Bangunan Workshop
Pada Proyek Tabang, Kalimantan Timur
• Proyek Tabang merupakan proyek tambang kerjasama antara PT. Bara Tabang
dengan Petrosea Mining
1. Perencanaan dan analisis struktur yang lebih cepat dan efisien dengan
menggunakan aplikasi STAAD.Pro.
Pemodelan Struktur
Pembebanan Struktur
Analisis Struktur
Pemodelan Struktur
Gambar Referensi (Drawing C0059i – Petrosea EPM)
Pemodelan Struktur
Model Struktur di STAAD.Pro
12 m
14 m
18 m
Kolom
Profil H400x200x9x13
Pemodelan Struktur
Model Struktur di STAAD.Pro
12 m
14 m
18 m
Balok
Profil H200x100x5.5x8
Pemodelan Struktur
Model Struktur di STAAD.Pro
2L50x50x5
H150x75x5x7
H150x75x5x7
Truss Beam
Pemodelan Struktur
Model Struktur di STAAD.Pro
12 m
14 m
18 m
Rafter
Profil H350x175x7x11
Pemodelan Struktur
Model Struktur di STAAD.Pro
12 m
14 m
18 m
Balok Tapered
Profil Kombinasi H350x175x7x11
Pemodelan Struktur
Model Struktur di STAAD.Pro
12 m
14 m
18 m
Bracing
Rod D22
Pemodelan Struktur
Model Struktur di STAAD.Pro
12 m
14 m 18 m
Pemodelan Struktur
Model Struktur di STAAD.Pro
Tumpuan
Sendi
Pembebanan Struktur
Kode & Standar yang digunakan
SNI 03-1729:2015 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung
ASCE/SEI 7-10 Minimum Design Loads for Buildings and Other Structures
Pembebanan Struktur
Beban – beban desain
Beban Mati
Beban Angin
Beban Gempa
Pembebanan Struktur
Beban Mati
Beban Mati
Beban Cladding
Beban M/E
Beban M/E diasumsikan adalah beban lampu dimasukkan pada STAAD.Pro pada titik tengah
atap.
Pembebanan Struktur
Beban Mati pada STAAD.Pro
Lr = 0.96 * R1 * R2
At =7m*9m = 63 m2
Maka R1 = 0.6
F = 0.12 * Kemiringan = 0.12 * 19% = 2.28
Maka R2 =1
Lr = 0.96 * 0.6 * 1
= 0.576 kN/m2
Beban hujan menurut SNI = 0.2 kN/m2, maka dipakai beban hidup atap
sebesar 0.576 kN/m2 lalu dimasukkan ke dalam STAAD.Pro:
Beban Angin
Beban angin dihitung dengan metode Sistem Penahan Beban Angin Utama (SNI 1727:2013)
Beban Angin
Beban angin dihitung dengan metode Sistem Penahan Beban Angin Utama (SNI 1727:2013)
Beban Angin
Arah Z Arah X
Beban Gempa
Beban angin dihitung berdasarkan SNI 1726:2002 / UBC 1997 dengan metode static load yang
dihitung secara otomatis oleh STAAD.Pro dengan data-data berikut:
𝐶∗𝐼
𝐸𝑞 = ∗ 𝑊𝑡
𝑅
Dimana :
Eq = beban gempa
C = Koefisien renspon gempa
I = Faktor kepentingan
R = Koefisien reduksi gempa
Wt = Berat dari struktur termasuk beban hidup
Pembebanan Struktur
Beban Gempa
Beban Gempa
Grafik spektral percepatan gempa dari aplikasi Desain Spektra Indonesia dari PU dengan
koordinat lokasi Tabang: 0.536132;116. Didapatkan nilai C sebesar 0.053g.
Pembebanan Struktur
Beban Gempa
Beban Gempa
Beban Gempa
Arah X Arah Z
METHOD
TRACK 2 LRFD
mengatur metode
Parameter untuk menampilkan analisis
output yang dipakai
perhitungan yaitu LRFD.
struktur.
FU 370000
Parameter kuat tarik putus baja sebesar 370000 Mpa.
FYLD 240000
Parameter kuat tarik leleh baja sebesar 240000 Mpa.
TMAIN 1
Parameter untuk mengabaikan cek kelangsingan pada batang tarik (rod).
MAIN 1
Parameter untuk mengabaikan cek kelangsingan pada batang tekan (rod).
UNB 1
Paramater panjang lateral tak terbrasing pada batang lentur sebesar 1 m pada kolom.
UNT 1
Paramater panjang lateral tak terbrasing pada batang lentur sebesar 1 m pada kolom.
LY 1
Parameter panjang lateral tak terbrasing pada batang tekan sebesar 1 m pada kolom.
Analisis Struktur
Run Analysis pada STAAD.Pro
Reaksi tumpuan
Analisis Struktur
Membaca hasil output analisis STAAD.Pro
Distribusi tegangan
Analisis Struktur
Membaca hasil output analisis STAAD.Pro
Design Strength
PNC = Compression strength
PNT = Tension strength
MNZ = Moment capacity in Z dir
MNY = Moment capacity in Y dir
VNZ = Shear strength in Z dir
VNY = Shear strength in Y dir
Critical load
Load = Load number in STAAD.Pro
Loc = Location of the load
FX = Axial load value & type
MY = Moment load value in Y dir
MZ = Moment load value in Z dir
Result
Code, Result, Ratio, Critical load, Slenderness ratio
Analisis Struktur
Membaca hasil output analisis STAAD.Pro
TRACK 2 Output
• Slenderness check
• Strength check
• Design forces
• Section properties
• Material properties
• Section class
• Axial Tension check
• Axial Compression check
• Shear check
• Bending-yielding check
• Bending-LTB check
• Flexure Tension/Compression check
Analisis Struktur
Membaca hasil output analisis STAAD.Pro
Utilization Ratio
Jika member dari struktur memiliki nilai rasio
beban ultimit / kapasitas ≤ 1
AMAN
TIDAK AMAN
Analisis Struktur
Membaca hasil output analisis STAAD.Pro
Untuk cek defleksi, bagian yang akan dicek adalah rafter/balok atap dan kolom.
Dari tabel tersebut didapatkan bahwa defleksi terbesar pada balok rafter:
1. Besar beban dan lokasi beban yang dimasukkan ke STAAD.Pro harus sesuai
dengan perencanaan.
2. Parameter analisis dalam STAAD.Pro harus disesuaikan dengan gambar detail
perencanaan karena sangat berpengaruh terhadap hasil analisis.
Daftar Pustaka
American Institute of Steel Construction, 2010. Specification for Structural Steel Building,
AISC 360-10. AISC. Chicago.
Badan Standardisasi Nasional, 2015. Spesifikasi untuk bangunan gedung baja struktural,
SNI 1729:2015. BSN. Jakarta.
Badan Standardisasi Nasional, 2013. Beban minimum untuk perancangan bangunan Gedung
dan struktur lain, SNI 1727:2013. BSN. Jakarta.
Badan Standardisasi Nasional, 2002. Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk bangunan
gedung, SNI 03-1726:2002. BSN. Jakarta.
International Conference of Building Officials, 1997. Uniform Building Code Volume 2, UBC 1997.
ICBO. Whittier.
American Society of Civil Engineers, 2010. Minimum Design Loads for Buildings and Other
Structures, SEI/ASCE 7-10. ASCE. Virginia.
L. Mahdjoubi, C.A. Brebbia, dan R. Laing, 2015. Building Information Modelling (BIM) in Design,
Construction and Operations. WIT Press. Southampton.
Spillers, William R, 1972. Automated structural analysis: an introduction. Pergamon Press. New York.
Bentley Systems, 2012. STAAD.Pro V8i (SELECTseries 4) Technical Reference Manual. Bentley. Exton.
Dewobroto, Wiryanto, 2016. Struktur Baja – Perilaku, Analisis, dan Desain – AISC 2010 – Edisi ke-2.
Lumina Press. Jakarta
Dokumentasi