Anda di halaman 1dari 34

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PEMANFAATAN LIMBAH TEMPURUNG KEIMIRI SEBAGAI


BAHAN PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA PERCOBAAN
PEMBUATAN BETON RINGAN

BIDANG KEGIATAN

PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:

QURROTA A’YUN AL-AMIN (Ketua) NIM. 21801051105/2019

RISA NOVIA OKTAVIYANA (Anggota) NIM. 21801051138/2019

MUHAMMAD NUR IJLAL (Anggota) NIM. 21801051163/2019

ORIZA RACHMAN AKBAR (Anggota) NIM. 21801051153/2019

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

MALANG

2018

i
SCAN HALAMAN PENGESAHAN

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................iii

BAB 1. PENDAHULUAN .....................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1


1.2 Masalah Yang Menjadi Prioritas....................................................................1
1.3 Tujuan Khusus...............................................................................................2
1.4 Keutamaan Penelitian.....................................................................................2
1.5 Luaran yang diharapkan.................................................................................2
1.6 Manfaat Penelitian.........................................................................................2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3

2.1 Beton.............................................................................................................3
2.1.1 Jenis-Jenis Beton..........................................................................3
2.1.2 Kelebihan dan Kekurangan Beton...............................................4
2.2 Material Penyusun Beton...............................................................................5
2. 2.1 Faktor Air Semen........................................................................5

2.2.2 Perancangan Campuran Beton Normal.......................................5


2.2.3 Kuat Tekan Beton........................................................................6
2.3 Cakang Kemiri.......................................................................................7
2.3.1. Komposisi Cangkang Kemiri......................................................7
2.4 Bahan Temuan.......................................................................................7
BAB 3. METODE PENELITIAN...........................................................................8

3.1 Metode Penelitian...........................................................................................8


3.2 Tahapan Penelitian.........................................................................................8
3.3 Luaran............................................................................................................8
3.4 Indikator Capaian...........................................................................................8
3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Analisa Data................................................9
3.6 Cara Penafsiran Data......................................................................................9

iii
3.7 Penyimpulan Hasil Penelitian........................................................................9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya....................................................................................................10

4.2 Jadwal Kegiatan...................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................11

LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Pendamping.............................................12

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan...............................................................16

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas......................17

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti............................................................18

iv
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Beton merupakan campuran adukan semen, agregrat halus, agregat
kasar dan air yang dibentuk sedemikian rupa dengan perbandingan tertentu
sehingga menjadi material struktur beton untuk bangunan sesuai dengan mutu
yang dikehendaki. Hampir semua bangunan gedung maupun bangunan air
menggunakan beton sebagai salah satu elemen strukturnya. Keuntungan utama
komponen beton dibandingkan dengan komponen lainnya
(kayu dan baja) adalah bahwa beton mudah dibentuk, biaya pembuatannya
relatif murah dan tidak perlu memerlukan perawatan khusus. Namun
banyaknya jumlah penggunaan beton dalam konstruksi mengakibatkan
peningkatan kebutuhan material beton, sehingga memicu penambangan batuan
sebagai salah satu bahan pembentuk beton secara besar-besaran. Hal ini
menyebabkan turunnya jumlah sumber alam yang tersedia untuk keperluan
pembetonan dan perusak lingkungan. Alternatif yang dapat digunakan untuk
mengatasi masalah tersebut dengan memanfaatkan limbah-limbah industri dan
konstruksi yang dibiarkan begitu saja. Selain keuntungan yang dimilikinya
beton juga memiliki kelemahan, kelemahan pada beton yaitu berat sendirinya
sangat besar dibandingkan berat total yang harus dipikul sehingga
pemanfaatan agregrat ringan untuk menggantikan agregat yang umumnya
dipakai adalah salah satu cara untuk mengurangi kelemahan tersebut “sesuai
dengan perkembangan teknologi untuk memperbaiki sifat-sifat beton dan
kinerja beton dengan biaya yang murah tanpa mengurangi mutunya maka
beton diberi bahan tambahan seperti pemanfaatan limbah buangan serat ijuk,
sabut kelapa, serat nilon, abu sekam padi, ampas tebu, sisa kayu, limbah
gergajian, abu cangkang sawit, abu terbang, cangkang kemiri. Maka dibuatlah
suatu inovasi yang bertujuan meningkatkan kekuatan beton dengan
mensubtitusikan bahan-bahan pengganti campuran beton yang digunakan pada
penelitian ini adalah material limbah. Perkembangan industri yang semakin
pesat dapat memberikan dampak positif. Selain dampak positif juga
memberikan dampak negatif karena menghasilkan limbah. Dengan
pengelolaan limbah yang tidak tepat akan berdampak pada lingkungan tempat
tinggal tersebut. Oleh karena itu, dengan memanfaatkan limbah yang ada,
dapat mengurangi efek negatif bagi lingkungan serta dapat memberikan efek
yang positif bagi lingkungan sekitar

1.2 Masalah yang Menjadi Prioritas


Dari latar belakang yang telah dipaparkan, timbul permasalahan yang
menarik untuk diteliti adalah pamanfaatan limbah cangkang kemiri sebagai
bahan pengganti agregrat kasar pada percobaan beton ringan
2

1.3 Tujuan Khusus


Tujuan jangka panjang adalah mendapatkan inovasi baru bahan
campuran beton yang terbarukan dari limbah.Untuk mencapai tujuan tersebut
disusun tujuan khusus yang meliputi:
a. Untuk mengetahui hasil pengujian perbedaan kuat pada beton dengan
variasi campuran 0%, 15%, 30% cangkang kemiri dengan kuat tekan
beton normal

1.4 Keutamaan Penelitian


Keutamaan penelitian ini meliputi beberapa aspek, seperti:
a. Memberikan wawasan kepada masyarakat umum bahwa selain digunakan
sebagai bahan bakar pengganti kayu cangkang kemiri juga bias digunakan
sebagai bahan pengganti agregat kasar dalam pembuatan beton.
b. Memberikan referensi kepada peneliti selanjutnya yang akan melakukan
penelitian tentang beton dari cangkang kemiri.

1.5 Luaran yang diharapkan


Luaran kegiatan PKM-P ini yaitu :
a. Laporan kemajuan.
b. Laporan akhir.
c. Draft artikel ilmiah untuk dimuat dalam seminar dan jurnal nasional.
d. Ajuan paten dan hak cipta.
e. Bahan pengganti alternatif campuran beton dari limbah cangkang kemiri
yang mudah diaksesoleh masyarakat.

1.6 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan inovasi baru bahan
campuran beton dari limbah cangkang kemiri dan mudah di akses oleh
masyarakat serta dapat digunakan sebagai acuan model inovasi bahan
alternatif terbaru.
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. BETON

Beton adalah sebuah bahan composit yang terbuat dari kombinasi


agregat dan pengikat semen.

Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen portland, yang terdiri
dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air.

Biasanya dipercayai bahwa beton mengering setelah pecampuran dan


peletakan. Sebenarmya, beton tidak menjadi padat karena air menguap, tetapi
semen berhidrasi, mengelem komponen lainnya bersama dan akhirnya
membentuk material seperti batu. Beton digunakan untuk membuat
perkerasan jalan, struktur bangunan, fondasi jalan, jembatan penyeberangan,
struktur parkiran, dasar untuk

2.1.1 JENIS-JENIS BETON

1. Beton Siklop
Beton jenis ini sama dengan beton jenis biasa perbedaannya ialah pada
beton ini digunakan ukuran agregat yang relativ besar-besar. Beton ini
digunakan pada pembuatan bendungan, pangkal jembatan dan
sebagainnya.
2. Beton Ringan
Beton jenis ini sama dengan beton biasa perbedaannya hanya agregat
kasarnya diganti dengan agregat ringan.
3. Beton Non Pasir
Beton jenis ini dibuat tanpa pasir , jadi hanya air,semen, dan kerikil
saja.karena tanpa pasir maka rongga rongga kerikil tidak terisi. Sehingga
beton berongga dan berat jenisnya lebih rendah daripada beton biasa.
4. Beton Bertulang
Beton biasa sangat lemah dengan gaya tarik, namun sangat kuat dengan
gaya tekan, batang baja dapat dimasukkan pada bagian beton yang tertarik
untuk membantu beton. Beto yang dimasuki batang baja pada bagian
tariknya ini disebut beton bertulang.

5. Beton Prategang
4

Jenis beton ini sama dengan beton bertulang, perbedaannya adalah


batangnya baja yang dimasukkan ke dalam beton ditegangkan dahulu .
batang baja ini tetap mempunyai tegangan sampai beton yang dituang
mengeras.bagian balok beton ini walaupun menahan lenturan tidak akan
terjadi retak.
6. Lain-lain

2.1.2. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BETON

Kelebihan Beton:

 Harganya relatif murah karena menggunakan bahan-bahan dasar dari


bahan lokal, kecuali semen Portland.
 Beton termasuk tahan aus dan tahan kebakaran, sehingga biaya perawatan
termasuk rendah
 Beton termasuk bahan yang berkekuatan tekan tinggi, serta mempunyai
sifat tahan terhadap pengkaratan/pembusukan oleh kondisi lingkungan.
 Ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan beton tak bertulang atau
pasangan batu.
 Beton segar dapat dengan mudah diangkut maupun dicetak dalam bentuk
apapun dan ukuran seberapapun tergantung keinginan .

Kekurangan Beton:

 Beton mempunyai kuat tarik yang rendah, sehingga mudah retak. Oleh
karena itu perlu diberi baja tulangan, atau tulangan kasa.
 Beton segar mengerut saat pengeringan dan beton keras mengembang jika
basah sehingga dilatasi (constraction joint) perlu diadakan pada beton
yang panjang/lebar untuk memberi tempat bagi susut pengerasan dan
pengembangan beton.
 Beton keras mengembang dan menyusut bila terjadi perubahan suhu
sehingga perlu dibuat dilatasi (expansion joint) untuk mencegah terjadinya
retak-retak akibat perubahan suhu.
 Beton sulit untuk kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat
dimasuki air, dan air yang membawa kandungan garam dapat merusakkan
beton.
 Beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus dihitung dan didetail
secara seksama agar setelah dikombinasikan dengan baja tulangan menjadi
bersifat daktail, terutama pada struktur tahan gempa.
5

2.2. MATERIAL-MATERIAL PENYUSUN BETON

1) Semen
2) Agregat
3) Air dan Bahan Campuran

2.2.1. FAKTOR AIR SEMEN

Semakin tinggi perbandingan campuran air dan semen maka beton malah semakin
jelek. Untuk meningkatkan mutu beton maka harus mengurangi perbandingan air
dan semen.

2.2.2. PERANCANGAN CAMPURAN BETON NORMAL

Langkah-langkah pokok menurut standart ini adalah:

1. Menghitung nilai devisi standart (S); lihat lampiran I


2. Menghitung nilai tambah (margin(m)); lihat lampiran II
3. Menetapkan kuat tekan beton yang diisyaratkan fc’
 Fc” disesuaikan dengan perencanaan struktur dan RKS
 Kuat tekan minimum diperoleh dari lampiran IV
 Kuat tekan beton langkah a dan b diambil terbesar
4. Kuat tekan rata-rata perlu fcr dihitung dengan rumus : fcr’=fc’ + m
5. Penetapan jenis semen portland
Pilih semen yang dipakai, semen biasa atau semen yang cepat mengeras,
untuk lingkungan yang mengandung sulfat perhatikan lampiran IV

6. Penetapan Penetapan jenis agregat


Jenis agregat dapat alami atau buatan
7. Penetapan nilai fas.
a) Fas ditetapkan dengan cara seperti lampiran III
b) Fas maksimum diperoleh dari lampiran IV
c) Nilai fas dari a dan b diambil terkecil
8. Penetapan nilai slump
penetapan nilai slump dengan cara pada Lampiran V
9. Penetapan besar butir agregat maksimum
Butir agregat maks ditentukan dengan cara pada lampiran VI
10. Jumlah air per meter kubik diperoleh dari lampiran VI
11. Berat semen yang diperlukan dihitung dengan rumus:
6

Wsmn = Wair / fas

12. Penetapan jenis agregat halus


Penetapan ini didasarkan pada tabel dan gambar gradasi pasir
13. Porsi agregat halus terhadap agregat campuran
Perbandingan berat agregat halus dan agregat kasar diperoleh dari
lampiran IV
14. Berat jenis agregat campuran
Dihitung dengan rumus :
Bjcamp = ((kh/100).bjh) + ((kk/100).bjk)
15. Perkiraan berat beton
Perkiraan berat beton diperoleh dari lampiran VIII
16. Dihitung berat agregat campuran
Berat agregat campuran dihitung dengan rumus :
Wagr.camp = Wbtn – Wair - Wsmn
17. Hitung berat agregat halus yang diperlukan, berdasar hasil langkah 13 dan
16
Wagr,h = kh Wagr, camp
18. Hitung berat agregat kasar yang diperlukan, berdasar hasil langkah 13 dan
16
Wagr,h = kh Wagr, camp

19. Untuk mempermudah pelaksanaan hitungan maka dapat dihitung pada


formulir isian perancangan campuran beton normal

2.2.3. KUAT TEKAN BETON

Pengertian kuat tekan beton adalah besarnya beban per satuan luas, yang
menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani gaya tekan tertentu yang
dihasilkan oleh mesin tekan. Kuat tekan beton merupakan sifat terpenting dalam
kualitas beton dibanding dengan sifat-sifat lain. Kekuatan tekan beton ditentukan
oleh pengaturan dari perbandingan semen agregat kasar dan halus air.
Perbandingan air dan semen semakin tinggi kekuatan tekannya
7

2.3. CAKANG KEMIRI

Cangkang kemiri merupakan suatu potensi baru yang dapat


dikembangkan dan dimanfaatkan lebih besar lagi. Tentu saja ini dapat
meningkatkan nilai ekonomis cangkang kemiri yang selama ini hanya dikenal
sebagai bahan buangan dari tanaman kemiri. Pemanfaatan cangkang kemiri
kelak dapat dimaksimumkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Pemanfaatan
cangkang kemiri selama ini hanya berputar pada hal-hal bersifat tradisional,
misalnya sebagai bahan bakar pengganti kayu bakar maupun sebagai obat
nyamuk bakar. Namun kenyataannya potensial dari cangkang kemiri dapat
dimanfaatkan lebih besar lagi

2.3.1. KOMPOSISI CANGKANG KEMIRI

Adapun komposisi cangkang kemiri yaitu CaO, SiO2, AlO3, MgO,


H2O, Fe2O3 saat semua bereaksi, akan ada sisa SiO2 yang belum bereaksi
akan membentuk reaksi silika turunan dengan gel CSH-2 menghasilkan gel
CSH-3 yang lebih padat, sehingga akan meningkatkan pasta semen dan
agregat.

2.4. BAHAN TEMUAN

Pemanfaatan limbah cangkang kemiri sebagai bahan pengganti


agregat kasar pada percobaan beton ringan
8

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimental yang dilaksanakan di laboratorium. Pemeriksaan karakteristik
sgregat kasar dan agregat halus. Perbuatan sempel beton dan pengujian
mekanik beton dilakukan di laboratorium bahan dan beton. Program Teknik
Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Islam Malang
Adapun bahan, peralatan, desain pencampuran dan eksperimental di jelaskan
sebagai berikut
Bahan dan Peralatan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah semen tipe
Portland Coment Composite (PCC), agregat kasar/ batu pecah (ukuran
maksimum 20 mm), agregat halus/pasir lokal (ukuran maksimum4,75) dan
cangkang kemiri.
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah oven, ayakar,
mesin los angeles, mesin pencampur bahan (mixer), gelas ukur, cetakan
silinder dengan diameter 10 cm dan tinggi 20 cm, timbangan Universal
Testing Machine (UTM), dan peralatan pendukung lainnya.

3.2 Tahapan Penelitian


1. Pemeriksaan karakteristik agregat kasar dan halus.
2. Pengambialn Stempel, benda uji dari 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100% cangkang
kemiri dari jumlah agregat kasar.
3. Melakukan Pecampuran beton dengan sempel yang telah diambil.
4. Pengujian kuat tekan dan kuat tarik beton.

3.3 Luaran
Luaran kegiatan PKM-P ini yaitu laporan kemajuan, laporan akhir,
draft artikel ilmiah untuk dimuat dalam seminar dan jurnal nasional, ajuan
paten dan hak cipta dan bahan pengganti alternatif campuran beton berbasis
lokal yang mudah diaksesoleh masyarakat.

3.4 Indikator Capaian


a) Tahap 1. 10% : Mendapatkan limbah cangkang kemiri
b) Tahap 2. 50% : Pengambialn Stempel, benda uji dari 0%, 25%, 50%, 75%,
dan 100% cangkang kemiri dari jumlah agregat kasar.
9

c) Tahap 3. 30% : Mendapatkan bukti kuat tekan beton dengan bahan


tersebut

3.5 Teknik Pengumpulan Data Dan Analisa Data


Pada penelitian ini pengambilan sampel limbah cangkang kemiri dilakukan di
lokasi Laboratorium fakultas Teknik, Universitas Islam Malang, Jawa Timur.
Sedangkan data yang diperoleh dari tahapan identifikasi sempel limbah cangkang
kemiri berupa jenis kandungan yang ada dilamnya. Analisa diperoleh dari hasil uji
kuat tekan beton ynag dihasilkan dari cetakan berbahan limbah cangkang kemiri
di laboratorium.

3.6 Cara Penafsiran Data


Penafsiran data penelitian ini didasarkan pada perbandingan antara agregat
kasar berbahan dasar pada umumnya dan agregat kasar berbahan limbah cangkang
kemiri.

3.7 Penyimpulan Hasil Penelitian


Desai pencampuran beton dengan menggunakan semen PCC, batu
pecah, dengan ukuran maksimum 20 mm, faktor air semen 0,48 menghasilkan
beton segar dengan slumptest memenuhi syarat, sehingga adukan campuran
beton segar memiliki workability yang baik,tidak terjadi segregasi
(pemisahan kerikil) dan bleeding (naiknya air ke permukaan). Beton yang
menggunakan cangkang kemiri sebagai pengganti agregat kasar mengalami
penurunan kuat tekan pada sempel BC-25, BC-50, BC-75, BC-100 berturut-
turut sebesar 11,72 Mpa (37,71%); 15,54 Mpa (50,00%); 18,35 Mpa
(59,02%); dan 18,85 Mpa (60,66%) dari kuat tekan BN sebesar 31,08 Mpa.
Beton yang menggunakan cangkang kemiri sebagai bahan pengganti agregat
kasar mengalami penurunan kuat tarik belah pada sempel BC-25, BC-50, BC-
75, BC-100 berturut-turut sebesar 0,95 Mpa (28,70%); 1,21 Mpa (36,56%);
1,27 Mpa (38,37%); dan 1,40 Mpa (42,30%) dari kuat tarik belah BN sebesar
3,31 MPa. Menurunnya nilai, berat volume, kuat tekan dan kuat tarik belah
sangat dipengaruhi oleh bertambahnya presentase cangkang kemiri.
10

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1 Perlengkapan Rp. 3.470.000,00
2 Bahan Habis Pakai Rp. 2.670.000,00
3 Perjalanan Rp. 1.400.000,00
4 Lain-lain Rp. 4.500.000,00
Jumlah Rp. 12.040.000,00

4.2 Jadwal Kegiatan


Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
1 A
2 B
3 C
4 D
5 E
6 F
7 G
8 H
9 I
10 J
11

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Beton

http://kontruksibangunan-kb1.blogspot.com/2013/03/jenis-jenis-beton-dalam-
konstruksi.html

http://kontruksibangunan-kb1.blogspot.com/2013/03/kelebihan-dan-kekurangan-
beton-pada-konstruksi.html

https://proyeksipil.blogspot.com/2012/11/bahan-dan-material-yang-dipakai-untuk.html

http://rumahdangriya.blogspot.com/2011/07/perencanaan-campuran-beton-atau.html

https://www.ilmutekniksipil.com/bahan-bangunan/perancangan-campuran-beton-
normal

http://e-journal.uajy.ac.id/11925/5/TS147043.pdf
SCAN BIODATA KETUA KELOMPOK (KERTAS DIBERI HALAMAN DENGAN NOMER SESUAI URUTAN)
SCAN BIODATA ANGGOTA 1 (KERTAS DIBERI HALAMAN DENGAN NOMER SESUAI URUTAN)
SCAN BIODATA ANGGOTA 2 (KERTAS DIBERI HALAMAN DENGAN NOMER SESUAI URUTAN)
SCAN BIODATA DOSEN PENDAMPING (KERTAS DIBERI HALAMAN DENGAN NOMER SESUAI URUTAN)
16

Lampiran 2.Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Jenis
Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Perlengkapan
Sewa Laboratorium
1 1.500.000 1.500.000
Beton UNISMA
Sewa Laboratorium
Uji kuat Tekan beton 1 1.500.000 1.500.000
UNISMA
Skop 2 buah 120.000 240.000
Ember 3 buah 30.000 90.000
Penggaris Besi 2buah 25.000 50.000
Cetok 3 buah 30.000 90.000
Subtotal 3.470.000

2. Bahan Habis
Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
Pakai
Cartridge Printer
1 350.000 350.000
berwarna
Kertas A4 3 Rim 40.000 120.000
Fotocopy pustaka 150.000
Spidol,pulpen,tinta
32.000
spidol
Flashdish 2 Unit 50.000 100.000
Penjilidan dan
1 Paket 200.000 200.000
Pelaporan
PC (Semen Gresik) 4 sak 62.000 248.000
Agregat Halus (Pasir
1 kibik 350.000 350.000
Lumajang)
Agregat Kasar
1 kibik 450.000 450.000
(kerikil)
Agregat Kasar
(Limbah cangkang 4 Sak 50.000 220.000
kemiri)
Bahan Bakar alat 1 paket 500.000 500.000
Subtotal 2.670.000

3. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


Perjalanan 1 4 Orang 75.000 300.000
Akomodasi 4 Orang 125.000 500.000
Perjalanan 2 4 Orang 100.000 400.000
Konsumsi 4 Orang 50.000 200.000
Subtotal 1.400.000
17

4. Lain-Lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)


Publikasi jurnal
1 Kali 1.000.000 1.000.000
Nasional
Publikasi Seminar
1 Kali 500.000 500.000
nasional
Ajuan Paten dan Hak
1 kali 2.500.000 2.500.000
Cipta
Cetak poster 3 Lembar 100.000 300.000
Pulsa 4 orang 50.000 200.000
Subtotal 4.500.000
Total 12.040.000
Terbilang Dua belas juta empat puluh ribu rupiah

Lampiran 3. Susunan Oraganiasai Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang
No Nama/NIM waktu(jam/mi Uraian Tugas
Studi ilmu
nggu)

1 Ketua/ NIM

2 Anggota 1/
NIM

3 Anggota 2/
NIM
SCAN SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI (KERTAS DIBERI HALAMAN DENGAN NOMER SESUAI URUTAN)

Anda mungkin juga menyukai