Anda di halaman 1dari 10

BATU BATA 

A. Sejarah Batu Bata 


Kira-kira dimulai pada 8000 B.C. di Mesopotamia, manusia menemukan pertama kali bahwa 
tanah liat dapat dibentuk dan di jemur untuk menghasilkan bahan bangunan. Menara Babel 
dibangun dengan menggunakan bata yang dijemur. Juga digunakan di banyak bagian dari Timur 
Tengah, Afrika Utara dan Amerika Tengah dan Utara. 
Pada peradaban Babylonia (4000 B.C.) yang dibangun di lembah antara sungai Tigris dan 
sungai Efrat. Lumpur tebal dan tanah liat dari sungai-sungai ini sangat cocok untuk pembuatan bata, 
yang kemudian menjadi bahan bangunan yang urnum pada peradaban tersebut. Kerajaan dan kuil di 
bangun dari bata jemur, dan permukaannya menggunakan bata berlapis/kilap. Penggalian akhir- 
akhir ini di Mesir, menunjukkan bahwa pada masa Mesir kuno telah digunakan bata yang dijemur 
dan yang dibakar menggunakan tungku untuk pembangunan rumah dan tempat suci. 
Orang Roma juga raenyebarluaskan penggunaan bata, antara lain pembuatan bata masuk ke 
Inggris setelah serangan Roma pada 54 SM, seperti untuk pembangunan Kastil Colchester yang 
dibangun dari 1080 bata bekas. Sekarang kastil ini dipakai sebagai museum sejarah. Bata Roma 
memiliki ketebalan yang sangat tipis dibanding dengan panjangnya. Dimana bata-bata tersebut 
diletakkan di atas lapisan mortar yang tebal. 
Setelah kejatuhan/runtuhnya Roma pada 410 M, maka seni membuat bata tersebut hilang di 
seluruh Eropa hingga awal dari abad ke 14. Industri bata kembali marak setelah Flemish masuk ke 
Inggris pada abad tersebut dan kemudian, keahlian ini masuk ke Australia bersama Pembuangan 
Pertama (The First Fleet). Bangunan-bangunan bata yang pertama di benua Amerika Utara di 
bangun pada tahun 1633 di Pulau Manhattan dengan menggunakan bata-bata yang diimpor dari 
Belanda dan Inggris. 
Bagaimanapun juga pemanfaataimya baru maksimal hingga ditemukan pembakaran bata 
dengan tungku yang menghasilkan bata yang betul-betul awet. Tungku bata yang pertama 
dioperasikan di Amerika Serikat adalah sekitar tahun 1650.Bata-bata yang dihasilkan pada masa 
lampau mungkin agak sulit untuk dikenali karena spesifikasi yang sangat berbeda. Misalnya bata 
dari Assyria, ditengah Mesopotamia beratn 
ya lebih dari 18 kilogram, atau bata dengan bentuk 
segitiga digunakan untuk membangun koloseum Roma, lagi pula bata umum yang beredar di 
pasaran sangat tipis menyerupai tegel lantai saat ini.\ 
B. Definisi Batu Bata 
Batu bata - sebagai wakil dari material yang dibuat oleh home industry adalah suatu unsur 
bangunan yang diperuntukkan pembuatan konstruksi bangunan dan yang dibuat dari tanah dengan 
atau tanpa campuran bahan-bahan lain, dibakar dengan suhu yang cukup tinggi sehingga tidak dapat 
hancur lagi bila direndam dalam air. 
C. Jenis – Jenis Batu Bata 
Jika disesuaikan dengan bahan pembuatannya, secara umum batu bata digolongkan dalam 2 jenis: 
1. Batu Bata Tanah Liat 
Batu bata yang terbuat dari tanah liat ini memiliki 2 kategori utama, yaitu bata biasa dan 
bata muka. 
Bata biasa memiliki permukaan dan warna yang tidak menentu. Bata ini digunakan untuk 
dinding dan ditutup dengan semen. Bata biasa seringkali disebut dengan bata merah 
Bata muka memiliki permukaan yang baik, licin dan mempunyai warna atau corak yang 
sama. Meski digunakan untuk dinding juga, namun bata muka tidak perlu ditutup lagi dengan 

1
semen. Bata muka biasa disebut sebagai bata imitasi. 
2. Batu Bata Pasir-Kapur 
Sesuai dengan namanya, batu bata ini dibuat dari campuran kapur dan pasir dengan 
perbandingan 1:8 serta air yang ditekankan kedalam campuran sehingga membentuk bata yang 
sangat padat. Biasa digunakan untuk bagian dinding yang terendam air dan memerlukan kekuatan 
tinggi. 
D. Batu Bata Menurut Standar 
1. Yayasan Dana Normalisasi Indonesia 
Standar Bata Merah di Indonesia oleh Y.D.N.I. nomor NI-10 menetapkan suatu ukuran 
standar untuk bata merah sebagai berikut: 
a. Panjang 240 mm, lebar 115 mm, tebal 52 mm. 
b. Panjang 230 mm, lebar 110 mm, tebal 50 mm. 
Penyimpangan yang diijinkan oleh standar tersebut untuk panjang adalah maksimum 3%, 
untuk lebar adalah maksimum 4%, sedangkan untuk tebal adalah maksimum 5%. 

1. Karena batu bata memiliki bahan dasar yang paling berlimpah di permukaan bumi ini yaitu berupa
tanah liat dan serpihan sedimen bebatuan, yang kemudian dipanaskan di tempat pembakaran sampai
lebih dari 1000 derajat Celcius. Alasan mengapa batu bata berubah menjadi bahan yang kuat dan
tahan lama yaitu karena tanah liat dan serpihan bebatuan mengalami perubahan substansi dalam
proses vitrifikasi didalam tempat pembakaran, yang memungkinkan partikel-partikel tanah liat
menjadi kering dan melekat satu sama lain.

Banyak orang yang mungkin masih bingung tentang batu bata yang terbuat dari tanah liat dan yang
terbuat dari bahan lain. Sebagai contoh, Konblok atau batako dan fiber semen yang terbuat dari bahan
campuran semen sebagai perekat dengan bahan lainnya. Selain itu, Konblok atau batako dan fiber
semen memiliki warna keabu-abuan, yang berarti ketika ingin mendapatkan warna harus
menyuntikkan pigmen warna sebelum proses pengerasan dan penggunaan sealant untuk memberikan
efek pada warna tersebut.

2 . Karena Otentik (keasliannya tidak perlu diragukan), Kekuatan batu bata telah terbukti selama
berabad-abad. Batu bata merah telah banyak digunakan oleh peradaban manusia di berbagai belahan
dunia, kita bisa temukan bangunan-bangungan kuno di Asia tengah dan India yang berumur lebih dari
5.000 tahun, lihat juga peradaban Mesir kuno, Lembah Indus dan Romawi dan saat ini batu bata telah
menjadi salah satu produk bahan bangunan di seluruh dunia.

Batu bata yang diproduksi saat ini lebih modern dengan proses manufakturnya yang jauh lebih ketat
daripada yang digunakan di masa lalu. Sementara itu masih memungkinkan bagi semua orang untuk
membeli batu bata buatan tangan, atau batu bata yang diproduksi dengan menggunakan mesin dan
memiliki spesifikasi dan arsitektur yang sangat ketat dan berkualitas lebih baik.

3 . Karena batu bata menawarkan perlindungan yang lebih unggul dibandingkan bahan dinding
lainnya. Hasil dari penelitian menegaskan bahwa batu bata membuat tempat tinggal menjadi lebih
unggul dalam tiga kategori utama:

2
a. Perlindungan dari Api/Kebakaran:

Karena bahan utama untuk batu bata yaitu tanah liat yang sudah dipanaskan pada suhu lebih dari 1000
C, sehingga membuatnya sebagai bahan bangunan yang tidak mudah terbakar. Dengan demikian, batu
bata adalah pilihan yang sangat baik untuk mencegah atau membatasi kebakaran. Bahkan, National
Institute of Standard and Technology dan BIA di Amerika telah melakukan tes pembakaran secara
terpisah yang menguatkan keyakinan bahwa:
• Tidak ada yang bisa melebihi kekuatan batu bata sebagai bahan bangunan yang tahan api yang telah
terbukti berabad-abad bahkan uji coba dilakukan untuk batu bata tipis berongga yang dibakar dalam
waku satu jam masih lebih tahan dari pada fiber semen.
• Bahan bangunan modern khususnya yang terbuat dari vinyl, habis terbakar dalam hitungan menit.
• Perlindungan yang tinggi dari hempasan angin yang sangat kuat: Sebuah penelitian yang dilakukan
di Amerika Serikat pada bulan September 2004 menunjukkan bahwa rumah yang dibangun dengan
batu bata merah memiliki perlindungan yang dramatis dari tiupan angin yang sangat kencang
dibandingkan rumah yang dibangun dengan vinil atau fiber semen.

b. Perlindungan dari badai:

Studi yang dilakukan oleh  Wind Science and Engineering Research Center di Texas Tech University,
menunjukkan bahwa objek dengan ukuran 7,5 kaki 2 x 4 yang dihempaskan angin, dapat menembus
dinding rumah yang dibangun dengan vinil dan fiber semen pada kecepatan 25 mil per jam (mph).
Sebagai perbandingan, obyek yang berukuran sama memerlukan kecepatan melebihi 80 mil per jam
(mph) untuk menembus dinding batu bata. Tes ini menunjukan bahwa dinding rumah yang terbuat
dari batu bata tanah liat telah memiliki ketahanan yang melebihi persyaratan zona badai kecepatan
tinggi (high velocity hurricane zone) yang ditetapkan Negara bagian Florida dalam peraturan
pemerintahnya, yaitu harus memiliki impact resistance requirement (Persyaratan dampak resistansi)
sebesar 34 mil per jam (mph)-

Untuk alasan ini, Mungkin perusahaan asuransi akan menawarkan diskon untuk biaya asuransi rumah
Anda jika mereka tahu bahwa rumah anda menggunakan batu bata sebagai bahan untuk dinding
karena batu bata adalah bahan bangunan yang kuat dan tahan lama.

c. Lebih unggul dalam pengaturan kelembaban:

Menurut hasil penelitian yang dilakukan di laboratorium independen yang terkenal di Amerika
bahwa dinding dari bata merah yang telah dilapisi dapat mengontrol kelembaban yang lebih baik
daripada bahan yang lainnya. Oleh karena itu, system pelapisan batu bata dapat membantu
meminimalkan pertumbuhan jamur, pembusukan kayu, serangan serangga/rayap dan pelapukan kayu
pengencang yang ditanam didinding.

4 . Karena batu bata terlihat lebih cantik, lebih lama dan tidak banyak perawatan. Batu bata
menawarkan nilai-nilai yang abadi, tidak membusuk, tidak penyok, tidak perlu dicat dan tidak akan
pernah dimakan rayap. Karena bentuk modularnya yang telah menghasilkan struktur yang indah di
hampir setiap gaya arsitektur, mulai dari masa kolonial ke era paska viktorian lalu ke era modern. Ini
adalah salah satu dari sedikit bahan bangunan yang bisa terlihat lebih menarik seiring dengan
bertambahnya usia, sehingga tidak akan pernah usang termakan jaman. Batu bata juga dapat
menyerap kebisingan – memberikan Keuntungan kedap suara atas bahan lain terutama di area yang
penduduknya padat dengan kebisingan yang tinggi. Dengan ribuan warna dan pilihan warna serta

3
berbagai bentuk yang unik, rumah yang paling cantik dan praktis didunia yaitu rumah yang dibangun
dengan batu bata.

5 . Karena batu bata adalah Energi Natural yang efisien. Batu bata memiliki properti “massa termal”
yaitu kemampuan menyimpan panas dan kemudian perlahan-lahan melepaskannya. Hal ini berarti
selama musim kemarau rumah anda akan tetap dingin di siang hari. Selama musim hujan, dinding
batu bata akan menyimpan panas dan melepaskannya secara perlahan kepada anda di malam hari.
Sedangkan vinyl, aluminium, kayu, fiber semen tidak memiliki sifat massa termal yang baik.
Keunggulan kualitas massa termal dari batu bata telah dikenal selama berabad-abad.

6 . Karena batu bata adalah bahan yang paling ramah lingkungan. Data statistik menjelaskan bahwa
dampak dari perumahan dan bangunan komersial yaitu :

a. 65,2 % konsumsi listrik


b.  > 36 % “penggunaan energi primer” negara
c. 30 % dari total emisi gas rumah kaca di Amerika Serikat (AS)
d. 136 juta ton limbah dari hasil pembongkaran dan konstruksi di AS Itu setara dengan £ 2,8 per orang
per hari.

Mengingat bangunan juga dapat menkonsumsi energi, maka batu bata harus menjadi bagian strategi
ramah lingkungan yang komprehensif Karena meliputi:
a. Bahan tersedia langsung dari alam – yaitu tanah liat dan serpihan bebatuan yang paling berlimpah
di bumi.
b. Daur Ulang dari batu bata juga mudah dan pilihannya banyak dan bahkan bisa digunakan untuk
membuat batu bata lagi setelah di haluskan dengan mesin.
c. Limbah yang dihasilkan sangat kecil karena hampir semua tanah liat yang ditambang akan
digunakan dalam proses manufaktur demikian pula yang didaur ulang akan menghasilkan lagi batu
bata baru. Dan apabila tidak dibutuhkan bahan batu bata tersebut bisa dikembalikan lagi ke tanah
disekitarnya tanpa merusak kondisi tanah tersebut.
d. Batu bata adalah bahan pertama yang mampu mendapatkan “Sertifikat Klaim
Lingkungan/Environment Claim Certificate” dari otoritas pihak ketiga. Di Amerika Serikat, National
Brick Research Center, sebuah organisasi dari Fakultas Engineering dan Science di Clemson
University telah mengembangkan standar untuk memverifikasi berapa banyak daur ulang yang
diperlukan tuntuk batu bata, pemanfaatan energi  yang terbarukan dalam proses pembakaran, dan
pengurangan jumlah sumber daya yang digunakan untuk memproduksi batu bata.

c. Proses Manufaktur yang Ramah Lingkungan. Lebih dari 80 % dari pabrik batu bata di Amerika
Serikat di bakar dengan gas alam dan dari limbah-limbah alam yang tidak terpakai termasuk gas
metana dari tempat pembuangan sampah dan serbuk gergaji dari produsen kusen dan furnitur.
d. Industri batu bata mengkonsumsi energi yang rendah. Batu bata dari tanah liat memiliki umur
panjang sehigga tidak perlu ada energi tambahan untuk membuat pengganti bata selama beberapa
dekade – jika tidak berabad-abad. Lembaga Nasional untuk Standar dan Teknologi (NIST) di AS
memberikan estimasi masa hidup untuk batu bata sekitar 100 tahun, tapi harus diingat bahwa banyak
bangunan dengan batu bata tua yang berumur berabad-abad masih ada dan dipakai sampai sekarang.

4
Dinding Batu Bata Tanpa Plester
Seperti mode di dunia fashion yang selalu berganti, demikian pula mode yang terjadi di bidang
arsitektur. tembok batu bata tanpa plester saat ini semakin digemari karena menampilkan nuansa
elegan dan klasik bagaikan rumah-rumah tempo dulu. Selain itu, tembok yang dibiarkan tanpa
diplester dan dicat ini juga memberikan kesan rumah terlihat alami sesuai dengan motto back to
nature alias kembali ke alam. Beberapa orang memilih menggunakan batu bata tanpa plester ini dalam
membangun keseluruhan tembok rumah, tetapi ada pula yang memilih ruangan-ruangan tertentu saja
yang dibangun dengan bata tanpa plester atau yang dikenal juga dengan nama bata merah ekspos ini.

Menampilkan detail pada tembok batu bata tanpa plester

dalam memberikan kesan tembok batu bata ekspos Anda lebih menarik, Anda bisa memoleskan cat
tembok pelapis dalam menonjolkan bentuk dan tekstur batu bata, sekaligus mempertajam warna alami
batu bata tersebut. Cara menata batu bata juga bisa Anda lakukan dengan pola tertentu sehingga
terlihat semakin artistik walaupun tanpa mengurangi nuansa alaminya. Memoles tembok bata
ekspose dengan cat tembok juga bisa memberikan kesan detail batu bata pada tembok Anda menjadi
lebih tampak. Jadi, jangan ragu dalam mengaplikasikan mode arsitektur tembok batu bata tanpa
plester ini pada rumah tinggal Anda. Pasti seketika rumah Anda akan tampil berbeda dengan rumah-
rumah lainnya yang masih menggunakan tembok biasa.

Lebih ekonomis

Harga beli sebuah batu bata ekspos memang lebih mahal daripada bata merah biasa, tetapi jika dilihat
dari seluruh proses, pembangunan tembok batu bata tanpa plester akan lebih hemat daripada batu bata
biasa. Betapa tidak, dalam pembuatan tembok dengan batu merah biasa, setelah bata dipasang, Anda
masih harus meneruskan dengan proses berikutnya yaitu, memoles dengan plester, plamir, melakukan
pengecatan dengan warna dasar, dan melakukan pengecatan dengan warna yang dikehendaki. Tetapi
bila menggunakan batu bata ekspos, setelah Anda menata batu bata seperti biasa, Anda tinggal
melapisinya dengan cat anti air setelah bata mengering, tentu ongkos kerja yang dibutuhkan akan
lebih sedikit daripada pemasangan batu bata biasa, bukan?

Diposkan oleh Bata Expose di 08.12 1 komentar: 


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Bata ekspos tempel, bata expose, bata hias

Rabu, 08 Januari 2014

Bata Ekspos Tempel


Sejalan bersama mode gaya hidup kembali alam atau back to nature, dunia arsitektur pun terkena
dampaknya bersama nuansa tembok rumah yang memberi kesan alami. Pemakaian batu bata ekspos
atau batu bata tidak dengan plester sebagaimana rumah-rumah kuno kini kembali digemari. Para
penyuka gaya batu bata ekspos ini kadang membuat seluruh tembok rumahnya bersama nuansa batu
bata tidak dengan plester, atau hanya di beberapa ruangan saja. Bila Anda ingin merubah tembok
rumah Anda bersama model  seperti ini tetapi enggan membongkar tembok Anda, maka bata ekspos
tempel dapat dijadikan jalan keluar bagi Anda.

Interior yang cocok bersama tembok bata ekspos

Untuk semakin menonjolkan kesan klasik pada rumah Anda, tambahkan interior yang mendukung
seperti mebel-mebel kuno, atau furniture yang terbuat dari bahan  alami seperti rotan, bambu, dan
kayu. Mebel-mebel bersama design modern atau futuristik tidak terlalu sesuai bagi ruangan bersama
konsep klasik seperti itu. Nah, cukup praktis bukan cara untuk mengubah suasana tempat tinggal
Anda?

Kelebihan dan kekurangan batu bata ekspos tempel

5
Kelebihan menggunakan batu bata ekspos tempel merupakan Anda dapat merubah suasana rumah
Anda dijadikan klasik dan alami tidak dengan perlu membongkar tembok rumah lama Anda. Anda
dapat memilih pola batu ekspos tempel sesuai selera, karena terdapat beragam warna, motif, dan
corak  yang beragam. Kekurangan bata ekspos tempel merupakan bentuknya yang seragam sehingga
kurang terlihat natural seperti batu bata ekspos yang asli, walaupun bata ekspos tempel lebih cocok
digunakan pada tembok yang luas dan tetap memberikan kesan etnik.

Perbedaan batu bata ekspos dan batu bata ekspos tempel

Batu bata ekspos merupakan batu bata untuk mendirikan tembok rumah tidak dengan plester, plamir,
atau pun cat. Setelah pemasangan bata, Anda hanya perlu memoleskan cat pelapis anti air agar
tembok Anda terbebas dari ancaman jamur dan warnanya dijadikan lebih mengkilat. Sedangkan
batu bata ekspos tempel merupakan batu mirip keramik, yang dapat langsung ditempelkan pada
tembok rumah Anda, jika Anda menginginkan nuansa rumah yang berbeda dan memberi kesan alami
atau klasik tidak dengan membongkar tembok rumah Anda.

Menyusuri tempat-tempat bersejarah yang apik dan menarik itu petualangan yang sudah biasa kita
lakukan.

Tetapi bagaimana halnya kalau kesempatan yang ada kita gunakan untuk melongok tempat-tempat
sejarah yang terpuruk (merana). Baru itu spesial namanya!

Perjalanan wisata kami kali ini menjelajah kawasan Porong, Sidoarjo-Jawa Timur. Di sebuah desa,
“Pamotan” namanya, ada kekunoan yang bila diperhatikan secara seksama merupakan ciri candi Jawa
Timuran. Ada kemiripan dengan candi-candi warisan Majapahit di Trowulan, Mojokerto-Jawa Timur.

Candi Pamotan 1 terendam air saat hujan tiba

Setelah memperkenalkan diri dan berjabat tangan, saya kemudian bertanya tentang asal-usul candi itu,
sang bapak menjelaskan bahwa dulu ada seorang warga desa yang sedang membersihkan semak
belukar di halaman rumahnya.

Tanpa diduga warga tadi menemukan tumpukan batu bata yang sebagian telah berserakan. Tidak
seperti batu bata rumah biasa, bentuk bata tadi kuno, lebar dan lebih tebal.

6
Batu bata di Candi Pamotan 2, Sulkan menduga orang jaman dulu lebih besar daripada orang modern,
terbukti dari bentuk batu bata kuno yang besar dan tebal

Setelah ditelusuri dan digali lebih dalam , ternyata tumpukan batu bata tadi lama kelamaan
menyerupai bangunan layaknya sebuah candi. Warga desa dan masyarakat yang menemukan
kekunoan secara tiba-tiba tadi kemudian menamakan temuannya itu dengan nama “Candi Muncul”.

Belum lama kami berbicara seputar candi dengan bapak tadi, tiba-tiba seorang perempuan
menghampiri kami. Ternyata ibu ini sebagai juru pelihara candi. Sedangkan pria yang kami ajak
berbincang-bincang tadi adalah suaminya.

Sisi lain Candi Pamotan

Bu Lilik sendiri sebagai juru pelihara candi juga tidak banyak mengetahui tentang sejarah Candi
Pamotan. Tidak ada relief, penanda atau pahatan angka tahun yang menjelaskan benda kuno ini
dibangun pada masa raja siapa.

Disamping itu, wujud atau fungsi yang sebenarnya dari bangunan purbakala ini juga tidak jelas.
Bentuk candi berupa bidang persegi dengan ukuran luas kira-kira 5 X 5 meter persegi dan tingginya
2,5 meteran.

7
Bu Lilik menambahkan bahwa saat musim hujan seperti sekarang ini, bangunan candi terendam air
hujan. Belum dilakukan penelitian dan eskavasi secara mendalam oleh Dinas Purbakala apakah candi
ini dulunya memang terendam air atau tidak, seperti petirtaan kuno Majapahit di Trowulan (Candi
Tikus).

Tidak ada ciri khusus misalnya keberadaan pancuran air di dasar candi seperti yang ada di Candi
Tikus Trowulan. Sehingga bisa disimpulkan bahwa Candi Pamotan dulunya memang kolam atau
pemandian kuno.

Air yang menggenangi bangunan candi merupakan masalah. Saluran drainase untuk membuang air
hujan yang tergenang belum ada. Dikhawatirkan benda bersejarah ini akan hancur bagian dasarnya.

Batu bata yang berada di bagian atas candi juga berantakan. Bentuk candi yang seutuhnya juga masih
jadi tanda tanya. Candi Pamotan termasuk situs purbakala yang memprihatinkan.

Betapa tidak, papan nama situs ini benar-benar ala kadarnya. Tidak terpampang secara jelas di jalan-
jalan desa yang dengan mudahnya bisa dikenali oleh masyarakat. Lagi pula warna catnya sudah rusak
karena karatan.

Cerita tentang Candi Pamotan ternyata tidak berhenti sampai di sini. Tidak jauh dari candi pertama
juga ditemukan candi baru. Karena belum ditemukan nama yang tepat maka masyarakat desa
menamakan temuan candi ini dengan nama Candi Pamotan 2.

Candi Pamotan 2 dengan pepohonan bambu di sekelilingnya

Konon, Candi Pamotan 2 oleh masyarakat Desa Pamotan dianggap sebagai tempat yang keramat.
Rimbunnya hutan bambu di sekeliling candi seolah menciptakan suasana mistis ketika kami
menyambangi candi yang sudah berserakan ini.

Waktu kami meninjau situs ini, seorang warga Desa Pamotan bernama Sulkan menemani
perbincangan kami siang itu. Suara gesekan pohon bambu satu dengan lainnya akibat tiupan angin
menambah suasana magis sekitar candi. Sekaligus membuat kami nyaman untuk berteduh dan
beristirahat sejenak.

8
Arca tanpa kepala di Candi Pamotan 2

Sulkan mengisahkan bahwa dulu ada tetangga di desanya yang secara berani mencuri batu bata Candi
Pamotan 2 untuk membangun rumah.

Sebenarnya tokoh dan warga desa lainnya sudah mengingatkan agar batu bata kuno itu dikembalikan
ke tempat asalnya, tetapi tetangga Sulkan tetap nekat saja dan tak menggubris nasehat tadi.

Kata orang-orang desa, pencurian batu bata kuno yang dilakukan tetangga Sulkan untuk bangunan
rumah itu berkaitan dengan ritual tertentu. Benar tidaknya tidak diketahui secara pasti.

Wujud Candi Pamotan 2 yang sebenarnya juga tidak jelas. Hanya sisa bata kuno berserakan, sebagian
lagi telah dicuri warga Desa Pamotan untuk bangunan rumahnya

Yang jelas benda bersejarah yang seharusnya milik negara dan rakyat ini akhirnya raib begitu saja
untuk kepentingan pribadi. Hal ini diancam hukuman pidana penjara dan denda ratusan juta rupiah
bila yang bersangkutan dibawa ke ranah hukum.

Setelah bertanya banyak hal dan potret sana-sini di situs yang belum jelas bentuk dan fungsi yang
sebenarnya itu serta pada masa siapa candi ini dibangun, kami berpamitan undur diri. Melanjutkan
penelusuran situs kekunoan dan bersejarah lainnya.

9
Batu bata kuno yang tersisa dari Candi Pamotan 2

10

Anda mungkin juga menyukai