Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi dan kemajuan Industri yang semakin berkembang pesat memacu
peningkatan pembangunan disegala sektor kehidupan, untuk harus senantiasa diimbangi
dengan perkembangan industri dalam berbagai bidang produksi. Upaya peningkatan
kualitas dan mutu genteng dari tanah liat terus diupayakan seiring dengan keluar berbagai
atap misalnya: esbes, seng, geteng cetak dari industri besar dll. Genteng tanah liat masih
menjadi pilihan konsumen untuk bahan finishing atap rumah. Selain itu harga tanah liat
terjangkau oleh konsumen. Persyaratan penutup atap yang baik adalah awet dan kuat lama,
dengan adanya bangun–bangunan yang banyak memerlukan atap yang kualitasnya kuat,
ringan dan kedap air. Genteng tanah liat merupakan salah satu atap yang baik,
kelemahannya dari geteng tanah liat jika digunakan dalam jangka panjang akan
mengendapnya lumut dipermukaan genteng.
Genteng tanah liat masih bersaing kuat dipasaran dengan genteng-genteng buatan pabrik
dngan industri-industri menengah. Perlu ada penanganan dari pemerintah dari segi dana
atau opersional agar tidak terjadi gulung tikar.

B. Rumusan Masalah

Adapun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain, sebagai berikut:

1. Apa pengertian genteng ?


2. Sejarah genteng ?
3. Jenis-jenis genteng ?
4. Apakah Keunggulan dan kekurangan genteng ?
5. Apa sajakah alat-alat dan bahan-bahan yang di butuhkan dalam pembuatan genteng?
6. Bagaimana proses pembuatan genteng?
7. Bagaimana cara pemasangan genteng ?
8. Bagaimana perawatan genteng agar tetap awet dan tahan lama ?

1
C. Manfaat Penulisan

Mencari tahu bagaimana genteng yang sebenarnya dan memberikan pengetahuan tentang
sejarah genteng tersebut pada mahasiswa arsitektur agar menguasai salah satu bahan finishing
bangunan yang sering dipakai dalam pembuatan bangunan selama ini.
Selain itu juga untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan genteng tanah liat yang
kuat untuk membuat bangunan, karena setiap genteng mempunyai kekuatan sendiri-sendiri

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Genteng

Genteng merupakan salah satu jenis penutup atap rumah yang paling umum digunakan di
Indonesia. Genteng seperti penutup atap lainnya berfungsi sebagai pelindung dari panas dan
hujan. Selain itu, tampilan dari genteng menjadi hal yang penting dalam membantu
menampilkan aksen sebuah rumah

B. Sejarah Singkat

Asal usul genteng tanah liat (roof tile) jika di telusuru lebih lanjut adalah bersal dari China,
selama Zaman Neolitikum dimulai sekitar 10.000 SM, dan Timur Tengah, beberapa waktu
kemudian dari wilayah ini, penggunaan genteng tanah liat tersebar ke seluruh Asia dan Eropa.
Tidak hanya orang Mesir kuno dan Babel, tetapi juga bangunan Yunani dan Romawi mereka
menggunakan atap dan ubin dari tanah liat. Temuan genteng tanah liat di Yunani kuno berasal
dari daerah di sekitar Korintus (Yunani) dimana genteng mulai menggantikan atap jemari di
dua kuil Apollo dan Poseidon antara 700-650 SM. Tradisi ini terus berlanjut di Eropa hingga
saat ini. Kemudian orang Eropa membawa tradisi atap tanah liat ini hingga ke Amerika sekitar
abad ke-17.

Para Arkeolog pun telah menemukan spesimen dari genteng tanah liat dari 1.585 pemukiman
dari Roanoke Island di North Carolina. Genteng tanah liat juga di gunakan di Inggiris pada
awal terbentuknya pemukiman di Jamestown, Virginia, dan dekat St Mary di Maryland.
Genteng tanah liat juga di gunakan saat perjanjian Spanyol di St. Augustine - Florida, serta
pada saat perjanjan antara Perancis dan Spanyol di New Orleans.

Pemukiman Belanda di pantai timur pertama kali mengimpor ubin dan genteng tanah liat dari
Holland. Pada Th. 1650, mereka telah mendirikan produksi skala besar dari ubin dan genteng
tanah liat di atas Sungai Hudson Valley, mengirimkannya ke New Amsterdam. Produksi
genteng secara manufaktur dilakukan sekitar waktu Revolusi Amerika menawarkan baik ubin
berwarna dan mengkilap maupun tanpa glasir - genteng terakota alam, di wilayah Kota New
York dan New Jersey. Sebuah surat kabrr New York Th. 1774 telah mengiklankan ketersediaan

3
diproduksinya secara lokal, ubin mengkilap dan genteng tanpa glasir untuk dijual yang dijamin
"tahan cuaca apapun". Genteng tanah liat di daerah pantai barat, pertama kali diproduksi dalam
cetakan kayu pada tahun 1780 di Mission San Antonio de Padua - California oleh Neophytes
India di dibawah arahan misionaris Spanyol.

Faktor yang paling signifikan dalam meempopulerkan atap genteng tanah liat selama periode
kolonial di Amerika adalah karena ketahananya terhadap api. Kebakaran dahsyat di London,
tahun 1666 dan Boston pada Th. 1679, telah mendorong standarisasi bahan bangunan dan
pengenalan kode api di New York dan Boston. Standarisasi kode api ini masih tetap berlaku
selama hampir dua abad, dan mendorong penggunaan genteng tanah liat untuk atap, terutama
di daerah perkotaan, karena kualitas tahan api nya. Atap genteng tanah liat ini juga disukai
karena daya tahannya, kemudahan pemeliharaan dan dapat meredam suhu panas dari luar.

Populita genteng tanah liat di sebagian besar Amerika Serikat kawasan timur laut selama
kuartal ke-2 abad ke-19, mulai mengalami penurunan. Hal ini di sebabkan adanya penggunaan
atap sirap dari kayu yang mulai digunakan secara luas, harganya lebih terjangkau dan jauh
lebih ringan. Selain itu, bahan-bahan tahan api baru telah dan dapat digunakan untuk atap,
terbuat dari logam seperti tembaga, besi, tinplate, seng, dan besi galvanis. Selain bobotnya
berat juga penampilan genteng tanah liat tidak lagi modis. Tahun 1830 genteng tanah liat
mengalami penurunan populitas yang drastis di negara itu.

Pada abad mid19th, pengenalan gaya arsitektur ‘Villa Italianate’ di Amerika Serikat telah
mendorong minat baru dalam penggunaan genteng tanah liat untuk atap. Ini memiliki efek
revitalisasi industri manufaktur genteng tanah liat. Dan pada era 1870-an, telah terbentuk
pabrik-pabrik baru termasuk pabrik besar kemudian genteng tanah liat di promosikan oleh
Pameran Centennial di Philadelphia pada Th. 1876, yang menampilkan bangunan, termasuk
sebuah paviliun untuk negara bagian New Jersey beratap dengan genteng tanah liat yang
berasal dari industry manufaktur lokal. Pada Th. 1870-an, Tile membuat mesin pembuat
genteng untuk petama kali dan telah di patenkannya. Meskipun atap genteng tanah liat banyak
yang terus dibuat dengan tangan, tetapi pada Th. 1880-an pabrik mulai semakin banyak
menggunakan mesin. Perkembangan gaya Kebangkitan aritektur Romawi pada Th. 1890
semakin memeperkuat peran genteng tanah liat sebagai bahan bangunan di Amerika.

4
Alternatif pengganti untuk genteng tanah liat pun mulai dibuat dalam rangka memenuhi
permintaan baru. Di sekitar Th. 1855 atap lembaran logam yang dirancang dengan meniru pola
genteng tanah liat sudah diproduksi. Biasannya dicat warna terra cotta alami untuk meniru
warna genteng tanah liat yang asli. Atap lebaran logam ini menjadi populer karena mereka
lebih murah dan lebih ringan, serta lebih murah untuk mengaplikasikannya jika dibanding
dengan genteng tanah liat.

Genteng tanah liat sekali lagi telah mengalami penurunan popularitas dalam tempo yang
singkat yaitu pada akhir aabad ke-19. Akan tetapi sekali lagi memperoleh penerimaanya
kembali di abad ke-20, terutama disebabkan oleh popularitas gaya arsitektur Revival Romantic,
termasuk Mission, Spanyol, Mediterania, Georgia dan Renaissance Revival di mana atap
genteng tanah liat lebih menonjol. Pabrik baru pun kembali bermunculan di daerah-daerah
seperti Alfred, New York, New Lexington, Ohio, Lincoln, California, dan Atlanta, Georgia,
serta Indiana, Illinois dan Kansas. Popularitas atap genteng tanah liat, dan bahan atap pengganti
lainnya, terus meningkat di abad ke-20, terutama di daerah Selatan dan Barat Florida dan
California, dimana gaya arsitektur Mediterania dan Spanyol masih tetap mendominasi.

Genteng tanah liat di Indonesia

Indonesia telah mengenal tanah liat sebelum abad ke-20, saat itu sudah banyak warga yang
membuat gerabah untuk alat-alat rumah tangga seperti tungku, gentong, padasan, blengker,
jambangan, kendil, cowek, dan jubek dari tanah liat. Kerajinan tanah liat masih terus
berlangsung sampai saat ini, keahlian turun-temurun tersebut konon merupakan hasil
interaksi dengan kebudayaan China. Warisan keahlian membuat kerajinan tanah liat tersebut
akhirnya berlanjut hingga pada pembuatan genteng dari tanah liat.
Kerajinan genteng muncul sekitar tahun 1920-an. Saat itu, pemerintah kolonial Belanda
melakukan penelitian untuk memetakan daerah-daerah yang memiliki tanah (liat) bagus untuk
bahan atap bangunan.

Saat itu, dibentuklah Balai Keramik di Bandung. Beberapa daerah pengahasil tanah liat
termasuk daerah Plered, Banyuwangi, Kebumen merupakan salah satu dari sejumlah daerah
yang memiliki potensi sentra genteng. Genteng-genteng tersebut dibuat untuk memenuhi
pembangunan infrastruktur termasuk untuk dijadikan atap pabrik gula.
Pengenalan genteng sebagai atap juga dilakukan oleh tim kesehatan Belanda. Misi kesehatan

5
dilakukan karena saat itu terjadi wabah pes. Saat itu, banyak tenaga kerja pribumi yang tidak
bisa maksimal karena terserang penyakit tersebut. Terungkap bahwa ternyata sebagian besar
rumah yang saat itu masih beratap rumbia menjadi penyebab penularan pes. Sebab atap sering
dijadikan sarang tikus penyebab pes. Sejak saat itulah pembuatan genteng tanah liat di
Indonesia semakin berkembang pesat hingga sekarang ini.

C. Jenis-Jenis Genteng

Genteng merupakan salah satu jenis penutup atap rumah yang paling umum digunakan di
Indonesia. Genteng seperti penutup atap lainnya yang berfungsi sebagai pelindung dari panas
dan hujan. Selain itu tampilan genteng menjadi hal yang penting dalam membantu penampilan
aksen sebuah rumah. Dengan mengetahui jenis genteng beserta kelebihan dan kekurangannya,
diharapkan dapat memilih genteng yang tepat untuk rumah kita.

Berikut ini jenis – jenis genteng yang biasa digunakan di Indonesia beserta karakteristiknya
sebagai berikut :

1. Genteng Tanah Liat (Genteng Kodok)

Genteng kategori ini terbuat dari tanah liat yang ditekan atau di press, kemudian dipanaskan
menggunakan bara api dengan derajat kepanasan tertentu. Daya tahan genteng jenis ini sangat
kuat. Untuk pemasangan diperlukan teknik pemasangan kunci atau kaitan genteng pada rangka
penopang. Selain tampilan alami berwarna oranye kecoklatan hingga merah terakota, genteng
tanah liat juga bisa diwarnai. Kini telah tersedia berbagai macam pilihan warna – warni yang
menarik. Kelebihan dari genteng tanah liat adalah :

 Harganya relatif murah.


 Mempunyai beban yang ringan sehingga meminimalisir beban atap.
 Memiliki kuat tekan sehingga dapat diinjak.

Kelemahan dari genteng ini adalah :

 Diperlukan ketelitian pada saat pemasangan reng sehingga tidak terjadi kebocoran di
dalam rumah.
 Mudah berlumut atau berjamur jika tidak dilapisi cat atau glasur.
 Menggunakan pola pemasangan zig zag dengan sistem sambungan inlock.

6
2. Genteng Metal atau Genteng Berbahan Logam

Genteng jenis ini memiliki ukuran yang lebih besar dari genteng tanah liat, yaitu sekitar 60 –
120 cm, dengan ketebalan 0.3 mm. pemasangan genteng ini tidak jauh berbeda dengan genteng
dari tnah liat. Karena memiliki ukuran yang lebih lebar maka dapat mempercepat waktu
pemasangan pada sebuah rumah. Genteng jenis ini biasanya memerlukan sekrup untuk
pemasangannya agar tidak mudah terbawa angin karena bobotnya lumayan ringan. Pilihan
warna genteng metal yang tersedia sangat bervariatif dan menarik. Keunggulannya dari
genteng metal adalah :

 Mudah dan cepat dalam pemasangannya


 Hemat material karena bentangnya yang lebih lebar.
 Dilapisi bahan anti karat.
 Menggunakan bahan anti pecah jadi lebih aman dari kebocoran.
 Teknologi baru yang membuat genteng tidak menimbulkan panas dan tidak mudah
terbakar.
 Dilapisi bahan anti lumut sehingga tidak perlu khawatir untuk mengecat ulang yang
tentunya memerlukan biaya tambahan.

Kelemahannya yang perlu diperhatikan adalah :

 Ketika pemasangannya, karena jika tidak rapi maka akan sangat tidak indah dilihat.

3. Genteng Aspal

Material genteng yang satu ini bersifat solid namun tetap ringan, terbuat dari campuran
lembaran bitumen (turunan aspal) dan bahan kimia lain. Ada dua model yang tersedia di
pasaran, yaitu :

 Model datar bertumpu pada multipleks yang menempel pada rangka.


 Model bergelombang yang pemasangannya cukup disekrup pada balok gording.

Kelebihannya adalah :

 Ringan 1/6 dari berat genteng beton atau keramik.


 Bisa digunakan untuk kemiringan genteng 22,5° sampai 90°.

7
 Mudah dan praktris dalam pemasangannya.
 Tahan terhadap api dan mampu menahan tekanan angin.
 Memiliki pilihan warna dan dilindungi lapisan anti jamur dan anti pudar.

Kelemahannya adalah :

 Harganya relatif mahal.

4. Genteng Kaca

Genteng ini dipakai agar sinar matahari dapat masuk ke dalam ruangan secara langsung
sehingga menghemat konsumsi listrik untuk penerangan. Material genteng ini terbuat dari kaca.
Genteng ini mempunyai bentuk yang terbatas sehingga kompatibel atau sesuai dengan
beberapa jenis genteng tertentu saja.

Keunggulannya adalah :

 Bahannya yang bersifat transparan.


 Bisa memberikan pencahayaan alami di dalam rumah.
 Kaca memiliki kesan modern sehingga cocok dipadukan di rumah yang bergaya
modern dan minimalis.

Kekurangannya adalah :

 Bahannya yang mudah pecah.


 Penggunaan yang berlebihan akan berakibat meningkatnya suhu ruangan dibawahnya.

5. Genteng Keramik

Genteng ini memiliki warna yang cukup banyak karena pada saat proses finishingnya dilapisi
pewarna pada kelebihan dari genteng ini adalah :

 Lebih tahan lama dan kuat menahan beban manusia.


 Warna akan tahan lama karena diproses dengan pembakaran dengan suhu 1100 °
 Sistem interlock yang memungkinkan adanya celah untuk mengaitkan.

8
Kelemahannya adalah :

 Diperlukan ketelitian pada saat pemasangan reng sehingga tidak terjadi kebocoran di
dalam rumah.
 Selain itu diperlukan kemiringan atap minimum 30° agar air hujan dapat mengalir
sempurna dan genteng tidak dapat terlepas ketika diterpa angin (jika dipasang pada
sudut kemiringan 45 – 60°.
 Perlu bantuan baut ketika memasangnya agar genteng tidak terlepas dan lebih kuat.

6. Genteng Beton

Genteng jenis ini terbuat dari beton, yaitu campuran pasir, semen, kerikil, dan bahan adiktif.
Bentuknya yang bergelombang dan ada juga yang datar. Bentuk datar muncul seiring dengan
gaya arsitektur rumah yang modern dan minimalis sehingga perlu adanya penyesuaian bentuk
atap yang lebih sederhana.

Keunggulannya adalah :

 Kuat dan tahan lama dan daya tahan terhadap tekanan tinggi sehingga tidak mudah
goyah oleh angin.

Kekurangannya adalah :

 Memiliki tekstur yang kasar dan mudah timbul lumut pada permukannya.

7. Genteng Polycarbonate

Polycarbonate berbentuk lembaran datar dengan pilihan warna bervariatif dan dijual per roll.
Polycarbonate ada dua jenis yaitu :

 Polycarbonate rata dengan rongga.


 Polycarbonate bergelombang tanpa rongga.

Polycarbonate biasanya digunakan di garasi, kanopi atau untuk atap tambahan. Harga
Polycarbonate tergantung merk dan jenis. Pemasangan polycarbonate untuk rangka kayu
menggunakan paku, sedangkan untuk rangka baja menggunakan mur baut.

9
Tips sederhana memilih kualitas polycarbonate adalah dengan menekan kuat dengan jari
penampang berongga pada lembaran polycarbonate, jika berkualitas jelek maka konstruksi
berongga polycarbonate yang ditekan tadi tidak akan kuat menahan tekanan jari, maka bisa
dilakukan tes pada beberapa merk polycarbonate yang berbeda lebih disarankan lagi anda
lakukan tes ini pada polycarbonate dengan harga yang termahal dan pada harga yang termurah
untuk lebih jelas melihat perbedaannya.

Kelebihan dari polycarbonate adalah :

 Dapat meredam radiasi matahari.


 Dicetak dalam bentuk lembaran, sehingga mudah bila dipakai diluasan yang besar.
 Cepat dalam pemasangan.
 Mudah di dapat di pasaran.
 Kedap air.
 Bebas rayap.

Kekurangannya adalah :

 Harganya mahal.
 Polycarbonate berongga rentan terhadap jamur dan sulit dibersihkan.

8. Genteng Sirap

Genteng sirap berasal dari kayu ulin yang dikenal juga dengan nama kayu besi atau kayu bulian.
Kayu ulin berasal dari daerah Kalimantan dan memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap
perubahan suhu, kelembaban, dan pengaruh air laut, sehingga banyak dimanfaatkan sebagai
bahan bangunan, seperti konstruksi rumah, jembatan, tiang listrik, bantalan kereta api, dan
perkapalan.

Bentuk atap sirap biasanya berupa lembaran tipis memanjang yang dihasilkan dari belahan
kayu ulin. Atap sirap dari kayu ulin ini berwarna coklat kehitaman. Ukuran 1 lembar atap sirap
biasanya (P X L X T) = 58 X 6 X 0.3 dan 58 X 6 X 0.5 (masing – masing dalam satuan cm).
Lembaran tipis tersebut dikemas dalam ikatan. Saat ini pemerintah memperketat perdagangan
dan pemanfaatan kayu ulin, sehingga peredaran atap sirap dari kayu ulin sangat berfluktuatif,
bahkan terkadang sulit menemukan atap sirap di pasaran. Oleh karena itu kini mulai diproduksi
atap sirap dari bahan kayu merbau sebagai alternatif pengganti atap sirap dari kayu ulin.

10
Merbau merupakan salah satu jenis kayu keras dan biasanya dimanfaatkan dalam kostruksi
bangunan, jembatan, parket (flooring), pintu dan jendela, dan lain – lain. Berbeda dengan atap
sirap ulin, atap sirap merbau ini berwarna coklat kekuningan.

Kelebihan dari atap sirap :

 Bahannya cukup ringan.


 Bersifat isolisasi terhadap panas.

Kekurangan menggunakan atap sirap :

 Pemasangannya cukup sulit sehingga biaya yang akan digunakan akan bertambah.
 Bila lembaran sirap belum cukup kering sudah di pasang akan membilut dan berubah
bentuk menjadi cekung.

9. Genteng Asbes (Fiber Semen)

Asbestos atau asbes, merupakan gabungan enam mineral silikat alam. Penutup atap dari bahan
asbes sangat akrab dengan masyarakat, selain harganya murah dan pemasangannya mudah,
karena atap asbes memiliki bobot yang ringan sehingga tidak membutuhkan konstruksi gording
yang khusus.

Kelebihan genteng asbes adalah :

 Lebih murah dibandingkan genteng.


 Pemasangan relatif lebih mudah.
 Tidak membutuhkan banyak kayu reng tidak mudah bocor dan ruangan menjadi sejuk
karena sifat asbes yang tidak menyerap panas.

Kekurangan genteng asbes adalah :

 Penggunaan asbes sebagai atap rumah menurut para ahli kesehatan sebetulnya kurang
baik karena dapat menyebabkan penyakit. Hal ini terjadi karena serat asbes dalam
bentuk partikel mudah lepas dan bertebangan, sehingga bila terhirup penghuninya akan
menyebabkan penyakit kanker paru – paru.

11
10. Genteng Atap Kain Terpal

Genteng jenis ini umumnya hanya digunakan pada atap sebuah balkon, atau cocok juga
diterapkan untuk atap sebuah jendela. Terbuat dari bahan kain terpal serta plastik padat yang
elastis. Jenis ini bertumpu pada kerangka besi yang sudah dibentuk sesuai dengan keinginan.
Dikuatkan atau ditempel dengan menggunakan baut dan sekrup supaya dapat menempel kuat
pada dinding. Keunggulannya adalah sistem mudah dibongkar pasang.

D. Alat-alat dan bahan pembuatan genteng

Alat ini bisa berupa dua buah lempengan baja yag sudah dimodifikasi berbentuk cetakan
genteng atau berupa dua lempengan kaca yang sudah dimodifikasi/memesan dari pabrik kaca.
1. Pisau.
Pisau fungsinya untuk merapikan pinggiran atau sisa dari cetakan genteng.
2. Cangkul.
Cangkul fungsinya untuk menggali tanah untuk mencari bahan tanah liat yang baik dan
membuat lubang atau bak penampungan bahan tanah liat yang dicampur dengan air,disini
pembuatan genteng dilakukan manual.
3. Kuas.
Kuas fungsinya untuk pengecatan atau proses terakhir

Bahan-bahan pembuatan genteng sebagai berikut :

1.Tanah liat.
Tanah yang dibuat genteng seperti lempung atau yang memiliki karastistik diantaranya:
a. Mudah dibentuk.
b. Tidak pecah bila dibentuk.
Pengertian:
a. Mudah dibentuk.
Dalam proses pembentukan tidak mengalami kesulitan yang akan
mengakibatkan hasil genteng yang kurang maksimal.
b. Tidak pecah bila dibentuk.
Maksutnya bila dalam proses pembentukan tanah akan pecah teksturnya ini akan
menghambat proses pembuatan bentuk genteng,dan merugikan produksi industri

12
genteng tsb. Dan bila dikeringkan atau proses penjemuran akan menghasilkan
genteng yang pecah-pecah.

2.Sedikit dicampur pasir.

Tujuan dalam bahan genteng dicampur pasir agar hasil pembakaran genteng yang
dihasilkan lebih berwarna merah gelap,genteng yang seprti tersebut banyak diminati
pelenggan/konsumen genteng dari tanah liat.

E. Proses pembuatan genteng.

Tahapan pertama dalam proses pembuatan genteng tanah disortir dari kotoran atau
material seperti plastik,batu-batu kecil bila sudah disortir selanjutnya tanahdimasukan
dibak/kolam adonan untuk ditambah air lalu kita injak-injak menggunakan kaki tujuan ini
supaya tanah liat lebih platis dan bebas dari gelembung udara .Pembuatan genteng ini secara
manual (memakai tangan) masih menggunakan cara dulul lebaran plat berbentuk lebaran
berbentuk genteng lalu ada tutup plat atas genteng selanjutnya tekan dengan kuat-kuat dengan
tangan lalu rapikan pinggiran menggunakan pisau dengan menyisir dari sisa-sisa tanah
liat.Lepaskan tutup pres atas selanjutnya pindahkan ditempat yang teduh atau digundang.

1. Proses pengeringan.

Proses ini genteng-genteng yang sudah dilepas dari cetakan selenjutnya diangin-
anginkan diletakkan dirak yang terbuat dari bambu. Penempatan genteng yang baru selesai
dicetak dengan hati-hati jangan sampai salah karena akan berakibat dapat berubah bentuk.
Setelah genteng diangin-anginkan langkah selanjutnya menjemur dibawah terik matahari,
pengeringan secara alami agar genteng-genteng tidak mengalami retak. Setelah kurang dari 2
hari pengeringan dari terik matahari langsung. Genteng-genteng siap disusun didalam
tungku/pawonan pembakaran dalam penyusun genteng didalam penyusunan didalam
tungku/pawonan pembakaran tidak boleh menutup lubang asap bila menutupi lubang asap akan
menyebabkan susunan genteng yang paling atas akan mengalami kematangan yang kurang
sempurna sehingga nilai jual menurun dan menyebabkan kerugian.

Bahan-bahan bakar yang digunakan diantaranya:

1. Kayu bakar. Kayu bakar yang gunakan untuk proses pembakaran genteng biasanya
tergolong kayu dari batang pohon asam,randu,ulin dll.

13
2. Gabah kering (Brambut).
Gabah kering (Brambut) yang maksut kulit dari padi yang sudah digiling mesin kalau
tidak ada brambut bisa menggunakan sepet atau kulit buah kelapa yang sudah
dikeringkan.
3. Daun-daunan.
Bahan bakar ini bisa sembarang daun-daunan tetapi biasanya didesa saya memakai daun
jati atau yang lain untuk menggantikan.
4. Kotoran sapi yang sudah kering.
Bahan bakar ini dari kotoran sapi yang sudah dikeringakan diterik matahari sampai kadar
airnya sendikit dan selanjutnya kotoran digiling sampai lembut.

Proses pembakaran genteng sebagai berikut:

Dari pengalaman pribadi saya pembakaran genteng tahap pertama kayu-kayu kecil
untuk penyalaan api setelah api membesar baru kayu-kayu besar dimasukan didalam lubang
tungku/pawonan genteng, waktu pembakaran selama 1 hari 1 malam baru semua lubang
tungku/pawonan ditutup dan atas tungku ditutup memakai dedaunan kering baru dengan gabah
kering (Brambut) selanjutnya atasnya ditutup dengan kotor an sapi ini gunanya untuk
menstabilkan panas diruangan tungku/pawonan agar tidak keluar uap panas dari pembakaran
dan menghasilkan pembakaran yang maksimal.

Proses pembongkaran tungku/pawonan genteng.

Proses pembongkaran tungku/pawonan dapat dilaksanakan setelah 1 minggu


penutupan lubang tungku baru dibongkar dan dilakukan proses pemilihan genteng-genteng
yang menurut tingkatan mutu.Proses selanjutnya pemberian warna atau pengecatan genteng
secara manual dengan kuas tujuannya memberi ini memberi kesan keindahan pada genteng dan
meratakan kerataan pada tekstur kehalusan genteng

Pemasaran atau distributor

Dengan menghubungi agen-agen besar dengan harga yang berbeda dipasaran ini
berrtujuan untuk membri keuntungan pada agen-agen genteng.Pengakutan biaya menggunakan
truk.

14
F. Cara pemasangan genteng.

Cara pemasangan genteng secara umum tahap pertama kita mnghitung luas struktur atap
dengan rumus-rumus kosinus bila sudah diterhitung luasnya akan ketemu berapa genteng yang
dibutuhkan lalu cara pemasangannya dengan dibenang dulu genteng yang pertama menompang
direng didekat bubungan genteng kedua dibawahnya genteng yang sebelumya dipasang dan
seterusnya seperti sebelumnya.

1. Tenaga kerja

Biasanya didalam proses pembuatan genteng kurang lebih 3 orang kalau proses
pembakaran genteng 5 orang,dan pada proses pemasangan genteng kita lihat seberapa luas
rumahnya dulu semakin banyak yang mengerjakn semakin cepat selesainya pekrjaan
pemasangannya.

2. .Tanggapan konsumen.

Genteng tanah liat yang dibuat manual banyak konsumen beranggapan bahwa kualitasnya
baik dan sisi lain awet,harga lebih terjangkau.Maka dari itu dijaman diera yang serba mutahir
genteng tanah liat masih bisa bersaing dengan buatan pabrik.

G. Perawatan Genteng Agar Tetap Awet


Memiliki rumah tentunya harus selalu dirawat agar bangunan tetap kokoh dan terhindar dari
kerusakan. Untuk merawatnya bisa dimulai dari bagian paling atas, yaitu genteng. Ya, genteng
pun harus dirawat agar tetap awet dan terhindar dari kebocoran ketika hujan tiba.

Dalam merawat genteng Anda bisa menyesuaikan dengan jenis genteng yang Anda gunakan,
apakah genteng keramik, genteng tanah liat, genteng beton, dll. Karena masing-masing
genteng memiliki karakteristik berbeda sehingga Anda bisa mengetahui cara merawatnya yang
sesuai.

1. Terawang Dari Bawah Apakah Ada Yang Bocor

Salah satu cara sederhana adalah dengan melihat genteng Anda dari bawah (dalam rumah).
Coba terawang apakah ada lubang bocor atau genteng yang geser posisinya. Kami sarankan
Anda mengeceknya waktu siang hari saat matahari berada di atas. Sehingga akan kelihatan jika
ada lubang bocor. Apabila Anda mendapati adanya lubang pada susunan genteng, Anda bisa
menandainya untuk nantinya diperbaiki lewat atas.

15
2. Bersihkan Dari Lumut Atau Kotoran

Biasanya jika genteng Anda tertutup oleh ranting-ranting pohon, hal itu menyebabkan genteng
menjadi berlumut atau tumpukan kotoran dari dedaunan membuat genteng Anda cepat lapuk.
Untuk itu bersihkan genteng dari kotoran-kotoran semacam ini.

3. Cek Kondisi Karpus Nok Apakah Ada Yang Pecah

Nok itu adalah bagian ujung genteng yang diberi semen. Nah, biasanya bagian karpus nok yang
menyebabkan air hujan merembes melalui celah-celah semen yang pecah. Untuk itu Anda perlu
mengeceknya apakah kondisi karpus nok pecah/retak atau tidak.

4. Lihatlah Posisi Genteng Jika Ada Yang Melorot

Karena faktor cuaca dan angin, kadang membuat genteng menjadi melorot ke bawah. Sehingga
hal ini bisa mengakitkan genteng tidak berada pada posisinya. Jika terjadi hujan, maka air bisa
masuk melalui celah-celah tersebut.

5. Ganti Genteng Yang Retak

Apabila Anda mendapati genteng rumah Anda retak namun belum pecah, segera ganti dengan
yang lebih baik. Karena jika genteng retak dibiarkan maka lama-kelamaan juga akan membuat
genteng tersebut pecah.

16
BAB III

KESIMPULAN

Genteng merupakan salah satu bahan finishing yang tidak boleh ditinggalkan
fungsinya,genteng memiliki fungsi sebagai pengatur suhu dalam rumah,melindungi dari
terpaan sinar matahari maupun hujan dll.Ada beberapa tahapan pembuatan
genteng,menggali tanah atau mencari tanah yang baik,proses percetakan, proses
pengeringan genteng,proses,penataan genteng,pembongkaran genteng pada
tungku,proses pengecatan. Dengan adanya makalah kami selesaikan dengan menggalih
dari pengalaman kami dan harap dimaklumi mungkin makalah kami banyak
kekurangannya dan kami berharap saran-saran/masukan yang membangun dari
kekurangan makalah kami .Semoga makalah kami berguna untuk semua terutama
pembaca dan mahasiswa “UNIVERSITAS PELITA BANGSA” sekian dan terima
kasih

17
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.scribd.com/document/360132342/Makalah-Genteng
 https://sci-pusat.blogspot.co.id/2012/09/sejarah-genteng.html Saturday, September 22,
2012
 http://histeel.co.id/blog/jenis-jenis-atap-genteng-yang-ada-di-indonesia Tuesday, February
14th 2017.
 http://streinz.blogspot.co.id/2015/01/makalah-pembuatan-genteng.html Sabtu, 24 Januari
2015
 http://www.jualgentengjepara.com/tips-merawat-genteng-agar-tetap-awet-dan-anti-bocor/
Juli 10, 2015 by poncogunawan

18

Anda mungkin juga menyukai