RANGKAIAN LISTRIK
MODUL V HUKUM DASAR RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK
Kelompok : 10F
Kelas : F
Prodi : S1 TEKNIK ELEKTRO
Tanggal Praktikum : 22 November 2021
Tanggal Presentasi : 27 November 2021
Nama Asisten : Rahmi Liliyanti
I. TUJUAN
1. Memahami dasar dasar rangkaian arus bolak balik (AC)
2. Mengamati penerapan hukum Kirchoff dan Ohm pada sistem arus bolak balik.
II. TEORI
1. Rangkaian Listrik Arus Bolak Balik :
Arus bolak balik adalah arus yang amplitude dab polaritasnya berubah terhadap waktu.
peruberubahan terhadap tersebut bias secara teratur maupun secara tidak teratur. Bentuk
gelombang dari listrik arus bolak-balik biasanya berbentuk gelombang sinusoida,
karena ini yang memungkinkan pengaliran energi yang paling efisien. Namun dalam
aplikasi-aplikasi spesifik yang lain, bentuk gelombang lain pun dapat digunakan,
misalnya bentuk gelombang segitiga (triangular wave) atau bentuk gelombang segi
empat (square wave).
R L C
V, ω
Gambar 5.2 Rangkaian R-L-C Seri
Untuk menyatakan perubahan yang dialami arus dan tegangan secara sinusoida,
dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah diagram vektor yang berotasi,
yang disebut diagram fasor. Istilah fasor menyatakan vektor berputar yang mewakili
besaran yang berubah-ubah secara sinusoida. Panjang vektor menunjukkan amplitudo
besaran, dan vektor ini dibayangkan berputar dengan kecepatan sudut yang besarnya
sama dengan frekuensi sudut besaran. Sehingga, nilai sesaat besaran ditunjukkan oleh
proyeksinya pada sumbu tetap. Cara ini baik sekali untuk menunjukkan sudut fase
antara dua besaran. Sudut fase ini ditampilkan pada sebuah diagram sebagai sudut
antara fasor-fasornya.
yang menyatakan akar kuadrat rata-rata tegangan. Dan akar kuadrat rata-rata arus,
yang dirumuskan:
(1.4)
Nilai rms dari arus dan tegangan tersebut kadang-kadang disebut sebagai “nilai efektif”.
1. Rangkaian Resistor
(1.6)
Sehingga, pada rangkaian resistor juga akan berlaku hubungan sebagai berikut:
(1.7) (1.7)
2. Rangkaian Induktif
Gambar 3 : (a) Rangkaian induktif (b) Arus berbeda fase dengan tegangan (c)
Diagram fasor arus dan tegangan yang berbeda fase.
(1.8)
V = Vm sin ωt (1.9)
(1.10)
diketahui bahwa:
maka:
(1.11)
(1.12)
(1.13)
Perbandingan persamaan (1.9) dan (1.11) memperlihatkan bahwa nilai V L dan IL yang beruba
h-ubah terhadap waktu mempunyai perbedaan fase sebesar seperempat siklus. Hal ini terlihat pada Ga
mbar 3(b), yang merupakan grafik dari persamaan (1.9) dan (1.11). Dari gambar terlihat bahwa VL
mendahului IL , yaitu dengan berlalunya waktu, maka VL mencapai maksimumnya sebelum IL
mencapai maksimum, selama seperempat siklus. Sementara itu, pada Gambar 3(c), pada waktu fasor b
erotasi di dalam arah yang berlawanan dengan arah perputaran jarum jam, maka terlihat jelas bahwa fa
sor VL ,m mendahului fasor I L,m selama seperempat siklus.
Gambar 5.3
a. Buat rangkaian seperti gambar 5.3 di atas. Tentukan sendiri nilai R, L dan C
yang digunakan. Hitung nilai impedansinya
b. Atur tegangan sumber VS sampai bernilai 2 rms, catat besar tegangan VR, VL
dan VC
c. Tampilkan bentuk gelombang VS pada kanal 1, kemudian tampilkan pada kanal
2 gelombang teganagn VR, VL dan VC
d. Dari masing-masing bentuk gelombang tersebut tentukan sudut fasenya, dan
gambarkan bentuk gelombangnya
e. Gambar diagram vektor tegangan dan ambil kesimpulan apakah beban tersebut
lead atau lag
f. Ulangi percobaan diatas dengan konfigurasi R, L dan C yang berbeda (3
konfigurasi)
2. Hukum Kirchoff Untuk Arus
Gambar 5.4
a. Buat rangkaian seperti gambar 5.4 di atas
b. Atur tegangan sumber sampai bernilai 2 Volt dan amati arus pada masing-
masing cabang
c. Tampilkan bentuk gelombang VS pada kanal 1, bentuk-bentuk gelombang arus
MODUL V
HUKUM DASAR RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK
IX.
Reaktansi Kapasitif
Diketahui : - f = 60 Hz
- C = 10 μF = 0,00001 F
Ditanya : XL = . . . ?
1 1 1
Jawaban : X C = = =
2 πfC 2 ×3 , 14 × 6 0 Hz× 0,00001 F 0,0 0 3768
¿ 2 65 ,3 92 Ω
2. Hitunglah nilai Impedansi dari percobaan R-L-C (seri), dan arus yang mengalir?
Jawab :
Impedansi
Diketahui : - R = 100 Ω
- XL = 0,942 Ω
- XC = 265,392 Ω
Ditanya :Z=...?
Jawaban : Z=√ R 2+( X L −X C )2
3. Hitung nilai reaktansi induktif dan kapasitif dari percobaan R-L-C (paralel) tersebut?
Reaktansi Kapasitif
Diketahui : - f = 60 Hz
- C = 10 μF = 0,00001 F
Ditanya : XL = . . . ?
1 1 1
Jawaban : X C = = =
2 πfC 2 ×3 , 14 × 6 0 Hz× 0,00001 F 0,0 0 3768
¿ 2 65 ,3 92 Ω
4. Hitunglah nilai Impedansi dari percobaan R-L-C (paralel), dan arus yang mengalir?
Jawab :
Impedansi
Diketahui : - R = 100 Ω
- XL = 0,942 Ω
- XC = 265,392 Ω
Ditanya :Z=...?
1 1
Z= =
√( ) ( ) √( )( )
2 2 2 2
Jawaban : 1 1 1 1 1 1
+ − + −
R X L XC 100 Ω 0,942 Ω 265,392 Ω
¿ 0 , 8936 Ω
Arus yang Mengalir
Diketahui : - V = 4 V
- Z = 0,8936 Ω
Ditanya : It = . . . ?
V V 4V
Jawaban : ¿= = = =4,4762 mA
R Z 0,8936 Ω
Diketahui : - VR = 0,413 V
- VL = 0,208 V
- VC = 1,256 V
Ditanya : Vtotal = . . . ?
V total = √V R2 +(V L −V C )2 =√ (0,413 V )2 +(0,208 V −1,256 V )2=1,126 V
Pembuktian Hukum Kirchoff pertama dapat dilihat hasil perhitungan Itotal yang
didapat adalah 21,76 mA. Dan nilai hasil percobaan I total yang didapat dari rangkaian
RLC (Paralel) adalah 23,79 mA. Bila dibandingkan, kedua nilai memiliki hasil selisih
2,03 mA sehingga terbukti bahwa nilai tidak sama. Dari data bisa disimpulkan bahwa
nilai perhitungan Itotal tidak sama dengan nilai percobaan Itotal. Hukum Kirchoff pertama
berbunyi bahwa besar arus yang masuk kedalam sebuah percabangan akan sama
besarnya dengan arus yang keluar dari percabangan tersebut. Sehingga seharusnya nilai
yang didapat seharusnya memiliki nilai yang sama atau dengan selisih yang kecil.
Lalu pada pembuktian Hukum Kirchoff kedua dapat dilihat hasil perhitungan
Vtotal yang didapat adalah 1,126 V. Dan nilai hasil percobaan V total yang didapat dari
rangkaian RLC (Seri) adalah 2 V. Bila dibandingkan, kedua nilai memiliki hasil selisih
0,874 V sehingga terbukti bahwa nilai tidak sama. Dari data bisa disimpulkan bahwa
nilai perhitungan Vtotal tidak sama dengan nilai percobaan V total. Hukum Kirchoff kedua
berbunyi bahwa jumlah beda tegangan pada rangkaian tertutup adalah sama dengan nol.
Sehingga seharusnya nilai yang didapat seharusnya memiliki nilai yang sama atau
dengan selisih yang kecil.
Kedua hasil perhitungan gagal membuktikan bahwa Hukum Kirchoff pertama
dan kedua berlaku pada sebuah rangkaian RLC seri dan paralel. Hal tersebut terjadi
karena penjumlahan arus dan tegangan dari komponen-komponen dalam rangkaian
haruslah memperhatikan sudut fasa dari masing-masing komponen tersebut. Atau dalam