Anda di halaman 1dari 6

LK-10: Penyusunan Modul Project P5-PPRA

Tema : Gaya Hidup Berkelanjutan


Topik : (BSDB)Bebas Sampah DapatBerkah
Projek Profil :
Dimensi Elemen Sub Elemen Akhir Fase
Beriman, bertakwa ALLAH Allah Pencipta Memahami Allah
kepada Tuhan BERKARYA menciptakan, manusia
Yang Maha Esa, (perempuan dan laki-laki),
dan berakhlak flora dan fauna, dan
melakukan tindakan nyata
mulia
sebagai wujud syukur
Allah Pemelihara Memahami pemeliharaan
Allah pada manusia secara
umum dan dirinya melalui
kehadiran orang tua,
keluarga, dan guru serta
melakukan tindakan nyata
sebagai wujud syukur
Petunjuk LK-10b:

1. Tentukan satu cara alur dalam mengembankan aktivitas Projek (silahkan menganalisis
alur aktivitas pada Modul di halaman 21-22).
2. Uraikan aktivitas yang akan dilakukan dalam melaksanakan Projek dengan
menggunakan tabel berikut.

Alur Aktivitas
Pengenalan Gaya hidup berkelanjutan, juga dikenal sebagai gaya hidup ramah
lingkungan, merujuk pada pola kehidupan individu atau masyarakat
yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap
lingkungan dan memelihara keseimbangan ekologi planet ini. Gaya
hidup berkelanjutan mencakup serangkaian prinsip dan tindakan
yang ditujukan untuk mengurangi konsumsi sumber daya alam,
mengurangi polusi, serta mempromosikan keadilan sosial dan
ekonomi. Gaya hidup berkelanjutan melibatkan kesadaran dan
komitmen untuk mengadopsi praktik-praktik yang lebih ramah
lingkungan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk
konsumsi energi, penggunaan air, pengelolaan limbah, mobilitas,
pola makan, dan pemilihan produk yang berkelanjutan
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil dalam
Kontekstualisasi mengkontekstualisasikan permasalahan dalam tema Gaya Hidup
Berkelanjutan:
Pengamatan Lingkungan:
Melakukan pengamatan terhadap lingkungan sekitar, baik melalui
observasi langsung maupun penelitian. Mengamati aspek-aspek seperti
penggunaan energi, pengelolaan limbah, konsumsi air, pola transportasi,
pola konsumsi, dan praktik berkelanjutan lainnya. Mencatat
permasalahan yang mungkin terlihat atau diidentifikasi.
Analisis Dampak:
Meninjau dampak dari gaya hidup yang tidak berkelanjutan terhadap
lingkungan. Mengidentifikasi bagaimana perilaku atau kebiasaan sehari-
hari dapat berkontribusi terhadap degradasi lingkungan, perubahan iklim,
atau kerusakan ekosistem. Misalnya, penggunaan energi yang berlebihan,
produksi limbah yang tidak terkelola dengan baik, atau ketergantungan
pada transportasi berbahan bakar fosil.
Identifikasi Permasalahan:
Berdasarkan hasil observasi dan analisis, mengidentifikasi permasalahan
yang paling relevan dan signifikan dalam konteks gaya hidup
berkelanjutan. Fokus pada permasalahan yang dapat diatasi atau
diperbaiki melalui perubahan perilaku atau praktik yang lebih
berkelanjutan.
Penelitian dan Data Pendukung:
Mengumpulkan data dan informasi yang mendukung permasalahan yang
diidentifikasi. Menggunakan sumber daya seperti studi ilmiah, laporan
penelitian, statistik, dan informasi terkait lainnya untuk memperkuat
argumen mengenai urgensi permasalahan dan dampak yang terkait.
Pemetaan Pihak Terkait:
Mengidentifikasi pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan yang
ada, seperti pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, komunitas, dan
individu-individu terkait lainnya. Pemetaan ini akan membantu dalam
membangun kerjasama, kolaborasi, dan dukungan dalam menjalankan
upaya perubahan.
Rencana Aksi:
Membuat rencana aksi yang konkret dan terukur untuk mengatasi
permasalahan yang telah diidentifikasi. Rencana ini dapat mencakup
langkah-langkah pendidikan dan kesadaran masyarakat, implementasi
praktik berkelanjutan, perubahan kebijakan, dan upaya lain yang
mendukung gaya hidup berkelanjutan.
Berikut adalah beberapa contoh tindakan nyata yang dapat dilakukan
Aksi untuk mendukung gaya hidup berkelanjutan:
Mengurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai:
Menggantikan kantong plastik dengan tas belanja kain yang dapat
digunakan berulang kali, membawa botol minum sendiri, dan
menghindari penggunaan sedotan plastik.
Hemat Energi:
Menggunakan lampu hemat energi atau lampu LED, mematikan
peralatan elektronik yang tidak digunakan, mengatur suhu ruangan
secara efisien, dan memilih peralatan rumah tangga yang ramah
lingkungan.
Mengurangi Limbah:
Mengelola sampah dengan memisahkan antara sampah organik dan
anorganik, mendaur ulang bahan-bahan yang dapat didaur ulang, dan
mengurangi pembelian produk dengan kemasan berlebihan.
Membeli Produk Ramah Lingkungan:
Memilih produk yang memiliki label ramah lingkungan, seperti sertifikasi
organik, produk daur ulang, atau energi terbarukan.
Menggunakan Transportasi Ramah Lingkungan:
Menggunakan transportasi umum, bersepeda, atau berjalan kaki untuk
perjalanan pendek, dan berbagi kendaraan dengan orang lain untuk
mengurangi emisi karbon.
Mengurangi Konsumsi Air:
Memperbaiki keran yang bocor, menggunakan air secara bijak saat mandi
dan mencuci, serta mengumpulkan air hujan untuk digunakan dalam
keperluan non-minum.
Menanam Pohon dan Menjaga Taman:
Menghijaukan lingkungan dengan menanam pohon, memelihara kebun
atau taman, dan mengurangi beton serta permukaan yang tidak
mempermeabel.
Membeli Makanan Lokal dan Organik:
Membeli produk makanan dari petani lokal untuk mengurangi jejak
karbon akibat transportasi, serta memilih makanan yang diproduksi
secara organik dan berkelanjutan.
Mengedukasi Diri dan Orang Lain:
Mempelajari lebih lanjut tentang isu-isu lingkungan dan keberlanjutan,
dan membagikan pengetahuan tersebut kepada orang lain untuk
meningkatkan kesadaran.
Berpartisipasi dalam Gerakan Sosial:
Bergabung dengan komunitas atau kelompok yang peduli dengan
lingkungan dan keberlanjutan, serta berpartisipasi dalam kegiatan-
kegiatan seperti pembersihan lingkungan, penanaman pohon, atau
kampanye pengurangan plastik.
Dalam mengevaluasi keberhasilan gaya hidup berkelanjutan, refleksi
Refleksi dapat melibatkan pertimbangan aspek-aspek berikut:
Kesadaran:
Menggambarkan tingkat pemahaman dan kesadaran individu atau
kelompok terhadap pentingnya gaya hidup berkelanjutan, sejauh mana
mereka memahami konsep ini, dan apakah telah terjadi perubahan
perilaku yang diinginkan.
Tindakan:
Menyajikan tindakan konkret yang telah diambil untuk menerapkan gaya
hidup berkelanjutan, seperti penggunaan energi terbarukan,
pengurangan limbah, pilihan transportasi yang ramah lingkungan, dan
pola konsumsi yang bertanggung jawab.
Dampak:
Menggambarkan hasil atau dampak dari tindakan-tindakan yang telah
dilakukan. Termasuk di dalamnya adalah dampak positif terhadap
lingkungan, kesehatan, kualitas hidup, dan upaya mengatasi potensi
dampak negatif.
Tantangan:
Mendeskripsikan tantangan dan rintangan yang dihadapi dalam
menerapkan gaya hidup berkelanjutan, baik dari segi internal (contohnya,
perubahan kebiasaan yang sulit) maupun eksternal (seperti keterbatasan
sumber daya atau dukungan lingkungan).
Peluang:
Mencerminkan peluang-peluang baru yang muncul dalam menerapkan
gaya hidup berkelanjutan, seperti perkembangan teknologi ramah
lingkungan, dukungan dari komunitas, atau kebijakan pemerintah yang
mendukung.
Tindak lanjut dalam merencanakan langkah strategis untuk perbaikan
Tindak Lanjut dengan tema Gaya Hidup Berkelanjutan dapat melibatkan beberapa
langkah berikut:
Analisis dan Evaluasi:
Melakukan analisis komprehensif terhadap situasi saat ini terkait gaya
hidup berkelanjutan. Mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki dan
mengevaluasi dampak dari gaya hidup yang tidak berkelanjutan terhadap
lingkungan dan masyarakat.
Penetapan Tujuan:
Menetapkan tujuan jangka panjang dan jangka pendek yang spesifik,
terukur, dapat dicapai, relevan, dan berkelanjutan. Tujuan ini harus
mencakup aspek-aspek gaya hidup berkelanjutan seperti pengurangan
emisi gas rumah kaca, penggunaan energi terbarukan, pengurangan
limbah, dan penggunaan bahan baku yang ramah lingkungan.
Identifikasi Strategi:
Mengidentifikasi strategi dan langkah-langkah spesifik yang dapat
diambil untuk mencapai tujuan gaya hidup berkelanjutan. Hal ini dapat
mencakup pendidikan masyarakat tentang pentingnya gaya hidup
berkelanjutan, mempromosikan penggunaan energi terbarukan,
mengurangi pemakaian plastik sekali pakai, dan mendorong pilihan
transportasi yang ramah lingkungan.
Rencana Aksi:
Merancang rencana aksi yang terperinci untuk setiap strategi yang
diidentifikasi. Menentukan langkah-langkah konkret yang harus diambil,
siapa yang bertanggung jawab, waktu pelaksanaan, dan sumber daya
yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana aksi.
Kolaborasi dan Kemitraan:
Mencari kemitraan dengan organisasi, lembaga, dan komunitas terkait
untuk mendukung dan memperkuat langkah-langkah yang diambil.
Kolaborasi ini dapat melibatkan pemerintah, bisnis, LSM, dan masyarakat
umum
Monitoring dan Evaluasi:
Menetapkan indikator kinerja dan sistem pemantauan untuk mengukur
kemajuan dalam mencapai tujuan gaya hidup berkelanjutan. Melakukan
evaluasi berkala untuk melihat efektivitas langkah-langkah yang diambil
dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Edukasi dan Kesadaran:
Melakukan kampanye edukasi dan kesadaran untuk meningkatkan
pemahaman dan partisipasi masyarakat terkait gaya hidup berkelanjutan.
Menggunakan berbagai media dan metode komunikasi untuk
menyampaikan pesan yang relevan dan memotivasi perubahan perilaku.
Petunjuk LK-10c:

1. Analisis sub elemen yang sudah ditetntukan pada LK I.


2. Susun rubrik berdasarkan sub elemen tersebut berdasarkan 4 kriteria (Mulai
Berkembang, Sedang Berkembang, Berkembang Sesuai Harapan, dan Sangat
Berkembang) dengan memberi deskriptor setiap kriteria.

Rubrik Penilaian
Kategori
Subelemen
Mulai Sedang Berkembang Sangat
Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Berkembang
Allah Pencipta Memahami Memahami Memahami konsep Mengenali
hubungan saling gagasan sebab akibat antara permasalahan
keterkaitan antara harmoni dan berbagai ciptaan lingkungan di
setiap makhluk mengenali Allah dan tempat tinggalnya
dengan makhluk adanya saling mengidentifikasi dan mengambil
lainnya yang ketergantungan berbagai sebab tindakan konkret
diciptakan oleh di antara segala yang memiliki untuk mencegah
Allah ciptaan Allah. dampak baik dan kerusakan
buruk, baik secara ekosistem dan
langsung maupun menjaga
tidak langsung keseimbangan
terhadap alam ekosistem di
semesta. lingkungannya.
Allah Pemelihara Mengintegrasikan Mengaplikasikan Mewujudkan rasa Mengekspresikan
pemahaman rasa syukur syukur dengan rasa syukur dengan
tentang tindakan- dengan inisiatif berinisiatif untuk meningkatkan
tindakan yang untuk mengatasi menyelesaikan kesadaran peduli
mendukung masalah Permasalahan terhadap
lingkungan dan lingkungan di lingkungan alam lingkungan alam
membiasakan diri sekitarnya sekitarnya dengan melalui penciptaan
untuk berperilaku dengan mengajukan dan penerapan
secara ramah mengusulkan alternatif solusi dan solusi terhadap
lingkungan. solusi alternatif mulai menerapkan permasalahan
dan memulai solusi tersebut. lingkungan yang
implementasi ada.
solusi tersebut.

Reinhard Erubun
Nama Mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai