Anda di halaman 1dari 10

Meisin Tia Intansari

2020-11-152
MODUL IV
RANGKAIAN TRANSIENT
I. TUJUAN
a. Memahami pengertian konstanta waktu secara visual
b. Mencari konstanta waktu dari rangkaian RC dan RL yang dicatu dengan sumber daya
arus searah

II. ALAT & BAHAN


a. Power Supply
b. Multimeter
c. Induktor
d. Kapasitor
e. Kabel penghubung
f. Stopwatch

III. TEORI
1. Rangkaian RC
Secara umum, kondisi peralihan transient adalah kondisi pada saat suatu system sedang
beralih dari kondisi mantap yang satu ke keadaan mantap lainnya (misalnya dari
kondisi tanpa tegangan menjadi bertegangan). Kondisi peralihan pada rangkaian RC
terjadi pada saat pengisian ataupun pelepasan muatan pada / dari kapasitor. Kecepatan
pengisian / pelepasan muatan tersebut tergantung dari kapasitor, besar perlawanan /
tahanan rangkaian serta tegangan pengisi / tegangan kapasitor. Beberapa kondisi yang

bisa terjadi pada rangkaian RC adalah sebagai berikut.


Gambar 4.1 Saklar Terbuka Gambar 4.2 Saklar Baru Gambar 4.3 Saklar
Tertutup
Kondisi peralihannya sebagai berikut :

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Meisin Tia Intansari
2020-11-152
Pada saat t = 0, saklar ditutup dan arus mulai mengalir. Besar aliran arus merupakan
fungsi dari waktu, nilai tahanan R dan kapasitansi C. Besar tegangan pada kapasitor C
terhadap waktu mengikuti persamaan :

V =E ( 1−e )
−t
RC (Pers 4.1)

Bentuk gelombangnya :

Gambar 4.4
Dimana
VCK = besar tegangan kapasitor pada konstanta waktu = ± 0,8 E
tK = konstanta waktu
Sedangkan besarnya arus pengisian yang mengalir adalah:
V c −t
I = e RC (Pers 4.2)
R
Bila besar E diketahui, konstanta waktu yang diperlukan dapat dihitung dan nilai
RC dapat ditentukan. Adakalanya kondisi suatu rangkaian RC adalah sebagai
berikut:

Gambar 4.5 Saklar Terbuka Gambar 4.6 Saklar Baru Gambar 4.7 Saklar
Tertutup
Tertutup
Kondisi peralihan yang terjadi adalah sebagai berikut :
Sesaat setelah saklar dipindahkan dari posisi 1 ke posisi 2, terjadi aliran arus
atau pelepasan muatan kapasitor melalui rangkaian tertutup dengan melewati pelawan

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Meisin Tia Intansari
2020-11-152
atau tahanan R. Tegangan kapasitor turun secara eksponensial dengan kecepatan
penurunan yang merupakan fungsi dari waktu nilai R dan C.
Besar tegangan kapasitor mengikuti persamaan :
−t
V C =V C (0) e RC (Pers

4.3)
Sedangkan arus pelepasan muatan kapasitor kurang lebih sama dengan arus
pengisiannya. Bentuk gelombang tegangan kapasitor sesuai persamaan di atas
adalah :
V C (0 ) −t
I= e RC
R
(Pers 4.4)
Gambar 4.8

2. Rangkaian RL
Baik kapasitor maupun induktor, keduanya mempunyai kemampuan untuk
menyimpan energi. Pada kapasitor, energi disimpan dalam bentuk akumulasi
muatan listrik. Sedangkan ada induktor, energi disimpan dalam bentuk medan
magnet.
Pada saat suatu rangkaian RL beralih dari kondisi mantap satu ke kondisi lainnya,
terjadi proses peralihan. Kondisi peralihan yang terjadi akan mirip dengan
peralihan pada rangkaian RC (gambar 4.1, 4.2, 4.3 dan gambar 4.5, 4.6, 4.7), hanya
saja kalau pada rangkaian RC yang menjadi titik perhatian adalah perubahan
tegangan pada kapasitor C, sedangkan pada rangkaian RL adalah aliran arusnya.
Kondisi peralihan pada rangkaian RL mengikuti persamaan:
E
I= ( 1−e−( R/ L ) t ) (Pers 4.5)
R
yang berlaku untuk gambar 4.9, dan

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Meisin Tia Intansari
2020-11-152
E −(R ¿¿L)t ¿
I= e (pers 4.6)
R
yang berlaku untuk gambar 4.10

Gambar 4.9 Pada saat t = 0, Gambar 4.10 Pada saat t = 0,


saklar S ditutup ke posisi 1 saklar S dipindah posisinya
(dari 1 ke 2)
Pada gambar 4.9, arus tidak bisa secara langsung mengikuti hukum Ohm karena
di
adanya perlawanan dari induktor (berupa tegangan induksi sebesar L )
dt
Pada gambar 4.10, energi elektromagnet yang tersimpan pada induktor dapat
diubah kembali menjadi energi listrik, sehingga terjadi aliran arus.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Meisin Tia Intansari
2020-11-152
IV. TEORI TAMBAHAN
Dalam setiap kajian rangkaian RC, fenomena transien dalam proses pengisian dan pengosongan
muatan kapasitor menjadi topik utama. Peristiwa pengisian dan pengosongan muatan kapasitor
memegang peranan penting dalam elktronika.arus yang berhungan dengan inimengecil terhadap
waktusehingga disebiut arus transien, yang berarti arus yang hanya timbul sesaat atau bukan arus
konstan. Peristiwa ini digunakan untuk mengubah dan mengolah denyut dalam pesawat televisi,
penundaan waktu dan sebagainya (Bakri, Haris dkk, 2015).
Kapasitor merupakan kombinasi dari dua konduktor. Konduktor ini disebut keping. Beda
potensial ΔV akan muncul di antara kedua konduktor karena terdapat muatan pada kedua
konduktor. Apa yang menyebabkan jumlah muatan yang berbeda pada keping konduktor
kapasitor apabila diketahui beda potensialnya? Eksperimen menunjukkan bahwa jumlah muatan
Q pada kapasitor secara linier sebanding dengan beda potensial di antara kedua konduktor. Kita
dapat mendefinisikan hubungan ini sebagai berikut. Kapasitans C dari kapasitor didefinisikan
sebagai perbandingan besar muatan di salah satu konduktor dengan besarnya beda potensial di
antara kedua konduktor (Serway, 2010: 310-311).  Telah kita ketahui bahwa suatu kapasitor
terbuat dari dua pelat konduktor yang dipisahkan oleh suatu isolator atau dielektrik. Jika luas
pelat = A, jarak antara pelat = d, dan permitivitas dielektrik = ∈, maka nilai kapasitansinya

C = (∈A)/d  (1)

Jika kapasitor dengan kapasitansi C dihubungkan dengan suatu sumber tegangan V, maka setelah
beberapa waktu, di dalam kapasitor akan terkumpul muatan sebanyak

q = CV  (2)

Setelah nilai muatan ini tercapai, dikatakan kapasitor sudah terisi penuh. Isi muatan akan tetap
tersimpan dalam kapasitor selama tak ada kebocoran muatan yang mengalir dari pelat kapasitor
yang satu ke yang lain. Jika saklar dihubungkan kapasitor C tidaklah langsung terisi penuh, akan
tetapi memerlukan waktu (Sutrisno, 1986: 10-11)

Gambar 1. Rangkaian RC

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Meisin Tia Intansari
2020-11-152
Saklar terbuka pada awalnya, lalu ditutup ke posisi S1 pada saat t = 0. Muatan mulai mengalir
melalui resistor  dan menuju plat positif kapasitor. Jika muatan pada kapasitor pada beberapa
saat adalah Q dan arus rangkaian adalah I, aturan simpal Kirchhoff memberikan
 

Dalam rangkaian ini, arus sama dengan laju di mana muatan pada kapasitor meningkat : I = +
dQ/dt, yang selanjutnya disubstitusi ke dalam Pers. (3) menghasilkan :

dengan sedikit matematika untuk memisahkan antara besaran Q dan t, diperoleh :

di mana V(t) adalah tegangan pada suatu saat dalam kapasitor dan Vf adalah tegangan
maksimum atau akhir pada ujung-ujung kapasitor sedangkan  disebut konstanta waktu kapasitif,
 = RC, adalah waktu yang dibutuhkan muatan untuk bertambah dari nilai awalnya.
Arus diperoleh dengan mendiferensialkan Persamaan (5)

(7)

Gambar 2. (a) Plot tegangan pada kapasitor terhadap  waktu untuk rangkaian pengosongan

(b) Plot arus terhadap waktu untuk rangkaian pengisian. (Haris dan Saleh, 2016)

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Meisin Tia Intansari
2020-11-152
Pelepasan Muatan Pada Kapasitor

Dengan rangkaian seperti pada Gambar 3, setelah kapasitor terisi penuh oleh muatan, saklar
kemudian dibuka untuk mencegah muatan mengalir ke resistor. Beda potensial pada kapasitor
mula-mula V0 = Q0/C, dengan C adalah kapasitansi. Karena tidak ada arus ketika saklar terbuka,
tidak ada beda potensial pada resistor.Saklar ditutup ke posisi S2 pada waktu t = 0. Karena kini
terdapat beda potensial pada resistor, maka ada arus yang melewati resistor. Arus mula-mula
adalah

    
Arus ini disebabkan oleh aliran muatan dari plat positif kapasitor ke plat negatif kapasitor
melalui resistor. Setelah beberapa waktu, muatan pada kapasitor berkurang. Karena muatan pada
kapasitor berkurang, dengan mengambil arah arus searah jarum jam sebagai positif, besar arus
sama dengan laju pengurangan muatan. jika Q adalah muatan pada kapasitor pada suatu waktu,
arus pada waktu tersebut adalah

di mana Q dan I merupakan fungsi waktu dan dihubungkan oleh Persamaan (9) Substitusi – dQ /
dt untuk I dalam Persamaan (10), diperoleh

  (11)

Dan dengan sedikit matematika untuk memisahkan variabel-variabel Q dan t, diperoleh

Atau

di mana thau  adalah konstanta waktu kapasitif, thau = RC, yaitu waktu yang dibutuhkan oleh
muatan untuk berkurang menjadi 1/e dari nilai awalnya. Arus bisa diperoleh dengan
mendiferensialkan Persamaan (12) :

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Meisin Tia Intansari
2020-11-152

  

di mana I0 = Q0/RC = V0 /R adalah arus mula-mula. Arus juga menurun secara eksponensial
terhadap waktu dan jatuh hingga 1/e dari nilai awalnya setelah  t = thau  = RC. Tipe penurunan
ini disebut penurunan eksponensial, sangat umum terjadi di alam. Hal ini terjadi pada laju di
mana suatu kuantitas berkurang sebanding dengan kuantitas itu sendiri (Bakri, 2015: 53-60).

Gambar 3. (a) Plot tegangan pada kapasitor sebagai fungsi waktu untuk proses pelepasan
muatan. (b) Plot arus terhadap waktu untuk proses pelepasan muatan. (Haris dan Saleh, 2016).

Daftar Pustaka

https://Bakri,AbdulHaris,MAgusMartawijaya,danMuh.Saleh2015.Dasar-
DasarElektronikaSulawesiTengah:EdukasiMitraGrafika.com

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Meisin Tia Intansari
2020-11-152
V. PERCOBAAN
1. Rangkaian RC

Gambar 4.11 Gambar 4.12

1.1. Mengukur Total Waktu Pengisian


a. Buat rangkaian seperti pada gambar 4.11.
b. Pilih nilai R dan C yang besar.
c. Nyalakan sumber tegangan beserta ukur waktu pengisiannya (gunakan
stopwatch)
d. Pada t(0), masukan saklar S dan catat waktu yang diperlukan sampai V C bernilai
sama dengan tegangan sumber.
1.2. Membuat Kurva Pengisian Muatan
a. Setelah mendapat hasil total waktu pengisian pada percobaan 1.1 maka bagi
waktu total t menjadi t(1) sampai t(10).
b. Pada saat t = 0, masukan saklar s dan perhatikan jalannya jarum stopwatch
c. Pada setiap nilai tn catat harga tegangan VC hingga nilai VC = V.
1.3. Mengukur Waktu Pelepasan Muatan
a. Buatlah rangkaian seperti gambar 4.1.2
b. Masukan saklar S pada posisi 1 dan tunggu beberapa saata sampai VC =V
c. Pada t = 0 pindah ke posisi 2 dan amati waktu yang diperlukan sampai V C
bernilai 0 Volt
2. Rangkaian RL

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Meisin Tia Intansari
2020-11-152
2.1. Mengukur Waktu Kondisi Mantap Pengisian pada Induktor
a. Buat rangkaian seperti gambar 4.1.3
b. Tentukan nilai R dan L
c. Pada t=0, masukan saklar s dan amati waktu yang diperlukan sampai arus
menjadi stabil (tidak mengalami kenaikan lagi).
d. Ulangi percobaan dengan nilai R yang berbe
2.2. Mengukur Waktu Kondisi Mantap Pelepasan pada Induktor
a. Buat rangkaian seperti gambar 4.1.3
b. Tentukan nilai R dan L
c. Masukkan saklar S sampai arus menjadi stabil (tidak mengalami kenaikan lagi).
d. Buka saklar S bersamaan dengan waktu t(0) hingga arus I = 0 A. Catat waktu yang
diperlukan.
e. Ulangi percobaan dengan nilai R yang berbeda

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN

Anda mungkin juga menyukai