Anda di halaman 1dari 24

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelangkaan BBM & BBG serta fenomena global warming
menyebabkan setiap bidang keilmuwan berlomba untuk
melakukan inovasi penggunaan energi-energi alternatif selain
minyak dan gas bumi, serta berlomba menciptakan dan
menggunakan teknologi yang ramah lingkungan Green
Technologi. Energi alternatif yang banyak dieksplorasi oleh
para ahli agar bisa digunakan sebagai pengganti BBM dan BBG
adalah energi matahari, angin, biofuel, biogas, dan bioetanol.
Teknologi ramah lingkungan juga telah ramai di kampanyekan,
masyarakat dikenalkan dengan konsep ramah lingkungan, misal
prinsip pemisahan sampah organik dan anorganik, serta
penggunaan plastik dan sabun yang bisa terdegradasi. Selain
itu perusahaan-perusahaan juga mulai diwajibkan untuk
menggunakan teknologi
yang ramah lingkungan
dan
penanganan pengolahan limbah sesuai dengan standard yang
telah ditetapkan oleh badan yang terkait, misalnya dengan
adanya ISO 4001 tentang lingkungan.
Rumah merupakan elemen terdekat dan terkecil yang
merupakan tempat singgah dari subjek (pelaku utama)
pengguna energi BBM & BBG serta sebagai produsen dari
limbah baik secara langsung maupun tidak langsung. Para ahli
baik itu arsitek maupun teknokrat sedang dan telah melakukan
berbagai inovasi untuk menciptakan rumah yang hemat energi
dan ramah lingkungan.
Indonesia merupakan negara tropis yang dilewati oleh
garis katuliswa sehingga dilimpahi sinar matahari yang cukup
sepanjang tahun, serta suhu yang cukup stabil. Dengan
memperhatikan kondisi geografis tersebut, maka energi
alternatif matahari sangat cocok diterapkan di Indonesia.
Konstruksi bangunan rumah juga harus memperhatikan unsur
penggunaan bahan/material dan bentuk bangunan yang
mampu mengurangi penggunaan lampu untuk pencahayaan,
AC untuk pendingin, sistem pembuangan yang baik.
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memberikan ide pembangunan rumah yang ramah lingkungan
1

dan hemat energi yang sesuai dengan kondisi geografis


Indonesia.

C.

Batasan Masalah
Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penulisan
makalah ini adalah :
1. Pengunaan energi matahari sebagai alternatif energi
listrik dari PLN.
2. Pemilihan bahan/material dan bentuk bangunan rumah
yang hemat energi dan ramah lingkungan.

BAB II
PEMBAHASAN
2

PENGERTIAN HIDUP RAMAH LINGKUNGAN


Hidup ramah lingkungan adalah gaya hidup yang yang mencoba
untuk mengurangi penggunaan sumber daya alam dan harta pribadi
yang dilakukan oleh pribadi maupun masyarakat. Pelaku gaya hidup
hidup ramah lingkungan sering mencoba untuk mengurangi jejak
karbon yang mereka hasilkan dengan mengubah moda transportasi,
konsumsi energi, dan konsumsi makanan. Para pendukung gaya hidup
ramah lingkungan bermaksud untuk menjalani kehidupan mereka
dengan cara yang konsisten dengan keberlanjutan, keseimbangan
alam dan menghargai hubungan simbiosis antara manusia dengan
ekologi dan siklus alam. Praktek dan filosofi umum dari hidup ramah
lingkungan sangat terkait dengan prinsip-prinsip keseluruhan
pembangunan berkelanjutan.
Lester R. Brown, seorang ekolog terkemuka dan pendiri
Worldwatch Institute dan Earth Policy Institute, menggambarkan
kehidupan yang ramah lingkungan pada abad kedua puluh satu
sebagai "beralih kepada hal yang berbasis energy terbarukan,
ekonomi
berdasar
pemanfaatan
kembali/daur-ulang
dengan
penggunaan sistem transportasi yang beragam."Kemudian menurut
pendapat yang lain, Praktisi pembangun desa ramah lingkungan
seperti Living Villages meyakini bahwa peralihan kepada teknologi
terbarukan baru akan berhasil apabila lingkungan yang dibangun
dapat menarik bagi budaya lokal juga dapat dipertahankan dan
disesuaikan seperlunya selama beberapa generasi.
Definisi
Hidup ramah lingkungan pada dasarnya merupakan penerapan
dari keberlanjutan atas keputusan dan pilihan gaya hidup. Salah satu
konsepsi
tentang
hidup
ramah
lingkungan
adalah
untuk
mengungkapkan apa yang dimaksudkan dari "tiga pilar besar", yaitu
sebagai pemenuhan kebutuhan ekologi, sosial, dan ekonomi tanpa
mengorbankan faktor-faktor tersebut bagi generasi mendatang.
Konsepsi lain yang lebih luas dalam menggambarkan tentang hidup
ramah lingkungan adalah dilihat dari "Empat domain sosial yang
saling berhubungan": yaitu ekonomi, ekologi, politik dan budaya.

Dalam konsepsi pertama, Hidup ramah lingkungan dapat


digambarkan sebagai hidup di dalam daya dukung bawaan yang
ditentukan oleh ketiga faktor tersebut. Sedangkan dalam konsepsi
yang kedua, atau disebut juga "Lingkaran Keberlanjutan", Hidup
ramah lingkungan bisa digambarkan sebagai mengkompromikan
relasi akan kebutuhan-kebutuhan dalam batasan di semua ranah
kehidupan sosial yang saling berhubungan, termasuk konsekuensinya
terhadap generasi umat manusia di masa depan dan spesies lain di
luar manusia.
Desain yang berkelanjutan dan pembangunan berkelanjutan
merupakan faktor penting untuk Hidup Ramah Lingkungan. Desain
berkelanjutan meliputi pengembangan teknologi yang tepat, yang
merupakan pokok dari praktik kidup ramah lingkungan. Pembangunan
berkelanjutan pada gilirannya adalah penggunaan teknologi ini dalam
bidang infrastruktur. Arsitektur berkelanjutan dan pertanian adalah
contoh yang paling umum dari praktik ini.

TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN


Bila kita melihat, mendengar serta merasakan, maka akan
muncul sebuah kondisi nyata yang cukup membuat miris hati kita.
Suhu udara yang panas, banjir dimana-mana, naiknya permukaan air
laut serta kemacetan lalu-lintas adalah contoh fenomena tak
terbantahkan yang menghiasi kehidupan kita saat ini. Minimnya lahan
untuk resapan air serta tata-ruang yang semrawut ditengarai sebagai
penyebab utama banjir. Sering mengemuka isu mengenai pemanasan
global baik dalam media online maupun artikel penelitian, yang mana
dari beberapa paparan tersebut banyak diantaranya yang berujung
pada desakan kepada semua pihak untuk segera mengaplikasikan
teknologi ramah lingkungan.
Pengertian Teknologi adalah sebuah metode atau sistem untuk
mencapai tujuan tertentu yang mana dalam pelaksanaannya
mengacu pada wawasan lingkungan dan atau memperhatikan kaidahkaidah lingkungan di sekitarnya. Dari pengertian tersebut telah
mengilhami lahirnya bermacam-macam teknologi terapan, yang
aman sekaligus bersahabat dengan makhluk hidup ataupun alam di
sekitarnya. Teknologi yang di maksud kini telah banyak beredar
meliputi beberapa aspek dalam kehidupan manusia, termasuk dalam
sektor elektronik konsumen. Di akui memang, untuk bisa
4

mendapatkan teknologi ini dibutuhkan biaya cukup mahal bila


dibandingkan membeli peralatan dengan teknologi konvensional.
Kondisi tersebut tentu menjadi tantangan bagi kita utamanya para
pengembang untuk menciptakan teknologi hijau yang ramah akan
lingkungan namun juga terjangkau harganya (murah). Berikut ini
adalah contoh teknologi ramah lingkungan serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.

Contoh Penerapan Teknologi Ramah


Kehidupan
Mesin Tenaga Angin (Wind Power)
Mesin Tenaga Surya (Solar Power)

Lingkungan

Dalam

Hidroelektrik (Hydroelectricity)

Mobil Tenaga Listrik (Electric Car)

Sel Bahan Bakar (Fuel Cell)

Toilet Pengomposan (Composting Toilet)

Kulkas atau lemari pendingin Non Freon

Pendingin ruangan (AC) Non Freon

Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)

Pembangkit listrik tenaga panas bumi (Enhanced Geolhermal


System)

KONSEP RUMAH RAMAH LINGKUNGAN


Pemanasan global menjadi ancaman dan perhatian serius bagi
seluruh penghuni bumi. Melakukan penghematan energi bisa
dilakukan mulai dari hal-hal kecil, termasuk dari konsep desain rumah
tinggal.
Sebagai tempat aktivitas setiap keluarga, rumah tinggal adalah
tempat yang sangat menyerap penggunaan energi, kedua terbesar
setelah industri. Bayangkan, didalamnya manusia beraktivitas selama
16 jam bahkan mungkin lebih, yang didukung dengan penggunaan
listrik yang memakan energi cukup besar. Menuju bangunan atau
rumah yang ramah lingkungan, artinya kita harus mengukur
5

mengenai dampak pada lingkungan luar serta membantu


memperbaiki lingkungan dalam. Aspek yang terkait adalah rancangan
arsitektur bangunan, metodologi membangun, material bangunan,
efisiensi penggunaan energi, efisiensi penggunaan air dan life cycle
ecological living.
Denah rumah ramah lingkungan merupakan bentuk dukungan
terhadap keramahan lingkungan. Yang berarti, haruslah hemat energi,
karena eksplorasi terhadap penggunaan energi dapat mengancam
kehidupan generasi penerus. Gerakan penghematan energi bisa
dilakukan kala kita hendak membangun rumah baru atau merenovasi
rumah.

Efisiensi Pencahayaan
Manfaatkan semaksimal mungkin cahaya matahari sebagai
sumber cahaya di pagi hingga sore hari. Menggunakan cahaya
matahari dapat menghemat energi listrik dari lampu yang
digunakan di siang hari. Pencahayaan alami bisa diperoleh
melalui pencahayaan samping yaitu dari jendela, dan
pencahayaan atas yang berasal dari lubang atap. Buatlah
desain rumah yang lebih terbuka pada dinding dan atap, agar
cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah secara lebih
maksimal. Mengurangi sekat ruangan, menyatukan fungsi
ruang, dapat memaksimalkan cahaya yang masuk ke dalam
rumah.

Efisiensi Ruang
Menggabungkan lebih dari satu fungsi dalam satu ruangan,
adalah pilihan baik, dibanding harus memboroskan ruang.
Misalnya meniadakan fungsi ruang tamu, karena kita jarang
menerima tamu, atau lebih sering menerima tamu di teras.
Buat saja ruang keluarga yang lebih besar, agar bisa nyaman
dan maksimal untuk bercengkrama sekaligus menerima tamu
yang sudah kenal dekat. Dalam hal ukuran bangunan, lebih
besar tidak selalu lebih baik. Karena makin kecil (baca :
sederhana) bangunan, akan makin baik control aspek
lingkungan terhadap bangunan tersebut.
"Bangunan ramah lingkungan, dirancang dengan massa ruang,
keterbukaan ruang, dan hubungan ruang luar-dalam yang cair,
teras lebar, ventilasi bersilangan, dan void berimbang."

Pembayangan Ruang Luar, Kulit Bangunan, Ventilasi


6

Pemilihan bahan dan desain pembayangan, serta bukaan


ventilasi yang baik, mempengaruhi kenyamanan dan energi
dalam rumah. Berikan secondary skin pada dinding bagian luar,
terlebih jika rumah menghadap ke arah barat. Buat teritisan di
atas bukaan, yang fungsinya meredam panas matahari secara
langsung ke dalam rumah. Bangunan dirancang dengan teras
lebar, ventilasi bersilangan; yaitu membuat bukaan (jendela)
pada dua dinding yang berbeda, innercourt serta void
berimbang, untuk sirkulasi udara dan cahaya alami ke seluruh
ruangan, agar hemat energi.

Atap yang Dingin


Pilih bahan penutup atap yang memiliki nilai hambatan
hantaran panas cukup besar, dan kemampuan memantulkan
panas dengan baik. Penggunaan atap dari bahan tanah atau
keramik, sangat baik untuk kenyamanan ruang dalam.
Tambahkan pula lembaran aluminium foil yang dipasang di
bawah penutup atap. Material styrofoam yang dilapis beton
(beton Styrofoam) juga berpotensi membuat dingin ruang
dalam. Dinding rumah tetap terasa dingin meskipun saat
siang hari.

Material Ramah Lingkungan


Gunakan bahan bangunan yang tepat, efisien, dan ramah
lingkungan. Pilih produk lokal yang berkualitas, untuk
meminimalkan terjadinya kontaminasi lingkungan, mengurangi
pemakaian sumber daya alam tak terbarukan dengan
optimalisasi bahan baku alternatif, serta menghemat
penggunaan energi secara keseluruhan. Memilih bahan baku
lokal atau dari pabrik terdekat berarti menghemat transportasi
dan mengurangi karbon emisi dari kendaraan. Tak ada
salahnya, memanfaatkan material bekas atau sisa bahan
renovasi, misalnya genteng bekas, kayu atau bambu bekas
perancah, kusen lama.

Pemanfaatan Lahan Hijau


Elemen vegetasi berpotensi untuk menyejukkan lingkungan dan
menurunkan udara panas, serta meredam panas. Semakin
banyak pohon yang ditanam, udara makin sejuk dan oksigen
yang dihasilkan dapat mencegah pemanasan global. Ciptakan
roof garden atau vertical garden, jika halaman tidak
7

memungkinkan. Dinding yang dijalari tanaman rambat


membuat suhu udara di luar dan di dalam turun, sekaligus
untuk
pasokan
udara
bagi
penghuni.

Gaya Hidup Hemat


- Hemat Air. Kurangi kebiasaan berendam di bathtub, mencuci
kendaraan dengan air yang mengalir dan terbuang kemanamana. Ganti bak mandi atau bathtub dengan shower , untuk
menghemat air.
- Buat sumur resapan, lubang biopori atau septictank ramah
lingkungan yang tidak mencemarkan lingkungan.
- Memakai perangkat elektronik dan rumah tangga yang
hemat energi, akan berpengaruh dengan biaya listrik yang
dikeluarkan tiap bulan. Pilih yang hemat energi listrik,
sehingga
memiliki
life
cost
yang
ringan
untuk
operasionalnya.

PENGGUNAAN ENERGI MATAHARI


Sinar dari matahari dapat dirubah menjadi energi listrik
menggunakan komponen yang disebut sel surya. Sel surya merubah
sinar matahari menjadi arus listrik DC. Arus yang dihasilkan
sebanding dengan intensitas sinar matahari yang diterima dan juga
sebanding dengan luas permukaan dari sel surya yang terpapar sinar
matahari.
Para ahli telah berhasil memanfaatkan prinsip dari sel surya
dengan menciptakan panel surya yang dapat digunakan sebagai atap
rumah. Dengan pesatnya kemajuan teknologi, para ilmuwan juga
telah menciptakan panel surya yang mampu berputar untuk
menyesuaikan posisinya mencari intensitas matahari yang tertinggi.
Profesor Michael Gratzel dari Lausanne Federal Technology Institute
juga telah berhasil menemukan sel surya murah yang bisa digunakan
membangun jendela yang menghasilkan listrik dengan efisiensi yang
tinggi.
Peralatan pendukung untuk bisa memanfaatkan energi
matahari sebagai pengganti listrik dari PLN, antara lain adalah
controller (pengatur pengeluaran daya dari sel surya), inverter untuk
merubah arus DC menjadi arus AC karena peralatan elektronik rumah
tangga sebagian besar menggunakan sumber arus AC, dan baterai
8

yang berguna untuk menyimpan energi yang dihasilkan sel surya


pada siang hari agar bisa dimanfaatkan oleh penghuni rumah pada
malam hari.
Kendala yang dihadapi agar bisa memanfaatkan energi
matahari menggunakan panel surya adalah dari segi biaya
pemasangan/instalasi masih mahal jika dibandingkan menggunakan
energi listrik dari PLN. Biaya yang perlu dikeluarkan untuk
pemasangan panel surya adalah US$ 8-10/Watt. Jika seseorang ingin
membeli sel surya untuk keperluan penerangan rumah tangga yang
sekitar 900 Watt, maka secara kasar biaya yang perlu dikeluarkan
(diinvestasikan?) sebesar 900 Watt x US$ 8 = US$ 7200. Harga ini
sudah termasuk biaya pemasangan dan beberapa komponen
pendukung untuk dipasang di atap sebuah rumah. Sedangkan
pemasangan listrik PLN dengan daya 900 Watt sekitar Rp. 1.500.000,. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat masih jarang
menggunakan panel surya sebagai sumber listriknya.
Tingginya biaya untuk pemasangan panel surya sebenarnya
bisa diatasi jika pemerintah punya tekad yang kuat untuk
memasyarakatkan energi-energi alternatif selain BBM. Pada awalnya
pemerintah bisa memberikan subsidi-subsidi pada energi alternatif
untuk mengantikan listrik PLN, khususnya penggunaan panel surya.
Sebagai contoh di Korea Selatan, harga sel surya yang dibeli oleh
konsumen setempat mampu ditekan hingga 70% sekitar US$ 3
hingga 4 per Watt-nya. Jika diasumsikan pemerintah telah
memberikan subsidi sama dengan Korea, maka biaya pemasangan
untuk daya 900 Watt adalah Rp. 27.000.000,-(dengan kurs US$ 1
sebesar Rp. 10.000.000,-).
Selanjutnya dilakukan sosialisai besar-besaran mengenai
keuntungan-keuntungan yang diperoleh jika menggunakan panel
surya, antara lain panel surya bisa digunakan sampai +/- 15 tahun.
Jika dihitung biaya listrik yang harus dibayar ke PLN selama 15 tahun
dengan rata-rata pemaikaian tiap bulan Rp. 200.000,- adalah sebesar
RP.36.000.000,- sehingga masih ada selisih keuntungan sebesar Rp.
9.000.000,- ditambah lagi jika TDL naik maka nilai keuntungan
pemaikaian panel surya akan lebih besar lagi. Jika semakin banyak
penguna panel surya, maka pasar otomatis akan berusaha untuk
memenuhi permintaan tersebut, dan bisaanya akan diikuti oleh usaha
inovasi-inovasi untuk bisa memproduksi dengan efisien dan murah
oleh produsen-produsen/pabrik pembuat panel surya, sehingga harga
9

akan semkin murah, sebagai contoh semakin murahnya harga-harga


barang elektronik pada saat sekarang ini karena telah ditemukan
teknologi dan proses produksi yang efisien.
Selain keuntungan dari segi biaya jangka panjang (investasi),
masih ada lagi keuntungan-keuntungan yang diperoleh jika
menggunakan panel surya. Antara lain penggunaan panel surya akan
mengurangi dampak pencemaran terhadap lingkungan, kita ketahui
bahwa pembangkit tenaga listrik masih banyak yang menggunakan
proses pembakaran dari BBM, BBG, batu bara, dan bahkan nuklir.
Pembakaran bahan apapun pasti akan menghasilkan gas yang akan
mencemari udara. Keuntungan yang lain penggunaan listrik dari
panel surya ini adalah tidak akan terpengaruh oleh adanya
pemadaman bergilir dari PLN, bayangkan jika tempat transaksi
ekonomi, misalnya mall ataupun perkantoran mengalami pemadaman
listrik dari PLN dalam satu jam saja berapa kerugian yang harus
ditanggung.

KONSTRUKSI & MATERIAL RUMAH RAMAH LINGKUNGAN


Kampanye green technologi juga telah membuat para arsitektur
mapun teknokrat dibidang konstruksi untuk melakukan berbagai
inovasi untuk merancang konstruksi bangunan dan memilih material
bangunan yang sesuai dengan prinsip ramah lingkungan. Sebagai
contoh, berbagai instansi telah banyak mengadakan lomba desain
rumah indah, sederhana, hemat, dan ramah lingkungan.
Terdapat banyak aspek yang harus diperhatikan ketika
merancang sebuah rumah. Berikut ini adalah berbagai contoh yang
telah ditawarkan/dicontohkan oleh para arsitektur yang peduli akan
lingkungannya. Pertama, kita bisa meniru konsep rumah pangung.
Dengan adanya jarak antara tanah dengan lantai, maka area tanah
dibawah lantai masih bisa berfungsi untuk penyerapan air. Hal ini bisa
bermanfaat untuk mengurangi banjir. Kedua, harus diperhatikan
masalah pencahayaan. Jika rumah mempunyai titik-titik masuknya
cahaya yang cukup, maka akan mengurangi penggunaan lampu pada
siang hari. Selanjutnya yang ketiga adalah masalah ventilasi, jika
pertukaran udara di rumah cukup, maka akan mengurangi
penggunaan AC maupun kipas angin, ditambah lagi jika rumah
mempunyai ruang terbuka hijau maka udara yang keluar masuk
rumah akan lebih bersih begitupun suhu udara akan menjadi lebih
rendah. Masalah sanitasi juga harus diperhatikan, misalnya
perancangan saluran pembuangan air dan penempatan tempat
sampah organic maupun anorganik.
10

Pemilihan material untuk membangun sebuah rumah juga akan


berpengaruh terhadap efek keramah-tamahan lingkungan yang
sedang gencar-gencarnya dikampanyekan. Pertama, gunakan sumber
daya yang bisa diperbarui. Sumber daya yang bisa diperbarui
misalnya material bangunan dari kayu, bebatuan dan semacamnya
yang pada umumnya adalah material alami yang banyak terdapat di
lingkungan sekitar dan mudah untuk diperbarui kembali. Selanjutnya
kita bisa menggunakan kembali material bangunan yang masih layak
pakai, dan mengolah limbah atau material sisa bangunan untuk dapat
dimanfaatkan kembali.
Berikut ini adalah contoh berbagai bahan yang bisa dipilih untuk
menghasilkan sebuah rumah yang ramah lingkungan. Low E-Glass,
yang bisa digunakan untuk kaca jendela yang akan menyerap panas
sehingga ruangan tidak akan terlalu panas dan berarti penggunaan
AC juga bisa dihemat. Rain Harversting yang memanfaatkan air hujan
dengan cara menampungnya dan digunakan kembali untuk
kebutuhan sehari-hari seperti menyiram tanaman sampai untuk toilet.
Storage Heating adalah penyimpanan sumber panas yang nantinya
akan digunakan untuk menghangatkan ruangan pada saat suhu
dingin tiba, sehingga penggunaan mesin penghangat ruangan
(heater) dapat dikurangi. Penggunaan bahan Photocatalytic pada
permukaan dinding bagian luar yang akan mengkonversi organik
yang berbahaya menjadi tidak berbahaya.

11

DESAIN RUMAH RAMAH LINGKUNGAN DENGAN BAHAN


DAUR ULANG

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.

2.

3.

4.

Berdasarkan pembahasan di atas maka diambil kesimpulan


sebagai berikut :
Energi matahari sebagai alternatif energi selain BBM & MIGAS
dapat diterapkan dalam membangun rumah yang hemat
energi dalam bentul panel surya untuk atap maupun dalam
bentuk sel gratzel yang bisa digunakan sebagai jendela.
Tingginya biaya instalasi panel surya dapat diatasi jika ada
kemauan dari pihak pemerintah misalnya dengan memberikan
subsidi, sosialisasi besar-besaran mengenai keuntungan
penggunaan sel surya, serta kemauan dari pihak industri
bersama teknokrat untuk menciptakan sel surya yang murah
dan efisien.
Perancangan rumah yang hemat energi dan ramah lingkungan
harus memperhatikan aspek kecukupan cahaya, ventilasi, dan
sanitasi.
Pemilihan bahan material untuk bangunan hendaknya juga
memperhatikan aspek keberlanjutan dan ramah lingkungan.

B. Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan untuk dapat dilakukan
selanjutnya sebagai berikut :
1. Perlunya kesadaran dari semua pihak untuk bersama-sama
mengembangkan dan menerapkan penggunaan energi
alternatif selain BBM & MIGAS.
2. Perlunya
kesadaran
dari
tiap
keluarga
maupun
pengembang/kontraktor agar memperhatikan aspek hemat
energi dan ramah lingkungan ketika merancang sebuah
rumah.

23

DAFTAR PUSTAKA

[1].

http://blogmechanical.blogspot.com/2011/08/sel-suryaphotovoltaic.html

[2].http://yefrichan.wordpress.com/tag/teknologi-surya/page/7/
[3].http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-13277-Chapter1.pdf
[4].http://hendai9.wordpress.com/category/uncategorized/page/3/
[5].http://www.imagebali.net/detail-artikel/304-menerapkan-rumahramah-lingkungan-yang-dapat-menghemat-biaya-konstruksibangunan.php
[6].

http://forum.kompas.com/green-global-warming/18518konstruksi-bangunan-rumah-ramah-lingkungan-cyprus-house.html

[7].http://id.wikipedia.org/wiki/Hidup_ramah_lingkungan
[8].http://iteknologi-informasi.blogspot.com/2013/09/pengertianteknologi-ramah-lingkungan.html#sthash.3uyLF0fS.dpuf
[9].http://aplatteroffigs.blogspot.com/2014/03/konsep-rumah-ramahlingkungan.html

24

Anda mungkin juga menyukai