Nomor/Edisi/Tahun: 2008
Penerbit: Glen Educational Foundation, Inc
Judul Buku: An Introduction to Sustainable Development (Chapter 4)
Penulis: Peter P Rogers, Kazi F Jalal, John A Boyd
Isi Telaahan:
Indikator pengukuran yang konkrit dan kuantitatif diperlukan untuk membuat pilihan
kebijakan yang rasional berdasarkan dampak yang diprediksi atau diamati. Dampak yang
termasuk tidak hanya mengenai konsekuensi fisik bagi lingkungan, tapi juga aspek sosial dan
ekonomi yang terkait. Pembangunan berkelanjutan membutuhkan lebih banyak indicator,
seperti memerlukan estimasi biaya ekonomi dan manfaat keberlanjutan
Skema Pembobotan:
1. Pembobotan Alami
Indikator agregasi: contohnya adalah indikator kualitas hidup dapat diagregasikan dari
pendapatan per kapita, akses perawatan kesehatan, tingkat pendidikan, ruang terbuka
hijau, dan sebagainya dengan mensurvei para ahli atau warga tentang kepentingan relatif
dari masing-masing indikator.
2. Sistem pembobotan lainnya
Ada 4 jenis sistem pembobotan dalam lingkungan:
1. Indeks kualitas udara
2. Indeks kualitas air
3. Indeks kualitas lahan
4. Indeks pembangunan manusia
Yuniar Widya
LAPORAN TELAAH BUKU
Isi Telaahan:
Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan manfaat ekonomi, sosial, lingkungan dan
lainnya harus diberikan. Manusia perlu hidup dan berproduksi dalam batas-batas ekologis.
Kesejahteraan sosial manusia perlu ditingkatkan untuk semua, dengan kesetaraan dan
keadilan yang mendefinisikan masyarakat yang berkelanjutan.
Strategi Pembangunan Berkelanjutan Uni Eropa dinilai dalam kaitannya dengan kinerja pada
130 indikator, yang dikelompokkan ke dalam sepuluh tema atau 'indikator utama' yaitu:
pembangunan sosial ekonomi, konsumsi dan produksi berkelanjutan, inklusi sosial,
perubahan demografis, kesehatan masyarakat, perubahan iklim dan energi, transportasi
berkelanjutan, sumber daya alam, kemitraan global dan tata kelola yang baik
Global Reporting Initiative (GRI) adalah yayasan nirlaba dengan dana yang berasal dari
sumbangan sukarela dan dukungan dalam bentuk barang. Merupakan pusat kolaborasi
Program Lingkungan PBB dan telah menghasilkan kerangka pelaporan keberlanjutan yang
digunakan secara luas yang menetapkan prinsip dan indikator yang dapat digunakan
organisasi untuk mengukur dan mengomunikasikan kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial
mereka.
Tujuan utama dari GRI adalah untuk mempromosikan pendekatan standar untuk pelaporan,
untuk merangsang permintaan informasi keberlanjutan, dan memfasilitasi pelaksanaan
pelaporan keberlanjutan melalui penyediaan materi pembelajaran dan akreditasi organisasi
mitra.
Jugaad juga merupakan sesuatu yang dapat membantu perusahaan konvensional juga dalam
aktivitas arus utama mereka dan dalam mengintensifkan komitmen mereka terhadap
tanggung jawab perusahaan.
Yuniar Widya
LAPORAN TELAAH BUKU
Isi Telaahan:
Ada tiga tantangan pembangunan:
1. Terjeratnya pembangunan Indonesia dalam jebakan pendapatan menengah sejak tahun
1986 hingga saat ini.
2. Rendahnya kualitas sumber daya manusia mempengaruhi tingkat produktivitas yang
rendah juga
3. Merupakan negara terkaya sumber daya alam plasma nutfah dan keanekaragaman
hayatinya
4.
Virus Corona Produk Gangguan Ekosistem
kerusakan lingkungan alam ini mengganggu ekosistem habitat hewan, serangga, kelelawar,
dan sejenisnya. Dan mengakibatkan hewan dan serangga ini berlaku “agresif” mampu
menularkan virus ke manusia. Akibatnya dunia memberlakukan “social distancing” untuk
mencegah penyebaran virus ini dan bertentangan dengan prinsip kemasyarakatan di Indonesia
yaitu “semangat kekitaan” dan “semangat kekamian”. Dengan situasi pandemi menuntut kita
untuk bersosialisasi dengan bantuan teknologi digital, termasuk dalam proses pendidikan.
Sehingga perlu pemerataan fasilitas penunjang di semua wilayah Indonesia. Sehingga lahir
pola pembangunan dengan wawasan lebih luas: menyelamatkan generasi anak bangsa,
mengembangkan kualitas sumber daya manusia dengan fasilitas digital telekomunikasi,
listrik, air bersih di seantero kabupaten/ kota bahkan kecamatan dan desa sebagai wahana
pembangunan menghalau kemiskinan dan ketimpangan hidup antar anak bangsa bernapaskan
jati diri bangsa: gotong-royong.
Yuniar Widya