Anda di halaman 1dari 2

Pola Konsumsi Berkelanjutan

Mencegah Krisis di Masa Depan


Perilaku dan pola konsumsi masyarakat zaman sekarang cenderung memboroskan sumber
dayaseperti energi dan airserta menimbulkan banyak sampah. Bila hal ini terus terjadi,
generasi di masa depan kemungkinan akan mengalami permasalahan lingkungan yang sangat
serius, khususnya krisis air dan energi. Untuk mencegah hal itu diperlukan suatu perubahan pola
konsumsi masyarakat yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Pola konsumsi ini biasa disebut
dengan pola konsumsi berkelanjutan.
Pola konsumsi berkelanjutan dapat dilakukan dengan menerapkan efisiensi penggunaan energi
dan air. Penerapan efisiensi penggunaan energi dapat dimulai dari hal kecil. Misalnya saja
mematikan peralatan listrik bila sudah tidak digunakan. Bisa juga dengan mengganti lampu pijar
yang biasa digunakan di rumah maupun perkantoran dengan lampu yang lebih hemat energi
seperti lampu LED. Kita juga bisa menggunakan peralatan-peralatan lain yang hemat energi. Hal
yang sama bisa juga dilakukan untuk penggunaan air.
Penggunaan produk-produk ramah lingkungan dan penerapan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle)
setelah penggunaan produk juga merupakan pola konsumsi berkelanjutan. Produk-produk yang
ramah lingkungan adalah produk yang dalam proses produksi telah menerapkan prinsip-prinsip
produksi berkelanjutan dengan meminimalisasi penggunaan bahan baku dan limbah yang
dihasilkan. Dengan menggunakan produk-produk ramah lingkungan, masyarakat sudah ikut
andil dalam membantu melestarikan lingkungan.
Apabila produk dengan prinsip 3R diterapkan, masyarakat dapat lebih jauh lagi ikut andil dalam
pelestarian lingkungan. Pasalnya, dengan menerapkan prinsip ini, timbulan sampah pasca
penggunaan produk dapat dikurangi atau diminimalisasi.
Prinsip 3R terdiri dari tiga prinsip yaitu reduce, reuse, dan recycle. Reduce, yaitu mengurangi
atau membatasi segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya sampah. Reuse (guna ulang), yaitu
menggunakan kembali sampah secara langsung baik untuk fungsi yang sama maupun untuk
fungsi yang berbeda. Recycle (daur ulang), yaitu memanfaatkan kembali sampah setelah
mengalami proses pengolahan.
Pola konsumsi berkelanjutan merupakan bagian dari pola produksi dan konsumsi berkelanjutan
atau sustainable consumption and production (SCP). Berkaitan dengan SCP pemerintah melalui
Kementerian Lingkungan Hidup telah meluncurkan Kerangka Kerja 10 Tahun Penerapan
Produksi dan Konsumsi Berkelanjutan di Indonesia, pada 5 Juni 2013 yang bertepatan dengan
Hari Lingkungan Hidup.
Kerangka kerja tersebut memuat peta jalan Indonesia dalam menerapkan produksi dan konsumsi
berkelanjutan (SCP). Adapun sasarannya ada tiga. Pertama, pengarusutamaan penerapan SCP
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Kedua, pengembangan

fasilitas informasi dan layanan yang disebut dengan SCP Resource Pool Indonesia bagi
pemangku kepentingan untuk penerapan SCP. Ketiga, pelaksanaan aksi secara nyata yang
menjangkau para pemangku kepentingan, yaitu masyarakat. Pencapaian sasaran ketiga ini
dilakukan melalui program pengadaan barang dan jasa yang ramah lingkungan oleh pemerintah,
industri hijau, bangunan hijau, dan pariwisata berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai