Anda di halaman 1dari 10

Program Studi : Teknik Sipil

Mata Kuliah : Geometri Jalan Raya

Dosen Pengajar : Anang Bakhtiar, ST.MT.

Nama : Erick Faradhika M.S

NIM : 21801051223

Hari / Jam : Jumat / 14.11-15.50

1) a. Apa yang anda ketahui dan pahami tentang Geometri Jalan !

 Jawaban :
Menurut saya geometrik jalan itu suatu bangun jalan raya yang
menggambarkan tentang bentuk/ukuran jalan raya baik yang menyangkut
penampang melintang, memanjang, maupun aspek lain yang terkait dengan
bentuk fisik jalan. Penetapan geometri jalan dalam perencanaan teknis jalan
sehingga jalan mampu mengakomodasi kepentingan pengguna jalan yang
aman, nyaman, cepat dan selamat.

b. Apa yang dimaksud dengan Alinyemen Horizontal dan Vertikal, jelaskan


serta gambarkan !

 Jawaban :
 Alinyemen Horizontal adalah kumpulan titik-titik yang membentuk
garis (lurus atau lengkung) sebagai proyeksi sumbu atau as jalan pada
bidang horizontal. Rencana alinyemen horizontal jalan di dalam peta
perencanaanjuga disebut rencana trase jalan. Alinyemen horizontal
terdiri atas bagian lurus dan bagian lengkung (disebut juga tikungan)
Bentuk kurva dalam Alinyemen Horizontal terdiri atas :
1) Full Circle – FC (Lengkung Penuh) yaitu lengkung yang hanya terdiri
dari bagian lengkung tanpa adanya peralihan. Yang dimaksud disini
adalah hanya ada satu jari-jari lingkaran pada lengkung tersebut.
2) Spiral-Spiral – SS yaitu lengkung yg hanya terdiri dari spiral-spiral
saja tanpa adanya circle. Ini merupakan model SCS tanpa circle.
Lengkung ini biasanya terdapat di tikungan dengan kecepatan sangat
tinggi.
3) Spiral-Circle-Spiral – SCS yaitu, Lengkung terdiri atas bagian
lengkungan (Circle) dengan bagian peralihan (Spiral) untuk
menghubungkan dengan bagian yang lurus FC. Dua bagian lengkung di
kanan-kiri FC (Full Circle) itulah yg disebut Spiral.

 Alinyemen Vertikal didefinisikan sebagai proyeksi sumbu jalan pada


bidang vertikal, berbentuk penampang memanjang jalan. Tujuan
perancangan alinyemen vertical adalah untuk menentukan elevasi titik-
titik penting jalan untuk dapat menjamin drainase jalan secara tepat
dan tingkat keselamatan yang dapat diterima.
Bentuk Alinyemen Vertikal terdiri atas:
1) Alinyemen Vertikal Cembung yaitu lengkungan yang dimana titik
perpotongan antara kedua tangen berada diatas permukaan jalan yang
bersangkutan.
2) Alinyemen Vertikal Cekung yaitu lengkungan dimana titik
perpotongan antara kedua tangen berada dibawah permukaan jalan.
Alinyemen Vertikal dapat berbentuk salah satu dari enam
kemungkinan pada gambar.
c. Jelaskan data-data apa yang diperlukan dalam perencanaan Alinyemen
Horizontal dan Alinyemen Vertikal !

 Jawaban :
1. Data Lalu Lintas atau LHR
Data arus lalu lintas merupakan informasi dasar bagi perencana dan desain dalam
suatu jalan. Data ini mencangkup suatu jaringan jalan atau hanya suatu daerah
tertentu dengan batasan yang telah ditentukan. Data lalu lintas didapatkan dengan
melakukan pendataan kendaraan yang melintasi suatur ruas jalan, 6 7 sehingga
dari hasil pendataan ini penulis dapat mengetahui volume lalu lintas yang
melintasi jalan tersebut. Data volume lalu lintas diperoleh dalam satuan kendaraan
per jam (kend/jam).
2. Data Topografi
Pengukuran peta topografi dimaksudkan untuk mengumpul data topografi yang
cukup untuk kebutuhan perencanaan dan dilakukan pada sepanjang ruas jalan
yang direncanakan. Hasil dari pengukuran ini digunakan dalam perencanaan 8
geometrik.
3. Data Penyelidikan Tanah
Data penyelidikan tanah diperoleh dari penyelidikan tanah yang meliputi
penelitian,analisa, dan pengujian laboratorium.
4. Data Penyelidikan Material
Data Penyelidikan Material dilakukan dengan mengadakan penelitian dan
penyelidikan terhadap material yang ada dan penyelidikan sumber material serta
perkiraan jumlah material yang dibutuhkan dalam pekerjaan
5. Data Penunjang
Data Penunjang adalah data lain yang perlu diperhatikan diantaranya data tentang
drainase. Peninjauan drainase meliputi data geologi,data fisik,data iklim,data dan
data curah hujan.

d. Buatkan flowchart perencanaan Alinyemen Horizontal dan Vertikal !

 Jawaban :

1. Flowchart Alinyemen Horizontal

STAR
1
T

∆ .20 . π . Rc
Data : Sudut belok (∆), Lc=
kecepatan rencana (VR) 180 °

N
Lc > 0,25 Jenis Tikungan : S-S
Hitung R min, Ls1, Ls2,
Ls3, θs, p
Y
Lc = 0 ; θs = ½ *∆

VR ² Jenis Tikungan : S-C-S θs . π . Rc


R min Ls=
L 127 (emax+ fmax) 90
Lall,odkfopkaewgper
Lalu diambil R rencana, nilainya
diatas R min, Hitung p, k, Ts, Es
Vr
Ls 1= T
3,6
Ls
p= −Rc (1−cos θs )
VRᵌ 6 Rc
Ls 2=0,022 −2,277
Rc
Lsᵌ
k =Ls− −Rc sin θs ¿
VR 40 Rcᵌ
e
C 1
Tc=((Rc + p) tan ∗∆)+ k
em−en 2
Ls 3= VR
3,6 ℜ 1
Es=(( Rc+ p) tan ∗∆)−Rc
2
N N Tikungan : Spiral
S-C-S ?
N Gambar tikungan dan
Pcek < 0,25 (SCS atau SS) superelevasinya

Y Y
Jenis Tikungan : Full Circle (FC)
1
Ls ²
Xs=Ls( 1− )
40 Rc ²
Rmin berubah Ls ²
Ys=
Tc = Rc tan (1/2 *∆) ; 6. Rc
Ec = Tc tan (1/4 *∆) ; Gambar tikungan dan
superelevasinya
∆ .2 π . Rc
Lc= ;
360 °
Gambar tikungan dan
END
superelevasinya

Keterangan Alinyemen Horizontal :


∆ = sudut belok
VR = kecepatan rencana, dilihat pada tabel 1 R min = Jari-jari tikungan minimum
Ls = panjang lengkung peralihan
emax = superelevasi maksimum (biasanya 10% atau 0,1)
fmax = koefisien gesekan melintang maksimum,
T = 3 detik
em = superelevasi maksimum en = superelevasi normal
re = (buku pak ATM hal 30) tingkat pencapaian perubahan kelandaian melintang jalan,
sebagai berikut :
untuk VR < 70 km/jam untuk VR > 80 km/jam
re mak = 0,035 m/m/det re mak = 0,025 m/m/det
θs = sudut lengkung spiral
pcek = parameter yg menentukan jenis tikungannya, apakah spiral (SCS atau SS), atau
Full Circle (FC).

2. Flowchart Alinyemen Vertikal


Keterangan untuk Alinyemen Vertikal
A = perbedaan kemiringan pada lengkung, dalam % Jh = Jarak pandang henti
T = waktu tanggap, ditetapkan 2,5 detik
Fp = koefisien gesek memanjang antara ban kendaraan dengan perkerasan jalan aspal,
ditetapkan 0,28-0,45 menurut AASHTO, fp akan semakin kecil jika V R makin tinggi,
menurut Bina Marga, fp = 0,35-0,55
+ l = adalah sama seperti g1, yaitu kemiringan sebelum titik lengkung, simbol ( + )
dimaksudkan, notasi plus atau minus mengikuti nilai g1, bila g1 bernilai minus, maka
dalam rumus menjadi (-l)
Jd = Jarak pandang mendahului
d1 = jarak yang ditempuh selama waktu tanggap (m)
d2 = jarak yang ditempuh selama mendahului sampai dengan kembali ke lajur semula
(m)
d3 = jarak antara kendaraan yang mendahului dengan kendaraan yang datang dari arah
berlawanan setelah proses mendahului selesai
d4 = jarak yang ditempuh oleh kendaraan yang datang dari arah berlawanan

Tabel Alinyemen Vertikal


Tabel kontrol panjang lengk. vertikal cekung berdasarkan jarak pandang henti

Kecepatan Rencana (km/jam) Jarak Pandang henti (m) Nilai lengkung vertikal (K)

20 20 3

30 35 6

40 50 9

50 65 13

60 85 18

70 105 23

80 130 30

90 160 38

100 185 52

Keterangan : nilai K perbandingan panjang lengkung vertical cekung (L) dan perbedaan
aljabar kelandaian (A) ; K = L/A ; L = K.A

Tabel control panjang lengkung vertical cembung berdasarkan jarak pandang henti
Kecepatan Rencana (km/jam) Jarak Pandang henti (m) Nilai lengkung vertikal (K)

20 20 1

30 35 2

40 50 4

50 65 7
60 85 11

70 105 17

80 130 26

90 160 39

100 185 52

Keterangan : nilai K perbandingan panjang lengkung vertical cembung (L) dan


perbedaan aljabar kelandaian (A) ; K = L/A ; L = K.A

Tabel panjang min. lengkung vertical yang didasarkan penampilan kenyamanan


Perbedaan kelandaian
VR (km/jam) Panjang lengkung (m)
memanjang (%)

<40 1 20 – 30

40 – 60 0,6 40 – 80

>60 0,4 80 – 150

Grafik Alinyemen Vertikal


grafik panjang lengk. vertikal cembung grafik panjang lengk. vertikal cekung
berdasarkan jarak pandang henti. berdasarkan jarak pandang henti
START

Data : Kemiringan sebelum (g1) dan sesudah (g2) titik lengkung (PPV); posisi titik PPV (stationing); elevasi PPV; VR

Jenis lengkung : Cekung atau Cembung


Cekung Cembung

A = |g1-g2| (dalam %) A = |g1-g2| (dalam %)


VR ²
Jh = 0,278VR .T +
254(fp+ l)
Jd = d1+d2+d3+d4

Menentukan Lv min
Menentukan Lv min
A . Jh ²
1.L¿ A . Jh ²
120+ 3,5 Jh 1.L¿
399
Bila Jh > L, maka L memenuhi
Bila Jh > L, maka L memenuhi
120+ 3,5 Jh Diambil nilai Lv terbesar, 399
2.L¿ 2 . L ¿ 2 Jh−
A dibulatkan A
Bila Jh > L, maka L memenuhi Bila Jh > L, maka L memenuhi

A .L A . Jd ²
3. Melihat tabel kontrol panjang lengkung Ev= 3.L¿
vertikal cekung berdasarkan jarak pandang 800 840
henti, lihat VR, ambil K, L=K.A ; A dalam % Bila Jd > L, maka L memenuhi

1 2 3 4 5
1 2 3 4 5

4. Melihat grafik panjang lengkungan Sta titik PPVi = sudah diketahui


vertikal cekung berdasarkan jarak Elevasi PPVi = sudah diketahui
840
4. L=2 Jd−
pandang henti, lihat VR, lihat Sta titik PLVi = sta PPVi – L/2 A
oerbedaan kelandaian (A, dalam %), Elevasi PLVi = elevasi PPVi – (L/2 x g1) Bila Jd > L, maka L memenuhi.
didapat L. Stat titik PTVi = Sta PPVi + L/2
Elevasi PTVi = elevasi PPVi + (L/2 x g2) 5. Melihat tabel kontrol panjang
lengkungan vertikal cembung
5. Melihat tabel panjang min Gambar Lengkung berdasarkan jarak pandang henti, lihat
lengkungan vertikal yang didasarkan VR, ambil K, L=K.A ; A dalam %.
penampilan kenyamanan, dan jarak
pandang, didapat L.
6. Melihat grafik panjang
lengkungan vertikal cembung
berdasarkan jarak pandang henti,
lihat VR, lihat perbedaan kelandaian
(A dalam %), didapatkan L.

7. Melihat tabel panjang lengkungan


vertikal cembung yang didasarkan
penampilan kenyamanan, dan jarak
pandang, didapatkan L.

END

Anda mungkin juga menyukai