Bahan bangunan adalah setiap bahan yang digunakan untuk tujuan konstruksi. Banyak bahan
alami, seperti tanah liat, pasir, kayu dan batu, bahkan ranting dan daun telah digunakan untuk
membangun bangunan. Selain dari bahan alami, produk buatan banyak digunakan, dan
beberapa lagi kurang sintetik. Industri pembuatan bahan bangunan didirikan di banyak negara
dan penggunaan bahan-bahan tersebut biasanya dibagi ke dalam perdagangan khusus
tertentu, seperti pertukangan, pipa, atap dan pekerjaan isolasi. Acuan ini berhubungan dengan
tempat tinggal manusia dan struktur termasuk rumah.
1. Beton
Beton merupakan salah satu bahan yang banyak digunakan untuk membangun bangunan.
Beton dibentuk dari campuran beberapa bahan lainnya, yaitu pasir, semen, batu dan lainnya.
Setelah dicampur, bahan-bahan ini dituangkan dalam cetakan yang ada dalam bangunan.
Nantinya, bahan yang dicetak ini akan menjadi bagian dari bangunan tersebut. Dari sisi
kekuatan, beton mempunyai beberapa kriteria tingkat kuat tekan. Tetapi, Anda dapat melihat
ukuran kekuatan ini dari simbol yang ada pada beton, misalnya K-250 artinya beton tersebut
mempunyiak tingkat kuat tekan sebesar 250 kg/m2.
2. Semen
Semen merupakan bagian terpenting dari bangunan. Tanpanya, bahan-bahan bangunan tidak
akan dapat menyatu. Fungsi semen adalah sebagai bahan pengikat agregat-agregat dan
nantinya, bahan-bahan tersebut akan membentuk bahan yang lebih kuat, yaitu batu beton.
Untuk mendapatkan semen, Anda dapat membelinya dari toko bangunan. Semen dijual dalam
satuan Zak atau kg. 1 Zak semen sendiri mempunyai berat sekitar 40 kg hingga 50 kg.
3. Besi Beton
Besi beton mempunyai fungsi untuk menahan gaya tarik yang terjadi pada konstruksi
bangunan yang menggunakan bahan beton. Besi beton mempunyai bentuk seperti besi
batangan dan mempunyai penampang berbentuk lingkaran yang berfungsi untuk menyatukan
besi tersebut. Bila Anda ingin mengetahui berat besi per m, Anda dapat menggunakan tabel
berat besi.
4. Bekisting
Bekisting adalah bahan atau lebih tepat disebut konstruksi yang digunakan untuk membentuk
beton. Dapat pula dikatakan, bekisting adalah cetakan beton. Bekisting dibuat dengan bahan
kayu yang mudah dibentuk. Bentuk bekisting sesuai dengan bentuk bangunan atau bagian
bangunan yang ingin dibangun dengan menggunakan bahan beton.
5. Pasir
Pasir juga dapat dikatakan sebagai bahan utama dari sebuah bangunan, layaknya semen. Pasir
digunakan sebagai bahan campuran untuk mengikat bahan-bahan lainnya. Pasir juga
digunakan untuk membuat beton pada bagian sebuah bangunan. Untuk mengetahui kualitas
pasir, dibutuhkan beberapa tes. Biasanya, terdapat 3 jenis tes yang digunakan, yaitu tes besat
butiran, tes kadar lumpur dan juga tes organik.
6. Batako
Batako pada dasarnya mempunyai bahan yang sama dengan beton. Akan tetapi, proses
pencetakan beton pada batako tidak dilakukan pada saat membangun bangunan. Batako
dicetak lebih dahulu agar mudah digunakan untuk membangun bangunan. Dapat dikatakan,
batako seperti batu bata, tetapi lebih kuat. Batako dapat digunakan untuk berbagai macam
keperluan. Mulai dari dinding, lantai, taman maupun lainnya. Biasanya, batako yang dapat
dibeli di pasaran mempunyai ukuran 10 cm x 20 cm x 40 cm.
D. Tripleks :
Plywood atau sering disebut tripleks adalah sejenis papan pabrikan yang terdiri dari
lapisan kayu (veneer kayu) yang direkatkan bersama-sama. Plywood merupakan salah
satu produk kayu yang paling sering digunakan. Plywood bersifat fleksibel, murah,
dapat dibentuk, dapat didaur ulang, dan tidak memiliki teknik pembuatan yang rumit.
Plywood biasanya digunakan untuk menggunakan kayu solid karena lebih tahan retak,
susut, atau bengkok.[1]
E. Besi beton :
Besi beton di gunakan sebagai penahan gaya tarik pada konstruksi beton
F. Kawat benrat :
Kawat benrat digunakan untuk mengikat besi beton,pada saat pembuatan beton
G. Paku :
Paku adalah sebagai alat perekat antara kayu dengan beton atau dengan material
lainnya.
H. Kayu
Kayu adalah bahan bangunan yang berasal dari pohon yang mempunyai banyak
kegunaan seperti pembuatan dinding,sebagai tiang penyangga,sebagai pembuat reng
pada atap dan masih banyak lagi kegunaannya.
I. Calbond (lem beton)
J. Bekisting :
Bekisting bisa di buat dari kayu ,bekisting di gunakan untuk mencetak beton sesuai
dengan bentuk yang diinginkan.
K. Pasir :
Pasir digunakan sebagai campuran material pengikat adukan baik beton maupun
pemasangan material lainnya.
L. Pipa paralone :
Yaitu sebagai tempat saluran air dan pembuangan.
BAJA
Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan beberapa elemen lainnya,
termasuk karbon. Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1%
berat sesuai grade-nya. Elemen berikut ini selalu ada dalam baja: karbon, mangan, fosfor,
sulfur, silikon, dan sebagian kecil oksigen, nitrogen dan aluminium. Selain itu, ada elemen
lain yang ditambahkan untuk membedakan karakteristik antara beberapa jenis baja
diantaranya: mangan, nikel, krom, molybdenum, boron, titanium, vanadium dan niobium.[1]
Dengan memvariasikan kandungan karbon dan unsur paduan lainnya, berbagai jenis kualitas
baja bisa didapatkan. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan
mencegah dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi. Baja karbon ini
dikenal sebagai baja hitam karena berwarna hitam, banyak digunakan untuk peralatan
pertanian misalnya sabit dan cangkul.
Penambahan kandungan karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan (hardness) dan
kekuatan tariknya (tensile strength), namun di sisi lain membuatnya menjadi getas (brittle)
serta menurunkan keuletannya (ductility).
Meskipun baja sebelumnya telah diproduksi oleh pandai besi selama ribuan tahun,
penggunaannya menjadi semakin bertambah ketika metode produksi yang lebih efisien
ditemukan pada abad ke-17. Dengan penemuan proses Bessemer di pertengahan abad ke-19,
baja menjadi material produksi massal yang membuat harga produksinya menjadi lebih
murah. Saat ini, baja merupakan salah satu material paling umum di dunia, dengan produksi
lebih dari 1,3 miliar ton tiap tahunnya. Baja merupakan komponen utama pada bangunan,
infrastruktur, kapal, mobil, mesin, perkakas, dan senjata. Baja modern secara umum
diklasifikasikan berdasarkan kualitasnya oleh beberapa lembaga-lembaga standar.
Hal-hal di atas tentunya sudah bisa dimengerti bagi anda yang sudah berkecimpung di dunia
konstruksi baja, dan pastinya tanpa harus di beri tahu, Anda sudah faham tentang semua
tahap-tahap penggunaan konstrusi baja tersebut.
Pada dasarnya di bandingkan kontruksi yang berbahan beton atau kayu, konstruksi yang
menggunakan bahan baja berat ini memiliki kelebihan yang cukup baik, meskipun juga
memiliki kekurangan. Berikut ini kelebihan yang di miliki pada konstruksi baja.
Pemasangan yang relatif mudah, Jika Anda menggunakan konstruksi selain baja, mungkin
membutuhkan tenaga yang banyak, namun dengan menggunakan konstruksi baja, semua
tenaga bisa dipangkas, sesuai dengan kebutuhan dari pengerjaannya dan bahkan dalam hal
biaya konstruksi baja lebih menekan pada biaya operasional.
Mudah di bongkar atau juga mudah untuk di pindahkan, sangat berbeda jika Anda
menggunakan konstruksi lain, misalnya cor beton, apa mungkin bisa kita pindahkan ke
tempat lain sesuai dengan keinginan kita? inilah yang menjadi pertimbangan bagi banyak
pihak, bahwa baja lebih efisien dibanding dengan konstruksi lainnya.
Berat lebih ringan di bandingkan dengan cor beton.
Baja memiliki ukuran serta kualitas yang terterntu yang sudah di pastikan dari pabriknya.
KAYU
Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena
mengalami lignifikasi (pengayuan).
Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot (meja,
kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu
juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga dan sebagainya.
Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel
berbagai jaringan di batang.
Ilmu kayu (wood science) mempelajari berbagai aspek mengenai klasifikasi kayu serta sifatsifat kimia, fisika, dan mekanika kayu dalam berbagai kondisi penanganan.
Kayu merupkan hasil hutan dari sumber kekayaan alam, merupakan bahan mentah yang
mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa
sifat sekaligus, yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pengertian kayu disini ialah
sesuatu bahan, yang diperoleh dari hasil pemungutan pohon-pohon di hutan, yang merupakan
bagian dari pohon tersebut, setelah diperhitungkan bagian-bagian mana yang lebih banyak
dapat dimanfaatkan untuk sesuatu tujuan pengunaan. Baik berbentuk kayu pertukangan, kayu
industry maupun kayu bakar.
Sebagai bahan konstruksi bangunan, kayu sudah dikenal dan banyak dipakai
sebelum orang mengenal beton dan baja. Dalam pemakaiannya kayu tersebut harus
memenuhi syarat : mampu menahan bermacam-macam beban yang bekerja dengan
aman dalam jangka waktu yang direncanakan; mempunyai ketahanan dan keawetan yang
memadai melebihi umur pakainya; serta mempunyai ukuran penampang dan panjang yang
sesuai dengan pemakainnya dalam konstruksi.
Salah satu kendala yang ada pada pemakaian kayu hutan tanaman atau hutan
rakyat adalah ukuran dan mutu kayu yang dihasilkan sangat bervariasi sehingga pemakai
seringkali merasa kesulitan dalam memilih jenis dan ukuran yang akan dipakai. Oleh karena
itu perlu adanya upaya lain yaitu pemasyarakatan/pengenalan jenis dan ukuran kayu yang
dihasilkan dari hutan rakyat tersebut.
B.
Ada banyak sekali jenis-jenis kayu. Dalam konstruksi dan pemakaian kayu sebagai bagian
dari konstruksi bangunan seseorang harus benar-benar mengetahui dan memahami sifat-sifat
serta jenis-jenis kayu yang biasa digunakan sebagai konstruksi bangunan itu sendiri.
2.
3.
Kelebihan-kelebihan dari kayu sebagai bahan konstruksi bangunan itu sendiri tentu
memberikan keuntungan bagi kita sendiri, namun dibalik kelebihan-kelebihannya itu kayu
juga memiliki kekurangan-kekurangan. Berikut kekurangan dari kayu:
1.
2.
3.
Bentang atap dengan konstruksi kayu seringkali terbatas karena ukuran kayu di pasaran
adalah 4 meter.
4.
Harga kayu semakin lama semakin mahal karena semakin berkurangnya stok kayu dari
alam.
BETON
Dalam konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari
kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen
Portland, yang terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air.
Dalam perkembangannya banyak ditemukan beton baru hasil modifikasi, seperti beton
ringan, beton semprot (eng: shotcrete), beton fiber, beton berkekuatan tinggi, beton
berkekuatan sangat tinggi, beton mampat sendiri (eng: self compacted concrete) dll. Saat ini
beton merupakan bahan bangunan yang paling banyak dipakai di dunia.
Sifat beton
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, beton memiliki kuat tekan yang tinggi namun kuat
tarik yang lemah. Untuk kuat tekan, di Indonesia sering digunakan satuan kg/cm dengan
simbol K untuk benda uji kubus dan fc untuk benda uji silinder. Kuat hancur dari beton
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor :
Beton keras
Sifat-sifat beton keras yang penting adalah kakuatan karakteristik, kekuatan tekan, tegangan
dan regangan, susut dan rangkak, reaksi terhadap temperatur, keawetan dan kekedapan
terhadap air . Dari semua sifat tersebut yang terpenting adalah kekuatan tekan beton karena
merupakan gambaran dari mutu beton yang ada kaitannya dengan strukturt beton. Berbagai
test uji kekuatan dilakukan pada beton keras ini antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
Beton segar
Slump test;
Compaction test;
Flow test;
Remoulding test;
Penetration test; dan
Mixer test.
Kualitas semen;
Proporsi semen dalam campuran beton;
Kekuatan dan kebersihan agregat;
Ikatan/adhesi antar pasta semen dan agregat;
Pencampuran yang cukup dari bahan-bahan pembentuk beton; dan
Pemadatan beton dan perawatan.
Seperti disebutkan oleh L.J. Murdock dan K.M. Brock bahwa kecakapan tenaga kerja adalah
salah satu faktor penting dalam produksi suatu bangunan. 3 kinerja yang dibutuhkan dalam
pembuatan beton:
Memenuhi kriteria konstruksi yaitu mudah dikerjakan dan dibentuk serta mempunyai
nilai ekonomi;
Kekuatan tekan tinggi; dan
Durabilitas atau keawetan tinggi.
Kelebihan beton:
Kekurangan beton:
Menurut SNI-15-1990-03, untuk penggunaan beton dengan kekuatan tidak lebih dari 10 MPa
boleh menggunakan campuran 1 pc:2 psr:3 batu pecah/split dengan slump untuk pengukuran
pengerjaannya tidak lebih dari 100 mm.
Pengerjaan beton dengan kekuatan tekan hingga 20 MPa boleh menggunakan penakaran
volume, tetapi pengerjaan beton dengan kekuatan tekan lebih dari 20 MPa harus
menggunakan campuran berat.
Salah satu yang kita kenal adalah Beton Ringan (lightweight concrete) atau yang lebih
dikenal dengan sebutan Hebel. Beton ringan adalah beton yang memiliki berat jenis (density)
lebih ringan daripada beton pada umumnya. Beton ringan bisa disebut sebagai beton ringan
aerasi (Aerated Lightweight Concrete/ALC) atau sering disebut juga (Autoclaved Aerated
Concrete/ AAC) yang mempunyai bahan baku utama terdiri dari pasir silika, kapur, semen,
air, ditambah dengan suatu bahan pengembang yang kemudian dirawat dengan tekanan uap
air.
Pada umumnya berat beton ringan berkisar antara 600 1600 kg/m3. Teknologi material
bahan bangunan berkembang terus, salah satunya beton ringan aerasi (Aerated Lightweight
Concrete/ALC) atau sering disebut juga (Autoclaved Aerated Concrete/ AAC). Sebutan
lainnya Autoclaved Concrete, Cellular Concrete (semen dengan cairan kimia penghasil
gelembung udara ), Porous Concrete, dan di Inggris disebut Aircrete and Thermalite.
Beton ringan AAC ini pertama kali dikembangkan di Swedia pada tahun 1923 sebagai
alternatif material bangunan untuk mengurangi penggundulan hutan. Beton ringan AAC ini
kemudian dikembangkan lagi oleh Joseph Hebel di Jerman Barat di tahun 1943. Pada tahun
1967 bekerja sama dengan Asahi Chemicals dibangun pabrik Hebel pertama di Jepang.
Sampai saat ini Hebel telah berada di 29 negara dan merupakan produsen beton aerasi
terbesar di dunia. Di Indonesia sendiri beton ringan mulai dikenal sejak tahun 1995, saat
didirikannya PT Hebel Indonesia di Karawang Timur, Jawa Barat. Ada beberapa kelebihan
dari Beton ringan atau Autoclaved Aerated Concrete (AAC), yaitu:
Karena ukurannya yang besar, untuk ukuran yang tanggung, akan memakan waste
yang cukup besar;
Perekat yang digunakan harus disesuaikan dengan ketentuan produsennya, umumnya
adalah semen instan;
Nilai kuat tekannya (compressive strength) terbatas, sehingga sangat tidak dianjurkan
penggunaan untuk perkuatan (struktural); dan
Harganya cenderung lebih mahal dari bata konvesional.
Dengan berbagai kelebihan dari beton ringan yang telah disebutkan di atas, saat ini beton
ringan banyak diaplikasi dalam pelbagai proyek dalam bentuk:
Blok (bata);
Panel; dan
Ready mix.
https://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_bangunan
http://nikifour.co.id/jenis-jenis-bahan-bangunan-yang-banyak-digunakan/
https://id.scribd.com/doc/161990794/bahan-bangunan-beserta-penjelasannya
https://id.wikipedia.org/wiki/Baja
https://pengairanbireuen.wordpress.com/2011/11/16/kayu-sebagai-bahan-bangunan/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kayu
http://illbeyourpaparazzi.blogspot.co.id/2011/04/kayu-sebagai-bahan-bangunan.html
https://www.academia.edu/4554412/Pengertian_Beton_dan_Sejarah_Beton