ETIKA
1.KORUPSI
Korupsi Dana Desa, Kades Bandung Barat Divonis Tiga Tahun Penjara`
2.MIE BERFORMALIN
Penulis akan memberikan salah satu contoh pelanggaran etika bisnis yang terjadi pada
salah satu produsen mi basah yang membuat produknya dengan mengandung formalin. Kita
tahu mi basah merupakan bahan makanan yang lezat bersama bakso atau soto. Sayangnya
banyak para produsen mi basah yang tidak bertanggung jawab untuk mendapatkan
keuntungan sebesar-besarnya. Berikut ini merupakan berita kasus produsen mi basah
melakukan pelanggaran etika bisnis :
Petugas melakukan uji laboratorium terhadap sampel makanan yang disajikan kepada para
pengunjung di acara tersebut.
“Berdasarkan informasi tersebut, tim melakukan pemeriksaan terhadap stan yang menyajikan
mi bakso dan melakukan penyitaan terhadap barang bukti berupa mie basah dan sisa
makanan di sekitar lokasi,” tambahnya.
Setelah memeriksa sejumlah saksi di stan mi bakso milik Suratmi, mi tersebut ternyata
diproduksi di Magelang. Polisi bergerak cepat dengan melakukan penggerebekan ke lokasi
pabrik mi.
Selain itu polisi juga menangkap pemilik pabrik, Jumirin (45), warga Desa Prajegan
RT02/02, Kelurahan Prajeksari, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang.
“Kita melakukan penahahan terhadap tersangka dan melakukan uji labratoris terhadap sampel
mi basah tersebut ke Laboratorium Forensik Cabang Semarang,” sebutnya.
Pelaku mengaku, industri rumahan turun temurun itu memproduksi mi yang diedarkan di
sejumlah pasar tradisional di Kota Magelang, Ambarawa, dan Kota Semarang. Modus yang
digunakan tersangka, mencampurkan formalin dan zat pewarna tekstil ke dalam adonan mi
basah atas pesanan konsumen.
“Pencampuran formalin ini agar mi yang dibuat menjadi tahan lama tidak mudah rusak dan
tampak segar,” ujar Jumirin.
Selain memproduksi mi yang membahayakan kesehatan, pabrik tersebut juga diduga tak
memiliki izin usaha. Dari pabrik tersebut petugas menyita barang bukti berupa tiga karung mi
basah warna kuning siap edar, lima karung tepung terigu, satu kilogram pewarna kuning, satu
jeriken kosong bekas cairan formalin, dan sejumlah bahan pembuat mi lainnya.
Tersangka dijerat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan dan Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1984, tentang Perindustrian dengan hukuman maksimal 15 tahun
penjara.
Seiring dengan banyaknya media mempublikasi mengenai makanan dan minuman yang
berbahaya bagi kesehatan dengan alasan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya,
membuat kita berpikir untuk berhati-hati dalam membeli mie basah yang aman untuk
dikonsumsi. Bagaimana kita mengetahui mi basah yang berformalin? berikut ciri mie
berformalin yaitu:
Analisis :
Berbagai kasus yang ada menunjukkan bahwa etika bisnis belum di jalankan secara maksimal
baik di lihat dari etika promosi maupun keadilan konsumen. Menurut Mahmoedin (1996 : 7)
akibat para pelaku bisnis yang tidak memperhatikan etika dalam bisnis adalah :
1. Perusahaan / bisnis yang rusak namanya karena tidak menggunakan etika dalam berbisnis
akan dimusuhi mitra usahanya.
2. Bisnis yang tidak menghiraukan etika akan hancur karena konsumen bukan benda mati
yang gampang dibodohi.
3. Jika bisnis itu merusak lingkungan, maka akan rugi bahkan masyarakat akan
menghukumnya sebagai perusak alam dan lingkungan yang pada gilirannya perusahaan
tersebut akan dikucilkan.
4. Kekuasaan yang terlalu besar dari bisnis jika tidak diimbangi dengan tanggung jawab
social yang sebanding akan menyebabkan bisnis tersebut menjadi kekuatan yang merusak
masyarakat.
3.PERAMPOKAN SPBU
Waspada
Polres Asahan Ungkap Perampokan SPBU
KISARAN, WOL – Sat Reskrim Polres Asahan mengungkap aksi perampokan SPBU Aek
Loba yang menyikat uang Rp450 juta dengan membekuk tujuh tersangka. Satu tersangka
sebagai otak pelaku merupakan napi di LP Tanjungpura dan satu lagi masih buron.
Kasus perampokan itu terjadi 27 Februari lalu. Setelah kabur ke arah Labuhanbatu, para
pelaku melarikan diri ke kawasan Petatal, Kabupaten Batubara. Di Batubara, para pelaku
membagi-bagi uang hasil kejahatannya.
Waka Polres Asahan, Kompol Dorma Purba, mengatakan uang hasil kejahatan itu dibagi-bagi
para pelaku dengan jumlah bervariasi kepada SH alias Udit, BT, MR, IR, LS, ML, ED alias
Edoy, 20, LG alias Gito, dan UL belum tertangkap. Setelah pihak SPBU melapor, polisi
menyelidiki kasus ini dengan melihat rekaman CCTV.
Dalam penangkapan itu, dua di antara pelaku yakni ED dan LG terpaksa ditembak. Enam
tersangka ditahan di Polres Asahan, sedangkan otak pelaku masih mendekam di LP
Tanjungpura. Satu lagi di RS Medan untuk perawatan akibat luka tembak.
“Dalam kasus ini dua pelaku bertindak sebagai eksekutor. Keduanya adalah ED alias Edoy
warga Langkat, sebagai joki sepedamotor. Kemudian LG alias Gito. Mereka membawa senpi.
Mereka berdua bergerak atas arahan ML, napi kasus perampokan yang kini mendekam di LP
Tanjungpura,” jelas Kompol Dorma Purba, Selasa (22/3), didampingi Kasat Reskrim AKP
Anderson Siringoringo.
Dalam kasus ini, menurut polisi, diamankan barang bukti berbagai jenis, di antaranya empat
sepeda motor, uang tunai Rp54 juta, seperangkat perhiasan emas, televisi, dan
kulkas.(wol/aa/waspada/data1
4.POLISI JUALAN SABU
"Buanglah sampah pada tempatnya", nampaknya banner ini sudah banyak kita lihat di berbagai
ruas jalan hingga di di gang-gang rumah.
Parahnya lagi, para pengguna kendaraan pribadi seperti motor dan mobil sering kali
tak ragu untuk membuang sampah-sampah kecil seperti tisu, bungkus permen
maupun puntung rokok di jalan-jalan yang dilintasinya.
Perilaku malas tersebut pun yang membuat seorang pria asal Singapura rela
mengejar sebuah mobil setelah sang pengemudi melemparkan sampah melalui
jendela mobil. Dilasir Stomp pada Minggu (19/7/2015), seorang pria yang tidak
diketahui namanya ini memilih cara yang tidak biasa agar pelaku yang membuang
sampah tersebut sadar dan malu.
Sebuah video yang beredar di jejaring sosial memperlihatkan aksi pria yang tengah
mengemudi kendaraannya. Tiba-tiba, sang pengemudi keluar mobilnya setelah
melihat pengemudi yang berada di depannya melempar sampah ke jalanan. Sontak,
ia pun mengambil sampah tersebut dan menyerahkannya ke pengemudi mobil hitam
itu.
Aksinya tersebut pun sontak langsung mendapat sorotan para onliner. Mereka
bahkan memberikan beragam respons setelah melihat sikap yang diambil pria
itu. (ul/kw)
Kompas.com/Dani PrabowoSejumlah anggota dewan terlihat tidur saat skorsing ketiga pada
sidang paripurna kedua DPR RI, Kamis (2/10/2014) dini hari.
JAKARTA, KOMPAS.com – Hari pertama masa sidang masa bakti 2014-2019 berlangsung
cukup melelahkan. Tak heran, ada anggota DPR yang memilih mengistirahatkan diri mereka
ketika sidang paripurna penentuan pimpinan DPR RI diskors.
Pantauan Kompas.com, kegiatan para anggota dewan itu telah dimulai sejak Rabu
(1/10/2014). Mereka mengawali kegiatan dengan menghadiri upacara peringatan Hari
Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Para anggota itu sebagian besar menginap di hotel yang telah disiapkan Komisi Pemilihan
Umum. Mereka berangkat dari hotel menuju Lubang Buaya sekira pukul 06.00 WIB untuk
kemudian mengikuti upacara pukul 07.00 WIB.
Setelah upacara selesai, dengan menggunakan bus dan kendaraan pribadi masing-masing,
mereka menuju Kompleks Gedung Parlemen di Senayan, Jakarta Selatan, untuk dilantik
secara resmi sebagai anggota DPR baru.
Sebagian besar dari mereka tiba sekira pukul 09.00 WIB, meski waktu pelantikan itu sendiri
baru berlangsung pukul 11.00 WIB. Setelah dilantik, para anggota dewan itu kemudian
mengikuti rapat yang diselenggarakan masing-masing fraksi mereka.
Rapat tersebut dilakukan untuk menentukan sikap mereka di dalam sidang paripurna kedua
yang mengagendakan penentuan pimpinan DPR RI. Adapun sebelum paripurna dimulai,
sekira pukul 14.30 WIB, terjadi rapat konsultasi antar pimpinan fraksi di Ruang Komisi IV
DPR.
Rapat itu sendiri sempat diskors satu kali pada pukul 17.00 WIB, dan baru kembali
dilanjutkan pukul 19.00 WIB. Rapat konsultasi itu baru berakhir pukul 21.00 WIB dengan
keputusan menyelenggarakan sidang paripurna kedua.
Selama sidang paripurna kedua berlangsung, sempat terjadi debat sengit antar anggota fraksi.
Sebagian dari anggota fraksi yang tergabung di dalam koalisi partai pengusung pasangan
presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla, sempat protes kepada
pimpinan sidang sementara Popong Otje Djundjuna untuk menutup rapat konsultasi terlebih
dulu.
Protes itu salah satunya datang dari politisi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu. Namun,
permintaan Adian akhirnya tak digubris oleh Popong. Wanita itu tetap melanjutkan jalannya
sidang paripurna dengan dalih jika rapat konsultasi telah ditutup. Ia pun mengklaim, memiliki
bukti rekaman penutupan rapat itu.
Sementara itu, selama sidang paripurna berlangsung, setidaknya terjadi tiga kali skorsing.
Skors pertama dilakukan lantaran Fraksi PDI Perjuangan dan PKB belum masuk ke dalam
ruang sidang. Popong pun memberi waktu selama 30 menit agar kedua fraksi itu dapat segera
menghadiri ruang sidang.
Skors kedua, diberikan Popong lantaran aksi protes yang dilontarkan Adian, rupanya
berbuntut protes yang dilakukan oleh anggota dewan terhormat lainnya. Pasalnya, Popong
enggan mengabulkan permintaan Adian. Di sisi lain, sebagian besar anggota dewan meminta
agar sidang dilanjutkan.
Selanjutnya, skors ketiga dilakukan lantaran Popong ingin memberikan kesempatan kepada
masing-masing pimpinan fraksi untuk berbicara di dalam forum lobi untuk menentukan paket
pimpinan DPR.
Dalam skors ketiga itulah, akhirnya dimanfaatkan oleh para anggota dewan untuk istirahat.
Sebagian dari mereka memilih untuk berbincang dengan rekan sejawat. Tawa dan canda
terlihat lepas dari wajah mereka. Di sisi lain, tak sedikit pula anggota dewan yang memilih
tidur. Mereka terlihat menyandarkan salah satu siku tangan mereka pada pegangan kursi, dan
menggunakan telapak tangannya untuk menopang dagu.
London (ANTARA News) - Apakah mengirim SMS saat makan malam, berbicara
di telepon di toilet umum atau menggunakan laptop saat mengemudi,
kebanyakan orang berpendapat etiket menggunakan perangkat komunikasi
bergerak semakin buruk, tidak semakin baik.
Sembilan puluh satu persen orang dewasa yang turut ambil bagian dalam jajak
pendapat oleh perusahaan inovasi komputer Intel mengatakan, mereka melihat
orang-orang menyalahgunakan teknologi, dan tiga perempat berpikir etiket
menggunakan perangkat komunikasi bergerak sudah menurun sejak beberapa
tahun lalu.
"Teknologi digital baru menjadi andalan dalam kehidupan konsumen, tetapi kami
belum bekerja untuk diri kami sendiri, keluarga kami, komunitas dan masyarakat
perilaku, apa pun yang benar dan harapannya," kata Genevieve Bell, head of
interaction and experience research at Intel.
Poling itu diikuti oleh 2000 orang. Hasilnya menunjukkan bahwa kebanyakan
orang AS berharap orang-orang mempraktikkan etiket menggunakan perangkat
mobile lebih baik dan menemukan bahwa buruknya perilaku berteleppon benar-
benar mengganggu, bahkan meski kira-kira 20 persen mengakui mereka memiliki
etiket yang buruk.
Tribunnews.com, Jakarta — Dalih selalu bisa dicari, tak terkecuali oleh para
pengendara sepeda motor yang dengan enteng naik dan melintas di trotoar.
Apakah perbaikan dan peninggian trotoar bisa menepis dalih-dalih yang
dilontarkan para pengendara motor pelintas trotoar ini?
"Pengguna mobil yang enggak mau ngantre terkadang nyeroboti alur kami
(jalur untuk sepeda motor di lajur kiri), kan kami yang payah lewat," dalih
Ferdian (26), salah seorang pengguna motor saat ditemui Kompas.com di
Jalan Gatot Subroto, Jumat (4/10/2013) sore.
Dengan dalih itu, Ferdian meminta jangan hanya pengendara motor yang
disalahkan karena berkendara di atas trotoar. Dia pun berpendapat sikap tak
disiplin pengguna mobil kerap membuat kemacetan terjadi. "Pengguna mobil
yang model-model begini kan biasa bikin bottle neck (penyempitan jalur).
Mereka enggak mau antre, jadinya jalan macet," ujarnya.
Wiji (24), pengguna motor asal Bekasi, mengaku sering naik ke trotoar saat
mengendarai sepeda motor. Kali ini dalihnya, banyak angkutan
umum ngetem di sembarang tempat. "Jalur kanannya sudah penuh mobil,
jalur kiri bus sama angkot ngetem, karena kami payah lewat dan mau cepat
makanya kami naik ke trotoar," kilah dia.
5.SISWA SMA CORET-CORET BAJU
.
corat-coret seragam sma. ©2013merdeka.com/m. luthfi rahman
Merdeka.com - Meski hasil Ujian Nasional (UN) tingkat SMA belum diumumkan.
Namun, puluhan pelajar di Kota Tangerang melakukan aksi corat-coret seragam di
kawasan Cikokol, Kamis (16/4).
Aksi ini dilakukan setelah selesai melaksanakan UN di hari terakhir. Salah satu pelajar
SMK PGRI 2 Tangerang Ilham mengatakan, dirinya melakukan aksi corat-coret untuk
merayakan selesainya pelaksanaan UN. Dia sendiri yakin lulus UN, meski hasilnya
belum diumumkan.
"Saya optimis lulus. Karena sekarang aturannya beda. Hasil UN bukan lagi syarat
kelulusan, tapi syarat untuk masuk perguruan tinggi," katanya.
Aksi corat-coret itu pun mendapat perhatian dari Petugas Satpol PP Kota Tangerang.
Para pelajar langsung dibubarkan oleh petugas.
Kepala Satpol PP Mumung Nurwana mengatakan, pihaknya terus melakukan operasi di
sudut sekolah terhadap pelajar yang melakukan aksi corat-coret.
"Kita operasi di delapan titik, kita bubarkan karena dikhawatirkan adanya aksi tawuran,"
paparnya.
BERITA-BERITA YANG MELANGGAR
ETIKA DAN FOTO-FOTO YANG
MELANGGAR ETIKET
OLEH
NM :1405022019
KELAS :SI-4C