Anda di halaman 1dari 65

Perencanaan dan Analisis Struktur Baja

Bangunan Workshop
Pada Proyek Tabang, Kalimantan Timur

Oleh: Dosen Pembimbing Magang:


M. Hafidz Nur Ma’arif Agus Kurniawan, ST., MT., Ph.D
15/386656/SV/10042 NIP 197008131998031003
Latar Belakang

• Proyek Tabang merupakan proyek tambang kerjasama antara PT. Bara Tabang
dengan Petrosea Mining

• Petrosea EPM ditunjuk sebagai kontraktor dalam pembangunan fasilitas


Workshop dan Mess karyawan di Proyek Tabang

Beberapa fasilitas yang perlu dibangun yaitu :


• Kantor Divisi Mining • Water Treatment Plant
• Workshop • Office Storage
• Wash Down Bay • Mess Karyawan
• Welding Shop
• Heavy Vehicle Parking Area
• Fuel Storage
Proyek Tabang
Rumusan Masalah

1. Data apa saja yang dibutuhkan dalam perencanaan konstruksi struktur


baja ?

2. Bagaimana tahap perancanaan dan analisis konstruksi struktur baja ?

3. Apa saja output yang bisa didapat dari aplikasi STAAD.Pro ?

4. Bagaimana cara membaca output analisis aplikasi STAAD.Pro ?

5. Apa manfaat penggunaan aplikasi STAAD.Pro terhadap jalannya


sebuah proyek konstruksi baja ?
Batasan Masalah

• Perencanaan dan analisis struktur baja dibatasi pada analisis kekuatan


profil baja pada upper structure dengan menggunakan aplikasi
STAAD.Pro

• Tidak melakukan analisis/hitungan pada sambungan.


Tujuan

Perencanaan model dan analisis struktur baja dengan menggunakan


aplikasi STAAD.Pro.
Manfaat

1. Perencanaan dan analisis struktur yang lebih cepat dan efisien dengan
menggunakan aplikasi STAAD.Pro.

2. Mengurangi resiko kesalahan desain dan perhitungan struktur yang


sering terjadi dalam perencanaan dan analisis secara konvensional.

3. Hasil output analisis struktur dari STAAD.Pro sebagai salah satu


standar analisis di industri EPC.
Proyek Pembangunan Workshop

Workshop akan digunakan untuk perbaikan kendaraat berat (Heavy Vehicle)


sekelas Dump Truck CAT-77D.
Perencanaan Pembangunan Workshop

Pemodelan Struktur

Pembebanan Struktur

Analisis Struktur
Pemodelan Struktur
Gambar Referensi (Drawing C0059i – Petrosea EPM)
Pemodelan Struktur
Model Struktur di STAAD.Pro

12 m

14 m
18 m

Kolom
Profil H400x200x9x13
Pemodelan Struktur
Model Struktur di STAAD.Pro

12 m

14 m
18 m

Balok
Profil H200x100x5.5x8
Pemodelan Struktur
Model Struktur di STAAD.Pro

2L50x50x5

H150x75x5x7

H150x75x5x7

Truss Beam
Pemodelan Struktur
Model Struktur di STAAD.Pro

12 m

14 m
18 m

Rafter
Profil H350x175x7x11
Pemodelan Struktur
Model Struktur di STAAD.Pro

12 m

14 m
18 m

Balok Tapered
Profil Kombinasi H350x175x7x11
Pemodelan Struktur
Model Struktur di STAAD.Pro

12 m

14 m

18 m

Bracing
Rod D22
Pemodelan Struktur
Model Struktur di STAAD.Pro

Tampak Depan Tampak Samping

12 m

14 m 18 m
Pemodelan Struktur
Model Struktur di STAAD.Pro

Tumpuan
Sendi
Pembebanan Struktur
Kode & Standar yang digunakan

SNI 03-1729:2015 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung

Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur


SNI 1726:2002
Bangunan Gedung

Beban Minimum Untuk Perencanaan Bangunan Gedung &


SNI 1727:2013
Struktur Lain

AISC 360-10 American Institute of Steel Construction

UBC 1997 Uniform Building Code Volume 2

ASCE/SEI 7-10 Minimum Design Loads for Buildings and Other Structures
Pembebanan Struktur
Beban – beban desain

Beban Mati

Beban Hidup Atap

Beban Angin

Beban Gempa
Pembebanan Struktur
Beban Mati

Beban Mati

Berat Sendiri Struktur Beban Penutup Atap

Beban Cladding Beban M/E


Pembebanan Struktur
Beban Mati

Berat Sendiri Struktur

Berat sendiri struktur dihitung dengan fitur Selfweight pada STAAD.Pro

Dari STAAD.Pro didapatkan berat sendiri struktur : 105.238 kN = 10.5 T


Pembebanan Struktur
Beban Mati

Beban Penutup Atap

Berat panel atap = 5 kg/m2


Berat purlin = 7.51 kg/m (CNP150x65x20x3.2)
Interval purlin = 1.2 m
Jumlah purlin = 7 unit/sisi
Panjang rafter = 8.02 m
Beban purlin = 7.51 * 7 / 8.02 = 6.55 kg/m2
Beban total = 5 kg/m2 + 6.55 kg/m2
= 11.55 kg/m2

Beban yang dimasukkan kedalam STAAD.Pro :

Rafter tengah = 9 m * 11.55 = 103.95 kg/m


Rafter ujung = 4.5 m * 11.55 = 51.975 kg/m
Pembebanan Struktur
Beban Mati

Beban Cladding

Berat cladding = 5 kg/m2


Berat girt = 7.51 kg/m (CNP150x65x20x3.2)
Interval girt =1m
Jumlah girt = 7 unit
Panjang cladding =6m
Beban girt = 7.51 * 7 / 6 = 8.76 kg/m2
Jarak kolom =9m
Beban total = ( 5 kg/m2 + 8.76 kg/m2 ) * 9 m
= 123.84 kg/m
Pembebanan Struktur
Beban Mati

Beban M/E

Berat M/E = 10 kg/unit

Beban M/E diasumsikan adalah beban lampu dimasukkan pada STAAD.Pro pada titik tengah
atap.
Pembebanan Struktur
Beban Mati pada STAAD.Pro

Beban mati dimasukkan dalam STAAD.Pro


Pembebanan Struktur
Beban Hidup Atap

Beban Hidup Atap

Beban hidup atap = 0.96 kN/m2 (SNI 1727:2013)

Beban tersebut diperbolehkan untuk direduksi sesuai dengan perhitungan dibawah:

Lr = 0.96 * R1 * R2
At =7m*9m = 63 m2
Maka R1 = 0.6
F = 0.12 * Kemiringan = 0.12 * 19% = 2.28
Maka R2 =1
Lr = 0.96 * 0.6 * 1
= 0.576 kN/m2

Beban hujan menurut SNI = 0.2 kN/m2, maka dipakai beban hidup atap
sebesar 0.576 kN/m2 lalu dimasukkan ke dalam STAAD.Pro:

Rafter tengah = 9 m * 0.576 = 5.184 kN/m


Rafter ujung = 4.5 m * 0.576 = 2.592 kN/m
Pembebanan Struktur
Beban Hidup Atap pada STAAD.Pro

Beban hidup atap dimasukkan dalam STAAD.Pro


Pembebanan Struktur
Beban Angin

Beban Angin

Beban angin dihitung dengan metode Sistem Penahan Beban Angin Utama (SNI 1727:2013)

Kecepatan angin (V) = 32 m/s (4894C-DC-00-C-0001)


Kategori eksposur =C
h
Lebar bangunan (B) = 14 m
Panjang bangunan (L) = 18 m z
Tinggi punggung atap = 13.3 m
Tinggi lis atap (z) = 12 m
Tinggi rerata atap (h) = 12.65 m
Klasifikasi bangunan = Bangunan tertutup sebagian
Pembebanan Struktur
Beban Angin

Beban Angin

Beban angin dihitung dengan metode Sistem Penahan Beban Angin Utama (SNI 1727:2013)

Menghitung Tekanan Velositas (qz & qh)


qz = 0.613 * Kz * Kzt * Kd * V2
Dimana,
Kz = Koefisien tekanan velositas pada ketinggian z/h (Lampiran 5)
Kzt = Faktor topografi, sebesar 1.0 (Lampiran 4)
Kd = Faktor arah angin, sebesar 0.85 (Lampiran 3)
V = Kecepatan angin, sebesar 32 m/s
Sehingga,
qz = 0.613 * 0.98 * 1.0 * 0.85 * 322 = 522.34 N/m2 (Pada tinggi z)
qh = 0.613 * 0.99 * 1.0 * 0.85 * 322 = 528.17 N/m2 (Pada tinggi h)
Pembebanan Struktur
Beban Angin

Beban Angin

Menghitung Tekanan Angin Desain (P)


P = q [G Cp – (GCpi)]
Dimana,
Q = Tekanan velositas
G = Faktor tiupan angin, sebesar 0.85
Gcpi = Koefisien tekanan internal, sebesar -+ 0.55 (Lampiran 6)
Cp = Koefisien tekanan eksternal (Lampiran 7)
Dinding sisi angin datang = 0.8
Dinding sisi angin pergi = -0.3
Dinding samping = -0.7
Atap sisi angin datang = -0.82 dan -0.18
Atap sisi angin pergi = -0.54

P untuk dinding sisi angin datang = 645.68 N/m2


P untuk dinding sisi angin pergi = 155.81 N/m2
P untuk dinding samping = 23.77 N/m2
P untuk atap sisi angin datang = 77.64 N/m2
P untuk atap sisi angin pergi = 48.06 N/m2
Pembebanan Struktur
Beban Angin pada STAAD.Pro

Arah Z Arah X

Beban angin dimasukkan dalam STAAD.Pro


Pembebanan Struktur
Beban Gempa

Beban Gempa

Beban angin dihitung berdasarkan SNI 1726:2002 / UBC 1997 dengan metode static load yang
dihitung secara otomatis oleh STAAD.Pro dengan data-data berikut:

Zona gempa = Zona 1


Jenis tanah = Tanah sedang
Faktor respons (C) = 0.053 (Lampiran 2)
Faktor kepentingan (I) = 1 (SNI 2002 Tabel 1)
Faktor reduksi (R) = 4.5 (SNI 2002 Tabel 3)

𝐶∗𝐼
𝐸𝑞 = ∗ 𝑊𝑡
𝑅
Dimana :
Eq = beban gempa
C = Koefisien renspon gempa
I = Faktor kepentingan
R = Koefisien reduksi gempa
Wt = Berat dari struktur termasuk beban hidup
Pembebanan Struktur
Beban Gempa

Beban Gempa

Grafik spektral percepatan gempa dari aplikasi Desain Spektra Indonesia dari PU dengan
koordinat lokasi Tabang: 0.536132;116. Didapatkan nilai C sebesar 0.053g.
Pembebanan Struktur
Beban Gempa

Beban Gempa

Data – data tersebut dimasukkan kedalam STAAD.Pro


Pembebanan Struktur
Beban Gempa

Beban Gempa

Hasil perhitungan beban gempa oleh STAAD.Pro


Pembebanan Struktur
Beban Gempa pada STAAD.Pro

Arah X Arah Z

Beban gempa dalam STAAD.Pro


Pembebanan Struktur
Kombinasi Beban

Cek kekuatan struktur

Cek defleksi struktur


Analisis Struktur
Paramater analisis dalam STAAD.Pro

CODE 1AISC UNIFIED 2010


STIFF
Parameter jarak
untukpengaku web (transverse
mendefinisikan kode yangweb stiffener)
akan dipakaisetiap
dalam1analisis
m padainikolom.
yaitu AISC 360-10.

METHOD
TRACK 2 LRFD
mengatur metode
Parameter untuk menampilkan analisis
output yang dipakai
perhitungan yaitu LRFD.
struktur.

FU 370000
Parameter kuat tarik putus baja sebesar 370000 Mpa.

FYLD 240000
Parameter kuat tarik leleh baja sebesar 240000 Mpa.

TMAIN 1
Parameter untuk mengabaikan cek kelangsingan pada batang tarik (rod).

MAIN 1
Parameter untuk mengabaikan cek kelangsingan pada batang tekan (rod).

UNB 1
Paramater panjang lateral tak terbrasing pada batang lentur sebesar 1 m pada kolom.

UNT 1
Paramater panjang lateral tak terbrasing pada batang lentur sebesar 1 m pada kolom.

LY 1
Parameter panjang lateral tak terbrasing pada batang tekan sebesar 1 m pada kolom.
Analisis Struktur
Run Analysis pada STAAD.Pro

Run Analysis Window


Analisis Struktur
Membaca hasil output analisis STAAD.Pro
Analisis Struktur
Membaca hasil output analisis STAAD.Pro

Reaksi tumpuan
Analisis Struktur
Membaca hasil output analisis STAAD.Pro

Distribusi tegangan
Analisis Struktur
Membaca hasil output analisis STAAD.Pro

Axial, Shear and Moment Diagram


Analisis Struktur
Membaca hasil output analisis STAAD.Pro

Tabel hasil analisis


Analisis Struktur
Membaca hasil output analisis STAAD.Pro

Steel Design menu

Design Strength
PNC = Compression strength
PNT = Tension strength
MNZ = Moment capacity in Z dir
MNY = Moment capacity in Y dir
VNZ = Shear strength in Z dir
VNY = Shear strength in Y dir

Critical load
Load = Load number in STAAD.Pro
Loc = Location of the load
FX = Axial load value & type
MY = Moment load value in Y dir
MZ = Moment load value in Z dir

Result
Code, Result, Ratio, Critical load, Slenderness ratio
Analisis Struktur
Membaca hasil output analisis STAAD.Pro

TRACK 2 Output

• Slenderness check
• Strength check
• Design forces
• Section properties
• Material properties
• Section class
• Axial Tension check
• Axial Compression check
• Shear check
• Bending-yielding check
• Bending-LTB check
• Flexure Tension/Compression check
Analisis Struktur
Membaca hasil output analisis STAAD.Pro

Kontrol Kekuatan Struktur (Ultimate Strength Check)

Utilization Ratio
Jika member dari struktur memiliki nilai rasio
beban ultimit / kapasitas ≤ 1

AMAN

Jika member dari struktur memiliki nilai rasio


beban ultimit / kapasitas ≥ 1

TIDAK AMAN
Analisis Struktur
Membaca hasil output analisis STAAD.Pro

Kontrol Kekuatan Struktur (Ultimate Strength Check)

Tabel Utilization Ratio (Lampiran 1)


Diketahui bahwa hasil analisis menunjukkan
AMAN
bahwa semua member dalam struktur workshop
ini memiliki nilai rasio < 1
Analisis Struktur
Membaca hasil output analisis STAAD.Pro

Kontrol Kekuatan Struktur (Ultimate Strength Check)


Analisis Struktur
Membaca hasil output analisis STAAD.Pro

Kontrol Kemampuan Layanan (Deflection Check)

Untuk cek defleksi, bagian yang akan dicek adalah rafter/balok atap dan kolom.

Batas defleksi balok


DFFb = L/240
= 14000/240
= 58.33 mm

Batas defleksi kolom


DFFk = H/300
= 12000/300
= 40 mm
Analisis Struktur
Membaca hasil output analisis STAAD.Pro

Kontrol Kemampuan Layanan (Deflection Check)

Dari tabel tersebut didapatkan bahwa defleksi terbesar pada balok rafter:

Dff = 44.652 mm < 58.33 mm OK

Dan defleksi terbesar pada kolom:

Dff = 35.551 mm < 40 mm OK


Kesimpulan

1. Hasil analisis kekuatan struktur (ultimate strength check) menunjukkan bahwa


struktur workshop ini memiliki nilai rasio beban ultimit / kapasitas < 1, sehingga
bisa disimpulkan aman.
2. Hasil cek defleksi menunjukkan bahwa struktur workshop ini memiliki nilai
defleksi untuk balok rafter maupun kolom dibawah batas maksimal defleksi
yang diperbolehkan.
3. Berdasarkan poin 1 dan 2 maka struktur workshop ini telah memenuhi
persyaratan keamanan maupun kenyamanan sesuai peraturan yang
berlaku.
4. Aplikasi STAAD.Pro dapat digunakan sebagai salah satu pilihan software
analisis struktur terutama struktur baja karena hasil analisisnya mudah
dimengerti oleh engineer serta mampu menganalisis struktur sesuai beberapa
kode/standar yang berlaku di berbagai negara.
Saran

1. Besar beban dan lokasi beban yang dimasukkan ke STAAD.Pro harus sesuai
dengan perencanaan.
2. Parameter analisis dalam STAAD.Pro harus disesuaikan dengan gambar detail
perencanaan karena sangat berpengaruh terhadap hasil analisis.
Daftar Pustaka

American Institute of Steel Construction, 2010. Specification for Structural Steel Building,
AISC 360-10. AISC. Chicago.

Badan Standardisasi Nasional, 2015. Spesifikasi untuk bangunan gedung baja struktural,
SNI 1729:2015. BSN. Jakarta.

Badan Standardisasi Nasional, 2013. Beban minimum untuk perancangan bangunan Gedung
dan struktur lain, SNI 1727:2013. BSN. Jakarta.

Badan Standardisasi Nasional, 2002. Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk bangunan
gedung, SNI 03-1726:2002. BSN. Jakarta.

International Conference of Building Officials, 1997. Uniform Building Code Volume 2, UBC 1997.
ICBO. Whittier.

American Society of Civil Engineers, 2010. Minimum Design Loads for Buildings and Other
Structures, SEI/ASCE 7-10. ASCE. Virginia.

L. Mahdjoubi, C.A. Brebbia, dan R. Laing, 2015. Building Information Modelling (BIM) in Design,
Construction and Operations. WIT Press. Southampton.

Spillers, William R, 1972. Automated structural analysis: an introduction. Pergamon Press. New York.

Bentley Systems, 2012. STAAD.Pro V8i (SELECTseries 4) Technical Reference Manual. Bentley. Exton.

Dewobroto, Wiryanto, 2016. Struktur Baja – Perilaku, Analisis, dan Desain – AISC 2010 – Edisi ke-2.
Lumina Press. Jakarta
Dokumentasi

Lokasi workshop yang baru (disamping workshop lama)


Dokumentasi

Bangunan workshop eksisting


Dokumentasi

Tampak detail dalam workshop Detail tumpuan


Dokumentasi

Profil baja yang siap dirakit


Dokumentasi
Dokumentasi
Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai