Proyek konstruksi mempunyai tiga karakteristik yang dapat dipandang secara tiga
dimensi (Ervianto, 2005), tiga karakteristik tersebut adalah :
1. Bersifat uniks
Keunikan dari proyek konstruksi adalah tidak pernah terjadi rangkaian kegiatan
yang sama persis ( tidak ada proyek identik, yang ada proyek sejenis), proyek
bersifat sementara dan selalu terlibat grup pekerja yang berbeda-beda.
2. Dibutuhkan sumber daya (resources)
Setiap proyek konstruksi membutuhkan sumber daya, yaitu pekerja, uang, mesin,
metode dan material (5M). Pengorganisasian semua sumber daya dilakukan oleh
manajer proyek.
3. Organisasi
Setiap organisasi mempunyai keragaman tujuan dimana didalamnya terlibat
sejumlah individu dengan keahlian yang bervariasi, perbedaan ketertarikan,
kepribadian yang bervariasi dan ketidakpastian. Langkah awal yang harus
dilakukan oleh manajer proyek adalah menyatukan visi menjadi satu tujuanyang
ditetapkan oleh organisasi.
c. Paving block
3. Konstruksi Jembatan
Fungsi utama sebuah jembatan adalah untuk menghubungkan dua wilayah yang
berbeda dan untuk mengatasi rintangan baik berupa air atau kemacetan. Fungsi
lainnya adalah dapat dijadikan sebagai tempat pariwisata. Dengan adanya jembatan
juga dapat menimbulkan berbagai macam kemajuan di kedua wilayah tersebut,
baik di bidang transportasi, ekonomi, budaya, dan bidang lainnya.
5. Jembatan komposit
Jembatan komposit merupakan sebuah jembatan yang dibuat dari
perpaduan dua bahan yang sama ataupun berbeda dengan
mempertimbangkan sifat kedua bahan tersebut sehingga dihasilkan struktur
jembatan yang lebih kuat
Kegiatan Pokok
Dibuat dulu identifikasi pekerjaan
Contoh :
Pek. Pondasi
Pekerjaan Struktur Bawah
Pekerjaan Finishing
Pasangan bata Kusen Pintu dan jendela
Plesteran dan acian Pengecatan
Pasangan tegel Dst.
Rangka plafond dan langit-langit
h
Vsloof = b x h x p
Ket:
2. Volume bekisting
Ket: n = Jumlah tulangan utama sloof Ptu= Panjang total tulangan utama
Ket:
Panjang Tekuk = 6x diameter besi
b. Tulangan Sengkang
Ket:
b= lebar penampang kolom
h= panjang penampang kolom
t = tinggi kolom
n = jumlah kolom
2. Volume bekisting
Ket:
n = Jumlah tulangan utama kolom
Ptu= Panjang total tulangan utama
Ket:
Panjang Tekuk = 2 x 3d
= 2 x (3 x diameter besi
b. Tulangan Sengkang
1) Menghitung Panjang tiap tulangan sengkang
P sengkang= 2 ( bsengkang + hsengkang)
Vbalok = b x h x p
Ket: h
b= lebar penampang balok
h= panjang penampang balok
p = panjang balok
b
2. Volume bekisting
Vbalok = (∑ 2 luas sisi - f. pengurangan) x h + (∑1 luas sisi - f. pengurangan) x b)
Ket :
= h x panjang balok
= b x panjang balok
Volume = P x T
= 52.5 m x 3 m
= 157.5 m2