Disusun Oleh :
Yudha Adhe Widodo NIM 1731120106
Kelas D3 Teknik Listrik 2F
A. Tujuan Praktikum
1. Menentukan nilai impedansi Z pada rangkaian RLC hubungan paralel
2. Menentukan nilai arus total dan arus setiap cabang
3. Menentukan sudut fasa θ antara arus dan tegangan pada rangkaian RLC hubungan
paralel
4. Menggambarkan secara vektor tegangan dan arus
B. Dasar Teori
Setiap komponen yang terhubung parallel maka tegangan pada masing-masing komponen
tersebut adalah sama. Pada Gambar 1 diperlihatkan dua buah komponen bebas yang
dihubungkan dengan suatu sumber tegangan bolak-balik. Besarnya impedansi total ZT, arus
total IT di dalam rangkaian sesuai dengan persamaan berikut :
IT I1 I2
V Z1 Z2
ZT . Y T
Rangkaian RLC hubungan parallel diperlihatkan pada Gambar 2, besarnya arus di setiap
cabang ditentukan oleh komponen tersebut. Untuk komponen resistif ( R ) arus dsefasa
dengan tegangan, komponen induktif ( L ) arus tertinggal (lagging) terhadap tegangan
sebesar 90º, dan pada komponen kapasitif ( C ) arus mendahului (leading) terhadap
tegangan sebesar 90º.
IR IC IL
IT
V R C L
𝑉
IC =𝑋 adalah arus yang mengalir pada kapasitor C
𝐶
Besarnya arus total IT yang mengalir pada rangkaian RLC parallel adalah :
IC
IR V
IL - IC IT
IL
IT
A
IR IL IC
220 V R L C
50 Hz
E. Langkah Percobaan
1. Buat konsep perhitungan untuk percobaan rangkaian RLC hubungan parallel sesuai
dengan Tabel 1
2. Rangkailah komponen dan peralatan seperti Gambar 4
3. Pilih batas ukur amperemeter sesuai dengan besarnya arus yang mengalir dalam
rangkaian (lihat konsep perhitungan)
4. Hubungkan rangkaian pada sumber tegangan 220 Volt
5. Ukurlah arus pada masing-masing komponen sesuai Tabel 1
6. Bandingkan hasil perhitungan dengan hasil pengukuran
7. Buat analisis dan kesimpulan
G. Pembahasan Perhitungan
a. Beban Rseri//L
Beban resistif adalah dua buah lampu 40 Watt yang dipasang pada tegangan
220V/50Hz, maka R yang didapat :
𝑉2
P = 𝑅
(220 𝑉)2
40 W = 𝑅
R = 1210Ω
Konduktansi (G)
1
G = 𝑅 = 0,83 mS
Beban induktif adalah inductor sebesar 1 H, maka reaktansi induktif (XL) yang
didapat :
XL = ω . L = 2 π f L = 2 π . 50Hz . 1
= 314,159Ω
Suseptansi (B)
1
B = 𝑋 = 3,18 mS
𝐿
Admitansi (YT)
YT =G+B
= 0,83 + 3,18
= 4,01 mS
= 0,00401 Siemens
Impedansi (ZT)
1 1
ZT = 𝑌 = 0,00401
𝑇
= 249,377 Ω
Arus Beban R (IR)
𝑉 220
IR =𝑅 = 1210
= 0,18 A = 180 mA
Arus Beban L (IL)
𝑉 220
IL =𝑋 =
𝐿 314,159
= 0,7 A = 700 mA
Arus Total (IT)
IT = √𝐼𝑅 2 + (𝐼𝐿 )2
= √0,182 + (0,7)2
= 0,72 A = 720 mA
Sudut θ
𝐺 0,83
θ = cos-1 (𝑌 ) = cos-1 (4,01)
𝑇
= 78,05º
b. Beban Rseri// C1µF
Beban resistif adalah dua buah lampu 40 Watt yang dipasang pada tegangan
220V/50Hz, maka R yang didapat :
𝑉2
P = 𝑅
(220 𝑉)2
40 W = 𝑅
R = 1210 Ω
Konduktansi (G)
1
G = 𝑅 = 0,83 mS
Beban kapasitif adalah kapasitor sebesar 1 µF, maka reaktansi kapasitif (XC) yang
didapat :
1 1 1
XC = ω .C = =
2πfC 2 π .50Hz .1 .10−6
= 3183,10 Ω
Suseptansi (B)
1
B = 𝑋 = 0,31 mS
𝐶
Admitansi (YT)
YT =G+B
= 0,83 + 0,31
= 1,14 mS
= 0,00114 Siemens
Impedansi (ZT)
1 1
ZT = 𝑌 = 0,00114
𝑇
= 877,19 Ω
Arus Beban R (IR)
𝑉 220
IR =𝑅 = 1210
= 0,18 A = 180 mA
Arus Beban C (IC)
𝑉 220
IC =𝑋 =
𝐶 3183,10
= 0,07 A = 70 mA
IT = √𝐼𝑅 2 + (𝐼𝐶 )2
= √0,182 + (0,07)2
= 0,19 A = 190 mA
Sudut θ
𝐺 0,83
θ = cos-1 ( ) = cos-1 ( )
𝑌𝑇 3,18
= 74,87º
c. Beban Rseri// C4µF
Beban resistif adalah dua buah lampu 40 Watt yang dipasang pada tegangan
220V/50Hz, maka R yang didapat :
𝑉2
P = 𝑅
(220 𝑉)2
40 W = 𝑅
R = 1210 Ω
Konduktansi (G)
1
G = 𝑅 = 0,83 mS
Beban kapasitif adalah kapasitor sebesar 4 µF, maka reaktansi kapasitif (XC) yang
didapat :
1 1 1
XC = ω .C = =
2πfC 2 π .50Hz .4 .10−6
= 795,77 Ω
Suseptansi (B)
1
B = 𝑋 = 1,26 mS
𝐶
Admitansi (YT)
YT =G+B
= 0,83 + 1,26
= 2,09 mS
= 0,00209 Siemens
Impedansi (ZT)
1 1
ZT = 𝑌 = 0,00209
𝑇
= 478,47 Ω
Arus Beban R (IR)
𝑉 220
IR =𝑅 = 1210
= 0,18 A = 180 mA
Arus Beban C (IC)
𝑉 220
IC =𝑋 =
𝐶 795,77
= 0,276 A = 276 mA
Arus Total (IT)
IT = √𝐼𝑅 2 + (𝐼𝐶 )2
= √0,182 + (0,276)2
= 0,33 A = 330 mA
Sudut θ
𝐺 0,83
θ = cos-1 (𝑌 ) = cos-1 (2,09)
𝑇
= 66,60º
d. Beban Rseri//L// C1µF
Beban resistif adalah dua buah lampu 40 Watt yang dipasang pada tegangan
220V/50Hz, maka R yang didapat :
𝑉2
P =
𝑅
(220 𝑉)2
40 W = 𝑅
R = 1210Ω
Konduktansi (G)
1
G = 𝑅 = 0,83 mS
Beban induktif adalah inductor sebesar 1 H, maka reaktansi induktif (XL) yang
didapat :
XL = ω . L = 2 π f L = 2 π . 50Hz . 1
= 314,159Ω
Suseptansi (BL)
1
BL = 𝑋 = 3,18 mS
𝐿
Beban kapasitif adalah kapasitor sebesar 1 µF, maka reaktansi kapasitif (XC) yang
didapat :
1 1 1
XC = ω .C = =
2πfC 2 π .50Hz .1 .10−6
= 3183,10 Ω
Suseptansi (BC)
1
BC = 𝑋 = 0,31 mS
𝐶
Admitansi (YT)
YT = G + BL + BC
= 0,83 + 3,18 + 0,31
= 4,32 mS
= 0,00432 Siemens
Impedansi (ZT)
1 1
ZT = 𝑌 = 0,00432
𝑇
= 231,48 Ω
Arus Beban R (IR)
𝑉 220
IR =𝑅 = 1210
= 0,18 A = 180 mA
Arus Beban L (IL)
𝑉 220
IL =𝑋 =
𝐿 314,159
= 0,7 A = 700 mA
Arus Beban C (IC)
𝑉 220
IC =𝑋 =
𝐶 3183,10
= 0,07 A = 70 mA
Arus Total (IT)
IT = √𝐼𝑅 2 + (𝐼𝐿 − 𝐼𝐶 )2
= 78,92º
e. Beban Rseri//L// C4µF
Beban resistif adalah dua buah lampu 40 Watt yang dipasang pada tegangan
220V/50Hz, maka R yang didapat :
𝑉2
P = 𝑅
(220 𝑉)2
40 W = 𝑅
R = 1210Ω
Konduktansi (G)
1
G = 𝑅 = 0,83 mS
Beban induktif adalah inductor sebesar 1 H, maka reaktansi induktif (XL) yang
didapat :
XL = ω . L = 2 π f L = 2 π . 50Hz . 1
= 314,159Ω
Suseptansi (BL)
1
BL = 𝑋 = 3,18 mS
𝐿
Beban kapasitif adalah kapasitor sebesar 4 µF, maka reaktansi kapasitif (XC) yang
didapat :
1 1 1
XC = ω .C = =
2πfC 2 π .50Hz .4 .10−6
= 795,77 Ω
Suseptansi (BC)
1
BC = 𝑋 = 1,26 mS
𝐶
Admitansi (YT)
YT = G + BL + BC
= 0,83 + 3,18 + 1,26
= 5,27 mS
= 0,00527 Siemens
Impedansi (ZT)
1 1
ZT = 𝑌 = 0,00527
𝑇
= 189,75 Ω
Arus Beban R (IR)
𝑉 220
IR =𝑅 = 1210
= 0,18 A = 180 mA
Arus Beban L (IL)
𝑉 220
IL =𝑋 =
𝐿 314,159
= 0,7 A = 700 mA
Arus Beban C (IC)
𝑉 220
IC =𝑋 =
𝐶 795,77
= 0,28 A = 280 mA
Arus Total (IT)
IT = √𝐼𝑅 2 + (𝐼𝐿 − 𝐼𝐶 )2
= 80,82º
H. Pertanyaan
1. Bandingkan hasil perhitungan dengan hasil pengukuran yang meliputi arus masing-
masing komponen R, L, C dan arus total IT, berikan komentarnya!
2. Adakah pengaruhnya perubahan nilai kapasitansi kapasitor pada arus total IT? Uraikan
penjelasannya!
3. Suatu rangkaian seperti pada Gambar 5 dengan nilai R = 2KΩ, L = 3H, C = 20µF
disuplai sumber tegangan 220 Volt/50 Hz, hitunglah :
a. Impedansi total rangkaian
b. Arus masing-masing cabang
c. Arus total IT
IT C
4. Buatlah vector diagram tegangan dan arus dari hasil pengukuran dengan skala yang
benar!
5. Buatlah analisis dan kesimpulan dari hasil percobaan!
I. Jawaban
1. Selisih nilai arus antara hasil pengukuran dan perhitungan terdapat perbedaan nilai.
Bila ada perbedaan, disebabkan karena losses akibat penghantar yang digunakan tidak
sesuai (ketika pengukuran terdapat penghantar yang seharusnya menggunakan kabel
banana namun digunakan kabel japit karena keterbatasan jumlah) sehingga pengukuran
kurang akurat. Faktor kedua yang mengakibatkan perbedaan nilai antara hasil
pengukuran dan perhitungan adalah alat-alat yang sudah using sehingga nilainya tidak
setepat komponen-komponen yang baru. Perbedaan juga diakibatkan karena kurangnya
ketelitian saat pembacaan alat ukur.
2. Perubahan nilai kapasitansi kapasitor mengakibatkan perubahan pada arus total (IT)
pula. Jika kapasitansi kapasitor diperbesar, maka arus total yang melewati sirkit akan
menjadi lebih besar. Begitu pun sebaliknya, jika kapasitansi kapasitor diperkecil, maka
arus total yang melewati sirkit akan menjadi lebih kecil.
3. a. R = 2KΩ
XL = 2 . π . f . L = 2 . π . 50Hz . 3H
= 942,48Ω
1 1
XC = 2 .𝜋 .𝑓 .𝐶 = 2 .𝜋 .50𝐻𝑧 .20 .10−6 𝐹
= 159,15Ω
XL dan XC diseri XT = √𝑋𝐿 2 − 𝑋𝐶 2
Z = 634,18Ω
𝑉 220
b. Arus beban R IR = 𝑅 = 2000 = 0,11 A
𝑉 220
Arus beban XT IX = 𝑋 = 928,64 = 0,24 A
𝑇