Anda di halaman 1dari 14

PONDASI SUMURAN

Penggunaan pondasi sumuran dipakai bila tanah padas agak dalam,


sehingga pemakaian pondasi dangkal memakan biaya yang besar karena :
-

Penggalian tanah terlalu besar (banyak)

Pengeringan air tanah membutuhkan biaya besar

Pondasi sumuran kadang-kadang dipakai sebagai pengganti pondasi tiang


pancang untuk lapisan tanah yang mempunyai lensa pasir cukup padat
dengan tebal > 2.00 m, Apabila tiang pancang ditumbukan pada lapisan
ini tiang tidak dapat masuk dan menyebabkan getaran yang sangat besar.
Untuk tanah padat pondasi sumuran untuk bangunan medium
Untuk tanah keras pondasi sumuran untuk bangunan berat
Umumnya bentuk pondasi sumuran adalah bulat atau berbentul ellips
Pembuatan
Umumnya pondasi sumuran yang kecil dibuat dari
beton dengan bentuk lingkaran dan berbentuk persegi
jarang dipakai kecuali untuk pondasi yang besar dan
diturunkan dengan memakai tekanan dan orang
didalamnya.
Dibagian bawah pondasi sumuran dibuat agak
runcing dan bila perlu diberi perkuatan dari
beton. Hal ini untuk memudahkan penggalian /
penurunan.
Karena pondasi akan diturunkan maka dinding
pondasi tidak terlalu tipis / lunak sedemikian
dapat pecah akibat desakan tanah / air
disekelilingnya.
Bagian penting dalam desain pondasi sumuran
a. Penahan dan ujung bawah
b. Tebal dinding dumuran
c. Jembatan dasar sumuran
d. Kepala sumuran

Menentukan Tebal Cincin

Bila tekanan tanah = a maka


2 x S x b = a x 2R = a x D
b=

a x D
2x S

untuk beton tak bertulang

Fb x b + Fg x y = a x D untuk beton bertulang


Fb x b + nb x Fg = b(Fb + nFy)
y=

n axD
Fb+nFg

b=

a x D
Fb+nFy

Menentukan Daya Dukung Pondasi


Pult = Rb + Rf
= qab x Ab + Fs x As

Ab = luas ujung
As

= luas

permukaan
Pult = Daya pikul tiang pancang
Rb

= Gaya Perlawanan dalam

Rf

= Gaya Perlawanan lekat

qab = point bearing ca[acity


fs

= lekatan permukaan

a. Persamaan Teoritis (Terzaghi * Pack)


Pult = nR2 (1,3 C Nc + Df Nq + 0,6 R Ny) + 2 R Df Cs
Nc, Nq Ny factor kapasitas daya dukung tanah
R

= jari jari sumuran

Df = kedalaman sumuran
Cs = rata rata coheso sepanjang Df

Untuk tanah padas


Pult = 9Cb Ab + 0,5 Cs Df (0,3 0,6)
Gaya perlawanan lekat = fs x As = 0,5 Cs Df
Biasanya tidak diperhitungkan untuk cincin beton tidak pracetak,
sedangkan untuk selimut cor setempat perlu diperhitungkan.
b. Persamaan Bersifat Empiris
-

Data N-Spt
Pall = qa x Ab
={5,4 x Nspt x Nspt x B + 16 (100 + Nspt x Nspt) Df} x Ab
N-spt = jumlah pukulan per 30 cm (SPT)
qa = point bearing allowable (T/m2)
Df = kedalaman Pondasi (m)
qa=

Nspt
2,50

(kg/cm2)

Data Sondir
Pall = qa x Ab

qa=

qc
1015

kg/cm2

Bilamana friction diperhitungkan maka kohesi dapat diambil dari


Cu=

qc
1325

Cu=

Nspt
37

(kg/cm2)
(kg/cm2)

Contoh
-

Daya dukung ujung


P1 = 9 x Cb x Ab
= 9 x 25 x 22 =

Daya dukung selimut


P2 = 0,5 x x 2 x 5 x 4 =
Pall=

P1+ P 2
Wpond
Fs

Daya pikul sumuran apabila struktur pondasi dari bahan beton


a) qa = 0,54 x N x N x 8 + 16(100 + N x N) D
Dimana
qa = alloable bearing pressure
N = Number of blow for 30 cm penetration (Spt)
D = Dept of foundation below scour level, m
b) cara empiris
qa=

Qc
10

kg/cm2 Untuk tanah (sudut geser) tanpa kohesi

qa=

N
2,5

kg/cm2

Daya pikul sumuran dengan Q = 80 cm (diameter minimal) dengan


kedalaman 2,5 m dari MTA
N = 50
qc = 200 kg/cm2
B = 80 cm = 0,8 m
D 2,5 m
a) qa = 5,4 x n x N x B + 16 (100 + N x N) D
= 5.4 x 50 x 50 x 0.8 + 16 (100 + 50 x 50) 2,5
= 114.800 T/m2
= 11,48 kg/cm2

b)

qa=

Qc 200
=
=20
10 10

kg/cm2

qa=

N 50
=
2,5 2,5

kg/cm2

Dicoba 100 cm
qa = 5,4 x 50 x 50 x 1 +16 (100 + 50 x 50) 2,5
= 11,75 kg / cm2
Dari pendekatan diatas, persamaan (a) dapat dipakai untuk menentukan
daya pikul sumuran
Dengan table sebagai beriku = (qb = qa As)
Diameter (cm)

80
100
120
140
150

Effisiensi =

Qa
(kg/cm2)
11,48
11,75
12,00
12,30
12,43

Qb
(ton)
57,7
92,3
135,7
189,3
219,7

( n1 ) m+ ( m1 ) n
90 . m. n

M = jumlah baris tiang


N = jumlah kolom tiang
D = dimensi tiang sumuran
S = jarak tiang = 2D 3 D
=arc tang

D
80
=arc tang
=18,25
S
240

Effisiensi =

1 18,35

( 21 ) 2+ ( 21 ) 2
90 . 2.2

= 1- 0,2
= 0,8
Jadi daya dukung tiang ijin 4 tiang sumuran untuk 0,8 adalah
= 4 . . . 0,8 . 0,8 . 114,8 . 0,8 = 184,56 ton
Apabila mendasarkan struktur data tanah baik dari hasil sondir maupun
spt maka yang dikatakan tanah keras adalah qa = 7,5 kg / cm2 atau dapat
diambil bahwa qa untuk sumuran dari bahan beton cyclopean
qa=

qc
3040

qa=

Nspt
110

kg/cm2 dari data sondir


kg/cm2 dari data SPT

Sebagai contoh daya dukung pondasi sumuran unruk qc = 200 kg/cm2


atau Nspt = 50 akan didapat =
Q= D2

Q pondasi }
{200
30

kg

Missal
pondasi = 2,2 ton/m2 maka rumus diatas akan didapat
Q= D2 {672,2 L } ton
Maka

L = 3,5 m ; D = 1,2 m

Q= (1,2)2 x { 672,2 x 3,5 } ton


= 67 ton Qdesain = Q x effisiensi

= 1,1 t/m2

1 = 1,75
t/m3
= 30
e1 = 0

Bila lebar jembatan B = 10 m


Dengan beban Qt = 1000 tm
Bekerja di titik tengah

2 = 1,7 t/m
= 20
c2 = 0,03
kg/cm2

Hitung
a. Kedalaman pondasi sumuran paling
efektif
b. Hitung tebal plat dinding sumuran

3 = 1,75
t/m3
= 35
c3 = 0,35

c. Gambar tegangan yang terjadi pada


sumuran bagiana atas pot A- A dan
bagian bawah Pot. B-B

a. Menghitung kedalaman pondasi


sumurna
Ka1=

1sin 1
=0,33
1+sin 1

Ka2=

1sin 2
=0,49
1+ sin 2

Kp=

1+sin 2
=2,04
1sin 2

c2 = 0,03 kg/cm2 =0,3 T/m2


c3 =0,35 kg/cm2 = 0,35 T/m2
Pa1 = q . ka1 . S . B = 1,1 . 0,33 . 5 . 10 = 18,15 ton
Pa2 =

( 12 1)ka 1S B=( 121,75 )0,332510=72,19 ton


2

Pa3 =

{( q+ 5 1 )ka22C 2 ka 2 }2D =

{( 1,1+51,75 )0,4920,3 0,49 }23D

= 28,1 D ton

2D2
1,700,49D 2
23=
6=2,50 D2 ton
2
2

Pa4 =

2ka

Pp1 =

2c 2 kp23D=20,32,0460=5,14 D ton

Pp2 =

2kpD 2
D2
23=1,702,04 6=10,40 D 2 ton
2
2

H =0 Pa=Pp
Pa1 + Pa2 + Pa3 + Pa4 = Pp1 + Pp2
18,15 + 72,19 + 28,10 + 2,50 D2 = 5,14D + 10,40D2
Memakai Rumus a, b, c
D=

b b24 ac
2a

D = 5,582 6 m
Menghitunga tebal dinding sumuran
a= 2ka 2+ 2c 2 ka 2
1,70,496+ 20,3 0,49
= 5,42 t/m
Bila mutu beton k-175 kg/cm2
b = 60 kg/cm2
= 600ton/m2
2** = a *
2**600 = 5,42 * 3
=

16,25
1200

0,0135

1,25

m
cm

diambil tebal minimum beton = 12


cm

Gambar tegangan yang terjadi

Pot A - A
M1 = Pa1 * 5* = 18,15 * 2,5 = 45,375 t/m
M2 = Pa2 * 5* = 72,19 * 1,67 = 120, 317 t/m
M = 165,692 t/m
=

P M

A W

1000 P 165,692 M

2
1
1
2
D2
D
32
4

70,736 1,953

max = 72,689 t/m2


min = 68,783 t/m2

Pot B-B qult = 1,3 * c3 * Nc + D * 2 * Nq + 0,3 * * 3 * Ny


= 1,3 * 3,5 * 56 + 1,78 * 37 + 0,3 * 3 * 1,75 * ..
= 658 t/m2
=

P M

A W

P = Qt + Berat Sumuran
P = 1000+(r2*6)*2*2,4
P = 100+203,58
P = 1203,58 ton

1203,58
0

1
1
D2
D2 2
32
4

= 85,136 0

qult=

qult
A3

= 219 t/m2

max = min = 85,136 t/m2 < 219 t/m2 aman

1. Salah satu kolom pojok dengan beban total P = 300 ton, Mx = 10 tm dan
My = 9 tm.
Parameter tanah -1,0 m s/d 4,0 m mempunyai nilai C = 0,20 t/cm2, =
1,7 t/m3, dan pada dasar rencana pondasi ( > -4,0 m) mempunyai nilai C
= 1,50 t/cm2, = 1,75 t/m3, = 25o Nc = 20,7, Nq = 10,7 dan N = 8,1.
Ditanya :
a. Tentukan diameter pondasi sumuran/caisson yang paling ideal.
b. Hitung Mmak dan Dmak pot a-a tepi kolom (ukuran kolom 70x70 cm2)
c. Berikan kegunaan Mmak dan Dmak tesebut dan berikan gambar disain
pondasi tersebut.
d. Sket gambar disain (termasuk tulangan) pondasi tersebut.

P
My
a

0,60 m

Mx
2,00 m

- 1,00 m
a

0,60 m

? cm

0,60 m
- 4,00 m

2,00 m

0,60 m

2. Kostruksi abutment dengan beban total P = 1000 ton, lebar abut. = 10 m


dan jumlah pondasi sumuran 2,0 bh dengan diameter 3,0 m.
Parameter tanah pada -1,0 m s/d 6,0 m mempunyai nilai C = 2,50 t/m2,
= 1,7 t/m3, = 25 dan pada dasar sumuran >-6,0 m C = 5 t/m2 dan
= 31 Nc = 32, Nq = 20 dan N = 25
Ditanya :
a. Hitung gaya-gaya yang terjadi pada konst, abutment tsb.
b. Tentukan kedalaman pondasi sumuran/caisson yang paling ideal.
c. Hitung dan gambar tegangan yang terjadi pada dasar poer dan
sumuran.
d. Sket gambar disain
(termasuk tulangan) q
pondasi
tersebut secara
P
=1,1t/m2
teknis.
( Beban Trafic )
1 =1,75 t/m3
c1 =0,0 t/m2
1 =30o
4,00

2 =1,75 t/m3
c2 =2,50 t/m2
1 =25 o

1 =30o

3. Salah satu kolom pojok dengan beban total P = 400 ton, Mx = 20 tm dan
My = 20 tm.
Dari hasil data boring pada dasar pondasi (-12,0 m) nilai N-spt = 40
(tanah berpasir), Nspt rata-rata (-0,0 m s/d -5,0 m) = 5 (tanah lempung
kelanauan), dan Nspt rata-rata (-5,0 s/d -12,0m) = 20 (tanah lanau
kepasiran)
Ditanya :
a. Hitung gaya luar (P mak) yang terjadi.
b. Tentukan diameter pondasi tiang pancang yang paling ideal, minimal
dengan 2 diameter pondasi tiang pancang yang paling ideal, minimal
dengan 2

P
My
Mx
a
- 1,00 m

0,50 m
a
? cm

1,50 m

0,50 m

- 12,00 m
0,50 m 1,25 m

1,25 m

0,50 m

4. Konstruksi abutment dengan beban total P = 1.200 ton, lebar = 10,5 m,


dan jumlah tiang tiap beris = 6 buah. Dari data sondir sampai kedalaman
-25,0 m dapat direkap sebagai berikut : layer-1 7 m qc rata2 = 10
kg/cm2, layer-2 10 m qc rata2 = 25 kg/cm2 dan layer-3 8 m qc rata2
= 50 kg/cm2, JHP = 900 kg/cm, qc atas = 150 kg/cm2 dan qc bawah =
170 kg/cm2.
Ditanya :
a. Hitung gaya-gaya yang terjadi dan P mak. pada tiang pancang tsb.
b. Hitung daya dukung tiang pancang diameter 0,60 m min. 2 formula dan
cari FK masing2 formula tersebut.

q =1,2 t/m2
( Beban Trafic )

1 =1,75 t/m3
1 =30o , C = 0
5,00

2 =1,65 t/m3
c2 =2,25 t/m2

0,50 1,80

1,80 0,50

Anda mungkin juga menyukai