Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PENGOLAHAN LIMBAH ABU SEKAM


PADI SEBAGAI CAMPURAN BETON
UNTUK BAHAN KONSTRUKSI TEMPAT
TINGGAL

Oleh:
HENI WIDIYAWATI (16311053)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG
2019

Proposal Tugas Akhir i


KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG
JL.ZAINAL ABIDIN PAGAR ALAM NO 26 LABUAN RATU BANDAAR LAMPUNG

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : PENGOLAHAN LIMBAH ABU SEKAM PADI SEBAGAI


CAMPURAN BETON UNTUK BAHAN KONSTRUKSI TEMPAT TINGGAL
Nama :Heni Widiyawati
NPM : 16311053
Fakultas : Teknik
Progam Studi : Teknik Sipil

Diterima dan disetujui oleh :

Dekan Fakultas Teknik Ketua Jurusan Teknik Sipil

Dr. Eng. Fritz Akhmad Nuris,. MA Ir. Juniardi, MT

Proposal Tugas Akhir ii


KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga proposal tugas ini dapat terselesaikan. Proposal tugas akhir
ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pada Fakultas
Teknik Jurusan Sipil Universitas Bandar Lampung.
Dalam menyelesaikan Proposal Tugas akhir ini, Penulis memilih bidang
struktur yang merupakan salah satu bagian disiplin ilmu teknik sipil. Dipilihnya
bidang ini berdasarkan kenyataan di lapangan bahwa bidang struktur khususnya
struktur beton sangat banyak digunakan. Proposal tugas akhir ini berjudul :
“PENGOLAHAN LIMBAH ABU SEKAM PADI SEBAGAI CAMPURAN
BETON UNTUK BAHAN KONSTRUKSI TEMPAT TINGGAL”.
Penulisan proposal ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Untuk itu
penulis menyampaikan terimakasih kepada pihak yang telah membantu dalam
proses penulisan proposan ini. Dalam menyelesaikan proposal tugas akhir ini,
Penulis telah berusaha dengan segala daya dan upaya, namun penulis menyadari
akan keterbatasan pengetahuan, kemampuan, pengalaman dan waktu sehingga
proposal tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dengan segenap hati
dan sikap terbuka penulis menerima segala kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan proposal tugas akhir ini.

Bandar Lampung,19 Maret 2019

Penulis

Proposal Tugas Akhir iii


DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iv

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian............................................................ 2
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................... 2
1.5 Pembatasan Masalah........................................................................... 2
1.6 Sistematika Penulisan.......................................................................... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Abu Sekam Padi....................................................................................... 4
2.2 Beton ........................................................................................................ 6

III. METODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian.......................................................................................... 9
3.2 Variabel Penelitian................................................................................. 9
3.3 Desain Penelitian.................................................................................... 9
3.4 Tahapan Penelitian................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 11

Proposal Tugas Akhir iv


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Padi merupakan tanaman pokok yang dijumpai hampir di seluruh daerah pertanian
di dunia, terutama di Benua Asia. Menurut laporan dari FAO (Food and
Agriculture Organization) yang dipublikasikan pada Juli 2015, Indonesia
menempati urutan ketiga setelah China dan India sebagai negara penghasil padi.
Indonesia sendiri memiliki beberapa tempat pengasil padi terbesar seperti Jawa
Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Proses pengolahan padi menjadi beras akan menghasilkan buangan berupa kulit
padi atau yang biasa disebut sekam padi. Limbah kulit padi ini akan menjadi
masalah jika tidak diolah dengan baik. Masyarakat cenderung mengatasi limbah
kulit padi ini dengan cara membakar atau menggunakannya sebagai media tanam.
Cara tersebut dinilai tidak efisien karena semakin hari limbah kulit padi akan
semakin menumpuk. Pemusnahan dengan cara pembakaran dapat menimbulkan
pencemaran udara yang akan berdampak pada kesehatan masyarakat.
Selain beras, kebutuhan pokok lain bagi masyarakat yaitu tempat tinggal. Pada
zaman dulu masyarakat menggunakan kayu dan bambu sebagai bahan konstruksi
pembuatan rumah. Seiring berkembangnya IPTEK masyarakat mulai mengganti
bahan konstruksi pembuatan rumah dengan batu bata dan beton. Rumah dari
bahan beton membutuhkan beberapa perawatan karena beton rentan sekali retak.
Alternatif yang dapat digunakan yaitu meningkatkan mutu beton dengan
menambahkan beberapa campuran. Salah satu campuran yang dapat dipilih yaitu
abu sekam padi karena mengandung beberapa zat kimia yang dapat memperkuat
beton.

Proposal Tugas Akhir 1


1.2. Rumusan Masalah
Permasalahan yan ada dalam penelitian ini yaitu:
a. Mengapa abu sekam padi dapat digunakan sebagai campuran beton?
b. Bagaimana membuat abu sekam padi sebagai campuran beton?
c. Bagaimana pengaruh abu sekam padi terhadap kekuatan beton?

1.3. Maksud dan Tujuan


1.3.1. Maksud
Maksud dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh abu
sekam padi sebagai campuran beton untuk bahan konstruksi tempat tinggal.
1.3.2. Tujuan
Tujuan yang ada dalam penelitian ini yaitu :
a. Mengetahui kandungan abu sekam padi yang digunakan untuk
campuran beton.
b. Mengetahui cara pembuatan beton dengan campuran abu sekam padi.
c. Mengetahui pengaruh abu sekam padi sebagai campuran beton.

1.4. Manfaat Penelitian


Manfaat yang di peroleh dari penelitian ini yaitu :
a. Memberikan bahan informasi bagi perencana dan pelaksanaan bangunan
teknik sipil.
b. Memberikan informasi mengenai kegunaan limbah abu sekam padi
c.
1.5. Batasan Masalah
Penelitian ini hanya meneliti mengenai pengaruh abu sekam padi sebagai
campuran beton untuk bahan konstruksi tempat tinggal.
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan proposal skripsi ini yaitu:
a. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini diuraikan mengenai latar belakang, perumusan masalah,
batasan penelitian, maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian,
serta sistematika penulisan.
b. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berusaha menguraikan dan membahas bahan bacaan yang
relevan dengan pokok bahasan study, sebagai dasar untuk mengkaji
permasalahan yang ada dan menyiapkan landasan teori.
c. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang tahapan penelitian, pelaksanaan
penelitian, teknik pengumpulan data, peralatan penelitian, jenis data yang
diperlukan, pengambilan data, dan analisis data.
d. BAB IV ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH
Bab ini berusaha menguraikan analisis perhitungan dan pemecahan
permasalahan yang ada dalam penelitian ini.
e. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menguraikan kesimpulan yang diperoleh dari analisis yang
telah dilakukan berikut saran-saran dari penulis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Abu Sekam Padi


Sekam padi adalah kulit yang membungkus butiran beras, dimana kulit
padi akan terpisah dan menjadi limbah atau buangan. Jika sekam padi dibakar
akan menghasilkan abu sekam padi. Secara tradisional, abu sekam padi digunakan
sebagai bahan pencuci alat-alat dapur dan bahan bakar dalam pembuatan batu
bata. Penggilingan padi selalu menghasilkan kulit gabah / sekam padi yang cukup
banyak yang akan menjadi material sisa. Ketika bulir padi digiling, 78% dari
beratnya akan menjadi beras dan akan menghasilkan 22% berat kulit sekam. Kulit
sekam ini dapat digunakan sebagai bahan bakar dalam proses produksi. Kulit
sekam terdiri 75% bahan mudah terbakar dan 25% berat akan berubah menjadi
abu. Abu ini dikenal sebagai Rice Husk Ash (RHA) yang memiliki kandungan
silika reaktif sekitar 85%- 90%. Dalam setiap 1000 kg padi yang digiling akan
dihasilkan 220 kg (22%) kulit sekam.
Jika kulit sekam itu dibakar pada tungku pembakar, akan dihasilkan
sekitar 55 kg (25%) RHA. Sekitar 20% dari berat padi adalah sekam padi, dan
bervariasi dari 13 sampai 29% dari komposisi sekam adalah abu sekam yang
selalu dihasilkan setiap kali sekam dibakar. Nilai paling umum kandungan silika
(SiO2) dalam abu sekam padi adalah 94 – 96% dan apabilam nilainya mendekati
atau dibawah 90 % kemungkinan disebabkan oleh sampel sekam yang telah
terkontaminasi oleh zat lain yang kandungan silikanya rendah. Abu sekam padi
apabila dibakar secara terkontrol pada suhu tinggi sekitar (500 – 600 oC) akan
menghasilkan abu silika yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai proses kimia
(Prasetyoko, 2001).
Sekam padi merupakan bahan berligno-selulosa seperti biomassa lainnya
namun mengandung silika yang tinggi. Kandungan kimia sekam padi terdiri atas
50% selulosa, 25–30% lignin, dan 15–20% silica (Ismail and Waliuddin,1996).
Pembakaran sekam padi dengan menggunakan metode konvensional
seperti fluidised bed combustors menghasilkan emisi CO antara 200 –2000
mg/Nm3 dan emisi NOx antara 200 – 300mg/Nm3 (Armestoetal, 2002).
Metode pembakaran sekam padi yang dikembangkan oleh COGEN-AIT mampu
mengurangi potensi emisi CO2 sebesar 14.762 ton, CH4 sebesar 74 ton, danNO2
sebesar 0,16 ton pertahun dari pembakaran sekam padi sebesar 34.919 ton
pertahun (Mathias, 2000).
Pada proses pembakaran akibat panas yang terjadi akan menghasilkan
perubahan struktur silika yang berpengaruh pada dua hal yaitu tingkat aktivitas
pozolan dan kehalusan butiran abu. Pada tahap awal pembakaran, abu sekam padi
menjadi kehilangan berat pada suhu 100 oC, pada saat itulah hilangnya sejumlah
zat dari sekam padi tersebut. Pada suhu 300oC, zat-zat yang mudah menguap
mulai terbakar dan memperbesar kehilangan berat. Kehilangan berat terbesar
terjadi pada suhu antara 400 oC-500 oC, pada tahap ini pula terbentuk oksida
karbon. Di atas suhu 600 oC ditemukan beberapa formasi kristal quartz. Jika
temperatur ditambah, maka sekam berubah menjadi kristal silica (Wijanarko, W.,
2008).

Sekam padi saat ini telah dikembangkan sebagai bahan baku untuk
menghasilkan abu yang dikenal di dunia sebagai RHA (rice husk ask). Abu sekam
padi yang dihasilkan dari pembakaran sekam padi pada suhu 400-500 oC akan
menjadi silika amorphous dan pada suhu lebih besar dari 1.000 oC akan menjadi
silika kristalin. Silika amorphous yang dihasilkan dari abu sekam padi diduga
sebagai sumber penting untuk menghasilkan silikon murni, karbid silikon, dan
tepung nitrid silicon (Katsukietal , 2005).
Sifat Kimia Abu Sekam Padi

Jenis Penujian
No Hasil (%)

1 SiO2 89,64
2 Al2O3 0,73
3 Fe2O3 0,06
4 CaO 3,56

Dilihat dari kandungan senyawa diatas,maka abu sekam padi dapat

digunakan sebagai pozzolan karena mengandung SiO2 + Fe2O3 + Al2O3 lebih

dari 70 % sesuai dengan mutu pozzollan yang disyaratkan.

2.2. Beton

Menurut Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI) 1982,

beton didefenisikan sebagai bahan yang diperoleh dengan mencampurkan agregat

halus (pasir), agregat kasar (kerikil), air dan semen Portland atau bahan pengikat

hidrolis lain yang sejenis, dengan atau tanpa bahan tambahan lain. Campuran dari

pada agregat halus, air dan semen saja disebut adukan (mortar).

Berdasarkan beratnya, beton diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu

beton normal (normal weightconcrete), beton ringan (light-weightconcrete) dan

Beton berat (heavy-weightconcrete). Beton yang termasuk normal-weightconcrete

umumnya adalah beton dengan berat sekitar 2400 kg/m3, untuk

lightweightconcrete dengan berat kurang dari 1800 kg/m3, dan untuk

heavyweightconcrete dengan berat lebih besar dari 3200 kg/m3.

Susunan beton secara umum, yaitu: 7-15 % PC, 16-21 % air, 25-30%

pasir, dan 31-50% kerikil. Kekuatan beton terletak pada perbandingan jumlah
semen dan air, rasio perbandingan air terhadap semen (W/C ratio) yang semakin

kecil akan menambah kekuatan (compressivestrength) beton. Kekuatan beton

ditentukan oleh perbandingan air dan semen, selama campuran cukup plastis, dan

beton dapat dipadatkan secara sempurna dengan agregat yang baik.

2.2.1. Sifat dan Karakter Mekanik Beton

Sifat dan karakter mekanik beton sebagai berikut:

a. Beton sangat baik menahan gaya tekan (highcompressivestrength),

tetapi tidak begitu pada gaya tarik (lowtensilestrength). Bahkan

kekuatan gaya tarik beton hanya sekitar 10% dari kekuatan gaya

tekannya.

b. Beton tidak mampu menahan gaya tegangan (tension) yang tinggi,

karena elastisitasnya yang rendah.

c. Konduktivitas termal beton relatif rendah

d. Dalam keadaan yang mengeras, beton bagaikan batu dengan kekuatan

tinggi. Dalam keadaan segar, beton dapat dibentuk sesuai kebutuhan,

sehingga dapat digunakan untuk membentuk seni arsitektur atau untuk

tujuan dekoratif.

e. Beton juga akan memberikan hasil akhir yang bagus jika pengolahan

akhir dilakukan dengan cara khusus umpamanya diekspos agregatnya

(agregat yang mempunyai bentuk yang bertekstur seni tinggi

diletakkan di bagian luar, sehingga nampak jelas pada permukaan

betonnya).
2.2.1. Keunggulan Beton

Faktor-faktor yang membuat beton banyak digunakan karena

memiliki keunggulan-keunggulannya antara lain:

a. Kemudahan pengolahannya yaitu dalam keadaan plastis, beton

dapat diendapkan dan diisi dalam cetakan

b. Material yang mudah didapat. Sebagian besar dari material-

material pembentuknya, biasanya tersedia dilokasi dengan harga

murah atau pada tempat yang tidak terlalu jauh dari lokasi

konstruksi.

c. Kekuatan tekan tinggi. Seperti juga kekuatan tekan pada batu alam,

yang membuat beton cocok untuk dipakai sebagai elemen yang

terutama memikul gaya tekan, seperti kolom dan konstruksi busur.

d. Daya tahan yang tinggi terhadap api dan cuaca merupakan bukti

dari kelebihan beton.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen dimana

untuk mendapatkan data-data dan hasil penelitian dengan melakukan pengujian

dan penelitian di laboratorium.

3.2. Variabel Penelitian

a. Variabel terikat adalah penggunaan beton dan abu sekam padi sebagai

bahan uji.

b. Variabel bebas adalah mutu dan kekuatan beton dengan campuran abu

sekam padi.

3.3. Desain Penelitian

3.3.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian direncanakan di Laboratorium Bahan dan

Konstruksi Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Bandar

Lampung.

3.3.2. Persiapan Benda Uji

Bahan-bahan untuk penelitian di dapat dari took material serta

untuk bahan abu sekam padi didapat dari limbah kulit padi di

perkampungan.
3.3.3. Pengujian Benda Uji

Pengujian ini menggunakan alat Compression Testing Machine.

3.3.4. Analisa Data Hasil Penelitian

Analisa data pengujian dilakukan dengan cara :

a. Data hasil pengujian kuat tekan ditabelkan.

b. Dibuat grafik kuat tekan beton.


3.4. Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian pengabilan sapel pada bangunan public laporan hasil

penelitian (skripsi) dapat disusun berdasarkan Flowchart berikut ini :

Mulai

Studi Pustaka

Pembuatan
Proposal

Pengujian di Laboratorium

Analisis Data dan


Pembahasan

Laporan Akhir Hasil


Penelitian/ Skripsi
Selesai

Proposal Tugas Akhir 11


DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.unila.ac.id/11371/3/BAB%20II.pdf

http://download.portalgaruda.org/article.php?

article=155275&val=4006&title=PENGARUH%20PENGGANTIAN

%20SEBAGIAN%20SEMEN%20DENGAN%20ABU%20SEKAM%20PADI

%20TERHADAP%20KEKUATAN%20BETON%20K-400

https://darmadi18.files.wordpress.com/2015/03/conto-proposal-penelitian-

beton.dochttps://darmadi18.files.wordpress.com/2015/03/conto-proposal-

penelitian-beton.doc

https://www.terraconblock.com/definisi-beton/

Proposal Tugas Akhir 12

Anda mungkin juga menyukai