BAB II

PERENCANAAN BALOK LANTAI

2.1. Umum

pembangunan Gedung Kantor PT. Angkasa Building yang terdiri dari 4 lantai
merupakan bangunan dengan struktur baja. pada hotel ini terdapat 2 struktur
baja, yaitu struktur baja komposit dan struktur baja non komposit. Struktur
baja komposit direncanakan pada lantai 2, lantai 3, dan lantai 4. Sedangkan
untuk struktur baja non komposit direncanakan untuk lantai Atap. Pada
bagian bab ini menjelaskan cara menghitung untuk struktur baja non
komposit dan cara menghitung baja komposit. Pada perhitungan baja non
komposit meliputi perhitungan leleh umum dan geser umum, sedangkan pada
balok komposit perhitungan meliputi perhitungan analisa plastis, dan
perhitungan menentukan jumlah shear connectors dan kekuatan shear
connectors itu sendiri.

2.1.1. Keunggulan Struktur Baja

Sebagai bahan struktur, baja memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut:

a. Kekuatan baja terhadap tarik lebih besar dibandingkan kekuatan

tekannya. Kekuatan baja yang tinggi dibandingkan dengan bahan struktur
yang lain, membuat baja mempunyai ukuran penampang yang relatif
kecil.
b. Profil baja merupakan bahan bangunan yang di buat menggunakan mesin
canggih untuk membuatnya tanpa tenaga manusia yang relatif banyak.
c. Pada perencanaan struktur dengan menggunakan baja, umumnya
memiliki keuntungan karena konstruksi dapat di bongkar dan di pasang
ulang sesuai kebutuhan penggunanya, sehingga pemakaian baja dapat
digunakan berulang dengan berbagai bentuk struktur.

1
2.1.2. Kelemahan Struktur Baja

Selain mempunyai kelebihan, baja juga memiliki beberapa kelemahan yaitu:

a. Pemeliharaan struktur baja membutuhkan biaya cukup besar.

b. Baja merupakan bahan yang sangat mudah terpengaruh dengan

temperatur, sehingga bila terjadi perubahan temperatur secara drastis
seperti terjadi kebakaran akan sangat mudah menurunkan kekuatan dari
baja sehingga menyebabkan bangunan runtuh meskipun belum mencapai
tegangan izin.

c. Baja memiliki kekuatan yang besar sehingga banyak di temui batang baja
yang langsing, maka baja mudah terjadi tekuk (buckling).

2.1.3. Batang Komposit

Batang komposit adalah penggabungan dua ataupun lebih bahan material

dengan karakteristik berbeda dan bekerja bersama-sama sebagai suatu
kesatuan, dengan memanfaatkan karakteristik masing-masing bahan secara
optimal. Struktur komposit dapat berupa gabungan antara baja dan beton dan
kayu atau gabungan antara bahan-bahan yang lain. Dua buah atau lebih
material yang di susun dapat terjadi aksi komposit hanya terjadi interaksi
langsung antara kedua material. Struktur komposit mempunyai beberapa
keunggulan dibandingkan dengan struktur non komposit jika dimensi sama
di beri beban yang sama maka defleksi yang terjadi akan relatif lebih kecil
dibandingkan defleksi yang terjadi pada struktur non struktur. Pada
konstruksi komposit, dimensi baja yang digunakan akan lebih kecil
dibandingkan struktur non komposit (struktur baja berat) jika diberikan
beban yang sama. Penggunaan struktur komposit antara baja dan pelat beton,
akan memberikan penghematan berat baja sebesar 20% sampai 30%.
(Salmon dan Johnson, 1991)

2
2.2. Denah Rencana Balok

Gambar 2.2 Denah Rencana Balok Baja Lantai 1

3
Gambar 2.2 Denah Rencana Balok Baja Lantai 2

4
Gambar 2.2 Denah Rencana Balok Baja Lantai 3

5
Gambar 2.2 Denah Rencana Balok Baja Lantai 4

6
2.3. Model Struktur Bangunan

Gambar 2.1 Permodelan SAP 2000 bangunan utama

2.2.1. Model SAP2000 Bangunan Utama

Gambar 2.2 Permodelan SAP 2000 bangunan utama

7
2.2.2. Struktur Beban Pada Bangunan aplikasi SAP2000

Gambar 2.3 Beban Mati pada bangunan utama SAP 2000

Gambar 2.3 Beban Hidup pada bangunan utama SAP 2000

8
 Gambar 2.3 Beban Gempa pada bangunan utama SAP 2000

2.4. Perencanaan Balok Anak

2.3.1. Balok Non Komposit

Perhitungan BA.2 (WF.350.175.7.11)

a. Kuat Lentur Balok

фMn = 0,9 * Zx * Fy
= 0,9 * 775000 * 250
= 174375000 N,mm
фMn >= MU = 174,38 kN,m >= 157,02 kN,m (AMAN!!!)

b. Kuat Geser Balok

фVn = 0,9 * (0,6 * Fyw * Aw)

= 0,9 * (0,6 * 250 * 2450)
= 330750 N,mm
фVn >= VU = 0,3 kN,m >= 0,078 kN,m (AMAN!!!)

c. Lendutan Izin = L/360

= 8000/360

9
 = 22,22 mm

Ᵹ izin > Ᵹ = 22,22 > 18 (AMAN!!!)

2.3.1. Balok Komposit

Perhitungan BA.2 (WF.250.125.6.9)

a. Diketahui Data sebagai berikut

Ix = 40500000 mm4

Ag = 3766 mm4

Fy = 250 mpa

F’c = 25 mpa

Befektif = 2000 mm

Tebal Plat = 120 mm

Db = 4 mm

Fu = 825 mpa

b. Penyelesaian
➢ Menghitung Bentang Efektif

Be 1 = L/4 = 8000/4

= 2000 mm

Be 2 = 8000 mm

Be Min= 2000 mm

➢ Menghitung Syarat Case I

Ag ∗ Fy
a =
0,85∗F′ c∗Be

3766 ∗ 250
= 0,85∗25∗2000

= 22,15 mm
Syarat = a < Tebal Plat
= 22,15 < 120 (AMAN!!!)
➢ Menghitung Luasan Baja (T)

10
 T = Ag * Fy

= 3766 * 250

= 941500

➢ Menghitung Y
400 a
Y = + 120 − 2
2

400 22,15
= + 120 −
2 2

= 308,9

➢ Menghitung Kuat lentur

фMn = 0,9 * T * Y
= 0,9 * 941500 * 308,9
= 261766353 mpa
Syarat = фMn > MU

= 261,7 kN,m> 157,01 kN/m (AMAN!!!)

Untuk keperluan desain baja komposit maka ditambahkan dengan shear

connector pada balok tersebut.

Penyelesaian :

a. Menghitung Luas Penampang Shear Connector (Asc)

Asc = 0,25 * π * d2
= 0,25 * 3,14 * 42
= 12,56
b. Menghitung Modulus Elastisitas Beton (Ec)

Ec = 4700 * Fc0,5
= 4700 * 250,5
= 23500 mpa

c. Mencari Kuat Nomina Geser Minimum (Qn)

11
 Qn 1 = 0,5 * Asc * ((F’c*Ec)0,5)
= 0,5 * 12,56 * ((25 * 23500)0,5)
= 4813,52 N
Qn 2 = Asc * Fu
= 12,56 * 825
= 10362 N
Q Minimum = 4813,52 N
d. Menghitung Luasan Beton (Ab)

Ab = Tebal Plat * Be
= 120 * 2000
= 240000 mm2
e. Mencari Gaya Geser Horizontal Minimum (Vh)

Vh 1 = Ag * Fy
= 3766 * 250
= 941500 N
Vh 2 = 0,85 * F’c * Ab
= 0,85 * 25 * 240000
= 5100000 N
Vh Minimum = 941500 N
f. Menghitung Jumlah Shear Connector yang diperlukan (n)

N = Vh / Qn
= 941500 / 4813,52
= 195,6 buah Shear Connector
= 196 Shear Connector

12
Persyaratan untuk Shear Connector

a. Diameter Maksimal

4 < 2,5 * Tebal Plat sayap Wf

4 < 2,5 * 9
4 < 22,5 (AMAN!!!)

b. Jarak Minimum Shear Connector

6 * db
6 * 4 = 24 mm
c. Jarak Maksimum Shear Connector

8 * Tebal Plat sayap Wf

8 * 9 = 72 mm
d. Jarak yang digunakan

45 mm (AMAN!!!)

13