Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

RANGKAIAN LISTRIK
MODUL V HUKUM DASAR RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK

Nama : Rayhan Erdami

Kelompok : 5D

Kelas :D

Program Studi : S1 Teknik Elektro

Tgl Praktikum : 06 November 2021

Tgl Presentasi : 09 November 2021

Nama Asisten : Pratiwi Maharani

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO


INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA
2021
Rayhan Erdami
2020-11-136
MODUL V

HUKUM DASAR RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK

I. TUJUAN

a. Memahami dasar dasar rangkain arus bolak balik (AC)

b. Mengamati penerapan hukum Kirchoff dan Ohm pada sistem arus bolak balik.

II. ALAT DAN PERLENGKAPAN

a. Function Generator.

b. Resistor, Induktor, Kapasitor dengan nilai yang di tentukan.

c. Multimeter.

d. Kabel-Kabel Penghubung.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rayhan Erdami
2020-11-136
III. TEORI MODUL

1. Rangkaian Listrik Arus Bolak Balik:

Arus bolak balik adalah arus yang amplitude dan polaritasnya berubah terhadap waktu. peruberubahan
terhadap tersebut bias secara teratur maupun secara tidak teratur. Bentuk gelombang dari listrik arus
bolak-balik biasanya berbentuk gelombang sinusoida, karena ini yang memungkinkan pengaliran
energi yang paling efisien. Namun dalam aplikasi-aplikasi spesifik yang lain, bentuk gelombang lain
pun dapat digunakan, misalnya bentuk gelombang segitiga (triangular wave) atau bentuk gelombang
segi empat (square wave).

Gambar 5.1 Bentuk gelombang sinusoidal

2. Frekuensi dan Periode

Kebanyakan arus bolak balik yang dipakai adalah arus yang berubah terhadap waktu secara periodik.
Arus bolak-balik mempunyai tiga karakteristik, yaitu:

• Amplitudo

• Frekuensi

• Fasa

Arus bolak-balik yang berubah secara periodik, amplitudonya berubah secara teratur dari nol naik ke
harga maksimum lalu menurun sampai harga minimum dan kemudian naik lagi ke harga maksimum
begitu seterusnya secra berulang-ulang dengan selang waktu yang sama. Frekuensi adalah jumlah
cycle (gelombang) dalam 1 detik. Frekuensi mempunyai satuan Hertz (Hz) dan di beri notasi f.
Frekuensi yang digunakan ada sistem tenaga listrik (standar) adalah 50 Hz (seperti PLN) dan 60 Hz
(seperti di Amerika dan Jepang).

Jadi:

1
f= (Pers 5.1)
T

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk 1 “cycle(gelombang)” putaran penuh,dan diberi notasi
T.satuan dari periode adalah detik.
Laboratorium Dasar Teknik Elektro
Institut Teknologi PLN
Rayhan Erdami
2020-11-136
Jadi:

1
T= (Pers 5.2)
f

Amplitudo dapat didefinisikan sebagai jarak atau simpangan terjauh dari titik kesetimbangan dalam
gelombang sinusoidal.

3. Hukum Kirchoff Pada Sistem Arus Bolak Balik

Hukum Kirchoff tetap berlaku juga pada sistem arus bolak balik, yang perlu diperhatikan adalah
penjumlahan dari komponen-komponen arus atau tegangan harus memperhatikan sudut fasa dari
masing-masing komponen tersebut (tidak bisa dijumlahkan secara langsung). Komponen resistor,
induktor dan kapasitor apabila dirangkai secara seri dan dihubungkan dengan tegangan arus bolak
balik dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 5.2 Rangkaian R-L-C seriV

Besaran-besaran yang dapat dihitung pada rangkaian seri R - L - C adalah sebagai berikut:

a. Tegangan pada Rangkaian

VR = I.R

VL = I.XL

VC = I.XC

Tegangan totalnya adalah:


2
V = V R2−( V L −V C )
√ Pers 5.3

b. Hambatan pada Rangkaian

𝑋𝐿 = 𝜔.L

1
XC=
ω .C

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rayhan Erdami
2020-11-136
2
Z= X 2 + ( X L −X C )
√ Pers 5.4

c. Diagram fasor pada rangkaian R – L – C adalah:

V L −V C X L− X C
tanθ= = Pers 5.5
VR R

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rayhan Erdami
2020-11-136
IV. TEORI TAMBAHAN

DAFTAR PUSTAKA

http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=325436&val=7596&title=Analisis
%20Arus%20dan%20Tegangan%20Transien%20Akibat%20Pelepasan%20Beban%20pada%20Sis
%20Primer%20Transformer%20Unit%205,%20Unit%206,%20dan%20Unit%207%20Suralaya

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rayhan Erdami
2020-11-136
V. LANGKAH PERCOBAAN

1. Karakteristik Tegangan Arus Bolak Balik Pada Beban / Impedansi

Gambar 5.3

a. Buat rangkaian seperti gambar 5.3 di atas. Tentukan sendiri nilai R, L dan C yang digunakan. Hitung
nilai impedansinya

b. Atur tegangan sumber VS sampai bernilai 2 rms, catat besar tegangan VR, VL dan VC

c. Tampilkan bentuk gelombang VS pada kanal 1, kemudian tampilkan pada kanal 2 gelombang
teganagn VR, VL dan VC

d. Dari masing-masing bentuk gelombang tersebut tentukan sudut fasenya, dan gambarkan bentuk
gelombangnya

e. Gambar diagram vektor tegangan dan ambil kesimpulan apakah beban tersebut lead atau lag

f. Ulangi percobaan diatas dengan konfigurasi R, L dan C yang berbeda (3 konfigurasi)

2. Hukum Kirchoff Untuk Arus

Gambar 5.4

a. Buat rangkaian seperti gambar 5.4 di atas

b. Atur tegangan sumber sampai bernilai 2 Volt dan amati arus pada masing-masing cabang

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rayhan Erdami
2020-11-136
c. Tampilkan bentuk gelombang VS pada kanal 1, bentuk-bentuk gelombang arus dan kemudian
bentuk-bentuk gelombang tegnagn pada masing-masing cabang pada kanal 2 secara bergantian dan
gambarkan dalam satu koordinat

d. Tentukan sudut fase dari gelombang arus di atas dan gambarkan diagram vektornya (vektor VS
sebagai referensi)

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rayhan Erdami
2020-11-136
VI. DATA PENGAMATAN

1. Hukum Kirchoff untuk Tegangan

VR VL VC
V (Volt) R (Ω) L (mH) C (µF) I (mA)
(Volt) (Volt) (Volt)

2 100 2,5 10 8,34 0,861 0,427 0,596

4 100 2,5 10 17,68 1,711 0,856 1,207

1. Hukum Kirchoff untuk Arus

V (Volt) R (Ω) L (mH) C (µF) It (mA) IR (mA) IL (mA) IC (mA)

2 100 2,5 10 20,56 6,88 13,60 0,02

4 100 2,5 10 44,5 11,93 24,33 16,13

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rayhan Erdami
2020-11-136
VII. TUGAS AKHIR DAN PERTANYAAN

1. Hitunglah nilai reaktansi induktif dan kapasitif dari percobaan R-L-C (seri) tersebut?

2. Hitunglah nilai Impedansi dari percobaan R-L-C (seri), dan arus yang mengalir?

3. Hitunglah nilai reaktansi induktif dan kapasitif dari percobaan R-L-C (pararel) tersebut?

4. Hitunglah nilai Impedansi dari percobaan R-L-C (pararel), dan arus yang mengalir?

5. Apakah Hukum Kirchoff I dan II terbukti? Berikan alasannya!

Jawab

1. X L =2 πfL=2 π .50 Hz .2,5× 10−3 H=0,79 Ω

1 1
XC = = =318,31Ω
2 πfC 2 π .50 Hz 10 ×10−6 F

2 2
2. Z= R 2+ ( X L− X C ) = √1002 + ( 0,79−318,31 ) =332,89 Ω

V 2V
I= = =6,01 ×10−3 A
Z 332,89 Ω

V 4V
I= = =0,01 A
Z 332,89 Ω

3. X L =2 πfL=2 π .50 Hz .2,5× 10−3 H=0,79 Ω

1 1
XC = = =318,31 Ω
2 πfC 2 π .50 Hz 10 ×10−6 F

1 1
Z= = =0,79 Ω
2 2
4. 1 1 1 1 1 1
√( R )(
2
+ −
XL Xc ) √( ) (100 2
+ −
0,79 318,31 )
V 2V
I= = =2,53 A
Z 0,79 Ω

V 4V
I= = =5 , 0 6 A
Z 0,79 Ω

5. Pada percobaan tidak dapat terbukti karena nilai arus total dan arus dari resistor, kapasitor dan
induktor, bila dicari menggunakan rumus maka tidak sesuai dengan arus totalnya, hal ini dapat
disebabkan karena kesalahan praktikan dalam merangkai rangkaian, kemudian kesalahan dalam
membaca multimeter, kemudian kesalahan pada alat dan komponen yang digunakan.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rayhan Erdami
2020-11-136

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rayhan Erdami
2020-11-136
VIII. ANALISA

Pada praktikum ini berjudul hukum dasar arus bolak balik. Arus bolak balik adalah arus yang
amplitude dan polaritasnya berubah terhadap waktu. Perubahan terhadap bias tersebut secara teratur
maupun tidak teratur. Bentuk gelombang dari arus bolak balik adalah gelombang sinusoidal, karena ini
yang memungkinkan pengaliran energi yang paling efisien. Namun pada beberapa aplikasi spesifik
yang lain, bentuk gelombang dapat diubah seperti gelombang segitiga (triangular wave) atau bentuk
gelombang segi empat (square wave). Arus bolak balik yang berubah secara periodik, amplitudonya
berubah secara teratur dari nol naik ke harga maksimum lalu menurun lagi hingga harga minimum dan
kemudian naik lagi ke harga maksimum dan begitu seterusnya secara berulang ulang dengan selang
waktu yang sama. Didalam arus bolak balik terdapat frekuensi, karena memiliki sinyal gelombang
sinusoidal. Frekuensi adalah banyaknya gelombang (cycle) yang dapat terjadi dalam satu satuan
waktu. Frekuensi memiliki satu Hertz (Hz) dan memiliki notasi f. Frekuensi yang digunakan dalam
sistem tenaga listrik standar adalah 50 Hz (pada PLN/Indonesia) dan 60 Hz (pada Amerika dan
Jepang). Didalam arus bolak balik juga terdapat periode. Periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan 1 gelombang penuh, memiliki satuan sekon (s) dan memiliki notasi T. Amplitudo adalah
simpangan terjauh yang ditempuh gelombang dari titik kesetimbangan, memiliki satuan meter (m) dan
memiliki notasi A. Fasa adalah sudut yang terjadi pada awal gelombang, memiliki satuan derajat (º)
dan memiliki notasi θ. Hukum Kirchoff tetap berlaku pada sistem arus bolak balik, namun yang perlu
diperhatikan adalah penjumlahan dari komponen-komponen arus atau tegangan harus memperhatikan
sudut fasa dari masing-masing komponen tersebut. Jadi pada sistem arus bolak balik juga terdapat
hukum Kirchoff, hanya saja memiliki perbedaan perhitungan. Kemudian adapun tujuan dari praktikum
ini yaitu untuk dapat memahami dasar-dasar rangkaian arus bolak balik (AC). Kemudian untuk
mengamati penerapan hukum Kirchoff dan hukum Ohm pada sistem arus bolak balik.

Adapun alat dan perlengkapan yang dibutuhkan pada percobaan ini yaitu function generator,
oscilloscope, multimeter, resistor, induktor, kapasitor, kabel penghubung (jumper). Function generator
adalah alat elektronik yang dapat membangkitkan gelombang dalam bentuk sinus, persegi empat dan
dan bentuk gelombang lainnya sesuai dengan kebutuhan dan juga dapat sebagai pemberi tegangan
pada suatu rangkaian. Osiloskop adalah alat yang berfungsi untuk melihat gelombang sinusoidal.
Multimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur arus listrik, tegangan listrik dan hambatan
atau resistansi, jadi alat ini mampu mengukur ketiga indikator tersebut, dan pada praktikum ini kita
menggunakan tiga buah multimeter yang berfungsi sebagai pengukur tegangan. Resistor adalah
komponen elektronika pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk
membatasi dan mengatur besarnya arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika. Kapasitor berfungsi
untuk menyimpan arus listrik dalam waktu tertentu, kemudian pada kapasitor ini dapat mengisi dan
melepaskan arus listrik, pada percobaan ini kita menggunakan kapasitor dengan ukuran 10 µF.
Kemudian ada kabel jumper yang berfungsi untuk menghubungkan dari satu titik ketitik lainnya atau
dapat juga untuk menghubungkan dari satu komponen kekomponen lainnya. Induktor berfungsi untuk
menyimpan energi dalam waktu yang singkat, dan pada induktor ini akan menimbulkan medan
magnet, kita menggunakan induktor dengan ukuran 2,5mH.

Langkah percobaan pada percobaan pertama, kita akan melakukan percobaan karakteristik
tegangan arus bolak balik pada beban/impedansi. Kita rangakai rangkaian seperti yang terdapat di
dalam modul, kemudian atur sumber tegangan pada function generator menjadi 2 rms, kemudian kita
catat nilai tegangan pada hambatan atau Vr, kemudian nilai tegangan pada induktor atau VL dan nilai
Laboratorium Dasar Teknik Elektro
Institut Teknologi PLN
Rayhan Erdami
2020-11-136
tegangan pada kapasitor atau Vc, Kemudian setelah itu kita akan melihat gelombang yang dihasilkan
pada osiloskop, kita akan melihat gelombang tegangan pada resistor (Vr) kemudian gelombang
tegangan pada induktor (VL) kemudian gelombang tegangan pada kapasitor (Vc). Kemudian kita ubah
nilai tegangan sumber menjadi 4 rms, kemudian kita catat nilai tegangan pada hambatan atau Vr,
kemudian nilai tegangan pada induktor atau VL dan nilai tegangan pada kapasitor atau Vc, Kemudian
setelah itu kita akan melihat gelombang yang dihasilkan pada osiloskop, kita akan melihat gelombang
tegangan pada resistor (Vr) kemudian gelombang tegangan pada induktor (VL) kemudian gelombang
tegangan pada kapasitor (Vc). Kemudian kita akan melakukan percobaan kedua yaitu hukum Kirchoff
untuk arus. Kita rangakai rangkaian seperti yang terdapat pada modul, kemudian atur sumber tegangan
pada function generator menjadi 2 rms, kemudian catat nilai arus yang terbaca pada multimeter yaitu
arus pada induktor (IL), kemudian arus pada resistor (IR) dan arus pada kapasitor (IC). Kemudian
setelah itu kita akan melihat bentuk gelombang yang dihasilkan pada tegangan sumber pada channel
1dan tegangan pada induktor, resistor dan kapasitor pada channel 2. Setelah itu kita ubah nilai sumber
tegangan pada function generator menjadi 4 rms, kemudian catat nilai arus yang terbaca pada
multimeter yaitu arus pada induktor (IL), kemudian arus pada resistor (IR) dan arus pada kapasitor
(IC). Kemudian setelah itu kita akan melihat bentuk gelombang yang dihasilkan pada tegangan sumber
pada channel 1dan tegangan pada induktor, resistor dan kapasitor pada channel 2.

Jadi pada praktikum ini kita dapat membuktikan bahwa terhadap hukum Kirchoff pada sistem
arus bolak balik, namun pada tegangan terdapat kesalahan hal ini dapat disebabkan karena kesalahn
praktikan dalam merangkai rangkaian, kemudian kesalahan dalam membaca multimeter, kemudian
kesalahan dari alat dan perlengkapan yang digunakan, sehingga nilai yang diberikan tidak akurat.
Kemudian pada praktikum ini juga dapat dibuktikan berlakunya hukum Ohm pada sistem arus bolak
balik, namun juga terdapat sedikit perbedaan nilai percobaan, hal ini juga termasuk sebagai kesalahan
dalam praktikum, kesalahan ini dapat terjadi disebabkan karena kesalah praktikan dalam merangkai
rangkaian, kemudian kesalahan praktikan dalam membaca nilai pada multimeter, kemudian kesalahan
dari alat dan komponen yang digunakan.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Rayhan Erdami
2020-11-136
IX. KESIMPULAN

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN

Anda mungkin juga menyukai