Anda di halaman 1dari 24

Department of

Civil and Environmental Engineering

Agregat
Pengetahuan Bahan Konstruksi

Heriansyah Putra
Pertemuan 2: 23/24 Agustus 2021
Introduction
What is concrete….??
Beton merupakan campuran semen portland atau semen
hidrolis lainnya, agregat halus, agregat kasar, dan air,
dengan atau tanpa bahan campuran tambahan

Ilustrasi pembentukan beton


Pendahuluan

Agregat merupakan butiran yang berfungsi sebagai bahan


pengisi dalam campuran mortar atau beton
Agregat dapat diperoleh dari sumber bahan alami, seperti
kerikil, batu, pasir, ataupun agregat buatan yang diproses
dari bahan/material lain seperti batu pecah/split

Saat ini, material selain batuan juga dapat ditambahkan


atau digunakan sebagai agregat, seperti plastik dan fly ash
Jenis Agregat
Berdasarkan ukuran butir
Berdasarkan ukuran butiran, agregat dapat dibedakan
menjadi agregat kasar dan agregat halus
Agregat kasar atau sering juga
disebut kerikil atau batu pecah
(split) memiliki diameter 4.75 mm
(umumnya 4.75 – 40 mm) atau
tertahan ayakan No. 4
Agregat halus atau umumnya
disebut pasir memiliki diameter
<4.75 (umumnya mulai dari 1.2
mm) atau lolos ayakan No. 4

Agregat yang memiliki ukuran <1.2 mm dapat dikategorikan


sebagai debu/lumpur yang umumnya terdiri dari pasir halus
<1.2 mm, lanau 0.075 mm atau lempung 0.002 mm.
Jenis Agregat
Berdasarkan Berat Agregat

Agregat normal memiliki berat jenis antara 2.5 – 2.7 atau


berat isi  1200 kg/m3
Beton yang dibuat dari agregat
normal disebut beton normal,
dengan berat isi beton antara
2200 – 2500 kg/m3

Agregat ringan memiliki berat jenis <2.0 yang umumnya


digunakan untuk pembuatan beton ringan dengan berat
volume beton <1900 kg/m3

Agregat berat ialah agregat yang mempunyai berat jenis lebih


dari 2.8 dan yang termasuk jenis agregat ini ialah magnetik
(Fe3O4), barites (BaSO4), dan serbuk besi
Jenis Agregat
Berdasarkan bentuk agregat
Bentuk agregat merupakan salah
satu parameter penting dalam
kekuatan beton. Bentuk agregat
dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor seperti proses geologi
pembentukan batuan, cara
peledakan di quarry pada saat
penambangan, ataupun proses
pemecahan batu yang digunakan
dalam membentuk agregat

Secara umum bentuk agregat dapat dibedakan menjadi


beberapa jenis, yaitu agregat bulat, agregat pipih, agregat
lonjong, dan agregat bersudut
Jenis Agregat
Berdasarkan bentuk agregat
Agregat bulat, pipih, dan lonjong kurang cocok untuk
konstruksi yang menyaratkan kekuatan tinggi, karena
banyaknya rongga yang terbentuk di antara agregat. Agregat
jenis ini juga membutuhkan pasta semen yang lebih banyak
untuk bisa mengikat butiran-butiran agregat
• Agregat pipih jika ukuran sisi
terkecilnya kurang dari 3/5
ukuran rata-rata agregat.
• Agregat lonjong yaitu agregat
dengan ukuran sisi
terpanjangnya lebih dari 9/5
ukuran rata-rata agregat.
Agregat bulat, lonjong, dan pipih umumnya berasal dari
sumber alami seperti sungai
Jenis Agregat
Berdasarkan bentuk agregat
Agregat bersudut merupakan jenis agregat yang paling baik
untuk konstruksi beton.

Adanya sudut yang tidak


beraturan pada agregat
mampu meningkatkan
ikatan antar agregat.

Agregat bersudut ini biasanya digunakan untuk perencanaan


beton mutu tinggi ataupun perkerasan jalan rigid pavement.
Agregat bersudut umumnya dibuat dari pecahan batuan -
batuan besar yang dihancurkan sesuai dengan ukuran yang
dibutuhkan, atau dikenal dengan nama batu pecah atau split
Jenis Agregat
Berdasarkan Gradasi
Gradasi ialah pembagian berdasarkan ukuran butir yang
diperoleh dari hasil uji saringan di laboratorium.
Berdasarkan gradasinya, agregat dapat dibedakan menjadi 3
jenis kondisi gradasi yaitu gradasi menerus (continous
grading), gradasi senjang (gap grading), dan gradasi seragam
(uniform grading)
1. Gradasi menerus merupakan kondisi dimana agregat yang
diuji menyebar ke seluruh ayakan sesuai dengan ukuran
butirannya.
2. Gradasi sela (gap grading) merupakan kondisi suatu
agregat yang tidak memiliki salah satu atau lebih ukuran
butiran.
3. Gradasi seragam merupakan suatu agregat yang memiliki
kecenderungan ukuran butir yang sama besarnya.
Parameter Agregat

Parameter agregat yang berpengaruh signifikan terhadap


perencanaan beton.
Nilai parameter
agregat ini
dibutuhkan untuk
mengevaluasi
mutu agregat dan
sebagai
parameter
analisis mix
design
perencanaan
beton
Parameter Agregat
Berat Jenis
Berat jenis agregat merupakan perbandingan antara massa
jenis agregat dengan massa jenis air pada volume dan
temperatur yang sama.
Berdasarkan kondisi pori, berat jenis agregat dapat dibedakan
menjadi tiga kondisi, yaitu:
1. berat jenis berat jenis kering (bulk specific gravity),
2. berat jenis semu (apparent specific gravity), dan
3. berat jenis kering permukaan jenuh (saturated surface dry;
SSD).
Parameter Agregat
Ukuran butir agregat

Gradasi agregat adalah sebaran susunan butir agregat


berdasarkan ukuran butirannya. Ukuran butir agregat dapat
diperoleh melalui pengujian analisa saringan.

Pengujian ini menggunakan set


saringan dengan ukuran lubang
ayakan tertentu, seperti
ditampilkan pada Tabel di
samping.

Agregat kasar dan halus


dipisahkan dengan ayakan No.
4 dengan ukuran lubang ayakan
4.75 mm.
Parameter Agregat
Ukuran butir agregat
Pengujian gradasi pada agregat, selain untuk mendapatkan
sebaran butiran, juga digunakan untuk mengetahui ukuran
maksimum agregat kasar. Semakin besar butir agregat,
semakin berkurang jumlah perekat/semen yang diperlukan
Beberapa faktor penting dalam pemilihan ukuran
maksimum butir agregat:
1. Ukuran maksimal  ¾ jarak bersih antar baja tulangan.
2. Ukuran masimal  1/3 tebal plat.
3. Ukuran maksimal 1/5 jarak terkecil antara bidang
samping cetakan.

Ukuran maksimum butir agregat pada perencanaan beton


ditetapkan menjadi tiga jenis, yaitu 10 mm, 20 mm, dan 40
mm
Parameter Agregat
Ukuran butir agregat

Untuk beton massa (volume pekerjaan beton yang besar)


dan tidak digunakan baja tulangan, seperti Pondasi
sumuran, Bendungan, Pilar Jembatan, DPT. Ukuran
maksimum dapat digunakan 75mm - 150mm.

Hasil pengujian analisis saringan agregat akan digunakan


sebagai evaluasi mutu agregat dan analisis mix design pada
perencanaan beton, seperti berikut:

1. Menentukan modulus kehalusan


2. Menentukan tipe susunan butir agregat halus atau
gradasi campuran
3. Menentukan kadar air bebas
4. Menentukan persentase agregat halus dan kasar
Ukuran Butir Agregat
Modulus Kehalusan
Modulus kehalusan butir (fineness modulus) adalah suatu
indeks yang dipakai untuk ukuran kehalusan atau kekasaran
butir-butir agregat.

Modulus kehalusan butir (FM) didefinisikan sebagai jumlah


persen kumulatif sisa saringan diatas ayakan No. 100 (150
µm) dibagi 100

Nilai modulus kehalusan digunakan untuk mengevaluasi


kualitas agregat yang digunakan dalam perencanaan beton.
Menurut Standar Industri Indonesia (SII) 0052 – 80
Nilai modulus kehalusan agregat halus berada pada rentang
1.5 – 3.8, sementara itu, nilai modulus kehalusan agregat
kasar berada pada rentang 6.0 – 7.1
Ukuran Butir Agregat
Susunan Butir Agregat
Hasil analisa saringan agregat berupa kurva gradasi butiran
yang menyatakan hubungan antara diameter butiran dan
persentase lolos kumulatif.
Pada agregat halus,
kurva ini selanjutnya
dibandingkan dengan
kurva tipe gradasi standar
untuk menentukan jenis
gradasi agregat yang
diuji.

Sementara itu, pada agregat kasar juga digunakan untuk


menentukan ukuran maksimum agregat
Ukuran Butir Agregat
Susunan Butir Agregat

Susunan
butir agregat
halus

Susunan butir
agregat kasar
Ukuran Butir Agregat
Susunan Butir Agregat
120 120

100 100
Lolos komulatif [%]

Lolos komulatif [%]


80 80

60 60

40 40

20 20

0 0
0,1 1,0 10,0 0,1 1,0 10,0

Ukuran butiran [mm] Ukuran butiran [mm]

120 120

100 100

Lolos komulatif [%]


Lolos komulatif [%]

80 80

60 60

40 40

20 20

0 0
0,1 1,0 10,0 0,1 1,0 10,0

Ukuran butiran [mm] Ukuran butiran [mm]


Ukuran Butir Agregat
Susunan Butir Agregat
Hasil analisa saringan agregat berupa kurva gradasi butiran
yang menyatakan hubungan antara diameter butiran dan
persentase lolos kumulatif.
Ukuran Butir Agregat
Susunan Butir Agregat
Jika hasil analisa saringan agregat halus tidak memenuhi
standar perencanaan beton berdasarkan kurva gradasi,
dan/atau nilai modulus kehalusan agregat tidak memenuhi
standar SII 0052-80, maka perlu direncanakan agregat
campuran.
Dengan perbandingan
𝑾𝒉 𝒇𝒎𝒌 − 𝒇𝒎𝒄
berat agregat halus dan 𝑾𝒌
=
𝒇𝒎𝒄 − 𝒇𝒎𝒉
agregat kasar berdasarkan
nilai modulus
Wh : berat agregat halus (gr)
kehalusannya dengan
Wk: berat agregat kasar (gr)
melakukan trial dan error Fmk: modulus kehalusan butir agregat kasar (-)
pada nilai modulus Fmc:modulus kehalusan butir agregat campuran (-)
kehalusan agregat Fmh: modulus kehalusan butir agregat halus (-)
campuran
Ukuran Butir Agregat
Susunan Butir Agregat
100

Perencanaan agregat campuran

Lolos kumulatif (%)


80

dilakukan sampai kurva gradasi


60
agregat campuran berapa diantara
40
kurva standar dengan melakukan
trial and error pada nilai modulus 20

kehalusan agregat campuran (Fmc) 0


0.1 1 10 100
Ukuran butir (mm)
100 Kurva gradasi standar agregat campuran
ukuran butir maksimal 20 mm
Lolos kumulatif (%)

80 100

Lolos kumulatif (%)


60 80

60
40

40
20
20

0
0.1 1 10 100 0
0.1 1 10
Ukuran butir (mm) Ukuran butir (mm)
Kurva gradasi standar agregat campuran Kurva gradasi standar agregat campuran
ukuran butir maksimal 40 mm ukuran butir maksimal 10 mm
Ukuran Butir Agregat
Kadar Air Bebas
Kebutuhan air pada campuran beton untuk mencapai
kelecakan (slump) tertentu dipengaruhi oleh ukuran besar
butir agregat maksimum dan jenis agregat
Jika agregat
maksimum lebih kecil,
maka kebutuhan air
untuk membasahi
total luas permukaan
agregat akan
semakin banyak dari
pada total luas
permukaan agregat
maksimum yang lebih
besar
Ukuran Butir Agregat
Persentase Agregat Halus
Komposisi masing-masing agregat
baik agregat kasar maupun
agregat halus ditentukan dalam
perencanaan beton. Penentuan ini
dapat dilakukan berdasarkan
ukuran butir maksimum agregat
kasar dan tipe gradasi agregat Grafik penentuan proporsi agregat halus :
halus ukuran agregat maksimum 20 mm

Grafik penentuan proporsi agregat halus : Grafik penentuan proporsi agregat halus :
ukuran agregat maksimum 40 mm ukuran agregat maksimum 10 mm
eface Slide

Anda mungkin juga menyukai