Anda di halaman 1dari 35

TS1042

Struktur Baja
I
FILOSOPI LRFD & PERHITUNGAN
BEBAN | RONNY H. PURBA, PH.D.
GANJIL 2019 | PERTEMUAN 01 | 9
SEPTEMBER 2020

Pokok Bahasan
❑ Load and Resistance
Factor Design (LRFD) ❑
Perhitungan Beban Desain
❑ Perhitungan Pembagian
Beban (Tributary Area) ❑
Idealisasi dan Analisa
Struktur
2

Load and Resistance


Factor Design
(LRFD)
Tujuan utama proses perencanaan LRFD
adalah membuat sedemikian rupa
sehingga distribusi kekuatan R selalu
berada disebelah kanan distribusi beban
Q atau R > Q dengan demikian diperoleh
rancangan yang aman.

LRFD, Cont’d
Metoda umum sebagai perencanaan berikut:
LRFD dengan konsep kehandalan dituangkan

kedalam persamaan yang φRn ≥ σγQi


Dimana:

φ = (resistance/strength faktor keamanan untuk

reduction sisi kekuatan factor) atau dimana sering

nilainya disebut selalu faktor lebih reduksi kecil dari

kekuatan 1.0 Rn = mungkin kuat nominal terjadi


bahan merupakan nilai minimum dari beberapa
skenario kegagalan yang γ = factor) faktor

keamanan dimana nilainya untuk umumnya sisi

beban lebih atau sering besar dari disebut 1.0 faktor


pengali beban (overload Qi = berbagai jenis beban
yang direncanakan untuk ditanggung struktur
4

Faktor Reduksi
Kekuatan (φ)
Faktor reduksi kekuatan diperlukan untuk

mengantisipasi kekuatan suatu bahan yang

dapat berkurang karena penyimpangan

dimensi dan mutu bahan.

Kuat Rencana untuk Faktor Reduksi (φ) Komponen


struktur yang memikul lentur: balok lentur murni, balok
berdinding penuh, perencanaan geser pada balok dan
0.90
pengaku Komponen struktur yang memikul gaya
tekan 0.90 Komponen struktur yang memikul gaya tarik
untuk
• Kondisi batas leleh 0.90

• Kondisi batas fraktur 0.75 Sambungan baut: baik yang


memikul geser, tarik ataupun kombinasi geser dan tarik
0.75

Faktor Reduksi
Kekuatan (φ), Cont’d
Faktor reduksi kekuatan diperlukan untuk

mengantisipasi kekuatan suatu bahan yang

dapat berkurang karena penyimpangan


dimensi dan mutu bahan.

Kuat Rencana untuk Faktor Reduksi (φ) Sambungan


Las

• Las Tumpul Penuh 0.90


• Las Sudut, Las Pengisi dan Las Tumpul Sebagian 0.75

Aplikasi Penggunaanya akan dibahas pada saat


mendesain penampang

Faktor Pengali Beban


(γ)
Faktor pengali beban bertujuan mengantisipasi

kemungkinan meningkatnya beban dari nilai


yang direncanakan semula.

Ru = 1.4 D Ru = 1.2 D + 1.6 L + 0.5 (Lr atau S


atau R) Ru = 1.2 D + 1.6 (Lr atau S atau R) +
(γL L atau 0.5 W) Ru = 1.2 D + 1.0 W + γL L +
0.5 (Lr atau S atau R) Ru = 1.2 D ± 1.0 E + γL L
+ 0.2S Ru = 0.9 D ± 1.0 W Ru = 0.9 D ± 1.0 E
dimana Ru adalah total beban terfaktor (ultimate
load) → Bisa dipahami sbg σγQi
7

Faktor Pengali Beban


(γ), Cont’d
dan beban-beban dalam kombinasi
tersebut adalah:

D = beban mati yang diakibatkan berat


struktur permanen, termasuk dinding,
lantai, atap, plafon, partisi tetap, tangga dan

peralatan menetap lainnya

L = beban hidup yang ditimbulkan


pengguna gedung termasuk beban kejut

Lr = beban hidup di atap yang ditimbulkan


oleh pekerja, peralatan atau material S/R =
beban salju/hujan, tidak termasuk akibat
genangan air

W = beban angin

E = beban gempa

γL = reduksi beban hidup, bila L < 5 kPa


diambil 0.5 dan bila L > 5 kPa diambil 1.0

8
Suatu sistem struktur atap dari profil

WF 450.200.8.13 yang diletakkan

setiap jarak 3 m, digunakan untuk

memikul beban mati (D) sebesar 2

kN/m2, beban hidup (L) 1.5 kN/m2

serta beban angin (W) 1 kN/m2.

Hitunglah beban terfaktor (ultimate

load) yang harus dipikul oleh profil.


9

Contoh Perhitungan
Beban Ultimate (2)

Suatu sistem struktur atap dari profil

WF 450.200.8.13 yang diletakkan

setiap jarak 3 m, digunakan untuk


memikul beban mati (D) sebesar 2

kN/m2, beban hidup atap (Lr) 1.5

kN/m2 serta beban angin (W) 1

kN/m2. Hitunglah beban terfaktor

(ultimate load) yang harus dipikul

oleh profil.

10
Contoh Perhitungan
Beban Ultimate (3)
Struktur Bangunan

Source: buildinghow.com

11
Alur Jalan Beban

Source: buildinghow.com

12

Pondasi Bangunan
Source: buildinghow.com

13

Mekanisme
Penyaluran Beban

Jenis Beban:
• Beban permukaan pada lantai
• Beban merata pada balok anak
(beam)
• Beban titik/terpusat pada balok
induk (girder) atau kolom (column)

14

Mekanisme
Penyaluran Beban,
Cont’d
Jenis Beban:
• Beban permukaan pada lantai
jembatan
• Beban merata pada balok jembatan
• Beban titik pada kabel (cable) atau
pilar (tower)
15

Mekanisme
Penyaluran Beban,
Cont’d

16

A
B
EF

EF
EA C
C D
D D

FB

Mekanisme
Penyaluran Beban,
Cont’d
EA
17

RD RC
RF or RB RE or RA
C
RC
RE
RA

FB
RD
RF
D
RB

EF
C
A
B
D

Mekanisme
Penyaluran Beban,
Cont’d
RC
D
RE D
RA
RD
RD

1⁄2 (RE + RC + RA)


RF
RB
Kolom di titik E
RB
RB 18
A 1⁄2 (RF + RD + RB)
B
A
B
A Kolom di titik F
B
A EF
B
C
(beban pelat beton) yang
ditampilkan
Dalam ilustrasi ini,
hanya beban permukaan
(beban pelat beton) yang
ditampilkan
Dalam ilustrasi ini, Dalam ilustrasi ini,
hanya beban permukaan hanya beban permukaan
(beban pelat beton) yang (beban pelat beton) yang
ditampilkan ditampilkan
Dalam ilustrasi ini,
hanya beban permukaan
Sistem pelat satu
Pelat beton
arah HANYA berlaku jika rasio
bentang panjang terhadap bentang
pendek lebih besar dari atau sama
dengan 2 (L2/L1 ≥ 2)

Sistem Pelat Satu


Arah (One-way
Sistem)
19

Contoh Perhitungan
Pelat Satu Arah
20

Sistem Pelat Dua


Arah (Two-way
Sistem)

Sistem pelat dua arah HANYA


berlaku jika rasio bentang panjang
terhadap bentang pendek lebih kecil
dari 2 (L2/L1 < 2)

21

Sistem Pelat Dua


Arah (Two-way
Sistem)
Pelat Dua Arah (panel
pelat bujur sangkar)
D
DC
BA
C
A
B

22
Pelat Dua Arah (panel pelat bujur sangkar)

Sudut 45° mengikuti pola retak pelat beton pada saat


pengujian ketika pelat dibebani beban permukaan
secara merata.

Contoh Perhitungan
Pelat Dua Arah (1)
23

Pelat satu arah atau dua arah? Karena L2/L1 =


15/10= 1.5 < 2.0

Pelat Dua Arah (panel pelat persegi panjang)


Contoh Perhitungan
Pelat Dua Arah (2)

24
Contoh Perhitungan
Beban
Estimasi beban mati yang akan dipikul oleh
balok baja seperti diperlihatkan pada

gambar berikut. Jika balok baja tersebut

berada disebuah bangunan kantor estimasi

juga beban hidup yang akan dipikul.

3m

25
2@3m=6m
8m9m
2@3m=6m

Idealisasi dan Analisa


Struktur

26
Idealisasi dan Analisa
Struktur, Cont’d

27

Sambungan Sederhana (Pin) Sambungan Kaku


(Fixed)
Perletakan Sendi

28

Perletakan Rol
29

Idealisasi dan Analisa


Struktur, Cont’d
30

Sambungan
www.rfstearns.com Sambungan Sederhana
Sederhana dan Kaku
www.tatasteelconstruction.com

Anda mungkin juga menyukai