KOTAGAJAH
TEMA
GAYA HIDUP BERKELANJUTAN
SUB TEMA
PEDULI LINGKUNGAN
KEGIATAN
PENGOMPOSAN SAMPAH ORGANIK DI
LINGKUNGAN SEKOLAH
OLEH
DINI FRIDAYANTI, S.Pd, M.A
0
Berdasarkan pada demensi dan elemen profil pelajar
Hal yang perlu diperhatikan pancasila dan mengangkat tema “Gaya Hidup Berkelanjutan”
sebelum memulai projek: projek dengan topik penanggulangan sampah dengan daur
ulang diharapkan dapat membuat para peserta didik lebih
1. Semua warga sekolah harus
sadar dengan penyebab perubahan iklim, kerusakan
bisa berkomitmen untuk
menjalankan aksi atau lingkungan dan cara mengurangi penyebabnya, serta
solusi yang telah disepakati. menerapkan gaya hidup berkelanjutan
Dengan begitu, peserta Projek ini dimulai dengan tahap pengenalan dan
didik dapat melihat secara penjelasan tentang pentingnya pelestarian lingkunan dengan
nyata inti dari pembelajaran memahami jenis jenis sampah dan karakteristiknya. Dalam
dan membangun kesadaran tahap ini juga peserta didik untuk mengetahui aktifitas
pada tiap warga sekolah. penghasil sampah serta isu pelestarian lingkungan baik skala
2. Kerja sama antara sekolah
nasional maupun internasional.
dan orang tua untuk
Kemudian pada tahap konstektualisasi, peserta didik
mencoba melihat apa yang terjadi di lingkungan sekitar dan
beberapa aktivitas tertentu,
mengidentifikasi gejala gejala dan potensi kerusakan
seperti: menghemat
lingkungan akibat dari pengelolaan sampah yang kurang
pemakaian listrik, air dan
tepat. Lalu peserta didik mencari dan membandingkan
pemakaian bahan makanan
metode metode penanganan sampah baik dari kebijakan
local,kepedulian terhadap
daerah maupun nasional dan internasional yang dikaitkan
sampah.
dengan Gaya Hidup Berkelanjutan terhadap sampah yang
3. Dukungan dari komunitas, dihasilkan.
sekolah atau institusi lain Setelah proses pengenalan dan pemahaman konteks
dalam membagi data diharapkan peserta didik menyadari apa yang dapat mereka
pengolahan sampah. lakukan dan tindakan pada tahap aksi. Pada tahap ini, peserta
4. Dukungan semua warga didik diharapkan dapat menerapkan apa yang telah mereka
sekolah, orang tua dan ketahui dan mencoba mencari solusi yang mungkin
institusi lain yang mungkin diaplikasikan dengan tindakan nyata pengelolaan sampah dan
terlibat dalam menjalankan melakukan kampanye untuk membujuk orang lain ikut serta
kampanye sebagai hasil dalam pelestarian lingkungan.. Guru akan mendampingi dan
akhir. mengevaluasi hasil dari pengolahan sampah dan isi dari
kampanye tersebut sebagai hasil akhir dari projek ini.
Peserta didik diharapkan telah mengerti penyebab
kerusakan lingkungan serta tindakan mitigasi atau solusi yang
mungkin diterapkan dalam kehidupan sehari- hari baik di
lingkungan sekolah ataupun di rumah pada akhir projek ini,
didasarkan dimensi Profil Pelajar Pancasila yakni, Beriman,
bertakwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia, Bernalar
Kritis, dan Gotong Royong beserta sub- elemen yang akan
dijabarkan.
1
TEMA : GAYA HIDUP PERKELANJUTAN
KEGIATAN PROJEK
Pengertian sampah
1. Pengenalan Isu pelestarian lingkungan
Sumber penghasil sampah
Gejala dan potensi kerusakan lingkungan
2. Kontekstualisasi
Metode pengelolaan sampah
Mendaur ulang sampah yang ada di lingkungan sekolah menjadi
3. Aksi
kompos
Refleksi dan tindak Asesmen sumatif : kampanye pengurangan jumlah sampah
4.
lanjut Evaluasi peserta didik dan kerja kelompok
Capaian Pembelajaran
Aktifitas
Sub-elemen Fase E
terkait
Mengidentifikasi masalah lingkungan hidup di tempat ia tinggal
Memahami
dan melakukan langkah-langkah konkret yang biasa dilakukan
Keterhubungan 1,2,3,4
untuk menghindari kerusakan dan menjaga keharmonisan
Ekosistem Bumi
ekosistem yang ada di lingkungannya.
Mewujudkan rasa syukur dengan membangun kesadaran
Menjaga
peduli lingkungan alam dengan menciptakan dan
Lingkungan Alam 6,7
mengimplementasikan solusi dari permasalahan lingkungan
Sekitar.
yang ada.
Membangun tim dan mengelola kerjasama untuk mencapai
Kerja sama 5
tujuan bersama sesuai dengan target yang sudah ditentukan.
Mengidentifikasi,
Secara kritis mengklarifikasi serta menganalisis gagasan dan
mengklarifikasi,
informasi yang kompleks dan abstrak dari berbagai sumber
dan mengolah 5
memprioritaskan suatu gagasan yang paling relevan dari hasil
informasi dan
klarifikasi dan analisis.
gagasan.
2
Tujuan Pembelajaran
Alur Pembelajaran
3
Relevansi projek ini bagi sekolah dan semua guru mata pelajaran
Seiring dengan peningkatan populasi manusia, tindakan mencegah kerusakan lingkungan telah
menjadi salah satu tugas yang paling menantang untuk menjaga kelestarian bumi. Kerusakan
lingkungan akan menyebabkan dampak-dampak yang merugikan bagi Indonesia. Tanpa langkah-
langkah mitigasi dan adaptasi domestik, beberapa kejadian yang merugikan seperti kebakaran hutan
dan gambut akan lebih sering terjadi, yang tak hanya akan menyebabkan pelepasan emisi gas rumah
kaca dalam jumlah yang luar biasa besar tetapi juga akan membahayakan lingkungan dan kesehatan
masyarakat,” kata Thibaud Lemercier dari Ecofys, sebuah perusahaan konsultan.
Peningkatan jumlah populasi manusia searah dengan jumalah sampah yang terbentuk
menjadi salah satu penyebab kerusakan lingkungan. Hampir semua aktifitas yang kita lakukan sehari-
hari menghasilkan sampah. Oleh sebab itu, sekolah menjadi satu titik mulai yang sangat penting
untuk mendidik generasi masa depan agar menjadi individu yang peduli tentang pelestarian
lingkungan yang dapat mencegah terjadinya banyak bencana, musibah, serta kejadian alam lainnya,
dan juga mencari solusi, mengubah kebiasaan agar menjadi gaya hidup yang berkelanjutan.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru perlu memperhatikan kebiasaan dan gaya hidup pada diri
sendiri, lingkungan sekolah dan peserta didik. Dengan demikian, guru dapat memperlihatkan
kebiasaan gaya hidup berkelanjutan sejak awal projek supaya peserta didik dapat mendapat
pengertian lebih mendalam dalam praktiknya.
Memfasilitasi diri mengenai pengetahuan atas isu lingkunan yang terjadi di sekitar.
Mencoba menyediakan bahan bacaan, alat tulis daur ulang yang ada seperti, memakai kertas
bekas untuk menulis draf artikel, memakai botol bekas, kertas koran dan bahan bekas lainnya
untuk pembuatan poster atau dekorasi untuk kampanye
Mendukung pasar lokal yang ada disekitar rumah dan lingkungan sekolah, membujuk para
peserta didik untuk membeli bahan makan dan minuman dari warung terdekat yang menjual
bahan buatan Indonesia, membeli pakaian atau bahan baku lainnya yang juga buatan lokal.
Mengingatkan para peserta didik untuk lebih baik mengurangi sampah daripada mendaur
ulang, seperti dengan pengurangan pemakaian kemasan 1x pakai, membawa botol minum
sendiri, membawa tas belanja dll.
Mengingatkan peserta didik bahwa semua ekosistem saling berhubungan bahkan air yang
dibuang di toilet. Sebisa mungkin menghemat pemakaian air, sabun, listrik, dll
Alat transportasi yang dipakai juga merupakan kontributor jejak karbon yang signifikan. Guru
mendukung pemakaian alat transportasi umum, berbagi kendaraan, atau jalan kaki apabila
memmungkinkan.
4
BAB I
PENGENALAN
I. Pengertian sampah
Sampah, sering disebut sebagai sampah atau limbah, adalah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan bahan yang dibuang atau tidak diinginkan yang tidak lagi
berguna atau dibutuhkan. Sampah bisa datang dalam berbagai bentuk, termasuk limbah
padat, cair, dan bahkan gas. Itu dapat dihasilkan dari rumah tangga, bisnis, industri, dan
sumber lainnya. Sampah dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis berdasarkan
sifatnya:
Limbah Padat Kota (MSW): Ini adalah jenis sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga
dan bisnis. Ini termasuk barang sehari-hari seperti sisa makanan, bahan kemasan, kertas,
karton, plastik, kaca, dan banyak lagi.
Limbah Industri: Dihasilkan oleh industri dan proses manufaktur, ini termasuk produk
limbah, produk sampingan, dan bahan yang tidak lagi diperlukan dalam proses produksi.
Limbah Biologis: Ini termasuk bahan limbah organik, seperti sisa makanan, limbah
pekarangan, dan bahkan limbah manusia.
Limbah Medis: Dihasilkan oleh fasilitas kesehatan, limbah medis mencakup barang-
barang seperti jarum bekas, bahan yang terkontaminasi, dan limbah biomedis lainnya.
Pembuangan dan pengelolaan sampah yang tepat penting untuk mencegah dampak
lingkungan dan kesehatan yang negatif. Teknologi daur ulang, pengomposan, dan
limbah menjadi energi adalah beberapa metode yang digunakan untuk mengurangi
jumlah limbah yang dikirim ke tempat pembuangan sampah dan meminimalkan dampak
lingkungan dari pembuangan sampah.
5
menimbulkan ancaman serius terhadap ekosistem dan kesehatan planet kita. Untuk mengatasi
hal ini, penanaman pohon menjadi salah satu solusi yang paling efektif dan penting.
Deforestasi, yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi manusia yang cepat dan
meningkatnya aktivitas manusia, telah mengakibatkan hilangnya hutan yang luas di
seluruh dunia. Dampak dari deforestasi sangat merugikan, termasuk hilangnya habitat
bagi beragam spesies flora dan fauna, peningkatan emisi gas rumah kaca, erosi tanah,
dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati. Dalam upaya untuk mengatasi masalah
ini, kelompok kami melakukan penanaman pohon sebagai bagian dari komitmen kami
terhadap perlindungan lingkungan. Dengan menanam bibit pohon yang sudah berumur
beberapa bulan, kami berharap bibit-bibit tersebut dapat bertahan dan tumbuh menjadi
pohon dewasa yang memberikan manfaat bagi lingkungan.
Selain itu, penanaman pohon juga membantu meningkatkan kualitas udara. Pohon
berperan dalam menyaring polutan dan debu dari udara, sehingga dapat mengurangi
risiko penyakit pernapasan dan meningkatkan kesehatan manusia. Dengan penanaman
pohon yang lebih banyak, kualitas udara di sekitar kita dapat ditingkatkan, menciptakan
lingkungan yang lebih segar dan bersih. Kegiatan penanaman pohon juga memiliki
manfaat dalam menjaga keberagaman hayati. Dengan menciptakan habitat baru bagi
flora dan fauna, kita dapat membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan
melindungi spesies yang terancam punah.
Kita harus sadar bahwa flora dan fauna membutuhkan lingkungan yang sehat untuk
bertahan hidup, dan melalui penanaman pohon ini, kita berkontribusi dalam
menciptakan lingkungan yang ramah bagi kehidupan. Penanaman pohon juga memiliki
manfaat estetika dan kualitas lingkungan yang meningkat. Pohon-pohon yang tumbuh
di sekitar kita memberikan keindahan alam dan memberikan rasa nyaman dalam
lingkungan sekitar. Selain itu, pohon-pohon yang tumbuh memberikan teduh yang
menyegarkan, mengurangi suhu udara, dan menciptakan lingkungan yang lebih sejuk.
Penanaman pohon bukan hanya sekedar kegiatan yang bermanfaat, tetapi juga sebuah
upaya nyata untuk menghadapi tantangan lingkungan yang semakin kompleks. Dalam
perjuangan melindungi alam, setiap tindakan kita memiliki dampak yang signifikan. Mari
kita bersama-sama menjaga kelestarian alam dan menciptakan lingkungan yang lebih
sehat dan berkelanjutan melalui penanaman pohon dan tindakan positif lainnya.
Kesimpulan yang dapat kita ambil adalah dengan menanam pohon banyak manfaat
penting yang kita dapatkan dalam perbaikan kondisi lingkungan. Salah satu manfaat
6
utamanya adalah mengurangi pemanasan global. Pohon berperan sebagai penyerap
karbon dioksida (CO²) dan menghasilkan oksigen, sehingga dengan menanam lebih
banyak pohon, tingkat CO² di atmosfer dapat dikurangi. Oleh karena itu kelompok kami
melakukan penanaman pohon sebagai bagian dari komitmen kami terhadap
perlindungan lingkungan, karena dalam beberapa dekade terakhir perubahan iklim,
deforestasi, dan urbanisasi telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan.
Dampak dari perubahan ini sangat berbahaya dan menimbulkan ancaman serius
terhadap ekosistem dan kesehatan planet kita. Penanaman pohon yang kelompok kami
lakukan bukanlah hanya sekedar kegiatan yang bermanfaat bagi manusia tetapi juga
bermanfaat bagi flora dan fauna yang membutuhkan lingkungan yang sehat untuk
bertahan hidup, sehingga kita dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang
ramah bagi kehidupan seluruh makhluk hidup
Berikut ini adalah fakta terkait sampah di Indonesia yang perlu kamu ketahui:
Dengan 69% sampah yang dihasilkan hanya ditimbun di TPA dan produksi sampah harian
mencapai ratusan ribu ton, tidak heran kalau dalam waktu dekat tumpukan sampah di
Indonesia bisa menyaingi tinggi Candi Borobudur!
7
3. Sampah Rumah Tangga
KLHK menyebutkan bahwa sumber sampah yang paling dominan berasal dari rumah
tangga (48%). 24% sampah berasal dari pasar tradisional dan 9% berasal dari kawasan
komersial. Sisanya berasal dari fasilitas publik, sekolah, kantor, jalan dan sebagainya.
Jenis sampah yang paling banyak dihasilkan adalah sampah organik (sisa makanan dan
tumbuhan), kemudian plastik dan kertas.
Peningkatan sampah plastik meningkat dalam 10 tahun terakhir ini, yang merupakan
hasil dari perubahan gaya hidup masyarakat. Seperti contohnya kemasan makanan dan
minuman ringan, kantong belanja, plastik pembungkus, dan gelas plastik dari warung
kopi yang sedang hits di kota-kota besar. Dari total timbunan sampah tersebut, yang
didaur ulang diperkirakan baru 10-15% saja. 60-70% ditimbun di TPA dan 15-30% belum
terkelola dan terbuang ke lingkungan seperti ke sungai, danau, pantai dan laut.
IV. Asesmen
Jawablah pertanyaan berikut ini.
1. Apakah pengertian sampah?
2. Sebutan jenis sampah!
3. Bagaimana cara mengatasi polutan dan debu di udara?
4. Mengapa menanam pohon itu penting?
5. Siapa penghasil sampah?
8
BAB II
KONTEKSTUALISASI
Sampah merupakan suatu benda yang tidak digunakan lagi atau benda yang dibuang
oleh manusia sebagai penggunanya setelah berakhirnya suatu proses. "Buanglah
sampah pada tempatnya", pasti kata-kata seperti ini sering kita jumpai dan kita dengar,
kata-kata tersebut yang memotivasi kita untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Tapi kenyataannya sekarang, yang ada dilingkungan kita, banyak sampah yang
berserakan di mana-mana.
Komposisi sampah yang ditemukn meliputi popok, sampah plastik, dan sampah organik
lainnya. Mengapa hal ini bisa terjadi ? karena sebagai pust ekonomi, wilayah perkotaan
justru memicu pola konsumtif dan produksi sampah yang tinggi. sering sekali bencana
alam seperti banjir disebabkan karena pembuangan sampah diselokan, di sungai-sungai,
di danau, bahkan dilaut sekalipun bnyak sampah yang berserakan.
Pasti kalau masyarakat berfikir akibat pembuangan sampah yang dapat menyebabkan
kerusakan alam. Mereka tidak akan membuang sampah sembarangan. Kenyataan yang
lebih buruk harus diterima karena sampah-sampah ini bukan hanya permasalahan di
darat, tetapi mencakup wilayah yang lebih luas seperti aliran sungai, pesisir pantai, dan
lautan. Bagaimana tidak ? sampah pelastik yang dihasilkan didaratan merupakan sampah
tidak mudah terurai dan akan membawa aliran sungai hingga ke laut. Jadi seharusnya
kita sebagai manusia,harus lebih menghargai lingkungan, peduli dengan lingkungan, dan
tidak merusaknya lewat sampah-sampah yang dibuang sembarangan. Sampah
diindonesaia merupakan masalah yang sangat serius dan juga menjadi masalah sosial,
eonomi dan budaya. Hampir di semua kota di indonesia mengalami kendala dalam
mengolah sampah.
Di era yang ditandai dengan industrialisasi dan urbanisasi yang belum pernah terjadi
sebelumnya, keterkaitan aktivitas manusia dan lingkungan menjadi semakin nyata.
Gejala degradasi lingkungan bermacam-macam, mulai dari tanda-tanda halus gangguan
ekosistem hingga manifestasi perubahan iklim yang mencolok. Esai ini menyelidiki gejala
kerusakan lingkungan dan potensi kerusakan yang dapat mereka timbulkan di planet
kita.
9
Gejala Kerusakan Lingkungan:
Penurunan Kualitas Udara: Pelepasan polutan dari industri, kendaraan, dan sumber lain
telah menyebabkan penurunan kualitas udara. Gejalanya meliputi kabut asap, masalah
pernapasan, dan peningkatan insiden penyakit pernapasan seperti asma dan bronkitis.
Kontaminasi Air: Polusi dari limpasan pertanian, limbah industri, dan pembuangan
limbah yang tidak tepat telah menyebabkan kontaminasi badan air. Gejalanya antara lain
adanya toksin dalam air minum, matinya biota air, dan munculnya penyakit yang
ditularkan melalui air.
Perubahan Iklim: Emisi gas rumah kaca yang berlebihan dari pembakaran bahan bakar
fosil dan penggundulan hutan berkontribusi terhadap pemanasan global. Gejalanya
meliputi kenaikan suhu global, kenaikan permukaan laut, dan peningkatan frekuensi dan
intensitas peristiwa cuaca ekstrem.
Penipisan Sumber Daya: Eksploitasi sumber daya yang tidak terkendali dapat
menyebabkan penipisannya, merusak kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang.
Contohnya termasuk penangkapan ikan yang berlebihan yang menghabiskan stok ikan
dan praktik penambangan yang tidak berkelanjutan yang menurunkan kualitas tanah.
Meningkatnya Risiko Kesehatan: Kualitas udara dan air yang buruk, bersama dengan
gangguan habitat, dapat meningkatkan risiko kesehatan bagi manusia. Penyakit
pernapasan, penyakit yang ditularkan melalui air, dan paparan bahan kimia berbahaya
merupakan ancaman yang signifikan.
10
II. Metode pengelolaan sampah
Ketika populasi global terus tumbuh dan pola konsumsi meningkat, pengelolaan limbah
menjadi perhatian yang mendesak. Pengelolaan limbah yang tepat sangat penting untuk
mencegah pencemaran lingkungan, melestarikan sumber daya, dan meningkatkan
kesehatan masyarakat.
3. Pengomposan:
Sampah organik, termasuk sisa makanan dan sampah pekarangan, dapat diubah
menjadi kompos yang kaya nutrisi melalui penguraian yang terkendali. Pengomposan
mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan sampah,
memperkaya kesuburan tanah, dan berkontribusi pada pertanian berkelanjutan. Inisiatif
pengomposan masyarakat dan pengomposan di rumah adalah cara yang efektif untuk
mengelola sampah organik.
5. Pengelolaan TPA:
Untuk limbah yang tidak dapat didaur ulang atau diubah menjadi energi, sanitary landfill
tetap menjadi pilihan yang layak. Tempat pembuangan sampah modern
menggabungkan pelapis dan tindakan teknis lainnya untuk meminimalkan kontaminasi
air tanah dan emisi metana. Namun, pengurangan jumlah sampah yang dikirim ke TPA
harus tetap menjadi prioritas.
11
6. Tanggung Jawab Produsen yang Diperluas (EPR):
EPR adalah konsep yang membuat produsen bertanggung jawab atas seluruh siklus
hidup produk mereka, termasuk pembuangannya. Menerapkan EPR mendorong desain
produk untuk dapat didaur ulang dan memberi insentif kepada produsen untuk
membuat program pengembalian, sehingga mengurangi limbah dan mempromosikan
daur ulang.
Kesimpulan:
Pengelolaan limbah yang efektif adalah upaya multifaset yang membutuhkan kolaborasi
antara individu, komunitas, industri, dan pemerintah. Dengan menerapkan pengurangan
sumber, daur ulang, pengomposan, dan merangkul pendekatan inovatif seperti konversi
limbah menjadi energi, masyarakat dapat mengurangi dampak lingkungan dari limbah
sambil melestarikan sumber daya. Selain itu, kebijakan seperti tanggung jawab produsen
yang diperluas dan kampanye kesadaran publik memainkan peran penting dalam
membentuk ekosistem pengelolaan limbah yang lebih berkelanjutan. Melalui upaya
bersama dan komitmen terhadap konsumsi dan pembuangan yang bertanggung jawab,
kita dapat mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan jumlah sampah dan
menciptakan masa depan yang lebih bersih, lebih sehat, dan lebih berkelanjutan.
III. Asesmen
1. Buatlah kesimpulan gejala dan potensi kerusakan lingkungan!
2. Diskusikan dalam kelompok :
a. Bagaimanakah metode terbaik dalam mengelola sampah di sekolah?
b. Buatlah projek bagaimana mengelola sampah di sekolah.
12
BAB III
Aksi : Mendaur ulang sampah yang ada di lingkungan sekolah menjadi kompos
Membuat kompos adalah cara terbaik untuk mendaur ulang sampah organik dan
memperkaya tanah untuk berkebun atau pertamanan. Berikut langkah-langkah
membuat kompos :
Bahan:
Untuk membuat pupuk kompos, silahkan Anda siapkan alat-alat berikut ini:
Alat pemotong atau pencacah seperti pisau, golok dan semacamnya.
Tempat menampung sampah, bisa ember atau semacamnya.
Alat pengaduk.
Tempat melarutkan sampah dengan aktivator EM4, bisa ember yang ada lubang-
lubang kecil di bawahnya disertai penutup atau dsb.
Ember penampung air lindi.
Sarung tangan.
13
Pupuk kompos akan siap digunakan biasanya pada minggu ke 7-8.
Air lindi yang tertampung pun bisa menjadi pupuk cair yang bagus untuk
tanaman.
Pantau Suhu:
Saat mikroorganisme memecah bahan, tumpukan kompos akan memanas. Ini adalah
tanda pembusukan aktif. Suhu internal dapat mencapai sekitar 130-160°F (54-71°C).
Pertahankan Tumpukan:
Balik tumpukan kompos secara teratur, seminggu sekali, untuk memastikan
pembusukan yang merata dan mencegah bau. Mencampur bahan juga membantu
dengan aerasi.
14
BAB IV
REFLEKSI DAN TINDAK LANJUT
A. Asesmen sumatif :
15
Lembar Kerja 1
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
SMAN 1 KOTAGAJAH
16
Lembar Kerja 2
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
SMAN 1 KOTAGAJAH
17
Lembar Kerja 3
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
SMAN 1 KOTAGAJAH
18
Lembar Kerja 4
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
SMAN 1 KOTAGAJAH
19
Lembar Kerja 5
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
SMAN 1 KOTAGAJAH
20
Lembar Kerja 6
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
SMAN 1 KOTAGAJAH
21
Lembar Kerja 7
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
SMAN 1 KOTAGAJAH
22
Lembar Kerja 8
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
SMAN 1 KOTAGAJAH
23
Lembar Kerja 9
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
SMAN 1 KOTAGAJAH
24
Lembar Kerja 10
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
SMAN 1 KOTAGAJAH
25
Asesmen Sumatif
No Indikator 1 2 3 4 5
1 Mampu menjelaskan hubungan manusia dengan alam
berkaitan dengan keseimbangan lingkungan
2 Mampu menjelaskan dampak dari menurunnya
keseimbangan lingkungan bagi kelangsungan hidup
3 Mampu menjelaskan langkah langkah kongret untuk
menjaga keseimbangan lingkungan yang dapat
dilakukan setiap individu
4 Mampu menjelaskan jenis dan bentuk lingkungan
hidup yang ada dalam kehidupan sehari hari
Mampu menunjukkan sikap kesadararan membuang
sampah pada tempatnya sebagai sikap kecintaan
terhadap ciptaan TYE
5 Mampu mempengaruhi masyarakat sekitar untuk ikut
menjaga keseimbangan lingkungan tempat hidup
Bersama
Total skor
Jumlah skor
Ket:
26
Bergotong Royong
No Indikator 1 2 3 4 5
1 Mampu merancang pembuangan sampah yang tepat
guna untuk dikerjakan bersama sama
2 Mampu bekerja sama untuk mewujudkan
keseimbangan lingkungan disekitar
3
4
Total skor
Jumlah skor
Ket:
Bernalar Kritis
No Indikator
1 Mampu menjelaskan pemanfaatan kembali produk
samapah menjadi produk yang bernilai
2
3
4
Total skor
Jumlah skor
Ket:
27
REFLEKSI PESERTA DIDIK
Nama : Fasilitator:
Sangat
Sangat Tidak
Setuju Tidak
Setuju Setuju
Setuju
Aku terlibat aktif dalam projek ini
Suasana projek membuatku bersemangat
untuk belajar dan tahu lebih banyak
Aku nyaman untuk mengungkapkan
pendapat selama projek ini
Pembelajaran dalam projek ini membekali
diriku sebagai warga yang baik
Waktu projek memadai untuk aku
memahami isu yang ada di sekitarku
Diskusi di kelompokku berjalan asyik dan
membuat pengetahuanku kaya
Fasilitator pada projek ini membantuku
dalam belajar dan berproses
Metode yang digunakan pada projek ini
seru dan menyenangkan
Keterampilanku bertambah pada projek ini
Masukan/Pendapat lain :
Glosarium
Referensi
28
DOKUMENTASI
29
30
Umpan balik dari murid secara tertulis dengan pertanyaan berikut ini:
1. OSA
Yang saya sukai dari kegiatan ini adalah dapat menambah ilmu
Yang saya tidak sukai dari kegiatan ini adalah baju saya kotor
2. rizqiana
Yang saya sukai dari kegiatan ini adalah dapat dapat mengolah sampah
Yang saya tidak sukai dari kegiatan ini adalah baju saya bau
3. Panji
Yang saya sukai dari kegiatan ini adalah dapat dapat mengetahui bahwa daun daun
dapat diolah menjadi kompos
Yang saya tidak sukai dari kegiatan ini adalah baju saya kotor
4. natasya
Yang saya sukai dari kegiatan ini adalah dapat mengurangi sampah
Yang saya tidak sukai dari kegiatan ini adalah baju saya kotor
5. mirza
Yang saya sukai dari kegiatan ini adalah dapat menambah ilmu
Yang saya tidak sukai dari kegiatan ini adalah baju saya kotor
31