Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pada pembahasan rangkaian listrik, arus maupun tegangan yang dibahas adalah untuk
kondisi steady state atau mantap. Akan tetapi sebenarnya sebelum rangkaian mencapai
keadaan steady state, arus maupun tegangan pada rangkaian mengalami transisi (transien)
dan jika transisi berakhir maka dapat dikatakan arus maupun tegangan pada rangkaian
tersebut telah mencapai keadaan steady state.
Pada resume kali ini akan membahas mengenai memahami gejala dan konsep transien
pada rangkaian RLC pada arus DC, memahami gejala dan konsep transien pada
rangkaian RL pada arus AC.

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Apa yang dimaksud transien?
b.Apa yang dimaksud dengan gejala peralihan pada rangkaian RC
arus searah?
c.Bagaimana cara menghitung arus, tegangan, serta daya pada
gejala peralihan pada rangkaian RC arus searah?

d.Bagaimana persamaan serta cara menghitung arus


rangkaian RLC saat transien pada arus DC?
e.Bagaimana persamaan dan cara menghitung arus rangkaian
RL saat transien pada arus AC?

1.3 TUJUAN PENULISAN


A Mahasiswa.dapat memahami perhitungan arus dalam
rangkaian RLC pada arus DC
B. Mahasiswa dapat memahami perhitungan arus dalam
rangkaian RL pada arus AC
C Mahasiswa.Dapat memahami grafik arus dalam rangkaian
RLC pada arus DC dan grafik arus
dalam rangkaian RL pada
arus AC
D.Mahasiswa dapat memahami gejala dan konsep transien
pada rangkaian RC.
E.Mahasiswa dapat memahami penghitungan tegangan, arus
dan daya saat pengisian dan pengosongan RC

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 TRANSIEN
Transien adalah kondisi perubahan dari tegangan nol ke tegangan
stasioner

(maksimum).

Atau

transien

adalah

kondisi

perubahan

dari

tegangan stasioner (maksimum) ke tegangan nol. Transien hanya terjadi


sebentar dan biasanya hanya terjadi pada sekian detik. Keadaan tegangan
stasioner adalah keadaan pada saat suatu tegangan maksimum, seperti
pada saat lampu menyala.
Contoh alat yang mengalami masa Transien dan Stasioner yaitu solder
dan kompor listrik. Stasioner terjadi saat solder telah panas dan dapat
melelehkan timah. Sedangkan pada kompor listrik masa stasioner terjadi
pada saat kumparan berwarna merah atau telah panas.

Bagian yang mengalami stasioner

2.2 RANGKAIAN RC
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan
arus listrik di dalam medan listrik sampai batas waktu tertentu dengan cara
mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan arus listrik. Adapun
cara kerja kapasitor dalam sebuah rangkaian elektronika adalah dengan cara

mengalirkan arus listrik menuju kapasitor. Apabila kapasitor sudah penuh


terisi arus listrik, maka kapasitor akan mengeluarkan muatannya dan
kembali mengisi lagi. Begitu seterusnya.

Bila saklar ditutup maka akan mengalir arus pengisian pada C, lama
pengisian ditentukan oleh besar atau kecil nilai C.
Persamaan rangkaian saat saklar di on-kan:
V =V R +V C
V =R I +

V =R

q
C

dq q
+
dt C

C V q=R C

dq
dt

dq
1
=
dt
C V q R C
d ( C V q ) 1
=
dt
C V q
RC

Untuk t = 0, q = 0, dan t = t, q = q
q

d (C V q )
C V q = R1C dt
0
0

[ ln ( C V q ) ] 0 = R1C [ t ] t0
q

t
C V q
=e RC
CV

q
=e RC
CV
t

q=C V 1e RC

C V =qmax =0

Jika

t
RC

q= ( 1e )

Jika q=C V

CVC

t
RC

=C V (1e )

V C =V 1e RC

Jika
t
RC

q= ( 1e )
0

t
dq 0 RC
=
e
dt RC

I=

CV RC
e
RC
t

I =I 0 e RC

RC
dq d 0 1e
=
dt
dt

Sehingga
V R =I R

V R=

V RC
e R
R
t

V R =V e RC

Grafik muatan, arus, dan tegangan sebagai fungsi waktu pada proses
pengisian kapasitor

VL

VR

2.3 TETAPAN WAKTU ITC


t

I =I 0 e RC
I=

Untuk

I0
e

I=0,3681

2.4 DAYA SAAT PENGISIAN RC


Daya Saat Hambatan R
PR =V R I
2t

PR =V I 0 e RC

2 t

V2
PR = e RC
Daya Saat
R Pengisian Kapasitor (C)
PC =V C I
t

2t

PC =VI 0 e RC VI 0 e RC
t

PC =

2 t

V 2 RC V 2 RC
e e
R
R

Daya Total
PT =P R + PC

V 2 RC
PT = e
R

Grafik Daya Saat Pengisian RC

2.5 PENGOSONGAN PADA RC

Jika saklar dipindahkan dari posisi (2) ke posisi (1), maka mengalir arus
pengosongan. Arus pengosongan akan berhenti setelah muatan C habis.
Nilai arus sangat dipengaruhi oleh besar atau kecilnya nilai kapasitor.
Harga VC akan berkurang dari harga maksimum menjadi NOL
V R + V c =0
q
RI + =0
C
R

dq q
=
dt C
q0

dq 1
dq 1
=
dt =
dt
q RC 0 q RC
0
Untuk t=0, q==0, t=t , q=q

ln

q 1
=
t
0 RC

q=0 e

t
RC

C V c =CV e RC

2.6 DAYA SESAAT SAAT PENGOSONGAN RC


Daya Pada Hambatan R
PR =V R

2 t

V
PR = e RC
R Kapasitor C
Daya Pada
Pc =V C . I

Daya Total
Pt =P R + Pc
2 t

2 t

V2
V2
e RC e RC
R
R
Pt =0

Daya Total pada saat pengosongan kapasitor


adalah
NOL
Grafik
Daya
Saat Pengosongan RC

2.7 TRANSIEN PADA RANGKAIAN RLC


Persamaan rangkaian sewaktu saklar dihubungkan ke posisi 1 yaitu saat (proses
pengisian), sebagai berikut :

di
q
+ R . I + =V
dt
C

Karena i=

dq
, makadq=i dt (sehingga q= i dt)
dt

Persamaannya menjadi :
L

di
1
+ RI + i. dt=V
dt
C

di
dt

Bila di deferensialkan terhadap

, maka persamaannya menjadi:

d2i
di 1
+ R + i=0
2
dt C
dt

Kemudian dikalikan dengan

1
L , sehingga :

d i R di 1
+
+
i=0
dt 2 L dt LC
Misalkan ,:
di
=D
dt

( D + RL D+ LC1 ) i=0
2

Maka akar akar persamaannya adalah ,

R
R
4
+ ( )
L
L
LC
D 1=
2

Dan

Misal :
R
L

R
dan =
2L
D 1= +

Maka,

D 2=
Dalam hal ini ada 3 kasus yang mungkin akan terjadi :
1.
R
2L

R2 4

L LC

L
D2=

Akar-akar D1 dan D2 riil dan berbeda.

Rangkaian tersebut disebut dengan OVER DAMPED (keadaan teredam lebih).

Dari persamaan 1 dapat ditulis dalam bentuk faktor

[ D( + )] I [ D( )]=0
Dan arusnya adalah:

I =C1 e

( + ). t

+C 2 e

( ). t

Atau
I =e . t (C 1 e .t C 2 e .t )
Dengan grafiknya:

Anda mungkin juga menyukai