Anda di halaman 1dari 39

MODUL

ASPEK PERENCANAAN PENGELOLAAN DAS


DR. Ir H. D. Walangitan, MP

ISI MODUL
- PENGERTIAN DAN PRINSIP PERENCANAAN DAS
- JENIS RENCANA DAN LINGKUP RUANG DAN WAKTU
- TAHAPAN PERENCANAAN
- IMPLEMENTASI
- MONITORING DAN EVALUASI
- CONTOH DOKUMEN RENCANA PENGELOLAAN DAS TERPADU

ISSUE-ISSUE
LINGKUNGAN PADA
SETIAP WILAYAH DAS
SASARAN KEGIATAN

RINGKASAN ISSUE LINGKUNGAN DAS


MAHENA
ZONE EKOSISTEM

ENVIRONMENTAL ISSUES

UPLAND (HULU)
-

Konflik penggunaan lahan kawasan hutan


(HL G. Awu dan HL . G. Sahendaruman)
Illegal mining ( Manganitu Selatan dan
Tabukan Selatan)
Degradation of upstream (land & forest
rehabilitation)
Produktivitas lahan menurun

Lowland

Ecotourism (water fall & willdlife


adventures)
River normalization
River water pollution of illegal mining
(Hg), illegal mining
Flood mitigation
Utilization of water fall & river

COASTAL

Offshore abrasion
Destruction of coral reef
Changes of coastal line

RINGKASAN ISSUE LINGKUNGAN DAS


LIKUPANG
ZONE EKOSISTEM

ENVIRONMENTAL ISSUES

UPLAND (HULU)
-

ILLEGAL LOGGING
PERTAMBANGAN PASIR
KEBAKARAN LAHAN
DAMPAK PERTAMBANGAN
PERLUASAN PERKEBUNAN
KONFLIK BATAS KAWASAN
HUTAN

Lowland

PERTAMBANGAN RAKYAT
DEGRADSI LAHAN
PENURUNAN PRODUKTIVITAS
TANAMAN PERKEBUNAN
PENYUSUTAN LAHAN PRODUKTIF
AKIBAT PERLUASAN KAWASAN
TERBANGUN

COASTAL

ABRASI PANTAI
KERUSAKAN MANGROVE
KERUSAKAN TERUMBUH KARANG
CHANGES OF COASTAL LINE

RINGKASAN ISSUE LINGKUNGAN DAS SANGKUP


LANGI
ZONE EKOSISTEM
UPLAND (HULU)

Lowland

COASTAL

ENVIRONMENTAL ISSUES
ILLEGAL LOGGING
PERLADANGAN LIAR
KEBAKARAN HUTAN
PERTANIAN LAHAN KERING TANPA
KONSERVASI TANAH
DEGRADASI LAHAN
KONVERSI LAHAN PRODUKTIF MENJADI
PEMUKIMAN
PRODUKTIVITAS TANAMAN KELAPA
YANG MENURUN
ABRASI SANGAT TINGGI
KERUSAKAN MANGROVE

Perencanaan (Planning); merupakan

salah satu dari 4 fungsi manajemen,


yaitu :
Planning atau Perencanaan
Organizing atau Pengorganisasian
Directing (Actuating) atau Pengarahan

(Penggerakan)
Controlling atau Pengawasan

Proses Perencanaan adalah serangkaian kegiatan yang


diperlukan untuk membangun dan mengembangkan
informasi, merumuskan opsi-opsi strategis, keinginankeinginan, pilihan-pilihan kegiatan dan rekomendasi
rekomendasi dalam rangka pengambilan keputusan
Tahapan-tahapan kegiatan dalam proses perencanaan terdiri atas :
a. Identifikasi permasalahan dan peluang
b. Pengumpulan, analisis dan presentasi data
c. Perumusan alternatif tindakan yang potensial dan tepat
d. Evaluasi akibat dan resiko-resiko untuk setiap alternatif
tindakan
e. Pemilihan rencana
f. Penerapan / pelaksanaan rencana
g. Monitoring dan penyesuaian rencana

Perencanaan : proses kegiatan yang berkaitan

dengan penentuan cara serta usaha untuk


mencapai tujuan tertentu (FAO, 1974)
Perencanaan: menyusun kegiatan untuk
mempengaruhi proses yang sedang
berlangsung atau membuat proses baru,
untuk mencapai tujuan tertentu (STAVERN,
dan DUSSELDORP, 1980).
Perencanaan hutan: upaya mendayagunakan
FUNGSI HUTAN dengan menciptakan kegiatan
yang dapat mempengaruhi proses yang
sedang berjalan, atau menciptakan proses
baru, agar hutan dapat memberi sumbangan
maksimal untuk ikut memenuhi dan
meningkatkan Kesejahteraan masyarakat.

Periode perencanaan (planning period), menyatakan


interval waktu tertentu dalam jangka waktu perencanaan
(planning horizon). Periode perencanaan biasanya
digunakan untuk melihat perubahan-perubahan capaian,
biaya, dampak dan manfaat dalam pelaksanaan rencana
tertentu sebagai bagian dari keseluruhan rencana

Level perencanaan DAS:


Rencana Mikro DAS
Rencana pada SWP DAS
Rencana pada SWP DAS
Rencana pada SWP DAS
Rencana pada SWP DAS

di satu wilayah kabupaten


Lintas kabupaten
Lintas Propinsi
Lintas negara

The water managers view of the watershed: control systems without natural boundaries [Newson, 1997]

Isu Virtual Water


menjadi penting
ketika terjadi krisis
sumberdaya air

PERKEMBAGAN PERENCANAAN PDAS


POLA RLKT

BELUM SESUAI PRRINSIP TERPADU,


KARENA :
Belum terintegrasi.

RTL - RLKT
RTT

Belum memiliki tujuan bersama


Bersifat sektoral
Kurang partisipatif dalam
penyusunan dan pembangunan

Tidak dijadikan acuan oleh sektor


lain karena dianggap milik DepHut
Inefisiensi

AKIBATNYA

PENGORGANISASIAN
SK MENHUT NO. 52 TAHUN
2001. LEMBAGA KOORDINASI
DIWUJUDKAN DALAM BENTUK
FORUM PENGELOLAAN DAS
TONDANO (SK GUBERNUR)
BELUM BERFUNGSI EFEKTIF :
BELUM ADA KESAMAAN PERSEPSI
PARA PIHAK
SARANA & PRASARANA & SDM LEMAH
EGO SEKTORAL MASIH KUAT
KENDALA PENDANAAN

PELAKSANANAN
DEPARTEMEN KEHUTANAN
DEPARTEMEN PERTANIAN
DEPATEMEN PEKERJAAN UMUM
DEPARTEMEN DALAM NEGERI
ENERGI SUMBERDAYA MINERAL
KANTOR LINGKUNGAN HIDUP

DILAKUKAN
SECARA PASIAL
MENGUTAMAKAN
TUGAS SEKTORAL
TUMPANG TINDIH

KELESTARIAN DAS
TERABAIKAN

PENGENDALIAN
SEJUMLAH INSTANSI MELAKUKAN
PEMANTAUAN & EVALUASI TERKAIT
DENGAN PENGELOLAAN DAS
OVERLAPING (TIDAK ADA
KOORDINASI)
BELUM ADA SHARING INFORMASI)
AKIBATNYA

INEFISIENSI
HASIL EVALUASI
KURANG BERMANFAAT

PEMBIAYAAN
HANYA
MENGANDALKAN
DANA PEMERINTAH

PENGELOLAAN DAS YANG DIHARAPKAN


PENGELOLAAN DAS TERPADU
KETERPADUAN DALAM
PENGELOLAAN DAS ADALAH UPAYA
MEMADUKAN PROGRAM SEKTORAL &
KERANGKA KERJA KELEMBAGAAN
YANG BERBEDA BAIK DI DALAM,
MAUPUN DI LUAR WILAYAH
ADMINISTRASI DALAM KESATUAN DAS
TERDAPAT TUJUAN SEKTORAL NAMUN
DALAM KERANGKA MENCAPAI TUJUAN
BERSAMA PENGELOLAAN DAS

PENGELOLAAN DAS YANG DIHARAPKAN

PENGELOLAAN DAS TERPADU


PERENCANAAN
LANDASAN ARAH & FOKUS MEMBERI ALASAN
DIPERLUKAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN
TERPADU
MENEMPATKAN TUGAS SEKTORAL DALAM
PERSPEKTIF TUJUAN MENYELURUH
PENGELOLAAN DAS JANGKA PANJANG
MENYELURUH KINERJA YANG DISEPAKATI &
TERUKUR

BAGAIMANA ?
PENGELOLAAN DAS TERPADU (PRDAST

PENGERTIAN

Daerah Aliran Sungai (DAS)adalah suatu wilayah

yang merupakan kesatuan ekosistem dengan


sungai dab anak-anak sungainya yang berfungsi
menampung, menyimpan, dan mengalirkan air
yang berasal dari curah hujan, ke danau atau ke
laut secara alami, yang batas di darat merupakan
pemisah topografis dan batas di laut sampai
daerah pengairan yang masih terpengaruh
aktifitas darat (UU No 7/2004 Ps 1)

DAS dan wilayah administrasi dapat dibedahkan :

DAS Lokal (dalam satu kab/kota), DAS Regional


(Lintas Kab/kota); DAS Nasional (lintas propinsi )
dan DAS Internasional (Lintas negara)

Pengertian(lanjutan)
Pengelolaan DAS adalah upaya manusia dalam

mengendalikan hubungan timbal balik antara


sumberdaya alam dengan manusia di dalam DAS san
segala aktifitasnya untuk mewujudkan kemanfaatan
sumberdaya alam bagi kepentingan pembangunan dan
kelestarian DAS serta Ksejahteraan Masyarakat.

Pengelolaan DAS terpadu adalah rangkaian upaya

perumusan tujuan, sikronisasi program, pelaksanaan


dan pengendalian sumberdaya DAS lintas stakeholders,
secara partisipatif berdasarkan kajian kondisi
biofisik,ekonomi, sosial, politik dan kelembagaan guna
mewujudkan tujuan pengelolaan DAS

Pengelolaan DAS melibatkan multi-sektor, multi disiplin

ilmu, lintas wilayah administrasi, terjadi interaksi huluhilir sehingga harus terpadu

PERGESERAN PARADIGMA
Pemerintahan : sentralisasi

desentralisasi
Provider
enable
Fungsi air : sosial
ekonomi
Sisitem pembangunan : pemerintah sentris
menjadi public privat community partisipation
Program Top down menjadi botton up-top down
Pengelolaan hutan dari timber management
menjadi resources (ecosystem) Management
Globalisasi dalam permasalahan lingkungan

DAS Harus dipahami sebagai suatu ekosistem

alamiah, satu rencana, satu sistem pengelolaan


terpadu

Pengelolaan DAS dilakukan melibatkan multi

pihak, terkoordinasi, menyeluruh dan


berkelanjutan.

PPRINSIP,
TUJUAN DAN KEBIJAKAN DASAR
Pengelolaan
DAS dilaksanakan dengan
PENGELOLAAN
DAS terhadap perubahan kondisi
pendekatan adaptif
yang dinamis dan sesuai dengan karakteristik DAS
Pembagian beban dan manfaat antar multi pihak

B. Tujuan Pengelolaan DAS


Terpadu
Terwujudnya kondisi tata air DAS yang optimal

meliputi jumlah, kualitas dan distribusi ruang dan


waktu

Terwujudnya kondisi lahan yang produktif sesuai

daya dukung dan daya tampung DAS

Terwujudnya peningkatan kesejahteraan

masyarakat.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut diperlikan KISS

(koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi) antar multi


pihak dalam pengelolaan DAS

C. Kebijakan Dasar
Pengelolaan
DAS
Dilaksanakan secara holistik, terpadu, terencana dan

berkelanjutan
Sasaran wilayah pengelolaan secara utuh dari daerah
hulu sampai hilir
Dilakukan desentralistis yang bertanggung jawab
dengan pendekatan DAS sebagai satu wilayah
pengelolaan
Berdasarkan partisipasi dan konsultasi masyarakat
pada setiap tahap pengelolaan
Untuk mengatasi keterbatasan dana pemerintah dan
menjamin keberlanjutan perlu diterapkan Beneficeries
pay principle, polluters pay principle dan cost sharing

III. RUANG LINGKUP KEGIATAN


PENGELOLAAN DAS
Landuse Planning : di kawasan lindung, budidaya dan

kawasan khusus.
Pengelolaan Sumberdaya air : kualitas, kuantitas, distribusi

dan kontinuitas
Pengelolaan vegetasi : kawasan hutan dan luar kawasan

hutan
Pengembangan sumberdaya buatan(Sarpras irigasi, air

bersih, pengendalian erosi, banjir tanah longsor.)


Pembinaan /pemberdayaan SDM
Pengembangan kelembagaan (kelompok tani, forum-forum,

Tim koordinasi dll.)

IV. TAHAPAN PELAKSANAAN PENYUSUNAN


RENCANA TERPADU
1.

Inventarisasi Karakteristik DAS


2. Identifikasi masalah
3. Identifikasi Para pihak.
4. Perumusan Tujuan dan Sasaran
Pengelolaan
5. Perumusan Kebijakan dan Program
6. Perumusan Kelembagaan
7. Perumusan Sistem Pemantauan dan
Evaluasi
8. Penyusunan Sistem Insentif dan
disinsentif.
9. Perumusan pendanaan

V. METODE
PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS
1.1. Data Spatial

Untuk mendeskripsikan karakteristik DAS :


meliputi : peta Tanah, peta Geologi, peta Hidrogeologi, peta penutupan dan
penggunaan lahan, peta kelas kemiringan, peta jaringan jalan, peta demografi,
peta iklim dan peta rencana tata ruang DAS dan peta rawan bencana..

1.2. Data Sosial Ekonomi dan Budaya


Data primer : survey dengan menggunakan quisioner serta wawancara
langsung degan pendekatan indeep interview terhadap tokoh masyarakat
atau tokoh adat, instansi berwenang untuk meniidentifikasi masalah dan
merekam aspirasi stakeholders.
Data sekunder : Statistik Kecamatan, kota dan kabupaten, propinsi
Data
rekaman debit sungai dan bencana alam aktual
1.3. Data Lingkungan Politik dan Pemerintahan
Data yang berkaitan dengan lingkungan politik dan pemerintahan meliputi :
Kebijakan Daerah dalam bentuk Peraturan daerah berkaitan dengan
pengelolaan SDA di kabupaten/kota dan propinsi, tata ruang, topoksi instansi
daerah dan propinsi yang terkait dengan pengaturan dan pemanfaatan
sumberdaya alam dalam wilayah DAS, program kerja SKPD.
Rencana-rencana yang sedang dan akan dilaksanakan dalam wilayah DAS

METODE ANALISIS
Deskriptif dan trend analysis

(What, Why) data numeric dan spatial


Stakeholders analysis
(Who,Where, How)
LogFram Analysis /AKL
(When,How)

Metode Penyusunan
Rencana
FGD, Lokakarya (PT, LSM dan Stakeholders
utama)
Tim pakar (Managemen DAS, Sosbud, Kajian

kebijakan, Planner)
Kajian dokumen rencana lain yang terkait

RINGKASAN PENGORGANISASIAN
PELAKSANAAN PENYUSUNAN RPT DAS
No

Tahapan Kegiatan

Tujuan

Metode

Pelaksana

1.

Inventarisasi
DAS

Mendeskripsikan
keragaan DAS Dalam
rangka menidentifikasi
masalah Biofisik sosial
ekonomi dan
kelembagaan

Survey dan
pengumpulan data
sekunder
Analisis data
spatial

Staf BP-DAS dan


Instansi
terkait
serta
perguruan
tinggi

2.

Identifikasi para pihak

Meingidentifikasi
dan
memetakan peran para
pihak dalam pengelolaan
DAS

Analisis
Stakeholders

Tim Penyusun

3.

Identifikasi masalah

Teridentifikasinya
masalah biofisik, soseklem
ban kelembagaan secara
objectif

Analisis trend
Pendapat ahli dan
stakeholder dalam
bentuk FGD

Stakeholders
utama
yang
difasilitasi oleh BP
DAS Tondano dan
tim penyusun

karaktristik

PENGORGANISASIAN KEGIATAN
(lanjutan)
4.

Perumusan
tujuan
dan
Sasaran
Pengelolaan
DAS
Terpadu

Disepakatinya
tujuan dan sasaran
pengelolaan
DAS
Terpadu
secara
partisipatif oleh para
pihak

FGD dan Lokakarya

BP-DAS Tondano dan


Tim Penyusun serta
stakeholder
Utama
Pengelolaan DAS

5.

Penyusunan
Kebijakan dan

Disepakatinya
kebijakan dan
program
pengelolaan DAS
Terpadu secara
partisipatif oleh para
pihak

FGD dan Lokakarya

BP-DAS Tondano dan


Tim Penyusun serta
stakeholder Utama
Pengelolaan DAS

Disepakatinya
Model kelembagaan
pengelolaan DAS
Terpadu secara
partisipatif

Analisis peran dan


analisis kebijakan
Lewat lokakarya

sda.

Program

6.

Penyusunan
Kelembagaan
Pengelolaan,
pemantauan dan
evaluasi
serta pendanaan

PRINSIP HIDROLOGI
DAS

Anda mungkin juga menyukai