Anda di halaman 1dari 17

Strategi Pengelolaan

Sumberdaya Pangan (SDP)

Minggu ke 12

Fakultas Ekologi Manusia


INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Sem Genap 2019-2020
Agenda

Mgg Perubahan paradigma


ke 12 pengelolaan lingkungan hidup

Mgg Pendekatan IPTEK & manajemen


ke 13 dalam pengelolaan SDP

Mgg Pendekatan ekonomi – sosial &


ke 14 ekologi dalam pengelolaan SDP
Mgg
ke 12

Perubahan Paradigma
Pengelolaan Lingkungan Hidup
A. Review dasar hukum pengelolaan lingkungan hidup

UU 4/1982 :
Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan
Hidup

UU 23/1997 :
Pengelolaan Lingkungan Hidup

UU 32/2009 :
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup (PPLH)
B. Review Definisi Pengelolaan lingkungan hidup

upaya terpadu untuk melestarikan fungsi


1 lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan,
penataan, pemanfaatan, pengembangan,
pemeliharaan, pemulihan, pengawasan,
pengendalian lingkungan hidup

Usaha SADAR dan TERENCANA untuk mengurangi


dampak kegiatan terhadap lingkungan hidup
2 sampai pada tingkat minimum atau mendapatkan
manfaat optimum dari lingkungan hidup guna
mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan
C. Perubahan Pengelolaan lingkungan hidup

Mekanisme atur dan berbasis pada pasar


awasi-ADA 1
(market based
(command and
control mechanism)
mechanism)

Bersifat wajib 2 sukarela (Voluntary -


(mandatory) atur diri sendiri- ADS)

• pada seluruh proses (from


cradle to grave) atau
Hanya diberlakukan 3
pada akhir proses • pada seluruh kegiatan
(end of pipe) manajemen (environment
Management system)
C.Perubahan Pengelolaan lingkungan hidup lanjutan

dilakukan secara bersama


Dilakukan oleh sebagai suatu jejaring
organisasi atau 4 (networks) di kalangan
kelompok secara pemerintah, pengusaha,
sendiri-sendiri parlemen, NGO

bagian tak terpisahkan


Semula hanya isu dengan isu demokrasi,
5 gender, HAM-(termasuk
pencemaran
lingkungan pangan, perdagangan,
kerjasama regional &
internasional
Penjelasan Perubahan Pengelolaan LH:
Atur Dan Awasi (ADA)
 Dasar logika : manusia adalah egoistis (contoh:
konsesi hutan untuk mendapatkan modal besar
dengan cepat)
 Sistem ADA tidak hanya terbatas pada
pemerintah nasional, melainkan meluas menjadi
pengaturan & pengawasan global (konvensi
internasional)
 Sifat ADA : Penindakan, Top down & konstruktif,
Kaku & birokratis
Penjelasan Perubahan Pengelolaan LH lanjutan:

ADA  Penindakan
Asumsi ADA : kelakuan anti-lingkungan hidup dapat
dilawan dengan membuat UU & peraturan pelaksana
serta penegakan hukum dengan sanksi pidana

 bertentangan dengan egoisme manusia

 berusaha untuk menghindari tindakan


yang merugikan diri sendiri
Penjelasan Perubahan Pengelolaan LH lanjutan:
ADA Top down dan Konstruktif
• Bentuk akhir UU & peraturan didominasi oleh pendapat pemerintah
1

• Masyarakat diharuskan melaksanakan apa yg tertulis dalam


2 peraturan menurut interpretasi pejabat berwenang

• Masyarakat tidak mengembangkan inisiatif karena peraturan tidak


3 mengandung insentif untuk berkelakuan ramah lingkungan

• Masyarakat tidak didorong untuk berlaku ramah lingkungan


4

• Para usahawan tidak didorong untuk mencari dan melakukan


5 penelitian serta pengembangan penanganan limbah yg lebih baik
Penjelasan Perubahan Pengelolaan LH lanjutan:
ADA  Kaku dan Birokratis
• Sifat ADA : pelaksanaan pengaturan diatur dengan rinci mencakup
pelaksanaan detil berupa petunjuk pelaksanaan & petunjuk teknis

• Di industri, petunjuk pelaksanaan & petunjuk teknis peraturan lingkungan hidup


disertai dengan preskripsi penggunaan teknologi tertentu
 dg menentukan teknologi dalam peraturan, maka peraturan bersifat sangat
kaku & mengekang perkembangan teknologi
 Sifat birokratis  bertindak lebih untuk kepentingan biroktasi daripada demi
tercapainya kinerja lingkungan hidup yg baik
Perubahan Pengelolaan lingkungan hidup lanjutan:

Kesulitan ADA

• Implementasi ADA  peran


masyarakat terbatas, banyak
peraturan yg tidak dihiraukan

• Sistem ADA sarat dengan interpretasi


resmi pemerintah
Perubahan Pengelolaan lingkungan hidup lanjutan:

Atur Diri Sendiri (ADS)


Kegagalan ADA

Lebih memperhatikan “egoistik manusia” (perubahan


sikap dari egoisme negatif menjadi positif)

Memberi insentif perubahan sikap terhadap lingkungan

Pemerintah & partisipasi masyarakat

Masyarakat mengatur sikap & kelakuannya sendiri


Perubahan Pengelolaan lingkungan hidup lanjutan:

• Makna ADS: tanggung jawab menjaga kepatuhan


dan penegakan hukum lebih banyak ditanggung
masyarakat
Pelopor ADS = dunia usaha, why?
 Kuatnya tekanan masyarakat thd dunia usaha
agar berlaku ramah lingkungan  ancaman thd
eksistensi usaha
 Mengembangkan kode praktik pengelolaan
lingkungan hidup yang bersifat sukarela
(voluntary environmental practice code)  ISO-
14000
Perubahan Pengelolaan lingkungan hidup lanjutan:
Sifat ADS

• Sukarela, bukan suatu keharusan


• Mempunyai nilai yg besar dlm persaingan dagang
• Kesesuaian pelaksanaan tidak diawasi oleh pemerintah, melainkan oleh
badan yang diakreditasi oleh ISO
• Persyaratan biasanya lebih berat dari pada ketentuan UU dan PP (UU &
PP adalah tujuan minimumnya)
• Tujuan bertumpu pd pertimbangan bisnis (tetap hidup & keuntungan yg
wajar)  the triple bottom line: economic, environment, social
D. Evolusi strategi pengelolaan lingkungan

Kapasitas Pengelolaan • Strategi reaktif


• Retrofit
Daya dukung Limbah
• Kuratif
• end of pipe
treatment

Produksi • Strategi
bersih proaktif
• From craddle
to grave
Sistem Manajemen
(Lingkungan)

Sb : Dir Pembinaan Teknis - Bapedal


DAFTAR PUSTAKA
• Baliwati, Y.F.; Madanijah, S. 2013. Ekologi
Pangan dan Gizi. Bahan Ajar. Departemen
Gizi Masyarakat, Fema, IPB
• Soemarwoto, O. 2001. Atur-Diri-Sendiri :
Paradigma Baru Pengelolaan Lingkungan
Hidup. UGM Press. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai