Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum Fisika

Rangkaian Listrik Searah dalam DC dengan Metode Ilmiah

Disusun Oleh

Nama : Qurrota A’yun Nurhasanah


Kelas : XII MIPA 1
Absen : 20

SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 1 GADINGREJO


KABUPATEN PRINGSEWU
2018
Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel Resistor

1.1. Tujuan
Tujuan praktikum ini yaitu menganalisis besaran kelistrikan arus dan tegangan pada
rangkaian seri dan paralel.

1.2. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum ini adalah

a. Power Supply (sumber tegangan)


b. Resistensi
c. Amperemeter
d. Voltmeter
e. Kabel penghubung, jembatan
f. Papan berarus
g. Lampu/resistor

1.3. Dasar Teori


Rangkaian listrik tertutup adalah rangkaian listrik yang saling berhubungan yang di
dalamnya terdapat hambatan (R) dan sumber arus listrik (elemen, E atau ɛ) sehingga
pada rangkaian tersebut mengalir arus listrik. Pada dasarnya ada dua jenis rangkaian
listrik, yaitu rangkaian seri dan paralel.

a. Rangkaian seri

Rangkaian seri adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara sejajar (seri).
Baterai dalam senter umumnya disusun dalam rangkaian seri.
Banyaknya muatan lisrik yang mengalir tiap satuan waktu adalah sama di sepanjang
rangkaian. Jumlah muatan yang mengalir tiap satuan waktu adalah besaran kuat
arus, sehingga kita mendapati sifat yang khas dari rangkaian seri, yaitu :
“kuat arus di sepanjang rangkaian adalah sama.”

Bila kuat arus pada hambatan R1, R2, dan R3 berturut-turut I1, I2,I3, sedangkan
arus rotal pada rangkaina disebut I, maka :

I1= I2=I3=Itotal

Beda potensial pada masing-masing hambatan dapat dihitung dengan persamaan


hukum Ohm, V=IR, yang berarti bila harga masing-masing resistor adalah

V1 : V2 : V3 =IR1 : IR2 : IR3

b. Rangkaian paralel

Rangakain listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input
komponen berasal dari sumber yang sama.

Sifat khas dari rangkaian paralel adalah “beda potensial pada


masing-masing cabang adalah sama.”

Bila V1 adalah tegangan pada resistor R1 , V2 adalah pada resistor R2 dan V3


adalah tegangan pada resistor R3 maka berlaku :

V1 =V2 = V3

I1= Ipembagi
2=I3=Itotal
Kalau rangkaian seri berlaku sebagai tegangan, maka rangkaian paralel
berlaku sebagai pembagi arus. Hal ini karena sesuai hukum Kirchoff, bahwa arus
total pada rangkaian akan dibagi-bagi ke masing-masing cabang melalui rasio

I I I
I1 ∶ I2 ∶ I3 = ∶ ∶
R1 R2 R3

I1= I2=I3=Itotal
Gabungan antara rangkaian seri dan rangkaian paralel disebut rangkaian seri-paralel
(kadang disebut sebagai rangkaian campuran).
1.4. Langkah Kerja

Percobaan Rangkaian Seri

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.


2. Buat rangkaian.
3. Sebelum diberikan tegangan pada rangkaian tersebut, konsultasikanterlebih
dahulu pada guru.
4. Jika rangkaian sudah benar, hubungkan rangkaian dengan catudaya.
5. Dengan skala 6 volt DC, ukur tegangan pada R1 dan R2 (perhatikan skala
dari Multimeter). Masukkan hasilnya pada tabel, voltmeter pindahkan pada
ujung lampu 1 dan 2 sebagai V3 catat masukkan pada tabel.
6. Dengan skala ampere ukur arus I1 dan I2 pada R1 dan R2(perhatikan skala
dari Multimeter). Masukkan hasilnya pada tabel, kemudian pasang
ampermeter pada Rangkaian induk (I3) catat masukkan dalam tabel.
7. Matikkan sumber DC dan lepaskan sambungan ke rangkaian. Dengan
multimeter, ukur besarnya R total.

PS R1 R2 I1 I2 V1 V2 V1+V2 V3
6V 1 8 0,32 A 0,32 A 2,8 V 2,8 V 5,6 V 5,6 V

a. Nilai I1 dengan I2

Nilai I1 = I2, nilai I1 dengan I2 sama.

Potensial power suplay (Volt) I1 = I2

6V 0,32 A = 0,32 A

b. Nilai V1, V2, dan V3

Nilai V3 = V1 + V2, nilai V3 adalah hasil jumlah dari nilai V1 dan V2.

Potensial power suplay (Volt) V1 V2 V1+V2 V3

6V 2,8 V 2,8 V 5,6 V 5,6 V


Percobaan Rangkaian Paralel

1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.


2. Buat rangkaian.
3. Sebelum di berikan tegangan pada rangkaian tersebut, konsultasikan terlebih
dahulu pada instruktur, apakah rangkain adalah sudah benar/ belum.
4. Jika rangkaian sudah benar hubungkan rangkain dengan catudaya.
5. Dengan skala 6 volt DC, ukur tegangan pada R1 dan R2(perhatikan skala dari
Multimeter). Masukkan hasilnya pada tabel, voltmeter pindahkan pada ujung
lampu 1 dan 2 sebagai V3 catat masukkan pada tabel.
6. Dengan skala ampere ukur arus I1 dan I2 pada R1 dan R2(perhatikan skala
dari Multimeter). Masukkan hasilnya pada tabel, kemudian pasang
ampermeter pada Rangakaian induk (I3) catat masukkan dalam tabel.
7. Matikkan sumber DC dan lepaskan sambungan ke rangkaian. Dengan
multimeter, ukur besarnya R total.

PS R1 R2 I1 I2 I1+I2 I3 V1 V2 V3

6V 1 1 0,36 A 0,18 A 0,54 A 0,54 A 4,8 V 4,8 V 4,8 V

a. Nilai I1 dengan I2
Nilai I3 = I1 + I2, nilai I3 adalah hasil jumlah dari nilai I1 dan I2.

PS (Volt) I1 I2 I1+I2 I3

6V 0,36 A 0,18 A 0,36 A + 0,18 A 0,54 A

b. Nilai V1, V2, dan V3


Nilai V1=V2=V3, nilai V1, V2, dan V3 adalah sama.

Potensial power suplay (Volt) V1 V2 V3

6V 4,8 4,8 V 4,8 V


1.5. Kesimpulan
Rangkaian seri adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara sejajar
(seri). Sifat khas rangkaian seri adalah kuat arus di sepanjang rangkaian sama.
Keuntungan rangkaian seri adalah hemat kabel, dan rangkaiannya sederhana
sehingga membuatnya pun mudah. Kerugiannya pada saat satu lampu mati, yang
lain juga mati. Begitu juga pada nyala lampunya, tidak terang (redup). Energinya
juga boros. Dengan:

Itotal = I1 = I2

Vtotal = V1 + V2

Rtotal = R1 + R2

Rangakain listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input
komponen berasal dari sumber yang sama. Sifat khas dari rangkaian paralel adalah
beda potensial pada masing-masing cabang adalah sama. Keuntungan rangkaian
paralel adalah saat satu lampu mati, yang lain tetap menyala, nyala lampu terang,
hemat energi. Kerugian rangkaian paralel adalah rangkaiannya yang rumit, sehingga
relatif sulit menyusunnya, dan membutuhkan banyak kabel.

Itotal = I1 + I2

Vtotal = V1 = V2

1 1 1
= +
Rtotal R1 R2

Rangkaian seri berlaku sebagai pembagi tegangan, sedangkan rangkaian paralel


berlaku sebagai pembagi arus.

Anda mungkin juga menyukai