Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“BAHAN-BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN”

OLEH

NAMA : IRENIUS DAVID LALA ( 1806090028 )

ROBERTUS ALEXIS DELVINO AGAS ( 1806090034 )

MARGARETH EMELY DA COSTA (1806090048 )

TOMI PRIMUS PELLU ( 1806090014 )

JULIO ERIC DANIEL UMAKPAUNY (1806090053 )

KELAS : B

MATA KULIAH : ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN

DOSEN : MARIA L. HENDRIK, ST., MT.

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2019
Sebelum merancang konstruksi sebuah bangunan, ada baiknya kita mengetahui
terlebih dahulu bahan bangunan apa saja yang diperlukan. Tidak hanya bahan alami yang
digunakan dalam konstruksi pembangunan, tetapi juga bahan yang berasal dari pabrik.

Bahan bangunan alami sedikit sekali mendapatkan campur tangan pabrik, misalnya
kayu dan kaca. Sedangkan bahan bangunan pabrikan adalah kebanyakan diolah di dalam
pabrik, misalnya pipa dan semen. Masing-masing jenis memiliki fungsinya sendiri.

Industri pembuatan bahan bangunan didirikan di banyak negara dan penggunaan


bahan-bahan tersebut biasanya dibagi ke dalam perdagangan khusus tertentu, seperti
pertukangan, pipa, atap, dan pekerjaan isolasi. Acuan ini berhubungan dengan tempat tinggal
manusia dan struktur termasuk rumah.

BAHAN BANGUNAN ALAMI

1. Batu Bata

Kita tentunya mengenal batu bata sebagai bahan bangunan penyusun dinding. Batu
bata sendiri terbuat dari tanah liat yang dibakar hingga berwarna kemerah-merahan yang
khas, atau biasa kita sebut bata merah. Selain itu, batu bata juga memiliki banyak jenis.
Seiring perkembangan teknologi, penggunaan batu bata sebagai bahan bangunan untuk
dinding mulai menurun penggunaannya. Popularitasnya mulai tergantikan oleh gipsum dan
bambu. Bambu dan gipsum sebagai bahan bangunan penyusun dinding relatif memiliki harga
lebih murah ketimbang batu bata. Meski begitu, batu bata tetap jadi bahan bangunan yang
paling umum digunakan, terutama karena kekokohannya.

2. Lumpur dan Tanah Liat


Penggunaan lumpur dan tanah liat, terutama jumlahnya, sangat bergantung pada
bangunan seperti apa yang diinginkan. Hal ini juga berkaitan dengan kualitas tanah yang
digunakan. Campuran lumpur pada pasir dapat membuat kekuatan bangunan lebih lemah.
Sebaiknya lumpur dan tanah liat menyatu lebih halus dengan bahan bangunan lainnya, seperti
beton, supaya tidak menyisakan rongga yang dapat mengeroposkan bangunan.

Sebaliknya, tanah liat adalah bahan bangunan yang sangat baik dalam menjaga
keseimbangan suhu pada ruangan. Maka ketika musim panas, rumah akan terasa sejuk dan
pada musim dingin, rumah akan terasa hangat. Lumpur dan tanah liat menahan panas untuk
kemudian dilepaskan dari waktu ke waktu. Sehingga penghuni rumah tidak akan merasakan
perubahan temperatur yang mendadak.

3. Batu

Batu adalah bahan bangunan yang paling lama digunakan sekaligus yang paling mudah
ditemui. Ada banyak jenis batu yang bisa digunakan sebagai bahan bangunan, tentu baik atau
tidaknya tergantung pada tujuan konstruksi. Meski kaku dan berat, batu merupakan bahan
bangunan yang sangat padat sehingga bisa memberikan perlindungan menyeluruh. Meski
begitu, batu juga sulit memberikan temperatur yang hangat tanpa menggunakan penghangat
ruangan yang memadai. Sebagai bahan bangunan paling tua, dinding batu sudah ada sejak
manusia mulai membangun. Namun kini, semen biasa digunakan untuk merekatkan batu satu
sama lainnya.

4. Jerami

Seperti batu, jerami juga termasuk bahan bangunan paling tua. Selain itu, rumput
adalah penahan panas yang baik dan mudah dipanen. Jerami adalah bahan bangunan yang
terkenal pada sebagian besar kebudayaan di dunia. Suku-suku di Afrika bahkan
menggunakan jerami sebagai satu-satunya bahan bangunan untuk rumah mereka. Sedangkan
di Eropa sendiri, atap jerami pada rumah-rumah sangat lazim digunakan meski ketika
memasuki era industri jerami mulai ditinggalkan. Jerami saat ini popular kembali. di Belanda
contohnya, atap jerami banyak ditemukan pada bangunan-bangunan baru.

5. Kayu

Kayu termasuk bahan bangunan yang paling umum digunakan. Berasal dari pohon
atau terkadang dari tumbuhan-tumbuhan yang berserat, kayu diproduksi menjadi bahan
bangunan, lemari, papan, juga furniture dan perabot lainnya. Kayu memiliki berat yang bisa
disesuaikan, tetap kuat meski dibengkokkan, dan semakin kokoh ketika dipadatkan secara
vertikal. Kayu juga cocok di segala musim. Kayu sebagai bahan bangunan umumnya
digunakan untuk menopang bagian atap.

Dahulu, kayu sebagai bahan bangunan langsung digunakan dalam bentuk


gelondongan. Pohon-pohon hanya dipotong begitu saja ke dalam ukuran yang dibutuhkan.
Namun setelah ditemukannya mesin pemotong, kayu dapat dibentuk ke dalam berbagai
dimensi dan bentuk. Hal ini mempermudah dan mempercepat proses pembangunan.

6. Pasir

Pasir digunakan sebagai campuran material pengikat adukan beton maupun


pemasangan material lainnya. Pasir sangat dibutuhkan dalam pembuatan bangunan-bangunan
baik itu rumah, gedung bertingkat, jembatan, tangga, dan hal lainnya dari bahan bangunan
yang bersifat permanen.

7. Bambu

Bambu adalah anggota keluarga rerumputan yang memiliki ukuran dan panjang yang
fantastis. Bambu telah lama dikenal sebagai bahan bangunan alami, bahkan masih lumrah
digunakan hingga saat ini. Bambu memiliki bobot yang lebih rendah dibandingkan kayu,
namun, kekuatan dan durabilitasnya tinggi. Batang bambu juga fleksibel hingga mudah
dibentuk dan dipotong sesuai kebutuhan. Anda bisa menggunakan jenis bambu yang kuat dan
kokoh sepeti bambu betung untuk tiang dan penyangga atap. Selain sebagai material
penyokong bangunan, bambu yang telah dikarbonisasi juga dapat Anda pakai sebagai dinding
dan lantai rumah Anda.

8. Batu Bata yang Dicampur Jerami dan Sekam

Bahan bangunan utama yang sering digunakan adalah batu bata yang dibuat dari tanah
liat. Namun, Anda dapat membuat batu bata dari jenis tanah apapun. Anda hanya perlu
menggali tanah di sekitar pekarangan Anda dan membuat bata sendiri. Tanah hasil galian
dapat dicampur dengan sekam untuk memperkuat bata yang Anda buat. Jerami juga dapat
digunakan sebagai pengoplos batu bata tersebut. Senyawa-senyawa rekalsitran yang susah
didekomposisi akan memperkuat bata yang Anda buat. Setelah dijemur, adonan bata dapat
dibakar pada tunggu suhu tinggi agar lebih kuat dan awet.

9. Balok Kompresi Sekam dan Serbuk Gergaji


Sekam dan serbuk gergaji adalah salah satu limbah hasil pertanian dan perkebunan
yang melimpah. Kedua jenis limbah organik tersebut dapat menjadi bahan baku bangunan
yang baik. Anda dapat membuat cor-coran dari campuran semen putih dan serbuk gergaji.

10. Cobb

Cob (cobb atau clom) adalah bahan bangunan alami yang terbuat dari tanah, air,
material organik berserat seperti jerami dan rerumputan, dan kapur tohor. Tanah liat yang
dikandung oleh bahan ini berfungsi sebagai bahan penguat. Begitu pula kapur tohor. Jika di
daerah Anda tidak terdapat tanah liat, Anda dapat mencampurkan tanah biasa dan semen
putih untuk memperkuat material bangunan alami ini.

BAHAN BANGUNAN BUATAN

1. Semen

Semen termasuk bahan bangunan paling penting. Tanpa semen, bahan bangunan
lainnya seperti batu bata dan batako tidak bisa menyatu satu sama lain. Semen juga termasuk
bahan bangunan paling vital dalam pembuatan fondasi yang sangat kokoh. Semen sendiri
terdiri dari 4 unsur pokok, yaitu; batu kapur sebagai komponen utama, tanah liat yang di
dalamnya terkandung SiO2, Al2O3, dan Fe2O3, batu silika yang ditambahkan apabila tanah
liat terdapat sedikit SiO2, dan yang terakhir adalah pasir besi, yang ditambahkan jika tanah
liat mengandung sedikit Fe2O3.

2. Kaca

Kaca adalah bahan bangunan yang dapat digunakan sebagai jendela. Material bening
dan tipis ini memang telah digunakan sebagai pelapis pada ventilasi rumah-rumah sejak
pertama kali ditemukan.Kaca memungkinkan penghuni rumah mendapatkan cahaya dari luar
namun tetap terlindungi dari efek buruk cuaca. Kaca sendiri secara umum terbuat dari
campuran pasir dan silika, sehingga begitu rapuh, atau mudah pecah.

Dengan kecanggihan teknologi, kaca kini bisa menjelma menjadi semacam tirai yang
mampu menutupi permukaan bangunan. Kaca juga bisa digunakan pada atap untuk
mendapatkan pemandangan langit yang cantik. Contohnya adalah skylight.

3. Pipa

Meski tidak termasuk bahan bangunan yang berguna dalam pembentukan atap,
dinding, ataupun fondasi, namun pipa tetap memiliki peranan penting dalam sebuah
konstruksi. Pipa digunakan untuk menghubungkan saluran air dan saluran pembuangan,
misalnya pada kamar mandi. Pipa terbuat dari bahan-bahan yang tahan terhadap suhu yang
rendah maupun tinggi, sehingga dapat mengalirkan air dengan baik. Pipa seniri biasanya
terbuat dari carbon steel, carbon moly, ferro nikel, stainless steel, chrome moly, dan yang
paling populer, PVC.

4. Tripleks

Tripleks adalah sejenis papan pabrikasi yang terdiri dari sebuah lapisan kayu yang
direkatkan. Tripleks dapat bersifat fleksibel, murah, mudah dibentuk, mudah didaur ulang,
dan tripleks memiliki teknik pembuatan yang lebih mudah.

BAHAN BANGUNAN LOGAM (METAL)

Metal adalah salah satu bahan bangunan paling kuat. Metal biasanya digunakan
sebagai kerangka konstruksi bangunan-bangunan besar seperti gedung pencakar langit, juga
bisa sebagai pelapis permukaan gedung. Ada beragam jenis metal yang biasa digunakan
sebagai bahan bangunan. Misalnya saja baja, yang merupakan campuran bahan lainnya
dengan besi sebagai komponen utama, cocok sebagai struktur bangunan.

Baja adalah bahan bangunan yang kuat, fleksibel, serta tahan lama. Meski begitu,
karat tetap menjadi tantangan paling besar. Campuran alumunium dan timah memiliki
kepadatan yang rendah tetapi lebih baik dalam mencegah karat dibanding baja. Bahan metal
lainnya yang digunakan sebagai bahan bangunan adalah titanium, krom, perak, dan emas.
Titanium bisa digunakan untuk struktur bangunan, tetapi harganya memang jauh lebih
mahal daripada baja. Sedangkan emas, perak, dan krom adalah bahan bangunan yang tidak
cocok untuk struktur bangunan, tetapi sangat indah dijadikan dekorasi.

Kelebihan logam sebagai bahan konstuksi adalah memiliki sifat yang di suatu pihak
lebih baik karena logam memiliki kuat tarik yang tinggi, dapat diubah-ubah bentuknya,
mudah disambung atau dilas. Sifat lainnya adalah memiliki harga konduktivitas listrik yang
tinggi, konduktivitas panas yang tinggi, dan dapat dihaluskan sehingga berkilau
permukaanya. Kelemahan sebagian besar logam, khususnya baja, ialah tidak tahan korosi
karena kelembapan maupun oleh pengaruh udara sekeliling dan terjadi perubahan bentuk
bila terkena suhu/panas tinggi. Di dalam pemakaian, logam selain juga memiliki kuat tarik
yang tinggi, tahan tekanan atau korosi, kadang-kadang juga harus tahan terhadap beban kejut,
suhu rendah, gaya yang berubah-ubah atau kombinasi, dan beberapa keadaan yang lain.

Pada umumnya, logam dapat di bagi menjadi 2 kelompok besar yaitu logam besi
(ferrous metal)dan logam bukan besi (non ferrous metal). Contoh logam besi misalnya besi
tuang, besi tempa, dan baja. Sedangkan logam bukan besi terdiri dari alumunium, tembaga,
timah putih, emas, dll.

Pemakaian logam emas pada interior

Alumunium Composite Panel (ACP) pada eksterior konstruksi


BAHAN BANGUNAN YANG DAPAT DIBUDIDAYAKAN
1. Kayu

Kayu termasuk bahan bangunan yang paling umum digunakan. Berasal dari pohon
atau terkadang dari tumbuhan-tumbuhan yang berserat, kayu diproduksi menjadi bahan
bangunan, lemari, papan, juga furniture dan perabot lainnya. Kayu memiliki berat yang bisa
disesuaikan, tetap kuat meski dibengkokkan, dan semakin kokoh ketika dipadatkan secara
vertikal. Kayu juga cocok di segala musim. Kayu sebagai bahan bangunan umumnya
digunakan untuk menopang bagian atap.

Dahulu, kayu sebagai bahan bangunan langsung digunakan dalam bentuk


gelondongan. Pohon-pohon hanya dipotong begitu saja ke dalam ukuran yang dibutuhkan.
Namun setelah ditemukannya mesin pemotong, kayu dapat dibentuk ke dalam berbagai
dimensi dan bentuk. Hal ini mempermudah dan mempercepat proses pembangunan.

2. Rotan

Rotan merupakan salah satu tumbuhan khas daerah tropis yang secara alami tumbuh
pada hutan primer maupun hutan sekunder. Secara umum rotan dapat tumbuh pada berbagai
keadaan, seperti: rawa, tanah kering, dataran rendah, pegunungan, tanah kering berpasir, dan
tanah liat berpasir. Menurut hasil inventarisasi yang dilakukan oleh direktorat bina produksi
kehutanan, dari 143 juta hektar luas hutan di Indonesia diperkirakan hutan yang ditumbuhi
rotan seluas kurang lebih 13,20 juta hektar, terdapat di sumatra, kalimantan, sulawesi, jawa,
dan pulau-pulau lain yang memiliki hutan alam.
3. Rumbia

Atap Rumbia terbuat dari helai daun rumbia yang dirangkaikan hingga berbentuk sisir
lalu diikat pada sebatang tongkat atau bambu yang berfungsi sebagai reng setiap 20 cm. Atap
rumbia hanya memiliki daya tahan sekitar 3-4 tahun.

Baik atap ijuk dan alang-alang mempunyai kelebihan terutama pada aspek estetika
dan nuansa tradisionalnya. Kelemahannya adalah ketersediaan bahan dengan kualitas yang
baik di pasaran, sistem pemasangan yang sedikit rumit, dan umur yang relatif pendek (untuk
bahan atap rumbia).

4. Alang-alang

Atap alang-alang adalah atap dengan penutup menggunakan bahan rumput alang-
alang (Imperata Cylindrica Sp.). Helai demi helai rumput alang-alang dirangkaikan serta
diikat pada sebilah bambu sehingga membentuk sebuah lembaran dengan ukuran tertentu.
Bahan tali pengikat biasanya menggunakan bahan serat ijuk atau serat bambu. Lembaran
alang-alang tersebut yang nantinya diletakkan dan disusun pada rangka atau struktur atap,
sehingga akan menutupi seluruh permukaan atap -serta melindungi secara fisik ruang di
bawahnya.

Atap alang-alang sudah digunakan sejak dahulu kala diseluruh penjuru dunia, dari
Eropa, Afrika, serta Asia. Hanya saja bahan atau jenis rumput yang digunakan berbeda-beda -
sesuai dengan jenis rumput di tiap-tiap wilayah. Teknis serta proses pembuatan dan
pemasangannya juga berbeda-beda sesuai dengan tradisi di wilayah masing-masing. Hal
tersebut dimungkinkan karena proses produksi alang-alang sangat tradisional serta
konvensional karena tidak memerlukan teknolgi yang canggih.

BAHAN BANGUNAN YANG DAPAT DIGUNAKAN KEMBALI

1. Tanah

Istilah tanah dalam bidang mekanika tanah dapat dipakai untuk mencakup semua
bahan seperti lempung, pasir, kerikil dan batu-batu besar. Metode yang dipakai dalam teknik
sipil untuk membedakan dan menyatakan berbagai tanah, sebenarnya sangat berbeda
dibandingkan dengan metode yang dipakai dalam bidang geologi atau ilmu tanah. Walaupun
system klasifikasi yang dipakai dalam mekanika tanah bermaksud untuk memberikan
keterangan mengenai sifat-sifat teknis dari bahan-bahan itu dengan cara yang sama, seperti
halnya pernyatan-pernyataan secara geologis dimaksudkan untuk memberi keterangan
mengenai asal geologis dari tanah.
2. Kapur Batu Kali

Pemanfaatan batu kapur sebagai bahan bangunan sudah berlangsung sejak dulu.
Dimulai dari penggunaan batu kapur sebagai bahan pembuatan patung. Selain itu, juga
masyarakat zaman dahulu menggunakan kapur untuk memperhalus dinding bangunan yang
mereka buat.
Di zaman sekarang batu kapur sudah berkembang menjadi berbagai bentuk material
bangunan. Sifat kapur yang mudah mengeras serta memberi kekuatan mengikat membuat
kapur banyak digunakan di industri konstruksi. Beberapa bahan bangunan menggunakan
kapur sebagai bahan pembuatannya antara lain mortar, agregat beton, plesteran, pembuatan
kawat, kaca, hingga keramik.

Selain itu, batu kapur juga biasa dimanfaatkan dalam pembangunan jalan. Kapur
digunakan sebagai bahan penstabil dan pondasi jalan yang berfungsi untuk mengurangi
penyusutan benda dan pemuaian pondasi jalan raya.

3. Pasir

Material bangunan pasir berfungsi untuk campuran semen. Pasir yang baik biasanya
memiliki bentuk butiran yang tajam karena lebih kuat untuk campuran perekat bata atau pun
pondasi. Selagi memilih pasir, cobalah mengepalnya. Jika menggumpal, maka pasir tersebut
kurang berkualitas. Hindari juga memilih pasir dengan kandungan lumpur lebih dari 5%.

4. Tanah Liat
Tanah liat adalah bahan utama untuk membuat keramik. Keramik dalam hal ini
dibatasi pada genteng dan bata bata saja. Batu bata merupakan salah satu
bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar
sampai berwarna kemerah-merahan. Seiring perkembangan teknologi, penggunaan batu bata
semakin menurun. Munculnya material-material baru seperti gipsum, bambu yang telah
diolah, cenderung lebih dipilih karena memiliki harga lebih murah dan secara arsitektur lebih
indah.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.keluargakokoh.com/read/2018/08/09/1810/_Ini_Dia_5_Bahan_Bangunan_Alam
i_Ramah_Kantong___Lingkungan

https://www.dekoruma.com/artikel/61876/jenis-bahan-bangunan-paling-umum

https://jaewangi.wordpress.com/2016/03/28/10-jenis-material-bahan-bangunan-dan-
pengertiannya/

http://operator-it.blogspot.com/2014/03/logam-baja-untuk-struktur-atau-rangka.html

Anda mungkin juga menyukai