Anda di halaman 1dari 10

ARUS TRANSIEN

Arham*), Santri Ramadani, Widya Angraeni


Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi
2016

LATAR BELAKANG
Arus transien merupakan arus yang bersifat sementara atau merupakan arus yang
timbul sesaat dalam suatu rangkaian elektronika. Karena arus ini mengecil terhadap waktu,
sehingga arus transien hanya timbul sesaat atau bukan konstan. Ini terjadi pada peristiwa
pengisian dan pengosongan muatan pada kapasitor. Peristiwa pengisian dan pengosongan
muatan pada kapasitor memegang peranan penting dalam elektronika. Seperti contohnya
pasa peristiwa, ini digunakan untuk mengubah dan mengolah denyut dalam pesawat televisi,
penundaan waktu, menghasilkan pengapitan cahaya, dan sebagainya.
Arus yang berhubungan dengan proses pengisian dan pengosongan muatan pada
kapasitor ini selalu mengecil terhadap waktu (arus transien), artinya arus yang hanya timbul
sesaat atau bukan arus konstan. Kapasitor merupakan piranti yang berguna menyimpan
muatan dan energi. Kapasitansi adalah rasio antara besar muatan Q pada masing-masing
konduktor dengan beda potensial V di antara konduktor-konduktor tersebut.
Kapasitor adalah komponen terpenting, namun rasanya tak salah jika ada satu untai
piranti elektronika elektronika yang dirangkai tanpa menggunakan kapasitor. Kalaupun
secara fisik kapasitor tidak dipakai dalam suatu untai elektronika, watak atau karakteristik
kapasitas elektrolit tetap hadir pada piranti - piranti yang lain, baik itu pada resistor, dioda,
ataupun transistor. Oleh sebab itu pemahaman watak-watak kapasitas mutlak perlu jika kita
ingin menguasai teknologi modern yang boleh dikata hampir selalu berkaitan dengan
elektronika. Secara umum kapasitor terdiri dari dua elektroda yang terbuat dari konduktor,
dan bahan dielektrik yang berada di antara kedua elektroda itu. Untuk mempelajari watak
kapasitor tersebut diperlukan model ideal yang sederhana. Di dalam model ini bahan
dielektrik dianggap bersifat isolator ideal, yakni dapat dianggap tidak memiliki daya hantar
listrik sama sekali. Dalam istilah ilmiahnya konduktivitas listrik suatu isolator ideal sama
dengan nol.
Agar lebih memahami mengenai tentang arus transien, maka dilakukan percobaan agar
diharapkan mahasiswa dapat memplot kurva arus dan tegangan terhadap waktu pengisian
dan pengosongan muatan pada kapasitor, menginterpretasi grafik pengisian dan
pengosongan muatan kapasitor, dan menetukan tetapan waktu kapasitif dan kapasitansi
kapasitor berdasarkan kurva arus dan tegangan terhadap waktu.

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara memplotkan kurva arus dan tegangan terhadap waktu pengisian dan
pengosongan muatan kapasitor?
2. Bagaimana cara menginterpretasikan grafik pengisian dan pengosongan muatan
kapasitor?
3. Bagaimana cara menentukan teapan waktu kapasitif dan kapasitansi kapasitor
berdasarkan kurva arus dan tegangan terhadap waktu?
TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memplot kurva arus dan tegangan terhadap waktu pengisian dan
pengosongan muatan kapasitor.
2. Mahasiswa dapat menginterpretasikan grafik pengisian dan pengosongan muatan
kapasitor.
3. Mahasiswa dapat menentukan teapan waktu kapasitif dan kapasitansi kapasitor
berdasarkan kurva arus dan tegangan terhadap waktu.
KAJIAN TEORI
Suatu rangkaian yang berisi sebuah resistor dan kapasitor disebut rangkaian RC. Dalam
rangkaian seperti ini, arus tidak tunak tapi bervariasi terhadap waktu. Contoh rangkaian RC
adalah rangkaian dalam penghasil kilasan cahaya pada kamera. Sebelum suatu foto diambil,
baterai dalam penghasil cahaya tersebut memuiati kapasitor melalui resistor. Ketika hal ini
telah selesai, penghasil cahaya telah siap. Ketika gambar diambil, kapasitor membuang
muatan melalui lampu penghasil cahaya tersebut. Lalu kapasitor dimuati kembali oleh
baterai, dan penghasil cahaya siap kembali setelah beberapa saat untuk gambar yang lain.
Dengan menggunakan hokum Kirchhoff, kita peroleh persamaan-persamaa untuk muatan Q
dan arus I sebagai fungsi waktu untuk pengisian dan pelepasan muatan kapasitor melalui
sebuah resistor (Wikipedia, 2004).
Kapasitor adalah suatu komponen elektronik yang dibuat mempunyai nilai kapasitansi
tertentu. Kapasitansi adalah besaran fisis yang berhubungan dengan peristiwa terpisahnya
muatan listrik. Pada kapasitor muatan positif dan negatif terpisahkan oleh suatu isolator.
Muatan yang tersimpan dlama kapasitor adalah sebanding dengan beda tengangan antara
kedua pelat kapasitor. Kapasitansi menyatakan besar muatan listrik yang terpisahkan untuk
tiap satuan tegangan, yaitu:
𝑄
C=𝑉 (1.1)

atau

Q=C.V (1.2)

Persamaan (1.2) menyatakan bahwa makin besar kapasitansi C maka akan makin besar
jumlah muatan yang dapat tersimpan di dalam kapasitor (Sutrisno, 1986: 13).
Raektansi Kapasitif Xc merupakan perlawanan terhadap aliran arus ac akibat
kapasitansi dalam rangkaian bersangkutan. Satuan reaktansi kapasitif ialah ohm (Ω).
Reaktasi kapasitif dapat diperoleh dengan menggunakan rumus:
1
Xc = 2𝜋𝑓𝐶 (1.3)

di mana f metupakan frekuensi dan C merupakan kapasitansi (Gussow, 2004: 101).


Tegangan dan arus dalam suatu rangkaian yang hanya berisi reaktansi kapasitif dapat
diperoleh dengan menggunakan hokum Ohm. Akan tetapi, untuk rangkaian kapasitif, R
digantikan dengan Xc.
Vc = IcXc (1.4)
di mana Vc merupakan tegangan pada kapasitornya dan Ic merupakan arus yang melalui
kapasitornya (Gussow, 2004: 102).
1. Pengisian Muatan Pada Kapasitor
Menurut Tim penyusun (2016:22) menyatakan bahwa pada gambar 2.1
memperlihatkan sebuah rangkaian dasar RC yang dapat digunakan untuk mengkaji
proses pengisian dan pengosongan muatan pada kapasitor.

Gambar 2.1. Rangkaian RC.

Saklar terbuka pada awalnya, lalu ditutup ke posisi S1 pada saat t = 0. Muatan mulai
mengalir melalui resistor dan menuju plat positif kapasitor. Jika muatan pada kapasitor
pada beberapa saat adalah Q dan arus rangkaian adalah I, aturan simpal Kirchhoff
memberikan
V f  VR  VC  0
atau
Q
Vf  I R  0
C (1.5)

Menurut Tim penyusun (2015: 22-23), dalam rangkaian ini, arus sama dengan laju di
dQ
mana muatan pada kapasitor meningkat : I   , yang selanjutnya disubstitusi ke
dt
dalam Pers. (1.5) menghasilkan :

dQ Q
Vf  R  (1.6)
dt C

Dengan sedikit matematika untuk memisahkan antara besaran Q dan t, diperoleh :

  
Q  C V f 1  e t / RC  Q f 1  e t /  (1.7)

di mana Qf = C Vf adalah muatan akhir yang dapat pula dinyatakan dalam tegangan,


V (t )  V f 1  e  t /   (1.8)

di mana V(t) adalah tegangan pada suatu saat dalam kapasitor dan Vf adalah tegangan
maksimum atau akhir pada ujung-ujung kapasitor sedangkan  disebut konstanta waktu
kapasitif,  = RC, adalah waktu yang dibutuhkan muatan untuk bertambah dari nilai
awalnya.
Arus diperoleh dengan mendiferensialkan Persamaan (1.7):

dQ
I    C V f e  t / RC (1 / RC )
dt
atau
Vf
I  e  t / RC  I 0 e  t /
R (1.9)
Perhatikan gambar grafik dibawah yang menunjukkan plot tegangan pada kapasitor
terhadap waktu untuk rangkaian pengisian juga dapat dilihat bahwa gambar dari grafik
tersebut berbentuk linier hinggga mencapai titik konstannya, dan plot arus terhadap waktu
untuk rangkaian juga dapat dilihat bahwa gambar grafiknya bergerak linier terhadap waktu,
secara berturut-turut sebagai berikut.

Gambar 2.2 (a) dan (b) menunjukkan kurva tegangan dan arus sebagai fungsi waktu
dalam proses pengisian muatan pada kapasitor.

2. Pelepasan Muatan Pada Kapasitor


Menurut Tim Penyusun (2016: 24-25), dengan rangkaian seperti pada Gambar 2.1,
setelah kapasitor terisi penuh oleh muatan, saklar kemudian dibuka untuk mencegah
muatan mengalir ke resistor. Beda potensial pada kapasitor mula-mula V0 = Q0/C,
dengan C adalah kapasitansi. Karena tidak ada arus ketika saklar terbuka, tidak ada beda
potensial pada resistor.
Saklar ditutup ke posisi S2 pada waktu t = 0. Karena kini terdapat beda potensial
pada resistor, maka ada arus yang melewati resistor. Arus mula-mula adalah
V0 Q
I0   0 (1.10)
R RC
Arus ini disebabkan oleh aliran muatan dari plat positif kapasitor ke plat negatif
kapasitor melalui resistor. Setelah beberapa waktu, muatan pada kapasitor berkurang.
Karena muatan pada kapasitor berkurang, dengan mengambil arah arus searah jarum
jam sebagai positif, besar arus sama dengan laju pengurangan muatan. jika Q adalah
muatan pada kapasitor pada suatu waktu, arus pada waktu tersebut adalah
dQ
I  (1.11)
dt
Aturan loop Kirchhoff memberikan :
Q
IR0 (1.12)
C
(Tim Penyusun, 2016: 23-24)
di mana Q dan I merupakan fungsi waktu dan dihubungkan oleh Persamaan (1.11).
Substitusi – dQ / dt untuk I dalam Persamaan (1.12), diperoleh

Q dQ dQ 1
R 0 atau  Q (1.13)
C dt dt RC
Dan dengan sedikit matematika untuk memisahkan variabel-variabel Q dan t, diperoleh
Q (t )  Q0 e  t / RC  Q0 e  t /  Atau V (t )  V0 e  t / RC  V0 e  t / (1.14)

di mana  adalah konstanta waktu kapasitif,  = RC, yaitu waktu yang dibutuhkan oleh
muatan untuk berkurang menjadi 1/e dari nilai awalnya. Arus bisa diperoleh dengan
mendiferensialkan Persamaan (1.14):
dQ Q0  t / R C V0  t / R C
I   e atau I  e  I 0 e  t / (1.15)
dt RC R

di mana I0 = Q0/RC = V0 /R adalah arus mula-mula. Arus juga menurun secara


eksponensial terhadap waktu dan jatuh hingga 1/e dari nilai awalnya setelah t =  =
RC. Tipe penurunan ini disebut penurunan eksponensial, sangat umum terjadi di alam.
Hal ini terjadi pada laju di mana suatu kuantitas berkurang sebanding dengan kuantitas
itu sendiri.

Gambar 2.3 (a) Plot tegangan pada kapasitor sebagai fungsi waktu untuk proses
pelepasan muatan. (b) Plot arus terhadap waktu untuk proses pelepasan muatan.

Gambar 2.3 (a) dan (b) menunjukkan kurva pengosongan muatan pada kapasitor dalam
rangkaian RC sebagai fungsi waktu.
METODE PERCOBAAN
Alat dan Bahan
1. Komutator 1 buah
2. Elko 1 buah
3. Resistor cincin 1 buah
4. Stopwatch 1 buah
5. Power supply 1 buah
6. voltmeter 1 buah
7. amperemeter 1 buah
8. kabel penghubung 8 buah
Identifikasi Variabel
Varibel-variabel dalam kegiatan ini adalah :
1. Variabel manipulasi : waktu (t) (s)
2. Variabel respon : tegangan (V) (volt), kuat arus (I) (A)
3. Variabe l Kontrol : resistor (R) (Ω), kapasitansi kapasitor (C) (F), tegangan
sumber (V) (volt)
Definisi Operasional Variabel
1. Variabel manipulasi
Waktu lamanya pengukuran tegangan dan kuat arus untuk selang waktu 10 detik hingga
tercapai keadaan konstan yang diukur menggunakan stopwatch dengan simbol t dan
satuan sekon (s).
2. Variabel respon
a. Tegangan adalah beda potensial arus yang mengalir pada kapasitor dari kaki positif
ke kaki negatifnya yang diukur menggunakan voltmeter dengan simbol V dan satuan
volt (volt)
b. Kuat arus adalah besarnya arus yang mengalir pada kapasitor dan hambatan yang
diukur dengan menggunakan amperemeter dengan simbol A dan satuannya adalah
ampere (I) (A)
3. Variabel Kontrol
a. Resistor adalah komponen elektronika yang memiliki resistansi tetap yang
digunakan untuk menghambat arus pada rangkaian dengan simbol R dan
satuannya adalah ohm (Ω).
b. Kapasitansi kapasitor adalah nilai kapasitas dari kapasitor dengan simbol C dan
satuannya Farat (F).
c. Tegangan sumber merupakan tegangan yang bersumber dari power supply
dengan simbol V dan satuannya volt (V).
Prosedur Kerja
Hal pertama yang kami lakukan pada praktikum ini adalah menguji terlebih dahulu
kabel penghubung menggunakan alat ukur amperemeter, kemudian kami menguji komponen
elko dan resistor menggunakan alat penguji yang sama. Selanjutnya mencatat spesifikasi
komponen yang akan digunakan, setelah itu pengatur tegangan pada power supply sebesar
12V dengan cara menguhubungkan voltmeter dengan power supply dan putar tuasnya se
hingga mencapai 12V terbaca pada alat ukur, selanjutnya merangkai komponen seperti pada
gambar dibawah ini;

A K R

B
+
V
C

Sesudah merangakai rangkaian, lalu pastikan pernagkat bekerja dengan baik dengan
menutup saklar K (komutator), dan memperhatikan penunjukan ammeter dan voltmeter. Jika
saklar ditutup ke posisi A (pengisian), maka nilai tegangan seharusnya menunjukkan
peningkatan yang semakin lambat dan nilai kuat arus seharusnya menunjukkan penurunan
yang semakin lambat. dan jika saklar ditutup ke posisi B (pengosongan), maka keduanya,
nilai tegangan dan kuat arus seharusnya menunjukkan penurunan yang semakin lambat.
Kemudian membuka kembali saklar K dan mrngosongkan muatan elko dengan menghubung
singkatkan kedua kakinya selama beberapa detik, lalu memasang kembali keposisinya pada
rangkaian. Jika semuanya sudah selesai selanjutnya melakukan pengukuran dengan menutup
saklar K ke posisi A bersamaan dengan menekan tombol stopwatch sekaligus mencatat nilai
tegangan dan kuat arus yang terbaca pada saat t = 0. Catat nilai tegangan dan arus yang
terbaca untuk setiap selang waktu 10 detik hingga tegangan di voltmeter menunjukan 11,16V
dan ambil dua data setelahnya kemudian pada arus mengambil dua data sesudah 0,00A.
Kemudian dilanjutkan pada pengukuran pengosongan muatan dengan caea menghubungkan
saklar K ke posisi B dan mencatat tegangan dan arus yang terbaca setiap rentang waktu 10
detik seperti pada pada saat pengisian. Mengambil tiga data untuk pengisian dan
pengosongan muatan kapasitor.
HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS DATA
Hasil Pengamatan
Kegiatan 1.
R = 10 𝐾Ω = 10000 Ω
C = 3300 µ𝐹 = 3300 x 10-6 F
𝑉𝑠 = 12 𝑉𝑜𝑙𝑡
Tabel 1.Pengisian dan Pengosongan Muatan pada Kapasitor
PengisianMuatanKapasitor PengosonganMuatanKapasitor
t (s) Vc (volt) I (mA) Log I t (s) Vc (volt) I (mA) Log I
0 |3,38±0,01| |1,16±0,01| 0,0644 0 |11,55±0,01| |1,11±0,01| 0,0453

10 |4,35±0,01| |0,88±0,01| - 10 |8,22±0,01| |0,82±0,01| -


0,0555 0,0861
20 |5,54±0,01| |0,65±0,01| - 20 |06,19±0,01| |0,62±0,01| -
0,1871 0,2076
30 |7,10±0,01| |0,49±0,01| - 30 |4,77±0,01| |0,47±0,01| -
0,3098 0,3279
PengisianMuatanKapasitor PengosonganMuatanKapasitor
t (s) Vc (volt) I (mA) Log I t (s) Vc (volt) I (mA) Log I
40 |8,40±0,01| |0,37±0,01| - 40 |3,40±0,01| |0,34±0,01| -
0,4318 0,4685
50 |9,21±0,01| |0,27±0,01| - 50 |2,54±0,01| |0,25±0,01| -
0,5686 0,6020
60 |9,96±0,01| |0,20±0,01| - 60 |1,95±0,01| |0,19±0,01| -
0,6989 0,7212
70 |10,45±0,01| |0,15±0,01| - 70 |1,44±0,01| |0,14±0,01| -
0,8239 0,8538
80 |10,84±0,01| |0,11±0,01| - 80 |1,05±0,01| |0,10±0,01|
-1
0,9586
90 |11,16±0,01| |0,08±0,01| - 90 |0,79 ±0,01| |0,07±0,01| -
1,0969 1,1549
100 |11,35±0,01| |0,06±0,01| - 100 |0,64±0,01| |0,05±0,01| -
1,2218 1,3010
110 |11,50±0,01| |0,04±0,01| - 110 |0,45±0,01| |0,04±0,01| -
1,3979 1,3979
120 |0,33±0,01| |0,03±0,01| -
1,5228
130 |0,26±0,01| |0,02±0,01| -
1,6989
140 |0,20±0,01| |0,01±0,01| -2
150 |0,15±0,01| |0,01±0,01| -2
160 |0,11±0,01| |0,00±0,01| ∞
170 |0,09±0,01| |0,00±0,01| ∞
180 |0,07±0,01| |0,00±0,01| ∞

Tabel 2. Pengisian dan Pengosongan Muatan Kapasitor


PengisianMuatanKapasitor PengosonganMuatanKapasitor
t (s) Vc (volt) I (mA) Log I t (s) Vc (volt) I (mA) Log I
0 |61,00±0,01| |1,18±0,01| 0,0718 0 |11,64±0,01| |1,16±0,01| 0,0644

10 |3,43±0,01| |0,84±0,01| - 10 |8,44±0,01| |0,84±0,01| -


0,0757 0,0757
20 |5,51±0,01| |0,63±0,01| - 20 |6,11±0,01| |0,61±0,01| -
0,2006 0,2146
30 7,01±0,01| |0,47±0,01| - 30 |4,71±0,01| |0,46±0,01| -
0,3279 0,3372
40 |8,41±0,01| |0,36±0,01| - 40 |3,72±0,01| |0,35±0,01| -
0,4436 0,4559
50 |9,31±0,01| |0,27±0,01| - 50 |2,61±0,01| |0,26±0,01|
-05850
0,5686
PengisianMuatanKapasitor PengosonganMuatanKapasitor
t (s) Vc (volt) I (mA) Log I t (s) Vc (volt) I (mA) Log I
60 |10,00±0,01| |0,20±0,01| - 60 |1,94±0,01| |0,19±0,01| -
0,6989 0,7212
70 |10,48±0,01| |0,15±0,01| - 70 |1,44±0,01| |0,14±0,01| -
0,8239 0,8538
80 |10,86±0,01| |0,11±0,01| - 80 |1,10±0,01| |0,10±0,01|
-1
0,9586
90 |11,14±0,01| |0,08±0,01| - 90 |0,81 ±0,01| |0,07±0,01| -
1,0969 0,1549
100 |11,34±0,01| |0,06±0,01| - 100 |0,59±0,01| |0,05±0,01| -
1,2218 1,3010
110 |11,50±0,01| |0,04±0,01| - 110 |0,46±0,01| |0,04±0,01| -
1,3979 1,3979
120 |0,33±0,01| |0,03±0,01| -
1,5228
130 |0,26±0,01| |0,02±0,01| -
1,6989
140 |0,20±0,01| |0,01±0,01| -2
150 |0,15±0,01| |0,01±0,01| -2
160 |0,11±0,01| |0,00±0,01| ∞
170 |0,09±0,01| |0,00±0,01| ∞
180 |0,07±0,01| |0,00±0,01| ∞

Tabel 3. Pengisian dan Pengosongan Muatan Kapasitor


PengisianMuatanKapasitor PengosonganMuatanKapasitor
t (s) Vc (volt) I (mA) Log I t (s) Vc (volt) I (mA) Log I
0 |3,54±0,01| |0,83±0,01| - 0 |11,49±0,01| |1,13±0,01|
0,0530
0,0809
10 |5,86±0,01| |0,60±0,01| - 10 |8,50±0,01| |0,83±0,01| -
0.2218 0,0809
20 |7,35±0,01| |0,46±0,01| - 20 |6,21±0,01| |0,63±0,01| -
0,3372 0,2006
30 |8,62±0,01| |0,34±0,01| - 30 |4,66±0,01| |0,47±0,01| -
0,4685 0,3279
40 |9,62±0,01| |0,23±0,01| - 40 |2,64±0,01| |0,34±0,01| -
0,6382 0,4685
50 |10,13±0,01| |0,19±0,01| - 50 |2,33±0,01| |0,25±0,01| -
0,7212 0,6020
60 |10,58±0,01| |0,14±0,01| - 60 |1,94±0,01| |0,19±0,01| -
0,8538 0,7212
PengisianMuatanKapasitor PengosonganMuatanKapasitor
t (s) Vc (volt) I (mA) Log I t (s) Vc (volt) I (mA) Log I
70 |10,92±0,01| |0,10±0,01| 70 |1,40±0,01| |0,14±0,01| -
-1,0
0,8538
80 |11,20±0,01| |0,07±0,01| - 80 |1,08±0,01| |0,10±0,01|
-1
1,1549
90 |11,40±0,01| |0,05±0,01| - 90 |0,81 ±0,01| |0,07±0,01| -
0,3010 0,1549
100 |0,61±0,01| |0,05±0,01| -
1,3010
110 |0,46±0,01| |0,04±0,01| -
1,3979
120 |0,34±0,01| |0,03±0,01| -
1,5228
130 |0,26±0,01| |0,02±0,01| -
1,6989
140 |0,21±0,01| |0,01±0,01| -2
150 |0,15±0,01| |0,01±0,01| -2
160 |0,12±0,01| |0,00±0,01| ∞
170 |0,09±0,01| |0,00±0,01| ∞
180 |0,07±0,01| |0,00±0,01| ∞

Anda mungkin juga menyukai