Anda di halaman 1dari 3

Infrastruktur berkelanjutan merupakan pembangunan yang tidak hanya berfokus pada satu sudut pandang

saja, tetapi juga memperhatikan semua aspek dari hulu ke hilir yang terdampak dari pembangunan
infrastruktur tersebut. Untuk itu, infrastruktur yang akan dibangun harus memperhatikan aspek ekonomi,
sosial, budaya, dan lingkungan dari masyarakat sekitar.

Pembangunan infrastruktur yang menghasilkan emisi karbon yang tinggi misalnya, seperti pada sektor
energi dan sektor manufaktur yang menghasilkan emisi karbon di atas batas wajar. Emisi karbon adalah
salah satu jenis emisi gas rumah kaca yang menjadi salah satu penyumbang pencemaran udara yang
berdampak buruk pada kesehatan manusia dan lingkungan.

Infrastruktur Hijau merupakan konsep penataan ruang yang mengaplikasikan infrastruktur ramah
lingkungan. Pembangunan yang dimulai pada tahap perancangan, pembangunan, pengoperasian, hingga
tahap pemeliharaan didesain dengan memperhatikan aspek-aspek yang mampu melindungi, menghemat,
serta mengurangi penggunaan sumber daya alam. Adapun prinsip-prinsip infrastruktur hijau meliputi,
pengurangan penggunaan sumber daya (lahan, material, air, sumber daya alam dan sumber daya
manusia), pengurangan tumpukan limbah, penggunaan kembali sumber daya yang telah digunakan
sebelumnya, penggunaan sumber daya hasil daur ulang, perlindungan dan pengelolaan terhadap
lingkungan hidup melalui upaya pelestarian, mitigasi risiko keselamatan kesehatan perubahan iklim dan
bencana.

Energi surya untuk infrastruktur berkelanjutan adalah cara luar biasa untuk memberi daya pada rumah
Anda sekaligus membantu lingkungan. Ada banyak manfaat energi surya untuk pembangunan
berkelanjutan. Energi surya bersifat terbarukan, artinya tidak akan pernah habis. Ini juga tidak
menghasilkan gas rumah kaca yang berbahaya. Energi matahari tidak hanya baik bagi lingkungan, tetapi
juga sangat ekonomis. Biaya awal pemasangan panel surya mungkin mahal, namun panel surya akan
menghemat uang Anda dalam jangka panjang dengan mengurangi tagihan listrik Anda.

Tenaga surya juga semakin tersedia seiring dengan kemajuan teknologi dan pembangkit listrik tenaga
surya dibangun untuk menyediakan tenaga surya ke lebih banyak rumah dan bisnis. Ketika energi surya
menjadi lebih populer dan lebih tersedia, hal ini pasti akan sangat membantu infrastruktur berkelanjutan!

Dengan semakin banyaknya orang yang menggunakan energi surya, kita diperkirakan akan melihat
penurunan permintaan bahan bakar fosil , sehingga membantu melindungi lingkungan dan meningkatkan
kesehatan masyarakat. Energi surya merupakan bagian penting dari masa depan yang lebih bersih dan
cerah

7. Bagaimana energi matahari dapat digunakan dalam pembangunan berkelanjutan?


Energi surya dapat digunakan dalam pembangunan berkelanjutan dalam beberapa cara. Ini dapat
digunakan untuk menghasilkan listrik, memanaskan air atau udara di rumah dan gedung, atau
menghasilkan bahan bakar surya. Hal ini juga dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca.

8. Apa saja tantangan yang dihadapi energi surya dalam pembangunan berkelanjutan?
Energi surya merupakan sumber daya terbarukan, namun tidak selalu tersedia. Banyaknya radiasi
matahari yang mencapai permukaan bumi bergantung pada waktu, musim, dan cuaca. Energi ini juga bisa
lebih mahal dibandingkan bentuk energi lainnya. Selain itu, teknologi energi surya dapat menimbulkan
dampak negatif terhadap lingkungan jika tidak digunakan atau dibuang dengan benar.
Bagaimana Energi Matahari Mendukung SDGs?
Energi ini adalah salah satu bentuk energi terbarukan yang paling populer saat ini. Penggunaannya dapat
membantu mencapai berbagai tujuan SDGs, termasuk:

1. Energi Terbarukan dan Bersih

tujuan yang berfokus pada pemberian akses yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern ke sumber
energi terbarukan. Energi surya memiliki potensi yang besar untuk memenuhi kebutuhan energi dunia dan
membantu mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang berbahaya.

2. Tindakan Perubahan Iklim

tujuan yang menetapkan target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kapasitas
adaptasi dan ketahanan terhadap perubahan iklim. Energi ini adalah salah satu solusi yang efektif untuk
mengurangi emisi gas rumah kaca karena tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca.

3. Produksi dan Konsumsi yang Bertanggung Jawab

bertujuan untuk memastikan bahwa pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan dan bertanggung
jawab dikembangkan dan diterapkan. Energi ini juga dapat membantu mencapai tujuan ini dengan
mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan menggantinya dengan sumber energi terbarukan yang
lebih ramah lingkungan.

4. Industri, Inovasi, dan Infrastruktur

menetapkan target untuk membangun infrastruktur yang tangguh, berkelanjutan, dan inovatif. Energi
surya dapat membantu mencapai tujuan ini dengan menyediakan sumber energi terbarukan yang andal
dan terjangkau.

1. Penerapan panel surya


2. Untuk menghemat listrik dalam penerapan konsep green building, peran panel surya
sangat dibutuhkan. Richard Mathews, Konsul Australia di Makassar pada sebuah forum
diskusi mengatakan kalau Australia semakin serius dalam pengembangan green
building dengan panel surya.
3. “Banyak masyarakat sudah memasang sistem panel surya di rumah pribadinya untuk
mengurangi pemakaian listrik yang berasal dari pembakaran minyak atau batubara.
Dengan maksud untuk mengurangi pengeluaran gas karbon dioksida dan bahan karbon
lainnya,” katanya. Jika konsep green building diterapkan di Ibu Kota dengan 4
standarisasi di atas bersama dengan penggunaan panel surya, maka kehidupan
masyarakat bisa jadi lebih baik.
4. Panel surya mengubah sinar matahari menjadi listrik. Mereka terdiri dari sel fotovoltaik, yang
terbuat dari bahan semikonduktor seperti silikon. Ketika sinar matahari menyinari panel surya, sel
fotovoltaik menyerap energi matahari dan mengubahnya menjadi listrik.

Dengan diterapkannya aspek-aspek pembangunan berkelanjutan dan pemanfaatan skema pembiayaan


yang tersedia, implementasi infrastruktur berkelanjutan diharapkan dapat terwujud dan memberikan
manfaat dan dampak positif bagi kehidupan masyarakat Indonesia, seperti:
5. Berkurangnya tingkat emisi karbon. Komisi Ekonomi dan Iklim Global dari The New Climate
Economy (NCE) memproyeksikan bahwa perencanaan pembangunan dengan penerapan
infrastruktur berkelanjutan akan membantu mewujudkan tercapainya net zero emission, melalui
pengurangan kadar emisi karbon hingga 3.7 gigaton dalam 5 tahun ke depan.
6. Peningkatan implementasi energi terbarukan. Tersedianya layanan energi yang bersih dan
terjangkau secara ekonomi dan juga secara upaya (jarak dan/atau waktu tempuh untuk pengadaan
energi), sehingga dapat memberikan akses energi terbarukan yang memadai secara menyeluruh
bagi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai