Anda di halaman 1dari 32

SMAN 1

KOTAGAJAH

TEMA
GAYA HIDUP BERKELANJUTAN

SUB TEMA
PEDULI LINGKUNGAN

KEGIATAN
PENGOMPOSAN SAMPAH ORGANIK DI
LINGKUNGAN SEKOLAH

- BERIMAN, BERTAKWA, DAN


BERAKHLAK MULIA
- BERGOTONG ROYONG
- BERNALAR KRITIS

OLEH
DINI FRIDAYANTI, S.Pd, M.A

0
Berdasarkan pada demensi dan elemen profil pelajar
Hal yang perlu diperhatikan pancasila dan mengangkat tema “Gaya Hidup Berkelanjutan”
sebelum memulai projek: projek dengan topik penanggulangan sampah dengan daur
ulang diharapkan dapat membuat para peserta didik lebih
1. Semua warga sekolah harus
sadar dengan penyebab perubahan iklim, kerusakan
bisa berkomitmen untuk
menjalankan aksi atau lingkungan dan cara mengurangi penyebabnya, serta
solusi yang telah disepakati. menerapkan gaya hidup berkelanjutan
Dengan begitu, peserta Projek ini dimulai dengan tahap pengenalan dan
didik dapat melihat secara penjelasan tentang pentingnya pelestarian lingkunan dengan
nyata inti dari pembelajaran memahami jenis jenis sampah dan karakteristiknya. Dalam
dan membangun kesadaran tahap ini juga peserta didik untuk mengetahui aktifitas
pada tiap warga sekolah. penghasil sampah serta isu pelestarian lingkungan baik skala
2. Kerja sama antara sekolah
nasional maupun internasional.
dan orang tua untuk
Kemudian pada tahap konstektualisasi, peserta didik
mencoba melihat apa yang terjadi di lingkungan sekitar dan
beberapa aktivitas tertentu,
mengidentifikasi gejala gejala dan potensi kerusakan
seperti: menghemat
lingkungan akibat dari pengelolaan sampah yang kurang
pemakaian listrik, air dan
tepat. Lalu peserta didik mencari dan membandingkan
pemakaian bahan makanan
metode metode penanganan sampah baik dari kebijakan
local,kepedulian terhadap
daerah maupun nasional dan internasional yang dikaitkan
sampah.
dengan Gaya Hidup Berkelanjutan terhadap sampah yang
3. Dukungan dari komunitas, dihasilkan.
sekolah atau institusi lain Setelah proses pengenalan dan pemahaman konteks
dalam membagi data diharapkan peserta didik menyadari apa yang dapat mereka
pengolahan sampah. lakukan dan tindakan pada tahap aksi. Pada tahap ini, peserta
4. Dukungan semua warga didik diharapkan dapat menerapkan apa yang telah mereka
sekolah, orang tua dan ketahui dan mencoba mencari solusi yang mungkin
institusi lain yang mungkin diaplikasikan dengan tindakan nyata pengelolaan sampah dan
terlibat dalam menjalankan melakukan kampanye untuk membujuk orang lain ikut serta
kampanye sebagai hasil dalam pelestarian lingkungan.. Guru akan mendampingi dan
akhir. mengevaluasi hasil dari pengolahan sampah dan isi dari
kampanye tersebut sebagai hasil akhir dari projek ini.
Peserta didik diharapkan telah mengerti penyebab
kerusakan lingkungan serta tindakan mitigasi atau solusi yang
mungkin diterapkan dalam kehidupan sehari- hari baik di
lingkungan sekolah ataupun di rumah pada akhir projek ini,
didasarkan dimensi Profil Pelajar Pancasila yakni, Beriman,
bertakwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia, Bernalar
Kritis, dan Gotong Royong beserta sub- elemen yang akan
dijabarkan.

1
TEMA : GAYA HIDUP PERKELANJUTAN

TOPIK : PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK

KEGIATAN PROJEK

Pengertian sampah
1. Pengenalan Isu pelestarian lingkungan
Sumber penghasil sampah
Gejala dan potensi kerusakan lingkungan
2. Kontekstualisasi
Metode pengelolaan sampah
Mendaur ulang sampah yang ada di lingkungan sekolah menjadi
3. Aksi
kompos
Refleksi dan tindak Asesmen sumatif : kampanye pengurangan jumlah sampah
4.
lanjut Evaluasi peserta didik dan kerja kelompok

Capaian Pembelajaran

Aktifitas
Sub-elemen Fase E
terkait
Mengidentifikasi masalah lingkungan hidup di tempat ia tinggal
Memahami
dan melakukan langkah-langkah konkret yang biasa dilakukan
Keterhubungan 1,2,3,4
untuk menghindari kerusakan dan menjaga keharmonisan
Ekosistem Bumi
ekosistem yang ada di lingkungannya.
Mewujudkan rasa syukur dengan membangun kesadaran
Menjaga
peduli lingkungan alam dengan menciptakan dan
Lingkungan Alam 6,7
mengimplementasikan solusi dari permasalahan lingkungan
Sekitar.
yang ada.
Membangun tim dan mengelola kerjasama untuk mencapai
Kerja sama 5
tujuan bersama sesuai dengan target yang sudah ditentukan.
Mengidentifikasi,
Secara kritis mengklarifikasi serta menganalisis gagasan dan
mengklarifikasi,
informasi yang kompleks dan abstrak dari berbagai sumber
dan mengolah 5
memprioritaskan suatu gagasan yang paling relevan dari hasil
informasi dan
klarifikasi dan analisis.
gagasan.

2
Tujuan Pembelajaran

No Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran

1 Peserta didik mampu mengidentifikasi aktifitas


Mengidentifikasi masalah lingkungan manusia maupun alam yang menghasilkan
hidup di tempat ia tinggal dan sampah/limbah dengan cara melihat data dari media
melakukan langkah-langkah konkret informasi maupun melihat langsung di lingkungan
yang biasa dilakukan untuk menghindari sekitar.
kerusakan dan menjaga keharmonisan Peserta didik mampu mengidentifikasi masalah
ekosistem yang ada di lingkungannya. lingkunan sebagai konsekuensi aktifitas manusia

2 Peserta didik mampu mewujudkan rasa syukur


Mewujudkan rasa syukur dengan dengan membuang sampah pada tempatnya sesuai
membangun kesadaran peduli dengan jenis dan sifat sampah tersebut.
lingkungan alam dengan menciptakan Peserta didik mampu mewujudkan kepedulian
dan mengimplementasikan solusi dari lingkungan sebagai ciptaan Tuhan dengan mengajak
permasalahan lingkungan yang ada. masyarakat untuk mengelola sampah dengan baik.

3 Membangun tim dan mengelola Peserta didik mampu membangun system


kerjasama untuk mencapai tujuan pengelolaan sampah dengan prinsip 3R
bersama sesuai dengan target yang
sudah ditentukan.
4 Secara kritis mengklarifikasi serta Peserta didik mampu mengklarifikasi pengelolaan
menganalisis gagasan dan informasi sampah yang tetap dilingkungan sekitarnya sesuai
yang kompleks dan abstrak dari dengan prinsip kepedulian lingkungan.
berbagai sumber memprioritaskan suatu
gagasan yang paling relevan dari hasil
klarifikasi dan analisis.

Alur Pembelajaran

Tema Profil Pe;ajar Pancasila


Dimensi Elemen Sub-Elemen Fase
Gaya Hidup Beriman, Bertakwa Akhlak Memahami Keterhubungan E
Berkelanjutan Kepada Tuhan Yang kepada alam Ekosistem Bumi.
Maha Esa, dan Berakhlak Menjaga Lingkungan Alam E
Mulia. sekitar
Bergotong-Royong Kolaborasi kerjasama E
Bernalar Kritis Memperoleh Mengidentifikasi, E
dan mengklarifikasi,
memproses dan mengolah informasi dan
informasi dan gagasan
gagasan

3
Relevansi projek ini bagi sekolah dan semua guru mata pelajaran

Seiring dengan peningkatan populasi manusia, tindakan mencegah kerusakan lingkungan telah
menjadi salah satu tugas yang paling menantang untuk menjaga kelestarian bumi. Kerusakan
lingkungan akan menyebabkan dampak-dampak yang merugikan bagi Indonesia. Tanpa langkah-
langkah mitigasi dan adaptasi domestik, beberapa kejadian yang merugikan seperti kebakaran hutan
dan gambut akan lebih sering terjadi, yang tak hanya akan menyebabkan pelepasan emisi gas rumah
kaca dalam jumlah yang luar biasa besar tetapi juga akan membahayakan lingkungan dan kesehatan
masyarakat,” kata Thibaud Lemercier dari Ecofys, sebuah perusahaan konsultan.

Peningkatan jumlah populasi manusia searah dengan jumalah sampah yang terbentuk
menjadi salah satu penyebab kerusakan lingkungan. Hampir semua aktifitas yang kita lakukan sehari-
hari menghasilkan sampah. Oleh sebab itu, sekolah menjadi satu titik mulai yang sangat penting
untuk mendidik generasi masa depan agar menjadi individu yang peduli tentang pelestarian
lingkungan yang dapat mencegah terjadinya banyak bencana, musibah, serta kejadian alam lainnya,
dan juga mencari solusi, mengubah kebiasaan agar menjadi gaya hidup yang berkelanjutan.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru perlu memperhatikan kebiasaan dan gaya hidup pada diri
sendiri, lingkungan sekolah dan peserta didik. Dengan demikian, guru dapat memperlihatkan
kebiasaan gaya hidup berkelanjutan sejak awal projek supaya peserta didik dapat mendapat
pengertian lebih mendalam dalam praktiknya.

Beberapa hal yang dapat guru lakukan:

 Memfasilitasi diri mengenai pengetahuan atas isu lingkunan yang terjadi di sekitar.
 Mencoba menyediakan bahan bacaan, alat tulis daur ulang yang ada seperti, memakai kertas
bekas untuk menulis draf artikel, memakai botol bekas, kertas koran dan bahan bekas lainnya
untuk pembuatan poster atau dekorasi untuk kampanye
 Mendukung pasar lokal yang ada disekitar rumah dan lingkungan sekolah, membujuk para
peserta didik untuk membeli bahan makan dan minuman dari warung terdekat yang menjual
bahan buatan Indonesia, membeli pakaian atau bahan baku lainnya yang juga buatan lokal.
 Mengingatkan para peserta didik untuk lebih baik mengurangi sampah daripada mendaur
ulang, seperti dengan pengurangan pemakaian kemasan 1x pakai, membawa botol minum
sendiri, membawa tas belanja dll.
 Mengingatkan peserta didik bahwa semua ekosistem saling berhubungan bahkan air yang
dibuang di toilet. Sebisa mungkin menghemat pemakaian air, sabun, listrik, dll
 Alat transportasi yang dipakai juga merupakan kontributor jejak karbon yang signifikan. Guru
mendukung pemakaian alat transportasi umum, berbagi kendaraan, atau jalan kaki apabila
memmungkinkan.

4
BAB I
PENGENALAN

I. Pengertian sampah

Sampah, sering disebut sebagai sampah atau limbah, adalah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan bahan yang dibuang atau tidak diinginkan yang tidak lagi
berguna atau dibutuhkan. Sampah bisa datang dalam berbagai bentuk, termasuk limbah
padat, cair, dan bahkan gas. Itu dapat dihasilkan dari rumah tangga, bisnis, industri, dan
sumber lainnya. Sampah dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis berdasarkan
sifatnya:

Limbah Padat Kota (MSW): Ini adalah jenis sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga
dan bisnis. Ini termasuk barang sehari-hari seperti sisa makanan, bahan kemasan, kertas,
karton, plastik, kaca, dan banyak lagi.

Limbah Industri: Dihasilkan oleh industri dan proses manufaktur, ini termasuk produk
limbah, produk sampingan, dan bahan yang tidak lagi diperlukan dalam proses produksi.

Limbah Berbahaya: Kategori ini mencakup limbah yang berpotensi mengancam


kesehatan manusia atau lingkungan karena sifatnya yang beracun, korosif, mudah
terbakar, atau reaktif. Contohnya termasuk bahan kimia tertentu, baterai, dan limbah
elektronik.

Limbah Biologis: Ini termasuk bahan limbah organik, seperti sisa makanan, limbah
pekarangan, dan bahkan limbah manusia.

Limbah elektronik: Kependekan dari limbah elektronik, ini termasuk perangkat


elektronik yang dibuang seperti komputer, ponsel, dan peralatan.

Limbah Medis: Dihasilkan oleh fasilitas kesehatan, limbah medis mencakup barang-
barang seperti jarum bekas, bahan yang terkontaminasi, dan limbah biomedis lainnya.

Pembuangan dan pengelolaan sampah yang tepat penting untuk mencegah dampak
lingkungan dan kesehatan yang negatif. Teknologi daur ulang, pengomposan, dan
limbah menjadi energi adalah beberapa metode yang digunakan untuk mengurangi
jumlah limbah yang dikirim ke tempat pembuangan sampah dan meminimalkan dampak
lingkungan dari pembuangan sampah.

II. Isu pelestarian lingkungan


Perubahan iklim, deforestasi, dan urbanisasi telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang
signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Dampak dari perubahan ini sangat berbahaya dan

5
menimbulkan ancaman serius terhadap ekosistem dan kesehatan planet kita. Untuk mengatasi
hal ini, penanaman pohon menjadi salah satu solusi yang paling efektif dan penting.

Deforestasi, yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi manusia yang cepat dan
meningkatnya aktivitas manusia, telah mengakibatkan hilangnya hutan yang luas di
seluruh dunia. Dampak dari deforestasi sangat merugikan, termasuk hilangnya habitat
bagi beragam spesies flora dan fauna, peningkatan emisi gas rumah kaca, erosi tanah,
dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati. Dalam upaya untuk mengatasi masalah
ini, kelompok kami melakukan penanaman pohon sebagai bagian dari komitmen kami
terhadap perlindungan lingkungan. Dengan menanam bibit pohon yang sudah berumur
beberapa bulan, kami berharap bibit-bibit tersebut dapat bertahan dan tumbuh menjadi
pohon dewasa yang memberikan manfaat bagi lingkungan.

Penanaman pohon memiliki banyak manfaat penting dalam perbaikan kondisi


lingkungan. Salah satu manfaat utamanya adalah mengurangi pemanasan global. Pohon
berperan sebagai penyerap karbon dioksida (CO²) dan menghasilkan oksigen, sehingga
dengan menanam lebih banyak pohon, tingkat CO² di atmosfer dapat dikurangi,
membantu mengurangi efek pemanasan global yang sedang kita alami.

Selain itu, penanaman pohon juga membantu meningkatkan kualitas udara. Pohon
berperan dalam menyaring polutan dan debu dari udara, sehingga dapat mengurangi
risiko penyakit pernapasan dan meningkatkan kesehatan manusia. Dengan penanaman
pohon yang lebih banyak, kualitas udara di sekitar kita dapat ditingkatkan, menciptakan
lingkungan yang lebih segar dan bersih. Kegiatan penanaman pohon juga memiliki
manfaat dalam menjaga keberagaman hayati. Dengan menciptakan habitat baru bagi
flora dan fauna, kita dapat membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan
melindungi spesies yang terancam punah.

Kita harus sadar bahwa flora dan fauna membutuhkan lingkungan yang sehat untuk
bertahan hidup, dan melalui penanaman pohon ini, kita berkontribusi dalam
menciptakan lingkungan yang ramah bagi kehidupan. Penanaman pohon juga memiliki
manfaat estetika dan kualitas lingkungan yang meningkat. Pohon-pohon yang tumbuh
di sekitar kita memberikan keindahan alam dan memberikan rasa nyaman dalam
lingkungan sekitar. Selain itu, pohon-pohon yang tumbuh memberikan teduh yang
menyegarkan, mengurangi suhu udara, dan menciptakan lingkungan yang lebih sejuk.

Penanaman pohon bukan hanya sekedar kegiatan yang bermanfaat, tetapi juga sebuah
upaya nyata untuk menghadapi tantangan lingkungan yang semakin kompleks. Dalam
perjuangan melindungi alam, setiap tindakan kita memiliki dampak yang signifikan. Mari
kita bersama-sama menjaga kelestarian alam dan menciptakan lingkungan yang lebih
sehat dan berkelanjutan melalui penanaman pohon dan tindakan positif lainnya.

Kesimpulan yang dapat kita ambil adalah dengan menanam pohon banyak manfaat
penting yang kita dapatkan dalam perbaikan kondisi lingkungan. Salah satu manfaat

6
utamanya adalah mengurangi pemanasan global. Pohon berperan sebagai penyerap
karbon dioksida (CO²) dan menghasilkan oksigen, sehingga dengan menanam lebih
banyak pohon, tingkat CO² di atmosfer dapat dikurangi. Oleh karena itu kelompok kami
melakukan penanaman pohon sebagai bagian dari komitmen kami terhadap
perlindungan lingkungan, karena dalam beberapa dekade terakhir perubahan iklim,
deforestasi, dan urbanisasi telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan.
Dampak dari perubahan ini sangat berbahaya dan menimbulkan ancaman serius
terhadap ekosistem dan kesehatan planet kita. Penanaman pohon yang kelompok kami
lakukan bukanlah hanya sekedar kegiatan yang bermanfaat bagi manusia tetapi juga
bermanfaat bagi flora dan fauna yang membutuhkan lingkungan yang sehat untuk
bertahan hidup, sehingga kita dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang
ramah bagi kehidupan seluruh makhluk hidup

III. Sumber penghasil sampah

Indonesia termasuk ke dalam 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia.


Banyaknya penduduk yang tinggal di sebuah negara tentunya akan menumpulkan
sejumlah persoalan, diantaranya adalah produksi sampah dan pengolahannya.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyampaikan bahwa produksi


sampah nasional mencapai 175.000 ton per hari. Rata-rata satu orang penduduk
Indonesia menyumbang sampah sebanyak 0.7kg per hari. Jika dikalkulasi dalam skala
tahunan, Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 64juta ton!

Berikut ini adalah fakta terkait sampah di Indonesia yang perlu kamu ketahui:

1. Kota metropolitan dan kota besar adalah penghasil sampah terbesar


Kota metropolitan dan kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta,
Surabaya, adalah kontributor penyumbang sampah terbesar. Rata-rata produksi sampah
harian di kota metropolitan (jumlah penduduk lebih dari 1 juta jiwa) sebesar 1.300 ton
dan kota besar (jumlah penduduk 500 ribu - 1 juta jiwa) adalah sebesar 480 ton.

2. 69% sampah di Indonesia hanya ditimbun di TPA


Menurut hasil studi di tahun 2008 yang dilakukan oleh KLHK, pola pengelolaan sampah
di Indonesia sebagian besar diangkut dan ditimbun di TPA atau Tempat Pembuangan
Akhir (69%). Sisanya sampah tersebut dikubur (10%), dikompos dan didaur ulang (7%),
dibakar (5%), dibuang ke sungai (3%), dan sisanya tidak terkelola (7%).

Dengan 69% sampah yang dihasilkan hanya ditimbun di TPA dan produksi sampah harian
mencapai ratusan ribu ton, tidak heran kalau dalam waktu dekat tumpukan sampah di
Indonesia bisa menyaingi tinggi Candi Borobudur!

7
3. Sampah Rumah Tangga
KLHK menyebutkan bahwa sumber sampah yang paling dominan berasal dari rumah
tangga (48%). 24% sampah berasal dari pasar tradisional dan 9% berasal dari kawasan
komersial. Sisanya berasal dari fasilitas publik, sekolah, kantor, jalan dan sebagainya.
Jenis sampah yang paling banyak dihasilkan adalah sampah organik (sisa makanan dan
tumbuhan), kemudian plastik dan kertas.

4. Sampah plastic meningkat


Komposisi sampah khusus plastik di Indonesia saat ini sekitar 15% dari total timbunan
sampah, terutama di daerah perkotaan.

Peningkatan sampah plastik meningkat dalam 10 tahun terakhir ini, yang merupakan
hasil dari perubahan gaya hidup masyarakat. Seperti contohnya kemasan makanan dan
minuman ringan, kantong belanja, plastik pembungkus, dan gelas plastik dari warung
kopi yang sedang hits di kota-kota besar. Dari total timbunan sampah tersebut, yang
didaur ulang diperkirakan baru 10-15% saja. 60-70% ditimbun di TPA dan 15-30% belum
terkelola dan terbuang ke lingkungan seperti ke sungai, danau, pantai dan laut.

IV. Asesmen
Jawablah pertanyaan berikut ini.
1. Apakah pengertian sampah?
2. Sebutan jenis sampah!
3. Bagaimana cara mengatasi polutan dan debu di udara?
4. Mengapa menanam pohon itu penting?
5. Siapa penghasil sampah?

8
BAB II
KONTEKSTUALISASI

I. Gejala dan potensi kerusakan lingkungan

Suatu lingkungan hidup dikatakan tercemar apabila terjadi perubahan-perubahan dalam


suatu tatanan lingkungan hidup tersebut sehingga tidak sama lagi dengan bentuk dan
keadaan yang aslinya. Berbicara mengenai lingkungan, saat ini tidak bisa dilepaskan dari
permasalahan sampah yang ada di hampir seluruh wilayah indonesia.

Sampah merupakan suatu benda yang tidak digunakan lagi atau benda yang dibuang
oleh manusia sebagai penggunanya setelah berakhirnya suatu proses. "Buanglah
sampah pada tempatnya", pasti kata-kata seperti ini sering kita jumpai dan kita dengar,
kata-kata tersebut yang memotivasi kita untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Tapi kenyataannya sekarang, yang ada dilingkungan kita, banyak sampah yang
berserakan di mana-mana.

Komposisi sampah yang ditemukn meliputi popok, sampah plastik, dan sampah organik
lainnya. Mengapa hal ini bisa terjadi ? karena sebagai pust ekonomi, wilayah perkotaan
justru memicu pola konsumtif dan produksi sampah yang tinggi. sering sekali bencana
alam seperti banjir disebabkan karena pembuangan sampah diselokan, di sungai-sungai,
di danau, bahkan dilaut sekalipun bnyak sampah yang berserakan.

Pasti kalau masyarakat berfikir akibat pembuangan sampah yang dapat menyebabkan
kerusakan alam. Mereka tidak akan membuang sampah sembarangan. Kenyataan yang
lebih buruk harus diterima karena sampah-sampah ini bukan hanya permasalahan di
darat, tetapi mencakup wilayah yang lebih luas seperti aliran sungai, pesisir pantai, dan
lautan. Bagaimana tidak ? sampah pelastik yang dihasilkan didaratan merupakan sampah
tidak mudah terurai dan akan membawa aliran sungai hingga ke laut. Jadi seharusnya
kita sebagai manusia,harus lebih menghargai lingkungan, peduli dengan lingkungan, dan
tidak merusaknya lewat sampah-sampah yang dibuang sembarangan. Sampah
diindonesaia merupakan masalah yang sangat serius dan juga menjadi masalah sosial,
eonomi dan budaya. Hampir di semua kota di indonesia mengalami kendala dalam
mengolah sampah.

Di era yang ditandai dengan industrialisasi dan urbanisasi yang belum pernah terjadi
sebelumnya, keterkaitan aktivitas manusia dan lingkungan menjadi semakin nyata.
Gejala degradasi lingkungan bermacam-macam, mulai dari tanda-tanda halus gangguan
ekosistem hingga manifestasi perubahan iklim yang mencolok. Esai ini menyelidiki gejala
kerusakan lingkungan dan potensi kerusakan yang dapat mereka timbulkan di planet
kita.

9
Gejala Kerusakan Lingkungan:
Penurunan Kualitas Udara: Pelepasan polutan dari industri, kendaraan, dan sumber lain
telah menyebabkan penurunan kualitas udara. Gejalanya meliputi kabut asap, masalah
pernapasan, dan peningkatan insiden penyakit pernapasan seperti asma dan bronkitis.

Kontaminasi Air: Polusi dari limpasan pertanian, limbah industri, dan pembuangan
limbah yang tidak tepat telah menyebabkan kontaminasi badan air. Gejalanya antara lain
adanya toksin dalam air minum, matinya biota air, dan munculnya penyakit yang
ditularkan melalui air.

Deforestasi: Deforestasi yang merajalela untuk pertanian, urbanisasi, dan penebangan


mengganggu ekosistem dan menyebabkan hilangnya habitat. Gejalanya meliputi
hilangnya keanekaragaman hayati, berkurangnya penyerapan karbon, dan
terganggunya siklus air.

Hilangnya Keanekaragaman Hayati: Aktivitas manusia telah berkontribusi pada


penurunan banyak spesies tumbuhan dan hewan. Gejala termasuk ketidakseimbangan
dalam ekosistem, berkurangnya ketahanan ekosistem, dan potensi hilangnya sumber
daya genetik yang berharga.

Perubahan Iklim: Emisi gas rumah kaca yang berlebihan dari pembakaran bahan bakar
fosil dan penggundulan hutan berkontribusi terhadap pemanasan global. Gejalanya
meliputi kenaikan suhu global, kenaikan permukaan laut, dan peningkatan frekuensi dan
intensitas peristiwa cuaca ekstrem.

Potensi Kerusakan Lingkungan: Keruntuhan Ekosistem: Dampak kumulatif dari berbagai


gejala dapat menyebabkan runtuhnya ekosistem. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya
lahan subur, dan penurunan kapasitas untuk menyediakan jasa ekosistem seperti
penjernihan air dan penyerbukan.

Rantai Makanan Terganggu: Degradasi lingkungan dapat mengganggu rantai makanan


dan ketersediaan sumber daya bagi manusia dan satwa liar. Hal ini dapat menyebabkan
kelangkaan pangan, malnutrisi, dan peningkatan konflik atas sumber daya.

Penipisan Sumber Daya: Eksploitasi sumber daya yang tidak terkendali dapat
menyebabkan penipisannya, merusak kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang.
Contohnya termasuk penangkapan ikan yang berlebihan yang menghabiskan stok ikan
dan praktik penambangan yang tidak berkelanjutan yang menurunkan kualitas tanah.

Meningkatnya Risiko Kesehatan: Kualitas udara dan air yang buruk, bersama dengan
gangguan habitat, dapat meningkatkan risiko kesehatan bagi manusia. Penyakit
pernapasan, penyakit yang ditularkan melalui air, dan paparan bahan kimia berbahaya
merupakan ancaman yang signifikan.

10
II. Metode pengelolaan sampah

Ketika populasi global terus tumbuh dan pola konsumsi meningkat, pengelolaan limbah
menjadi perhatian yang mendesak. Pengelolaan limbah yang tepat sangat penting untuk
mencegah pencemaran lingkungan, melestarikan sumber daya, dan meningkatkan
kesehatan masyarakat.

1. Pengurangan dan Minimisasi Sumber:


Salah satu strategi paling efektif dalam pengelolaan sampah adalah pengurangan
sumber. Ini melibatkan meminimalkan generasi limbah pada asalnya. Produsen dapat
merancang produk dengan komponen sekali pakai yang lebih sedikit, dan konsumen
dapat memilih produk dengan kemasan minimal. Mendidik masyarakat tentang prinsip
pengurangan, penggunaan kembali, dan daur ulang dapat secara signifikan mengurangi
keseluruhan limbah yang dihasilkan.

2. Daur Ulang dan Pemulihan:


Daur ulang adalah landasan pengelolaan limbah modern. Bahan-bahan seperti kertas,
plastik, kaca, dan logam dapat dikumpulkan, disortir, dan diproses untuk menciptakan
produk baru. Program daur ulang kota dan pusat daur ulang khusus memainkan peran
penting dalam mengalihkan limbah dari tempat pembuangan sampah dan mengurangi
permintaan akan sumber daya alam.

3. Pengomposan:
Sampah organik, termasuk sisa makanan dan sampah pekarangan, dapat diubah
menjadi kompos yang kaya nutrisi melalui penguraian yang terkendali. Pengomposan
mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan sampah,
memperkaya kesuburan tanah, dan berkontribusi pada pertanian berkelanjutan. Inisiatif
pengomposan masyarakat dan pengomposan di rumah adalah cara yang efektif untuk
mengelola sampah organik.

4. Konversi Sampah ke Energi:


Dalam beberapa kasus, limbah yang tidak dapat didaur ulang dapat diubah menjadi
energi melalui proses seperti pembakaran dan pencernaan anaerobik. Metode ini
membantu memulihkan energi dari limbah dan dapat berkontribusi pada pembangkitan
listrik atau panas. Namun, kontrol emisi yang tepat sangat penting untuk meminimalkan
dampak lingkungan.

5. Pengelolaan TPA:
Untuk limbah yang tidak dapat didaur ulang atau diubah menjadi energi, sanitary landfill
tetap menjadi pilihan yang layak. Tempat pembuangan sampah modern
menggabungkan pelapis dan tindakan teknis lainnya untuk meminimalkan kontaminasi
air tanah dan emisi metana. Namun, pengurangan jumlah sampah yang dikirim ke TPA
harus tetap menjadi prioritas.

11
6. Tanggung Jawab Produsen yang Diperluas (EPR):
EPR adalah konsep yang membuat produsen bertanggung jawab atas seluruh siklus
hidup produk mereka, termasuk pembuangannya. Menerapkan EPR mendorong desain
produk untuk dapat didaur ulang dan memberi insentif kepada produsen untuk
membuat program pengembalian, sehingga mengurangi limbah dan mempromosikan
daur ulang.

7. Kesadaran dan Pendidikan Publik:


Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang praktik pengelolaan sampah yang benar
sangat penting. Kampanye pendidikan dapat menginformasikan kepada masyarakat
tentang memilah sampah, menggunakan fasilitas daur ulang, dan mengadopsi
kebiasaan ramah lingkungan, berkontribusi pada perubahan budaya menuju
pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.

Kesimpulan:
Pengelolaan limbah yang efektif adalah upaya multifaset yang membutuhkan kolaborasi
antara individu, komunitas, industri, dan pemerintah. Dengan menerapkan pengurangan
sumber, daur ulang, pengomposan, dan merangkul pendekatan inovatif seperti konversi
limbah menjadi energi, masyarakat dapat mengurangi dampak lingkungan dari limbah
sambil melestarikan sumber daya. Selain itu, kebijakan seperti tanggung jawab produsen
yang diperluas dan kampanye kesadaran publik memainkan peran penting dalam
membentuk ekosistem pengelolaan limbah yang lebih berkelanjutan. Melalui upaya
bersama dan komitmen terhadap konsumsi dan pembuangan yang bertanggung jawab,
kita dapat mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan jumlah sampah dan
menciptakan masa depan yang lebih bersih, lebih sehat, dan lebih berkelanjutan.

III. Asesmen
1. Buatlah kesimpulan gejala dan potensi kerusakan lingkungan!
2. Diskusikan dalam kelompok :
a. Bagaimanakah metode terbaik dalam mengelola sampah di sekolah?
b. Buatlah projek bagaimana mengelola sampah di sekolah.

12
BAB III
Aksi : Mendaur ulang sampah yang ada di lingkungan sekolah menjadi kompos

Membuat kompos adalah cara terbaik untuk mendaur ulang sampah organik dan
memperkaya tanah untuk berkebun atau pertamanan. Berikut langkah-langkah
membuat kompos :

Bahan:
Untuk membuat pupuk kompos, silahkan Anda siapkan alat-alat berikut ini:
 Alat pemotong atau pencacah seperti pisau, golok dan semacamnya.
 Tempat menampung sampah, bisa ember atau semacamnya.
 Alat pengaduk.
 Tempat melarutkan sampah dengan aktivator EM4, bisa ember yang ada lubang-
lubang kecil di bawahnya disertai penutup atau dsb.
 Ember penampung air lindi.
 Sarung tangan.

Bahan Pembuatan Pupuk Kompos:


Adapun bahan-bahan yang perlu disediakan dalam pembuatan pupuk kompos adalah
sebagai berikut:
 Sampah organik seperti : sisa sayuran, sisa buah-buahan, daun-daunan, kertas,
dsb.
 Aktivator EM4 (bisa dibeli di toko pertanian).
 Tanah (bukan tanah liat).
 Molase, bisa berupa air gula merah, air gula putih atau tetes tebu.
 Air.

Langkah-Langkah Membuat Pupuk Kompos


Berikut ini proses tahapan untuk membuat pupuk kompos sederhana yang dapat
dilakukan sendiri di rumah masing-masing:
 Lakukan pencacahan terhadap sampah organik sisa rumah tangga, semakin kecil
ukurannya akan semakin cepat dalam proses penguraiannya.
 Tempatkan ember penampung air lindi di bawah tempat melarutkan sampah
dengan aktivator EM4.
 Campurkan sampah organik hasil pencacahan dengan tanah ke dalam ember
tempat melarutkan sampah dengan aktivator EM4.
 Tuangkan molase kurang lebih 250 cc ke dalam campuran sampah organik
dengan tanah.
 Larutkan aktivator EM4 ke dalam air dengan perbandingan 1 : 50, lalu tuangkan
ke dalam ember tempat campuran sampah organik dengan tanah.
 Aduk-aduk sampah dan tanah dengan merata, lalu tutup rapat.
 Simpan di tempat teduh yang tidak terkena hujan.
 Aduk kembali setiap 1 minggu agar proses pengomposan berjalan dengan baik.

13
 Pupuk kompos akan siap digunakan biasanya pada minggu ke 7-8.
 Air lindi yang tertampung pun bisa menjadi pupuk cair yang bagus untuk
tanaman.

Jaga Kelembaban dan Aerasi:


Kompos membutuhkan jumlah kelembapan dan oksigen yang tepat. Putar tumpukan
kompos secara teratur untuk menganginkannya, memungkinkan oksigen mencapai
mikroorganisme. Jaga agar kompos tetap lembab tetapi tidak lembek.

Pantau Suhu:
Saat mikroorganisme memecah bahan, tumpukan kompos akan memanas. Ini adalah
tanda pembusukan aktif. Suhu internal dapat mencapai sekitar 130-160°F (54-71°C).

Tambahkan Item yang Dapat Dikomposkan:


Lanjutkan menambahkan sisa dapur, sampah halaman, dan bahan kompos lainnya saat
menumpuk. Potong bahan yang lebih besar menjadi potongan-potongan kecil untuk
mempercepat dekomposisi.

Hindari Bahan Tertentu:


Hindari menambahkan daging, susu, makanan berminyak, dan kotoran hewan
peliharaan ke kompos Anda, karena dapat menarik hama dan memperlambat
pembusukan.

Pertahankan Tumpukan:
Balik tumpukan kompos secara teratur, seminggu sekali, untuk memastikan
pembusukan yang merata dan mencegah bau. Mencampur bahan juga membantu
dengan aerasi.

Tunggu Jatuh Tempo:


Pembuatan kompos membutuhkan waktu. Prosesnya dapat memakan waktu beberapa
bulan hingga satu tahun, tergantung pada faktor-faktor seperti metode pengomposan,
bahan yang digunakan, dan kondisi setempat. Kompos sudah siap jika sudah gelap,
rapuh, dan berbau tanah.

Ingat, pengomposan yang sukses membutuhkan kesabaran dan perhatian. Pemantauan


rutin, menjaga keseimbangan bahan yang tepat, dan memastikan tingkat aerasi dan
kelembapan yang tepat adalah kunci untuk membuat kompos kaya nutrisi untuk usaha
berkebun Anda.

14
BAB IV
REFLEKSI DAN TINDAK LANJUT

A. Asesmen sumatif :

B. Asesment peserta didik


Buatlah poster Gaya Hidup Berkelanjutan yang Mencerminkan Peduli Lingkungan
yang diupload ke media sosial mu dengan menggunakan caption yang sesuai.

C. Asesment kerja kelompok


1. Buatlah video tentang Gaya Hidup Berkelanjutan yang Mencerminkan Peduli
Lingkungan di media sosial mu.
2. Buatlah laporan pembuatan kompos.

15
Lembar Kerja 1
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
SMAN 1 KOTAGAJAH

TEMA : Gaya Hidup Berkelanjutan


TOPIK : Pengenalan sampah
KELOMPOK :
NAMA :

Tugas Mandiri Aktifitas 1


Jawablah pertanyaan berikut ini.
1. Apakah pengertian sampah?
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
2. Sebutan jenis sampah!
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
3. Bagaimana cara mengatasi polutan dan debu di udara?
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
4. Mengapa menanam pohon itu penting?
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
5. Siapa penghasil sampah?
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________

16
Lembar Kerja 2
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
SMAN 1 KOTAGAJAH

TEMA : Gaya Hidup Berkelanjutan


TOPIK : Kontekstualisasi
KELOMPOK :
NAMA :

1. Buatlah kesimpulan gejala dan potensi kerusakan lingkungan!


______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
2. Diskusikan dalam kelompok :
a. Bagaimanakah metode terbaik dalam mengelola sampah di sekolah?
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
b. Buatlah projek bagaimana mengelola sampah di sekolah.
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________

17
Lembar Kerja 3
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
SMAN 1 KOTAGAJAH

TEMA : Gaya Hidup Berkelanjutan


TOPIK : Kontekstualisasi
KELOMPOK :
NAMA : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
1. Bagaimana membuat kompos?
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
2. Apa saja yang diperlukan dalam membuat kompos seberat 5 kg?
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________

18
Lembar Kerja 4
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
SMAN 1 KOTAGAJAH

TEMA : Gaya Hidup Berkelanjutan


TOPIK : Kontekstualisasi
KELOMPOK :
NAMA : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
1. Pertemuan 4
a. __________________________ mengumpulkan ___________________________
b. __________________________ mengumpulkan ____________________________
c. __________________________ mengumpulkan ____________________________
d. __________________________ mengumpulkan ____________________________
e. __________________________ mengumpulkan ____________________________

2. Anggota kelompok mulai mencacah bahan bahan


a. __________________________ mencacah ________________________________
b. __________________________ mencacah ________________________________
c. __________________________ mencacah ________________________________
d. __________________________ mencacah ________________________________
e. __________________________ mencacah ________________________________

19
Lembar Kerja 5
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
SMAN 1 KOTAGAJAH

TEMA : Gaya Hidup Berkelanjutan


TOPIK : Kontekstualisasi
KELOMPOK :
NAMA : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pertemuan 5
1. Kumpulkan bahan-bahan membuat kompos dengan bahan-bahan yang ada di sekolah
sesuai dengan lokasi yang sudah dibagi.
2. Mulai lakukan mencacahan bahan.
3. Mulai melakukan pengomposan.

Waktu Keterangan Anggota yang melakukan


Mengumpulkan bahan 1.
kompos yang ada d sekolah 2.
3.
4.
5.
6.
Melakukan pencacahan 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Melakukan pengomposan 1.
2.
3.
4.
5.
6.

20
Lembar Kerja 6
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
SMAN 1 KOTAGAJAH

TEMA : Gaya Hidup Berkelanjutan


TOPIK : Kontekstualisasi
KELOMPOK :
NAMA : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pertemuan 6
1. Bertanggung jawab terhadap kebersihan lokasi yang dibagi
2. Mencatat perkembangan Kompos hari ke-2

Waktu Keterangan Anggota yang melakukan


Bertanggungjawab terhadap 1.
kebersihan lokasi yang dibagi 2.
dengan cara membagi 3.
sampah menjadi organic dan 4.
non-organik 5.
6.
Mencatat perkembangan 1.
kompos hari ke-2 2.
3.
4.
5.
6.

21
Lembar Kerja 7
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
SMAN 1 KOTAGAJAH

TEMA : Gaya Hidup Berkelanjutan


TOPIK : Kontekstualisasi
KELOMPOK :
NAMA : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pertemuan 7
1. Bertanggung jawab terhadap kebersihan lokasi yang dibagi
2. Mencatat perkembangan Kompos hari ke-3

Waktu Keterangan Anggota yang melakukan


Bertanggungjawab terhadap 1.
kebersihan lokasi yang dibagi 2.
dengan cara membagi 3.
sampah menjadi organic dan 4.
non-organik 5.
6.
Mencatat perkembangan 1.
kompos hari ke-3 2.
3.
4.
5.
6.
Membuat laporan projek 1.
gaya hidup berkelanjutan 2.
3.
4.
5.
6.

22
Lembar Kerja 8
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
SMAN 1 KOTAGAJAH

TEMA : Gaya Hidup Berkelanjutan


TOPIK : Kontekstualisasi
KELOMPOK :
NAMA : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pertemuan 8
1. Bertanggung jawab terhadap kebersihan lokasi yang dibagi
2. Mencatat perkembangan Kompos hari ke-4

Waktu Keterangan Anggota yang melakukan


Bertanggungjawab terhadap 1.
kebersihan lokasi yang dibagi 2.
dengan cara membagi 3.
sampah menjadi organic dan 4.
non-organik 5.
6.
Mencatat perkembangan 1.
kompos hari ke-4 2.
3.
4.
5.
6.
Membuat laporan projek 1.
gaya hidup berkelanjutan 2.
3.
4.
5.
6.

23
Lembar Kerja 9
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
SMAN 1 KOTAGAJAH

TEMA : Gaya Hidup Berkelanjutan


TOPIK : Kontekstualisasi
KELOMPOK :
NAMA : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pertemuan 9
1. Bertanggung jawab terhadap kebersihan lokasi yang dibagi
2. Mencatat perkembangan Kompos hari ke-5

Waktu Keterangan Anggota yang melakukan


Bertanggungjawab terhadap 1.
kebersihan lokasi yang dibagi 2.
dengan cara membagi 3.
sampah menjadi organic dan 4.
non-organik 5.
6.
Mencatat perkembangan 1.
kompos hari ke-5 2.
3.
4.
5.
6.
Membuat laporan projek 1.
gaya hidup berkelanjutan 2.
3.
4.
5.
6.
Membuat video dan poster 1.
sebagai tugas pribadi 2.
3.
4.
5.
6.

24
Lembar Kerja 10
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
SMAN 1 KOTAGAJAH

TEMA : Gaya Hidup Berkelanjutan


TOPIK : Kontekstualisasi
KELOMPOK :
NAMA : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pertemuan 10
1. Bertanggung jawab terhadap kebersihan lokasi yang dibagi
2. Mencatat perkembangan Kompos hari ke-6

Waktu Keterangan Anggota yang melakukan


Bertanggungjawab terhadap 1.
kebersihan lokasi yang dibagi 2.
dengan cara membagi 3.
sampah menjadi organic dan 4.
non-organik 5.
6.
Mencatat perkembangan 1.
kompos hari ke-6 2.
3.
4.
5.
6.
Membuat laporan projek 1.
gaya hidup berkelanjutan 2.
3.
4.
5.
6.
Membuat video dan poster 1.
sebagai tugas pribadi 2.
3.
4.
5.
6.

25
Asesmen Sumatif

Beriman bertaqwa,dan berahlak mulia

No Indikator 1 2 3 4 5
1 Mampu menjelaskan hubungan manusia dengan alam
berkaitan dengan keseimbangan lingkungan
2 Mampu menjelaskan dampak dari menurunnya
keseimbangan lingkungan bagi kelangsungan hidup
3 Mampu menjelaskan langkah langkah kongret untuk
menjaga keseimbangan lingkungan yang dapat
dilakukan setiap individu
4 Mampu menjelaskan jenis dan bentuk lingkungan
hidup yang ada dalam kehidupan sehari hari
Mampu menunjukkan sikap kesadararan membuang
sampah pada tempatnya sebagai sikap kecintaan
terhadap ciptaan TYE
5 Mampu mempengaruhi masyarakat sekitar untuk ikut
menjaga keseimbangan lingkungan tempat hidup
Bersama
Total skor
Jumlah skor

Ket:

Skor 20 – 25 = Sangat Berkembang (SB)

Skor 15 – 20 = Berkembang Sesuai Harapan (SBH)

Skor 10 – 15 = Mulai Berkembang (MB)

Skor 5 – 10 = Belum Berkembang (BB)

26
Bergotong Royong

No Indikator 1 2 3 4 5
1 Mampu merancang pembuangan sampah yang tepat
guna untuk dikerjakan bersama sama
2 Mampu bekerja sama untuk mewujudkan
keseimbangan lingkungan disekitar
3
4
Total skor
Jumlah skor

Ket:

Skor 7.5 – 10 = Sangat Berkembang (SB)

Skor 5 – 7,5 = Berkembang Sesuai Harapan (SBH)

Skor 2,5 – 5 = Mulai Berkembang (MB)

Skor 0 – 2,5 = Belum Berkembang (BB)

Bernalar Kritis
No Indikator
1 Mampu menjelaskan pemanfaatan kembali produk
samapah menjadi produk yang bernilai
2
3
4
Total skor
Jumlah skor

Ket:

Skor 5 = Sangat Berkembang (SB)

Skor 4 = Berkembang Sesuai Harapan (SBH)

Skor 3 = Mulai Berkembang (MB)

Skor 2 = Belum Berkembang (BB)

27
REFLEKSI PESERTA DIDIK

Nama : Fasilitator:
Sangat
Sangat Tidak
Setuju Tidak
Setuju Setuju
Setuju
Aku terlibat aktif dalam projek ini
Suasana projek membuatku bersemangat
untuk belajar dan tahu lebih banyak
Aku nyaman untuk mengungkapkan
pendapat selama projek ini
Pembelajaran dalam projek ini membekali
diriku sebagai warga yang baik
Waktu projek memadai untuk aku
memahami isu yang ada di sekitarku
Diskusi di kelompokku berjalan asyik dan
membuat pengetahuanku kaya
Fasilitator pada projek ini membantuku
dalam belajar dan berproses
Metode yang digunakan pada projek ini
seru dan menyenangkan
Keterampilanku bertambah pada projek ini
Masukan/Pendapat lain :

Berikan tiga kata yang menggambarkan projek ini :

Glosarium

Referensi

28
DOKUMENTASI

29
30
Umpan balik dari murid secara tertulis dengan pertanyaan berikut ini:

1. OSA

Yang saya sukai dari kegiatan ini adalah dapat menambah ilmu

Yang saya tidak sukai dari kegiatan ini adalah baju saya kotor

2. rizqiana

Yang saya sukai dari kegiatan ini adalah dapat dapat mengolah sampah

Yang saya tidak sukai dari kegiatan ini adalah baju saya bau

3. Panji

Yang saya sukai dari kegiatan ini adalah dapat dapat mengetahui bahwa daun daun
dapat diolah menjadi kompos

Yang saya tidak sukai dari kegiatan ini adalah baju saya kotor

4. natasya

Yang saya sukai dari kegiatan ini adalah dapat mengurangi sampah

Yang saya tidak sukai dari kegiatan ini adalah baju saya kotor

5. mirza

Yang saya sukai dari kegiatan ini adalah dapat menambah ilmu

Yang saya tidak sukai dari kegiatan ini adalah baju saya kotor

31

Anda mungkin juga menyukai