Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH STRUKTUR BAJA II


DOSEN : DR. SUDJANI, MPD. (1198)

ELSAL SABILA AFIRDA


1703318
PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN (A)
1. Perbedaan antara konsep perencanaan struktur baja metode LRFD dan ASD.
a. LRFD ( Load & Resistance Factor Design) merupakan perencanaan
beban berdasarkan beban terfaktor.
b. ASD (Allowed Steel Design) merupakan perencanaan berdasarkan
tegangan kerja.
Tabel Perbedaan Antara Konsep Perencanaan
Struktur Metode LRFD dan ASD
Perbedaan ASD LRFD
Rumusan Kuat ijin setiap komponen Kuat rencana setiap
struktur tidak boleh kurang komponen struktur tidak
dari kekuatan yang boleh kurang dari kekuatan
dibutuhkan yang dibutuhkan yang
𝑅𝑛 ditentukan berdasarkan
𝑅𝑢 ≤
Ω kombinasi pembebanan
Ru = kekuatan yang
LRFD
dibutuhkan (ASD)
Ru ≤ ϕRn
Rn = kekuatan nominal
Ru = kekuatan yang
Ω = faktor tahanan/ reduksi
dibutuhkan (LRFD)
(≤1)
Rn = kekuatan nominal
𝑅𝑛
= kuat ijin Φ = fsktor tahanan / reduksi
Ω

(≤1)
Faktor Diterapkan hanya pada sisi Diterapkan pada kedua sisi,
keamanan tahanan beban dan tahanan
Beban Tidak diterapkan, langsung Menggunakan beban kerja
terfaktor beban kerja tak terfaktor terfaktor yang berbeda
berdasarkan derajat
ketidakpastian, dengan
kombinasi pembebanan
sebagai berikut:
- 1.4D
- 1.2D + 1.6L + 0.5 ( Lr atau R)
- 1.2D 1.6 (Lr atau R) + (L
atau 0.5W)
- 1.2D 1.0W + L + 0.5 (Lr atau
R)
- 1.2D 1.0E + L
- 0.9D 1.0W
- 0.9D 1.0E
Analisis Menggunakan analisis Menggunakan analisa orde
beban elastis orde pertama pada pertama dan orde
kondisi beban kerja untuk kedua(efek P-delta) yang
mendapatkan gaya dalam diperhitungkan dengan
pada komponen struktur menggunakan faktor
pembesar momen B1 dan
B2.

2. kondisi batas pada analisis LRFD


a. Kondisi batas leleh penuh (kondisi plastis)
tekuk terjadi apabila semua atau seluruh bagian penampang mencapai
leleh dengan tegangan nominal sebesar fy.
b. kondisi tekuk lokal
tekuk terjadi pada plat dan badan sayap yang tertekan oleh gaya
terkonsentrasi, terjadi pada perletakan dan pada beban terpusat permanen.
c. kondisi torsi lateral
terjadi karena adanya putaran sudut (sudut puntir)
3. langkah dan tahapan perencanaan portal baja
a. perencanaan atap
1) dimensi gording
2) trekstang
3) ikatan angin
b. perencanaan portal
1) penutup atap, berat sendiri balok
2) beban angin (kiri dan kanan)
3) gaya dalam (momen, normal, dan lintang)
4) menetapkan dimensi
5) cek stabilitas portal pada KIP
6) cek kelangsingan kolom
c. perencanaan sambungan
d. perhitungan plat landasan
1) menghitung tebal plat beton
e. perhitungan pondasi (reaksi perletakan)
4. Sebuah gelagar dari profil WF dengan panjang bentang 15 meter, memikul
beban mati D = 500 kg/m dan beban hidup L = 1500 kg/m. hitung dimensi
profil gelagar, efek tekuk torsi lateral diabaikan. Mutu baja BJ 37.
PERENCANAAN
a. mutu baja gelagar BJ-37, fy = 240 Mpa
b. beban terfaktor
qu = 1,2 D + 1,6 L = 1,2 (500) + 1,6 (1500) = 3000 kg/m
= 3 ton/m
c. momen nominal
Mu = 1/8 qu L2 = 1/8(3)(15) = 84,375 ton.m
Mn = Mu / 0,90 = 84,375/0,9 = 93,750 ton.m
d. persayaratan tekuk lokal
1) penampang kompak
- sayap
170 170
p = √𝑓𝑦 = √240 = 11,0

- badan
1680 1680
p = = √240 = 108,4
√𝑓𝑦
2) penampang tak kompak
- sayap
370 370
p = = = 28,4
√𝑓𝑦−𝑓𝑡 √240−70

- badan
2550 2550
p = = √240 = 164,6
√𝑓𝑦

e. perencanaan dimensi
direncanakan gelagar berpenampang kompak, maka modulus penampang
plastis yang diperlukan.
𝑀𝑝
Mp = fy, Z, atau Zx ≥ 𝑓𝑦

dimana,
Mp = Mn = 93,750 ton.m = 93,750 x 107 Nmm

maka
𝑀𝑝 93,750 𝑥 107
Zx ≥ = = 3906950 mm3 = 3906,95 cm3
𝑓𝑦 240

modulus penampang elastis


𝑍𝑥 3906,95
Sx = 1,1 = = 3551,1 cm3
1,1

Pakai profil WF 600.300.12.20


data-data:
Weight h b tw tf r A tx Sx Zx
Kg/m2 mm mm mm mm mm cm3 cm3 cm3 cm3
151 588 300 12 20 28 192,5 118000 4020

f. pemeriksaan kelayakan dimensi


1) tekuk lokal
sayap, b/2tf = 30/(2.2) = 7,5 < p = 11,0
badan, {h- (2tf + 2t)}/tw = {58,8 – 2x2+2x2,8)}/1,2 = 41,0<p= 108,4

2) kekuatan lentur nominal terfaktor


modulus penampang plastis
Zx = (tw . hw2)/4 + hf . tf . bf
dimana
hw = h . 2tf = 58,8 – 2x2 = 54,8 cm
hf = h – tf = 58,8 – 2 = 56,8 cm
maka
Zx = (1,2 x 54,82)/4 +56,8 x 2 x 30
= 4308,9 cm3 > 3906,95 cm3..........OK! (memenuhi)
Mn = Mp – fy . Zx = (240)(4308,9 x 103 mm)
= 1034136000 Nmm = 103,4 ton.m > 93,750 ton.m......OK!
Mu = 0,9 . Mn = 0,9 x 103,4 ton.m
= 93,1 ton.m > 84,375 ton.m.........OK! (memenuhi)
atau
̅̅̅̅̅
𝑀𝑢 93,1
FK = 𝑀𝑢 = = 1,1 > 1 ........OK!(memenuhi)
84,375

Anda mungkin juga menyukai