,5 kN/m3 H2
4m EA4
= 30o
B H2KA1
dKp dKA2
131
1 2
K A1 = tg 2 (45o ) = 0,3 K A2 = tg 2 (45o ) = 0,27
2 2
1 2
K P 1 = tg 2 (45o + )=3 K P 2 = tg 2 (45o + ) = 3,70
2 2
Gaya Aktif
No. Gaya Aktif Lengn thd A Momen thd A
(kN) (m) (kNm)
1. EA1= 10.0,3.3 = 9 0 0
2. EA2= 18.0,3.32 = 24,3 2/3 .3 -1,5 = 0,5 12,15
3. EA3= (10+18.3)4.0,3 = 76,8 3+4/2 1,5 = 3,7 268,8
4. EA4= 9,5.0,3.42 = 22,8 3+4x2/3 1,5 =4.17 95,08
5. EA5= (64+38).do.0,27 = 27,4do 3+4+do/2 1,5=5,5+do/2 27,5do(5,5+do/2)
6. EA6= 12.0,27.do2 = 1,62do2 3+4+2/3 do1,5 =5,5+2/3 do 1,62do2(5,5+2/3 do)
Didapat
E A = 132,9 + 27,5d o + 1,62d 0
2
d 2 2
M A = 376 + 27,5d o 5,5 + o + 1,62d o 5,5 + d o
2 3
Gaya Pasif
No. Gaya Pasif Lengan thd A Momen thd A
(kN) (m) (kNm)
1. Ep = 12.3,7.do2 3+4+2/3 do -1,5 22,2 do2 (5,5+2/3 do)
= 22,2do2 = 5,5 +2/3 do
Didapat
E p = 22,2d o
2
2 2
M p = 22,2d o 5,5 + d o
3
( M A )total = 0
( M A )total = MA M p
d 2 2 2 2
0 = 376 + 27,5d o 5,5 + o + 1,62d o 5,5 + d o 22,2d o 5,5 + d o
2 3 3
Dengan cara coba-coba
Didapat do = 2,35 m, sehingga d =1,5do = 3,5m
Panjang total turap 10,5 m
132
H1 EA1
EA2
q
H1KA1
EA3
H2
EA4
B
H2KA1
Ep
x EA6
EA5
d xKp X xKA2
h s
Y Y
b b
133
Menentukan reaksi Angker (RA)
MDo = 0
No Gaya Aktif Lengn Momen
1,5m
. (kN) (m) thd Do A EA1
H1
(kNm) RA EA2
1. 10.0,3.3 = 9 7,85 70,65 q
2. 18.0,3.32 = 24,3 7,35 178,60
H1KA1
3. (10+18.3)4.0,3 = 76,8 4,35 334,08
4. 9,5.0,3.42 = 22,8 3,69 83,90 EA3
H2
5. (64+38).2,35.0,27 = 64,7 1,17 75,72 EA4
6. 12.0,27.2,352 = 8,95 0,78 7,01
134