Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

RANGKAIAN LISTRIK
MODUL V HUKUM DASAR RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK

Kelompok : 10F
Kelas : F
Prodi : S1 TEKNIK ELEKTRO
Tanggal Praktikum : 22 November 2021
Tanggal Presentasi : 27 November 2021
Nama Asisten : Rahmi Liliyanti

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO


INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA
2021
Eliezer Nicel Budianto
2020-11-234
MODUL V
HUKUM DASAR RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK

I. TUJUAN
1. Memahami dasar dasar rangkaian arus bolak balik (AC)
2. Mengamati penerapan hukum Kirchoff dan Ohm pada sistem arus bolak balik.

II. TEORI
1. Rangkaian Listrik Arus Bolak Balik :
Arus bolak balik adalah arus yang amplitude dab polaritasnya berubah terhadap waktu.
peruberubahan terhadap tersebut bias secara teratur maupun secara tidak teratur. Bentuk
gelombang dari listrik arus bolak-balik biasanya berbentuk gelombang sinusoida,
karena ini yang memungkinkan pengaliran energi yang paling efisien. Namun dalam
aplikasi-aplikasi spesifik yang lain, bentuk gelombang lain pun dapat digunakan,
misalnya bentuk gelombang segitiga (triangular wave) atau bentuk gelombang segi
empat (square wave).

2. Frekuensi dan Periode


Kebanyakan arus bolak balik yang dipakai adalah arus yang berubah terhadap waktu
secara periodik. Arus bolak-balik mempunyai tiga karakteristik, yaitu:
• Amplitudo
• Frekuensi
• Fasa
Arus bolak-balik yang berubah secara periodik, amplitudonya berubah secara teratur
dari nol naik ke harga maksimum lalu menurun sampai harga minimum dan kemudian
naik lagi ke harga maksimum begitu seterusnya secra berulang-ulang dengan selang
waktu yang sama.
Frekuensi adalah jumlah cycle (gelombang) dalam 1 detik. Frekuensi mempunyai
satuan Hertz (Hz) dan di beri notasi f. Frekuensi yang digunakan ada sistem tenaga

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT PLN
Eliezer Nicel Budianto
2020-11-234
listrik (standar) adalah 50 Hz (seperti PLN) dan 60 Hz (seperti di Amerika dan Jepang).
Jadi:
1
f= (Pers 5.1)
T
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk 1 “cycle(gelombang)” putaran penuh,dan
diberi notasi T.satuan dari periode adalah detik.
Jadi:
1
T= (Pers 5.2)
f
Amplitudo dapat didefinisikan sebagai jarak atau simpangan terjauh dari titik
kesetimbangan dalam gelombang sinusoidal.

3. Hukum Kirchoff Pada Sistem Arus Bolak Balik


Hukum Kirchoff tetap berlaku juga pada sistem arus bolak balik, yang perlu
diperhatikan adalah penjumlahan dari komponen-komponen arus atau tegangan harus
memperhatikan sudut fasa dari masing-masing komponen tersebut (tidak bisa
dijumlahkan secara langsung). Komponen resistor, induktor dan kapasitor apabila
dirangkai secara seri dan dihubungkan dengan tegangan arus bolak balik dapat
digambarkan sebagai berikut :

R L C

V, ω
Gambar 5.2 Rangkaian R-L-C Seri

Besaran-besaran yang dapat dihitung pada rangkaian seri R - L - C adalah sebagai


berikut :
Tegangan pada Rangkaian
VR = I . R
VL = I . XL
VC = I . XC
Tegangan totalnya adalah :
𝑉 = √𝑉𝑅2 + (𝑉𝐿 − 𝑉𝐶)2 (Pers 5.3)
b. Hambatan pada Rangkaian
𝑋𝐿 = 𝜔 . 𝐿

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT PLN
Eliezer Nicel Budianto
2020-11-234
1
XC =
ω.C
𝑍 = √𝑅2 + (𝑋𝐿 − 𝑋𝐶)2 (Pers 5.4)
c. Diagram fasor pada rangkaian R – L – C adalah :
V L −V C X L− X C
tan θ= = (Pers
VR R
5.5)

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT PLN
Eliezer Nicel Budianto
2020-11-234
III. DAFTAR PUSTAKA
Dorf C. Richard, James A. Svodoba, 1996, Introduction to Electric Circuits, 3rd Edition, Joh
n Wiley & Sons, Singapore

IV. TUGAS RUMAH


1. Apa yang dimaksud dengan sudut fase ?
2. Apa yang anda ketahui tentang arus searah dan arus bolak-balik serta bagaimana bentuk
gelombangnya ?
3. Sebutkan perbedaan antara rangkaian arus bolak balik dan rangkaian arus searah ?
(minimal 3)!
4. Apa yang dimaksud dengan impedansi ?
5. Apa yang dimaksud dengan tegangan efektif dan tegangan peak to peak?

V. ALAT DAN BAHAN


1. Function Generator
2. Resistor, Induktor, Kapasitor dengan nilai yang di tentukan
3. Multimeter
4. Kabel-Kabel Penghubung

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT PLN
Eliezer Nicel Budianto
2020-11-234
VI. TEORI TAMBAHAN
Sumber Arus Bolak Balik
Sumber arus bolak-balik adalah generator arus bolak-balik yang prinsip
kerjanya pada perputaran kumparan dengan kecepatan sudut ω yang berada di dalam
medan magnetik. Sumber ggl bolak-balik tersebut akan menghasilkan tegangan
sinusoida berfrekuensi f. Dalam suatu rangkaian listrik, simbol untuk sebuah sumber
tegangan gerak elektrik bolak- balik adalah :

Tegangan sinusoida dapat dituliskan dalam bentuk persamaan tegangan sebagai


fungsi waktu, yaitu:

V = Vm .sin 2 π.f.t (1.0)

Tegangan yang dihasilkan oleh suatu generator listrik berbentuk sinusoida.


Dengan demikian, arus yang dihasilkan juga sinusoida yang mengikuti persamaan:

I = Im .sin 2 π .f.t (1.1)

dengan Im adalah arus puncak dan t adalah waktu.

Untuk menyatakan perubahan yang dialami arus dan tegangan secara sinusoida,
dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah diagram vektor yang berotasi,
yang disebut diagram fasor. Istilah fasor menyatakan vektor berputar yang mewakili
besaran yang berubah-ubah secara sinusoida. Panjang vektor menunjukkan amplitudo
besaran, dan vektor ini dibayangkan berputar dengan kecepatan sudut yang besarnya
sama dengan frekuensi sudut besaran. Sehingga, nilai sesaat besaran ditunjukkan oleh
proyeksinya pada sumbu tetap. Cara ini baik sekali untuk menunjukkan sudut fase
antara dua besaran. Sudut fase ini ditampilkan pada sebuah diagram sebagai sudut
antara fasor-fasornya.

Gambar 1 : Diagram fasor arus dan tegangan berfase sama.

Gambar 1 diatas memperlihatkan diagram fasor untuk arus sinusoida dan


tegangan sinusoida yang berfase sama yang dirumuskan pada persamaan (1.0) dan

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT PLN
Eliezer Nicel Budianto
2020-11-234
(1.1). dapat diketahui bahwa:

yang menyatakan akar kuadrat rata-rata tegangan. Dan akar kuadrat rata-rata arus,
yang dirumuskan:

(1.4)
Nilai rms dari arus dan tegangan tersebut kadang-kadang disebut sebagai “nilai efektif”.

1. Rangkaian Resistor

Gambar 2 : (a) Rangkaian dengan sebuah elemen penghambat. (b) Arus


berfase sama dengan tegangan. (c) Diagram fasor arus dan tegangan.

Gambar 2(a) memperlihatkan sebuah rangkaian yang hanya memiliki sebuah


elemen penghambat dan generator arus bolak-balik. Karena kuat arusnya nol pada saat
tegangannya nol, dan arus mencapai puncak ketika tegangan juga mencapainya, dapat
dikatakan bahwa arus dan tegangan sefase (Gambar 2(b)). Sementara itu, Gambar 2(c)
memperlihatkan diagram fasor arus dan tegangan yang sefase. Tanda panah pada
sumbu vertikal adalah nilai- nlai sesaat. Pada rangkaian resistor berlaku hubungan:

VR = Vm .sin 2 π .f.t VR = Vm .sin ω t Jadi,


IR = Im .sin (1.5)

(1.6)
Sehingga, pada rangkaian resistor juga akan berlaku hubungan sebagai berikut:

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT PLN
Eliezer Nicel Budianto
2020-11-234

(1.7) (1.7)

2. Rangkaian Induktif

Gambar 3 : (a) Rangkaian induktif (b) Arus berbeda fase dengan tegangan (c)
Diagram fasor arus dan tegangan yang berbeda fase.

Gambar 3 diatas memperlihatkan sebuah rangkaian yang hanya mengandung


sebuah elemen induktif. Pada rangkaian induktif, berlaku hubungan:

(1.8)
V = Vm sin ωt (1.9)

Tegangan pada induktor VL setara dengan tegangan sumber V, jadi dari


persamaan (1.8) dan (1.9) akan diperoleh:

(1.10)
diketahui bahwa:

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT PLN
Eliezer Nicel Budianto
2020-11-234

maka:

(1.11)

Jika ω L = 2 π fL didefinisikan sebagai reaktansi induktif (X L ), maka dalam


suatu rangkaian induktif berlaku hubungan sebagai berikut:

(1.12)

(1.13)
Perbandingan persamaan (1.9) dan (1.11) memperlihatkan bahwa nilai V L dan IL yang beruba
h-ubah terhadap waktu mempunyai perbedaan fase sebesar seperempat siklus. Hal ini terlihat pada Ga
mbar 3(b), yang merupakan grafik dari persamaan (1.9) dan (1.11). Dari gambar terlihat bahwa VL
mendahului IL , yaitu dengan berlalunya waktu, maka VL mencapai maksimumnya sebelum IL
mencapai maksimum, selama seperempat siklus. Sementara itu, pada Gambar 3(c), pada waktu fasor b
erotasi di dalam arah yang berlawanan dengan arah perputaran jarum jam, maka terlihat jelas bahwa fa
sor VL ,m mendahului fasor I L,m selama seperempat siklus.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT PLN
Eliezer Nicel Budianto
2020-11-234
SUMBER :
bitar. (2021, 16 November). Arus Bolak-Balik : Pengertian, Rangkaian , Dan
Contoh Soalnya Lengkap. Diakses pada 24 November 2021, dari https://www.gurupe
ndidikan.co.id/arus-bolak-balik/
bagus. (2021, 09 Juli). Arus Bolak Balik: Rangkaian, Rumus, & Contoh Soal.
Diakses pada 24 November 2021, dari https://rumuspintar.com/arus-bolak-balik/
Karina Dwi Adistiana. (2021, 15 Okt). Rangkaian Arus Bolak-Balik: Resistor,
Induktor, dan Kapasitor | Fisika Kelas 12. Diakses pada 24 November 2021, dari http
s://www.ruangguru.com/blog/rangkaian-arus-bolak-balik
Djatmiko, Rudy S.Si. 2012. Modul Fisika Untuk SMK Kelas 12 SMK Islam PB
Soedirman 1. Jakarta Timur: SMK Islam PB Soedirman 1.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT PLN
Eliezer Nicel Budianto
2020-11-234
VII. PERCOBAAN
1. Karakteristik Tegangan Arus Bolak Balik Pada Beban/Impedansi

Gambar 5.3
a. Buat rangkaian seperti gambar 5.3 di atas. Tentukan sendiri nilai R, L dan C
yang digunakan. Hitung nilai impedansinya
b. Atur tegangan sumber VS sampai bernilai 2 rms, catat besar tegangan VR, VL
dan VC
c. Tampilkan bentuk gelombang VS pada kanal 1, kemudian tampilkan pada kanal
2 gelombang teganagn VR, VL dan VC
d. Dari masing-masing bentuk gelombang tersebut tentukan sudut fasenya, dan
gambarkan bentuk gelombangnya
e. Gambar diagram vektor tegangan dan ambil kesimpulan apakah beban tersebut
lead atau lag
f. Ulangi percobaan diatas dengan konfigurasi R, L dan C yang berbeda (3
konfigurasi)
2. Hukum Kirchoff Untuk Arus

Gambar 5.4
a. Buat rangkaian seperti gambar 5.4 di atas
b. Atur tegangan sumber sampai bernilai 2 Volt dan amati arus pada masing-
masing cabang
c. Tampilkan bentuk gelombang VS pada kanal 1, bentuk-bentuk gelombang arus

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT PLN
Eliezer Nicel Budianto
2020-11-234
dan kemudian bentuk-bentuk gelombang tegnagn pada masing-masing cabang
pada kanal 2 secara bergantian dan gambarkan dalam satu koordinat
d. Tentukan sudut fase dari gelombang arus di atas dan gambarkan diagram
vektornya (vektor VS sebagai referensi)

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT PLN
Eliezer Nicel Budianto
2020-11-234
VIII. DATA PENGAMATAN

MODUL V
HUKUM DASAR RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK

1. Hukum Kirchoff untuk Tegangan


V (Volt) R (Ω) L (mH) C (μF) I (mA) VR (V) VL (V) VC (V)
2 100 2,5 10 4,02 0,413 0,208 1,256

2. Hukum Kirchoff untuk Arus


V (Volt) R (Ω) L (mH) C (μF) It (mA) IR (mA) IL (mA) IC (mA)
4 100 2,5 10 23,79 11,7 22,09 3,74

Tanggal Pengambilan Data : 22 November 2021


Nama Asisten : Rahmi Liliyanti
Tanda Tangan Asisten :

IX.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT PLN
Eliezer Nicel Budianto
2020-11-234
VI. TUGAS AKHIR DAN PERTANYAAN
1. Hitung nilai reaktansi induktif dan kapasitif dari percobaan R-L-C (seri) tersebut?
Jawab :
Reaktansi Induktif
Diketahui : - f = 60 Hz
- L = 2,5 mH = 0,0025 H
Ditanya : XL = . . . ?
Jawaban : X L =2 πfL=2 ×3,14 ×60 Hz × 0,0025 H =0,942 Ω

Reaktansi Kapasitif
Diketahui : - f = 60 Hz
- C = 10 μF = 0,00001 F
Ditanya : XL = . . . ?
1 1 1
Jawaban : X C = = =
2 πfC 2 ×3 , 14 × 6 0 Hz× 0,00001 F 0,0 0 3768

¿ 2 65 ,3 92 Ω

2. Hitunglah nilai Impedansi dari percobaan R-L-C (seri), dan arus yang mengalir?
Jawab :
Impedansi
Diketahui : - R = 100 Ω
- XL = 0,942 Ω
- XC = 265,392 Ω
Ditanya :Z=...?
Jawaban : Z=√ R 2+( X L −X C )2

¿ √ 100 Ω +(0,642 Ω−265,392 Ω) =¿ 2 83 ,006 Ω


2 2

Arus yang Mengalir


Diketahui : - V = 2 V
- Z = 283,006 Ω
Ditanya : It = . . . ?
V V 2V
Jawaban : ¿= = = =0,007066 mA
R Z 283,006 Ω

3. Hitung nilai reaktansi induktif dan kapasitif dari percobaan R-L-C (paralel) tersebut?

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT PLN
Eliezer Nicel Budianto
2020-11-234
Jawab :
Reaktansi Induktif
Diketahui : - f = 60 Hz
- L = 2,5 mH = 0,0025 H
Ditanya : XL = . . . ?
Jawaban : X L =2 πfL=2 ×3,14 ×60 Hz × 0,0025 H =0,942 Ω

Reaktansi Kapasitif
Diketahui : - f = 60 Hz
- C = 10 μF = 0,00001 F
Ditanya : XL = . . . ?
1 1 1
Jawaban : X C = = =
2 πfC 2 ×3 , 14 × 6 0 Hz× 0,00001 F 0,0 0 3768

¿ 2 65 ,3 92 Ω

4. Hitunglah nilai Impedansi dari percobaan R-L-C (paralel), dan arus yang mengalir?
Jawab :
Impedansi
Diketahui : - R = 100 Ω
- XL = 0,942 Ω
- XC = 265,392 Ω
Ditanya :Z=...?
1 1
Z= =

√( ) ( ) √( )( )
2 2 2 2
Jawaban : 1 1 1 1 1 1
+ − + −
R X L XC 100 Ω 0,942 Ω 265,392 Ω
¿ 0 , 8936 Ω
Arus yang Mengalir
Diketahui : - V = 4 V
- Z = 0,8936 Ω
Ditanya : It = . . . ?
V V 4V
Jawaban : ¿= = = =4,4762 mA
R Z 0,8936 Ω

5. Apakah Hukum Kirchoff I dan II terbukti? Berikan alasannya!


Jawab :
Hukum Kirchoff I (Arus)
Laboratorium Dasar Teknik Elektro
IT PLN
Eliezer Nicel Budianto
2020-11-234
Diketahui : - IR = 11,7 mA
- IL = 22,09 mA
- IC = 3,74 mA
Ditanya : Itotal = . . . ?
I total=√ I R +( I L −I C ) =√ (11,7 mA ) +(22,09 mA−3,74 mA ) =21,76 mA
2 2 2 2

Hukum Kirchoff II (Tegangan)

Diketahui : - VR = 0,413 V
- VL = 0,208 V
- VC = 1,256 V
Ditanya : Vtotal = . . . ?
V total = √V R2 +(V L −V C )2 =√ (0,413 V )2 +(0,208 V −1,256 V )2=1,126 V

Pembuktian Hukum Kirchoff pertama dapat dilihat hasil perhitungan Itotal yang
didapat adalah 21,76 mA. Dan nilai hasil percobaan I total yang didapat dari rangkaian
RLC (Paralel) adalah 23,79 mA. Bila dibandingkan, kedua nilai memiliki hasil selisih
2,03 mA sehingga terbukti bahwa nilai tidak sama. Dari data bisa disimpulkan bahwa
nilai perhitungan Itotal tidak sama dengan nilai percobaan Itotal. Hukum Kirchoff pertama
berbunyi bahwa besar arus yang masuk kedalam sebuah percabangan akan sama
besarnya dengan arus yang keluar dari percabangan tersebut. Sehingga seharusnya nilai
yang didapat seharusnya memiliki nilai yang sama atau dengan selisih yang kecil.

Lalu pada pembuktian Hukum Kirchoff kedua dapat dilihat hasil perhitungan
Vtotal yang didapat adalah 1,126 V. Dan nilai hasil percobaan V total yang didapat dari
rangkaian RLC (Seri) adalah 2 V. Bila dibandingkan, kedua nilai memiliki hasil selisih
0,874 V sehingga terbukti bahwa nilai tidak sama. Dari data bisa disimpulkan bahwa
nilai perhitungan Vtotal tidak sama dengan nilai percobaan V total. Hukum Kirchoff kedua
berbunyi bahwa jumlah beda tegangan pada rangkaian tertutup adalah sama dengan nol.
Sehingga seharusnya nilai yang didapat seharusnya memiliki nilai yang sama atau
dengan selisih yang kecil.
Kedua hasil perhitungan gagal membuktikan bahwa Hukum Kirchoff pertama
dan kedua berlaku pada sebuah rangkaian RLC seri dan paralel. Hal tersebut terjadi
karena penjumlahan arus dan tegangan dari komponen-komponen dalam rangkaian
haruslah memperhatikan sudut fasa dari masing-masing komponen tersebut. Atau dalam

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT PLN
Eliezer Nicel Budianto
2020-11-234
kata lain, nilai arus dan tegangan masing-masing komponen tidak dapat dijumlahkan
langsung. Alasan lain yang mungkin menjadi penyebab adalah proses pengambilan data
yang terburu-buru, sehingga data yang diambil mungkin saja tidak menunggu
multimeter menunjukkan nilai yang konsisten dan menghasilkan data yang kurang
akurat.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT PLN
Eliezer Nicel Budianto
2020-11-234
VII. ANALISA
Praktikum kali ini mengenai modul lima yang berjudul “Hukum Dasar Rangkaian
Arus Bolak Balik”, hal ini dilakukan pada tanggal 22 November 2021 secara offline.
Rangkaian arus bolak balik sendiri membutuhkan sumber arus bolak balik. Sumber arus
bolak-balik adalah generator arus bolak-balik yang prinsip kerjanya pada perputaran
kumparan dengan kecepatan sudut ω yang berada di dalam medan magnetik. Sumber ggl
bolak-balik tersebut akan menghasilkan tegangan sinusoida berfrekuensi f. Pada modul ini,
praktikum dilakukan untuk memahami hukum dasar mengenai rangkaian arus bolak balik.
Salah satu hukum yang terkait adalah Hukum Kirchoff pertama dan kedua. Hukum Kirchoff
pertama berbunyi bahwa besar arus yang masuk kedalam sebuah percabangan akan sama
besarnya dengan arus yang keluar dari percabangan tersebut. Dan Hukum Kirchoff kedua
berbunyi bahwa jumlah beda tegangan pada rangkaian tertutup adalah sama dengan nol.
Tujuan dalam praktikum ini adalah untuk memahami dasar dasar rangkaian arus
bolak balik (AC). Dalam praktikum ini dasar dasar yang dibahas adalah bagaimana cara
sebuah arus bolak balik dapat terjadi pada rangkaian. Salah satu pembahasannya adalah
bahwa arus bolak balik memiliki tiga karakteristik, yaitu amplitudo, frekuensi, dan fasa.
Percobaan pertama dan kedua dilakukan untuk membuktikan karakteristik tegangan arus
bolak balik pada beban / impedansi pada rangkaian RLC seri dan paralel. Tujuan terakhir
dari praktikum ini adalah untuk Mengamati penerapan hukum Kirchoff dan Ohm pada sistem
arus bolak balik. Tujuan ini terpenuhi dengan praktikan melakukan percobaan yang
tercantum pada modul. Percobaan pertama dilakukan untuk membuktikan berlakunya
Hukum Kirchoff kedua. Hukum tersebut akan terbukti berlaku bila nilai perhitungan dari
nilai perhitungan Vtotal sama dengan nilai percobaan Vtotal. Percobaan kedua dilakukan untuk
membuktikan berlakunya Hukum Kirchoff pertama. Hukum tersebut akan terbukti berlaku
bila nilai perhitungan dari nilai perhitungan Itotal sama dengan nilai percobaan Itotal.
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam melakukan praktikum ini adalah Function
Generator. Alat ini digunakan untuk memberikan tegangan arus bolak balik (Alternating
Current) pada rangkaian. Lalu alat dan bahan berikutnya adalah Multimeter. Alat ini
digunakan untuk menunjukkan nilai arus dan tegangan yang mengalir pada rangkaian. Pada
praktikum kali ini multimeter yang digunakan oleh praktikan berupa satu buah multimeter
analog dan dua multimeter digital. Lalu alat dan bahan berikutnya adalah kabel-kabel
penghubung (jumper cable). Alat ini digunakan untuk menyambungkan semua komponen
yang ada dalam rangkaian. Lalu alat dan bahan berikutnya adalah adalah resistor. Resistor
yang digunakan untuk modul kali ini adalah satu buah resistor dengan hambatan sebesar 100
Ω. Lalu peralatan atau komponen rangkaian yang dibutuhkan selanjutnya adalah Induktor

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT PLN
Eliezer Nicel Budianto
2020-11-234
sebanyak 1 buah. Induktor tersebut terdiri dari 1 buah induktor bermuatan 2,5 mH. Lalu
peralatan atau komponen rangkaian yang dibutuhkan selanjutnya adalah Kapasitor yang
berjumlah 1 buah. Kapasitor tersebut terdiri dari 1 buah kapasitor bermuatan 10 µF.
Dalam pengolahan data, soal pertama dan ketiga dilakukan untuk mencari nilai
reaktansi induktif dan kapasitif dari nilai tiap komponen rangkaian dari hasil pengukuran saat
praktikum. Lalu hasil yang sudah didapatkan akan digunakan untuk mencari nilai Impedansi
dan jumlah arus yang mengalir pada soal kedua dan keempat. Perhitungan dilakukan dengan
rumus berdasarkan Hukum Ohm yang berbunyi bahwa suatu hambatan pada suatu rangkaian
tertutup apabila diberi tegangan maka akan timbul arus listrik pada rangkaian tersebut. Atau
bila dilihat dari rumusnya adalah V = I x R, atau Tegangan senilai dari jumlah arus dikali
dengan jumlah resistansi. Pada soal kelima, perhitungan pertama gagal membuktikan Hukum
Kirchoff pertama karena terdapat nilai selisih antara arus percobaan dengan arus perhitungan
yang termasuk besar yaitu 2,03 mA. Perhitungan kedua pada soal kelima juga gagal
membuktikan Hukum Kirchoff kedua karena terdapat nilai selisih antara tegangan percobaan
dengan tegangan perhitungan yang termasuk besar yaitu 0,874 V. Hal tersebut terjadi karena
penjumlahan arus dan tegangan dari komponen-komponen dalam rangkaian haruslah
memperhatikan sudut fasa dari masing-masing komponen tersebut. Atau dalam kata lain,
nilai arus dan tegangan masing-masing komponen tidak dapat dijumlahkan langsung. Alasan
lain yang mungkin menjadi penyebab adalah proses pengambilan data yang terburu-buru,
sehingga data yang diambil mungkin saja tidak menunggu multimeter menunjukkan nilai
yang konsisten dan menghasilkan data yang kurang akurat.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT PLN
Eliezer Nicel Budianto
2020-11-234
VIII. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa:
1. Bahwa arus bolak balik memiliki tiga karakteristik, yaitu amplitudo, frekuensi, dan fasa.
Dan rangkaian Arus bolak balik RLC seri dan paralel akan mengalami impedansi.
2. Bahwa Hukum Kirchoff pertama dan kedua tetap berlaku pada rangkaian arus bolak
balik dengan mengingat bahwa penjumlahan dari komponen-komponen harus
memperhatikan sudut fasanya masing-masing. Hukum Ohm juga tetap berlaku pada
rangkaian arus bolak balik dengan pengembangan rumus dasar.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT PLN

Anda mungkin juga menyukai