Anda di halaman 1dari 30

KONSEP DAS dan PENGELOLAAN

DAS di PULAU-PULAU KECIL

Rahardyan Nugroho Adi

Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi


Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
DAS
Suatu hamparan wilayah/kawasan yang dibatasi oleh
pembatas topografi (punggung bukit) yang berfungsi untuk
menerima dan mengumpulkan air hujan, sedimen, dan
unsur hara serta mengalirkannya melalui anak-anak sungai
dan keluar pada satu titik (outlet). 
Ilustrasi DAS
Ilustrasi Tutupan dan Penggunaan Lahan DAS
Ilustrasi bentang alam tutupan lahan dan
penggunaan lahan DAS
Siklus Hidrologi
Pengelolaan DAS

Upaya manusia dalam mengatur hubungan timbal balik


antara sumberdaya alam dengan manusia di dalam DAS
dan segala aktivitasnya, agar terwujud kelestarian dan
keserasian ekosistem serta meningkatnya kemanfaatan
sumberdaya alam bagi manusia secara berkelanjutan (PP 37
Tahun 2012)
Tujuan Pengelolaan DAS

Mengendalikan hubungan timbal balik antara sumberdaya


alam dan lingkungan DAS dengan kegiatan manusia guna
kelestarian fungsi lingkungan dan kesejahteraan
masyarakat.

Pengelolaan DAS DAS Sehat


Indikator sederhana utk mengetahui kesehatan DAS

1. Kondisi aliran air sungai (Kuantitas, kualitas, dan


kontinuitas)
2. Kondisi Tutupan Lahan
Kondisi aliran sungai sebagai indikator kesehatan DAS
Sedimen terlarut aliran sungai
Banjir Kekeringan
Koefisien Aliran = Koefisien Limpasan

Suatu nilai/ bilangan yang merupakan perbandingan antara


besarnya aliran permukaan (limpasan) terhadap besarnya
curah hujan penyebabnya.
Bagian dari air hujan yang menjadi aliran ini adalah
merupakan RESPON DAS terhadap hujan.

Nilainya 0 < KAT < 1


Koefisien Regim Sungai (KRS)

Perbandingan antara debit maksimum (Qmaks) dengan


debit minimum (Qmin) dalam suatu DAS
Nilai KRS yang tinggi menunjukkan perbedaan nilai
Qmaks dan Qmin sangat besar, artinya limpasan saat pada
musim penghujan yang terjadi besar (banjir) dan saat
musim kemarau limpasan air kecil (menunjukkan
kekeringan)
Kondisi lahan terbuka akibat eksploitasi berlebihan
Perubahan tutupan lahan hutan P. Kalimantan
Perubahan puncak banjir akibat perubahan tutupan lahan
Pulau Kecil
Pulau kecil adalah pulau dengan luas area < 2.000 km 2, dan
pulau sangat kecil adalah pulau dengan luas area < 100 km 2
(UU No. 27 Tahun 2007).
Pulau kecil mempunyai kekhasan dalam tata air, sehingga
pengelolaan air merupakan hal yang penting.
Ketersediaanair yang terbatas merupakan masalah
utama pulau-pulau kecil
Permasalahan Utama Pulau-Pulau Kecil

Keterbatasan Ketersediaan Sumberdaya Air

Harus dilakukan
pengelolaan SDA
yang baik, benar dan
terukur
• Berdasarkan Karakteristik DAS-nya pulau kecil
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut (Pramono dkk,
2017):

 Sungai-sungainya pendek dan lurus


 Sehingga hanya sedikit waktu dan volume air hujan
untuk meresap kedalam tanah
 Solum tanah/ kedalaman perlapisan tanah yang dangkal
 Cadangan air tanahnya terbatas
Pengelolaan DAS di Pulau Kecil

• Diawali dengan melakukan perencanaan yang cermat,


terukur, tepat dan bertahap dengan memperhitungkan
kondisi sumberdaya yang tersedia serta permasalahan
aktual yang ada dan sedang berkembang agar tidak
berdampak negatif terhadap SDA yang terbatas

Dicerminkan dengan tingkat kerawanan atau kerentanan


serta potensi sumberdaya di dalam DAS
Sebagai tumpuan dasar dalam sistem perencanaan
pengelolaan yang diterapkan adalah karakteristik sumberdaya
dalam DAS yang terdiri dari aspek biofisik dan sosial
ekonomi.
Dalam menyusun sistem perencanaan dan model
kelembagaan pengelolaan DAS di pulau kecil harus
menginduk pada dokumen RTRW, RPJMN serta RPJMD
setempat yang telah disusun. Hal ini penting dilakukan
agar supaya tidak terjadi saling tumpang tindih dalam
perencanaan pengelolaannya dan diacu oleh para pihak
yang terkait.
Upaya restorasi DAS dan Konservasi SDA
Embung
Rorak/
jebakan air
you
Thank

SLIDESMANI

Anda mungkin juga menyukai