Anda di halaman 1dari 8

A.

Bab 1 Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Jembatan mempunyai arti penting bagi setiap orang. Akan tetapi tingkat
kepentingannya berbeda bagi setiap orang. Jembatan adalah suatu konstruksi yang
berfungsi sebagai penghubung antara satu daerah dengan daerah lainnya. Melihat
pentingnya fungsi dari jembatan, maka pembuatan jembatan (khususnya yang terbuat
dari popsicle stick sebagai bahan utama pembuat jembatan kami) harus memenuhi
berbagai macam standar atau syarat yang ada. Salah satunya adalah ketahanan
jembatan tersebut dalam menahan beban yang diberikan.
Konstruksi jembatan dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai aspek, seperti
jenis material yang digunakan dalam pembuatan jembatan tersebut (kayu, beton, baja,
atau lainnya), bentuk struktur atau rangka jembatan tersebut, dan sebagainya.
Secara umum, komponen jembatan dibagi menjadi 2 komponen utama, yaitu
bangunan atas dan bangunan bawah. Tiap-tiap komponen utama disusun oleh
beberapa komponen yang terintegrasi menjadi suatu kesatuan sistem. Tiap-tiap
komponen memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam mendukung fungsi jembatan
secara keseluruan. Bangunan atas menerima beban secara langsung dengan tambahan
tekanan angin dan berat konstruksinya.
Ada tiga jenis bahan utama yang digunakan dalam konstruksi bangunan ini, yaitu
kayu, baja, dan beton. Bahan-bahan tersebut memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri
yang tidak dimiliki oleh bahan-bahan lainnya. Kelebihan pada kayu yakni ringan,
mudah dibuat (untuk jembatannya), dan relatif terjangkau harganya. Kelebihan pada
baja yaitu mempunyai kuat tarik yang tinggi. Sementara kelebihan pada beton yaitu
mempunyai kuat tekan yang tinggi. Namun, dari ketiga bahan diatas, bahan yang
lebih baik untuk digunakan dalam membangun jembatan adalah kayu karena kayu
lebih ringan bila dibandingkan dengan baja ataupun beton. Ditinjau dari segi struktur,
kayu cukup baik dalam menahan gaya tarik, tekan, dan lentur. Ditinjau dari arsitektur,
jembatan yang menggunakan kayu dalam proses pembuatannya mempunyai nilai
estetika yang lebih tinggi daripada jembatan yang menggunakan baja dan beton.

Ketersediaan bahan kayu sangat berkaitan erat dengan potensi sumber daya alam
yang dimiliki oleh Indonesia yakni potensi hutan. Indonesia memiliki hutan yang
cukup luas yang akan sangat menunjang dalam proses konstruksi jembatan yang
terbuat dari kayu.
1.2. Rumusan Masalah
1.

Apakah jembatan yang terbuat dari stick es krim bisa menahan beban yang
diberikan dalam waktu yang telah ditentukan.

2.

Mungkinkah jembatan yang terbuat dari stick es krim dapat bertahan lama
dengan bahan yang ringan dan relatif terjangkau.
1.3. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari proyek ini adalah agar kita mengetahui
bagaimana menganalisa atau mendesain suatu
struktur jembatan yang terbuat dari kayu, oleh karena
itu kita harus dapat memastikan suatu tingkat
keamanan agar tidak terjadi kegagalan jembatan
dalam menahan beban yang diberikan. Tujuan yang
hendak dicapai adalah untuk mendapatkan cara
penanganan yang efisien dan efektif dalam pencapaian
mutu jembatan yang memenuhi standar.
B. Bab 2 Tinjauan Pustaka
2.1

DEFINISIJEMBATAN

Jembatanmerupakanbagiandarijalanrayadanmerupakansuatukonstruksi
bangunanyangbertujuanuntukmenghubungkanantarajalanyangsatudenganyang
lainyangterputusolehrintangan,misalnya:sungai,rawaatauhallain.
Konsepperencanaanstrukturjembatanadalahberdasarkanatasseni(estetika)
dankonstruksijembatanitusendiri.Berdasarkandarifungsikomperehensif,maka
nilaimaksimumdarisuataujembatanakanditentukanoleh:
Biayakonstruksi
Kemudahanpelaksanaan
Estetikadanpertimbanganlingkungan

Biayapemeliharaan
Jembatanrangkabusurbajaadalahsuatustrukturjembatandaripelengkungbaja,
dimanapelengkungbajatersebutmerupakanrangkautamadari

jembatanyangfungsinyamenerimasemuagayagayayangbekerjapadajembatan.
Padaprinsipnyakonstruksidarijembatanbusurdapatmemberikanreaksi
horizontalakibatbebanvertikalyangbekerja..Selainitujembatanbusurdapat
menerimamomenlenturdanlebihefisienbiladibandingkandengangelagar
parallel.(Djoko
Irawan,2007).
Berdasarkanletaklantaikendaraanyajembatanbusurdapatdibedakanmenjadi3
macam,yaitu:
DeckArch
Salahsatujenisjembatanbusurdimanaletaklantainyakendaraannyaberadadi
ataskonstruksijembatan.Busur.Jembataninimempunyaitinggiruangbebasyang
besar.

Gambar2.1JembatantipeDeckArch
ThroughArch
Merupakanjenislainnya,dimanaletakdaripadalantaijembatanterdapattepatdi
springlinebusurnya.

Gambar2.2JembatantipeThroughArch
Untukmodelbusurmenebalditengah,akanmemberikankesankokohbagi
penggunanya,untukbusuryangmengecilditengahakanmemberikankesan
langsing,danuntukmodelbusuryangrataakanmemberikankesantenangpagi
penggunanya.

2.3OPTIMASISTRUKTURJEMBATANRANGKABAJADENGANTEORI
MAXWELLDANMITCHELL
Syaratsyaratkekuatan,kekakuan,danstabilitasdarisuatustrukturharus
dipenuhidalamperencanaanstruktur.Namunsyaratsyaratlainsepertiestetika,

arsitektur,dankeekonomisanterkadangjugamenjadipertimbanganpenting.
Syaratkekuatan,kekakuan,danstabilitasbisadiperolehdariperhitungan
konvensional,sementarasyaratestetika,arsitektur,dankeekonomisansuatu
strukturbisaditinjaudariberbagaiaspek.Dalamhalsyaratkeekonomisan,untuk
strukturbajadapatdiidentikandenganvolumeminimumstruktur.Untukituperlu
dilakukanoptimasipadastruktur,agardiperolehstrukturdenganvolumematerial
minimum.Materiinibertujuanuntukmenentukantinggioptimumsuatujembatan
rangkabajaakibatbebangravitasi,sehinggamenghasilkanvolumeprofilbaja
yangminimum.MenurutTeoriMaxwelldanMitchell,volumeminimumdapat
dicapaidenganmeminimumkanbatangtarikataubatangtekanpadastruktur
rangka,yangdiaplikasikandalamanalisaini,dimanavolumeminimumdiperoleh
dengancaramendiferensialkanvolumetotalterhadaptinggijembatantersebut.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Jembatan)
KEGAGALANJEMBATAN
2. 2.5
Terjadinyakegagalanpadajembatanrangkabusurbajadisebabkanbanyakhal.
Salahsatudiantaranyakarenastrukturpondasiyangrapuh.Pondasimerupakan
bagianyangpalingpentingdaribangunanbawahstrukturjembatanyangharus
meneruskanbebankendaraansertabagianbagiandiatasnyakelapisantanah.
Kegagalanbangunanbawah(pilardanabutmen)terjadiapabilakeruntuhanatau
amblasnyabangunanbawahtersebutdanatauterjadikeretakanstrukturalyang
berpengaruhterhadapfungsistrukturbangunanatas
(http://id.wikipedia.org/wiki/Jembatan)

Jembatan Arch (lengkung) merupakan jembatan yang memiliki penyangga di setiap


ujung lengkungannya. Dasar kerja jembatan ini yaitu melalui transfer berat jembatan
dan beban yang ada di atasnya menjadi dorongan horisontal yang dikendalikan oleh
penyangga di kedua sisi. Beban jembatan didorong ke abutment pada kedua sisi.
Pada skala panjang, tipe jembatan ini bisa dibuat dari serangkaian lengkungan.
Namun yang umum dipakai untuk saat ini adalah struktur jembatan yang lebih
ekonomis.
3.1. Desain jembatan Arch / pelengkung (setengah
lingkaran) secara alami akan mengalihkan beban
yang diterima lantai kendaraan jembatan menuju
ke abutmen yang menjaga kedua sisi jembatan

agar tidak bergerak kesamping. Ketika menahan


beban akibat berat sendiri dan beban lalu lintas,
setiap bagian pelengkung menerima gaya tekan,
karena alasan itulah jembatan pelengkung harus
terdiri dari material yang tahan terhadap gaya
tekan
A. Bab 3 Pembahasan
3.2. Profil Jembatan (Nama, Jenis Jembatan)
Jenis jembatan

: Jembatan lengkung

Kelas jembatan

: Jembatan kelas A

Panjang total jembatan

: 75 cm

Lebar Jembatan

Jarak antar tiang sandaran

:L

Tebal

:t

Luas tampang
Berat

:A
=
:w
=
3.3. Langkah Kerja (dilengkapi dengan Diagram Alir)

Dalam mengerjakan proyek ini, kami mengerjakan bagian sisi jembatan dari kanan
dan kiri
terlebih dahulu agar sisi kanan dan sisi kiri pada jembatan kami simetris (sama) agar
pendistribusian beban pada jembatan dapat dilaksanakan secara baik. Lalu, kami
membuat atasnya karena bagian atas merupakan bagian vital di dalam jembatan kami.
Bagian atas jembatan kami akan diberi beban yang berat secara mendatar yang
kemudian akan disalurkan ke bagian samping jembatan, sehingga jika kami membuat
bagian bawah terlebih dahulu (fokus pada bagian bawah terlebih dahulu), maka
bagian atas jembatan kami tidak dapat terselesaikan tepat waktu karena bagian bawah
merupakan bagian yang paling mudah untuk dikerjakan. Setelah bagian atas jembatan

kami selesai, barulah kami mengerjakan bagian bawah jembatan sebagai finishing
dari jembatan yang kami buat.
Kumpulkan Bahan bahan ;
a. Stik es krim beli 2 pak
b. Lem kayu
c. Klem / penjepit atau kalau tidak punya nanti bisa pakai barang seadanya.
d. Gunting.
3.4. Estimasi Perancangan (waktu, berat, beban rencana)
Waktu : 1 hari
Berat
:
Beban rencana : 60 kg
3.5. Perencanaan Anggaran Biaya
1. Stick es krim :
2. Lem G :
B. Bab 4 Penutup
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan materi yang sudah dijelaskan
sebelumnya, inti daripada proyek ini adalah agar kita
dapat mengetahui bagaimana cara membuat suatu
jembatan yang terbuat dari kayu berupa popsicle stick
atau stik es krim, dimana jembatan tersebut harus
memenuhi beberapa standar yang diberikan. Oleh
karena itu, kesimpulan yang dapat kami capai pada
proyek ini adalah jembatan dapat dibuat dari berbagai
macam bahan/materi, tetapi yang membuatnya kuat
bukan berasal dari unsur bahan/materi yang
digunakan, baik sebagai bahan utama pembuat
maupun sebagai perekat/penyambung jembatan,
tetapi strukturnya yang membuat jembatan tersebut
menjadi kuat dalam menopang beban yang diberikan.
4.2. Saran
Berikut tips dan trik untuk memenangkan kontes jembatan (bridge contest)

1.

Semakin sedikit jumlah pieces stick es krim artinya semakin


sedikit masalah.

2.

Gunakan lem kayu berwarna kuning yang mengandung resin


alifatik. Jenis inilah yang digunakan para pemenang kontes. Lem
yang cepat kering justru lemah kekuatannya.

3.

Setelah Anda lem, biarkan sampai kering betul. Tahan dengan


klemp atau penjepit baju.

4.

Fokuskan kekuatan disain konstruksi pada titik beban.

5.

Buat taktik pada setiap sambungan stick es krim dengan


sempurna.

Anda mungkin juga menyukai