Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik hidayah serta inayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Proses Pembuatan Genteng Tanah Liat” tepat pada waktunya. Adapun maksud dari
penyusunan makalah ini adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat mata kuliah
Pengembangan Sumber Belajar.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan di masa yang akan
datang. Saya juga menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini tidak terlepas dari peran serta dan
bantuan dari berbagai pihak, baik bantuan berupa moril maupun materil. Harapan saya
semoga makalah ini bermanfaat bagi pengembangan, khususnya Ilmu Pengetahuan.
Penyusun
1.1 Genteng
Genteng merupakan bagian utama dari suatu bangunan sebagai penutup atap
rumah.Fungsi utama genteng adalah menahan panas sinar matahari dan guyuran air
hujan.Jenis genteng bermacam-macam, ada genteng beton, genteng tanah liat, genteng
keramik, genteng seng dan genteng kayu (sirap).Keunggulan genteng tanah liat
(lempung) selain murah, bahan ini tahan segala cuaca, dan lebih ringan dibanding
genteng beton.Sedangkan kelemahannya, genteng ini bisa pecah karena kejatuhan benda
atau menerima beban tekanan yang besar melebihi kapasitasnya. Kualitas genteng sangat
ditentukan dari bahan dan suhu pembakaran, karena hal tersebut akan menentukan daya
serap air dan daya tekan genteng. .(Aryadi, Y., 2010).
Genteng merupakan salah satu komponen penting pembangunan perumahan yang
memiliki fungsi untuk melindungi rumah dari suhu,hujan maupun fungsi lainnya. Agar
kualitas genteng optimal, maka daya serap air harus seminimal mungkin, agar kebocoran
dapat diminimalisir.(Musabbikhah dan Sartono, P. 2007).
Genteng merupakan benda yang berfungsi untuk atap suatu bangunan.Dahulu
genteng berasal dari tanah liat yang dicetak dan dipanaskan sampai kering.
Perkembangan teknologi dan kemajuan Industri yang semakin berkembang pesat
memacu peningkatan pembangunan disegala sektor kehidupan ,untuk harus senantiasa
diimbangi dengan perkembangan industri dalam berbagai bidang produksi. Upaya
peningkatan kualitas dan mutu genteng dari tanah liat terus diupayakan seiring dengan
keluar berbagai atap misalnya:esbes, seng, geteng cetak dari industri besar dll. Genteng
tanah liat masih menjadi pilihan konsumen untuk bahan finishing atap rumah.selain itu
harga tanah liat terjangkau oleh konsumen. Persyaratan penutup atap yang baik adalah
awet dan kuat lama,dengan adanya bangun –bangunan yang banyak memerlukan atap
yang kualitasnya kuat,ringan dan kedap air. Genteng tanah liat merupakan salah satu atap
yang baik, kelemahannya dari geteng tanah liat jika digunakan dalam jangka panjang
akan mengendapnya lumut dipermukaan genteng.
Genteng tanah liat masih bersaing kuat dipasaran dengan genteng-genteng buatan
pabrik dngan industri-industri menengah. Perlu ada penanganan dari pemerintah dari segi
dana atau opersional agar tidak terjadi gulung tikar.
1.2 Macam-Macam Genteng
Macam-macam genteng yang banyak dipakai di Indonesia ada beberapa macam, sebagai
berikut :
1. Genteng Tanah Liat
2. Genteng Asbes
3. Genteng Kaca
4. Genteng Keramik
5. Genteng Metal
Material ini banyak dipergunakan pada rumah umumnya. Gentang terbuat dari
tanah liat yang dipress dan dibakar. Kekuatannya cukup. Genteng tanah liat
membutuhkan rangka untuk pemasangannya. Genteng dipasang pada atap miring.
Genteng menerapkan sistem pemasangan inter-locking atau saling mengunci dan
mengikat.
Kelebihan jenis genteng tanah liat :
• Harganya relatif murah.
• Mempunyai beban yang ringan shingga meminimalisir beban atap.
• Memiliki kuat tekan sehingga dapat diinjak.
Pemasangan material ini hanya pada bagian tertentu di atap. Jika anda
menghendaki penerangan alami, gunakan genteng kaca di bagian tersebut.
Umumnya jarang dipasang pada bagian depan rumah karena tidak cocok. Ukuran
genteng kaca sama seperti genteng pada umumnya.
Bahan dasar jenis genteng ini tetap keramik, namun telah mengalami proses
finishing glazur. tersedia dalam beragam warna dan ukuran. Aplikasinya cocok
untuk atap balkon hunian modern. Genteng ini bertumpu pada rangka kayu dan
beton.
Kelemahannya adalah :
• Diperlukan ketelitian pada saat pemasangan reng sehingga tidak terjadi
kebocoran di dalam rumah.
• Selain itu diperlukan kemiringan atap minimum 30° agar air hujan dapat
mengalir sempurna dan genting tidak dapat terlepas ketika diterpa angin (jika
dipasang pada sudut kemiringan 45 – 60 °.
5. Genteng Metal (Genteng Berbahan Logam)
Bentuknya lembaran, mirip seng. Genteng ini ditanam pada balok gording
rangka atap, menggunakan sekrup. Bentuk lain berupa genteng lembaran.
Pemasangannya tidak jauh berbeda dengan genteng tanah liat. Ukuran yang tersedia
bervariasi, 60-120cm (lebar), dengan ketebalan 0.3mm dan panjang antara 1.2-
12m.Genteng jenis ini biasanya memerlukan sekrup untuk pemasangannya agar tidak
mudah terbawa angin karena bobotnya lumayan ringan. Pilihan warna genteng metal
yang tersedia sangat variatif dan menarik. Kombinasi warna atap dan dinding fasade
bangunan dapat menciptakan harmoni warna yang menarik.
Kelebihan genteng metal :
• Mudah dan cepat dalam pemasangannya
• Hemat material karena bentangnya yang lebih lebar.
• Menggunakan bahan anti pecah jadi lebih aman dari kebocoran.
• Dilapisi bahan anti lumut sehingga tidak perlu khawatir untuk mengecet ulang
yang tentunya memerlukan biaya tambahan.
Kelemahan genteng metal :
• Ketika pemasangan jenis genteng ini digarapkan rapi , karena jika tidak rapi
maka akan menggurangi keindahan atap rumah Anda.
1.3 Alat-alat dan bahan pembuatan genteng.
1. Alat ini bisa berupa dua buah lempengan baja yang sudah dimodifikasi berbentuk
cetakan genteng atau berupa dua lempengan kaca yang sudah
dimodifikasi/memesan dari pabrik kaca.
2. Pisau.
Pisau fungsinya untuk merapikan pinggiran atau sisa dari cetakan genteng.
3. Cangkul.
Cangkul fungsinya untuk menggali tanah untuk mencari bahan tanah liat yang
baik dan membuat lubang atau bak penampungan bahan tanah liat yang dicampur
dengan air,disini pembuatan genteng dilakukan manual.
4. Kuas.
Kuas fungsinya untuk pengecatan atau proses terakhir
Tahap Pengglasuran
Pembakaran
Tahap II
Awal
Pengolahan Proses
Tahapan Akhir
Tanah Liat Penghalusan
Proses
Pencetakan Pengeringan Pemilihan
Genteng (Seleksi)
(Pembakaran I)
a. Tahapan Awal
Proses pembuatan g enteng diawali dengan pengolahan bahan mentah berupa tanah.
Pengambilan tanah sebagai bahan baku genteng harus berasaskan kelestarian lingkungan.
Bagian lapisan paling atas dari tanah yaitu bunga tanah tidak digunakan sebagai bahan
pembuat genteng, hal ini dikarenakan kandungan humus dan unsur hara yang sangat baik
untuk tanaman. Pengambilan tanah dilakukan dengan cara menyingkirkan lapisan bunga
tanah, dan tanah yang diambil adalah tanah dibagian bawah bunga tanah yaitu kurang lebih
kedalaman 25 cm dari permukaan tanah. Pengambilan pun dijaga supaya tidak lebih dari
kedalaman satu meter sebagai upaya terhadap pelestarian lingkungan. Proses selanjutnya
adalah pembersihan tanah dari material-material pengotor seperti batu, plastik, sampah dll.
Setelah cukup bersih tanah kemudian diaduk dengan menambahkan air.
Setelah didapatkan tanah liat, proses selanjutnya adalah penggilingan. Tujuan dari
proses ini adalah untuk memperoleh tanah liat yang homogen dengan partikel-partikel yang
lebih halus dan merata. Proses penggilingan dilakukan dengan cara memasukkan tanah liat ke
dalam mesin penggiling tanah atau lebih dikenal dengan nama molen. Pada proses ini juga
ditambahkan sedikit pasir laut. Tujuan penambahan pasir laut adalah supaya tanah tidak
terlalu lembek sehingga mempermudah proses penggilingan. Penggilingan berlangsung
dalam waktu yang singkat dengan output berupa tanah liat yang telah tercetak kotak-kotak
sesuai dengan ukuran genteng yang akan dibuat. Kotak-kotak tanah liat ini biasa dinamakan
keweh.Keweh inilah yang pada nantinya merupakan bahan baku sebagai pembuatan genteng.
c. Pencetakan Genteng
Output dari mesin press ini berupa genteng basah dengan bentuk yang masih belum
rapi. Proses selanjutnya adalah perapihan dimana bagian tepi genteng diratakan dan
dibersihkan dari sisa-sisa tanah liat yang masih menempel akibat proses pengepressan.
d. Proses Pengeringan
Proses selanjutnya adalah pengeringan,ada beberapa cara proses pengeringan yang
biasanya dipakai oleh pengrajin industi genteng diantaranya:
e. Proses Penghalusan
Proses ini yaitu dengan menghaluskan sisa-sisa tanah liat yang menempel pada bagian
genteng dengan cara di sisik atau biasa disebut dengan kesik.
f. Pengglasuran
Output dari tungku adalah genteng yang siap pakai, setelah disortir terlebih dahulu
tentunya.Untuk genteng ini biasa dinamakan genteng natural, tergantung dari jenisnya. Pada
proses kali ini adalah proses untuk pembuatan genteng morando, jadi dinamakan genteng
morando natural. Untuk proses selanjutnya adalah pengglasuran. Glassur berasal dari kata
glass yang berarti kaca secara harfiah dapat juga dikatakan proses pengglasuran adalah
penambahan lapisan kaca pada permukaan genteng, relative sama dengan proses coating.
Tujuan dari pengglasuran adalah supaya kenampakan genteng yang lebih indah dan
artistik.Disamping itu dengan adanya lapisan glassur juga dapat menghindarkan genteng dari
lumut.
Bahan utama glassur adalah lead oksid atau pbo dengan penambahan matrik berupa
fritz atau tepung kaca, penambahan sedikit kwarsa akan meningkatkan kekerasan. Bahan
bahan glasur diaduk dengan air sebagai bahan pelarut sampai merata.Adonan bahan glasur
kemudian dituangkan ke atas permukaan genteng dengan ketebalan tertentu.Diamkan
beberapa saat kemudian masukkan kedalam tungku untuk proses pembakaran tahap 2.
g. Pembakaran Tahap II
Proses selanjutnya adalah pembakaran tahap ke 2. Genteng natural yang telah
dilapisi bahan glazur segera dimasukkan ke dalam tungku untuk mengalami proses
pembakaran. Pembakaran tahap 1 dan 2 relatif sama yang membedakan adalah pada
proses pembakaran tahap 2 tidak didahului dengan penggarangan. Pembakaran tahap
2 berlangsung selama 13 jam dengan suhu pembakaran dijaga supaya konstan pada
suhu 900 derajat celcius.
h. Tahapan Terakhir
Yang terakhir pada proses produksi genteng glasur adalah finishing. Output
dari pembakaran tahap 2 berupa genteng glasur yang belum rapi, oleh karena itu
diperlukan finishing sebelum genteng siap dipasarkan.Finishing yang dilakukan
meliputi pengikiran pada tepi genteng, pengikiran bertujuan untuk merapikan
permukaan genteng.Kemudian pengecatan yang bertujuan untuk menutupi bagian
samping genteng yang tidak dapat tertutup oleh lapisan glasur. Dan yang terakhir
adalah pengepakan, genteng diikat dengan striping band dengan jumlah sepuluh,
selain supaya rapi pengepakan ini juga akan memudahkan pengangkutan genteng.
i. Pemilihan ( Seleksi )
Untuk memilih genteng yang baik dan yang kurang baik di antara genteng
tersebut tiap perusahaan menggunakan kritera yang berbeda-beda tetapi umumnya sifat-
sifat berikut yang perlu diperhatikan yaitu tidak adanya retak-retak, tidak pecah, tidak
terjadi perubahan bentuk, suara genteng apabila dipukul berbunyi nyaring, permukaan
teksturnya halus, warnanya merata.
http://sci-pusat.blogspot.com/2012/09/sejarah-genteng.html
http://www.pemetaanttg.com/?op=ttg&mode=detail&id=26
http://gentengsuper.blogspot.com/p/proses-pembuatan-genteng.html
http://st290518.sitekno.com/article/19287/proses-pembuatan-genteng.html
http://mavaulusul.blogspot.com/2013/10/cara-membuat-genteng-khas-kamulan.html
http://dwikusumadpu.wordpress.com/2014/01/17/pengolahan-tanah-liat-untuk-pembuatan-
genteng/
http://jelajahiptek.blogspot.com/2012/06/pengertian-genteng-dan-sejarahnya.html
http://kujangjayaangga.blogspot.co.id/2012/08/cara-membuat-genteng.html
http://streinz.blogspot.co.id/2015/01/makalah-pembuatan-genteng.html